Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My 1st Anal, 3S & DP Experience at the Same Time | True Story (update terbaru: page 23)




(cuplikan cerita sebelumnya:
Kami masih melanjutkan permainan ular tangga ini dengan beberapa “denda” lainnya. Ada “SUCK NIPPLES”, “GIVE ORAL SERVICE”, “MASTURBATE PARTNER”, bahkan Sofia minta double waktu dia kena denda LICK SOMEONE’S ASS lagi. “I want to pay double!” kata dia. “Let’s double the ass and double the time,” katanya lagi. Jadi kami berdua disuruh berjejer nungging di pinggir sofa, lalu Sofia merimming kami berdua bergantian dengan waktu 10 menit. Pertama Henri yang membalikkan jam pasir, setelah habis, gantian aku yang membalikkan jam pasir, 2 x 5 menit. Uuuggghh rasanya melayang waktu lidah Sofia menari-nari di anusku. Nikmatnya luar biasa.

Sampai akhirnya aku melempar dadu dan harus terkena ekor ular/kontol lagi dan mendarat di kotak bertuliskan DOGGY SEX. Nah, inilah saatnya. Mau ga mau aku harus melakukan anal ke Sofia karena kami sudah deal aku tidak bisa ngentotin vagina Sofia. Jadi kalo doggy, mau ga mau ngentotin analnya. Tak terasa jantung berdebar lebih kencang.

“It’s the time Baby!” kata Henri disambut Sofia dengan senyuman cantik. )


THE 1st ANAL EXPERIENCE

Sofia tahu aku deg-degan dan ga beranjak dari dudukku. Dia menghampiri lalu menarik tanganku berdiri. Dia memandang wajahku dekat-dekat sambil tersenyum lalu menempelkan dadanya yang bulat itu ke dadaku dan mencium bibirku. Kami berdiri lekat saling mengulum dan menghisap. Kontolku yang tegak berdiri menempel di perut Sofia. Kayaknya kami bertiga sudah sama-sama ga peduli dengan timer lagi. Henri sudah menunggu-nunggu momen melihat istrinya dientot analnya oleh orang lain. Sofia juga sudah menunggu merasakan kontol sungguhan di anusnya bukan cuma dildo yang biasa dia pakai selama ini. Aku juga penasaran merasakan rasanya anal sex. Jadi kami bertiga sama-sama menunggu momen ini, dan Henri membiarkan kami berciuman cukup lama saling mengulum lidah, membiarkan kami berdua sama-sama siap untuk momen ini.

Sambil masih berciuman, tangan Sofia memegang tanganku mengarahkannya ke belakang pantatnya di bagian bawah. Jariku menyentuh butt-plug yang sedari awal tadi sudah menancap di anus Sofia.

“I want you to take it off gently and slowly.” kata Sofia.

Dia lalu berputar berbalik badan. “It’ll be better if you kiss my butt first.” saran Sofia.
Aku pun berlutut, lalu menciumi pantat Sofia yang sexy. Sambil jari-jariku mencoba memutar-mutar butt-plug di anusnya. “Ok, take it off slooooowly. Very sloooooowly.” perintah Sofia.
Aku pun menarik butt-plug itu perlahan-lahan. Sambil memberikan ciuman dan jilatan ke pantatnya. Akhirnya butt-plug itu terlepas semua dan terlihatlah lobang anal Sofia yang menganga.

“Here, apply this this gel to your dick,” Henri tiba-tiba disampingku mengulurkan tube gel untuk membuat kontolku licin. “Wait, let me do it for you.” sahut Sofia mengambil tube itu dari tangan suaminya. Dia berjongkok di depanku dan memasukkan kontolku ke mulutnya.
“Aaaagghhhhhhh…” emutan Sofia emang ga ada yang ngalahin. Dia membasahi kontolku dengan blowjobnya maju mundur. Tanganku ga bisa diam, meremas-remas rambutnya. Lalu dia berhenti, dan memencet tube gel itu ke tangannya. Dikocoknya kontolku dengan gel itu. Ditambahnya lagi biar benar-benar licin. Lalu dia berpindah nungging di sofa. Menunggu kontolku memasuki analnya.

“Give it to me Babe. Fuck my ass!”

Aku berlutut di belakang Sofia, mengarahkan kontolku di lobang analnya. Ternyata ga langsung bisa segampang di film-film bokep. Kontolku meleset beberapa kali. Sepertinya udah mau masuk, ternyata tergelincir belum bisa kegrip oleh anusnya.

Aku coba lagi, benar-benar aku pegangi kepala kontolku dan pastikan kepalanya masuk ke anusnya.
“Sleeeeppphh..” terasa anusnya menjepit leher kontolku. Ketat sekali ga bisa aku gerakkan. Sofia menggigit bibir bawahnya. “Are you ok?” tanyaku.
Dia mengangguk-angguk. “Now, push it!” katanya.
Aku dorong kontolku ke dalam, uuuugggh ketat sekali, aku tarik lagi sedikit, lalu aku dorong lagi.
Gila sensasinya! Aku belum merasa enak, tapi sensasinya luar biasa. Aneh rasanya!
“Aaaagggghhhh..sssssshhh….” Sofia menganga.
Aku tarik lagi, sekarang lebih mudah dan lebih licin. Lalu aku dorong pelan-pelan sampai ke dalam.
“Ouuuggghhhh… yessssssssssssss….” Sofia makin menganga, “So deep. Fuck me, fuck me pleaseeee.”

Aku pegangi kedua pantat Sofia yang bulat, lalu mulai bergerak maju mundur ngentotin analnya.
Sekarang baru enak banget rasanya.
Daaammmmmnnnnn, seenak ini rasanya. Rasanya beda dengan vagina.
Melihat batang kontolku sendiri keluar masuk lobang analnya benar-benar memberi sensasi tersendiri.

“Ouuggghhhhh…. yesss…. yesss… harder…. harder!” Sofia minta tambah kencang.
“Plok….plokk…plokk…
“Plok….plokk…plokk…
“Plok….plokk…plokk…
aku menggenjotnya makin kencang.

"Oouugghh... yes, just like that! Grab my hair...grab my hair!" teriak Sofia saat aku mulai menggenjot lubang analnya dengan cepat.
Aku langsung jambak rambutnya sampai kepalanya terdongak ke belakang. "aaagghh...hh" Sofia makin mendesah.
Instingku berkata dia ingin sedikit kasar, tanpa ragu aku tampar pantatnya dengan tangan kiri sambil tangan kananku masih menjambak rambutnya.
"Plakk!" "Oouchh!" jeritnya... "Ogghh... hrrmm... spank me again! Spank me again!"
Aku tampar lagi tanpa mengurangi irama genjotanku di anusnya. "Yessss!" jeritnya.... membuatku langsung menampar lagi pantat kirinya 2x berturut-turut "Plakkk..plakkk!"
"Oooucchh!!! jerit Sofia lebih kencang.
Henri yang dari tadi duduk menonton kami sambil memegang kontol hitamnya, sekarang berjalan mendatangi Sofia dari arah depan masih memegangi kontolnya yang sudah mulai ereksi lagi.

Dia membelai wajah istrinya dari depan "Do you like it, Babe?"
"Oh yesss, sooo much!" balas Sofia sambil terengah-engah.
"Open your mouth then!" perintah Henri, lalu memasukkan kontolnya ke mulut istrinya.
Hentakan-hentakan kontolku membuat Sofia bergerak ke depan ke belakang berirama saat mulutnya mengemut kontol besar Henri.
Kedua tangan Henri memegangi kepala Sofia sambil dia tengadah ke atas menikmati BJ istrinya yang bergerak seirama dengan irama hentakanku.
Aku melepas jambakanku di rambutnya membiarkan Henri mengontrol sepenuhnya sambil meremas-remas rambut istrinya.
Kini kedua tanganku meremas lagi kedua bongkahan pantat Sofia yang besar dan bulat.
"Oclh...ocloch...hmpfhhh...hmmmppfhhh..." lenguh Sofia yang mulutnya tersumpal penuh dengan kontol Henri sambil terdorong maju mundur karena sodokanku di pantatnya.
Benar-benar ga nyangka dengan pemandangan yang terjadi di depanku ini.
Benar-benar tak terpikirkan sebelumnya aku bisa mengalami ini....

Aku benar-benar sudah tak bisa kontrol diri lagi. Aku genjot lubang anal Sofia sekencang-kencangnya.
Sofia makin menggeram kencang dengan mulut tersumpal kontol Henri yang besar. "Hemmmfffhhhfffh..."

“Are you close Bro?” tanyaku ke Henri berencana crot barengan seperti tadi di awal. Bedanya tadi aku yang crot di mulut Sofia dan dia crot di vaginanya.
“Well, I’m getting closer….” kata Henri, “It's getting closer..... aaghh... almost.... Let’s cum together….”
“Hrrmmpphhhh….Oclh...ocloch...hmpfhhh...hmmmppfhhh…” Sofia makin menggeram sambil mulutnya maju mundur di kontol Henri.
Aku tampar pantatnya lagi, “Plak!” lalu sekali lagi yang sebelahnya “Plak!”
Sambil terus menggenjot analnya yang sekarang jadi terasa lebih longgar dengan cepat.

“Oh yeah, I think I’m gonna cum!” kata Henri.
Aku remas-remas pantat Sofia.
“Oh yeah, oh yeah. I’m gonna cum. I’m cumming…. I’m cumming…..
aaaaaaaaaaggggghhhhhhhhh” teriak Henri mengejan-ngejan sambil menahan kepala Sofia dan crot di mulutnya,
aku langsung menyusul, “Aaaaaggghhhhhhhhhh shit!” kutancapkan kontolku dalam-dalam di anus Sofia "I'm cumming too!" dan crot dengan hebatnya di anus Sofia. "Cruuuttt… Crut… cruut aaaggghhhhh" lebih intens dari sebelumnya sampai otot di selangkanganku terasa agak nyeri karena tegang.

“Keep it there! I’m gonna cum too…I’m gonna cum!” teriak Sofia sambil mengocok clitorisnya dengan jari. Tak lama kemudian, “Ooooogggghhhhhhh…. gghh…ghhh” anusnya menyempit menjepit batang kontolku yang agak melemas setelah crot di anusnya. Aku ga menyangka sebelumnya kalo wanita bisa orgasme karena anal. Sofia langsung ambruk telungkup ke depan, dan aku menyesuaikan diri ikut telungkup di atasnya dengan kontol masih tertanam di anus Sofia.

Henri sudah terduduk lemas di sofa depan. Nafas Sofia masih tak beraturan, dan badannya masih gemetar-gemetar meresapi orgasmenya. Aku belai-belai rambutnya dari belakang dan kuciumi punggungnya.

“Iwaaaannn, this is so goooood.” kata Sofia lemas.
“Me too, it’s so amazing for me. Makasih ya.”
“Aku juga makasih,” kata Sofia dengan aksen bulenya.

Batang kontolku kini benar-benar mengecil, lalu aku tarik dengan mudah dari anus Sofia dan beranjak ke meja makan mengambil air mineral. Aku bawakan juga buat Henri dan Sofia.
Henri menyalakan rokok, lalu memberinya ke Sofia dan menyalakan satu lagi untuk dirinya sendiri.
Aku pun mengambil rokokku dan menyalakannya.
Sambil selonjor di sofa, aku hisap rokokku dalam-dalam.
“Hssshhph… Aaahhhhhhh….” benar-benar kenikmatan yang luar biasa. Ga nyangka aku bisa ngentot sama Sofia lagi. Dan benar-benar ga nyangka bakal ngalamin 3some dan anal beneran.

“I need to go the bathroom,” kata Sofia beranjak dari duduknya.Tapi dia menghampiri suaminya dulu. Mencium bibir suaminya sambil bilang, “ Thank you honey, for make it comes true.”
“I love you Babe,” kata Henri.
“Love you more.” balas Sofia.

Kami berdua memandangi Sofia berjalan ke kamar mandi. Pantatnya yang seksi berlenggak-lenggok, dan bulatan dadanya yang besar masih bisa terlihat meskipun dari belakang.

“Dammmmnnn, you’re really lucky Man,” kataku ke Henri.
“I am hahaha,” balas Henri bangga.

(bersambung)
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd