Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY MUKTI atau MATI

Update lanjutan



Malam yang semakin kelam dengan hawa dingin yang cukup menusuk seakan menjadi berlalu tanpa arti apapun karena wirasaloka dan prabasari semakin tenggelam dalam samudra asmara yang memabukkan keduanya.

Beralaskan sebuah kulit harimau loreng keduanya saling berhimpit dan memeluk dengan penuh rasa birahi tanpa sehelai benangpun membatasi

Prabasari tiba tiba saja merasakan sesuatu desiran di dalam dadanya justru saat hatinya benar benar telah di landa nafsu birahi akibat cumbuan cumbuan wirasaloka di titik titik vital bagian kewanitaannya

Hingga getaran itu semakin lama smakin terasa dahsyat dirasakannya namun tiba tiba saja tubuhnya terasa melemah tak bertenaga lagi

Bahkan wirasaloka yang telah terlatih dengan tujuh indranya juga mampu merasakan perubahan mendadak dari dalam diri wanita yang sedang di gumulinya itu.

Wirasaloka bahkan tak menduga sama sekali bahwa tubuh segar nan ranum itu tiba tiba saja menjadi agak berkerut kerut agak kendor meski tetap sangatlah mulus bahkan terlihat lebih montok dari sebelumnya

Tiba tiba saja wirasaloka melepaskan dekapannya setelah menatap wajah cantik di hadapannya juga sedikit berubah dan kali ini wirasaloka benar benar mengenali wanita di hadapannya ini.

"Wira...kenapa sayank..." tanya prabasari yang melihat kebingungan di wajah wirasaloka

"Bunda...jadi kau benar benar prabasari bundaku?"

"Iya bukankah sudah kubilang dari semula bahwa aku adalah bundamu nak" kata prabasari sambil mengusap pipi wirasaloka

"Jadi sekarang bagaimana setelah kau tau wujudku yang sebenarnya adalah biyungmu sendiri" lanjut prabasari

"Tapi bukankah bunda masih tetap mengandung anakku kan?"

Prabasari diam sejenak kemudian mengusap usap perutnya yang sedikit telah membuncit itu, dari kelopak matanya tiba tiba kemudian mengalir butiran air bening yang semakin lama menjadi semakin deras.

"Bunda...tak perlu cemas aku akan tetap bersikap seperti semula, aku akan tetap menyayangi bunda seperti yang sekarang ini terjadi, apalagi dengan anak dalam perut bunda yang sebentar lagi akan hadir ke dunia bukankah itu sudah cukup menjadi alasan" ujar wirasaloka yang kemudian merengkuh tubuh polos bundanya lalu di dekapnya dengan lembut

Untuk sesaat prabasari masih menangis terisak sambil membenamkan mukanya ke dalam dada wirasaloka

Sementara itu wirasaloka kemudian mengecup rambut kepala bundanya yang kini terlihat agak kusut, setelah itu tanpa ragu wirasaloka menciumi pipi dan leher prabasari yang membuat birahinya naik kembali

"Prabasari apapun yang terjadi kau sekarang adalah wanitaku" bisik wirasaloka yang hanya di anggukan saja oleh bundanya itu.

Ketika wirasaloka membaringkannya untuk kemudian di tindih lagi, prabasari hanya pasrah bahkan lalu mengangkangkan kedua pahanya lebar lebar.

Wirasaloka semakin bernafsu melihat lipatan kemaluan bundanya yang terlihat lebih tembem di tumbuhi bulu bulu yang cukup lebat namun rapi

Sesaat kemudian dijilatinya lipatan di pangkal paha bundanya itu yang membuat prabasari meliuk liuk dan mendesah bagai cacing kepanasan

"Wira....cepatlah sayank...lakukanlah..."

Sementara itu di daerah pantai pesisir utara dua buah kapal besar baru saja membuang jangkarnya untuk kemudian bersandar di bandar pelabuhan yang cukup ramai meski tidak seramai pelabuhan bergola yang hampir tiap hari di singgahi berbagai kapal pedagang dari negeri hindustan sampai champa.

Dari dua kapal besar itu kemudian di keluarkan banyak sekali peti peti yang langsung di bawa oleh sekumpulan orang orang yang bersenjata aneh yang menurut penduduk setempat bisa melontarkan petir.

Dalam pada itu di Pakubanjaran, Pemangku adat istana kecil yang bergelar patih jaladara mulai terlihat panik setelah beberapa orang yang ia kirim untuk mencari wirasaloka semuanya pulang dengan tangan hampa

"Kemanakah sebenarnya cucunda wirasaloka...jalapaksi bukankah kau sebelumnya katakan bahwa cucunda akan segera pulang" tanya patih jaladara pada anak semata wayangnya itu

"Ayahanda bukankah aku juga bilang bahwa anak itu sangat bengal dan susah di atur"


Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd