Dirangsang berbagai arah tentu membuat ibu tidak kuat juga, nafasnya terdengar berat dan
mulai terdengar erangan dari mulutnya, meski begitu namun ibu tetap berusaha melawan dan
menolak semua rasa nikmati yang sudah ku berikan.
Ketika ciumannya tidak sengaja terlepas, ibu langsung berkata, “U.. udah nak.. udah
dulu..” Pinta ibu dengan suara memelas.
“Aahh.. kenapa bu? Kan lagi enaak..” Ucap ku sambil memaksa ibu melepaskan baju dan
BH nya sambil terus menggenjot memek ibu kemudian setelah sisa pakaiannya terlepas aku pun
kembali memeluk ibu dan memainkan kedua toketnya, lalu dengan iseng aku bertanya, “Emang
ibu ga enak gitu? Memeknya kerasa basah bangetloh.”
Ibu pun melihat ke arah lain sambil menjawab, “Ga gitu juga nak, udahh.. udah.. please
udahan dulu..”
“Aahh sebentar bu.. lagi enak banget..” Jawabku sambil menggenjot memek ibu semakin
cepat dan kuat Plokk!! Plokk!! Plokk!! Kurasakan memeknya semakin kedutan dan makin basah
hingga terasa sangat hangat di batang kontolku.
“Please nak lepasin.. ibu ga mau kalau sampai kaya gini.. ibu ga mau kalau sampai
mengkhianati ayahmu.”
Mendengar kata ayah tentu aku pun langsung sadar dan menuruti permintaannya, pasti
ibu merasa sedang mengkhianati suaminya sendiri, apalagi statusku dengan dirinya adalah ibu
dan anak sehingga semakin membuat hubungan ini tidak benar.
“Iya bu.” Lalu aku yang sedang keenakan pun terpaksa melepaskan kontolku tanpa croot dan tiduran
disamping ibu, ketika terlepas, terlihat jelas kontolku berontak dan kedutan naik turun, namun
segera ku tutupi dengan selimut sambil berkali kali aku mengatur nafas dan menutup mataku agar
birahiku menurun namun tidak bisa ku lakukan, kontol ini masih membutuhkan memek untuk
bisa menumpahkan sperma.
Sampai pada akhirnya kurasakan tangan halus menyentuh pundakku dan mengusapnya
dengan sangat lembut, ku buka mata dan melihat ibu sedang tersenyum ke arahku dengan air
mata yang mengering di pipinya.
Ibu pun lalu berkata, “Maaf ya nak kamu pasti lagi pengen banget, tapi kamu harus
ngerti kalau kita ga boleh kaya gini, ingat nak kita itu ibu dan anak, kita ga boleh ngelakuin
hal sampai sejauh ini.”
Aku pun berusaha tersenyum dan menjawab sebisanya, “iya bu, maaf ya udah bikin ibu
nangis, iya sih aku lagi pengen banget, aku di kuasai nfasu tapi ya gimana lagi.” Lalu menyandarkan tubuhku sambil
menonton TV yang masih diputar. Tidak mengerti dengan yang ku tonton lantas aku memilih
untuk tidur.
Beberapa menit berlalu dan aku kesulitan untuk tidur karena sedang birahi kuat,
kemudian saat aku membuka mata dan melihat ke arah samping, terlihat ibu sedang tersenyum
sambil menatap sangat dalam ke arah wajahku, lama kelamaan aku pun tidak tahan, kemudian
aku bangkit dan mengambil iphoneku terus menonton video bokep kemudian ambil celana ibu dan mengambil
celana dalamnya, ku berikan celana pada ibu dan aku pun mengocok kontolku sendiri dengan
celana dalamnya.
Ku ambil juga baju dan BH ibu dan ku pisahkan, ku berikan bajunya untuk ibu namun BH
nya ku hirup dan ku cium aromanya yang begitu menenangkan bagai aroma terapi.