Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Memainkan Peran

Status
Please reply by conversation.

Ipeh gak pake Y

Semprot Addict
UG-FR
Daftar
6 Nov 2016
Post
429
Like diterima
1.062
Bimabet
MEMAINKAN PERAN
BY
-
xFVGNx
-




INDEX

BAB - 1
BAB - 2
BAB - 3
BAB - 4




SIDE STORY

SS - 1







KATA PENGANTAR

Aelah apa pula ini pakek ada kata pengantar segala macem buku pelajaran yang lebih berguna ketika dibakar fufufu! But lets go!

Yap! puja dewa marmut dan Ini adalah cerpan gue kesekian kalinya, kalo sebelumnya cerpan saya diambil dari kisah gue pribadi tapi kali ini enggak, enggak sedikit makstunya hehe! Cerita kali ini diadaptasi dari sebuah kisah dari seorang teman baik gue. Ceritanya sedih penuh perjuangan juga asik disisi lain itu kenapa menurut gue layak untuk dikisahkan menjadi sebuah tulisan dan udah pasti dengan seijin temen gue itu. Well, ceritanya seperti biasa walau adaptasi dari kisah nyata tapi tetep ada hal yang sengaja gue tambahin, gue kurangin atau gue ganti karena satu dan lain hal.

And for everyone yang ngarep dapet banyak cerita adegan panas kayanya kalian semua bakalan rada sedikit kecewa karena biasa gue lebih suka ngangkat hal lain gitu deh tapi bukan berati ga ada adegan panas, adegan yang bikin titid naek udah pasti ada namanya juga cerpan toh. Tapi.. semoga gue sukses maenin moody kalian semua kalo bisa sampe ngeluarin air mata beuh! Hahaha.

So, joy da story mate!


PROLOG

Manusia terlahir bukan tanpa maksud atau tanpa suatu hal tujuan, Kita semua terlahir sebagai individu dengan peranan masing-masing untuk menjaga warna sosial kehidupan manusia terlebih untuk mewarnai kisah dan menjadi sebuah cerita yang tertulis juga terkenang.

Kita terlahir membawa peran tertentu untuk kita mainkan dimegahnya panggung yang berwujud dunia ini. Itulah mengapa semesta mencatat sebuah sabda tentang bagaimana setiap ujian tak akan lebih dari kemampuan individu itu sendiri.

Peranan kita pada hidup ini begitu unik, beberapa memainkan peran sebagai penguasa, berperan sebagai sosok rakus, sebagai pekerja yang lupa waktu, sebagai pencari hasrat dan lainya.

Lalu beberapa lagi memainkan peran sebagai pejuang lainya berperan sebagai yang dijuangkan tanpa peduli hingga semesta memberi makna dalam setiap pengulangan.

***

Ada malam yang dihabiskan dengan hasrat malam lain dihabiskan dengan renungan sisanya berlabuh pada peluh dan keluh tentang persepsi cinta yang sepertinya tak pernah berpihak. Juga kehidupan dengan angkuhnya enggan untuk sekedar berdamai dengan hidup ku.

Ketika rasa lapar dan kedinginan adalah momok bagi sebagian besar manusia termasuk saya maka mencari surga terlihat tak lebih dari sebuah khayal.

Saya adalah Rio, entah mengapa meski baru berumur 25 tahun saya sudah merasa sangat tua padahal jalan masih panjang bagi ku, setidaknya itu menurut beberapa kawan ku.

Bandung bukan sekedar sebuah tempat untuk tumbuh kembang dan sekedar menghabiskan waktu dalam sebuah masa, lebih dari itu Bnadung selalu menjadi saksi diam untuk setiap langkah ku ini.

Aku hidup dari keluarga yang terbilang ada, tapi itu dulu sebelum akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan keluarga itu. Awalnya saya dan keluarga saya tinggal di bandung tapi kemudian harus berpindah ke Jakarta karena urusan bisnis ayah ku waktu itu. Usaha ayah ku kemudian bisa dikatakan sukses hingga kami memiliki segalanya tanpa kekurangan apapun dalam hal materi.

Hingga waktu aku baru saja lulus sekolah menengah pertama dan tengah bingung untuk melanjutkan kemana, ada sebuah kejadian dalam keluarga ku. Aku masih ingat pada sore itu ayah ku membawa dua orang wanita lalu kami semua disuruhnya untuk berkumpul di ruang keluarga oleh ayah. Lalu ayah memberi sebuah penjelasan panjang lebar dan sebuah pengakuan bahwa ternyata dua orang wanita itu adalah istri nya yang sudah dua tahun terakhir dinikahi oleh ayah, mendengar semua itu ibu ku menangis dan marah besar pada ayah. Wajar, hati wanita mana yang takan terluka dihianati perasaan dan kesetiaanya.

Ibu dengan sabar selama ini menemani ayah untuk berjuang hingga bisa se-sukses sekarang tapi dengan mudahnya ayah menghianati semua perasaan ibu ku. Hingga akhirnya ibuku meminta cerai pada ayah.

Tapi ayah ku malah marah-marah pada ibu, memang terlihat ayah sudah jauh berbeda dari ayah ku yang dulu. Uang bisa merubah segalanya termasuk sifat seseorang. Hingga akhirnya ibu memutuskan untuk pergi dari rumah dan membawa adik ku yang waktu itu baru berumur lima tahun. Sebelumnya ibu sempat memintaku untuk ikut denganya tapi aku menolak karena aku takut jika aku ikut ibu hanya akan menjadi beban untuk ibu kedepanya dan ibu mengerti akan hal itu.

Aku masih ingat jelas perpisahan ku dengan ibu ku malam itu, ibu ku menangis getir terlihat sekali sakit hatinya ibu pada ayah di tambah meninggalkan ku anak pertamanya.

Aku berjanji padanya bahwa kelak aku akan menyusulnya, ibu ku malam itu pergi menggunakan bus menuju kampung halamananya di Solo sana. Sungguh berat untuk melepaskan kepergian ibu ku malam itu, pelukanya seolah tak ingin melepaskan ku tapi setiap perpisahan haruslah dihadapi tanpa bisa di pungkiri.

Selepas menyaksikan kepergian ibu ku, aku pulang menggunakan taksi. Didalam taksi aku hanya diam dengan pikiran yang kosong banyak pikiran yang berputar-putar dalam otak ku kala itu. Entah mengapa ayah begitu tega melakukan semua ini dan jika waktu bisa diputar kembali aku lebih memilih hidup sederhana seperti dulu waktu di Bandung.

Ketika sampai dirumah aku mendapati ayah sedang bersama kedua istri barunya, melihat itu semua membuatku semakin kesal pada ayah. Aku berjalan menuju kamar ku dan langsung ku banting pintu kamar ku.

Tengah malam aku terbangun, aku berjalan keluar kamar menuju dapur untuk minum ketika akan menuruni tangga ku lihat ayah masih berada diruang TV bersama para wanitanya. Mereka bertiga tertawa begitu lepas, mereka tak menyadari bahwa dari kebahagiaan mereka ada hati yang sangat terluka dan ada keluarga yang hampir hancur. Melihat tingkah mereka emosi ku naik lagi dan aku bergegas kembali menuju kamar tetapi ketika berjalan menuju kamar kulihat sedikit kamar ayah ku sedikit terbuka pintunya. Kamar ayah ku terletak di ujung belakang bagian lantai dua ruam ini.

Entah setan mana yang membisiki ku waktu itu, seperti dengan sendirinya kaki ini berjalan menuju kamar ayah ku walau ada sedikit rasa takut dalam hatiku dan aku pun belum tahu apa yang akan ku lakukan didalam kamar ayah ku kelak.

Ketika masuk kedalam kamar ayah ku seketika waktu seperti berulang. Disini aku pernah tidur ditengah pelukan hangat seorang ibu dan ayah ku juga bersama adik ku. Dikamar ini pula aku pernah menangis karena dimarahi ibu atau pun ayah, banyak sudah kenangan dikamar ini.

Semua kenangan itu seakan menyulut emosiku untuk naik kembali. Kamar ini seketika terasa begitu panas dan tak asri seperti apa yang aku ingat dulu. Aku berjalan menuju sebuah lemar kemudian ku buka kan sebelah pintu lemari itu, lemari itu adalah lemari ayah ku dan entah aku langsung mengambil dompet ayah dan mengambil uang yang ada didalam dompetnya.

Lalu aku bergegas kembali ke kamar ku, setelah didalam kamar ku hitung uang itu ternyata ada dua juta rupiah dan aku langsung menyembunykan uang ku didalam tas yang selalu ku pakai untuk kesekolah.

Esoknya aku dibangun kan oleh teriakan yah yang memanggil nama ku dari bawah. Aku dengan kesal terpaksa bangun dan bangkit dari tidur ku. Ketika ku hampiri ayah menyuruh ku untuk sarapan bersama dua wanita itu.

Dua wanita itu wanita yang masih muda mungkin berumur 25 tahunan. Melihat wajah kedua wanita itu membuat ku semakin kesal. Ditengah sarapan itu ayah menanyakan keberadaan ibu ku yang langsung ku jawab bahwa ibu memutuskan untuk pergi karena tak tahan dengan situasi ini. Mendengar jawaban ku ayah malah tertawa seolah merasa menang dan ayah ku menjawab “Bagus lah kalo ibu mu pergi, jadi wanita kok gak tau diuntung” tungkas ayah.

Mendengar kalimat yang keluar dari mulut ayah itu membuat ku sangat marah, bukan merasa berasalah apalagi merasa berdosa tapi ayah malah merasa bahwa ibu lah wanita yang tak tahu terimakasih pada ayah.

Aku langsung bangkit dari duduk ku dan langsung menghampiri ayah.

BUG!!!

Kupukul wajah ayah ku.

“Ayah aku emang masih kecil dan ga tau apa-apa tapi ayah ga pantes bilang ibu kayak gitu.. ibu dari dulu sabar ngedampingin ayah tapi ayah malah selingkuh sama cewe-cewe ini.. ayah gak layak jadi contoh untuk aku anak mu ini..”

PLAK!!

Kemudian ayah langsung menampar wajahku.

“Kamu ini gak tau apa-apa! Jangan sosoan belain ibu mu!! Atau kalo mau kamu mendingan pergi susul ibu mu sana!!!” ujar ayah dengan nada tinggi dan aku hanya memegangi pipiku yang terasa panas oleh tamparan ayah barusan.

Tapi ada rasa sakit yang lebih ku rasa, ada sebuah rasa sakit yang begitu menyesakan dada ku hingga air mata ku menetes pelan menuruni garis pipis ku. Rasa marah, kesal, dendam dan sakit berkumpul menjadi satu didalam diri ku waktu itu, perlahan aku menggenggam gelas disamping ku dengan erat.

CRAK!!!

Ku banting gelas itu kelantai hingga pecah dan berlari menuju kamar ku. Didalam kamar aku langsung mengambil baju seadanya dan langsung memasukan semua baju itu kedalam tas sekolah ku.

Setelah selesai memasukan semua baju aku langsung memakai sepatu ku dan berjalan dengan cepat menuju meja makan ku lihat dua wanita itu tengah mengelus punggung ayah ketika melewati meja makan kembali ku ambil piring yang berisi nasi goreng sisa sarapan ku tadi dan langsung ku lempar kesembarang arah hingga kembali pecah dan membuat berantakan oleh pecahan piring dan nasi yang berhamburan di lantai. Aku langsung berlari menuju pintu luar rumah.



So, here we gow!!
 
Terakhir diubah:
Tingalin jejak dulu di tread ajib...

Di lanjut suhu..
 
Cerita baru.... sepertinya bisa menjadi salah satu karya terbaik antara yang terbaik. Teruskan usaha suhu hingga tamat....:panlok3:
 
Cerita kek gini yg bagus,numpang bangun istana hu.
Istana marmut,wkwkwkwkw...........;)
 
Cerita kek gini yg bagus,numpang bangun istana hu.
Istana marmut,wkwkwkwkw...........;)
 
izin baca dl suhu
:ampun:

smga ad yussi kdua d sni yak
:pandaketawa:
 
Terakhir diubah:
Anak nakal pengen eksis... Ayo Suhu, semangat!
 
Duh nyesel baca... ceritanya dah pasti bagus... takut updateny lama... kudu sabar teu ereun2 siga na ieu...
 
Lanjutkan gan, sampe tamat yah.....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd