needlenbitch
Guru Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2014
- Post
- 531
- Like diterima
- 292
Rina Beranjak kelas dua, Rina
harus melaksanakan magang di
sebuah perusahaan dan
kebetulan ia memperoleh
tempat magang di PT Tirta
Husada yang bergerak
dibidang budidaya ikan
kerapu. Gadis yang cantik dan
supel itu ditempatkan di
bagian akuarium penangkaran
ikan dan bertugas untuk
memastikan kadar kelembaban
dan suhu air. Saat memasuki
tempat usaha Rina harus
menggunakan jas warna putih
agar tidak mengotori seragam
sekolah yang ia pakai.
Tugasnya ditempat magang
hanyalah mencatat tingkat
kelembaban dan suhu air di
masing masing aquarium lalu
melaporkan pada Pak Dasim
selaku supervisor. Pak Dasim
adalah pria umur 40 tahun
yang sudah bekerja sebagai
supervisor di perusahaan itu.
Beliau selalu memberikan
arahan kepadanya bagaimana
suhu dan kelembaban air yang
tepat. Beliau adalah orang
yang baik dan ramah sehingga
cukup akrab dengan Rina. Tak
jarang saat waktu istirahat
Rina makan bersama Pak
Dasim dan juga karyawan lain,
karena Rina juga anak yang
supel dan suka bergaul dengan
semua kalangan.
Seminggu Rina beraktivitas di
tempat tersebut, namun ia
benar benar tidak menyadari
bahwa beberapa karyawan
sering memandanginya
terutama Pak Dasim selaku
Supervisor. Bagaimana tidak,
Rina Gadis yang Cantik,
dengan tubuh yang ideal dan
berisi, apalagi seragam
sekolahnya yangketat dan
roknya yang pendek kira 15 cm
diatas lutut dan juga kaos kaki
panjang menutupi betisnya.
Walaupun tertutupi oleh jas
panjang nya namun tetap saja
malah menambah keseksian
gadis usia 17 tahun tersebut.
Suatu saat, ia melaporkan
hasil pencatatan masing
masing kolam aquariumnya.
Pak Dasim, semua aquarium
sudah Ane catat, silahkan bisa
bapak periksa kata Rina
sembari menyodorkan
catatannya.
oh, iya Terima kasih Rina
ujar Pak Dasim
Karena merasa penasaran ia
pun juga duduk disamping Pak
Dasim dengan menyilangkan
Kakinya sehingga roknya
semakin tersingkap dan tak
bisa menutupi pahanya yang
mulus dan hampir terlihat
celana dalamnya. Pandangan
Pak Dasim tidak lagi tertuju
pada catatan tetapi sedikit
mencuri pandang pada paha
mulus Rina, dan beliau pun
hanya bisa menelan ludah.
Pak, kok bengong sih! Sentak
Rina sembari tersenyum
melihat kelakukan
Supervisornya
O.. o.. o, maaf ya sebentar
Ane lihat dulu, emmm
kayaknya sudah cukup, jadi kita
tidak perlu mengubah kadar
air nya Ujar Pak Dasim
Oke Bos, ngomong ngomong
Bapak kok gugup gitu sih,
santai aja dong Pak hibur
Rina
haha, iya maaf, ayo kita ke
kantin sudah waktunya
istirahat perintah Pak Dasim
siap Bos jawabnya dengan
berseri seri
Pada waktu malam hari Pak
Dasim hanya bisa
membayangkan apa yang
terjadi siang tadi. Pikirannya
mulai kacau seolah olah ia
ingin mengelus paha mulus
Rina, apalagi payudaranya yang
cukup menawan membuat
imajinasi Pak Dasim serasa
ingin meremasnya. Apalagi Pak
Dasim sudah lama bercerai
dengan istrinya, jadi gairah
kejantananya mulai bangkit
gara gara kelkuan Rina.
Hingga akhirnya ia memiliki
sebuah rencana untuk
mempiaskan nafsu birahinya
tersebut.
Keesokan harinya masih sama,
Rina tetap melakukan
aktivitasnya seperti biasa.
Namun kali ini Pak Dasim akan
menambahkan tugas tambahan
untuk Rina agar rencananya
dapat berhasil.
Rin sapa Pak Dasim
Iya Pak jawab Rina lembut
Ane mau minta bantuan, coba
nanti kamu bantu Ane
melakukan pengecekan
terhadap jenis pakan kan bisa
nggak? pinta Pak Dasim
emm, wah nanti pulangnya
agak sorean nih Pak jawabnya
secara halus
Iya maaf soalnya ini penting
banget, ntar Ane kasih uang
lembur deh Rayu Pak Dasim
Hehe, kalo gitu kan sama
sama enak jawabnya senbari
menyindir
hah, dasar kamu ujar Pak
Dasim sambil tersenyum
Akhirnya rencananya berhasil.
Pak Dasim hanya menunggu
saat yang teat yakni saat
pegawai sudah pulang semua.
Dan waktunya pun tiba yakni
saat Sore dan ruangan tempat
penangkaran pun sangat sepi
tetapi Rina masih menjalankan
tugas tambahan dari Pak
Dasim.
Saat Rina mencoba memberi
pakan yang tepat pada Ikan,
Pak Dasim mulai mengendap
ngendap memasuki Ruangan
setalah selesai istirahat.
Tak lupa ia pun mengunci
Ruangan. Keadaan pun
menjadi sangat sepi. Saat Rina
sibuk melakukan tugasnya,
Rina memandangi kolam
dengan posisi membungkuk
dan sekarang ia tidak memakai
jas dan hanya memakai
seragam dengan roknya yang
minim itu, seolah sudah siap
untuk diterkam.
Pak Dasim mengendap endap
lalu dengan cepat ia
memasukkan tangannya
kedalam rok Rina dan
mengelus elus pinggulnya.
Sontak Rina pun kaget.
Ahh, apa apan ini! teriak
Rina dengan kaget
Sebelum sempet membalikkan
badan Pak Dasim sudah
merangkul tubuh gadis itu.
Saat Rina menoleh ia pun
kaget.
Pak Dasim! teriaknya kaget
iya Manis, ini bapak, gimana
laporannya katanya sambil
berbasa basi
enggghhh, pak lepasin pak,
Ane mohon pintanya sambil
merintih
ayo dong, cantik bantu bapak
menganalisa tubuh indah
kamu ejek Pak Dasim
tidak Pak, jangan,toloooong
toloong Rina berteriak minta
tolong
diam kamu, lagian tempat ini
sudah sepi karena semua
pegawai telah pulang,
sebaiknya kamu turutin kata
kata bapak, atau kamu Ane
berhebtikan dari magang
disini ancam Pak Dasim
enggak pak, Ane tidak bisa
berhenti magang rengeknya
bagus, kamu hanya bisa
menuruti kata kata Ane kalau
begitu kata Pak Dasim
sembari masih mengkunci
leher Rina dengan tangan
kanan dan mengelus pinggul
dengan tangan kiri.
Rina hanya bisa memberikan
tatapan sayu karena dirinya
akan diperkosa. Lalu Pak Dasim
melepas cengkramannya.Tanpa
diduga Rina langsung berbalik
dan mendorong Pak Dasim
hinggat terjatuh, lalu ia pun
berlari menuju ke pintu,
namun Aneng pintu sudah
terkunci.
Tolong tolong teriaknya
seraya menggedor pintu
Saat itu juga Pak Dasim segera
mendatanginya, lalu Rina pun
hanya bisa berbalik dan
mencoba menutupi tubuhnya
dan memegangi roknya agar
tidak di singkapkan oleh Pak
Dasim lagi. Ia sudah tidak bisa
menghindari pemerkosaan itu.
hehe, mau lari kemana manis
kata Pak Dasim sembari
melangkah mendekati Rina.
ampun pak jangaaan rengek
Rina dengan mata yang mulai
menangis.
Pak Dasim mendekati Rina dan
langsung menampar wajahnya
Plakkk tampar Pak Dasim.
aaawwww Rina kesakitan
Rina pun langsung menagis
dan mengusap pipinya. Lalu
Pak Dasim mendekatkan
wajahnya kepada Rina.
begini kalau kamu berani
melawan Ane, Ane bisa
memukul kamu lebih keras
lagi ancam nya.
ampuun pak, Ane minta maaf,
hu hu hu kata Rina sambil
menangis dan memalingkan
wajahnya karena terlalu dekat
dengan wajah Pak Dasim.ia
tidak mengira ternyata orang
yang dia kenal baik bisa
sekejam itu.
Bagus sekarang ikut Ane
ajaknya seraya menarik rambut
Rina yang indah. Ia
menjambak dan menyeretnya
ampun pak, tolong lepaskan
Ane pinta nya dengan
tangisan yang lebih keras
Ia langsing dilempar ke pojok
ruangan dengan tembok
dibelakang dann kanannya
sedangkan dikirinya tertutup
oleh aquarium. Pak Dasim
langsung membuka sabuknya
dan melorotkan celananya.
Pemerkosaan akan segera
dimulai.
ampun pak tolong jangan apa
apakan Ane Pak tangis
RinaSebuah penis besar di
hadapkan pada Rina.
ok, sekarang kamu kulum
punya Bapak, atau kamu mau
Ane pukul lagi tegasnya
ampun pak jangan rengek
Rina
Ayo cepet emut anu Ane
perintahnya
Rina pun mendekat dan
memegangi penis Pak Dasim
dan memasukkan nya ke
mulutnya.
sluuup, mmmhhhmmppp
Rina menghisa penis Dasim
lebih cepet lagi donk Pak
Dasim kurang sabar dan
menjambak rambutnya dan
menggerakkan sendiri kepala
Rina
Beberapa saat kemudian ia
mulai mencabut penisnya dan
mengangkat Rina dan
menyandarkannya di tembok.
Pak Dasim mencoba melucuti
baju Rina walaupun roknya
sudah tersingkap karena dalam
posisi duduk seperti itu. Ia
mencoba berontak namun
tamparan keras kembali
menghampirinya sehingga ia
hanya bisa menangis dan
pasrah atas apa yang
dialaminya. Pakaian
seragamnya sudah terbuaka
dan hanya tersisa branya saja.
Bra yang hanya menutupi
sebagiaan itu langsung ditarik
oleh Pak Dasim sehingga buah
dada nya tampak jelas.
Langsung saja Pak Dasim
menghisap putting susu Rina.
Pak Dasim
ampun Pak, tolong hentikan
Pak Dasim Rina merintih
memelas kepada Pak Dasim
namun tidak dihiraukanya
Pak Dasim terus menerus
menghisap puting susu Rina
secara bergantian, bahkan ia
merapatkan buah dada Rina
sehingga ia bisa menghisap
kedua-duanya. Rina hanya bisa
terengah engah karena
merasa terangsang dan
tangannya hanya bisa
memegangi lengan Pak Dasim
untuk menahan orgasmenya.
sekarang kamu tunggu
sebentar Kata Pak Dasim
sambil berdiri dan ingin
mengambil sesuatu. Ternyata
ia mengambil sebuah kursi
untuk Rina.
sekarang kamu duduk dikursi
ini perintah Pak Dasim
Tanpa sepatah kata Rina
langsung duduk di kursi itu.
Pak Dasim langsung merogoh
roknya dan menarik celana
dalamnya
Jangan Pak, hentikan Rina
mencoba memegangi celana
dalamnya yang ditarik Pak
Dasim
sudah kamu diam saja kata
Pak Dasim sambil menari dan
menepis tangan Rina agar
tidak menghalangi aksinya.
Setelah celana dalamnya
terlepas Pak Dasim langsung
memasukkan jari jemarinya ke
vagina Rina. Jarinya
menggelitiki vagina tersebut
dan mulai memasukkannya
kedalam.
harus melaksanakan magang di
sebuah perusahaan dan
kebetulan ia memperoleh
tempat magang di PT Tirta
Husada yang bergerak
dibidang budidaya ikan
kerapu. Gadis yang cantik dan
supel itu ditempatkan di
bagian akuarium penangkaran
ikan dan bertugas untuk
memastikan kadar kelembaban
dan suhu air. Saat memasuki
tempat usaha Rina harus
menggunakan jas warna putih
agar tidak mengotori seragam
sekolah yang ia pakai.
Tugasnya ditempat magang
hanyalah mencatat tingkat
kelembaban dan suhu air di
masing masing aquarium lalu
melaporkan pada Pak Dasim
selaku supervisor. Pak Dasim
adalah pria umur 40 tahun
yang sudah bekerja sebagai
supervisor di perusahaan itu.
Beliau selalu memberikan
arahan kepadanya bagaimana
suhu dan kelembaban air yang
tepat. Beliau adalah orang
yang baik dan ramah sehingga
cukup akrab dengan Rina. Tak
jarang saat waktu istirahat
Rina makan bersama Pak
Dasim dan juga karyawan lain,
karena Rina juga anak yang
supel dan suka bergaul dengan
semua kalangan.
Seminggu Rina beraktivitas di
tempat tersebut, namun ia
benar benar tidak menyadari
bahwa beberapa karyawan
sering memandanginya
terutama Pak Dasim selaku
Supervisor. Bagaimana tidak,
Rina Gadis yang Cantik,
dengan tubuh yang ideal dan
berisi, apalagi seragam
sekolahnya yangketat dan
roknya yang pendek kira 15 cm
diatas lutut dan juga kaos kaki
panjang menutupi betisnya.
Walaupun tertutupi oleh jas
panjang nya namun tetap saja
malah menambah keseksian
gadis usia 17 tahun tersebut.
Suatu saat, ia melaporkan
hasil pencatatan masing
masing kolam aquariumnya.
Pak Dasim, semua aquarium
sudah Ane catat, silahkan bisa
bapak periksa kata Rina
sembari menyodorkan
catatannya.
oh, iya Terima kasih Rina
ujar Pak Dasim
Karena merasa penasaran ia
pun juga duduk disamping Pak
Dasim dengan menyilangkan
Kakinya sehingga roknya
semakin tersingkap dan tak
bisa menutupi pahanya yang
mulus dan hampir terlihat
celana dalamnya. Pandangan
Pak Dasim tidak lagi tertuju
pada catatan tetapi sedikit
mencuri pandang pada paha
mulus Rina, dan beliau pun
hanya bisa menelan ludah.
Pak, kok bengong sih! Sentak
Rina sembari tersenyum
melihat kelakukan
Supervisornya
O.. o.. o, maaf ya sebentar
Ane lihat dulu, emmm
kayaknya sudah cukup, jadi kita
tidak perlu mengubah kadar
air nya Ujar Pak Dasim
Oke Bos, ngomong ngomong
Bapak kok gugup gitu sih,
santai aja dong Pak hibur
Rina
haha, iya maaf, ayo kita ke
kantin sudah waktunya
istirahat perintah Pak Dasim
siap Bos jawabnya dengan
berseri seri
Pada waktu malam hari Pak
Dasim hanya bisa
membayangkan apa yang
terjadi siang tadi. Pikirannya
mulai kacau seolah olah ia
ingin mengelus paha mulus
Rina, apalagi payudaranya yang
cukup menawan membuat
imajinasi Pak Dasim serasa
ingin meremasnya. Apalagi Pak
Dasim sudah lama bercerai
dengan istrinya, jadi gairah
kejantananya mulai bangkit
gara gara kelkuan Rina.
Hingga akhirnya ia memiliki
sebuah rencana untuk
mempiaskan nafsu birahinya
tersebut.
Keesokan harinya masih sama,
Rina tetap melakukan
aktivitasnya seperti biasa.
Namun kali ini Pak Dasim akan
menambahkan tugas tambahan
untuk Rina agar rencananya
dapat berhasil.
Rin sapa Pak Dasim
Iya Pak jawab Rina lembut
Ane mau minta bantuan, coba
nanti kamu bantu Ane
melakukan pengecekan
terhadap jenis pakan kan bisa
nggak? pinta Pak Dasim
emm, wah nanti pulangnya
agak sorean nih Pak jawabnya
secara halus
Iya maaf soalnya ini penting
banget, ntar Ane kasih uang
lembur deh Rayu Pak Dasim
Hehe, kalo gitu kan sama
sama enak jawabnya senbari
menyindir
hah, dasar kamu ujar Pak
Dasim sambil tersenyum
Akhirnya rencananya berhasil.
Pak Dasim hanya menunggu
saat yang teat yakni saat
pegawai sudah pulang semua.
Dan waktunya pun tiba yakni
saat Sore dan ruangan tempat
penangkaran pun sangat sepi
tetapi Rina masih menjalankan
tugas tambahan dari Pak
Dasim.
Saat Rina mencoba memberi
pakan yang tepat pada Ikan,
Pak Dasim mulai mengendap
ngendap memasuki Ruangan
setalah selesai istirahat.
Tak lupa ia pun mengunci
Ruangan. Keadaan pun
menjadi sangat sepi. Saat Rina
sibuk melakukan tugasnya,
Rina memandangi kolam
dengan posisi membungkuk
dan sekarang ia tidak memakai
jas dan hanya memakai
seragam dengan roknya yang
minim itu, seolah sudah siap
untuk diterkam.
Pak Dasim mengendap endap
lalu dengan cepat ia
memasukkan tangannya
kedalam rok Rina dan
mengelus elus pinggulnya.
Sontak Rina pun kaget.
Ahh, apa apan ini! teriak
Rina dengan kaget
Sebelum sempet membalikkan
badan Pak Dasim sudah
merangkul tubuh gadis itu.
Saat Rina menoleh ia pun
kaget.
Pak Dasim! teriaknya kaget
iya Manis, ini bapak, gimana
laporannya katanya sambil
berbasa basi
enggghhh, pak lepasin pak,
Ane mohon pintanya sambil
merintih
ayo dong, cantik bantu bapak
menganalisa tubuh indah
kamu ejek Pak Dasim
tidak Pak, jangan,toloooong
toloong Rina berteriak minta
tolong
diam kamu, lagian tempat ini
sudah sepi karena semua
pegawai telah pulang,
sebaiknya kamu turutin kata
kata bapak, atau kamu Ane
berhebtikan dari magang
disini ancam Pak Dasim
enggak pak, Ane tidak bisa
berhenti magang rengeknya
bagus, kamu hanya bisa
menuruti kata kata Ane kalau
begitu kata Pak Dasim
sembari masih mengkunci
leher Rina dengan tangan
kanan dan mengelus pinggul
dengan tangan kiri.
Rina hanya bisa memberikan
tatapan sayu karena dirinya
akan diperkosa. Lalu Pak Dasim
melepas cengkramannya.Tanpa
diduga Rina langsung berbalik
dan mendorong Pak Dasim
hinggat terjatuh, lalu ia pun
berlari menuju ke pintu,
namun Aneng pintu sudah
terkunci.
Tolong tolong teriaknya
seraya menggedor pintu
Saat itu juga Pak Dasim segera
mendatanginya, lalu Rina pun
hanya bisa berbalik dan
mencoba menutupi tubuhnya
dan memegangi roknya agar
tidak di singkapkan oleh Pak
Dasim lagi. Ia sudah tidak bisa
menghindari pemerkosaan itu.
hehe, mau lari kemana manis
kata Pak Dasim sembari
melangkah mendekati Rina.
ampun pak jangaaan rengek
Rina dengan mata yang mulai
menangis.
Pak Dasim mendekati Rina dan
langsung menampar wajahnya
Plakkk tampar Pak Dasim.
aaawwww Rina kesakitan
Rina pun langsung menagis
dan mengusap pipinya. Lalu
Pak Dasim mendekatkan
wajahnya kepada Rina.
begini kalau kamu berani
melawan Ane, Ane bisa
memukul kamu lebih keras
lagi ancam nya.
ampuun pak, Ane minta maaf,
hu hu hu kata Rina sambil
menangis dan memalingkan
wajahnya karena terlalu dekat
dengan wajah Pak Dasim.ia
tidak mengira ternyata orang
yang dia kenal baik bisa
sekejam itu.
Bagus sekarang ikut Ane
ajaknya seraya menarik rambut
Rina yang indah. Ia
menjambak dan menyeretnya
ampun pak, tolong lepaskan
Ane pinta nya dengan
tangisan yang lebih keras
Ia langsing dilempar ke pojok
ruangan dengan tembok
dibelakang dann kanannya
sedangkan dikirinya tertutup
oleh aquarium. Pak Dasim
langsung membuka sabuknya
dan melorotkan celananya.
Pemerkosaan akan segera
dimulai.
ampun pak tolong jangan apa
apakan Ane Pak tangis
RinaSebuah penis besar di
hadapkan pada Rina.
ok, sekarang kamu kulum
punya Bapak, atau kamu mau
Ane pukul lagi tegasnya
ampun pak jangan rengek
Rina
Ayo cepet emut anu Ane
perintahnya
Rina pun mendekat dan
memegangi penis Pak Dasim
dan memasukkan nya ke
mulutnya.
sluuup, mmmhhhmmppp
Rina menghisa penis Dasim
lebih cepet lagi donk Pak
Dasim kurang sabar dan
menjambak rambutnya dan
menggerakkan sendiri kepala
Rina
Beberapa saat kemudian ia
mulai mencabut penisnya dan
mengangkat Rina dan
menyandarkannya di tembok.
Pak Dasim mencoba melucuti
baju Rina walaupun roknya
sudah tersingkap karena dalam
posisi duduk seperti itu. Ia
mencoba berontak namun
tamparan keras kembali
menghampirinya sehingga ia
hanya bisa menangis dan
pasrah atas apa yang
dialaminya. Pakaian
seragamnya sudah terbuaka
dan hanya tersisa branya saja.
Bra yang hanya menutupi
sebagiaan itu langsung ditarik
oleh Pak Dasim sehingga buah
dada nya tampak jelas.
Langsung saja Pak Dasim
menghisap putting susu Rina.
Pak Dasim
ampun Pak, tolong hentikan
Pak Dasim Rina merintih
memelas kepada Pak Dasim
namun tidak dihiraukanya
Pak Dasim terus menerus
menghisap puting susu Rina
secara bergantian, bahkan ia
merapatkan buah dada Rina
sehingga ia bisa menghisap
kedua-duanya. Rina hanya bisa
terengah engah karena
merasa terangsang dan
tangannya hanya bisa
memegangi lengan Pak Dasim
untuk menahan orgasmenya.
sekarang kamu tunggu
sebentar Kata Pak Dasim
sambil berdiri dan ingin
mengambil sesuatu. Ternyata
ia mengambil sebuah kursi
untuk Rina.
sekarang kamu duduk dikursi
ini perintah Pak Dasim
Tanpa sepatah kata Rina
langsung duduk di kursi itu.
Pak Dasim langsung merogoh
roknya dan menarik celana
dalamnya
Jangan Pak, hentikan Rina
mencoba memegangi celana
dalamnya yang ditarik Pak
Dasim
sudah kamu diam saja kata
Pak Dasim sambil menari dan
menepis tangan Rina agar
tidak menghalangi aksinya.
Setelah celana dalamnya
terlepas Pak Dasim langsung
memasukkan jari jemarinya ke
vagina Rina. Jarinya
menggelitiki vagina tersebut
dan mulai memasukkannya
kedalam.