Part 5
Aku menggandeng tangan desti masuk ke kamarku dilantai dua. Rumahku memang tingkat, dan lantai dua hanya ada satu ruangan yang menjadi kamarku dan sebuah pintu yg tembus ke atap, tempat dimana ibuku menggunakannya untuk menjemur pakaian. Sampai dikamar aku kembali turun untuk mengunci pintu rumah dan memastikan semua aman. Bila ada bang Bene pulang dia tinggal memencet bell rumah yg terdengar sampai lantai dua.
Aku kembali menuju kamarku, sudah tak sabar untuk menuntaskan rasa rindu akan kenikmatan tubuh Desti yg sudah dua minggu ini mengganggu birahiku. Sampai dikamar aku terkejut karena Desti ternyata sudah melepaskan baju seragamnya dan hanya menyisakan bra dan celana dalamnya, aku hanya bisa menelan ludah, walau kecil harus kuakui tubuh desti lebih indah dibanding sonia mantanku. Aku baru bisa menikmati inci demi inci kemolekan tubuh desti sekarang, karena waktu permainan quicky dirumahnya dulu kami dikejar waktu hingga hanya sekedar melepaskan nafsu semata, namun saat ini aku punya keleluasaan penuh untuk menjamah tubuh Desti sepuasnya, apalagi mengingat dia ini adik sahabatku, dan aku bisa dibilang selingkuhannya, hingga kami berdua seolah sedang bermain ditepi jurang, namun entah kenapa ada sensasi greget dibalik ini.
"Gila des, lu bener-bener bohay dah. Hoki banget dah itu si viktor dimanjain sama badan lu kaya gini. Gak heran dia minta foto bugil lu.. Hehehehehe"
"hehehe.. Bisa aja lu kak.. Ga usah sok gombal deh.... Udah sini gue bukain baju lu"
"waduuh, kaya gini sih mana mungkin gua nolak"
Aku pun segera menghampiri Desti yg duduk ditepian ranjang, awalnya dia membuka bajuku, lalu dia raih wajahku dan mencium bibirku, aku membalasnya dgn penuh rindu dan nafsu. Bibir desti yg tipis namun ganas membuat birahiku cepat naik, ditambah sambil menciumku tangan desti membuka ikat pinggang pada jeansku, lalu menurunkannya dan dia langsung meremas batang kemaluanku yang masih ditutupi celana pendek sehingga penisku langsung menegang hebat.
"ehmmm.. Waduuh udah tegang ya punya lu kak.. Hehehehe" katanya setelah melepas ciumannya dariku.
"iya nih, si otong ga bisa dihadepin cewe bohay langsung tegang gini.. Hahahaha"
Tiba-tiba desti berlutut hingga wajahnya berada tepat didepan selangkaganku, lalu denga cepat dia meloloskan celana pendek dan cd ku, dan tanpa izinku dia langsung mengoral batang penisku. Sontak aku merasa seperti disengat arus listrik demi merasakan sensasi hangat dan basah pada penisku..
"ehhmmm... Nice banget des, ouuhh" racauku sambil menjambak rambutnya yg hitam legam. Desti sudah tampak cukup lihai bermain dengan mulutnya karena dia tanpa ragu mengemut hingga menjilati batang penisku sampai kebuah zakarku, nikmat sekali. Nafsuku sudah menjalar hingga pembuluh nadiku, aku benar-benar gemas dengan rangsangan yg dibuat Desti.
Serta merta aku menarik tubuh Desti lalu sambil mencium bibirnya dan agak mendorong aku tindih tubuhnya hingga tubuh kami berdua jatuh diatas kasurku. Sambil mencium aku melolosi celana dalam Desti dan langsung mengarahkan torpedoku yang siap tempur kegerbang kenikmatannya. Aku melepaskan ciumanku dan langsung mengambil gaya missionary.
"aduuh udah gak sabar banget ya pengen masuk kak.. Hehehe"
"iya des, gw kangen banget sensasi rapetnya memek lu.."
"pelan-pelan kak, gua masih suka rada sakit kalo dimasukin"
"tenang, ini punya lu udah lumayan basah kok"
Aku menggesek-gesekkan ujung penisku dulu dibelahan bibir vagina desti, sebelum akhirnya aku mulai penetrasi secara perlahan, saat kepala penisku masuk, tampak tubuh Desti tersentak kaget.
"euuh kak, pelan... Ehmm"
Aku tahan sebentar posisiku, lalu pelan-pelan aku masukan hingga penisku terbenam sepenuhnya dalam tubuh Desti. Dan seketika aku merasakan kehangatan dinding vagina desti menjalar keseluruh tubuhku. Nikmat sekali rasanya saat kudiamkan sejenak penisku didalamnya. Saat kulihat Desti sudah cukup menguasai diri, aku mulai memompa pelan tubuhku. Pelan-pelan, hingga perlahan-lahan aku percepat tempo genjotanku, tampak tubuh Desti berguncang-guncang menerima seranganku, matanya terpejam, punggung tangan kanannya menahan mulutnya yang meringis, sedang tangan kirinya memegangi tanganku yg menahan pinggangnya.
"ssshhh kak davvidhh... Ehmmm... Ouuh"
Mulutnya mulai meracau. Melihat tubuh mungil desti berguncang seperti itu membuatku semakin bersemangat menikmati tubuhnya, pokoknya saat ini aku harus puas. Sambil terus memompa, aku turunkan bra desti yg masih menutupi payudaranya, aku mainkan buah dadanya yg ranum dan mengkal ini, sangat indah untuk ukuran anak SMA seperti desti. Desti sendiri semakin merem melek saat buah dadanya kumainkan, apalagi saat aku iseng menarik dan mencubit gemas putingnya dia semakin meracau..
"arrghh.. Enak kak, terusinn... Ouuhh"
Ooh Tuhan, melihat payudaranya yg terus berguncang saat kugenjot membuat tubuhku semakin terasa panas, sungguh indah wanita pemandangan ini, genjotanku semakin intens, berirama dengan racauan Desti dan suara tubuh kami saat beradu dan berpacu dalam kenikmatan.
Ditengah permainan, aku mengubah gaya bercinta kami, desti kuminta untuk menungging, dan kami memulai gaya doggy.
Baru sejenak kumasukan penisku ke vaginannya dan desti langsung melengguh panjang..
"ooouuuuhh... Kak, dalem banget ini rasanya... Mmmmhhh"
"sshhh.. Iya des, memek lu emang juara dah.. Gua genjot lagi ya.. Hmm..??"
"iya kakghhh.. Buruan"
Kembali aku pompa pinggulku, dan kini pemandangam indah lain tersaji didepan mataku, tubuh desti yg menggelinjang dari belakang sungguh lucu dan menggemaskan, tanganku serta merta turun menggapai payudaranya dari belakang dan sesekai kuciumi punggung dan lehernya..
Tak berapa lama aku merasakan batang penisku disembur oleh suatu cairan hangat, diikuti dengan jeritan dan gelinjangan hebat dari tubuh Desti sebelum akhirnya tangan yg menahan tubuhnya roboh dan wajahnya terbenam pada bantal..
"ooorggghhh, kak... Gue keluaarr... Ehhhmmm... Ouuhjh... Huuuhhhh"
Setelah itu dia tampak mengambil nafas panjang.. Posisi kami masih doggy, dan batang penisku masih tertanam ditubuhnya, aku tersenyum...
"gimana punya gue dek, enak kan?"
"hhoouhh. Iya kak.. Enak banget.. Huh.. Huh"
Aku sungguh gemas dibuatnya, aku meraih kedua tangan desti, lalu kubangunkan tubuhnya dan kucium bibirnya dari belakang, sambil kumainkan lagi payudaranya dan klentitnya dari belakang.. Lidahku dan lidah desti menari dalam mulut desti, sedangkan tubuh desti mulai meliuk-liuk akibat permainan jariku pada klitorisnya.
Batang penisku yg masih tegang kembali kupompa pelan, namun kini aku kembali mencoba gaya lain. Aku lepaskan ciuman serta permainanku pada payudara dan klitorinya, kini aku berbaring, posisi desti kini terduduk diatas tubuhku dan penisku perlahan-lahan kembali bersarang dilubang nikmatnya.
"Des goyangin dong.." kali ini aku memakai gaya reserve cowgirl, dan sensasinya sungguh tak terlukiskan kata-kata. Apalagi pinggul desti bergoyang mengggonjlg penisku bag penyanyi dangdut yg sedang bergoyang. Gila anak, ini sudah berapa sering dia bercinta, permainannya sungguh dahsyat, hingga tak sampai tujuh menit aku merasa akan keluar. Aku kembali kegaya missionary dan memompa tubuh desti..
"ooh des, bentar lagi gua keluar"
"jangan didalem kak, gua takut... "
"ok"
Kupercepat intensitas pompaanku hingga sesaat aku cabut dan kumuntahkan maniku keperut desti yg ramping..
"kak, mainin itil gw lagi plis, gua juga nanggung nih.."
"siyapp"
Aku langsung kocok vagina desti sambil memainkan klitorisnya, sabagai rangsangan tambahan aku menjilati buah dada desti, hingga tak berapa lama Desti orgasme untuk kedua kalinya..
Aku merebahkan diri disampingnya, kami berdua beristirahat kelelahan setelah berpacu dalam birahi bersama..
Bersambung