Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Linda, My Real Temptation

Lanjutan:

"Linda...sayang...bangun...", suara Frans pelan sambil menggoyangkan pelan tubuh Linda yang meringkuk telanjang di tempat tidurnya.

"Mmm...mmm...wah udah jam berapa ini?", setengah kaget Linda terbangun sambil mencari HP-nya.

"Udah stengah sembilan...aku udah siap lg nunggu taksi...", kata Frans yang sudah bersiap untuk meninggalkan Linda kembali.

Frans duduk disamping tidur sambil membelai rambut kekasihnya yang sebentar lagi kembali akan ditinggalkannya, dia memandang tubuh telanjang Linda nan indah dengan payudara mungil yang terpampang bebas dihadapannya, tiba-tiba tangannya menuntun tangan Linda mengusap-usap penisnya yang tertutupi celana jeans.

"Hhmmm...kamu msh blm puas yahhh...", tanya Linda manja sambil beranjak duduk ditempat tidur dan mengecup pipi Frans dengan lembut.

"Aku mau minum dan gosok gigi dulu...", kata Linda yang segera beranjak dari tempat tidur meninggalkan Frans yang begitu terangsang melihat kepolosan tubuh kekasihnya itu.

Selesai membasuh muka dan gosok gigi, Linda menggelayut mesra sambil duduk di paha kanan kekasihnya dan melingkar tangannya di leher Frans yang masih duduk di samping tempat tidur.

"Kapan kamu ke Jakarta lagi?...", tanya Linda dengan manja ditambah senyum manisnya.

"Mungkin dua bulan lagi...kenapa msh kangen yahh...", jawab Frans sambil meraba-raba payudara Linda yang berada tepat dihadapannya.

Sesaat kemudian bibir mereka berpagut erat dengan lumatan lembut dan permainan lidah yang saling bersentuhan, membuat suasana pagi itu menjadi membara oleh nafsu. Jemari tangan kiri Frans mengusap, meraba paha mulus Linda dan pelan tapi pasti memainkan bibir vagina serta klitoris Linda dengan nakalnya. Nafas Linda tersengal menahan rangsangan yang diterimanya...."Aahhh..sayangg...", Linda melepas ciuman di bibirnya dan merintih pelan saat jari tengah Frans mengorek-ngorek lubang vaginanya.

Linda membuka lebar kedua kakinya dan membiarkan jemari Frans mengocok-ngocok lubang vaginanya perlahan, sementara puting susu sebalah kirinya dilumat penuh nafsu oleh kekasihnya itu. Tak puas dengan satu jari, Frans memasukkan jari telunjuknya untuk membuat Linda semakin mendesah-desah kenikmatan.

"Arrgghh..pelan-pelan...sayangg...", rintih Linda saat dua jari Frans semakin beringas mengoyak lubang vaginanya. Tak seberapa lama kemudian Linda melenguh sambil merapatkan kakinya menjepit tangan Frans...."Ahhhhh....Franssss...aku sampe..."

Frans mengeluarkan jarinya dari dalam lubang vagina Linda, jemarinya basah oleh cairan kenikmatan dari kemaluan kekasihnya itu, dan dibiarkan begitu saja hingga mengering terkena dinginnya udara dari AC. "Skrg puasin aku sayang....", bisik Frans sambil membuka lebar kakinya dan meminta Linda bersimpuh di lantai diantara kedua kakinya.

Linda yang tahu maksud Frans segera membuka restleting celana jeans Frans, sabuk yang dikenakannya dan dengan susah payah mengeluarkan penis Frans yang tegak perkasa dengan cairan precum di lubang kencingnya. Linda menatap Frans sayu sambil mengocoki penis kekasihnya itu, bibirnya mulai mendekati penis itu dan lidahnya mulai menyapu lubang kencing Frans yang terasa asin karena cairan precum yang sudah keluar lebih dulu. Pelan-pelan Linda mengemut kepala penis Frans sambil lidahnya menari menyapu membuat Frans mendesah kenikmatan sambil menjambak pelan rambut kekasihnya. Linda yang telanjang bulat dan bersimpuh dilantai dihadapannya membuat Frans semakin terangsang.

"Isepp yg kenceng tititnya sayang...arrgghh Linda...enak bgt isepannya...", racau Frans menikmati pelayanan dari kekasihnya itu.

Mulut Linda dipenuhi penis Frans sambil tangannya memijat-mijat buah pelir kekasihnya itu dengan lembut. Sesekali dia melepaskan kuluman di penis untuk menjilati buah pelir Frans sambil mengocoki penisnya dengan lembut.

Saat sedang asyik menikmati pelayanan dari Linda, sms masuk ke HP Frans, rupanya dari supir taksi yang sudah datang dan standby di depan kos. "Arrgghh..sayang...taksinya sdh dtg...aku mau keluar...argghh...", kata Frans yang membuat Linda melahap setengah badan penis Frans yang menggesek rongga mulut dan pipi bagian dalamnya.

"Arrhhh...Linda...aku keluarrr....", teriak Frans tertahan yang diikuti sembuarn keras sperma Frans yang membuat Linda sempat tersedak namun membiarkan kekasihnya itu menyemprotkan spermanya hingga tetes terakhir dalam mulutnya.

Setelah mengejang beberapa saat, Frans tertunduk lemas sambil mengusap rambut dan pundak telanjang Linda. "Tumben kamu mau dikeluarin di mulut?...", tanya Frans sambil mengusap pipi Linda dan menatap bibirnya yang dipenuhi lelehan sperma. Linda tak menjawab namun hanya tersenyum manis karena mulutnya dipenuhi oleh sperma Frans, dia beranjak berdiri menuju wastafel dan mengeluarkan sebagian sperma yang tak sempat tertelan.

Frans memeluk Linda yang masih telanjang bulat dengan bibir yang basah setelah berkumur membersihkan sisa sperma yang ada, dia mengecup kening kekasihnya itu sambil berkata..."Aku sayang kamu Linda....", ucapan itu sudah cukup membuat Linda bahagia, dia memeluk erat kekasihnya dan berharap suatu saat mereka tak perlu berpisah lagi walau sesaat.
 
Cerita ini dedicated to Linda dlm kehidupan nyata yg membuat ane coli terus :)
 
Update:

Linda menatap Frans yang sudah berlalu dari balik jendela kamar kosnya, sebenarnya dia hendak ikut mengantar hingga naik taksi, namun Frans tampaknya terburu-buru dan Linda juga butuh waktu untuk mengenakan pakaiannya.

Dalam keadaan masih telanjang bulat, Linda merebahkan diri sesaat di atas tempat tidur mengingat semalaman sudah bermain cinta dengan Frans kekasihnya dan selain rasa letih yang dirasanya, rasa kantuk karena kurang tidur juga menderanya.

Tokkk...tokkk...tokkk, tiba-tiba Linda dikagetkan suara ketukan di pintu saat memejamkan mata sesaat, "ahhh...pasti Pak David, lupa kalau ada janji...", katanya dalam hati sambil beranjak dari tempat tidur dan menyambar kain untuk menutupi tubuhnya seadanya. Dia mengintip dari balik jendela dan melihat sosok atasannya yang tampak segar dengan penampilan kasual, namun dengan raut muka yang agak tegang atau malah terkesan galak, Linda membuka sedikit daun pintunya..."Pagi pak...maaf tunggu sebentar ya, saya lagi mau mandi...", kata Linda dengan hanya memperlihatkan wajah manisnya dari balik pintu.

Pak David hanya tersenyum lalu berkata..."Okay, saya boleh nunggu didalam? Panas nunggu diluar".

"Ehhmmm iyah pak...bentar ya..", kata Linda sambil menutup pintu bentar dan dengan cepat melilitkan kain yang disambarnya tadi ditubuhnya sehingga menutupi bagian dada hingga sampai batas lutut, kemudian dia membukakan pintu dan mempersilahkan Pak David masuk.

Pak David yang sebenarnya tahu bahwa Frans baru saja menginap bertanya memancing Linda yang melilitkan kain seadanya ke tubuhnya, "ehmmm...kamu biasa tidur telanjang ya?...".

"Uuhmm...enggak..ehhh iya Pak...kadang-kadang..., saya mandi dulu ya Pak...", jawab Linda salah tingkah sambil mengambil pakaian yang hendak dikenakannya dan berlalu ke kamar mandi tanpa berani memandang wajah atasannya itu.

Pak David bangun dari kursi yang berada dekat tv dan menghadang Linda yang hampir sampai didepan pintu kamar mandi..."Tunggu, kamu itu kalau sedang tidak jujur tidak berani menatap saya...bener kamu suka tidur telanjang? Atau...???", tanya Pak David dengan kalimat terakhir menggantung seperti memaksa Linda untuk berterus terang.

"Atau apa Pak?...iyah saya kadang suka tidur telanjang...permisi saya mau mandi dulu, nanti kita kesiangan...", kata Linda lagi mencoba melewati hadangan Pak David yang menutupi jalan menuju pintu kamar mandi.

"Atau kamu habis 'main' sama lelaki lain?...iya begitu?", lanjut Pak David sambil memegang dagu Linda dan memaksa dirinya untuk menatap wajah atasannya itu.

Linda bingung harus menjawab apa, sulit baginya untuk berbohong dengan atasannya itu..."ehm enggak Pak...uhm semalem ac-nya sempet mati...makanya gerah...", kata Linda berharap Pak David akan percaya.

"Uhmm...okay, kamu mandi dulu deh...", kata Pak David pelan diakhiri ciuman lembut di bibir Linda.

Selesai mandi, Linda mendapati Pak David sedang menonton tv sambil memainkan HP-nya..."Sudah mandinya? Uhm manis banget kamu pake baju itu....", kata Pak David yang melihat Linda mengenakan jeans ketat dengan blouse warna cerah yang sedikit menampakkan pundaknya.

Beberapa saat kemudian mereka sudah berada di mobil menuju arah puncak untuk mencari tempat outing untuk karyawan di kantor, lalu lintas yang padat dan bahkan sedikit macet membuat mereka banyak menghabiskan waktu berbincang mengenai cerita hidup masing-masing. Pada saat masa kuliahnya Pak David ternyata banyak disukai para teman wanitanya, namun dia lebih memilih menghabiskan waktu untuk mengejar kelulusan agar cepat bekerja. Kegigihannya mengejar karir dan fokus pada tujuan hidup membuat Linda semakin kagum dengan sosok atasannya itu, dia berharap Frans kekasihnya bisa memiliki jalur karir yang cemerlang seperti Pak David.

Setibanya di lokasi pertama yang dituju, Pak David segera bergegas menuju pusat informasi untuk menanyakan akomodasi dan detail fasilitas yang didapat beserta harganya. Linda tampak mengikuti Pak David sambil menatap HP-nya, Frans mengirimkan beberapa pesan singkat bahwa dia sudah tiba di tempat tujuan dan hendak beristirahat..."Aku udah kangen kamu nih...kapan ya kita bisa kayak semalem lagi? :)", isi pesan singkat terakhir Frans yang membuat Linda tersenyum simpul dan tak sadar bahwa Pak David sedang memperhatikannya.

Waktu berlalu begitu cepat dengan beberapa tujuan lokasi yang data dan informasinya sudah didapat Pak David..."Sudah sore, kamu lapar? Kita makan dulu sebelum pulang ya...", ajak Pak David yang langsung diiyakan Linda yang tampaknya juga sudah tampak letih.

Ketika hendak berbalik arah tiba-tiba Linda spontan berteriak.."Wah Pak, lupa...sekarang masih satu arah...sampe malam nanti!"

"Mmm...bener juga kamu...lama juga kita nunggu...uhm gimana kalo kita nginap saja?", kata Pak David sambil menoleh tersenyum kepada Linda yang agak terkejut.

"Uhhmm...kalo bisa sih pulang Pak...lagian bapak ga ditanyain istri bapak nanti?...", sahut Linda tampak takut-takut.

"Sejak kapan kamu peduli dengan istri saya?...saya tinggal bilang terjebak macet dan harus stay sampe besok pagi...kamu mau ga?", mendadak sosok Pak David menjadi tegas seperti saat di kantor.

"Uhhmm...iyah terserah bapak aja...saya ikut aja...", jawab Linda pelan tak berani membantah.

Beberapa meter kemudian mereka mendapati satu hotel yang tampaknya cukup bagus dan bersih, Pak David segera memarkirkan kendaraannya dan mengajak Linda ke resepsionis. Mereka cukup beruntung karena masih ada kamar kosong namun double bed king size, Pak David tidak masalah karena dia memang berniat untuk menikmati tubuh molek bawahannya itu.

"Pak, kita kan ga bawa baju?...", kata Linda saat digandeng Pak David menuju kamar.

"Memang kita perlu baju?...", jawab Pak David dengan mimik muka mesum yang membuat Linda sedikit khawatir dengan apa yang akan dihadapinya malam itu.

"Kamu mau makan di resto apa di kamar?...saya mau mandi dulu, lengket banget badan ini...", kata Pak David sesampainya di dalam kamar yang cukup mewah itu.

"Dikamar juga gak papa Pak, terserah Bapak saja....", jawab Linda merebahkan diri di sofa sambil menyalakan tv.

Dalam kamar mandi Pak David begitu senang dapat mengelabui Linda, karena sebenarnya dia sudah tahu mengenai larangan satu arah dan memang berniat untuk menggauli bawahannya yang manis itu habis-habisan. Dia tersenyum sambil menyabuni diri dibawah shower, dengan penis tegak mengacung yang diusapnya perlahan...."Ahhh betapa nikmatnya penis ini berada dalam memek Linda sebentar lagi..."
 
Komennya suhu...biar semangat lanjutin ceritanya :D
 
Wah lanjutannya nanggung amat Gan...
Lindanya dianal dong ama Bp David dihotel..., sampe kagak bs bangun lg...
 
Wah udah update, walupun blm ada ss nya.
:mantap: suhu, ditunggu update selanjutnya, smga ada ss nya

:semangat:
 
gan mantab bgt ceritanya.request donk, linda di iket tangannya ama david plus matanya ditutup. ketidakberdayaan linda pas maen,jadi bikin doi orgasme,orgasme,orgasme plus squirt. ane fans berat cerita agan
 
Setuju Gan, diiket trs di bondage SM, sampe Linda-nya ampun2x-an, tp sampe multi orgasme Linda-nya.
 
Lanjut:

Pak David keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk menutupi bagian bawah tubuhnya..."Kamu mau makan apa? Biar saya pesankan....jd habis mandi bisa langsung makan", kata Pak David yang melihat Linda terbaring malas diatas sofa nampak keletihan.

"Uhhhmm, saya mau nasi goreng seafood sama lemon tea aja Pak....iihh bapak kok ga pake baju?", jawab Linda dan terkejut melihat tubuh kekar Pak David yang hanya ditutupi bagian bawahnya dengan handuk, itupun batang kejantanan Pak David tampak menonjol dibalik balik handuk putih yang disediakan hotel.

"Kan kita dadakan nginepnya, saya ga bawa baju, kamu memang bawa? Mau pake apa buat tidur hayooo???...", goda Pak David sambil menatap Linda yang sedang berlalu ke kamar mandi.

"Uhhhhmmm...iyah, saya pake apa yah...ya udah saya mandi dulu aja Pak...", jawab Linda sekenanya dan segera masuk ke kamar mandi.

Selesai melakukan ritual mandi yang cukup lama karena sempat berendam di air hangat, Linda mendapati makan malam sudah tersedia dimeja, namun dia kini bingung harus mengenakan apa, terpaksa dia hanya menggunakan jubah mandi yang diikatkan seadanya untuk menutupi kemolekan tubuhnya, sedangkan Pak David sedang makan sambil menonton tv dengan lilitan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

Linda duduk di dekat meja tempat makanan diletakkan sambil memakan makan malamnya, Pak David tampak asyik melihat tv yang kebetulan sedang memutar pertandingan sepak bola sambil menyeruput jus semangka yang konon katanya dapat meningkatkan libido. Tak seperti Frans yang kurang menyukai sepak bola, Pak David tampak antusias dan sesekali berteriak sendiri saat tim yang didukungnya nyaris mencetak gol.

"Pak, AC-nya saya kecilin ya...dingin...", kata Linda setelah menghabiskan makan malamnya, rambutnya terlihat masih sedikit basah karena habis keramas.

"Oohh..iya...kecilin aja...ehmm manis banget kamu habis mandi...", kata Pak David yang perhatiannya teralihkan ke Linda yang hanya mengenakan jubah mandi. Pak David mematikan tv dan menghampiri Linda yang sedang berdiri didepan AC memegang remote mencoba menurunkan suhunya, tangannya melingkar diperut Linda memeluknya dari belakang, sesuatu yang menonjol terasa mendesak menggesek pantat Linda yang tertutupi jubah mandi...."Buka jubahnya ya....", bisik Pak David sambil mencium tengkuk dan leher samping Linda.

Pak David membuka ikatan jubah mandi Linda, membiarkannya terbuka dan mulai meraba perut halus Linda hingga bagian kemaluannya yang biasa tercukur rapih. Penisnya yang mengacung bebas terlepas dari lilitan handuk menyelinap diantara pantat Linda, begitu hangat dan keras...."Sshhhh....manis sekali kamu sayang...", desah Pak David sambil mengusap pelan bagian atas belahan kemaluan Linda.

"Uhhhmm Pakkk...saya mau tidur pake jubah mandiiii...kok dibukaaa...", kata Linda setengah mendesah mendapatkan sentuhan rangsangan dari atasannya.

"Memang semalam kamu ga diminta tidur telanjang sama cowokmu...", kata Pak David tiba-tiba yang dengan kasar membalik tubuh Linda sambil memegang kuat kedua tangannya.

Linda terkejut dan tak menyangka Pak David akan berkata seperti itu, sebelum sempat menjawab, tubuhnya dihempaskan keatas tempat tidur dan ditindih Pak David yang seperti mencari sesuatu untuk mengikat kedua tangannya. Linda meronta dan berulangkali berkata jangan, namun tubuhnya yang mungil tidak setimpal dengan tenaga laki-laki Pak David yang lebih mendominan, kedua tangannya diangkat keatas, diikat menggunakan tali gesper Pak David dan dieratkan pada satu celah yang terdapat pada bagian depan dipan tempat tidur itu.

"Kamu ga usah meronta gini...nikmati aja...bapak akan kasih kamu sesuatu yang lebih baik dari cowokmu itu...", seringai Pak David sambil mencumbui leher Linda.

"Lepassiinn Pakkk...Linda gamau begini..", kata Linda yang tampak mulai menitikkan air mata.

Pak David sebenarnya tak tega, namun entah kenapa rasa cemburu membuatnya begitu egois ingin memiliki tubuh Linda untuk dirinya seorang..."Kamu nurut dulu yah...nanti dilepas ikatannya...buka memeknya yang lebar...", kata Pak David sambil memuntir puting susu Linda dan menatapnya dengan buas. Linda pasrah mengikuti keinginan atasannya, dia melebarkan kedua kakinya dan membuat lubang vaginanya menganga dengan kilatan cairan yang mulai membasahinya.
Linda terengah-engah saat tiba-tiba lidah Pak David menjilati klitorisnya..."Aarhhh...Pakkk", lidah atasannya itu kini mulai menyapu belahan kemaluannya sambil sesekali dia rasakan klitorisnya digigiti perlahan. Dalam posisi 'keterpaksaan' seperti itu, Linda merasakan sensasi berbeda yang ternyata membuatnya larut dalam kenikmatan.

Sapuan lidah Pak David tak berhenti membuatnya mengerang atau mendesah kenikmatan, Linda memekik pelan saat dirasakan dua jari Pak David mengoyak lubang vaginanya..."Ehmm...berapa kali kamu disetubuhi pacarmu semalem sayangg....??", tanya Pak David sambil mengoyak-ngoyak lubang vagina Linda dan sesekali menyapu klitorisnya.

"Uurrghhmm...Pakkk...Linda ga inget...ada beberapa kali semalemmm...sshhh ahhh...", Linda menjawab dengan desahan-desahan menahan nikmatnya rangsangan yang diterimanya. Saat jemarinya masih memainkan lubang vagina Linda, Pak David merayap pelan menciumi perut Linda dan berakhir di kedua bukit indah dengan puting susu yang mencuat..."Arrgghhh Pakkkkk....", Linda terpekik orgasme saat puting susunya dikulumi bersamaan dengan permainan nakal jari Pak David didalam lubang vaginanya.

"Kamu mau nurut sekarang?...", tanya Pak David pelan sambil menatap wajah manis Linda yang terkulai lemas dengan tatapan sayu yang menambah gairah. Tak ada jawaban, hanya anggukan pelan tanda setuju dari Linda.

Pak David melepaskan ikatan tali pinggangnya dipergelangan tangan Linda, ada bekas merah yang tertinggal..."Maaf yahhh...kamu nungging sayang..***ntian bapak mau setubuhi kamu...", pinta Pak David sambil mengecup bibir Linda pelan.

Agak lemas dan lunglai karena baru mendapatkan orgasmenya, Linda membalikkan tubuhnya membelakangi Pak David serta tangannya bertumpu pada kepala dipan tempat tidur...."Pelan-pelan yahhh Pak...arrggghhh", baru saja dia meminta perlakuan lebih lembut dari atasannya, tiba-tiba lubang vaginanya sudah disodoki penis besar Pak David dalam-dalam.

"Ssshhh ahhh, enaknya pacarmu ngentotin kamu semaleman...msh sempit gini memeknya...", racau Pak David sambil mencengkram pinggul Linda dan menyodoki penisnya kedalam lubang vagina Linda dengan cepat. Kepala penisnya terasa menyentuh dinding rahim Linda, dan belum lagi pijatan dinding vagina Linda membuat penisnya terasa dipijat...Pak David mengerang keenakkan sementara tangannya mencengkram apa saja dari tubuh Linda, baik pinggul, pantat, bahkan kedua payudara mungil Linda yang bergerak kesana kesini mengikuti ritme permainan.

Linda terpejam menikmati tiap sodokan yang dirasakan dalam lubang vaginanya, semalam dia memang baru merasakannya bersama Frans, namun sensasinya dengan Pak David begitu berbeda, begitu membara dan terburu nafsu. Frans biasa melakukannya perlahan, dan bahkan tak seberapa lama biasanya sudah keluar, namun Pak David seperti ingin membiarkan Linda orgasme berkali-kali baru memuntahkan cairan kenikmatannya sendiri.

"Pakkk...Linda mau keluarr lagii...arrhhh...jgn dicubit putingnyyaaa...", untuk kedua kalinya Linda orgasme, putingnya terasa perih bekas kuluman dan cubitan gemas Pak David.

Pak David mencabut penisnya yang dipenuhi cairan dari lubang vagina Linda, dia menatap pantat bulat yang tak seberapa besar namun begitu menggairahkan itu, dia memegang kedua pantat Linda bersamaan dan meremasnya serta membukanya pelan-pelan menampakkan lubang yang seharusnya tidak boleh dimasuki. Pak David begitu penasaran...."Lindaaa...kamu pernah dianal?...", kata Pak David tiba-tiba yang disambut penolakan langsung dari Linda.

"Enggakkk Pakkk...jangannn...belummm..Linda gamau, sakittt", jawab Linda spontan mencoba membalikkan badan namun ditahan Pak David yang sepertinya tak butuh persetujuan Linda lagi.

Lubang pantat Linda diolesi cairan dari dalam lubang vaginanya menggunakan kepala penis yang masih tegak perkasa, dengan bantuan sedikit jari Pak David mengolesinya perlahan sementara tangan satunya lagi mencengkram kuat bahu Linda agar tidak berbalik.

"Kamu nikmati saja pelan-pelan....jgn melawan, nanti malah sakit...", kata Pak David yang mulai mendorong kepala penisnya menerobos lubang pantat Linda yang masih perawan.

"Uurhhmmm...ahhh..sakiiittt", erang Linda saat sedikit demi sedikit kepala penis itu mulai merangsek masuk.

Pelan-pelan Pak David mendorong penisnya kedalam lubang pantat Linda, penisnya pun terasa ngilu memasuki lubang sempit yang belum pernah dimasuki penis siapapun itu, namun dia ingin menguasai Linda sepenuhnya..."Bapak doronggg Lindaaa...arrggg...sempitnya", Pak David mendorong kuat penisnya sehingga amblas tiga perempat bagian diikuti teriakan Linda yang disertai tetesan air mata, Linda kesakitan rupanya.

Penis besar itu berkedut-kedut dan diam sesaat dalam lubang pantat Linda, setelah mulai terbiasa, Pak David mengoyaknya perlahan maju mundur dengan ritme pelan agar Linda tak sampai kesakitan.

"Pakkk..sakiittt...masukin dimemek Linda aja Pakkk...", rintih Linda yang baru belajar menikmati sensasi anal yang memang belum pernah dialaminya.

Pak David biar bagaimanapun tak tega dengan Linda, dia mencabut penisnya dan kembali menyodoki lubang vagina Linda yang sudah tidak sebasah sebelumnya, sesaat dia melihat lubang pantat Linda yang kemerahan setelah dikoyak penis besarnya, dia masih ingin menganal Linda namun harus menahan diri dulu agar bawahannya itu merasa nyaman.

Tak butuh waktu lama Linda kembali orgasme dan terkulai telungkup diatas tempat tidur..."Sshhh ahhh...Linda istirahat dulu Pakkk....perihh memek sama lubang satunya...", pinta Linda memelas sambil berbaring telungkup.

Pak David membalik tubuh Linda dan menciumi wajah serta mengulum lembut bibirnya..."Sayang...Bapak belum keluar...kamu ngangkang aja....kasih memeknya buat Bapakk...", kata Pak David yang sepertinya belum rela menyelesaikan permainannya. Dia menindih tubuh Linda yang dengan terpaksa membuka lebar kedua pahanya seperti wanita yang hendak melahirkan, lubang vaginanya yang terbuka lebar kembali dimasuki perlahan penis Pak David yang herannya masih begitu perkasa. Linda terpejam sambil menggigit bibirnya sendiri saat kepala penis atasannya itu menyentuh dinding rahimnya, sementara bagian batangnya menggeseki klitorisnya.

Dalam posisi konvensional seperti itu, Pak David dengan leluasa menciumi leher Linda dan melahap kedua payudara mungil Linda yang sebenarnya masih menyisakan bekas memar dari Frans sebelumnya, Pak David tahu akan hal itu dan malah membuatnya tambah bernafsu menimbulkan bekas yang tak kalah merahnya dengan bekas dari Frans.

"Jangan digigitin kenceng-kenceng Pak...perihhhh putingnya...arrggghhh Pak Davidddd", rintih Linda sambil menjambaki rambut dan memiting tubuh bagian bawah atasannya yang sibuk melumati payudara sambil menyodoki penisnya.

Tiba-tiba tubuh Pak David menegang..."Arrgghhh Lindaaaa...", penisnya tertancap dalam-dalam menyemburkan cairan sperma yang terasa hangat dalam lubang vagina Linda.

Linda panik dan disaat yang sama kembali mendapatkan orgasmenyaa..."Aahhhh..Pakkk...kok didalemmm....sshhh..ahhh", ujar Linda pelan sambil mencengkram kuat punggung Pak David yang masiih menegang memuncratkan spermanya tak tersisa dalam lubang kemaluan Linda.

"Memang pacarmu keluar diluar semalem?...", kata Pak David yang terkulai lemas rebah diatas tubuh Linda, penisnya masih didalam lubang vagina bawahannya itu dan mulai melayu.

"Iyahhh...kalo Linda hamilll gimana Pakkk?", kata Linda polos sambil menyeka kerinat dikeningnya.

"Anggep aja anak saya sama pacarmu heheheh", goda Pak David yang disambut Linda dengan mencubit perut Pak David.

Mereka rebah ditempat tidur dalam keadaan telanjang sambil menerawang dalam kesunyian..."Pak....Pak David sering anal sama cewek lain?", tanya Linda memecah kesunyian.

"Uhhmm enggak, baru sama kamu...supaya jadi yang pertama, Bapak sayang kamu...", jawab Pak David gombal sambil mengusap pipi Linda.

Sekitar satu jam lebih mereka bermain cinta dan kelelahan, tak sadar mereka tertidur dalam ketelanjangan saling berpelukan...namun malam tetaplah malam dan terkadang jahanam, dalam keterusikan ditengah malam....sang penis perkasa kembali bangkit mencari 'rumah'nya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd