Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Life Changing Experience

Waduh suhu TS malah cuma ngasih pantat! Awas di tusbol hu.... Ayo ndang diupdate!
 
eh tapi kykny TS ny pnya fantasi

fantasi yg ane byangin sh
pngn d exe pantatnya smbl update dmari .
:pandaketawa:

peace bng TS
:pandapeace:
 
Bimabet
hehehe maaf gan, itu gak sengaja kepijet.

berikut ane lampirkan updaten selanjutnya, semoga berkenan :)

salam, TB

Mulustrasi


Bella Astutiningrum




EPISODE 20

Aku terbangun dari tidurku di tempat tidur dimana tante Dina memberikanku tempat. Badan terasa lemas setelah beberapa hari liburan di Lombok, selain itu masih diajak bercinta tiada henti oleh Helga yang membuat badan terasa remuk redam.

Kepala masih terasa berat saat aku membangunkan tubuhku dan duduk diatas kasur untuk mengamati suasana disekitarku. Langit diluar sudah cukup gelap, nampaknya mentari sudah bersembunyi dan kamarku masih begitu gelap. Tak terdengar sayup-sayup orang berbicara maupun orang beraktifitas diluar.

“hmmm nampaknya sepi banget?”, tanyaku pada diri sendiri sembari bangun dan berjalan kearah keluar kamar, tak lupa pula aku menghidupkan lampu kamarku.

“nampaknya tante Dina sedang mandi”, pikirku karena aku mendengar suara air dari dalam kamarnya.

Ku taruh badanku diatas kursi depan tv, rasanya capek sekali. Tv aku hidupkan untuk melihat apakah ada acara yang cukup menarik untuk aku lihat. Jari telunjukku terus menekan tombol remote ini namun tak menemukan acara tv yang menarik. Hingga aku menemukan acara nyanyi-nyanyi menampilkan Raisa yang sedang bernyanyi di tv

“ini cewek, badan sintal, wajah cantik, gimana rasanya bercinta dengan dia ya, pasti nikmat banget”, ujarku dalam hati.

CLEK, suara handle pintu terbuka.

“hay anakku, ihh wajahnya kok lemes gitu”, tanya tante Dina

“hello, mamahku tersayang, tumben kok rapi dan wangi?”, tanyaku. Tante Dina menggunakan jeans ketat dan pakaian seperti bluss untuk jalan, dia nampak sungguh anggun dan tidak menunjukkan kebinalan dan nafsunya. Sungguh flawless.

“iya nih, diajakin jalan sama temen-temen, maaf ya sayang, aku tinggal dulu, kamu tidur sini kan?”, tanyanya padaku sambil memberikan pelukan.

“iya mah, aku tidur sini, besok ke kampus jam 10”, jawabku.

“yaudah, mandi sana, aku keluar dulu ya”, sembari berjalan kearah pintu keluar.

Suara mobil SUV itu dinyalakan dan lambat laun suara mobil itu sudah tidak terdengar dari dalam rumah menandakan mobil sudah berjalan jauh. Bukannya mandi, aku malah kembali ke kamarku.

“ahh bosen nih dirumah sendiri hmmmm, aku telepon Sandra ah, siapa tau dia juga sedang kebosenan”, pikirku sembari mengambil HP ku untuk menelpon Sandra.

tuuut tuuuuuuuut tuuuuuuut, suara nada sambung pada telepon.

“heeelloooooooo”, suara merdu Sandra dibalik sana.

“lagi apaan ini?”, tanyaku.

“hmmm lagi ngapain yaa”, balasnya membuatku penasaran. “kamu mesti lagi sendirian dikost an dan bosen dan gak ada temen, dasar pecundang haha kalau pas lagi sepi aja nyariin aku, selama di Lombok kemana aja”, ujar dia sembari tertawa padaku.

“haha ah apaan sih, temenku kan cuma kamu, pantes aja nyariin kamu”, balasku.

“ahaha besok ngampus gak? Masih lemes gak?”, tanya Sandra.

“ngampus lah”, balasku singkat.

“yauda kamu naik taksi aja atau nebeng, mobilmu aku bawain”, balas dia, “yauda aku mandi dulu ah, sampai ketemu besok”, lanjut dia

“oke byeee”, balasku singkat.

Tujuanku menelpon tadi sebenarnya untuk mengetahui apakah Sandra baik-baik saja setelah aku liburan dengan Helga untuk beberapa hari. Dari suaranya tadi nampaknya dia baik-baik saja dan tak mempermasalahkan dengan aktifitasku dengan Helga.

skip skip
next morning

setelah menempuh perjalanan yang cukup lama menggunakan angkutan umum, ternyata kelas hari ini diliburkan.

“ah bangke dikosongkan”, saat ku ketahui melalui sms yang dikirimkan oleh teman kelasku, memang sms ini dikirimkan sejam yang lalu, namun mana mungkin aku membuka HP di transportasi umum, bisa-bisa kena copet aku.

Lantas nada dering hpku berbunyi,

“heeeh dimanaaa? Jadi ngampus gak?”, suara Sandra dengan nada membentak.

“aku dikampus ini baru aja nyampe”, terangku singkat.

“yauda ketemu di kantin aja ya”, jelas dia.

“oke”, balasku lagi.

Aku berjalan menyusuri lorong demi lorong dikampus ini, tidak satupun aku bertemu dengan teman cowok. Mungkin yang lain belum terburu berangkat saat menerima pesan singkat tadi.

“ini kuncimu, mobilmu ada diparkiran sebelah barat”, jelas dia setibanya aku dikantin, Sandra sedang duduk berbincang dengan Amanda seorang, sungguh Amanda berbeda dengan teman-temannya yang lain, dia lebih ke sosok yang lembut dan kalem.

“oke, makasih haha”, balasku singkat, aku kikuk mau mengajak Sandra jalan atau ngobrol berdua, namun karena ada Amanda, sehingga aku mengurungkan niatku dan mungkin aku langsungan aja. Karena Amanda ini tipenya pendiam dan tidak banyak bicara dengan yang belum kenal maka aku malah semakin takut untuk ngbrol.

“yauda, aku langsungan aja ya”, ujarku pada Sandra.

“yauda, okeee”, balas dia.

“eh lha nanti balikmu gimana?”, tanyaku padanya.

“aku sama Manda kok ntar, mau jalan dulu soalnya”, balasnya.

“oke”

Lantas aku menjauh dari kantin, kantin bukan tempat yang cocok bagiku saat sendirian, ya bagi orang yang pede dan gaul mah bisa santai aja, tapi bagi orang yang introvert bagiku, bukan tempat yg baik. Dan Sandra memilih untuk pergi bersama Manda, entah itu maksudnya memang dia lagi ingin dengan Manda atau ingin menjauh dariku. Hanya dia yang tau….

skip skip
beberapa minggu setelahnya.

Setelah kepulanganku dari Lombok, semua terasa berbeda. Tante Dina masih sibuk dengan kegiatannya di rumah sakit dan sekarang lebih sering keluar entah kemana, dan Sandra juga sibuk dan aku susah untuk menggapainya lagi. Apakah mungkin dia tersinggung maupun cemburu dengan aku lakukan dengan Helga.

Selama berminggu-minggu ini aku belum bercinta dengan siapapun, namun aktifitas meloco tetap jalan untuk menyalurkan hasrat bercinta yang tak terlaksana. Walau aku tak bercinta dengan tante Dina, namun aku tetap tinggal dirumahnya karena dikostan pun juga sama sepinya.

Malam ini aku duduk di depan tv terbiasa sambil membuka laptop membaca cerita bersambung di semprot untuk malamnya aku lampiaskan berupa kocokan di kontol dengan imajinasi sama dengan di cerita itu.

“renddddyyy anakkuuuuu”, tante Dina memanggil namaku sambil berjalan kearahku setelah berlama-lama dikamar mandi dan seharian di rumah sakit.

“tumben pakai pakaian rumahan, gak keluar mah?”, tanyaku, tante Dina menggunakan rok rumahan diatas lutut dan pakaian rumahan santai.

“enggak dong, masa keluar terus, capek dong ntar hahah”, balasnya singkat.

Ku balas dengan tertawa lepas dan pelukan.

“eh sayang, aku mau cerita sesuatu sama kamu boleh?”, tanya dia dengan sedikit serius.

“boleh dong mamahku sayangggg, apaaan?”, balasku.

“aku memutuskan untuk menikah lagi Rend, mungkin kamu udah bisa merasakan kenapa beberapa minggu ini kita enggak bercinta dan aku sering keluar”, cerita dia.

“wooooow, kok baru cerita?? Katanya udah enggan memulai yang baru?”, tanyaku penasaran.

“iya sih, tapi aku pikir-pikir ntar aku semakin tua, kamu menikah dengan pasanganmu, ntar aku sendirian gak ada yang menemani di hari tua”, terang tante Dina mengenai keputusannya.

“hmmm baiklah tante, jika itu yang terbaik buat tante”, balasku.

“kok langsung manggilnya tante, gak mamah lagi nih?”, tanyanya sambil memelukku manja.

“haha lupa mamah sayanggg, yaahh aku kering dong”, candaku padanya.

“maap ya sayang, aku udah gak bisa ngasih kamu lagi, tapi kamu tetep anakku terganteng”, balas dia. “hmmm lha bukannya kamu udah punya cewek-cewek tuh yang kemarin ke Lombok dan Sandra?”, tanya dia melanjutkan.

“tapi gak ada yang semanteb mamah Dina”, balasku genit.

“dasar doyannya tante-tante”, balasnya lagi, “atau kamu mau aku kenalin ke tante-tante lain temenku, tapi ya paling one night stand doang”, terang dia.

“siapa tante? Tante Cyntia kemarin?”, tanyaku.

“yeee dia mah orang baik-baik jangan dirusak, enggak, jadi gini….”, terang dia. “kita para jendes dan para istri haus kepuasan ada grup WA, nah grup ini untuk bagi-bagi info brondong, di grup ini ada 30-40an jendes, semua manteb Rend, jadi tinggal aku posting aja tentang kamu foto-fotomu, tentunya foto kontolmu juga, ntar tinggal nunggu siapa yang minat. Gimana mau? Semuanya cakep dan seksi, kita juga ada seleksi untuk yg mau masuk grup untuk ceweknya haha”, lanujutnya.

“hmmm boleh deh tante sekali aja dulu nyoba haha”, mintaku.

“kamu pasti ketagihan deh”, terang tante Dina.

Lantas aku membuka bajuku untuk difoto dan dimasukkan kedalam grup itu, termasuk kontolku saat tegang, agar para tante bisa mengukur seberapa besar dan panjang.

“nih, aku udah masukin grup, aku bilang kalau kamu bisa bikin squirt, bikin lutut gemeter haha, tunggu aja sampai 3 jam, ntar kalau gak ada yg minat iklannya diturunkan”, jelas tante Dina

“bisa gak kalau gak laku? Ahaha”, tanyaku kembali.

“bisa juga”, balasnya singkat.

Kami melanjutkan obrolan mengenai masa depan tante Dina, jujur saja aku sudah ikhlas jika tante Dina akan menikah dan menolak bercinta lagi, setidaknya hidupku sudah berubah tidak lagi menjadi anak cupu dari kampung.

“eh eh nih ada yang chat aku hahah”, setelah ngbrol cukup lama, akhirnya tente Dina memberitahuku jika ada yang berminat.

“siapa tante haha aku penasaran coba lihat”, penasaranku.

“yaaahhh DP nya bukan dia haha, tapi gak apapa, aku tau dia kok, dia cantik anggun seksi, yakin kamu mau deh”, jelas dia.

“yauda aku manut aja”, balasku singkat.

Tante Dina nampak sibuk dan asyik membalas hapenya, aku merasa seperti cowok panggilan dan tante Dina adalah germonya, tapi ini akan menjadi pengalaman yang tak mungkin aku lupakan, dan yang jelas pasti akan menyenangkan.

“rend, besok siang bisa kencan dengan Bella?”, tanya tante Dina.

“hmm bisa tante, oh namanya bella?”, tanyaku, rasanta aku semakin degdeg an.

“iya, ini lagi dibookingkan hotel, kamu kudu dateng lho besok, awas kalau gak dateng, aku yang kena”, tegas tante Dina.

“iya iya tante”, balasku.

Beberapa saat kemudian..

“oke Rend, besok di Hotel Century, jam 2, dia akan check in jam 1an, ntar dia akan ngabarin aku nomer kamarnya, oke?”, jelas tante Dina.

“oke deal”, balasku hebring.

Malam itu aku entah merasa harus bagaimana, antara seneng karena akan dapet kenalan tante baru, namun juga deg-degan karena aku jadi cowok panggilan.

Skip Skip
Keesokan hari.

Aku sudah berada di lobby hotel yang dijanjikan, hotel mewah ini sering dijadikan tempat menginap bagi para pengusaha, pejabat dan orang kaya lainnya. Badanku berasa panas dingin yang akan terjadi. Aku berjalan memasuki lift dan menyusuri lorong mencari kamar 1109 sesuai yang dijanjikan. Aku belum tau wajahnya wanita yang bernama Bella ini, hanya tante Dina bilang dia sangat anggun dan seksi. Aku sudah berdiri di depan kamar 1109, jantungku berasa mau copot.

Knok Knok Knok

“Rendyy?”, suara wanita menyebut namaku dari dalam.

“iya”, balasku singkat.

Lalu pintu itu terbuka dan alamak, ini wanita bener atau gak yang namanya Bella. Aku masih belum percaya.

“tante Bella ya?”, tanyaku.

“iya, ayo masuk”, sembari menyodorkan tangannya untuk bersalaman dan mengajakku masuk ke kamar.

Aku masih gak percaya yang memesanku wanita berkerudung cantik dan anggun, aku sungguh penasaran tubuh di dalam dress terusan yang dia kenakan, highheelsnya membuat pantatnya terangkat, perlahan kontolku sudah sedikit berontak. Ku tarsir wanita ini baru berusih 31 tahunan, masih sangat terlihat sangat muda.

“silahkan duduk Rend”, dia menyuruhku duduk. Aku duduk di atas kasur, tante Bella memesan twin bed, jadi ada 2 kasur terpisah. Aku sungguh grogi, karena wanita ini nampaknya judes dan pendiam. Aku bingung harus ngomong apa, memulainya bagaimana.

“fee kamu berapa? Dina kemarin katanya suruh sama kamu aja”, tanya dia

“fee apaan ya tante?”, balasku bingung.

“masa cowok panggilan gak tau fee sendiri?”, balas dia judes sambil memegang gelas jus ditangannya.

“maaf tante ini baru yang pertama kali”, balasku grogi.

“oh ya, tapi udah sering ngamar sama Dina kan?”, tanya dia.

“iya tante hehe, hmm kalau fee, gratis aja aku mau kalau dengan tante hehee”, candaku.

“kemungkinan gak jadi nih kalau kamu gak jelas gini, entah bisa bikin puas atau gak”, balasnya judes. “yauda gini deh, aku bayar sesuai performamu aja ya, sekarang kamu harus peraturannya dulu, tugasmu disini muasin cewek, karena kamu cowok panggilannya, jadi aku yang dominan, kamu harus manut dengan semua yang aku mau, oke deal?”, terang dia.

“deal tante”, balasku singkat dan yakin.

“yauda, sekarang lepas semua pakaian kamu”, minta dia.

Karena aku takut dan grogi, lantas aku melepas semua pakaianku hingga celana dalam, tante Bella menyuruhku untuk melepas itu juga, dia tetap duduk dengan menyilangkan kakinya dan melihatku dari ujung kaki hingga kepala.

“hmmm ukuran kontolmu biasa aja dan badanmu juga gak seperti cowok panggilan lainnya, tapi kata Dina bisa bikin squirt dan tutut gemeter, semoga bener ya”, terang dia sambil memegang kontolku yang sudah mulai keras. “nampaknya kamu sudah horny nih, puasin aku dulu Rend”, lanjut dia.

“karena kamu masih baru, aku pengen tau kemampuan bercintamu, kamu hanya boleh jilatin memekku dan kentotin aku, no cium dan aku gak akan melepas pakaianku termasuk celana dalamku, tapi kamu boleh ngangkat rok-ku hingga sebatas pinggul, oke?”, minta tante Bella.

Aku menggangukkan kepala, lantas aku berjalan mendekatkan diri ke tante Bella dan bertutut di depannya, dan mengangkat roknya. Terlihatlah celana dalam warna biru muda itu dan memeknya mengintip diantara kain tipis itu.

Aku menjulurkan lidahku, untuk melahap habis memek yang gundul itu.

“hmmmmm awwwhhhh awwwwhhhhhhh”, lidahku memutar mutar diantara memek itu, ku lihat tante Bella sudah muali sange,

“awwwhhh yeeeessssssss awwwhhh teruuusss aawwhhh”, rancu tante judes tadi berubah menjadi tante sange, matanya merem melek dan wajahku terbenam di memek itu.

“awwhh teruuus Rendyyy, awwwwhhh jilatinmu enak bangeeeet awwwhhhhhhh”

Memek itu sudah berubah menjadi sangat basah, kontolku sudah sangat ngaceng. Lidahku bermain dengan memeknya dan tanganku sibuk ngocok kontolku yang tegang maksimal ini.

Aku berhenti dan berdiri untuk memasukkan kontolku. “eh ngapain, mau kentotin aku? aku kan belum minta dikentot”, getaknya. Lantas aku kembali lagi menjilati memek itu. “awwhhhh jangan pakai jari, hanya lidahmu aja”, mintanya.

“aaahhh ahhh ahhh ahhhh ahhhh”, ku putar-putar kencang lidahku, rasanya pegal, mungkin sudah ada 10 menit aku terbenam dalam memek ini.

“awwhhh awwwhhhh aahhhhhhh terus teruuuus”

“aaaaaahhh teruuuussssss”, lantas tante Bella membantunya dengan ngobel vaginanya sendiri agar semakin dekat.

“awwwwwhhhhhhh awwwwwhhhhhhhhhhhhhh awwwhhhhhh”, teriak tante Bella keenakan dan diiringi dengan nafas yang berat, badannya mengejang keenakan dan desahnya semakin merancu tidak jelas.

“awwhhhh aku keluuuar awwwhhhh, sini masukin sini”, perintah dia, lantas dia menarik kontolku dan mengocoknya serta meludai kontolku agar lebih licin, dan diarahkannya masuk dalam vaginanya.

BLEESSSSS

Dengan posisi tante Bella dibawah dengan kakinya terbuka lebar, high heels itu membuatnya semakin cakep, aku menggenakkan pinggulku naik turun.

“ahhhh ahhh tante Bella ahhhh ahhhh”

“ahhh rendyy ahhh ahhhh yang kenceng, kentotin aku dengan kasar”, perintah dia. Lantas aku masuk ke gigi-5 dengan kecepatan tinggi.

Suara daging bertemu daging PLOK PLOK PLOK PLOK, desahan kami semakin terdengar diseluruh ruangan kamar ini, keringat menetes dari badanku, nampak tante Bella juga kepanasan dengan dress yang di kenakan.

“tante kalau panas, bajunya dilepas aja ahha ahh ahhh”, mintaku sambil kentot. Namun dia langsung menggelengkan kepalanya.

“awhhh awhhh awhhh awhhh”, gerakanya cepatku membuahkan hasil, memek dia sudah mulai meremas remas dan rasanya dia akan keluar.

“ahhhhhhhh aku keluar Rendddd ahhhhh terus jangan berhenti”, aku terus memompanya semakin kencang, pinggulku rasanya akan copot.

“ahhhhhhhhhhhhhhhh yessssssssssssssss”, tante Bella memelukku kencang, badan dia menengang dan vaginanya meremat-remat kontolku didalam tubuhnya, “ahhh ahhh ahhh ahhh”, nafas tante Bella terengah-engah, “terus goyang pelan pelan rend”, memintaku terus menggoyang-goyang kontolku yang didalamnya.

Tante Bella masih menolak aku cium, aku mengangkat badanku untuk melihat lebih jauh, seorang wanita anggun berhijab ini berada dibawahku dengan memeknya yang sempit sedang menyiksa kontolku.

“ayooo lagi yang kenceeng”, minta dia. Lantas aku kembali memompanya dengan kencang tiada ampun, pejuhku masih terasa sangat jauh sekali, aku bisa bertahan 15 menit lagi nampaknya.

“awhhh ahhhh awwhhhh yesss ahhhhh”

“awwhhh ayyyyyyyhhh ahhhhh awwhhhhh”

“ahhhwhhh ahhhhh yesss yessssss”

Desah kami saling bersahutan, memeknya sungguh enak sekali, seperti memek abg yang belum pernah dimasukin kontol, aku rela jadi simpenan dia, aku terkadang memimpikan bercinta dengan wanita berhijab, dan aku mendapatkannya. Sungguh beruntungnya aku.

“awwwhh awhhhh terus lebih kenceng teruuuusssssss aku udah deket”, minta dia.

Aku mempercepat gerakanku, gengaman tangan tante Bella semakin kencang dan badan dia semakin menegang.

“awwhhhhhhhhh yeeeeeeeessss ahhhhhhhh ahhhhhhhh ahhhhhhhhh”, dia menutup matanya merasakan tiap detik keenakan yang sedang menimpa memeknya. Nafas dia semakin kencang mencari oksigen, badan dia semakin berkeringat, dari dahi dibawah kerudungnya nampak bentolan bentolan keringat dan dia tetap enggan melepas pakaiannya padaku.

“awwhh rend, dilepas dulu kontolmu, memekku nyeri, kamu lumayan hebat rend”, puji dia padaku.

“makasih tante”, balasku dengan ngocokin kontolku sendiri.

“Rend, udahan ya, aku ada janji jam setengah 4 nih”, ujar dia sambil berdiri dan mengambil tisu untuk membersihkan keringatnya.

“tante aku belum keluar”, tanyaku penasaran.

“lah kan aku udah bilang aku yang minta puasin, bukan kamu, jadi gigolo mah biasa abis ngentot terus ngocok sendiri endingnya, buruan ngocok mumpung aku bantuin”, lantas aku menatap tante Bella dengan nafsu dan ngocok kontolku sendiri.

“awh awh awh awh awwhhh tante Bella”, aku mendesah memandangi tante Bella yang anggun itu, dia lantas membantuku memberiku handjob.

“ahhhhhhhh ahhhhh yesss awwhhh yesssss”, rasanya sudah mendekat pejuhku.

“awwwhhhhhhhh” CROOOT CROOOT CROOOOT

Kontolku melemas dan badanku juga melemas setelah cairan hina dari badanku akhirnya keluar.

“lemes yah aha, udah yuuk buruan pakai pakaian”, ajak dia. Lantas aku membersihkan pejuhku yang jatuh dilantai dan segera mengenakan pakaian.

“rend, maaf ya, sebelum kamu datang tadi tau-tau suamiku pulang dulu sebelum berangkat dinas nanti malam, jadi ya aku harus pulang, ini nomer HP ku dan aku udah ada nomermu jika next time aku butuh kamu lagi”, ujar dia sambil memberiku amplop dan nomer HP. Kami pun keluar dari kamar dan berpisah di parkiran hotel.

“waaaw sungguh awkward kentot hari ini haha dan yaampun dia bersuami, gilaaaaaa, tapi aku puas walau endingnya aku ngocok sendiri”, pikirku dalam hati saat duduk di mobil ini. Perjalanan pulang ke rumah tante Dina disertai dengan rasa yang sangat aneh.

---BERSAMBUNG---
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd