Tinggal nunggu lampu merah(baca; koran) aja nih yakan..Yessss...udah ada lampu ijau
Dinan..teruskan usahamu...Alifa nunggu aja
Gambling aja, Om.bertmu baru dua kali dengan Alifa, Dinan langsung meminta ijin kepada orang tuanya Alifah.
patut ditiru tuh sikap dan prilaku dinan.
eh... tapi kayaknya susah juga ya
Iya, Neng.Ada harapan di update kali ini...proses 'mengenal lebih jauh' setidaknya akan memberi sedikit tambahan semangat untuk mulai menapakai proses pencarian pasangan hidupnya....tapi....hmmmm....entahlah....masih butuh update untuk membentuk image siapa alifa...
Kalau buat pembaca, pasti kurang lah..akhh,. lega, apdet x tanpa air mata derita jejaka tua.
hehehe, tp kok brasa kurang ya????
Semoga.Thx updatenya hu
Maju terus Dinan, yakinlah Alifa lebih bail dari Tessa dan Neta
Lebih muda, lebih manis dan mungkin masih perawan
Semoga jadi awal yang baik untuk Dinan.It's times like these you learn to live again
It's times like these you give and give again
It's times like these you learn to love again
It's times like these time and time again.
Awal sebuah kebangkitan Dinan ?
"Aku juga tertarik dengan Kang Dinan," balas Alifa, dengan sedikit tertunduk. "Tapi aku, mmm... aku..."
"Suatu hari, aku akan memintamu jadi istriku," sambung Dinan, dengan nada suara memelan. "Tanpa berpacaran terlebih dahulu. Kalau kita berjodoh, kamu pasti akan menerima."
Alifa terdiam.
"Nggak usah bengong," ujar Dinan, sambil tiba-tiba mengibaskan telapak tangan kanannya di depan wajah Alifa. "Kalau pun terjadi, hal itu nggak akan terjadi hari ini, kok!"
Alifa hanya mengangguk.