----------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------
Cerita 238 – Kost-ku Surgaku..!
[Eps. 1.2] – Vonny
Aku sudah tersengal-sengal berat.. tapi Vonny melarangku menarik selotip itu dari mulut dan hidungku.
Vonny lantas menggerakkan pinggulnya ke bawah..
sehingga batang kontolku untuk yang keduakalinya memasuki liang nikmatnya.
Ergggghhh..!! Kali terasa agak lain.. agak terasa menjepit dibandingkan tadi.
Ia memasukkan seluruh panjangnya.. sehingga terbenam habis ditelan vaginanya.
Aku menghela nafas panjang dan berusaha menghirup nafas sebanyak-banyaknya..
dari lubang kecil di sudut mulutku yang tertutup selotip.
Vonny berhenti sejenak dan meletakkan kedua tangannya ke dadaku.
"Rasain aja ya mas.. kalo mau teriak, teriak aja.. Nggak pa pa, kok.
Nanti rasanya akan semakin nikmat..!" Vonny berkata pelan.
Setelah tumpuannya sempurna, Vonny mulai bergerak perlahan lahan..
sehingga batangku sekali lagi tergesek-gesek permukaan licin lubang vaginanya.
Mula-mula ia bergerak perlahan, lama kelamaan ia mulai bergerak cepat dengan teratur..
Dan diikuti nafasnya yang mulai terdengar keras.. diselingi jeritan-jeritan kecil.
Aku merasakan rasa nikmat yang dengan cepat menjalar ke seluruh tubuh..
kemudian kembali lagi mengumpul ke batang kontolku yang sedang dikocok dengan cepat.
Sekitar 10 menit Vonny bergerak dengan cepat.. dan aku merasakan rasa nikmat yang mulai akan meledak.
Tiba-tiba Vonny berhenti.. dia merapatkan sisa lubang selotip di mulutku..
sehingga dengan segera aku kehabisan nafas.
Kemudian dia mulai bergerak lagi tidak dengan perlahan-lahan.. tapi langsung cepat.
Aku merasakan sesuatu seperti bergerak keluar dari dalam otak..
Lantas menggelitik rasa nikmat yang sedang mengumpul.
Kurang dari satu menit Vonny melakukan itu.. dan aku mulai merasakan gelap yang nikmat.. tiba-tiba dia berdiri..
sehingga batangku tercabut dan dengan sigap mengocok batang kontolku dengan kedua tangannya.
Tangan kanannya memencet keras bagian pangkalnya..
sedangkan tangan kirinya mengocok bagian batangnya dengan cepat.
Aku merasa tegang yang nikmat dan merasakan aliran rasa nikmat..
seperti konvoi berbondong-bondong menuju batang.. ke kepala kontolku yang sedang dikocoknya dengan cepat.
Dan aku merasakan orgasme sudah dekat.. tapi seperti ada sesuatu yang menghentikannya.. tepat di pintu keluarnya..
Sehingga gerombolan nikmat itu menyebar dan mendesak-desak ke seluruh bagian di area sekitar selangkanganku.
Aku sudah tidak sanggup berpikir.. tanganku lemas tapi badanku tegang bergetar-getar..
didesak-desak oleh rasa nikmat yang semakin tinggi tapi tidak kunjung mencapai puncak..
Semakin tinggi.. semakin tinggi. Aku merasa melayang keluar dari tubuhku.
Batangku yang sedang dikocok oleh Vonny tidak terasa apa-apa..
Tetapi seluruh tubuhku dimulai dari pangkal batang kontolku terasa seperti dikerok-kerok oleh sesuatu yang enak sekali.
Tiba-tiba segala sesuatunya seperti berhenti.. ketika mendadak Vonny melepaskan pencetannya ke batang kontolku.
Rasa nikmat yang terkurung tadi seperti mengaduk-aduk tubuhku tapi tidak terasa seperti keluar dari batang kontolku.
Vonny mengusap-usap bagian dalam pahaku yang basah kuyup oleh keringat..
Sehingga rasanya seperti adukan nikmat yang luar biasa. Tanganku tak sanggup bergerak lagi.
Aku merasa kaku dan sangat nikmat serta lemas tak sanggup berbuat apa pun. Ughhhh..!!
Keadaan ini berlangsung terasa lama sekali dalam rasa gelap dan nikmat yang kurasakan.
Vonny membuka selotip di mulut dan hidungku dengan gerakan cepat..
Sehingga udara segera mengalir dan mengembalikan kesadaranku perlahan-lahan.
Aku terbangun pada sore harinya dalam keadaan yang sangat lemas dan Vonny telah pergi.
-------ooOoo-------
Aku terbangun pada sore harinya..
Sehingga dihitung-hitung hampir 8 jam aku tertidur lemas di kamar Vonny.
Wuahhhh..!! Tubuhku terasa lemas, tanganku masih lemah untuk bergerak.
Dan hebatnya setiap gerakan diiringi oleh rasa nikmat yang masih tersisa akibat perbuatan Vonny tadi pagi.
Aku masih telanjang bulat. Bekas-bekas sperma telah mengering di perut, paha dan membuat jembutku kaku.
Batang kontolku tampak lemas dan masih terasa bekas-bekas kenikmatan tadi pagi.
Aku ingin bangun.. tapi tubuhku masih terasa lemas.
Meski akhirnya aku memaksakan diri untuk kencing di kamar mandi Vonny.
Kamar mandi Vonny kecil saja tapi bersih sekali.
Di gantungan baju tergantung sebuah celana dalam mungil warna krem dan dua buah bra warna putih.
Karena telanjang bulat.. aku langsung kencing saja dan memegangi kepala batangku..
yang tampak lebih besar dari batangnya.. kelihatan berkerut-kerut karena telah sering membesar maksimal..
Sehingga jika mengecil akan menyisakan kulit yang berkerut-kerut.
Air kencingku keluar dengan deras.
Dan terasa ada sisa-sisa rasa nikmat yang turut keluar mengiringi keluarnya air kencing tersebut.
Sambil kencing aku memandangi kedua 'jeroan' milik Vonny tersebut.
Lama kelamaan kuambil celana dalam krem tersebut..
Kemudian.. ehmmm.. kuhidu dan kucium perlahan di bagian yang menutupi wilayah vaginanya.
Ada sesuatu bau khas yang tercium di kainnya yang lembut. Tak terasa batangku mulai membesar.
Gila..! Celana dalamnya aja udah bikin tegang.. gimana isinya..!? Batinku kemudian.
Setelah membersihkan kepala batangku dengan air.. aku membungkus batangku dengan celana dalam Vonny.
Rasanya aneh.
Aku meremas-remas batangku di dalam celana dalam Vonny.. sampai batangku menegang penuh.
Karena lampu kamar mandi Vonny yang sangat terang..
terlihatlah urat-urat yang memenuhi permukaan kulit batang kontolku menonjol dengan kuat.
Kepalanya tampak membesar lebih kuat dibandingkan batangnya.
Rasanya sedikit linu. Aku mengamati batangku sambil membolak-baliknya.
Kagum juga aku pada batang kontolku sendiri.. yang meski tak terlalu besar tapi panjang..
Dan yang khas adalah:
Kepalanya lebih besar dibandingkan dengan batangnya.. sehingga mirip pemukul bedug.
Tak bayangin kalo batang itu masuk ke dalam vagina.. maka yang berperan besar..
menggosok dinding lubang vaginanya adalah kepala batangnya yang tampak halus..
Kontras dengan keadaannya ketika mengecil yang penuh dengan kerutan-kerutan.
Sedang asyik-asyiknya kagum, terdengar bunyi gemeretak kunci pintu kamar.
Aku gelagapan.. dan karena bajuku ada di ranjang ya sudah pasrah.
Toh paling-paling ya Vonny.. yang juga sudah melihat semuanya. Ya nggak..? Batinku lagi.
Aku menengok dan melihat Vonny masuk ke kamar dan menguncinya lagi.
Tangannya membawa sesuatu yang dibungkus kertas.
Di pundaknya tergantung tas ransel warna merah kesayangannya.
"Sstt.. aku bawain sesuatu untuk nanti.."
"Apa..?"
"Nanti lihat deh pokoknya sangat nikmat.."
"Beneran..?"
"Iya. Lihat aja nanti..!"
Vonny kemudian mencopot celana jinsnya tanpa rasa canggung di hadapanku.
Busyeettt.. nggak pake celana dalam..!! Sehingga pemandangannya sangat merangsang.
Bayangin.. pake kaos ketat, pake ransel tapi bawahnya telanjang bulat.
Drrrtttt..!! Sontak batangku langsung tegang lagi. Vonny tersenyum simpul melihatnya.
"Rud..!" Seseorang terdengar mengetok pintu kamarku beberapakali..
sampai akhirnya Budi, teman kamarku satunya menjawab:
"Rudi nggak ada mulai tadi pagi, nggak tau ke mana..?" Thanks God.
Vonny lantas meletakkan tas ranselnya dan melepas kaosnya.. sehingga hanya memakai beha saja ia kini.
Dan membuka bungkusan yang dibawahnya tadi. Isinya .. wao.. selai strawberry warna merah dan roti sandwich putih.
Tau kan kegunaan lain selai.. selain untuk dioleskan di roti untuk dimakan..?
Kalo nggak tau.. nah ikutin terus deh ceritaku ini.
"Mas, aku akan membuat resep baru..!"
"Apa itu..?"
"Tak namain, sandwich kontol..!"
"Yang bener aja..!?"
"Iya bener..!"
"Nah isinya pake apa..?"
"Pake ini..!” Sambil berkata itu Vonny memegang kontolku yang setengah tegang.
Doi langsung tegang begitu terpegang oleh kulit halus telapak tangan Vonny.
Dia mengelus-elus kepala batangku yang tampak besar dan mengkilat berwarna merah tua.
"Punyamu ini agak aneh lho mas..”
"Aneh apanya..?"
"Yang pernah Vonny rasain selalu batangnya yang lebih gedhe dibandingin kepalanya.
Punyamu ini kepalanya gedhe banget, jadinya kayak microphone. Lagian rasanya lain deh, mas.."
"Lebih nikmat ya.. hehehe..?"
"Nggak juga.. cuman memekku rasanya seperti dikerokin kalo kamu goyang.."
"Ya, tapi khan tetap enak..?"
"Bilangin nggak juga, nggak percaya..!"
"Lha.. kok kamu teriak-teriak tadi pagi..?"
"Lho.. kalo itu karena rasanya panas aja.. tapi iya ding, lama-lama pingin ngerasain lagi.."
"Iiih.. kamu.. tak tusuk lagi, tau rasa..!!"
"Sebentar lagi deh..! Kamu bersihin dulu deh mas, sampai bersih banget ya.
Soalnya ya tadi aku mau praktekin resep masakan baruku!"
"Oke..” jawabku singkat.
Kemudian aku masuk kamar mandi dan membersihkan kontolku..
Kebetulan ada Biore AntiSeptic.. jadi kugunakan sampai bersih banget.. sampai ke pelir-pelirnya.
Vonny tampak sedang mengoleskan selai banyak-banyak ke atas dua lembar roti sandwich.
Ia masih hanya mengenakan beha saja. Aku merangkulnya dari belakang.
Kemudian pelan menempelkan kontolku ke belahan pantatnya yang terasa hangat dan empuk.
Vonny menggeliat dan membuat kontolku tergesek oleh pantatnya dan segera menegang penuh.
Vonny lantas berbalik menghadapku dan berlutut di hadapanku. Aku tau yang akan dilakukannya.
Ia memegang kontolku dan meremas-remasnya perlahan.. sehingga ketegangannya menjadi penuh..
Dan terlihat dari kepala kontolku yang tampak mengkilat terkena sinar temaram lampu kamar Vonny.
Vonny mengambil satu lembar roti sandwich yang telah diolesi oleh selai strawbery..
Kemudian meletakkannya di bagian bawah batang kontolku.
Sedangkan yang satunya ditangkupkannya di atasnya.. sehingga bentuknya mirip hotdog.
Ehmm..! Rasanya dingin di sekujur batang kontolku..
Hanya kepalanya saja yang tampak menonjol keluar dari tangkupan itu.
Segera kemudian Vonny melakukan aksinya.. yang sampai bertahun-tahun kemudian masih kukagumi.
Vonny memasukkan kontolku yang telah diapit oleh roti tersebut ke mulutnya..
Lantas mulai menggigiti roti itu perlahan kemudian menggunyahnya.
Wuiihhhh..!! Aku hampir menjerit ketika beberapakali giginya mengenai kepala kontolku yang mengeras.
Lama kelamaan kejadian itu tidak terjadi lagi.. seperti ada peralatan canggih..
yang mencegah gigi Vonny menggigitku sementara ia mengunyah roti itu di mulutnya.
Batang dan kepala kontolku itu terkunyah dan teremas-remas oleh roti kunyahan Vonny.
Aku melonjak-lonjak merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Bayangin.. dikunyah-kunyah tanpa tergigit. Rasanya nikmaaaaat banget..!!
Dengan segera saja terasa ada sesuatu mengalir dengan cepat memenuhi saluran kontolku..
Menggelegak.. dan menunggu untuk disemprotkan keluar.
Tapi seperti biasa..
Vonny sangat tau kapan sebatang kontol akan nyemprot hanya dengan merasakan denyutan batangnya.
Dan ia segera memencet bagian pangkal batangnya.. sehingga seperti tadi pagi..
Aliran rasa nikmat itu tertahan di sekujur selangkanganku.
Sementara itu roti itu tinggal satu per tiga saja yang masih tampak di luar.
Dua per tiga-nya telah masuk ke mulutnya. Dan dia mengunyah batang dan kepala kontolku dengan nikmat.
“Ughhhhh.. ughhhh..!!” Aku hanya bisa melenguh-lenguh keenakan.
Ketika semua roti telah habis dikunyahnya.. ia membersihkan batang dan kepala kontolku dengan bibirnya..
sehingga segera saja batang itu terlihat mengkilat merah gelap.. siap untuk meledak.
Seperti ada sesuatu yang mendesak-desak untuk menyemprot keluar..
Tetapi karena spermaku telah keluar duakali dalam sehari tadi.. ledakan itu jadi tak kunjung datang.
Ketika semua sudah tak tertahankan lagi.. Vonny mengulum kepala batang kontolku..
Lalu menjepitnya dengan bibirnya.. kemudian menariknya dan menyedotnya..
Sehingga batangku tertarik memanjang. Wuaahhh..!! Sensasinya sungguh aneh.
Tangan kanannya memencet pangkal batang.. dan tangan kirinya mengambil sisa jelly..
Kemudian meratakannya ke seluruh permukaan batangku dan mengocoknya cepat.
Dengan posisi batang yang tertarik oleh bibirnya dan pencetan tangannya dan sedotan di ujung kepala batangku.
Cepat saja spermaku mengalir.. tetapi tertahan oleh pencetan di pangkal batangku.. sampai semuanya mengumpul..
Hingga kemudiaaaann.. “Arrgghhhh..!! Croottt.. crott. Crott.. crott..!!
Aku menjerit keras ketika Vonny melepaskan pencetannya dan menguatkan sedotannya..
Sehingga aliran sperma yang mengalir sangat cepat dan keras di batangku terasa sangat-sangat nikmat.
Aku nggak peduli lagi akan suara berisikku sendiri..
Yang penting saat itu aku mengalami puncak kenikmatan yang tiada tara..!!
Bunyi sedotan bibir Vonny terdengar berkecipakan..
ketika mulutnya menghabiskan sisa-sisa sperma yang tertinggal kemudian menelannya.
Beberapa saat kemudian.. setelah tenaga terkumpul kami bersenggama beberapakali secara normal.
Sampai aku kehabisan tenaga dan tak sanggup lagi mengimbangi nafsu Vonny.
Setelah itu aku tertidur di kamar Vonny sampai dinihari keesokan harinya.
-------ooOoo-------
Aku terbangun telanjang bulat dan melihat ke jam di atas meja. 03.12 WIB. Gila.. sudah pagi.
Dan aku merasakan sesuatu yang empuk di sebelahku.
Kulihat Vonny tertidur telanjang bulat pula dan memeluk dadaku. Payudaranya menempel di dadaku.
Ehmmm.. terasa turun naik dengan teratur serta nafasnya terasa hangat mengembus dadaku.
Pahanya terangkat dan menindih kontolku yang rebah.
Lama aku terdiam mengingat-ngingat lagi kejadian mulai dari kemarin pagi sampai pagi hari ini.
Rasanya apa yang kurasakan dalam waktu kurang dari sehari ini..
Lebih dari yang pernah kurasakan sampai saat ini.
Aku pernah bersenggama dengan beberapa wanita dan ribuankali ngocok.
Tapi yang ini sungguh luar biasa.
Selalu saja ada inovasi yang tercipta olehnya dan ini menguras habis cadangan sperma di dalam tubuhku.
Tubuhku terasa kering dan tulang-tulangku terasa terpisah satu sama lain.
Yang luar biasa dan belum bisa kupahami ialah:
Betapa kontolku masih bisa saja tegang ketika tadi beberapakali telah keluar spermanya.
Harus kuakui.. bahwa Vonny sungguh andal dan berteknik tinggi meski masih kecil..
–Setidaknya dari bentuk tubuhnya..–
Tadi bahkan Vonny menawariku untuk mencoba lubang analnya.
Aku menolak mentah-mentah.. dan jadilah vaginanya menjadi bulan-bulanan tusukan kontolku..
Sehingga pada permainan terakhir sebelum tertidur tadi..
dinding-dinding vaginanya sudah terasa sangat licin dan terlalu banyak cairan yang melumasinya.
Sambil masih tergeletak aku membayangkan juga akhirnya bagaimana rasanya lubang analnya.
Pasti.. uuuhhh.. itu juga kalau bisa masuk melihat tubuhnya yang kecil itu.
Perlahan-lahan batangku bergerak.. gila bener ini..!
Dalam hitungan detik telah mengeras lagi apalagi ditindih oleh pahanya yang hangat.
Kubayangkan dalam posisi tidurnya ini pasti vaginanya terbuka.
Aku lantas bergerak perlahan dan mencoba menggesekkan kontolku ke selangkangannya.
Terasa lembut jembutnya dan sebagian daging vaginanya yang menyembul sedikit keluar.
Vonny bergerak perlahan dan terbangun dan memandangku.
Aku terdiam dan memegang kepalanya lembut. Ia tersenyum dan berbisik: "Mau lagi mas..?"
"Nggak kok..”
"Lha itu yang nggesek-nggesek itu apa..?"
Aku lantas menarik napas panjang dan meneruskan gesekan kepala kontolku ke itilnya perlahan.
Vonny menggeliat dan menggerakkan pinggulnya perlahan.. slebb..
Sehingga batangku tergelincir dan masuk sebagian ke lubangnya.
"Ayo mas, tusuk aja..!" Vonny mendesah kecil.. menyuruhku segera menusuk liang niknatnya.
Aku menggerakkan pinggulku.. sehingga batangku masuk ke dalam lubang vaginanya.
Sudah tak ada hambatan sama sekali.. karena cairan sisa semalam masih belum hilang..
Sehingga memudahkan seluruh batangku masuk semua mengisi lorong hangat vaginanya.
Tak lama kemudian aku mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya..
mengarahkan masuknya batang kontolku ke dalam lubang vagina si Vonny.
Sambil masih terasa ngantuk dan mataku belum terbuka 100%..
aku merasakan gesekan yang licin di sekujur kepala batangku.
Clekk.. clekk.. clekk..! Mulai terdengar bunyi berkecipak yang pada dinihari itu terdengar keras sekali.
Aku memeluk Vonny dan astaga .. ia tertidur..!!? Gila bener.. disenggamai malah tidur..!!
Aku terus menggerak-gerakkan pinggulku, dan lama kelamaan terasa bosan.
Aku mulai berpikir untuk mencoba lubang satunya. Plopp..! Aku lantas mencabut kontolku.
Kemudian kuarahkan kepala batangku ke lubang duburnya yang tampak bersih berkerut-kerut.
Slebb.. clebbb..! Perlahan-lahan sekali aku menekankan kepala batangku ke bagian itu..
Rrrrbbbb.. slebbb.. dan perlahan-lahan mulai bisa masuk.. meski sangat ketat.
Dan pada saat itu tiba-tiba Vonny pun terbangun. "Ehmm.. tadi ditawari nggak mau..!?"
"Tapi Von, aku tiba-tiba pingin.."
"Sebentar ya mas.. harus diginiin supaya bisa masuk dan enak..!"
Sambil berkata pelan Vonny mengangkat pahanya ke atas.. sehingga lututnya menyentuh payudaranya..
Menjadikan jepitan yang tadi sangat ketat di kepala batangku terasa melonggar.. meski tetap saja ketat.
"Ayo dorong mas..!" Vonny mengarahkanku untuk segera memulai. Slebb.. clebb.. jlebb..!
Slebbb.. cleebbb..! Aku mendorong pinggulku perlahan. Huuffttt..!!
Terasa kepala batangku mulai masuk perlahan tapi pasti ke dalam lubang analnya.
Rasanya sungguh kontras dengan vaginanya. Ini bener-bener berdaya cengkeram luar biasa.
Aku bisa merasakan pijatan yang berdenyut-denyut. Dan ini yang tak kuduga.. Vonny mengerang keras sekali.
Tampaknya ia merasakan nikmat yang amat sangat lebih dari ketika aku menusuk vaginanya.
Aku mengambil posisi ketika seluruh batangku masuk..
Kemudian membiarkannya beberapa saat batangku terjepit total oleh lubang anusnya.
"Nghhhhh..!!" Erang Vonny mencakar bahuku.. sehingga terasa kukunya masuk sebagian ke bahuku.
Aku mulai menarik batangku perlahan dan mengangkat kedua pahanya..
sehingga keduanya menyentuh payudaranya..
Yang ini menyebabkan lubang anusnya mendongak ke atas dan tidak menekuk batang kontolku.
Aku mulai mengayun berirama perlahan-lahan dan mendengarkan suara desahan yang keras dari mulut Vonny.
Dengan pengalaman kemarin yang tidak terjadi apa-apa dengan suaranya yang keras..
Maka.. Jlebb.. jlebb.. jlebbb.. jlebb..!! Aku mulai memompa lubangnya dengan mantap.
Nah.. karena hampir enamkali spermaku telah keluar..
sampai-sampai rasa nikmat yang kurasakan seperti lama menggenang di tubuhku.
Lama sekali kejadian ini berlangsung.
Ketika sedang asyik-asyiknya menusuk dengan cepat karena hampir orgasme, tiba-tiba..
Brraakkkk..!! Pintu kamar Vonny didobrak beberapa orang.
Antara hampir orgasme dan kaget, aku terus menggenjot lubang analnya..
Hingga beberapa saat kemudian di antara suara-suara orang yang membentakku.. crutt.. crutt.. crutt..!!
Aku mengalami ejakulasi untuk yang kesekiankalinya.
Demikian juga Vonny.. suara erangan orgasme terdengar keras sekali.
Aku lunglai dan menindih tubuh Vonny yang kecil.
Dengan batang penisku yang masih menancap sebagian ke dalam lubang analnya.
"Ayo kalian keluar..! Ikut kami ke kantor RW..!" Tak tak sanggup lagi bergerak dan diam di tempat.
Vonny lebih parah lagi.. ia terdiam dengan mata yang setengah terbuka.
Singkat cerita.. kami –aku dan Vonny..– diarak.. –tepatnya dipapah..–
Dalam keadaan telanjang bulat menuju ke kantor RW..
Kami lantas diusir dari kampung itu..
Ya.. bersama teman-teman lain yang dianggap membiarkan kejadian itu berlangsung.
Namun hikmahnya .. Vonny terus jadi pacarku. Dan hampir setiap hari di setiap kesempatan..
Aku selalu meninggikan jam terbangku dalam hal bersenggama dan kegiatan seksual lainnya.
CONTIECROTT..!! NEXT EPS. 2..!!
-------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------