Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kesepian dan birahi tertahan

Alfira
Memiliki senyum yg manis, body yg seksi, wajah cantik khas keibuan.

:konak:


yVQxNTN.jpg
 
Terlihat tatapannya yang teduh membuatku semakin hanyut dalam suasana ini.
Malam semakin larut dan aku harus mengantarkannya pulang. Tidak baik seorang wanita pulang terlalu malam apalagi denganku yang bukan suaminya. Pasti anak-anaknya menunggu, walaupun ada ibunya yang membantu untuk mengasuh. Sewaktu di perjalanan, memang sengaja aku pelankan agar bisa lebih menikmati suasana ini.

"Ini mau kemana hans?"

"Kan nganterin kamu pulang ra?"

"Jangan pulang dulu, ayok main ke alun-alun dulu. Udah lama aku gak kesana"

"Loh la anak anakmu" tanyaku.

"Gak apa apa, tadi ibuku telfon habis ada acara syukuran tetangga. Mereka main dan capek. Sekarang tidur deh. Juga aku udah bilang ada kerjaan koreksi ujian anak anak kok. Jadi aman"


Waduh, bisa kencan lebih lama ini fikirku. Waktu itu di alun-alun memang ada pesta rakyat dimana banyak wahana-wahana seru. Wajahnya nampak senang sekali kulihat. Tak terasa dari tadi kita bergandengan terus layaknya anak SMA pacaran.


Malam semakin pekat dan udara semakin dingin. Kurasakan Alfira mulai merapatkan tubuhnya di belakangku.

"Dingin Hans.. aku ga pake jaket, " bisiknya di sela laju kendaraan.


Kurasakan punggungku menghangat, karena Alfira duduk menempel rapat di punggungku. Sekilas dapat kurasakan gundukan hangat, yang menekan lembut punggungku. Nafasku mulai memberat akibat perbuatan Alfira. Kucoba menghembuskan nafas panjang dan mengatur konsentrasiku agar tetap fokus ke jalanan, bukan pada kehangatan di punggungku itu.

Kulirik dari spion. Dia memang tampak kedinginan. Ku ulurkan tanganku ke belakang, meraih lengannya dan kulingkarkan di perutku.

"Peluk aja, biar anget," kataku sambil menatap matanya dari spion.


Dia hanya tersenyum manis sambil makin mengeratkan pelukannya di perutku. Kepalanya disandarkan di bahuku.

-------

"Ya Tuhan, ini pake acara hujan segala woy" keluhku.

"Gimana ra? keknya gak bisa ini lanjut. Harus neduh dulu ini"


"Iyaa hans gak apa-apa"


Aku buka hoodieku dan aku pakaikan ke tubuhnya. Masih terbayang tempelan dadanya membangkitkan nafsuku. Dan kedua kalinya terjadi. Tapi, ini tanganku menyentuh sedikit, sewaktu memakaikan hoodieju. Tidak hanya itu, bajunya juga tersingkap sedikit. Tampak perutnya yang mulus, membuat rudalku on fire. Aku tahan sekuat mungkin, dan menyembunyikannya sebisaku. Agar tak malu di depan Alfira.

================

POV ALFIRA




Hujan yang menghalangi perjalanan ini, entah sesuatu yang harus kusesali ataukah kusyukuri. Tentu saja aku ingin segera pulang dan bertemu dengan anak-anakku, setelah seharian beraktivitas di luar rumah. Akan tetapi berdua bersama Hansen, membuatku tak ingin segera berpisah.

Hansen menepikan motor ke sebuah ruko yang sudah tutup.

"Gimana Ra, kayaknya kita ga bisa melanjutkan perjalanan," katanya.

"Iya gapapa, " jawabku sambil merapat di teras ruko agar terhindar dari tempias air hujan.
Kupeluk tubuhku sendiri, mencoba mengurangi rasa dingin. Melihatku sedikit menggigil kedinginan, tiba-tiba Hansen membuka hoodie yang dipakainya.

"Pakai ini ya, biar ga kedinginan," katanya lembut sambil membantuku memakaikan hoodieku. Aku hanya tersenyum penuh terimakasih menerima tawarannya itu. Ketika membantuku memakaikan hoodie itu kurasakan tangan Hansen tak sengaja menyentuh dadaku. Aku tau dia agak terkejut dan segera menarik tangannya. Aku hanya diam mengatur nafasku. Sentuhan ringan itu telah membangunkan sesuatu dalam diriku. Aku yang jarang mendapatkan kehangatan karena suamiku yang jarang pulang. Ingin rasanya kubawa telapak tangan Hansen untuk kembali menyentuh dan membelai dadaku, namun naluriku sebagai seorang wanita mencegahnya. Kami pun hanya berdiri berdampingan dengan sedikit canggung di teras ruko yang sepi itu.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd