Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kehormatan yang ternoda

Ayo dilanjut suhu, jadiin cerbung aja. Bu meliana dikasih obat perangsang aja supaya jadi binal
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
setiap jam istirahat kantor selalu nyempatin buka thread ini dan berharap ada update..selalu menunggu suhu..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cerita perkosaan yg sgt bagus, gak rugi dtg ksini. :mantap: lah pokoknya.
 
(....sambungan)

Bagian 6


'Bencana dalam Rencana'


Setelah selesai memperkosa, pak Sawan yang masih telanjang berjalan dengan santai menuju kamar mandi itu, sembari menoleh ke kasur melihat bu Meliana yang tengkurap dikasur menyembunyikan wajahnya dikasur sambil menangis. Tidak lama setelah itu Aldo yang penuh persiapan dengan sigap langsung memborgol tangan bu Meliana dan mengikat mulutnya.

Bu Meliana diposisi duduk diatas kasur dengan kedua tangan terborgol dibelakangnya sementara itu Aldo sedang mengikat kedua kakinya yang putih mulus itu

"wahhh enak banget kamar mandinya, cakep beut dah.. mandi ah sekalian" teriak pak Sawan yang baru pertama kali merasakan kamar mandi mewah. Dia melihat Bra yang tergantung dibelakang pintu.

"pasti punya si bos nih" gumamnya sambil mencium wanginya Bra milik bu Meliana.

Sementara itu di lantai bawah. Ratih merasa kepalanya sangat berat dan pusing terbaring di kasur, ia samar-samar melihat wajah Beny.. ia masih menahan sakit kepalanya tanpa menyadari kondisinya sudah telanjang bulat. Hendro masih berdiri di dekat pintu kamar melihat apa yang dilakukan Beny sekaligus melihat tubuh bugil Ratih. Hendro merasa cemas, ketakutan tapi sekaligus darahnya terpompa ada gejolak nafsu membara melihat pemandangan dihadapannya.

"Ben.. ngapain lu. Dah gila lu yah" bisik Hendro agak keras.

Beny hanya menoleh pada Hendro dan tersenyum, lalu ia membuka kaosnya, celananya, hanya tersisa celana dalam, iya naik ke kasur ke atas tubuh Ratih.. mulai menciumi payudaranya yang cukup besar dengan puting yang hitam.

"Ben.. yang bener lu.. Ben... gila lu" bisik Hendro yang panik.

Ratih kesulitan mendengar juga kesulitan melihat, pandangannya kabur. Badannya lemas merasakan sentuhan-sentuhan namun tidak bisa berbuat apa-apa, yang ia rasakan hanya sakit kepalanya dan seperti merasa ngantuk. Ia mulai menyadari bahwa Beny sedang menindihnya.
Ratih tidak berdaya bahkan tidak bisa bersuara. Seolah mau pingsan tapi tertahan, sensasi nge 'fly' kepalanya terasa pusing dan melayang.

"Udah jangan kaya orang tolol lu, sini ikutan. Tenang aja gak bakal ada yang tau. udah diatur semua" kata Beny kepada Hendro.

Hendro hanya tertegun mendengar Beny, ia masih merasa khawatir dengan keadaan sekitar. Penisnya mulai mengeras bersamaan dengan keringat dinginnya.

Beny dengan cueknya membuka celana dalam didepan Hendro tanpa merasa risih.

"lu liat nihh... " kata Beny kepada Hendro sekali lagi. Tangannya menepuk vagina Ratih dan tangan satunya memegang penisnya yang sudah mengeras. Hendro hanya bengong setengah tidak percaya dengan kejadian didepan matanya.

Kemudian ia mengarahkan penisnya yang sudah basah menuju vaginanya Ratih. Sebelumnya ia gesekkan kepala penisnya dimulut vagina itu. Posisinya agak miring untuk memperlihatkan kepada Hendro. Seolah pemain film porno, Beny memperlihatkan penisnya masuk tenggelam kedalam vagina itu. Hendro terbengong sampai menelan ludah.

Ratih seperti tidak merasakan apa-apa, ia hanya terlentang meringis menahan pusing kepalanya kedua tangannya, kakinya sampai seluruh badannya terasa lemas tidak bisa digerakkan. Yang ia rasakan hanya guncangan.

'slepp.. slepp.. ' bunyi penis Beny keluar masuk di vagina Ratih. Tangannya memegang vagina dengan jempol yang menekan bibir vagina bagian atas sembari menyodokkan penisnya keluar masuk. Sesekali ia menatap Hendro dengan senyuman. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya seirama penisnya menyodok vagina.

Nafsu birahi Hendro semakin terbakar. Penisnya mengeras dibalik celana, ia terus menatap Ratih yang meringis dan mendesah. Jantungnya berdetak kencang melihat tubuh Ratih yang montok tanpa memperdulikan tubuh ceking Beny yang mengganggu pemandangannya.

Ditengah permainan Beny kemudian mencabut penisnya dan membalikkan badan Ratih sehingga posisi Ratih tengkurap di kasur itu, kepalanya menghadap kesamping supaya bisa bernafas. Kedua kaki Ratih ditarik sampai jatuh ke lantai, sehingga posisi Ratih seperti berlutut di lantai dengan badan tengkurap di kasur. Kedua tangan Ratih diatas kasur. Sesaat kemudian Beny mencium pantat Ratih sambil menampar dengan keras sampai bergetar seperti bongkahan puding yang ditepuk.

'plakk!' lalu menciumnya, kemudian menampar lagi 'plak!' lalu mencium lagi... jarinya lalu mencolok vagina itu. Beny jongkok menghadap pantat Ratih jari tengahnya masuk keluar vagina sampai basah dengan cairan bening. Sesekali Beny menjilat bibir vagina itu dengan jari yang tetap menusuk keluar masuk.

Hendro mulai membuka celananya sambil terus melihat koridor dengan perasaan cemas.

Beny lalu berlutut sambil meremas pantat Ratih, tangan kirinya mengarahkan penisnya ke lubang vagina.. dengan segera dibenamkan kedalam vagina yang sudah basah itu. Lalu kedua tangannya memegang pinggang Ratih sambil menyodokkan penisnya dengan keras.

"sshh aaahhhh..." desah Beny cukup keras. Tangannya mencengkram pinggang Ratih dengan kuat, ia seperti menarik tubuh Ratih berlawanan dengan sodokkan penisnya.

'plak.. plak.. plak ' bunyi tepukan antara pangkal paha Beny dengan pantat Ratih.

Hendro menjadi agak panik dengan suara itu. Sekali lagi ia melihat arah koridor, ia melihat keliling dengan perasaan cemas.

"eghh.. eghh" suara Ratih seperti dihentak sesuatu. Matanya hanya terpejam dan masih meringis menahan pusing. Ia separuh sadar merasakan dirinya sedang disetubuhi. Merasakan vaginanya dimasuki benda tumpul. Ada sedikit merasakan kenikmatan dibalik rasa pusingnya. Benda tumpul itu terasa keras hangat dan berdenyut keluar masuk di vaginanya. Setiap kali benda tumpul itu masuk, ia merasakan hentakan nikmat, dan ketika benda tumpul terasa keluar dari vaginanya seperti sesuatu yang licin keluar dari tubuhnya tidak sampai keluar benda tumpul itu masuk lagi dengan hentakan keras membuat nikmat itu semakin terasa. Dan seterusnya ia merasakan itu berulangkali.

Sekitar 5 menit, Beny menarik keluar penisnya kemudian menggenggam mengarahkan penisnya ke atas pantat Ratih, seketika Beny mendesah keras

"oohhhh.. shhh" sambil memejamkan mata kenikmatan, penisnya menyemprot diatas pantat Ratih. Ada yang muncrat jauh ke punggung Ratih. Sampai sisa tetesan jatuh di atas pantat montok Ratih.

"ohh Ratih... nikmat banget meki lu" bisik Beny berbicara dengan diri sendiri.

Beberapa menit kemudian ia mengambil kaos Ratih untuk mengelap sperma di atas pantatnya, punggungnya. Setelahnya ia berdiri menepuk pantat Ratih sambil berkata kepada Hendro

"giliran lu.. noh" sambil berjalan keluar kamar mengenakan baju.

Tanpa tunggu lama lagi Hendro langsung melepaskan celananya dan menggendong Ratih ke atas kasur, ia meletakkan Ratih terlentang. Tangannya meraba payudara Ratih yang besar dan empuk. Jantungnya berdegup keras....

"aihh nikmat banget.. sori ya neng Ratih.. abang pengen nyobain" bisik Hendro..

Pengelihatan Ratih masih buram, pusing dikepalanya tidak terlalu sakit, tapi rasanya melayang. Ia mendengar kata-kata Hendro tapi ia tidak menjawab, ia tidak tau harus bilang apa, suara pun tidak bisa keluar. Badannya masih lemas, hanya bisa menggerakkan jari-jari tangan.
Hendro merangkak ke atas kasur sampai tepat di atas tubuh Ratih, penisnya yang sudah membesar menggantung, lalu ia mulai menempelkan ke bibir vagina Ratih. Tidak lama kemudian Ratih merasakan benda tumpul lain lagi mulai menempel di vaginanya. Dengan pasrah ia menunggu benda itu menerjang masuk.

"permisi yah neng.." bisik Hendro sesaat sebelum membenamkan penisnya kedalam vagina Ratih.

"eghh.. sshh" Ratih mendesah merasakan benda tumpul yang lebih gemuk dan padat masuk ke dalam vaginanya. Tangannya mencengkram pergelangan tangan Hendro yang menumpu diatas kasur.

Dengan perasaan nikmat luar biasa Hendro langsung menyodokkan penisnya dengan pasti. Pinggulnya terus bergoyang mengayunkan penisnya menyodok vagina tembem itu.

"uhh.. shhh uhhh.. shh" Hendro mendesah sambil menciumi leher Ratih, sesekali berhenti menyodok ia mencium payudaranya, menjilat puting hitam yang cukup besar lalu kembali mencium lehernya dan mulai menyodokkan kembali penisnya.

Ratih mulai merasakan kenikmatan saat vaginanya terus dihujamkan benda tumpul milik Hendro. Bibirnya merekah terbuka kecil sambil mendesah. Hendro langsung melumat bibir Ratih dengan penuh nafsu. Menyedot lidahnya sambil terus menyodokkan penisnya.

Satu tangannya meremas payudara Ratih yang kenyal itu bergantian. Keringat mulai membasahi tubuh Ratih, sehingga sekilas cahaya menerpa kulitnya yang basah mengkilap. Hendro semakin bersemangat.. Dengan gemas iya menyodokkan dengan kasar.

'splakk.. ssplak... splak..' suara tepukan pangkal paha nya beradu dengan selangkangan Ratih yang semakin becek.

"ahh.. mass pelan" Ratih mulai bersuara dengan bisikan..

Hendro tidak menghiraukan ucapan Ratih karena ditengah kenikmatan luar biasa. Sodokannya semakin cepat dan kuat..

"aaghh.. mma.. mmass.. aghh.. pe.. lan.. mmas" bisik Ratih patah-patah karena hentakan penis Hendro.

Tidak lama kemudian Hendro mengerang dengan keras posisinya tegak sambil meremas kedua payudara itu.

"eerrghhh..sshh ahh!"

Hendro merasakan klimas yang amat dashyat. Ratih kesakitan merasakan payudaranya diremas dengan kuat. Seketika Ratih melotot menatap Hendro, ia merasakan cairan panas menyembur di dalam vaginanya. Benda tumpul itu menyemprot dan terus berdenyut.

Ratih spontan terpikir sperma di vagina, tapi ia tak mampu mendorong tubuh besar Hendro. Hanya bisa pasrah merasakan semprotan cairan panas, liang vaginanya terasa banjir. Badannya menjadi lemas kembali..

Setelah tuntas semua spermanya keluar, Hendro mencabut penisnya perlahan lalu badannya jatuh terlentang disamping Ratih. Dengan nafas tersenggal Hendro memejamkan mata merasakan nikmat luar biasa.

Ratih masih terlentang tak berdaya.

Cairan spermanya luber keluar mengalir sepanjang bibir vaginanya.


Sementara itu Beny yang berada di dapur sedang usil menelanjangi Ningrum dan Andy, ia meletakkan wajah Andy ke payudara Ningrum yang sangat besar itu, lalu mengikat keduanya dengan posisi berhadapan dan telanjang bulat. Lalu ia memainkan penis Andy dan mengarahkan ke vagina Ningrum. Posisi Ningrum dan Andy tiduran di lantai.

Sesaat kemudian Andy tersadar dari pingsannya, badannya lemas ia melihat payudara Ningrum yang besar dan putingnya persis didepannya. Ia belum pernah melihat payudara wanita lain sebelumnya. Beny mendorong pantat Andy supaya penisnya menyentuh vagina Ningrum. Andy tidak berdaya dengan kondisi badannya yang lemas. Namun karena Beny terus menstimulasi membuat penis Andy mulai mengeras. Andy panik tapi karena lemas hanya matanya saja melihat kesana kemari. Kepalanya sulit menengok sehingga ia tidak tahu siapa yang mendorongnya dari belakang.

Beny yang terkekeh terus mendorong pantat Andy, lalu ia mendekat mengarahkan penis Andy ke bibir vagina Ningrum.

"jangaan.. " desah Andy lemas.

Postur Ningrum gembrot tapi tidak terlalu. Kira-kira seperti artis Okky Lukman. Payudaranya yang besar dan kenyal menempel di pipi Andy. Ningrum sudah seperti keluarga sendiri bagi Andy. Karena dari kecil sudah diasuh olehnya.

Karena Andy baru kali ini melihat payudara ditambah lagi penisnya merasakan hangatnya bibir vagina. Naluri laki-lakinya spontan membuat penisnya ereksi. Meskipun begitu Andy berusaha untuk tidak timbul nafsu. Tapi apa daya, Beny yang terus menempelkan posisi penis Andy dengan vagina Ningrum membuat penis Andy mengeluarkan cairan bening.

Kondisi Ningrum masih pingsan. Beny mengangkat sebelah kaki Ningrum supaya vaginanya terbuka lebar, posisi kakinya ditekuk untuk menahan posisi selangkangan yang terbuka. Lalu Beny mendorong pantat Andy supaya penisnya menempel ke vagina Ningrum. Beny terkekeh menganggap ini seperti mainan. Ia mendorong pantat Andy dengan posisi penis Andy yang tegak bergoyang seperti antena. Beny berusaha memiringkan menggoyang pantat Beny sampai kepala penis Andy berhasil menempel di bibir vagina Ningrum.

Beny mulai mendorong pelan pantat Andy sambil memastikan posisi penis Andy tepat mengarah vagina itu. Perlahan demi perlahan penis Andy mulai masuk ke dalam vagina Ningrum. Andy merasakan sensasi hangat dan empuk, penisnya semakin lebih mengeras. Beny terus mendorong sampai Penis Andy tenggelam ke dalam vagina Ningrum. Lalu Beny menarik pinggang Andy supaya penisnya sedikit tercabut, lalu mendorongnya lagi sampai penisnya masuk kembali.

Andy merasakan sensasi nikmat yang hebat. Dalam hatinya ia tidak ingin melakukan ini kepada seseorang yang sudah dianggap seperti bibinya. Namun keadaan memaksanya.

Beny sambil mendorong berbisik kepada Andy

"assoy... hehehe"

Berny terus membuat posisi Andy tetap bersetubuh dengan Ningrum dengan posisi yang tidak wajar.

Tidak lebih dari 2 menit.. Andy bergetar merasakan kenikmatan luar biasa. Darahnya berdesir. Beny yang melihat itu mengetahui bahwa tanda ejakulasi, ia terus mendorong pantat Andy sehingga air maninya keluar di dalam vagina Ningrum.

"anak pinterrrr... hehehe" bisik Beny sambil berdiri meninggalkan dapur membiarkan Andy dan Ningrum dengan posisi itu.




(bersambung....)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd