Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kehormatan yang ternoda

Bimabet
(....sambungan)

Bagian 4
'Kehormatan yang ternoda'


Jodi bisa dibilang memiliki fisik yang agak aneh, lain dari manusia normal. Bentuk tulang punggungnya tidak lurus,dan ada tonjolan daging besar yang bengkok di punggungnya. Tingginya 150 cm, kulitnya putih seperti albino, dan kurus sekali, matanya besar seperti orang melotot, rambutnya berwarna kuning dan tumbuh sedikit, seperti sapu ijuk. Bentuk gigi tidak beraturan. Umurnya 21 tahun. Namun bagaimanapun juga sebenarnya Jodi anak yang lugu. Tidak mengetahui mana yang buruk dan mana yang baik. Pergaulanlah yang membentuk perilaku Jodi.

Bu Meliana merasa jijik sekali ketika Jodi telanjang hanya menggunakan celana pendek. Tubuhnya kelihatan aneh baginya. Sehingga bu Meliana berusaha menghindar sampai mepet ke dinding. Aldo dan kawan-kawan lainnya mulai riuh. Lalu mulailah mereka memegang kaki dan tangan bu Meliana agar tidak berkutik.

Pak Beben dan Beny memegang kedua tangan bu Meliana, pak Sawan dan Rico memegang kedua kakinya, sedangkan Aldo merekam peristiwa ini dengan kamera hp. Bu Meliana menjerit sejadinya.. namun posisi kantor ruko ini terletak di bagian blok paling dalam dan ujung.. apalagi suasana daerah itu sudah sangat sepi. Waktu sudah menunjukkan jam satu subuh. Semua bersorak kepada Jodi.. "Jodi... Jodi... Jodi....", memberi semangat agar Jodi melakukan senggama dengan bos nya.

Bu Meliana dengan wajah ketakutan dan terus meronta. Ingin menangis namun tak ada lagi air mata yang keluar.. "Jo... Jodi... please.. jangan lakukan ini sama ibu..! Teriaknya. Karena terus menjerit, pak Beben mengikat mulut bu Meliana dengan lap bekas di rak besi. Bu Meliana terus berusaha meronta.. payudaranya, pahanya bergoyang kenyal. Jodi hanya cengar cengir melihat bu Meliana.. lalu Jodi menurunkan celananya yang disambuh riuh anak-anak.. "assoy.... Jodii... Jodii... ayoo!".

Mereka semua terkejut melihat kemaluan Jodi.. ukurannya kurang normal, dengan panjang 18 cm dan diameter sekitar 7 cm. Warnanya seperti albino bercorak atau seperti kulit babi. Penis Jodi tegang dan berminyak.
Bu Meliana melihat sampai gemetaran. Jodi tidak sadar apa yang sedang dilakukannya.. semua temannya menghasut bahwa melakukan senggama dengan wanita dewasa akan menjadi hebat, pintar, dan lain-lain. Semua mempengaruhi jalan pikiran Jodi yang setengah mabuk itu.
Seketika Jodi menempelkan penisnya di bibir vagina bu Meliana.. dan Jodi meneteskan liur sambil berteriak.. "hoohh! Hoohhh!.." wajahnya seperti anak kecil yang akan mencoba mainan baru yang diimpikan. Sesaat kepala penis Jodi yang bulat mengkilap mulai menerobos liang vagina.. bu Meliana semakin meronta dengan sekuat tenaga. Tapi apa daya.. anak-anak memegang dengan kuat.. hanya begoyang kesana kemari yang malah membuat Jodi semakin nafsu melihat buah dada putih mulus yang kenyal itu. Bu Meliana menjerit sekeras-kerasnya dengan mulut terikat kain lap bekas. "Hmmffff!!!!" Dengan wajah ketakutan dan sakit. Sejurus kemudian seluruh batang penis Jodi dibenamkan seluruhnya.. "hhmmmff!!!" Jerit bu Meliana yang menahan sakit.. matanya melotot, badannya kejang..
Jodi merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya di usia yang sekarang ini. Jodi menggenjot sambil matanya memutar keatas, hanya terlihat putih bola matanya... air liurnya keluar menetes di perut bu Meliana. "Aargghh... arrghhhhh.!" Desah Jodi merasakan nikmat persetubuhan. Lalu Jodi menjilat dan mengulum payudara bu Meliana. Gerakan senggama Jodi agak kaku dan aneh, tapi Jodi sangat menikmatinya. Sementara anak--anak yang lain masih memegangi kaki dan tangan bu Meliana sambil menyoraki Jodi..

Kali ini air mata bu Meliana bisa keluar lagi.. dia menahan sakit di kemaluan, dinding rahimnya serasa mentok dan akan tertembus oleh penis Jodi. Tangan Jodi meremas-remas payudara yang besar dan kenyal itu dengan gemas. Lalu menciumi dada, leher, ketiak bu Meliana.
Suara tangisan tertahan ikatan kain lap itu terdengar pilu.. Beny sempat merasa kasihan pada bos nya yang cantik itu. Anak-anak yang lain justru bersemangat..
"Ayoo Jodi... genjoot terosss!" Teriak Rico.
Pak Sawan terkekeh sambil berbisik.. "yang kenceng Jod... memek amoy nih.. barang langka"

Bu Meliana yang merasa tersiksa, pelan-pelan mulai merasakan suatu yang aneh.. sebenarnya sangat tabu di otaknya. Yaitu menjadi terangsang.
Libidonya meninggi.. vagina nya sudah beradaptasi dengan penis Jodi. Karena sebelumnya pun telah diserang oleh penis-penis yang lain, maka dirinya seperti dipermainkan oleh libido. Bu Meliana memejamkan mata.. kepalanya membanting ke kanan dan ke kiri. Tangannya mengepal... dan tanpa disadari kakinya berusaha memeluk paha Jodi yang kurus itu.
Perlahan-lahan yang lainnya mulai melepaskan pegangan bu Meliana.. sambil menonton dengan nafsu. Pak Sawan yang sudah menikmati lebih dulu, kini terangsang lagi. Penisnya dikeluarkan dari celana dan mulai mengocok, begitu pula Rico dan pak Beben. Kedua tangan bu Meliana mencengkram kasur lantai itu dengan dua tangan.. kepalanya terus menggeleng ke kanan dan ke kiri.. pergumulan hebat antara otak dan nafsu dalam dirinya. Jodi terus berteriak seperti orang gila merasakan nikmat.

Sementara pak Beben membuka ikatan mulut bu Meliana kemudian mengarahkan penisnya pada mulut indah bos nya. Menggesekkan di bibir sensual itu sambil mendesah.. "ayo issep dong bu.. sshhh".. penisnya mengeras mengeluarkan cairan bening. Bu Meliana memalingkan muka ke kiri, namun di sebelah kiri, ada penis Rico juga sedang menunggu persis di depan wajahnya..
"Ka ka.. kali ian ba.. ji. ingan! Lirih bu Meliana nadanya terputus karena genjotan Jodi.

Terpaksa juga akhirnya penis Rico yang beruntung berhasil membobol mulut bu Meliana.. Rico merasa enak sangat, penisnya masuk di mulut bos cantiknya. Terasa hangat dan sentuhan lidah, gigi. Terasa nikmat.
"Aghh.. enak bu.. enakk" desah Rico sambil memejamkan mata dan menahan kepala bu Meliana supaya tidak melepaskan penis dari mulutnya.

Beberapa saat kemudian pak Sawan menahan Jodi untuk ganti posisi..
"Tahan Jod.. bentar" sambil menarik pelan tubuh Jodi sehingga penisnya terlepas dari vagina...
Mereka semua berpikiran sama.. menikmati bu Meliana bersamaan..
pak Beben berseloroh.. "indahnya berbagi.." sambil menyengir lebar.
Posisi pak Beben terlentang di kasur lapuk itu, lalu bu meliama digotong ditelentangkan di atas tubuh pak Beben.. lalu Jodi tetap melakukan posisi misionaris, di hadapan bu Meliana, penisnya dimasukkan lagi ke dalam vaginanya... pak Beben yang tertindih tubuh montok bu Meliana semakin buas. Pantat bu Meliana yang besar dan montok menekan penisnya..
"Aghh.. enak banget bokong lu bos..." sambil berusaha memasukkan penis ke liang dubur bos nya. Belum sempat bu Meliana bersuara.. mulutnya kembali disodok oleh penis Rico.. sambil mencengkram pipinya agar tetap pada posisi meng oral penis Rico.

Bu Meliana mulai terhanyut dalam buasnya nafsu para bawahannya ini. Bau tak sedap dan apek di gudang itu mulai kalah oleh nafsunya yang makin memuncak.

Tidak lama kemudian Jodi sudah ejakulasi. Dia teriak seperti orang hutan..
"Argghh... hohhh... hohh" matanya membelalak, tubuhnya menegang.. air mani nya deras menyemprot liang vagina bu Meliana.
Sementara pak Beben yang dibawah tubuh bu Meliana terus menggenjot.. dan Rico terus menyodok penisnya. Bu Meliana sudah terhanyut.. menikmati dirinya tenggelam dalam hinaan dan nista. Walaupun merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya, ia mencoba menikmati.

Jodi setelah ejakulasi.. badannya terhiyung ke belakang dan terjatuh..
"Hahahha... mantaappp Jodiii..." teriak pak Sawan.

Jodi seketika lemas dan tiduran di lantai kehabisan tenaga. Lalu pak Sawan segera mengambil alih posisi Jodi tadi. Penisnya segera dimasukkan ke vagina bu Meliana..

"Bu.. satu lagi nih.. kangen.." sambil menenggelamkan penisnya ke mulut vagina yang sudah basah dan licin itu.. namun hebatnya liang vagina itu masih terasa menjepit hangat walaupun tidak sesempit awal diperkosa.
Pak Sawan mendesah mengejek "aduhhh... enak banget memek bos" sambil menyodok penisnya dalam-dalam.

Pak Beben yang berada dibawah tubuh bu Meliana menciumi leher putih mulus itu. Kedua tangannya meremas payudara bu Meliana dari belakang..
sambil terus mengucapkan kata-kata kotor yang dibisikkan dekat telinga bu Meliana..
"Enakk kan bu.. kontol kita orang.. sshhh.." sambil menggoyang tubuh montok itu diatas dirinya.
"Lobang pantat lo juga nikmat lho bu.. shhh ahh"
Bu Meliana hanya terdiam karena mulutnya penuh dengan penis Rico.

Pantat bu Meliana yang besar terasa empuk dan kenyal di pangkal kemaluan pak Beben. Kadang penis pak Sawan dan pak Beben bersentuhan saat menggenjot, karena jarak lubang kenikmatan yang berdekatan itu.

Beny hanya berdiri menonton saja. Dirinya menunggu giliran sambil mengocok penisnya. Sambil melihat Aldo.. bertanya. "Kok lu ga ngewe sih Do?"..
Aldo masih terus merekam sambil mendekat Beny...
"Gw udah pernah perkosa bu Mel sebelumnya" sambil menyengir.

Beny terkaget.. "hah!? Kok bisa? Kapan Do? " tanyanya hampir tak percaya.
Aldo menjawab.." di rumahnya waktu gw masih kerja sama orang masang CCTV di rumahnya".

Beny masih terbengong... lalu Aldo menyeletuk.. "lu pikir gimana gw bisa masuk kerja di sini?" Seraya tertawa tergelak.

Tiba-tiba Rico berteriak sambil mengejang..
"Ahhh. Anjing.. gw mau keluar... gw mau keluar!" Sambil menjambak rambut bu Meliana.. penisnya dikeluarkan dari mulut bos nya.. dan diarahkan ke wajahnya.. kemudian air mani Rico menyemprot hidung, mata, dahi bu Meliana tidak beraturan. "Ahh... anjing! Enak bangeett" desah Rico sambil terus mengocokkan penisnya.

Disusul kemudian pak Beben.. "arghhh... nikmattt banget sih lu" lirihnya menikmati ejakulasi di dalam dubur wanita berkelas itu.
Bu Meliana hanya memejamkan mata dan mendesah "ughh.. shhhh".
Rico kemudian duduk dipinggir ruangan, lemas, mengatur nafas. Lalu pak Sawan menarik bu Meliana ke sudut ruangan.. seolah kini tubuh bos nya itu sekarang adalah miliknya seutuhnya.
Pak Sawan mendorong bu Meliana ke tumpukan kardus di sudut ruangan itu.. lalu mulai menghujamkan lagi penisnya dari belakang dengan posisi dogy style. Kedua tangannya memegang pinggang bu Meliana yang sintal. Payudara terlihat dari samping terjepit antara kardus dan tubuh pemiliknya.. terlihat kenyal dan menggemaskan. Sesekali pak Sawan menampar pantat besar mulus itu hingga memerah. Bu Meliana hanya mendesah "aghh..!".
Setiap kali ditampar, pantat besar itu bergoyang..

Sambil terus menggenjot pak Sawan mengeluarkan kata kasar sambil mendesah..
"Ahh shhh. Memekk ibu enak banget.. shhhh"
Tangan kanannya meraih rambut bu Meliana dan menjambak seperti koboi yang menunggangi kuda dan menarik tali kekang.

bu Meliana yang sudah terhanyut dalam nafsu tabu ini juga meracau..
"Aghh.. bang.. bangsat ka kalian..." terbata-bata oleh genjotan pak Sawan.
"Puas ka.. kaliannn... mem.. per perkosssa sa saya.."

"Puas bu.. sshhh... ahh.. enak banget sih memekk mu.. sshh.. ahh" balas pak sawan merem melek sambil menggenjot. Tangan kiri pak Sawan meraba paha putih montok itu sambil meremas.. tangan kanannya kembali memegang pinggangnya yang kecil. Seluruh daerah tubuh bu Meliana dijamah dengan meremas.

Jodi, Rico, dan pak Beny tak disangka telah ketiduran di lantai. Karena kelelahan dan mabuk.

Setelah 10 menit.. pak Sawan mulai klimaks, mencabut penis dan menarik lengan bu Meliana agar berbalik badan. Menyuruhnya jongkok.. bu Meliana tidak sadar menuruti saja.. Lalu disemprotkannya air mani itu ke buah dada bu Meliana.. sambil mengoleskan penisnya di payudara putih mulus itu. Sesaat penis dioleskan, masih ada dua kali semprotan air mani terakhir membasahi leher dan dada bos nya. "Sshh ahhh... enak banget mekmekk lu bos.. sumpah.. shhh ah". Desah pak Sawan sambil mengocokkan penis yang sudah ejakulasi.

Saat itu Aldo sudah tidak ada di ruangan. Entah kemana.

Bu Meliana sudah sangat lelah.. tubuhnya berantakan tidak karuan.. air mani pada wajah, rambut, dada, leher, payudara, lengan.. karena bekas semprotan.
Beny ingin menyetubuhi lagi namun agak jijik dengan air mani di tubuh bu Meliana. Sehingga Beny hanya menyuruh bu Meliana melakukan oral pada penisnya. Awalnya bu Meliana agak menolak.. namun akhirnya dilakukan juga walau kelihatan terpaksa.

Posisinya bu Meliana duduk di lantai menyandar tembok, dan Beny berdiri dihadapannya, kedua tangannya menahan tembok seperti hendak push up. Bu Meliana mulai membuka bibirnya lidahnya keluar menjilat ujung kepala penis Beny.. "arghh.. ssshhhhh" Beny terasa luar biasa merasakan nikmat. Karena bu Meliana mungkin merasa horny juga. Mengulum penis Beny dengan lembut.. bibirnya rapat mengunci celah dipinggiran sekeliling penis.. lalu bergerak menyedot maju mundur perlahan.. lidahnya menjilat bagian bawah batang penis di dalam mulutnya. Sesekali terdengar liur menelan ludah di dalam mulut bu Meliana. Kedua tangan bu Meliana berpegangan pada paha Beny.
"Ahh.. shhhh.. enak bu... shhh.. enakk". Desah Beny terus menerus.
Beny menggoyangkan sedikit pantatnya maju mundur agar penisnya bermain dengan gerakan mulut bu Meliana. Tidak sampai 7 menit.. Beny berteriak sambil berbisik. "Sshhh... mau keluarr bu.. shhhh". Tangannya memegang kepala bu Meliana menahan agar penisnya tetap di dalam mulut.. dan air mani Beny keluar banyak di dalam mulut bos nya..

"shhh.. agghhh.. shhhh" Beny terus mendesah selama air maninya menyemprot. Bu Meliana agak gelagapan dengan air mani Beny yang terus menyembur.

Setelahnya. Beny mencabut penis perlahan keluar dari mulut bu Meliana sampai cairan kental membentang jarak antara kepala penis dan bibir mungil itu.. seperti keju mozzarella. Lalu Beny tiduran dekat tumpukan kardus sambil mengatur nafas.

Mereka semua mabuk dan kelelahan, semua tidur di gudang itu bersama-sama. Hanya bu Meliana yang tidak bisa tidur. Mereka tidak perduli pada bu Meliana, karena semua yakin bahwa bu Meliana tidak akan menceritakan aib nya sendiri.

Akhirnya bu Meliana pergi keluar gudang sendirian..
menuju kamar mandi membersihkan diri dan pulang.
Dirinya sudah tidak ada semangat hidup lagi namun ada keganjalan..

Ya.. libido nya.
Menimbulkan candu dalam hatinya.
 
Terakhir diubah:
mantab lah. Masih bersambung gak nih? Libido yg kecanduan nya kan belon diceritain hehe...
 
Emang mantep. Jadi penasaran sama bu Meliana. Kayanya tipe ane banget. Cina MILF. Anjritt.. sange gw
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd