Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Keajaiban

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Sayangnya ane g Main COC jadi g begitu paham. Tapi tetep ane ikutin critanya gan.
 
Ikut nyimak suhu
Cerita bagus ini, tentang sebuah desa diantara 2 gunung berapi kan ya? Tadi monster batu nya gimana nasibnya ya?

:Peace::Peace:
 
Mantep suhu , feel nya dapet suhu..sangat ditunggu kelanjutannya..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cerita keren nih,semoga lancar updatenya :beer:, TS nya pemain coc ya,sayangnya skrg gk jaman main coc,sekarang jamannya main ML :pandaketawa:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter 5
Cewek Memang Misterius


ASU, DOSEN SIALAN”

Gimana nggak emosi kalau ceritanya begini. Disaat pengen nyantai selepas ujian, tadi siang itu dosen dengan sangat pede ngasih tau kalau laporan praktikum kemaren sebelum ujian harus tulis tangan biasanya juga ketik. Emang ini masih di jaman surat-suratan apa. Sekarang aja anak kecil juga udah bisa gunain yang namanya teknologi. kalau seperti ini namanya kemunduran. dasar dosen nggak modern.

Dan akhirnya sampai malam ini aku lembur ngerjain laporan. Gila aja coba, hampir dua ratus halaman tulis tangan. Mana baru dapet seperempat dan tangan udah pegel rasanya. ahh, aku sumpahin itu dosen dapet balesannya. Dan semoga lebih kejem dari ini.

“Hmm. Keluar dulu enak nih”

Kayaknya emang perlu cari penyegar badan. Kalau di terus-terusin gak yakin ini otak dan tangan bakal kuat buat ngadepin ini cobaan. Tapi malem-malem gini kemana enaknya?

Taman?

Males banyak orang pacaran. Terlalu menyakitkan buat jomblo kayak aku.

Bioskop?

Mau nonton apaan coba.

Warkop?

Cocok nih. Cari yang ada wifinya terus main game. Lumayan lah hemat kuota sekaligus gak bakal ada yang ganggu. Yosh, sudah di putuskan.

ooOoo

Saat ini aku berada di sebuah warung kopi milik temanku satu kampus. Dengan berbekal satu bungkus rokok dan satu cangkir kopi hitan gula sedikit di atas meja aku siap untuk memulai misi mermpas hartan pada malam hari ini. Berbekalkan koneksi wifi dengan kecepatan 250 mbps dan skill tingkat dewa yang aku miliki alu yakin bahwa misi kali ini bakalan sukses tanpa ada halangan satu apapun.

Banyak base yang telah aku hancurkan dan harta rampasan hampir memenuhi penyimpanan hartaku menujukkan bahwa pasukanku adalah yang terbaik. Dan kunyatakan misi hari ini hampir berhasil dengan memuaskan. Hebat kan aku? hahahaha

“Kamu disini?” suara cewek mengagetkanku.

“Ehh. Iya Wi”, jawabku sambil mendogak ke depan.

Sebenarnya sejak kejadian tiga hari lalu aku agak canggung dengan Dewi. Aneh aja kalau dipikir-pikir kejadian itu. Sempet sih aku mikir dia suka padaku , tapi cepet-cepet aku tepis soalnya nggak mungkin kayaknya. Secara dia itu cantik pakek banget malah, selain itu frekuensi ketemu kami juga jarang banget karena beda kampus. Mungkin cuma waktu rapat Clan dan saat kopdar doang, selebihnya cuma di Chat Clan atau di grub BBM.

“Malah bengong nih anak”.

“Boleh gabung sini?” lanjutnya.

“Bo..boleh kok. Kamu sama siapa?".

“Sama mereka tuh”, jawabnya sambil menunjuk empat cewek di meja yang agak jauh dari kami.

Aku lihat temennya cantik-cantik. Nggak heran sih kalau seorang Dewi yang cantik punya temen yang cantik juga. Cuma yang agak buat aku heran itu adalah pakaian mereka yang terlalu mencolok untuk berada ditempat ini. Terkesan seperti kaum elit mampir dikawasan orang miskin.

“Bobi”.

“Ehh. Iya Wi ada apa?” ucapku menoleh ke dia.

“Segitunya lihat temen-temenku”, dia menatapku tajam.

“Hehe. Enggak kok Cuma heran aja”.

Semoga gak dikira macam-macam. Bisa runyam ini urusan. Yang kemaren aja masih belum kelar, kalau di tembah ini bisatambah cangung.

“Heran kenapa?”, tanyanya.

“Kok bisa kalian kesini, kayaknya nggak biasanya kesini”.

“Tadi niatnya ke cave itu, tapi aku lihat kamu disini. Jadi aku ajak mereka kesini”, ucapnya menunjuk suatu tempat.

Anjritt, tempat yang dia maksud adalah cave tempatnya ngumpulnya orang-orang kaya. Aku dulu pernah nyasar kesana sama temenku yang sekarang punya warung ini, lebih tepatnya pengen coba-coba kesana sih. Waktu itu aku masih SMK dan temenku sebelum punya tempat ini masuk sana dan akhirnya kami pulang dengan wajah murung karena tekor bayar minuman di sana. Gila aja, Cuma kopi item aja harganya sepuluh kali lipat ditempat lain. Karena itulah temenku terinspirasi buat warung kopi disini untuk mencegah orang-orang seperti kami tersesat disana dan kami sepakat menjadikan tempat itu salah satu tempat yang haram kami masuki.

“Bengong lagi nih anak, kesambet baru tau rasa”, ucapnya membuyarkan lamunanku.

“Nggak nyangka aja kalau kalian mau kesana. Emang sering kesana?”.

“Nggak juga, paling seminggu cuma sekali dua kali kadang lebih tergantung mood sih”

Asem segitu dia bilang nggak sering”, batinku.

“Emang kenapa Bob?”, lanjutnya

“Hehehe. Enggak kok nggak kenapa kenapa”. Mana mungkin aku bilang kalau dia orang kaya.

“Aneh. Kamu sama siapa?” tanyanya.

“seperti yang kamu lihat Wi, sendiri. Emang niatnya gitu biar fokus ngeloot. Hehehe”.

“Ya udah aku temenin kalau gitu”.

“Hehehe, thank Wi”.

Akhirnya disela-sela aku main game kami ngobrol banyak. Entah kenapa yang tadinya aku canggung bisa sama dia bisa ngobrol bebas lagi. Memang Dewi ini orangnya pinter mengarahkan pembicaraan dan hal apa aja bisa dia buat bahan pembicaraann. Karena hal itulah aku dulu milih dia jadi Wakil Ketua. Selain dia adalah salah satu orang yang ikut andil dalam membesarkan Clan, karena sifatnya yang bisa bawa suasana itulah aku milih dia.

Karena waktu sudah menujukan pukul sepuluh dan masih ada pekerjaan yang belum selesai akdirnya aku memutuskan untuk pulang. Walaupun biasanya kalau aku disini sering nyampek subuh.

“Wi aku pulang dulu ya. Mau lanjutin ngerjain laporan”.

“Laporan apaan Bob?” tanyanya.

“Praktikum Wi dan harus tulis tangan, sial banget aku kali ini”.

“jangan gitu lah nikmati aja Bob. Semangat pokoknya”, ucapnya memberi semangat.

“Oke oke, aku jalan dulu ya. Kamu juga cepet pulang nggak baik cewek pulang terlalu malem, apa mau bareng sekalian?” tanyaku.

“Nggak usah Bob, paling bentar lagi mau pulang. Rumahku deket kalau dari sini, kamu duluan aja”.

“Ya udah kalau gitu. Bye Wi, Assalamualaikum”.

“Waalaikum salam Bob. Hati-hati di jalan”.

“Sip lah. Hehehe”.

Aku mengendarai motorku dengan pelan. Selain untuk menjaga keselamatan masih ada hal yang aku pikirin. Sikap Dewi akhir-akhir ini kayaknya beda banget dari sebelumnnya dan aku belum ketemu jawaban yang pas untuk itu. Banyak banget kemungkinan-kemungkinan yang aku pikirkan. Tapi semakin dipikir makin nggak ketemu jawabannya. Cewek Memang Misterius.

Duh Gusti, kulo mumet”.

ooOoo

Tok tok tok… Crieek

“Assalamualaikum Buk, aku pulang”.

“Waalaikum salam. Kamu dari mana?” tanyanya dengan pandangan yang masih fokus ke tivi. Biasalah kalau udah lihat sinetron jangankan anaknya gempa bumi aja di lupain.

“Biasa buk ngopi” jawabku.

“Kluyuran terus kerjanya”.

“Dicaiin temenmu tuh” lanjutnya sambil menoleh setelah sinetron yang dia tonton iklan.

“Siapa buk?”

“Si Anas. Dia nunggu di kamarmu”. Ngapain itu anak kesini malem-malem. Udah jam segini juga.

“ya udah aku ke kamar dulu buk”.

“ iya. Inget jangan macem-macem”, ucapnya dengan mata yang melotot.

“Yaelah Buk kayak sama siapa aja. Nggak mungkin lah”

“Mau sama siapa aja, selama itu kalian cewek dan cowok dalam satu ruangan ibuk tetep was was. Apalagi kalian udah dewasa”. Waduh ceramah lagi ceramah lagi.

“Iya Buk iya. Tenang aja”. Jawabku.

Setelah itu aku langsung menuju ke kamar. Samapai sana aku lihat Anas tiduran dikasurku sambil mainan hape.

“Ngapain kamu malem-malem kesini?”

“Ehh udah pulang toh. Dari mana?”

“ya elah ditanya malah nanya”

“Biarin. Jawab dulu pertanyaanku”

“Cari kopi, kamu ke….”

‘Sama?”. Anjir ni cewek hobi banget motong orang ngomong.

“Dari rumah sendiri”.

“Terus kesana ketemu siapa?”. Ini pertanyaan apaan coba.

“Temen main game”.

“Cewek?”. Hadeh, kalau jujur kayaknya bakal ngamuk ni cewek. Berasa kayak maling di introgasi sama polisi.

“Enggak kok cowok”.

“Kamu sini, pinjem hpnya”.

“Buat apaan Nas?”

“Udah gak usah banyak tanya. Cepetan sini”.

Kemudian aku duduk di samping dia tiduran. Kemudian dia duduk terus ngambil hp yang aku serahkan.

“Aku bakal hapus game kamu ini kalau gak mau jujur”, ucapnya.

Ladalah ini anak kenapa bisa tau. Instingnya tajem banget. Padahal aku jawabnya gak pakek ragu. Kalau udah gini gak ada pilihan selain jujur. Mau ngelak aya apaan juga gak bakal percaya dia.

“Hehehe, iya cewek” ucapku jujur.

“Kamu itu loh jadi cowok kok nggak peka banget. Aku udah nungguin kamu udah tiga jam. BBM nggak dibales, Whatssap nggak di bales, sms nggak di bales. Cuma gara gara ketemu cewek yang baru kamu kenal”. Dia bicara panjang lebar.

“Hiks hiks hisk. Apa kamu gak tau kalau aku tuh sa…eh” lanjutnya.

“Nas kok kamu nangis. Jangan nangis dong. Maaf udah buat kamu nunggu dan nggak bales chat kamu. Tadi aku juga sengaja ketemu dia. Niatnya cuma mau cari ngopi terus tiba-tiba dia dateng sama temen-temennya” jawabku.

Aku nggak tahan kalau lihat dia nanggis apalagi itu karena aku.

‘Maaf aku udah salah”, lanjutku.

“Beneran?”

“Iya. Sumpah Nas”, jawabku.

“Ya udah aku maafin”, ucapnya sambil senyum.

Kayaknya malem ini hidupku suram banget. Banyak hal yang aku bingungi. Mulai dosen yang aneh-aneh. Nggak sengaja ketemu Dewi. La sekarang ketemu ketemu Anas di sini. Dengan sikapnya yang serba aneh. Asli pusing ini kepala mikir ini.

“Ya udah kamu pulang gih. Udah malem ini”, ucapku.

“Aku tidur sini aja. Aku udah ijin sama ortu kalau nginep sini. Ibumu juga udah tau. Nanti aku tidur sama ibukmu”.

Setelah itu, kami ngobrol sebenta terus pindah ke ruang tamu. Ibuku bisa mikir macem-macem kalau kami lama-lama di kamar. Sampai sana dia langsung ngobrol sama ibuku. Sempet sih ibu nanya ke dia kenapa matanya merah, dia cuma jawab habis tidur. Semoga aja ibu percaya.

Baru pukul sebelas kami ke kamar masing-masing. Tapi sesampainya di kamar aku belum bisa tidur, masih kepikiran kejadian hari ini. Hari ini aneh banget. Apa karena aku tadi nyumpahin itu dosen ya, jadi ini balesannya?

“Ahh. Lupain ajalah. Mungkin ini hari sial. Mending tidur aja”, gumanku.

Dan akhirnya aku terlelap dengan banyak pertanyaan.


Ditunggu Lanjutannya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd