Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karena hal Mistis

Part 16 End Before Beginning

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•
Setelah cukup istirahat dan dirasa tenagaku sudah perlahan pulih, aku pun mengambil selimut entah itu milik adit atau ayahnya. Aku elap badanku yg penuh keringat dan sperma milik adit di sekujur tubuhku, setelah bersih akupun bangun dari tempat tidur lalu mengambil handukku yg rupanya ada dibawah tempat tidur. Saat aku menungging untuk mengambil, ku rasakan ada yg mengelus bokongku dan perlahan masuk ke sela sela bokongku lalu sekarang memainkan vaginaku. Aku pun berusaha untuk mengambil handukku tanpa memperdulikan tangan itu, gk lama tak kurasakan lagi yg mengelus bokongku sehingga aku bisa fokus meraih handukku. Ketika sudah dapat handukku tiba tiba...
Blesss....
Kurasakan ada benda yg menusuk dan masuk ke vaginaku dengan kasar yg membuat aku mendesah kencang. Ku rasakan gerakan nya sangat kasar, bahkan beberapa kali memukul belahan bokongku secara bergantian.
"Nnnhhh...aaahhhh...ssss...aannnhhh...hhh..." desahanku tak bisa ku kendalikan walau ku coba untuk menutup mulutku.
Entah siapa yang memperkosaku kali ini, karena aku hanya bisa melihat area perut ke bawah saja. 1 hal yang pasti ini bukan adit maupun adikku, apa mungkin kang mamat? Kini tanganku di tarik olehnya yg membuatku merasakan sakit karena penisnya menyentuh rahimku berulangkali. Cukup lama aku menahan ngilu dan sakit akibat rahimku terkena penisnya hingga akhirnya kali ini gerakannya makin dipercepat, sepertinya dia sudah mulai ingin nemumpahkan spermanya di dalam vaginaku. Dan benar saja, tak lama kemudian ku rasakan kedutan di dalam vaginaku, perasaan dimana cairan hangat yg sangat banyak ditumbahkan di dalam vaginaku ini dan bahkan ku lihat mengalir dipahaku dan ada yg menetes ke lantai saat penis itu dicabut. Tubuhku yg tadi sudah mulai pulih, kembali lemas yg membuat kedua kakiku yg menahan agar posisiku akhirnya ambruk dan terdengar suara pintu tertutup tanda dia telah pergi. Akupun mencoba duduk dan benar saja, sperma yg dia keluarkan sangat banyak dan kental seperti adikku. Ku buka belahan vaginaku dan semakin banyak sperma yg keluar, lalu akupun kembali mengelapnya dengan selimut sebelum akhirnya aku kenakan handukku lalu pergi dari kamar itu.

Di kamar, aku lepas handukku sehingga aku sekarang telanjang bulat. Ku lihat payudaraku seperti agak membesar dan saat aku memakai BH terasa agak sesak seolah penuh lalu ku lepas lagi BH itu. Ku perhatikan kembali tubuhku
" Aku beneran udah jadi pelacur... ak....aku bahkan tidak ada harga dirinya lagi. Hiks..." air mataku perlahan menetes.
" Hiks... kalau begitu, anak siapa yg aku kandung ini? Apa memang anak dari adikku? Atau malah laki laki lain?" Ku elus perutku dengan sesekali ku hapus air mata yg menetes.
Ku dengar pintu terbuka dan kulihat, ternyata itu adikku.
" Kenapa sayang? Kok nangis?" Ucap adikku yg kemudian memelukku lalu menciumku.
" Gk kok, yang. " Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.
" Cerita dong, aku gk akan marah" ia mengusap rambutku dan tangan satunya meraih bokongku lalu menarik tubuhku agar tubuhku bisa ia peluk sepenuhnya. Aku pun makin memeluknya.
" cup....cup.." sambil mengelus rambutku dan tangan yg tadi berasa di bokongku memukul pelan bokongku. Karena diperlakukan layaknya anak kecil, aku pun makin menangis
" Aku.... hiks... anak yg ada di kandunganku ini, aku gk tahu siapa ayahnya." Akhirnya aku mengatakannya.
" Sayang gk perlu mikirin hal itu, ok? Lagian kalau sayang gk mau tuh anak dan gk mau juga ******in tuh janin, ya udah kita buang di panti aja pas udah lahir" ucap adikku menyepelekan hal ini padahal aku menginginkan anak ini adalah hasil dari hubungan kita berdua. Akupun menangis lebih kencang lagi mendengar hal itu, seoalah dia hanya ingin tubuhku tanpa memperdulikan aku akan melahirkan banyak anak nantinya. Tangan yg tadinya mengusap rambutku tiba tiba menjambakku hingga wajahku terlihat olehnya, lalu diapun menciumku dengan ganas hingga ia mengangkat tubuhku lalu ia membaringkan di kasur. Setelah ciuman ganas itu, ia pun melepas pakaiannya lalu memposisikan dirinya duduk di antara kedua kaki ku dan Bless...
Penis miliknya masuk kedalam vaginaku lalu memaju mundurkan bokongnya. Aku yg kembali diperkosa pun hanya bisa menangis dan pasrah saja, bahkan pada saat itupun tangisanku bercampur dengan desahanku hingga akhirnya isak tangisanku berhenti. Dan pada saat itu 1 hal yg terlintas di pikiranku, yaitu ;
" Aku sudah tidak perduli lagi tentang harga diriku, aku sudah menjadi wanita pemuas para pria. Pastinya dimanapun dan kapanpun aku berada, mau aku berpakaian seperti apapun tidak akan luput dari pemerkosaan terhadapku. Bahkan jika aku hamilpun tak ada yg perduli dengan anak yang ku kandung. Maka silahkan perkosa saja aku, aku tak akan melawan". Pada akhirnya aku di perkosa adikku hingga siang hari, karena hal itu akupun kesulitan untuk berjalan. Saudara-saudaraku yang menginap di hotel kembali lagi ke rumah alm. Kakek untuk berkumpul dengan keluargaku, hanya saja kali ini ada beberapa keponakanku yg dulunya imut imut sekarang sudah remaja, mulai dari SMA hingga yg mau masuk perkuliahan. Yg paling muda sendiri, Arga dan Dega (seumuran dengan adikku dan mereka kembar siam), Deni ( 18 tahun yg mau kelas 3 SMA) dan yg terakhir Firman yg sudah ingin masuk perkuliahan. Btw keluarga saudaraku yg mampir kembali ke rumah ini ada 4 keluarga, keluarga terakhir ( Om Wildan '28 tahun' belum dikaruniai seorang anak walau sudah 3 tahun menikah). Kami pun berbincang bincang, adikku ku lihat bermain bersama arga, dega dan deni sedangkan firman mengobrol denganku mengenai seputaran perkuliahan.
"Nis, ayo ngobrol sambil jalan jalan sekitaran yuk" ucapnya dan akupun meng iyakan.
" Kenapa nis? Kaki mu kesakitan?" Ucapnya yg mengetahui aku kesulitan berjalan .
" Gk apa kok, kemaren pas olahraga kepleset karena licin tanahnya."
" Owh, ya udah sini gw bantu" seolah dia tahu apa yg sebenernya aku alami dan sebelum aku bisa menolaknya ia sudah menarik tanganku dan melingkarkan tangan kiriku di lehernya dan tangan kanannya memegang pinggangku dan ku rasakan mulai naik ke arah ketiakku. Kami pun berjalan cukup lama hingga berhenti di sebuah saung dan sepanjang perjalanan itu ternyata dia memang sengaja menaikkan tangannya hingga ke arah bawah ketiakku agar jarinya bisa menyentuh payudaraku. Aku masih seperti sebelumnya, yap " Tanpa pakaian dalam" dan celanaku ini tipis tapi ketat sehingga jika aku membungkuk/nungging sedikit saja maka akan terlihat bawha aku tidak mengenakan celana dalamku dan terlihat belahan vaginaku. Saat di saung, kami mengobrol lagi seputaran kuliah walau ada beberapa kali ia merayu aku. Dan puncaknya adalah ketika ia memegang pipiku lalu ia pun menciumku secara spontan. Seperti yg aku katakan sebelumnya " Pasti mau dimana dan kapanku aku akan diperkosa" jadi untuk apa aku melawan? Karena tak ada perlawanan dari ku, tangannya mulai meraba tubuhku mulai dari pipi turun ke leher lalu ke arah payudaraku. Diremas remas kedua payudaraku hingga aku dibaringkan pun tangannya tak berhenti meremas payudaraku dan akhirnya ditarik bajuku ke atas hingga terlihatlah kedua payudaraku dengan puting yg sudah mengeras. Tanpa babibu dilepas celana yg aku pakai dilanjut bajuku hingga menyisakan jilbabku dan aku hanya diam memalingkan wajahku ke samping.
"Nnngghhh..." kurasakan lidahnya memainkan vaginaku dengan hebatnya hingga akupun mengeluarkan cairanku.
" buset udah ngecrot aja, gw kira lu cewek alim nis. Rupanya lu lonte, udah gk perawan kan lu?" Aku hanya diam seribu bahasa.
Kali ini terdengar suara ikat pinggang yg terdengar dan gk lama kemudian Bless...
"Aghhh..... ahhhh...nnnghh... mmmm" di cium kembali diriku. Saat ia memperkosaku sebenernya aku tidak begitu nafsu karena cara bermainnya tidak sekasar yg pernah memperkosaku, tapi ya sudahlah aku tidak perduli. Cukup cepat ku rasakan jika dibandingkan dengan adit yg biasanya paling cepat 5 menitan sudah keluar tapi ini belum 5 menit sudah mau keluar. Saat ingin keluar, dia dekatkan penisnya ke wajahku dan mulai ia mainkan penisnya hingga akhirnya menyemburkan spermanya di wajahku. Sekali lagi, jika dibandingkan dengan yg lain spermanya lebih cair. Dia pun duduk sambil mengatur nafasnya di selingi memainkan payudaraku, setelah sudah normal ia tarik tubuhku hingga aku duduk dipangkuannya. Ketika ada di pangkuannya, dimainkan kembali tubuhku bagaikan alat musik. Tangan kanannya memainkan payudaraku bergantian kanan-kiri sedangkan tangan kirinya memainkan vaginaku dan tak lupa bibir dan leherku tak luput ia nikamati yg membuat aku merasa basah kembali di vaginaku. Perlahan kembali ku rasakan penisnya membesar lagi di bokongku, akupun di posisikan menungging. Ketika hendak memasukkan penisnya ke vaginaku, ia melihat anusku yg sudah tidak sempit lagi.
" Lah, udah pernah juga lu rupanya di anal nis. Buset dah gk habis pikir gw, cewek yg gw kira alim ternyata lonte. Dulu dikampus lu jadi ayam kampus? Lu pernah di gangbang?" Beberapa pertanyaan dilemparkan kepadaku dan seperti sebelumnya aku hanya diam lalu Bless...
" Eennghhh... " Kurasakan bukan vaginaku yg ia tusuk melainkan anusku.
" gila bener, walau masih sempit tapi harusnya lebih sempit daripada yg sekarang" ia mainkan payudaraku yg bergerak menggelantung sebelum akhirnya ia bermain dengan tempo cepat. Bener aja, belum 5 menit lagi ia sudah keluar di dalam anusku.
Dia dorong dalem dalem penisnya masuk dan kurasakan sedikit nyeri diperutku lalu dilepasnya penis itu ketika dirasa sudah keluar semua spermanya. Saat setelah keluar dari anusku, keluarlah sperma miliknya dikarenakan anusku terbuka dan aku hanya diam pasrah saja bahkan ketika kedua belahan bokongku dipukul olehnya aku hanya mendesah. Lalu tiba tiba...
•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•
 
Bimabet
Mantap banget, penasarab lanjutannya bakal di pake sama siapa lagi, trus nanti apa temen"nya adit dab tetanggannya adit dapat bagian kah
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd