Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
Gokill... Meskipun cm sdkit crita bgituannya,tp ini cerita paling toop.. paling di tunggu2 updatenya..
 
Ayooo para silent reader jgn dihabisin quotanya buat liat trit photo VA mari diramekan trit ini..komen biar suhunya baik hati mengaplod cerita Rian yg sedang menantang kerasnya dunia ..
 
Semakin menarik nih...
Semangat terus Om.. Semoga sehat selalu agar isa terus melanjutkan imaginasinya.....
 
Semakin menarik nih...
Semangat terus Om.. Semoga sehat selalu agar isa terus melanjutkan imaginasinya.....
 
waduh... egi malah minta rian buat hamili dia.... pasti rian kgk setuju... kl sekedar bercumbu2 mesra... masih boleh lhaa... tp bakalan buat para pembaca kentang tuh hahahha
kgk sabar tunggu munculnya konflik rian.. egi dan jinny...

thanks updatenya suhuu...
ditunggu updatenya sore atau malam ini...
 
baru nyadar ada cerita bagus, layak ditunggu samapai tamat nih. Lanjut suhu..ditunggu update nya ampe tamat
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Bab 19 – Pembuktian

“ Hamilin lo???” tanya Rian kepada Egi yang matanya sudah sayu, entah ngantuk atau terbawa suasana. Egi mengangguk sambil memejamkan matanya kemudian semakin erat memeluk Rian.

“ Aku sayang kamu Gi, tapi sekarang kamu masih berstatus pacaran sama Andrew, sedangkan papa mu juga baru menyetujui hubungan kita setelah aku berhasil melewati syarat yang ada! Bisakah kamu memberiku waktu untuk mempersiapkan diri untuk menjadi masa depanmu? Aku yang sekarang bukanlah siapa siapa!” jelas Rian pelan sambil mengelus pipi Egi. Egi yang melihat kesungguhan dari Rian pun merasa malu dan bersalah karena malah ia yang terlihat seperti wanita murahan dan agresif. Hatinya tiba tiba merasa sakit karena malu mendengar penjelasan dari seorang pria yang bisa saja merenggut kesuciannya. Ia hanya terdiam sambil menggigit bibirnya. Kemudian memalingkan wajahnya ke dada Rian. Rian yang mengetahui Egi sedang menahan perasaannya segera menghibur Egi.

“ Gi, aku mau kita no kiss sampai kita resmi berpacaran, aku mau tau ulang tahunmu kapan, kamu berapa saudara, hobimu apa, ukuran bH kamu berapa, celana dalam kamu berapa sizenya dan semua hal tentang kamu! Aku mau kamu jadi wanita terakhir dalam hidup ku, susah senang kita bersama! Aku tuh maunya kamu itu bisa ingetin aku untuk selalu berada di jalan yang benar! Kamu yang sabar ya?” jelas Rian panjang lebar sambil melirik Egi. Tapi ternyata Egi sudah tidur. Ia mengamati Egi yang tertidur di pangkuan Rian dengan tangannya melilit di leher Rian. Sungguh tidak ada sedikitpun nafsu dalam diri Rian, yang ada insting untuk menjaga sang permaisuri. Setelah menunggu beberapa saat, Rian menggendong Egi , dengan pelan ia membawa Egi ke kamar. Ia sudah mengatur bahwa Egi tidur sendiri sedangkan Rian dan Katon tidur di ruang tengah. Ia putuskan untuk tidak memakai satu kamar yang kosong. Dengan pelan Rian menuju kamar kosong, ia membaringkan Egi dengan pelan di kamar tersebut. Ruangannya nyaman, tidak ada AC tapi ada kipas angin. Selain itu ruangan tersebut memang sejuk. Ada ventilasi udara juga. Setelah membaringkan Egi, Rian mengecek jendela yang ternyata terdiri dari kaca nako yang bisa di buka. Tipikal rumah jaman dulu pikir Rian. Setelah ia merasa kamar tersebut aman, ia pun tidak lupa menyelimuti Egi , mencium keningnya dan berkata

“ I LOVE YOU Biii!”

Setelah itu Rian ke luar kamar, tidak lupa ia mematikan lampu. Suasana di kamar itu hening. Pelan pelan Egi membuka matanya. Ia tersenyum kecil. Ia mendengar semua yang di katakan Rian,dalam hati ia sungguh bahagia akhirnya dipertemukan dengan orang yang dapat ia sayang, tidak terpaksa seperti Andrew. Kemudian ia memejamkan matanya kemudian berkata

“ Love u too Bii!”

Rian segera duduk di ruang tengah. Ia menjumpai Katon yang sudah tiduran di kasur. Mereka memang sudah berencana tidur di kasur depan TV. Rian mematikan lampu ruang tengah, kemudian ia naik ke kasur dan mencari posisi yang pas. Ia melirik Katon yang sedang memainkan smartphonenya.

“ Gimana kabar Eva?”

“ Oh, baik bang, tapi Eva belakangan sibuk banget, tadi aja habis meeting sama teman kantornya. Baru pulang juga barusan.salam dari Eva buat bang Rian, jaga diri katanya!”

“ Salam balik ajah, lo ama dia hubungannya gimana??”

“ Santai aja bang, aku masih fokus karir, dia juga fokus karir!” jawab Katon sambil tersenyum

“ Karir bakso?” lirik Rian mengejek. Kemudian mereka berdua pun tertawa bersama.

“ Bang, gua mau tau kenapa secepat ini lu jujur ke keluarga Egi?” tanya Katon serius dengan nada berbeda. Rian memandangnya sambil tersenyum kecil.

“ Hmm, sifat jujur lah yang sekarang bisa gua jadiin fondasi hidup karena selama ini gua gak jujur orangnya Ton! Selain itu gua harus bisa secepat mungkin naik untuk membuktikan kepada orang bahwa orang salah bisa menjadi baik lagi jika niat!”

“ Jadi maksud bang Rian apa?”

“ Gua bermaksud bekerja dari 0 Ton, dan jika akhirnya gua pacaran ama Egi, otomatis suatu saat gua pasti ikut handle bisnis papanya? Betul??”

“ Abang mau manfaatin Egi??” nada suara Katon terdengar sedikit menyerang

“ Ngga, ngga ada sedikitpun niat begitu, tapi gua juga gak akan sedikitpun menolak kesempatan yang mungkin bakal gua dapetin! Gua harus cepet bangkit, lo tau kan musuh kita lebih tepatnya musuh bisnis keluargaku banyak?” jelas Rian tegas. Katon mengangguk ngangguk. Ia mengerti maksud dan tujuan Rian. Sepertinya Rian yang sekarang lebih matang dalam berencana dan tidak segan berdiskusi dengan dirinya.

“ Bang hari senin gua jualan yah, mohon doa dan restunya! Gimanapun juga gua udah anggap kita saudara bang, jadi restu lo dan restu ibu gua adalah yang terpenting untuk saat ini!” Jelas Katon

“ As always Ton! Gua selalu mendoakan lo sukses kok! Intinya jujur dan pantang menyerah, kualitas harus di utamakan!” Nasehat Rian. Katon mengangguk mengerti. Tanpa terasa mata mereka sudah semakin ngantuk dan akhirnya suasana hening dimana semua orang di rumah tersebut sudah terlelap nyenyak.

Hari berjalan sebagaimana mestinya. Setiap hari Rian bekerja selalu di temani dan di antar jemput oleh Egi walau sudah berkali kali Rian menolak Egi. Bakso Katon sudah dua mingguan ini buka. Di beri nama “ Bakso Cerewet” alasannya karena bakso Katon memilik rasa khas lada Bangka Belitung dicampur rempah rempah rahasia ala Katon yang menimbulkan sensasi pedas dan membuat ketagihan. Atas saran Rian , Katon membuat ig dan channel youtube tentang baksonya. Hal itu supaya bakso Katon tidak hanya terkenal disini saja, tapi ke seluruh pelosok. Rian pun sekarang semakin fasih menjalani pekerjaan di tempat Koh Afung. Ia sekarang tidak hanya sering mengantar bahan bangunan, bahkan kadang kadang ia menggantikan koh Afung memandori pekerjaan di toko saat Koh Afung sedang berhalangan. Pribadi Rian yang hangat dan supel serta berwawasan luas sangat berpengaruh dengan bertambahnya jumlah pelanggan. Salah satu strategi Rian adalah ia sering berkunjung ke rumah pelanggan yang memakai bahan bangunan dari toko mereka. Sekedar bertukar sapa dan berbicara tentang kualitas bahan yang di pakai. Pada dasarnya Rian memang cepat belajar sehingga dalam waktu dua bulan ia sudah mulai bisa menghandle 40% stock toko Koh Afung. Koh Afung tidak menyangka kehadiran Rian justru menambah omset dan pelanggan baru. Hal ini terdengar sampai ke telinga orang tua Egi. Mereka berdua merasa senang dengan kemajuan Rian, tapi belum benar benar yakin 100% Rian sudah berubah. Mereka ingin membentuk Rian benar benar menjadi pribadi yang lurus. Setelah begitu barulah mereka yakin melepas Egi menjadi pacar Rian. Hari itu berbeda seperti biasanya. Setelah mengantarkan batako ke rumah salah satu pelanggan, Rian di suruh Koh Afung untuk masuk ke ruang tamu. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 2 siang. Rian segera duduk di ruang tamu. Disitu terlihat istri Koh Afung, yaitu Ci Mega ( 46 thn) sedang menghitung bon bon yang belum dilunasi oleh customer, sedangkan anak gadis Koh Afung yaitu Celine ( 22 Tahun ) sedang sibuk mengetik di excel. Celine kuliah di jakarta dan sudah selesai tinggal wisuda. Celine? Putih. Cantik! Dadanya 38 kayanya, pantat lumayan berisi. Yang paling Rian suka lihatnya Celine sering pakai daster kalau di rumah. Sering menampakkan pahanya yang mulus. Tapi Rian hanya sebatas mengagumi, karena hatinya sudah terfokus di Egi! Kalau masalah junior entahlah

“ Ramai Yan?” tanya Ci Mega

“ Lumayan ci, itu pak Badri mesen genteng 300 keping malah, aku rekomendasiin pakai punya kita free ongkir no tip rokok!” jelas Rian sambil tersenyum.

“ Hah?? Genteng yang baru masuk itu?? Bulan lalu malah gak laku loh Yan! Jangan berhenti berusaha yah!” balas Ci Mega ramah. Rian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“ Kak Rian minggu nanti mau gereja bareng gak? Bareng sama ci Egi kita?” tanya Celine

“ Boleh Cel, kamu juga jarang jarang pulang, kapan lagi bisa barengan kita ke gereja!” balas Rian. Yah, betul, koh Afung beserta keluarga Egi beragama Katolik. Sudah dua minggu ini Rian dan Katon rutin pergi ke gereja bersama keluarga Egi dan keluarga Koh Afung. Kesamaan agama membuat proses adaptasi Rian dan Katon terhadap mereka berjalan lebih lancar. Tak lama kemudian Koh Afung datang menemui Rian di ruang tengah.

“ Yan, hari Jumat nanti toko libur yah!”

“ Hah? Kenapa koh? Itu kan 3 hari lagi?” tanya Rian penasaran

“ Aduh Yan, 3 hari lagi Egi ultah loh yang ke 24 dan akan di gelar pesta besar besaran! Gimana sih! Masa kamu ga ingat???”

“ ASTAGA!” ia sama sekali tidak ingat 3 hari lagi tanggal 1 December! Untung Koh Afung mengingatkan dirinya.

“ Inget Yan, nanti pesta besar besaran loh, jangan pakai pakaian yang ga sopan, ini Koh Afung kasih duit lebih buat beli baju!” kata Koh Afung sambil menyerahkan amplop coklat.

“ Eh! Ga usa Koh! Aku masih punya uang buat beli baju bagus kok, tenang ajah! Gpp kok koh!” tolak Rian

“ Menolak berarti no restu ama Egi! Gimana?” balas Koh Afung

“ WALA! APAAN SIH KO AFUNG NGGAK MAU AH!!” jawab Rian tapi tangannya meraih amplop tersebut. Semua yang ada di ruangan tersebut tertawa terpingkal pingkal melihat tingkah Rian. Sejak kedatangan Rian, hubungan keluarga Egi dan Keluarga Koh Afung semakin dekat. Karena Rian seperti pencair suasana akibat sifat nya yang ceria dan supel. Ci Mega dan Celine juga sangat sayang kepada Rian seperti anak dan saudara sendiri. Koh Afung sudah menawarkan Rian dan Katon untuk tinggal bersamanya, tapi Rian menolak, ia bersikeras untuk tetap kost saja bersama Katon. Begitu juga dengan suk suk Aliang yang menawarkan mereka untuk tinggal di rumahnya untuk sementara mereka tolak dulu. Egi sudah tidak setiap saat mengantar dan menjemput Rian karena sekarang Rian sudah memiliki motor dari Koh Afung. Motor inventaris lah. Yamaha mio tahun 2013. Lumayan lah buat transportasi kesini kesitu. Sementara itu Katon juga mendapat pinjaman motor dari suk suk Aliang yaitu yamaha vega R tahun 2010 yang sudah lama tidak di pakai.

Sore itu Rian sehabis pulang kerja langsung menuju kewarung bakso Katon. Saat tiba di sana ia melihat ada 3 pelanggan yang sedang antre. Jam 5.30an masih aja ramai. Warung bakso Katon buka jam 10 pagi – jam 6 malam. Libur hanya hari selasa saja. Sisanya buka terus, kecuali tanggal merah. Setelah memarkirkan motornya Rian segera masuk untuk menemui suk suk Aliang. Ternyata suk suk Aliang sedang menonton. Setelah ngobrol sebentar Rian pamit untuk membantu Katon. Ia segera menuju warung bakso Katon. Rian dengan cekatan mulai mencuci piring yang belum sempat Katon cuci akibat para pembeli yang mengantre.

“ Eh bang Rian, udah ketemu suk Aliang?” tanya Katon

“ udah, ini piringnya Cuma segini?”

“ Iya bang,banyak yang bungkus!” jawab Katon singkat sambil fokus melayani pembeli. Rian membantu Katon melayani pembeli termasuk membungkus bungkusan yang di pesan orang sementara Katon sibuk meracik bakso. Jam 6 lewat 15 mereka memutuskan untuk tutup. Waktu sibuk beres beres Egi menelpon menanyakan dimana Rian, setelah berbicara sebentar Rian menutup telponnya, kemudian melanjutkan beres beres lagi. Setelah selesai beres beres mereka semua duduk sambil beristirahat. Katon memulai ritual merokoknya. Sementara Rian minum air putih saja.

“ Ton, Koh Afung ngasih gua duit buat beli baju! Hari jumat nanti kamu tutup yah! Egi ultah! Kata Rian

“ Wanjay! Paten kali, cukup paten! Berapa duitnya bang?” tanya Katon smabil tersenyum

Rian tertawa kecil kemudian membuka amplop yang ia simpan di tas kecilnya. Kemudian mereka berdua menghitungnya bersama sama.

“ Wah, banyak amat bang sampe 1.5 juta!” kata Katon

“ Ya Ton, mungkin mereka tidak ingin gua malu maluin pas datang nanti ke pesta!

“ Tapi kan duit kita ada sebenarnya!” Jawab Katon sambil menyeringai ke Rian

“ Ahahahaa iya dong, tapi sementara ini gua gak pakai duit utama Ton! Klo lu?”

“ Gua kepake sekitar 8 jutaan bang buat usaha bakso ini, mudah mudahan lancar jadi gua ada pemasukan sendiri dan bisa balikin uang yang kepake!” jelas Katon.

“ Nanti kita belanja baju yah ke pasar?” ajak Rian

“ Iya bang, tapi abang kasih apa ke Egi?”

“ Hahahaa, lagi gua pikirin Ton?”

“ Lu kan kreatif bang, kasih lah yang spesial buat dari yang berasal dari hati lo!” jelas Katon

“ Sejak kapan lo pinter tot? Ahahahahah! Lagian gua udah ada ide kok!” balas Rian berbinar binar

Setelah semua beres mereka langsung pamitan kepada suk suk Aliang. Hari ini Rian dan Katon di suruh Egi datang ke rumahnya. Katanya penting. Setelah sampai di kost, mereka kemudian mandi. Beres2 dan kemudian menuju ke rumah Egi. Memakai motor Koh Afung, Rian membonceng Katon menuju rumah Egi. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.15. mereka singgah sebentar untuk makan di warung sate madura pak Mamat.

“ wah, nak Rian dan Katon! Gimana Kerjaan kalian??” tanya pak Mamat.

“ Baik pak, ahahhaa bakso Katon rame nih pak!” jawab Rian

“ hahahaha, mantap pak, Ramai tidak satenya??” tanya Katon

“ Bakso nak Katon saya suka, Cuma sudah tua jadi ga bisa sering sering makan bakso. Alhamdulilah ada saja rejeki dari Allah nak!” jawab Pak Mamat. Rian dan Katon memesan sate kambing. Rian dengan kuah kecap dan Katon dengan kuah kacang. Sambil makan mereka berbincang dengan pak Mamat dan anak nya. Setelah mengisi perut sampai kenyang mereka pamit untuk melanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di gerbang rumah Egi. Rian membunyikan klakson motornya. Satu penjaga kemudian membuka gerbang tersebut.

“ Malam mas Ega! Gimana lancar gawe hari ini?” tanya Rian

“ Malam mas Rian, alhamdulilah lancar mas, datang sini di suruh non Egi yah?” tanya penjaga tersebut tersenyum jahil

“ Iya mas, ini ada apa yah?” tanya Rian

“ Hahaha, sok masuk aja mari!” kata penjaga tersebut mempersilahkan Rian masuk. Rian dan Katon pun mengangguk, setelah mengucapkan terima kasih mereka langsung masuk ke pekarangan rumah Egi. Mereka memarkirkan motornyya di sebelah mobil Rubicon Egi, kemudian segera menuju ke lapangan basket karena Egi bilang kalau sudah sampai langsung aja ke lapangan basket.

“ Bang, kok rame orang main basket ada apa ini?” tanya Katon

Rian mengamati keadaan di lapangan sambil berjalan mendekat. Tidak tampak muka Andrew, tapi dapat dilihat sepertinya kolega Pak Edy sedang berkumpul untuk berolahraga bersama. Pak Edy dan Bu Sinta sedang berbicara sedangkan Egi nampak asyik berbicara dengan seorang cowok. Putih sekali. Tinggi sekitar 180cm juga seperti Rian. Dan badannya atletis. Mulai timbul rasa tidak enak melihat Egi berbicara begitu akrab dengan cowok tersebut. Setelah posisi Rian dan Katon sudah agak dekat Egi segera menyadarinya, kemudian ia berjalan pelan ke arah nya.

“ Hi, Yan Ton! Yuk gabung!” ajaknya sambil tersenyum.

“ Cowo itu siapa?” Tanya Rian

“ Hihihihi, ada deh!” jawab Egi membuat kuping Rian panas sekali. Hatinya mulai kesal. Katon yang menyadari aura Rian berubah segera berbisik

“ Bang, inget tujuan utama kita merantau!”

Rian mendengar kata Katon, sejenak ia berusaha menenangkan diri. Setelah itu Rian dan Katon pun dikenalkan oleh Pak Edy kepada koleganya sampai akhirnya ia di kenalkan oleh pak Edy kepada cowo tersebut. Cowok tersebut adalah anak dari Pengusaha Besar di Jakarta pemegang lisensi resmi Starbucks. Kedatangan ia disini untuk membuka gerai starbuck yang pertama di provinsi ini. Gerai yang satu sudah pasti di bangun di bandara dan gerai keduanya ini tendernya di menangkan oleh Pak Edy.

“ Saya Mauro!”

“ Rian!”

“ Katon!”

Mereka saling bersalaman, ganteng banget nih cowo pikir Rian. Kemudian Pak Edy mengajak Rian dan Katon untuk sedikit menjauh dari keramaian.

“ Jadi Yan, om punya rencana nih! 3 hari lagi Egi ulang tahun kan? Nah om sekalian mau merayakan ulang tahun Egi dan peresmian pembukaan gerai starbucks kita di Hotel Aston nantinya! Nah, om ingin kamu dan Katon menyusun list acaranya yang ingin om adakan selama dua jam waktunya. Kira kira kamu bisa bikin schedulenya? Host nya sudah om sediakan yaitu Arief Muhammad sang vlogger yang ngetop itu. Bisa?” tanya Pak Edy menatap Rian lekat

“ Saya usahakan om dan akan kita lakukan yang terbaik!” balas Rian mantap

“ Satu lagi Yan, si Mauro itu sudah dari dulu suka ama Egi sejak dia datang ke provinsi ini untuk survei lokasi gerai mereka,anak orang tajir. Selain itu ada Andrew, anak bos tajir dan kolega bisnis om! Om gak jamin Egi bakal 100% milih kamu kalau kamu tidak menampilkan hal yang spesial di hari ulang tahunnya karena tentunya Mauro dan Andrew bakal menggunakan seluruh sumber daya yang mereka miliki untuk menarik perhatian Egi! So, whats your plan Rian Eka Putra?? bisa buktikan?” tanya Pak Edy tajam menatap lekat mata Rian seolah hendak menelannya. Sementara itu Katon hanya menelan ludah melihat dua sosok tersebut saling beradu pandang!

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd