Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
Harus refresh dl baru bisa connect dgn updatenya....mdh2an lancar hu
 
Welcome back suhu... akhirnya update lg walaupun ane harus ngulang baca part terahir dulu krn udh kelupaan alurnya, msh lupa jg siapa lia n feli :Peace:, harus ngulang lg ini mah....
Sepertinya rian yg bakal ngasih kejutan malah dapet kejutan duluan dari egi..
 
BAB 27 - MENUJU TAHUN BARU


Malam itu setelah pulang dari rumah Egi, Rian memutuskan untuk memeriksa kembali barang barang yang akan dibawa besok ke Bali. Ya betul, besok pagi pagi dengan pesawat pagi ia dan Egi akan berangkat ke Bali. Tapi tetap saja kepalanya masih memikirkan pertemuannya dengan tamu bu Sinta.



KEJADIAN DI RUMAH EGI!


β€œKalian??” tanya Rian tegas

β€œDuduk dulu Nak!” ajak bu Sinta sambil menuntun Rian untuk duduk. Setelah itu Rian mengikuti permintaan bu Sinta untuk duduk dan tatapan Rian tanpa henti hentinya tetap melihat 3 orang tamu tersebut.

β€œ Kamu kenal sama mereka Nak? β€œ tanya bu Sinta

Rian mengangguk dan menjawab

β€œ Kenal bu, bahkan mereka juga mengenal aku! Dan aku masih bingung kenapa mereka ada disini??” tanya Rian tegas sambil tetap memandang 3 tamu bu Sinta.

β€œ Hahahaha, Nak Rian apa kabar? Biar kami jelaskan terlebih dahulu maksud kedatangan kami disini!” jelas Pak Atmaja.

Ya betul! Yang datang saat itu adalah Feli dan kedua orang tuanya. Tentu saja kedatangan ini bukan kebetulan. Oleh karena itu Rian merasa sangat penasaran apa maksud dan tujuan mereka bertiga datang kesini.

β€œ Kabar ku sangat baik Pak, bagaimana kabar bapak, ibu dan Feli?” tanya Rian seraya beralih pandangan ke arah Feli dan ibunya. Nada suara Rian tetap memperlihatkan sikap waspadanya.

β€œ Kami semua baik Nak Rian, kedatangan kami kesini murni untuk berbisnis dengan Pak Edy dan istri. Dan kebetulan saja kita dipertemukan kembali disini! β€œ jelas Pak Atmaja dengan singkat dan padat.

Sejenak Rian memandang bu Sinta untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Kemudian bu Sinta pun mulai bercerita

β€œ Betul Nak, mereka bertiga datang kesini dalam urusan bisnis dan juga sekalian berlibur di pulau bangka ini. Nah, pas tadi mereka bertiga datang kesini, mereka melihat kamu di lapangan basket, oleh karena itu mereka meminta waktu untuk sekedar menyapa kamu Nak, apa itu salah? β€œ tanya bu Sinta lembut.

β€œ Ngga sih bu, Cuma aku kaget aja bisa bertemu mereka ini di sini. Kota ini bukan pulau besar juga kenapa Bapak bisa kesini untuk berbisnis? β€œ tanya Rian langsung ke Pak Atmaja

β€œ Sederhana Rian, pulau ini membutuhkan investor besar agar sumber daya dan pariwisatanya bisa berkembang. Kebetulan kita bertiga melihatmu di lapangan basket, makanya kita ingin bertemu terutama Feli!” jawab Pak Atmaja sambil melirik Feli. Feli pun tersenyum kecil saat disebut begitu. Sementara bu Sinta menangkap sinyal tertarik yang ditunjukkan Feli ke Rian. Bu Sinta dengan sigap langsung berinisiatif untuk menyelesaikan pertemuan itu.

β€œ Hahaha, sungguh hari yang indah! Yauda Nak, kamu ikut basket dulu gih, udah di tungguin tuh sama yang lainnya! β€œ perintah bu Sinta yang langsung diiyakan oleh Rian.

β€œ Feli, ibu , bapak, aku pamit ya mau basket dulu. Nanti kapan kapan kita ngobrol lagi ya! β€œ kata Rian ramah sambil tersenyum.

β€œ Siap abang tukang bakso! Hihihihi.. β€œ balas Feli sambil diikuti senyum kedua orang tuanya. Rian pun membalas senyum ketiga orang tersebut.



Begitulah pertemuan hari itu terjadi, hal ini masih membekas di benak Rian. Enggak segampang itu kebetulan ini bisa terjadi walau memang alasan bisnis mereka tidak bisa di singkirkan begitu saja. Hal ini membuat tingkat kewaspadaan Rian meningkat. Rian pun masih sibuk mengecek perlengkapannya untuk pergi ke Bali besok. Saat sedang asiknya mengecek barang, iphonenya berbunyi, ternyata ada wa dari Katon yang mengabarkan bahwa dia mau keluar nemenin Bimo makan ketoprak.

β€œ Bang, gua ama Bimo mau makan ketoprak nih di pasar! Nitip kaga? β€œ

β€œ Males ah, gua lg ga pengen makan. Makasih ya. Hati2 kalian! β€œ ketik Rian

Sesudah itu Rian turun ke bawah dan duduk di teras. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 malam. Saat lagi santai santainya ia dikejutkan oleh sebuah suara.

β€œ Eh Mas Rian! Sendiri?? β€œ suara yang tidak asing.

β€œ Eh Lia, iya nih dewean, Katon ama Bimo lg beli ketoprak nih! β€œ jawab Rian kaku

β€œ Oh iya, td mas Katon ada wa aku juga mau nitip ngga, kebetulan aku jg lagi males makan! β€œ jawab Lia sekenanya

β€œ Hahahaha, makan kok males, badan udah kecil gitu! β€œ ledek Rian

β€œ Yeee, aku emang kecil tapi aku cantik kan! β€œ rajuk Lia

β€œ Hahahahhaa, cantik drmana?? Item dekil kamu itu! β€œ balas Rian sengit

Mereka berdua tertawa Bersama sama. Setelah itu mereka saling bertukar pikiran tentang berbagai macam topik sampai akhirnya Katon dan Bimo pulang. Mereka berempat akhirnya saling ngobrol di ruang tamu tersebut termasuk saling membicarakan rencana anak kostan untuk acara tahun baruan. Waktu menunjukkan pukul 23.50 saat Bimo dan Katon pamit untuk kembali ke kamar masing masing. Hanya menyisakan Rian dan Lia di ruang tamu tersebut.

β€œ Mas, besok ke Bali kan? β€œ

β€œ Ya Lia, emang kenapa? Udah 3 kali kamu nanya gini. β€œ

β€œ Nitip boleh mas? β€œ tanya Lia sambil tersenyum

β€œ Boleh kok, apa yang kamu mau? β€œ

β€œ Nitip aja mas, semoga mas disana baik baik aja dan gak lupa sama aku! β€œ balas Lia sambil tertawa.

β€œ Aku gak lupa sama kamu kok! β€œ balas Rian tajam sambil memandang Lia. Rian pun mengambil tangan Lia, ngga semulus tangan Egi tapi mungil dan Rian suka. Rian memegang erat tangan Lia dan mengusap usapnya sambil berkata lagi

β€œ Kamu yang jangan lupa sama aku yah, karena aku gak bakal lupain kamu! β€œ balas Rian sambil melepas tangan Lia. Kemudian Rian mengajak Lia untuk kembali ke kamar masing masing.

Lia sangat senang mendengar ucapan Rian. Ia tau, ia kalah segalanya di banding Egi, ia bukan orang kaya, tidak juga cantik, tidak juga putih, Lia hanya merasa nyaman di dekat Rian. Sejauh ini cukup dekat sajalah pikir Lia. Setelah kembali ke kamarnya Rian pun menelpon Egi untuk memastikan besok jam 5 pagi sudah berada di banda, Egi pun mengiyakan permintaan Rian. Setelah selesai menelpon Egi, Rian pun tiduran di ranjangnya sambil berselancar di dunia maya dengan iphone kesayangannya. Hasrat Rian untuk meneruskan impiannya vlognya makin besar. Ia mulai searching kamera yang bagus untuk vlog termasuk kamera GoPro. Tapi ia juga sadar bahwa iphone nya pun mumpuni untuk dijadikan kamera vlog. Rian pun memutuskan untuk membeli gorilla pod untuk hpnya sehingga praktis untuk di bawa kemana mana. Tidak lupa ia mengecek saldonya melalui mbca nya. Masih ada sisa saldo 586 juta. Berarti hampir 6 bulan lebih ini uang dari Eva malah bertambah karena pemasukan dari gaji di toko Koh Afung. Wah duit yang di pakai beli iphone kemarin udah balik modal setengah nih dari gaji koh afung. Rian pun mulai memikirkan masa depan aja dengan uang yang dimilikinya sekarang ia harus pandai melihat peluang. Tanpa terasa Rian tertidur.

Keesokan harinya Rian terbangun pukul 4 pagi. Jarak dari kostnya ke bandara setengah jam. Ia pun bersiap siap untuk mandi. Mereka harus transit ke Jakarta dulu habis itu baru langsung ke Bali karena dari Bangka tidak ada langsung pesawat langsung ke Bali. Setelah memastikan semuanya beres termasuk flash disk dari bu Sinta, Rian pun memesan ojol untuk menuju bandara. Tidak lupa ia memberitahukan Katon dan Lia melalui Wa.

Perjalanan mereka dari Bangka Ke bali memakan waktu sekitar hampir 4 jam ditambah waktu transit. Setelah sampai di Bali Rian dan Egi pun menunggu mobil sewaan Rian di antarkan.

β€œ Yan, kamu nyewa mobil kan? β€œ tanya Egi sambil melepas jaketnya karena cuaca di Bali cukup panas.

β€œ Iya nih, lagi di anterin ama mas masnya nanti. Udah ku wa katanya lagi di jalan. Kenapa emangnya? β€œ tanya Rian

β€œ Hmm, aku mau ketemu sahabat kecil ku dulu , boleh gak nanti kita ke tempat dia dulu Yan? β€œ tanya Egi memelas

β€œ Yaudah iya, emang daerah mana sih sahabatmu tinggal? β€œ

β€œ Daerah Kuta sih , nih alamatnya aku send ke kamu yah jadi nanti tinggal pake Gps!” balas Egi santai. Rian mengangguk sambil tersenyum. Tidak lama kemudian mobil sewaan Rian pun tiba, setelah membayar sisa kekurangannya Rian pun mengemudikan mobil tersebut. Avanza tahun 2017. Lumayanlah pikir Rian. Rian membawa tas besar satu sedang Egi Cuma membawa koper besar 1. Jadi tidak banyak barang yang mereka bawa. Sehabis itu Rian segera memacukan mobil menuju alamat yang di berikan oleh Egi.

Sekitar 30 menitan sampailah mereka di rumah sahabatnya Egi. Ternyata teman Egi cewek seusia Egi. Namanya Ni Kadek Dita Asmara. Biasa di panggil Dita. Dia tinggal kost sendiri karena rumah orang tuanya ada di buleleng sedangkan dia bekerja di apotek di Kuta. Jarak antara Buleleng dan Kuta yang jauh membuat Dita memutuskan untuk kost sendiri saja. Dulu kenal sama Egi karena waktu masih kecil tinggal di bangka akibat mutasi ayahnya Dita dari kantor. Sejak itulah mereka dekat sampai sekarang. Tidak ada yang istimewa dari teman Egi dari tampang dan body, sebagaimana ayunya orang bali begitulah rupanya. Kehadiran Dita tentu membuat rencana Rian sedikit berubah, oleh karena itu saat Egi ke toilet, Rian segera berdiskusi dengan Dita sebentar perihal rencanany. Dita pun mengiyakan tanda setuju. Setelah berkangen kangen ria, Egi pun menawarkan Dita untuk ikut berlibur Bersama tahun baru ini. Dita pun dengan senang hati mengiyakan tawaran Egi. Jadilah akhirnya mereka bertiga pergi Bersama menuju hotel yang dibooking oleh Rian. Sesampainya di hotel, Rian dan Egi pun merasa lapar. Atas bantuan Dita akhirnya mereka di ajak ke restoran yang direkomendasikan oleh Dita. Ternyata rumah makan Chinese food.

Sehabis makan Egi mengajak Rian dan Dita untuk jalan jalan. Tapi Rian tolak, Rian menyarankan Dita dan Egi saja yang pergi karena ia capek. Egi pun mengiyakan permintaan Rian. Setelah itu Rian di antar pulang hotel. Hanya dita dan egi yang jalan jalan. Setelah di hotel Rian pun mempersiapkan kado yang ingin di berikan kepada Egi. Ternyata dari flash disk yang bu Sinta berikan itu adalah foto Egi dari kecil sampai umur 23 tahun. Nah, skrg Rian akan memberikan kado yang sudah ia persiapkan bahan bahannya sebelum berangkat ke Bali. Setengah jaman Rian mempersiapkan kado yang ingin dia berikan ke Egi. Setelah itu Rian segera turun menghubungi pihak hotel. Ia ingin mempersiapkan makan malam dan surprise kepada Dita. Kebetulan Hotel yang Rian pesan itu berdekatan dengan pantai di daerah seminyak. Jadi rencana Rian cocok untuk dilaksanakan karena bertepatan dengan tahun baru. Setelah itu Rian kembali ke kamarnya, ia berdiskusi sebentar dengan manajer hotel untuk mempersiapkan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Itulah kenapa Rian memilih kamar yang menghadap ke pantai.

Beres semua kerjaannya Rian memutuskan untuk mandi dan beristirahat. Sambil tiduran ia mengecek iphonenya. Tampak wa dari Katon dan Lia menanyakan apakah ia sudah sampai dan dimana. Rian pun membalas chat mereka. Setelah itu Rian tertidur sampai terdengar bel membangunkan tidurnya. Siapa ini pikir Rian. Ia segera beranjak menuju pintu kemudian membukanya. Alangkah terkejutnya saat melihat sesosok di depannya.

β€œ Dita??? Mana Egi??? β€œ tanya Rian panik melihat tampang Dita kusut dan kacau.

β€œ Egi.. anu Egi… β€œ balas Dita terbata bata.

Perasaan Rian pun mendadak berubah tidak enak. Apa yang terjadi??



Bersambung
Yeyyyy akhirnya dilanjut nih cerita, makasih update nya om.. Kirain pertandingan basket lawan pon diceritakan... Sehat selalu dan terus berkarya
 
Makasih up nya om...
Biasanya lebih dr 4-5k yg ini kurang panjang om...

Maaf nagih lg, gara2 lama up jg pengen baca kelanjutannya lg.. Hehe
 
Bab 28 – Saat Kritis



Perasaan Rian tidak enak melihat keadaan Dita yang kacau. Ia mempersilahkan Dita untuk masuk ke ruangannya dulu supaya bisa menenangkan diri dan menceritakan apa yang terjadi. Setelah minum sejenak Dita mulai bercerita pelan pelan kepada Rian.

β€œ Tadi kita ke CafΓ© Yan. Kita ke Old Man House. Kebetulan kita berdua kan suka nongkrong jadi kita nongkrong lama tuh. Nah, di sana kan banyak orang nih, kebetulan pas lagi ngobrol, tiba tiba aku lihat si Egi bengong. Dia kaya ngeliat siapa gitu. Terus aku tanyain kan kenapa, tapi Egi gak jawab. Nah aku pun melihat kearah yang dilihat sama Egi. Aku ngelihat ada cowo, cakep banget, putih dan tinggi. Cowo itu juga ngeliat ke arah Egi. Mereka kaya lagi flirting lewat kontak mata gitu. Gak lama kemudian dia nyamperin kita. Dia kayaknya udah kenal sama Egi karena si Egi ngenalin aku ke cowo itu sambil mereka berdua pelukan. Klo gak salah Namanya Billy. Dia datang kesini untuk liburan. Si Egi itu kaya teman lama si Billy. Soalnya si Egi sempet bilang akhirnya ketemu juga. Mereka ngobrol terus tanpa jelasin apapun, akunya dicuekin kan. Nah dari situ Egi ajak si Billy untuk pindah tempat . Aku kaget dong, aku gak mau sendirian kan secara kita kan emang mau kangen kangenan. Tapi Egi menolak. Ia bilang ke aku pulang aja dulu dia ada urusan ama Billy. Begitu ceritanya Yan!” cerita Dita Panjang lebar sambil ditemani Rian.

Rian mengangguk, kemudian ia segera menelpon Egi. Tak lama kemudian Egi mengangkat telpon Rian.

β€œ Halo β€œ jawab Egi

β€œ Gi, kamu dimana? Dita lagi di hotel nih!”

β€œ Oh iya aku suruh pulang , aku lagi keluar ama temen lama ku Yan!”

β€œ Segitunya sampe Dita sahabat kamu , kamu tinggalin?? Emang siapa temen kamu itu?”

β€œ Temen ku Billy udah lama gak ketemu, lagian kan hak aku juga untuk ketemu sama siapa aja kenapa kalian berdua sewot sih??”

β€œ Lah Gi, kamu masih tau ngga tujuan kita ke Bali ngapain?? β€œ

β€œ Udah ah Yan, aku tuh udah lama banget gak ketemu sama si Billy ini. Sekarang kita ketemu ga sengaja tau lah gimana rasanya. Aku tau kok tujuan kita ke Bali ngapain, tapi aku juga mau senang senang Yan. Kan kamu bukan pacar aku juga. Lagian abis ini aku pulang kan bisa ketemu kalian. β€œ

β€œ Kamu mau disana atau pulang sekarang? β€œ tanya Rian dengan nada tidak ramah.

β€œ Aku masih mau disini , abis dari sini aku balik di anter sama Billy. Sekalian si Billy aku ajak ikut liburan juga bareng. Happy banget aku bias ketemu dia lagi. Udah ya Yan, salam buat Dita. Bye! β€œ

Rian mematikan iphonenya. Ia melihat Dita kemudian menceritakan percakapan antara ia dan Egi. Emosi Rian mulai naik bukan karena Egi pergi tanpa dirinya tapi seberapa penting si Billy itu bagi Egi. Dengan cepat ia segera menelepon bu Sinta.

β€œ Halo bu, lagi sibuk? β€œ tanya Rian sopan

β€œ Ya nak Rian, ibu lagi makan siang ini, ada apa ya?”

β€œ Bu, ibu kenal ngga sama teman Egi yang Namanya Billy?”

Sejenak bu Sinta terdiam.

β€œ Bu?” tanya Rian lagi

β€œ Hmmm, iya nak, ibu tau kok ,ada apa dengan Billy Yan? β€œ

Kemudian Rian menceritakan segala hal yang terjadi hari itu termasuk percakapan di telpon dengan Egi. Setelah mendengar ceriat Rian, bu sinta menjawab

β€œ Iya nak sabar ya, Billy itu dulunya sama Egi saling suka, tapi terpisah karena Billy sekolah di Us. Makanya waktu itu Egi sempat shock dan ibu sama bapak jodohin lah ke Andrew. Bisa di bilang Billy itu first love nya Egi. β€œ

β€œ Oh, oke ibu, jadi kalau saya ngga nemenin Egi gpp kan?” tanya Rian datar

β€œ Ibu percaya kamu Yan, ibu mau kamu yang nemenin Egi, tapi Billy juga anak baik, sekarang semua tergantung kamu Yan.”

Setelah menyelesaikan percakapan dengan ibu Sinta , Rian menjelaskan duduk permasalahannya kepada Dita. Dita memutuskan untuk pulang saja ke kostannya karena ia tidak enak sama Rian dan kesal juga dengan sikapnya Egi yang semena mena. Setelah Dita kembali ke kostnya hanya Rian sendiri di ruangan itu. Ia pun kemudian menelpon Egi.

β€œ Halo Yan, kenapa?”

β€œ Gi, kalau kamu gak balik sekarang aku balik Bangka!” jawab Rian

β€œ Eh, mana bisa gitu sih Yan? Aku lagi otw ke ubud loh ini, udah di jalan. β€œ balas Egi sengit

β€œ yauda kamu ama Billy aja , aku balik aja , gitu aja yah!”

β€œ duh Yan, kok kamu kayak anak kecil?? Terserah kamu deh, aku sama Billy ngga ngapa ngapain cuma jalan aja kamu sampai segitunya. Mau balik ya balik aja serah kamu Yan! β€œ balas Egi kemudian mematikan teleponnya.

Rian duduk di tepi ranjangnya. Ia seperti berpikir keras. Betul ia sayang sama Egi, tapi Egi terkadang tidak bisa memprioritaskan sesuatu pada tempatnya. Cowok juga harus memiliki harga diri. Lagipula ia bukan pacarnya Egi tidak ada hak untuk melarang Egi. Hubungan seperti ini sungguh menyiksa Rian. Dengan getir ia menelpon Katon. Ia menceritakan semuanya kepada Katon. Kemudian menjelaskan rencananya pada Katon. Setelah itu ia mendengar masukan dari katon. Habis telponan dengan Katon dan setelah menimbang dengan keras, ia memutuskan untuk balik ke bangka saja. Segera ia menelpon bu Sinta untuk menjelaskan maksudnya, setelah sempat berdebat sedikit Rian pun lega bu Sinta setuju dengan rencana Rian. Sebagai gantinya bu Sinta sendiri yang mengorbankan kerjaannya dan berangkat ke Bali hari itu juga untuk menemani Egi. Hadiah yang sudah Rian persiapakan ia tinggalkan saja di ranjang. Tidak lupa ia menulis sepucuk surat. Cukup sampai disini pikir Rian.

Waktu menunjukkan pukul 13.15 WITA. Rian segera membuka aplikasi burung biru untuk booking tiket. Syukurlah masih ada satu penerbangan pukul 17.45 WIB ke Bangka. Masih sempat ia pulang bangka. Rian pun memesan tiket untuk pulang ke Bangka saat itu juga tentunya transit dulu di Jakarta. Setelah itu ia segera mempersiapkan segalanya. Segera ia turn ke lobby hotel, berbicara sebentar dengan manajer hotel dan memberikan kunci kamar. Rian segera pamit untuk pergi. Rian memesan ojol dan memutuskan untuk ke beachwalk. Ia ingin membeli gorilla pod untuk vlognya. Setelah samapi di mall, ia segera membeli kebutuhan vlognya dan kemudian mampir di KFC untuk makan. Hati Rian sedih karena harus meninggalkan Egi, gembira karena sekarang ia tanpa beban. Ia akan tetap mengejar mimpinya. Habis makan ia berkeliling mall karena masih ada waktu sebelum pergi ke bandara. Ia segera ke tenant tenant smartphone sekedar mencuci mata. Tidak lupa juga ia memperhatikan sekelilingnya berjaga jaga jika ada pihak jahat yang memata matainya. Tak lama kemudian Rian sudah asyik dengan dunia smartphone, ia sudah lupa akan Egi dan lain lain. Ia sedang menggenggam sebuah smartphone buatan cina yaitu Huawei. Huawei p30 Pro bagus juga nih, tapi ia sudah punya hp terbaik yaitu iphone jadi buat apalagi huawei. Dasar Rian, memang masih ada sifat borosnya dan punya duit ia pun memutuskan untuk membeli hp tersebut dengan harga hampir 10 juta. Ia belum tau akan di apakan hp itu Cuma yaudah di beli dulu untuk memuaskan nafsu borosnya. Begitulah Rian, ia masih belum bisa mengatur keuangan kadang kadang.

Waktu menunjukkan pukul 7.30 WIB saat Rian sampai di kostannya. Setelah turun dari ojol yang di order olehnya, Rian pun menuju ke kost. Di depan ia melihat penghuni kost sibuk mulai mempersiapkan acara bakar bakar. Katon, Lia, Bimo, Susan dan Eri sedang sibuk mempersiapkan acara tahun baruan malam itu. Kecuali ci Mery yang sejauh mata memandang tak tampak batang hidungnya.

β€œ Hallo semua!!! β€œ teriak Rian

Sejenak semua penghuni kostan melihat kearah Rian. Sejurus kemudian Lia langsung berhambur lari kearah Rian dan langsung memeluk Rian. Rian menerima pelukan Lia dengan hangat dan balas memeluk Lia dengan hangat juga. Pelukan yang membuat suasana semakin hangat. Sementara Katon dan anak anak yang lain menghampiri Rian dan berbincang hangat. Ya Katon pun tidak diberitahukan oleh Rian jika hari itu ia mantap pulang. Karena Katon justru menasehati Rian untuk tetap di Bali saja. Tapi yang Rian lakukan adalah sebaliknya tentu saja mengagetkan Katon apalagi Lia. Lia sangat histeris melihat Rian tiba tiba berdiri di depan kost. Ada rasa Bahagia yang muncul di hati Lia. Ia tak henti hentinya tersenyum melihat Rian bercengkrama dengan penghuni yang lain.

Rian pun pamit sebentar untuk mandi. Sementara lia mengikutinya dari belakang.

β€œ Mbak? Ngapain ngikutin aku? β€œ tanya Rian sambil tetap berjalan k lantai 2.

β€œ Pengen aja, emang gah boleh mas? β€œ

β€œ Hmm, ga enak ama anak yang lain Ya, bener ga? β€œ balas Rian.

β€œ Hahahha, maaf mas, aku seneng aja mas Rian kaya ngasih surprise tiba tiba balik, emang kenapa kok tiba tiba balik lagi mas? β€œ tanya Lia

β€œ hehehee, nanti aku cerita kok, skrg aku mandi dulu yah nanti ketemu dibawah Lia.” Balas Rian seraya meninggalkan Lia.

Lia hanya memandang punggung rian yang berlalu meninggalkannya. Ada rasa aneh dan penasaran dalam lubuk hati Lia terhadap Rian. Tapi tetap saja Lia belum bisa mendefinisikan rasa apakah itu. Lia pun memutuskan untuk ke teras depan membantu anak anak mempersiapkan acara bakar bakar malam itu. Mereka membeli banyak ikan, cumi dan udang, dan tidak lupa bakso. Selain itu juga mereka memesan bir satu peti khusus untuk perayaan tahun baru itu. Suasana sungguh meriah. Sementara itu perasaan si Rian agak lega. Sehabis mandi ia beristirahat bentar dan tiba tiba iphonenya berbunyi. Ternyata telepon dari Egi. Sejenak ia ragu harus mengangkatnya atau tidak. Kemudian ia memutuskan untuk mengangkatnya saja.

β€œ Halo! β€œ jawab Rian

β€œ Kamu dimana Yan?? Kok mama ku tiba tiba ada disini?? β€œ cecar Egi

β€œ Aku udah di kostan ku . Karena aku ngga di sana jadi gentian mamamu yang nemenin kamu! β€œ

β€œ Kenapa kamu setega itu sih???? Jahat banget kamu jadi cowok! β€œ

β€œ Kok salah aku?? Yang pergi sendiri siapa?? β€œ

β€œ Aduh Yan, aku tuh ngga serius suruh kamu balik! Aku butuh kamu tau! β€œ balas Egi keras

β€œ Yang aku rasa tadi adalah kamu lebih mentingin si Billy elish itu daripada aku bahkan sahabatmu sendiri si Dita! Jadi buat apa aku masih disana??? β€œ balas Rian galak

β€œ Kamu jahat Yan! Aku benci kamu!! β€œ balas Egi seraya menutup telponnya.

Sungguh cewek itu emang aneh dah pikir rian. Mereka yang egois sekarang malah mereka yang nyalahin kita. Rian tidak mau larut dalam pikiran terhadap Egi. Ia sekarang memilih baju untuk di pakai acara tahun baru malam ini. Ia berencana ingin have fun malam ini. Setelah berpakaian ia segera membuka Huawei terbaru yang habis di belinya tadi. Ini hp bagus pikir Rian. Sesuai harga lah mahal. Segera Rian browsing tentang spek smartphone tersebut secara lengkap. Setelah itu ia segera membuka youtube untuk melihat review smartphone tersebut. Sepertinya jika jadi vlogger review kayanya seru juga yah. Setelah berpikir sesaat ia menyimpan hp tersebut kemudian turun ke bawah untuk bergabung dengan anak anak kost.

β€œ hallo!! β€œ sapa Rian ramah

β€œ eh Bang, bantu dong ini ada yang gosong nanti! β€œ kata Katon seraya memberikan panggangan ikan kepada rian. Rian segera mengambilnya. Mereka berenam berkumpul di teras depan. Sambil ngobrol ngalur ngidul. Sementara itu suara petasan mulai bersahut sahutan.

β€œ Ton, suk aliang kemana?? β€œ tanya Rian pada Katon

β€œ Oh dia ama ci Mery ke kampung sebelah kak, ngerayain di rumah sodara yang lain!” balas Katon sambil tetap memperhatikan panggangan.

β€œ mas Rian kok balik kesini lagi? Kata Mbak Lia ke Bali? β€œ tanya Susan

β€œ Iya nih, ayo cerita dong ama kita kenapa lu tiba tiba balik bro kesini!” balas Bimo sengit.

Rian memandang Katon kemudian menghela napas sejenak. Setelah itu ia pun mulai bercerita tentang kejadian yang ia alami hari itu dan bagaimana sikap Egi tadi pas di telpon.

β€œ Hmm, kasian juga mbak Egi ga ada kamu mas Rian, tapi susah juga ngadepin mbak Egi ya!” balas Lia

β€œ mungkin mbak Egi itu masih anak anak. Dia kan anak bos terkaya di provinsi ini makanya wajar jika sifat dia begitu. β€œ balas Katon

β€œ jadi tindakan lo selanjutnya apa ni mas Rian? β€œ tanya Eri

β€œ Hmm, aku pengen berhenti kerja di toko koh Afung. Aku ingin jadi vlogger. Gimana menurut kalian?? β€œ tanya Rian dengan antusias.

Sejenak suasana hening, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

β€œ Aku kena PHK. Baru tadi di kabarin. Per januari ini aku gak kerja lagi. β€œ kata Bimo memecah keheningan.

β€œ Aku capek banget kerja di starbucks. Pulang tengah malam, pagi udah masuk, lama lama rusak badan ku. Rasanya pengen kerja baru di tempat lain yang santai. β€œ curhat Lia tanpa disuruh.

β€œ Hahaha, aku malah udah berhenti kerja seminggu yang lalu. Karena atasan yang sangat memforsir tenaga karyawan. Selain itu gaji juga sering telat dan aku rasa gaji bulan ini tidak di bayar full oleh perusahaanku!” celetuk Susan.

β€œ aku malah udah 3 tahun kerja di apotek gaji masih segitu aja nih. Gak tau kapan naiknya. β€œ balas Eri bercerita.

Kemudian mereka semua memandang Katon. Katon yang mengerti maksud mereka segera berbicara

β€œ Bakso ku kadang ramai kadang sepi. Cuma seminggu ini emang sepi gak tau kenapa. Apalagi tambang timah dan perkebunan masyarakat lagi mandek jadi pembeli menurun omsetnya. β€œ

Semua diam. Suasana hening hanya suara gemeretak api yang terdengar. Rian tersentuh mendengar perkataan mereka. Pelan pelan tercipta rasa percaya di antara mereka sehingga saling bercerita. Tapi sebentar lagi tahun baru mereka harus bisa menata hidup mereka lebih baik lagi.

β€œ Gimana kalau kita bikin grup dan jadi vlogger??? β€œ tanya Rian lagi

β€œ Vlogger gimana bang?? β€œ tanya Katon antusias

β€œ yah, bisa aja kita travelling kesini kesitu terus kita vlog, atau kita beli apa gitu kita review kayak smartphone, atau apalah?? β€œ

β€œ Ide bagus sih mas, tapi butuh biaya gak sedikit jika ingin travelling atau review barang? β€œ tanya Susan

β€œ Hahahaha, kalian setuju ngga tapi?? β€œ tanya Rian jahil sambil berkilat kilat matanya.

β€œ Setuju!!!!” jawab mereka serempak.

β€œ Ton, kamu kan passionnya bakso, tapi kalau kamu harus ninggalin bakso demi vlog kita dan demi hidup yang lebih baik mau ngga?? β€œ tanya Rian serius

β€œ ya dengan melihat peluang aku realistis aja sih bang, ya aku siap aja ninggalin bakso dengan keadaan sekarang ekonomi susah!” jawab Katon lugas.

β€œ terus kalian siap ngga untuk berhenti bekerja?? Karena kita focus akan vlog kita ini!” tanya Rian kepada Lia dan Eri.

β€œ Kasih waktu dulu ya mas, saya pikirin dulu ya!” tolak Eri halus. Setelah itu Rian menatap Lia.

β€œ Ya oke sih mas asalkan masa depan lebih baik why not!” balas Lia sambil tersenyum.

Rian lega mendengar perkataan mereka semua. Dalam hatinya ia sudah memiliki tekad untuk bangkit. Ya ia akan berhenti dari toko koh Afung, dan ia akan meminta bantuan Eva untuk melancarkan rencananya ini. Ini adalah saat kritis,saat dimana semua harus dipersiapkan secara matang, jangan pernah mengulang kesalahan lagi. Saat menuju tahun baru harus disambut oleh rencana yang matang demi masa depan cerah.



bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd