Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dokter Ayuningsih

Bagian mana yang kalian sukai atau nantikan?

  • pak Jamal di sunat

    Votes: 17 8,5%
  • Jelita vs Bayu

    Votes: 9 4,5%
  • Dokter Ayu vs Bayu

    Votes: 36 17,9%
  • 4 sahabat vs Bayu

    Votes: 23 11,4%
  • 4 sahabat vs pak Jono, Pak Joko dan pak Pardi

    Votes: 9 4,5%
  • Utari vs pak Jamal

    Votes: 8 4,0%
  • Utari vs Bayu

    Votes: 11 5,5%
  • Utari vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 12 6,0%
  • Utari vs pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 9 4,5%
  • Dokter Ayu vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 19 9,5%
  • Dokter Ayu vs pak Joko, pak Jono dan pak Pardi

    Votes: 57 28,4%
  • 4 sahabat vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 10 5,0%
  • 4 sahabat vs Bayu, pak Jamal, pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 28 13,9%
  • Bayu vs Jelita dan Bu Surti

    Votes: 28 13,9%

  • Total voters
    201
  • This poll will close: .
“Pak Jono……………” triak Dokter Ayu ketika topeng itu terbuka, terlihat wajah tampan Jono yang berusia 30 tahun.

plak…………

Dokter Ayu langsung menampar wajah Jono.

“kamu pasti pak Pardi atau pak Joko……?” triak Dokter Ayu sambil menunjuk kearah pria dibelakang Jono yang masih tertutup topeng.

Pria tersebut hanya menggelengkan kepalanya sambil mundur selangkah kebingungan.

“maaf Bu Ayu……..” jawab Jono sambil melihat mata Dokter Ayu, namun belum melepas kedua tangannya dari pergelangan kaki Dokter Ayu. matanya sekilas melihat posisi kaki Dokter Ayu yang masih mengangkang tanpa disadari oleh Dokter Ayu. sehingga memperlihatkan dalam keremangan memek basahnya yang gundul.

plak…………

Dokter Ayu menampar sekali lagi wajah tampan itu.

Tamparan kedua justru langsung menyadarkan Jono yang sempat merasa bersalah pada Dokter Ayu.

“akhhh…. hentikan pak Jono……..” triak Dokter Ayu ketika Jono justru langsung menerjang kearahanya, membuat tubuh Dokter Ayu terjengkang dengan kedua siku menumpu dilantai.

Jono mengangkat kedua kaki Dokter Ayu.

plak……….

Dokter Ayu sempat melayangkan sebuah tamparan lagi kewajah Jono, sebelum akhirnya tubuhnya berbaring terjengkang karena tekanan Jono pada kedua kakinya.

“hentikan pak Jono………. sadar……………” triak Dokter Ayu berusaha menyadarakan Jono.

Jono langsung menempatkan pinggulnya diselangkangan Dokter Ayu yang terbuka lebar, ia langsung berusaha memasukan kontolnya yang besar dan Panjang itu.

“akhhhhhh……….. pak Jono………….. jangan………..berhenti…………………” triak Dokter Ayu ketika terasa kontol besar Jono mulai terasa membelah memeknya, perlahan menyeruak masuk hingga ke pintu rahimnya.

“bawa kedalam………………….” Ucap pria kedua sambil bergerak kearah kepala Dokter Ayu, dan langsung mencengkram bahu Dokter Ayu.

Pak Jono dan pria kedua bangkit bersamaan, menggotong tubuh Dokter Ayu kearah kamar. Sementara kontol Jono masih menusuk memek basah Dokter Ayu saat mereka berjalan.

“akhhh…….akhhhh…….akhhhhh…….akhhhh……….” desah Dokter Ayu mengiringi langkah mereka.

Rosa dan pria pertama menghentikan kegiatan mereka, saat mendengar ada yang masuk kedalam kamar itu. Rosa mendangakan kepalanya untuk melihat, pria pertama menolehkan kepalanya.

“Bu Ayu……………… “ ucap Rosa pelan begitu melihat Dokter Ayu digotong oleh dua pria.

“Bu Rosa……..” triak Dokter Ayu sebelum tubuhnya dihempaskan keatas ranjang oleh Joko dan pria kedua.

“Pak Jono……………………” triak Rosa kaget saat melihat salah satu pria itu ternyata pak Jono, petugas keamanan malam di rumah ini. Rosa pun langsung bergerak bangkit, tangannya dengan cepat menarik topeng pria yang sedang menindihnya.

“Pak Joko……………..” triak Rosa.

plak………

Rosa langsung menampar wajah Joko.

Joko tersentak kaget, namun lebih kaget lagi tiba2 Rosa meraih kepalanya, dan langsung melumat bibir Joko sambil menarik tubuh Joko agar kembali menindih tubuhnya, dan melanjutkan goyangan pinggulnya.

“akhhhhh……… “ desah Rosa saat Joko kembali menggoyangkan pinggulnya.

Sementara itu Dokter Ayu sudah dibaringkan diranjang kedua disebelah ranjang yang ditempati Rosa.

Pak Jono terus menghujamkan kontolnya di memek basah Dokter Ayu yang mulai terlihat menikmati gesekan kontol Jono dimemeknya.

Pria kedua yang sudah merasa kepalang tanggung sudah ketahuan, langsung melepas topengnya. Ia langsung melumat bibir Dokter Ayu yang terbuka saat mendesah.

“Pak Pardi……..” ucap Dokter Ayu sebelum bibirnya dilumat oleh Pardi.

“akhhhh…..akhhhhh…….akhhhh…………..” tubuh Dokter Ayu langsung bergetar hebat, tidak butuh waktu lama hingga akhirnya Dokter Ayu mendapatkan orgasme pertamanya, dari hujaman kontol keras kontol Jono dimemek basahnya, dan remasan lembut Pardi dikedua payudaranya.

Semakin malam pergumulan mereka semakin panas. Rosa sudah menyerah, entah sudah berapa kali Rosa mendapatkan orgasmenya, ia langsung tertidur kelelahan. Sementara Joko yang belum keluar akibat obat kuat yang diberikan Pardi. Langsung bergerak kearah Dokter Ayu, membuat Dokter Ayu semakin kewalahan, namun ia sangat menyukainya. Pergumulan mereka semakin panas, tubuh Dokter Ayu terus bergetar hebat dilanda orgasme berturut2. Berbagai posisi dan gaya mereka lakukan.

“Akhhhhhhhh……………………….” triak Dokter Ayu kencang saat Pardi dengan kontol 18 cm diameter 5 cmn dan kontol Jono Panjang 18 cm diameter 4 cm, masuk bersamaan kedalam memek Dokter Ayu, Pardi dibawah Dokter Ayu, sementara Dokter Ayu terlentang diatas Pardi, lalu Jono berada diatas Dokter Ayu. memek Dokter Ayu terasa penuh sekali. ini bahkan terasa lebih nikmat dari kontol Bayu.

Joko pun tidak mau ketinggalan, ia menyodorkan kontol besarnya dengan Panjang 17 cm diameter 5 cmn ke mulut basah Dokter Ayu, dan langsung dilahap oleh Dokter Ayu dengan buas.

Pergumulan mereka berlanjut hingga menjelang subuh, dengan berbagai gaya dan posisi, entah sudah berapa puluh kali Dokter Ayu mengejang hebat dilanda orgasme. Saat semua berakhir, sperma hangat Pardi, Joko dan Jono sudah memenuhi rongga memek basah Dokter Ayu.

Dengan tubuh masih lemas, Dokter Ayu segera bangkit……

“kalian semua keluar, jangan cerita sama siapapun juga. Nanti malam saya ingin bicara dengan kalian bertiga. Sekarang kembali ke pos, lakukan tugas kalian dengan baik” ujar Dokter Ayu tegas sambil memperbaiki kimononya.

“baik Bu Dokter……… “ jawab mereka kompak sedikit ada rasa khawatir dibenak mereka.

Setelah kembali memakai baju mereka, Pardi, Joko dan Jono segera lari keluar rumah tergesa2.

Sepeninggalan mereka, Dokter Ayu membangunkan Rosa yang tertidur pulas dengan tubuh masih telanjang, agar mengecek keadaan kedua anak Dokter Ayu.









Bersambung…………………………..
 
mohon maaf sebelumnya jika saya kurang baik dalam merespon komentar yang ada, karena saya tidak pandai dalam bersosialisasi. yang pasti apapun komentar yang masuk baik itu kritik, saran ataupun pujian, saya ucapkan banyak2 trimakasih kepada para suhu semua:Peace:
 
Dipagi yang cerah ini, Utari terlihat sibuk di dapur kecilnya, menyiapkan sarapan untuk bapaknya.

Pak Jamal pun terlihat sedang menyeruput kopi panasnya di meja kecil ruang tamu mereka. Utari terlihat wajar2 saja ketika berpapasan dengan pak Jamal, begitupun pak Jamal, bersikap seperti biasanya. Setelah Sarapan, pak Jamal segera berangkat kerja, menuju pasar induk. Utari kembali menyibukan diri dengan pekerjaan rumahnya.



Sementara itu dirumah Bu Surti.

Tampak Jelita sedang menangis di dalam kamarnya, ibunya sedang memberikan salep pereda nyeri pada memek anaknya, sementara Bayu telah berangkat kerja kerumah Dokter Ayu. ini adalah hari pertama ia benar2 masuk bekerja di rumah Dokter Ayu.



Sementara itu di rumah Dokter Ayu.

Tidak ada kejanggalan apapun juga, semua beraktifitas seperti biasa. Dokter Ayu sudah siap2 akan berangkat menuju tempat kerjanya, Rumah Sakit Umum di kota K.

Bayu terlihat sedang mencuci mobil Alphard milik keluarga Dokter Ayu. Bayu belum bisa menyetir mobil itu, rencana hari ini adalah ia menuju tempat kursus untuk memulai kursus menyetir kilat pertamanya, diantar oleh Dokter Ayu. Biaya untuk itu memang lebih mahal, namun hasilnya lebih cepat dan lebih bagus.



Jam 19.00 dirumah Pak Jamal

Pak Jamal memasuki rumahnya, ia melihat makan malam dan secangkir kopi telah tersedia di meja kecil ruang tamunya. Pak Jamal memutuskan hendak mandi dulu sebelum makan, hari ini ia Lelah sekali, muatan yang diturunkan sangat banyak. Namun ia senang sebab ia mendapatkan uang extra lebih banyak hari ini. Pak Jamal tidak melihat keberadaan Utari anaknya. Ia pun segera kekamar mandi dengan handuk menyampir dibahunya.

Ketika membuka pintu belakang rumahnya, pak Jamal terkejut, melihat Utari yang sedang menyirami tubuh telanjangnya, Pak Jamal sempat tertegun sesaat.

“Bapak mau mandi juga?” tanya Utari santai tanpa menutupi ketelanjangannya.

“ia nak, kamu duluan aja, bapak mau ngopi aja dulu” jawab pak Jamal yang tersadar dari tertegunnya. Biasanya ia tidak merasakan desiran apapun saat melihat anak perempuannya telanjang, namun sejak kejadian dua malam ini, entah mengapa kontol besarnya bereaksi saat matanya melihat tubuh molek anak perempuannya itu, yang telah menikah dan menginjak usia 17 tahun. Tinggi Utari 160, dengan berat badan 50, membuat tubuh mudanya terlihat montok dan imut, ditambah jembutnya yang sudah dicukur rapi, sangat mirip dengan ibunya dulu waktu remaja.

Entah mengapa pak Jamal belum beranjak juga dari pintu, matanya masih terus menatap kemolekan anaknya. Utari yang sadar dirinya ditatap bapaknya, terlihat santai saja, bahkan ia mulai mendekati bapaknya, lalu menarik tangan bapaknya.

“sudah mandi bareng aja pak, kan kita sudah biasa mandi bareng” ucap Utari sambil menarik tangan bapaknya.

Pak Jamal pun hanya menurut saja, memang sejak lama mereka bertiga suka mandi bareng sebelum Utari menikah di usia 15 tahun, namun sejak Utari menikah kebiasaan itu sudah tidak pernah terjadi lagi, paling hanya sekedar tidak sengaja melihat saat mandi.

Utari pun segera membuka baju bapaknya, pak Jamal ikut membantu membuka bajunya.

“ih bapak……. Kontolnya tumben bangun lihat Utari telanjang, jangan2 bapak lagi kangen ibu ya?” ucap Utari sambil sedikit meremas kontol besar bapaknya.

“eh ia, maaf nak, bapak jadi kangen ibu mu” jawab pak jamal segera menutupi kontol ngacengnya dengan kedua tangan besarnya.

Utari pun langsung meneruskan mandinya, pak Jamal yang melihat sikap Utari yang kembali santai, akhirnya ikut menyirami tubuhnya. Mereka berdua saling menyabuni punggung, sementara bagian depan mereka berdua masih terlihat agak sungkan untuk saling menyabuni.

Setelah mereka mandi, mereka berdua langsung menuju kamar mereka masing2.

Pak Jamal keluar kamar hanya memakai sarung lusunya, masih terlihat tenda kecil terbentuk ditengah2 sarung pak Jamal, pak Jamal langsung menuju meja ruang tamu, untuk makan malam.

“yuk nak….. kita makan bareng…..” triak pak Jamal, memanggil Utari yang masih berada dikamarnya.

“sebentar pak…….” Jawab Utari dari dalam kamar.

Tidak lama berselang Utari keluar kamar hanya mengenakan kaos putih tipis yang ketat dan rok abu2 sejengkal diatas lututnya. Utari langsung duduk didepan bapaknya.

“kamu tidak pakai BH nak?” tanya pak Jamal pada anaknya. Melihat putting payudara anaknya tercetak jelas di kaos putihnya.

“ia pak, lagi gak nyaman, mungkin mau dapet” jawab Utari

“ohh……. ya sudah, yuk kita makan” lanjut pak Jamal.

Saat sedang makan, Utari melihat tonjolan tenda disarung bapaknya.

“Bapak masih kangen sama ibu?” tanya Utari sambil menyuap nasinya.

“uhuk….. “ pak jamal hampir kesedak akibat pertanyaan Utari.

“hati2 pak makannya” ucap Utari khawatir.

“ia nak, makan dulu, jangan bicara saat sedang makan, ra elok” lanjut pak Jamal mengalihkan pertanyaan putrinya.

“baik pak” jawab Utari melanjutkan makannya.

Beberapa saat kemudian, Utari dan Pak Jamal sudah selesai makan malam, Utari sudah membereskan meja kecil itu, hanya tersisa secangkir kopi dan secangkir teh di meja kecil itu.

Utari kembali duduk di depan bapaknya.

“Utari kangen mas Bayu pak” ucap Utari sambil meminum teh hangatnya.

“ia nak, bapak juga kangen mas mu” jawab pak Jamal.

“bapak kangen mas Bayu apa kangen ibu sih sebenarnya” tanya Utari sambil melirik tonjolan besar disarung bapaknya yang masih terlihat jelas.

“dua2 nya nak” jawab pak Jamal

Utari langsung bangkit berdiri, berjalan kearah pak Jamal.

Jantung Pak Jamal berdetak kencang melihat anak perempuannya berjalan mendekatinya.

“kalau gitu boleh Utari meluk bapak lagi, wajah bapak mirip mas Bayu, wajah saya mirip ibu, jadi kita bisa saling melepas rindu pak” ucap Utari sambil duduk manja dipangkuan bapaknya, dengan posisi kaki mengangkangin kedua paha bapaknya, serta badan menghadap bapaknya. Utari langsung memeluk erat tubuh kekar bapaknya.

“ia nak” jawab pak Jamal membalas pelukan Utari. Terasa sekali kontol besar pak Jamal ditekan oleh pinggul anaknya yang duduk dipangkuannya.

“kapan ya pak mas Bayu pulang” tanya Utari sambil pelan2 menggoyang2 pinggulnya.

“entahlah nak, apa perlu kita kerumahnya untuk silaturahmi” ucap pak Jamal sambil terus memeluk erat tubuh montok anaknya, terasa sekali lembutnya payudara anaknya di dadanya, walau masih terhalang kaos tipis anaknya.

“hore……… kerumah mas Bayu kita besok………” jawab Utari sambil melonjak2 mempercepat goyangan pinggulnya diatas kontol keras bapaknya yang masih terhalang sarung.

Pak jamal dan Utari menyadari akibat gerakan tubuh Utari, membuat ikatan sarung pak Jamal terlepas, namun mereka membiarkannya saja.

“ia nak besok kita tengok mas mu sepulang bapak kerja” ucap pak Jamal yang mulai bernafas berat akibat merasakan nikmat dikontolnya akibat ulah putrinya itu.

“makasih ya pak” sambil Utari mencium pipi bapaknya, pinggulnya masih terus bergoyang pelan.

Perlahan2 posisi sarung pak Jamal sudah turun hingga kontolnya bersentuhan langsung dengan celah basah memek Utari, yang ternyata sejak tadi sudah tidak memakai celana dalam lagi.

Utari menyadari hal tersebut ia merasakan kontol bapaknya terselip dicelah memek basahnya, ia kembali mendaratkan ciuman di pipi bapaknya.

“cup …cup….cup…makasih ya pak sudah ngertiin perasaan Utari…. cup…..cup….cup….” Utari terus menciumi pipi bapaknya sambil pantatnya tidak berhenti bergoyang.

“cup… cup….cup….ia nak sama2, trima kasih sudah ngertiin bapak juga...... cup…cup…cup” jawab pak Jamal sambil membalas ciuman Utari dipipinya.

Dengan mereka sadari ciuman itu perlahan bergeser saling mendekat kearah bibir.

Emmmhhhh………….

Akhirnya mereka saling melumat dengan penuh nafsu…………

Perlahan tangan besar pak Jamal menyusup kedalam kaos Utari, meremas2 kedua payudara Utari dari dalam kaosnya.

Utari pun membalas remasan tangan besar bapaknya dengan mempercepat ayunan pinggulnya, hingga gesekan keras batang kontol bapaknya makin terasa di celah memeknya yang makin basah, kadang kepala kontol itu menyundul2 itil Utari yang sudah semakin membesar.

“eeehhhhhmmmmmmmmm………………………” desah Utari, saat secara sengaja Utari mengangkat sedikit pinggulnya, agar kontol besar itu sedikit terangkat hingga kepala kontol itu berada tepat pada lobang sempit memeknya, lalu Utari segera menurunkan pinggulnya dengan cepat.

Pak Jamal langsung terpejam menahan nikmat, saat kontol besarnya membelah memek sempit putrinya.

“ehmmmm…….. ehmmmm…. ehmmmm…..ehmmmm…….” desah tertahan Utari karena lumatan bibir besar bapaknya, sambil terus menggoyangkan pinggulnya diatas kontol besar bapaknya.

“akhhhhhhhhhhh…………. Utari sayang bapak………..” desah keras Utari ketika mendapatkan orgasme dasyatnya, pinggulnya bergetar hebat.

“bapak juga sayang Utari……………..” jawab pak Jamal sambil mengangkat2 pantat anaknya dengan satu tangan agar tidak berhenti mengocok kontolnya yang keras, sementara tangan satunya meremas2 payudara Utari dari dalam kaos tipisnya.

“akhhh….. akhhh…… akhhh…… akhhhh…….akhhhhhh……………………” Utari mendapatkan multi orgasmenya beberapa saat kemudian. Tubuhnya kembali bergetar hebat.

Baru saja pak jamal hendak mencium kembali bibir ranum putrinya. Tiba2 Utari bangkit dari pangkuan bapaknya.

“trimakasih ya pak. Kangen Utari sama mas Bayu sudah hilang” ucap Utari, sambil Utari melepas kaos tipisnya dan meletakannya di wajah bapaknya yang terlihat kentang.

Utari berjalan kearah kamarnya sambil sebentar2 tersenyum kearah bapaknya, diikuti tatapan mata pak Jamal.

Setelah berada didepan pintu kamarnya, Utari menarik karet roknya sambil menurunkan roknya perlahan, pantatnya bergoyang2 pelan menghadap bapaknya yang masih menatapnya sambil mengelus2 kontolnya yang basah akibat cairan cinta Utari. Lalu Utari meninggalkan begitu saja rok itu didepan pintu kamarnya. Menghilang dibalik horden lusu kamarnya.

Pak Jamal yang masih sangat kentang, langsung bangkit berdiri, sarung lusunya langsung terlepas dari kakinya. Pak Jamal berjalan perlahan dalam keadaan telanjang bulat kearah kamar putrinya.

Begitu pak Jamal membuka horden kamar putrinya…………………









Bersambung…………………………..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd