Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah perlu cerita ini dibuat multi POV agar tidak monoton ?

  • Ya

    Votes: 53 57,0%
  • Tidak

    Votes: 40 43,0%

  • Total voters
    93
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Maaf kawan-kawan, baru bisa update, kemarin agak kurang sehat, jadi istirahat dulu.
Makasih yaa yg udah mau nunggu kelanjutan cerita saya.

#&&&&#


Pekerjaan Memuaskan

Kak sasa, begitulah aku memanggilnya sekarang. Setelah perkenalan kami, aku sempat memanggilnya tante, sama dengan panggilan raka padanya, tapi ia menolak dan menyuruhku memanggilnya kakak, "biar lebih akrab dan berasa muda" katanya.

Cukup lama kami ngobrol, aku mulai bisa menilai kepribadian kak sasa. Dibalik wajah cantik dan bodynya yg aduhai, kak sasa ternyata pribadi yg asik. Dia bisa mengimbangi obrolan anak muda seperti aku dan raka. Bahkan aku tidak ragu menceritakan kisah hidupku padanya.

"Oooohh.. jadi kamu kesini mau kerja cari duit biar bisa kuliah?" Tanyanya padaku setelah kuceritakan tujuanku hijrah ke kota ini.

"Rencananya sih gitu kak. Paling taun depan laah aku mulai kuliahnya, ngumpulin duit dulu." Jawabku

Setelah mendengar jawabanku, dahi kak sasa mengernyit tanda ia sedang memikirkan sesuatu. Ia melirik sebentar kearah raka, lalu bertanya padaku,
"Eeemmmm.. mau kakak bantu buat nyari tambahan duit nggak?"

"Waaah beneran nih kak? Mau banget laah aku" jawabku antusias
"Ehh, tapi gimana caranya kak? Aku kan kerja di bengkel dari pagi sampe sore, kadang juga sampe malem" aku bertanya balik pada kak sasa

"Gampang kok ini kerjaannya. Kamu kerjanya juga bisa pas bengkel libur doang" katanya menjawab pertanyaanku

"Hhhmmm gitu ya? Iyadeh aku mau. Asal bisa ngumpulin duit buat kuliah" kataku

"Okeee. Siplah kalo kamu mau. Ehh kita lanjutin ngobrol di rumahku aja yuk, sekalian aku jelasin apa kerjaan kamu nanti. Yuuk ka!" Ajaknya padaku dan raka

"Oke tante"
"Oke kak"
Jawabku dan raka berbarengan

----------

Saat ini aku, raka dan kak sasa sedang duduk santai di ruang tamu rumah kak sasa. Aku duduk di single sofa sedangkan raka dan kak sasa duduk bersebelahan di sofa panjang di depanku. Sebuah meja kaca membatasi posisi kami. Di atasnya ada beberapa toples makanan ringan dan 3 kaleng minuman bersoda yg menemani obrolan kami. Setelah sedikit berbasa-basi, aku mulai bertanya masalah pekerjaan yg akan diberikan kak sasa padaku,

"Eemmm kak, katanya mau ngomongin kerjaan buat aku ? Kerjaannya apa ya kak?" Tanyaku penasaran

Kak sasa terlihat agak sedikit ragu menjawab pertanyaanku, di melirik ke arah raka lalu kembali melihatku. Wajahnya yg tadi terlihat santai mulai menampakkan keseriusan.

"Eeemmm... Eeee... Kamu jangan kaget yaa kalo kakak kasih tau... Eeee... Kerjaan kamu ituu... Eee... Memuaskan yg nggak puas atau kurang puas" walaupun sempat ragu kak sasa akhirnya menjawab

"HAH??? Maksudnya???" Tanyaku lagi karena bingung atas jawabannya

Perhatian kak sasa beralih ke raka, kedua tangannya bergerak menggenggam lengan raka, lalu ia berkata ke raka,
"Duuuhh.. kamu aja deh sayang yg jelasin ke ray. Aku bingung gimana ngejelasinnya"

Aku sempat kaget mendengar panggilan "sayang" yg kak sasa tujukan pada raka. Kini pandanganku sepenuhnya beralih ke raka. Aku memandangnya dengan serius, sedangkan raka tampak santai, ia kemudian mulai berbicara,

"Gini ray, lu tau kan kalo gue tiap weekend atau pas bengkel libur selalu keluar?" Tanya raka

"Iyaa" jawabku

"Nah, gue sebenernya keluar tuh kerja sama tante sasa. Kerjaan gue ya itu tadi, sama kayak yg tante sasa omongin sama elu, muasin yg nggak puas. Maksudnya.... gue muasin tante sasa...dalam hubungan seks"

"HAH???? Jadi.... maksud lu.. elu sama kak sasa...." Saking kagetnya, aku sampai tidak bisa menyelesaikan pertanyaanku pada raka

"Yaaaa begitulah.. lu pasti paham laahh apa yg kita lakuin" jawabnya santai

Aku yg masih kaget mendengar jawaban dari raka terdiam cukup lama. Raka dan kak sasa juga terdiam sambil memperhatikaku. Tapi karena rasa pemasaranku melebihi kekagetanku, aku kembali bertanya, kali ini pada kak sasa,

"Jadii... maksud kakak... aku juga harus eemmm... muasin kakak... gitu??" Tanyaku

Kak sasa tampak sedikit kaget mendengar pertanyaan frontalku. Tapi ia tampak bisa dengan cepat menguasai dirinya.

"Ehh. Bukan, bukan kakak yg harus kamu eemm.. puasin ray. Kalo kakak sih udah cukup puas sama raka" katanya padaku lalu memandang raka yg duduk di sampingnya.

"Laaah.. terus siapa yg harus aku puasin?" Tanyaku lagi

"Jadi gini ray... Tempo hari ada temen sekantor kakak yg curhat sama kakak, dia udah nikah 3 tahun sama suaminya. Tapi sampe sekarang dia belum hamil. Padahal katanya dia rutin berhubungan sama suaminya."

Kak sasa sempat menjeda ceritanya. Setelah menyeruput minuman kalengnya, dia kembali melanjutkan,
"Karena udah 3 tahun nikah tapi gak hamil-hamil, dia sempat mikir kalo salah satu antara dia atau suaminya itu mandul. Tapi pas periksa ke dokter mereka dua-duanya dinyatain sehat. Nah karena kakak juga penasaran, akhirnya kakak tanya gimana sih hubungan ranjang mereka. Dia sempet ragu sih mau jawab, tapi setelah kakak paksa akhirnya dia mau cerita juga. Katanya selama nikah dan berhubungan badan sama suaminya, dia gak pernah puas. Maksudnya dia gak pernah bisa sampe orgasme, soalnya suaminya keluarnya cepet. Karena gak mau bikin suaminya kecewa, tiap kali suaminya tanya dia puas apa nggak, dia selalu bohong kalo dia puas, padahal nggak. Paling pas suaminya udah tidur dia muasin dirinya sendiri, itupun rasanya masih kurang katanya"

Kak sasa kembali menyeruput minumannya. Aku masih dengan serius mendengarkan ceritanya. Sedangkan raka cuma menyimak obrolan kami dengar santai sambil bersandar ke sofa. Kak sasa kembali melanjutkan,
"Nah habis dia cerita gitu kakak jadi mikir, apa mungkin dia gak hamil-hamil karena stress mikirin suaminya yg gak bisa ngasih dia kepuasan. Di tambah kerjaan di kantor juga lagi banyak-banyaknya, ya pasti stress lah dia. Terus kakak coba tawarin dia apa yg biasa kakak lakuin sama raka. Awalnya sih dia nolak, tapi setelah dia mikir-mikir kakak ada benernya juga, akhirnya dia mau nyoba. Tujuannya sih bukan sekedar cari kepuasan yaa, tapi dia mikirnya apa aja deh dia coba biar bisa hamil, gitu...."

Selesai bercerita, kak sasa bertanya padaku,
"Gimana ray, kamu mau nggak?"

Mendengar pertanyaan kak sasa, aku mengalihkan pandanganku ke raka, bermaksud meminta pendapatnya. Kedua alisku terangkat pertanda bertanya "gimana menurut lu?". Raka yg mengerti maksudku hanya mengangkat bahu seakan menjawab "terserah elu". Aku menghela nafas lelah melihat tanggapan raka. "Brengsek, ni orang kagak ngebantu sama sekali" pikirku. Akhirnya aku hanya bisa terdiam sambil berpikir.

Kak sasa yg melihat tingkahku kembali buka suara,
"Gak harus dijawab sekarang kok ray, kamu pikirin aja dulu. Kita istirahat dulu yuk, kalian nginep disini aja yaa, udah malem."

Aku tersadar dari pemikiranku, lalu melihat kearah kak sasa yg sedang memperhatikanku sambil tersenyum, lalu beralih ke raka yg juga tampak terseyum penuh makna. Aku kembali menghela nafasku sambil memutar bola mataku. Tentu saja aku paham apa yg akan mereka lakukan kalau aku dan raka menginap disini.

"Kamu bisa tidur di kamar tamu ray. Tuh disitu" kata kak sasa sambil menunjuk satu pintu tidak jauh dari ruang tamu.

"Di lemari juga ada baju buat kamu ganti baju. Masih baru kok, awalnya sih kakak beli buat raka, tapi kamu pake aja, baju raka yg lain juga masih ada di kamar kakak. Santai aja yaa, anggep aja rumah sendiri" lanjutnya sambil tersenyum. Tapi kali ini senyumnya mirip dengan senyuman raka, senyuman penuh makna.

"Iya deh kak" jawabku sambil melengos, beranjak lalu berjalan kearah kamar yg ditunjuk kak sasa tadi. Sebelum masuk kamar, aku sempat melirik kearah ruang tamu. Raka dan kak sasa tampak sedang berciuman dengan mesra sambil berpelukan di sofa. Entah apa yg akan mereka lakukan setelah aku masuk kamar, kalian bayangkan saja sendiri yaaa, aku mau tidur....



BERSAMBUNG
 
Tiap dibuka Om @BonaFide, selalu ada updatenya, Mantap Om

Terima kasih Om updatenya.
Tetap semangat om dalam berkarya dan bekerja.
Sukses selalu dan selalu sehat agar updatenya lancar terus.
 
wah ada yang kurang puas, bisa kali bantu puasin..
wak kayanya cerita baru nih, mantap dah buat openingnya lur..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd