Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Darah Binal yang Kental!(wild stories)

Genre apa saja selain murni incest, yang pembaca inginkan dalam cerita ini? (Dapat memilih 2)

  • BDSM (Master dan Sex Slave)

    Votes: 105 34,5%
  • NTR (Protagonis terkhianati)

    Votes: 75 24,7%
  • Romance (Melodrama)

    Votes: 102 33,6%
  • Guro ( Pembunuhan, Mutilasi, Kanibal)

    Votes: 8 2,6%
  • Magic (Sihir, Hipnotis)

    Votes: 54 17,8%
  • Scat & Urination (Feses dan Kencing)

    Votes: 27 8,9%
  • Abstain ( terserah penulis )

    Votes: 46 15,1%
  • Lainya (sampaikan dengan replay)

    Votes: 8 2,6%

  • Total voters
    304
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Chapter 5.2: Bagaimana Mungkin Aku bisa?

(Rudi)

Ibuku menelan cairan kental itu penuh kenikmatan sambil matanya terpejam seolah kenikmatan itu tiada duanya. Ekspresif! Jika boleh aku memujinya.

"Kedut..kedut..kedut..." Rudalku seakan mau lepas landas dari sangkarnya tak tahan setelah melihat showbiz erotis nan najis itu.

"Nyek"

"Yung...!" (Adaw!)

Ibuku tiba2 meremas kuat gumpalan konthol dan zakarku dengan kedua tangannya.. Menggenggamnya..
[HIDE]
htqni__20170701_011700_thumb.jpg
[/HIDE]

"Hi..hi..hi.. Wes gak kuat le?"

"Apo sih bu..? Loro lho (Sakit tahu)" menerima kesakitan itu.. Kontholku jadi sedikit mengkerut. Belut buas itu ditaklukan oleh pawang pengasuhnya.

"Heeh.. Sabar..ojo kesusu... Sik akeh wektu.. Sik isuk..!"
"Heeh.. Sabar.. Jangan keburu-buru.. Masih banyak waktu.. Masih pagi..!
" Dia menjawab sambil tak henti meremas-remas kuat celana penutup kejantananku.

"Aduh bu, loro..! Lama kelamaan semakin kempes rudalku.. Kurasakan cairan pelumas menyelimuti permukaan kontol semi kempes milikku, kempes tapi horny.

" he..he..he.. Wes rodo kempes iki.."
" he..he..he.. Udah agak kempes nih.."
Ujarnya kemudian berdiri melepaskan remasannya..

"Ayo dicepot klambine, nggletak ndek kasur..!
"Ayo lepas pakaianmu, berbaring diranjang ..!"
Perintahnya. Dia kemudian mengambil bungkusan kantong berwarna coklat itu sambil berbalik arah memunggungiku.

Jancok.. Umpatku dalam hati melihat tubuh bagian belakangnya.. Sirna sudah rasa sakit yang ku derita tadi seketika. Terbius lekukan seksi tubuh ibuku. Kulepaskan semua pakaianku secepat mungkin lalu aku naik ke ranjang mengantisipasi apa yang akan terjadi. Berbaring terlentang dengan penuh senyum dan tawa kecil kegembiraan. Konthol semi ereksiku terlentang panas diatas perutku menghadap kearah wajahku berkedut riang. Tidak 100% tidak juga 0% tingkat ketegangannya. Pangkalnya saja yang lemas dan tak mampu menopang berat batangnya.

"Merem Yaang!.. Ojo dibuka sakdurunge aku ngomong..janji lho yaa!"
"Pejamkan matamu sayang.. Jangan dibuka sebelum ibu perintahkan.. Janji lho yaa!"
Lembut nada perintah ibu, membuatku tak kuasa menolak.. Lebih tepatnya, aku bahagia memenuhinya. Aku kan anak berbakti atau yang sedang dilanda birahi!

"Meneng.. ojo ngomong ae..!
"Diem.. Jangan ngomong apapun..!"
tambahnya sedikit tegas.. Diikuti anggukan manja dariku. "Inggih ndoro..(iya juragan)" Jawabku dalam hati.

Terdengar suara tanda ibu mengambil sesuatu dari kantong yang dibawanya tadi "kresek..kresek.. Krincing..krincing.. Seperti suara logam yang beradu. Kemudian kedua tanganku digiringnya ke arah sandaran ranjang..

Dan "clek..clek" suara sesuatu terkunci. Diikuti adanya sensasi dingin menyelimuti pergelanganku. Aku bertanya-tanya tapi tak berani berkata apa-apa. Selain itu hanya suara nafasku dan nafasnya yang terdengar.

Lalu.. "Clek.. clek.." Begitu juga di kedua pergelangan kakiku terasa sensasi yang sama, dingin. Aku merasa sedikit takut dibuatnya.

Kurasakan dia naik disamping ranjang disebelahku.. Kemudian dia membelai dadaku lembut.

"Wes.. Meleko Yaang.."
"Sudah... kamu boleh buka mata sayang...
"

Kulihat wajah ayunya memandangku, aku tak kuasa ingin memeluk ibu yang juga kekasihku. Aku ingin mencumbunya, meremas dadanya, memperkosanya, aku ingin dia. Ketika aku mulai bergerak ingin meraihnya, aku tersadar, anggota tubuhku terpaku tak leluasa bisa bergerak. Kedua tanganku dan kedua kakiku terborgol menyatu ke-ujung2 ranjang.
[HIDE]
0k505_IMG_20170701_021759_thumb.jpg
[/HIDE]

"Buk.. Dolanan opo iki..? Kok rudi diborgol..? Salah Rudi opo?!.."
"Bu.. Main apa ini..? Kok Rudi diborgol...? Rudi salah apa?.."
Pertanyaanku memberondongnya cemas.. Aku terpentang telanjang, menantang tapi bimbang. Berusaha melepaskan diri namun ku tak sanggup. Sungguh ku tak sanggup.

Aku paham kalau ini permainan seksual darinya.. Aku paham.. Keluarga kami memang para pemain. Ya! Pemain seksualitas. Cuma yang ini baru pertama kalinya buatku.. Aku tokoh terborgol itu.. Membuat aku sedikit cemas. Beda jika ibuku yang terborgol seperti dulu ketika ayahku yang memborgolnya sehingga kami bisa mempermainkannya.

"Ssssstttt... Nikmati ae... Anaku sayang...!" Lembut mesra jawaban itu... Membuat kecemasanku sedikit reda memasrah perlahan, menelan protes tertahan. "Karepmu lah buk"(terserah ibuk aja") ujarku dalam hati menyembunyikan kepasrahanku dari diriku sendiri dengan ungkapan seolah tak peduli.

Dia tersenyum, lalu mencium kedua pipiku cup-cup kiri dan kanan, kening lalu mulutku.. Cup.. Bisa dibilang hanya pecking.
Perlahan turun ke arah bawah, ke dagu.., pelan kemudian leher kiri dan kanan berhenti sejenak disana mencumbuinya..lalu turun ke dada menikmati setiap inchinya dengan bibir dan usapannya.., ke perut atas, ke pusar lalu ke kepala kontholku menetap dia disana, menjilat-jilat , lalu menyapu naik-turun perlahan sampai pangkal dengan lidahnya. sampai telorku pun tak lepas dari cumbuan intim mautnya. Dikenyot-kenyot dan dihisap.
[HIDE]
8445385.gif
[/HIDE]
Setiap kali bibir lembut kenyal itu menyentuhku, seperti ada aliran listrik tegangan kecil menyetrumku. "Zzzt..zzzt..zzt..zzzzztt". Tubuhku bergetar meronta tak kuasa.

Dia berhenti termenung memandangi kontholku sejenak. Kuperhatikan raut wajahnya larut dalam angannya. Senyum binalnya bisa dibilang menakutkan, tetapi juga membahagiakan. Kemudian dia menggelengkan kepalanya seolah untuk menyadarkan dirinya dari kehanyutan libidonya. Dia seperti menahan birahinya. Kejadian aneh tapi nyata untuk pelacur sekelas dia. Ibu yang gila. Gila pada konthol putranya.

Lalu kemudian dia berdiri naik ke arah wajahku. Berjalan perlahan mengangkangi tubuhku. Pemandangan yang "wow!", tubuh indahnya, terbalut nightwear putih transparan dapat kulihat dari sudut kamera mataku yang sedang berbaring. Bagai melihat raksasa cantik nan seksi yang akan menginjaku. Pakaian pengundang nafsu berenda itu melambai-lambai menggoda agar aku memandang setiap apa yang nampak dibaliknya. Menutupi namun tidak menghalangi, menyembunyikan walau juga mempersilahkan."Ruaarr byazaah...". Hingga sampailah pemandangan tempik basah berjembutnya tepat diatas pandanganku, terlapisi cd transparannya serta terhiasi renda2 di sekitar pinggulnya. diapun melepas perlahan cd itu sehingga terpampang jelas 1 set kewanitaannya.
[HIDE]
pclkv_IMG_20170701_022326_thumb.jpg
[/HIDE]
Tak ayal akulah yang gantian melamun terpaku memandangi keelokan itu seperti orang gila. Anak yang gila. Gila akan tempik ibunya.

Melamun aku memandang tetesan basah di kain itu yang seolah akan jatuh ke wajahku. Seolah sebuah mata kamera yang sedang zoom in, pemandangan itu menjadi semakin besar perlahan. Aroma genitalnya terasa semakin pekat menusuk hidungku. Hanya sebuah tamparan yang mungkin akan mengembalikan kesadaranku.

Kurasakan kontholku tegak menantang maksimal kembali, bagai tiang bambu tertiup angin, yang hampir roboh lalu tegak kembali "tuing..tuing..tuing " akibat ejan-ejanku. Disertai jantungku yang berdebar-debar. Baru kusadari dia sedang mencoba berjongkok perlahan tepat di atas wajahku.
[HIDE]
1.gif
[/HIDE]
Itulah mengapa tempik berjembut itu seakan membesar dan juga aromanya semakin jelas masuk ke sanubariku. Cahaya dalam pandanganku meredup tertutupi bayangannya dan bayangan rok putih yang dipakainya. Semakin dekat tempik itu ke arah wajahku.. Semakin besar, semakin beraoroma.

"Fuuuhh...fuuuuh... fuuuuuuuuh... kutiupi vaginanya dengan gerakan berputar sebelum dia berhasil menduduki wajahku. Dia mengerang, menggelinjang kaget terhadap counter attack yng kulancarkan..

" aahhh aaaahh..aaahhhh... Mhmmmff.. Responya.

"Rasakno.. Ha ha!" "Rudi, kok dilawan!", Pikirku sambil terbahak..

"Nakal.. Anake ibuukkh..!
Cercanya mendesah sambil melotot menggoda kearahku..

lalu kemudian dia meneruskan menurunkan pinggulnya, mendudukiku, dimana tempiknya menutupi mulutku, jembut serta itil ngeceng indahnya tepat di depan lubang hidungku tertiupi oleh hangat nafasku.

Dalam pandanganku yang terlihat adalah 2 dada ibu di dalam renda2 itu menggantung bergoyang, seakan akan jatuh menimpa kewajahku, dan perut yang putih sedikit berlipat, jika kulirik ke atas.

"Mmmfhhhh..emmm..emmm" suaraku terbungkam karena berciuman dengan bibir bawah pesing-erotis ibuku. Lendir basah itu membuat persentuhan antara wajah serta kewanitaan ibuku licin tanpa kendala berarti. Tubuhku mengejang merespon pertemuan nakal itu.

"Ambekane diatur ya Yaang..!
"Atur nafasmu ya sayang..!" Perintahnya sembari dia sendiri juga mengatur nafasnya sendiri, mempersiapkan diri dan libidonya untuk beraksi. Sembari tangannya bersandar di sandaran ranjang. Rambut panjangnya terjuntai seperti yang di film hantu.. Khusus yang satu ini adalah hantu di film blue yang ingin kukenthu. Ah aku jadi malu..

Yak, permainan pun dimulai, Dia menggoyang2 pinggulnya ke depan belakang di wajahku dengan tempo pelan. Menggosok-gosok tempik binalnya diantara dagu, mulut dan hidungku.
[HIDE]
d541ec5b1ea0cfa7d3fc6e815b1ecc.gif
[/HIDE] ]
Yang tersisa diwajahku saat itu hanya kedua mataku yang merem-melek menikmati rasa itu. rasa licin dan hangat yang menyelimuti hidung, mulut dan daguku.

SHE WAS FUCKING MY FACE BRO!! Could you imagine that? MY FUCKING DEAR MOTHER WAS FUCKING MY FUCKING FACE!!
IBUKU MENGENTOT WAJAHKU BRO!! bisakah kamu membayangkan? IBU BINALKU SENDANG MENGENTOT WAJAH NJANCOKU!!

INI ibuku!.. MANA ibumu??...

"Huaahh.. Huaahh.. Huaahh" desahnya menikmati wajah Rudi, diriku, tonjolan hidungku, bibirku, dan daguku. Kugoyangkan kepalaku mengimbanginya, seperti para penari india "Acha.. Acha" berulang kali sebagai tanda baktiku kepadanya, untuk menambah rasa nikmatnya, ibuku tercinta. Sesekali aku buka mulutku agar tempiknya dapat menikmaki tekstur gigi serta lidahku yang kukeluar-masukan untuk menggaruk, membasahi serta menjilati. Kunikmati sensasi itu dengan begitu khidmat, seolah sekhidmat ketika aku menikmati lagu Indonesia Raya..MERDEKA! Itulah penggambaran kejiwaanku saat itu.
[HIDE]
8940714.gif
[/HIDE]
Aah..aah.. Ahh..ahh.. Kriet..kriet.. Ngkik..ngkik...ngkik.. Desahannya dan desahan sang springbed saling sahut..

Dia meningkatkan tempo permainan, bergoyang-goyang liar, depan belakang, sembari kadang melompat-lompat binal, menggaruk-garukan liang senggama gatalnya ke wajah putranya. Bagai kuda lumping...

"Ini kuda lumping..kuda lumping... Kuda lumping... Entot..entotan.....!"

Sesekali dia mengangkat lalu menggenjot membebankan seluruh berat pantatnya jatuh tanpa ragu.
[HIDE]
983248ed2a3033fb3001f5e943f595.gif
[/HIDE]
Bagai koboi yang sedang rodeo. Seorang penunggang yang ingin menaklukan hewan liar. Dia ingin menaklukan wajah liar anaknya sendiri. Rambut hitam terurainya menyibak atas- bawah-kiri-kanan bagai penyanyi metal, ngguk-angguk-geleng-geleng-putar-putar. Tubuhnya menggenjot-genjot lebih tak terkendali dari sebelumnya.. Semakin liar, semakin binal.

Aaarrghh... Huh.. Huh.. Arrgghh.. Hah.. Hah.. Aaaaarghhhhh.. Huaaahhhh.... Ngkik.. Ngkik.. Plak..plak..plok..

Dia menjambak-jambak rambutku, menyodok-nyodokkan tempik keibuannya ke wajahku tanpa basa-basi, jujur mencari sensai birahi yang tak terkendali mengentot wajah putranya yang terdiam sunyi mendekati mati.
[HIDE]
11397071.gif
[/HIDE]
"MODAR AKU...!" umpatku dalam hati.. Entah bagaimana aku masih bisa bernapas, 2 lubang hidungku, dan mulutku berusaha keras menghidupiku. Tapi aku ikhlas jika harus mati dibawah vagina wanita yang menghidupkanku... "Bunuh aku dengan kenikmatanmu Buuuu.. " teriaku jujur didalam hati. Tubuhku mengejang menahan genjotan binalnya.. Punggungku melengkung ke atas, tangan dan kakiku berkontraksi melawan tekanan birahinya. Entah merek apa borgol yang ia gunakan, sehingga bisa menahan rontaan dariku. Sedang kontholku... Biarlah dia disana tegak menantang berkedut berliur konak, haus menanti belaian. Kasihan...

Ibuuk.. Arep nyampek le... Ibuukk arep nyampek lee.."huahhh..hah..hah... Aaaaaahhhhhhhhhh...... Cret.. Cret.. Cret...
Begitu intense, begitu liar...
Dia telah sampai.. Penunggang itu telah sampai pada tujuannya...

"Sluurp..sluurupp.. Sruuuput.." Kusedot cairan kewanitaannya yang mengalir deras membasahi mulutku. Dia menunduk lemas sehingga rambut panjangnya menjuntai ke bawah. lubang vaginanya tepat berada di lobang mulutku. Dia bergoyang goyang kecil dan pelan, kedepan-belakang, sambil kejang2 menikmati sisa2 orgasmenya. Kepala Ibuku terjatuh lunglai bersandar di sandaran ranjang, ngos-ngosan mencoba sadar dari intensitas post orgasmenya.
"Uhhh.. Uhh.. Enak nak ...anaku sayang.. Suwun ya Naak.. ibuuk suayaang Rudii..." Ucapnya sebagai pertanda kesadaranya. Merangkak turun kesamping dari wajahku diikuti mengecup keningku.

"Sebentar ya sayang..." Lanjutnya.. seraya bergerak turun dari ranjang.. Aku hanya bisa bengong konak memperhatikan wanita binal itu. Sambil lidahku menyapu membersihkan cairan lengket nan asin diseputar mulutku. "Hah..hah..hah"Nafasku tersengal-sengal mencoba membayar hutang oksigen yang tubuhku alami.

Dia mengambil 2 gelas2 kosong tempat air minumku tadi.. Lalu berjongkok di tepi ranjang...

"Ceeerrr...serrrr...suwissuwisweseswes...ahhhhhh " ibuku kencing..kencing ke dalam gelas2 ukuran besar itu.. Gelas ukuran 400 ml itu. 2 BUAH GELAS 400 ml... Hingga full meluber.. Astaga!...
[HIDE]
tumblr_n2h6ctk3k_L1ttxd23o1_500.gif
[/HIDE]
"Clegek" aku haus seketika..

"Dia menaruh kembali gelas-gelas itu ke tempatnya..ke atas nampan diatas meja disamping ranjang. Warna urinnya seperti wedang jeruk lemon.. Heeemmm... Mulutku kemecer (sensasi ingin merasakan).

Sungguh aku jadi bodoh memperhatikan tingkahnya. Tapi aku jadi gembira ketika tersadar sebantar lagi, ganti akulah yang akan merasakan nikmat surgawi dunia. "Asyiiik... Kontholku diluk engkas enak..." pikirku.

Dia menata nampan, lalu mengangkatnya. Dan berjalan keluar kamar. Mungkin dia akan mengambil mainannya yang lain, pikirku. Spontan aku menyeru...

"Ojo suwe suwe ya buk..! Rudi wes gak kuat pingin methu pisan!"
"Ja..Jangan lama2 ya bu.. !Rudi udah gak tahan pingin keluar juga!"
Ucapku sambil menyeringai girang. Penuh harapan..

Dia berbalik lalu "Heeeh.. Eling(Ingat)...Poso(Puasa)... hi..hi..hi..!" Jawabnya sambil mengerlingkan matanya nakal kearahku.. Tersenyum seolah tanpa dosa.

"WHAT...!WHAT..!WHAT THE FUCK?!.. SING NGGENAH AE BUK.. OJO GUYON BUK.. IBUUUK, HEI BUUUUK.."
"APAA..! APAA..! APA YANG TERJADI?!.. YANG BENAR AJA BU.. JANGAN BERCANDA BU.. IBUUU.. HEI IBUUU..!
Dia tidak menghiraukan teriakanku, Aku meronta sejadi-jadinya.. Tapi tertahan oleh borgol2 kurang ajar, Borgol sialan..!

Dia berlalu sambil menceditkan(menunggingkan) bokongnya menggodaku lalu hilang di balik pintu..

"Ceklek"

"JANCOOOOK!" Umpatku panjang dan medok, sambil meronta- ronta..

(Bersambung)

[HIDE]
Klik untuk lanjutan>>>

Next
Chapter 6: Memang Demikian (Rini)
[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Selamat membaca updetamnya gan.. Kalau gambar gak muncul harap ...

1. Konfirmasi, semoga bisa diperbaiki..
2. Salahkan ISP anda yang memblokir
3. Cari cara unblock..

Thanks n enjoy
:aduh:
 
apik tenan iki hu..
incest ngene iki mantep..
kamar e d gawe ngesek terus.. gk mambu tempik iku kamar e :pandaketawa:
Pas resik2e yo ora dicritakne tho... Ganti sprei, ngepel, umbah2, setriko, nyemprot pewangi...

Kecuali enek scene ne... Wkwkkwk
:aduh: dibayangne dhewe ae..
 
Luar biasa gan pas banget ma ilustrasinya. Sarannya lebih detail lagi gan pas lagi bercinta biar lebih dalam lagi pembaca larut pada ilustrasinya. Top gan ente
 
Luar biasa gan pas banget ma ilustrasinya. Sarannya lebih detail lagi gan pas lagi bercinta biar lebih dalam lagi pembaca larut pada ilustrasinya. Top gan ente
Diusahakan hu... Kadang ilustrasi yang bener2 pas gak ada... Ilustrasi hanya dimaksudkan untuk mempermudah penggambaran.. Tetapi penggambaran terbaik tetap ada di benak masing2 pembaca...

Moga masih bisa dianggap cukup untuk suhu..
:alamak: terima kasih masukannya
 
Bimabet
Ahh bisa aja nih suhu..konsepnya mantap huu ciyuzz dehh..
Smoga masuk nominasi cerbung terbaik hu..:adek:
Lol hu... Hanya sekedar menuangkan pikiran ke dalam tulisan.. Ada yang mau baca ajaudah untung..
Makasih atas apresiasinya hu... Suhu baaaiikk deh.. Aku cukaaa..
:aduh:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd