Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GARA-GARA HUTANG AYAH

Elon_Muks

Suka Semprot
Daftar
15 Dec 2022
Post
5
Like diterima
97
Bimabet
Halo saya coba nulis cerita terjemahan dari cerita lucah melayu

Chapter 1. Dua Penagih Hutang

https://assets.**************/post-image-63e5ea5213d6a.jpg
“Ayah mau makan apa malam ni?” tanyaku perlahan sambil melihat lihat isi kulkas. Tak banyak isi lemari pendingin itu. Hanya beberapa potong tahu, dua biji telur, dan sedikit sayur yang masih terbungkus di dalam plastik. Tak begitu jelas itu bayam atau sawi. Malas aku untuk melihat lebih jelas yang pasti sayur-sayuran berdaun.

“Mana yang ada saja deh Syifa, kebetulan kau lagi liburan. Ayah pasti suka semua makanan yang kamu masak.” Jawab ayahku perlahan dari ruang tamu depan, sambil membaca surat khabar.

Dia duduk di depan TV lama kami yang sudah makin kabur gambarnya itu. Layar TV menayangkan acara gak jelas di pagi hari yang sudah menunjukan pukul sepuluh.

Oh iya namaku Syifa, aku seorang Mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu Universitas Swasta yang terletak di kota Jogja. Aku sudah memasuki tahun kedua mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan setiap kali libur semester, pasti aku akan pulang ke kampung halamanku yang terletak di kota Tangerang, Provinsi banten ini.

Ayahku adalah seorang pensiunan pegawai negeri sipil golongan bawah, wajarlah jika kondisi keuangan kami pas-pasan saja. Ibuku telah lama meninggalkan kami, minta diceraikan ketika aku masih kecil.. Aku tidak tahu pasti apa penyebabnya karena ayahku tidak pernah menceritakan kepadaku soal perceraian mereka. Aku juga merasa tidak enak kalau menanyakan perkara itu kepada ayahku.

Perlahan aku menarik keluar plastik berisi Tahu yang telah keras beku itu lalu aku letakkan ke dalam loyang kemudian aku menyalakan air keran dan membiarkan loyang itu penuh berisi air, agar tahu itu bisa mudah di bersihkan.

Aku kemudian melangkah keluar, melihat ayahku masih membaca surat kabar. Aku menarik nafas yang dalam, merasa terharu melihat ayahku. Rambutnya kini sudah semakin memutih, dan tubuhnya yang dulunya berisi kini semakin kurus. Mungkin dia cukup berat membiayai kuliah aku hanya dengan gaji pensiun yang dia terima.

Aku hanya bisa giat belajar dan berdoa agar kehidupan kami bisa berubah menjadi lebih baik. Aku berharap aku dapat membalas jasanya yang membesarkan aku seorang diri suatu hari nanti. Setelah selesai memasak aku mengajak ayah untuk makan bersama. Sesudah makan aku pergi ke kamarku, membuka-buka sosial media di ponselku. Melihat-lihat grup WA kelasku di kampus dan grup-grup organisasi kampus. Aku lumayan aktif mengikuti beberapa organisasi keagamaan mahasiswa..

Selagi asik rebahan sambil membuka-buka ponselku di atas tempat tidur yang suka berbunyi apabila aku bergerak sedikit saja. Ranjang tempat aku tidur ini sudah agak usang. Kasurnya semakin menipis, namun masih kukuh walau sudah dimakan usia.

Saat aku asyik membaca pesan-pesan teman-temanku di grup WA kampus, aku mendengar suara lelaki asing di dalam ruang tamu rumahku. Terdengar suara lumayan keras dengan aksen seperti orang dari wilayah Indoneia timur. Semula aku mengira itu suara TV. Namun aku menyadari bahwa itu bukan suara dari siaran TV. Aku menutup ponselku mencoba mendengar apa yang dibicarakan orang itu dengan ayahku..

“Kapan mau bayar… Janji-janji doang. Dulu bapak pinjam tiga puluh juta katanya mau modal buat buka usaha. Mau bayar dua juta perbulan. Sekarang sudah mau tiga bulan gak pernah bayar!” Hardik orang itu dengan suara yang makin lantang.

Ayah pinjam tiga puluh juta? Buat apa?? pikirku. Kemudian aku mulai teringat ayahku pernah bilang dia mau ikutan investasi yang marak itu. Aku sudah menasehati dia bahwa itu berbahaya. Jangan-jangan dia benar-benar ikutan investasi bodong. Dia mungkin tergiur oleh investasi itu. Tapi aku tak pernah menyangka kalau ayahku sampai meminjam uang kepada orang lain dengan nilai yang cukup besar untuk ukuran orang seperti kami.

“Tolong lah… beri sedkiit kesempatan mulai bulan depan aku akan mencicil, aku janji.” Suara ayahku sedikit bergetar. Dadaku terasa sesak mendengar itu. Aku tahu kondisi keuangan ayahku, tak mungkin dia dapat membayar uang senilai dua juta perbulan.

“Hmm… minjam enak banget cepat aku kasih… Tapi bayarnya lama. Begini saja, kau keluar dari rumah ini. Aku mau bakar rumah reyot ini, dan aku akan ambil tanah kamu. Aku bisa saja menghajar kamu memaksa kamu supaya bayar. Tapi aku masih nahan sabar!”Ancam orang itu.

Mendengar ancaman orang itu aku segera memakai jilbab lebarku lengkap dengan cadarnya kemudian aku keluar kamar.

Tiga pasang mata termasuk ayahku memandang ke arahku. Aku dapat melihat wajah penuh penyesalan dari ayahku.

“Wow? Aku tak menyangka kau punya anak, cewek lagi anak kamu…” kata lelaki berbadan tegap yang memakai tshirt hitam ketat, dengan gambar tato naga di lengannya. Yang seorang lagi sedikit kurus, memakai kaca mata hitam, kemeja putih. Memandangku dari atas dan ke bawah.

“Kalian tak boleh mengusir kami dari rumah ini! Kalau berani aku akan lapor polis!” Kataku dengan suara yang bergetar. Dua orang itu hanya tersenyum mendengar kata-kataku.

“Adik cantik… Ayah kamu ini ada utang sama kami… Ada tertulis dalam kontrak, kalau dia tidak membayar selama 3 bulan berturut turut, jaminannya kami sita. Rumah ini jadi jaminan dari ayah kamu adik cantik.” katanya tenang dengan suara tegas.



Aku memandang ke arah ayahku. Ayahku menundukan wajahnya. Aku sangat kecewa dengan ayahku yang berani menjaminkan tanah dan rumah kami demi uang 30 juta rupiah yang entah sudah hilang kemana akibat investasi bodong.

“Tolong… Jangan usir kami… Jangan ambil rumah kami… Saya… Saya tak tahu ayah saya pinjam dari kalian… Saya… Saya akan tolong ayah saya dapatkan duit, berikan kami waktu sebulan lagi…” Kataku memohon. Dengan sekuat mungkin aku menahan air mata yang mulai menetes membasahi pipiku. Lelaki tadi cuma mendengus tidak percaya.

Tiba tiba rekannya yang berbadan agak kurus dan berkaca mata hitam itu berbisik sesuatu kepada yang berbadan kekar tadi. Lelaki berbadan kekar itu tersenyum mendengar bisikan rekannya itu.

“Hmm… Di dalam kontrak yang ditandatangani ayah kamu ada tulisan bahwa kami boleh mengambil rumah sekaligus tanah kalian. Aku akan berbaik hati aku tak akan ambil rumah kalian… Tapi ada satu lagi harta yang saya boleh ambil menggantikan rumah dan tanah ini.” kata Lelaki berbadan Kurus yang sepertinya bos dari lelaki kekar.

Aku dan ayahku berpandangan. Ada harta lain apa dari kami yang bisa membayar hutang kami. Yang ada dalam rumah hanya TV lama berjenis TV tabung yang ketinggalan zaman dan kulkas yang tentu tak sebanding dengan hutang ayah.

“Anak kamu boleh jadi pengganti jaminan tanah dan rumah…”

Kata-kata orang kurus berkulit hitam itu membuatkan aku dan ayahku sangat kaget dan saling berpandangan.

“Jangan!! ini tidak boleh. Lebih baik kalian bunuh saya! J… Jangan ambil anak saya!” Teriak ayahku yang kemudian melangkah ke arahku, seolah melindungku dari mereka.

“Heh, tolonglah kawan… Kami tau kamu tidak akan sanggup membayar… Kami beri kesempatan setahun pun belum tentu kamu bisa mengumpulkan uang untuk membayar. Tapi kalau kau merelakan anak kamu untuk aku maka aku juga akan melupakan hutang kamu. Pikir baik-baik.” kata lelaki hitam kurus berkaca mata tadi tegas.

Ayahku masih berdiri dihadapanku. Tidak akan menyerahkanku. Aku menarik nafas dalam, mencoba memikirkan solusi yang terbaik. Namun aku tahu apa yang dikatakan orang itu betul. Sangat berat bagi ayahku untuk bisa membayar hutangnya. Aku benar-benar ketakutan dengan apa yang akan kami hadapi.

“Jangan harap!” Teriak ayahku.

Tapi dengan tanpa belas kasihan orang berbadan kekar itu menghajar wajah ayahku membuat dia jatuh ke lantai. Aku dengan panik dan marah segera menghambur ke arah ayahku.

“Ayah!!!” Aku memeluk ayahku dan aku melihat dia mengerang kesakitan. Aku menggigit bibir bawah.

“Apa mau kalian! Tolong … Jangan aniaya ayahku dan jangan ambil rumah kami!” kataku sambil menangis. Dua lelaki berkulit hitam itu tersenyum nakal.

Bersambung…
 
Asik salah satu alur favorit ane, ukhti ukhti yg terpaksa ngelonte.
Lebih cakep lagi kalo syifa udah punya cowok idaman yg mau ngelamar tapi batal karena syifa terpaksa jadi lonte.

Tapi apapun alurnya nanti, pasti bakal jadi bacaan favorit ini. Semangat suhu
 
Harus pasang mercusuar di mari
Lanjutkan sampe tamat suhu
Jangan lelah untuk update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd