Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Besoknya Shén Long berkunjung ke jendral Liang untuk mempelajari cara membaca cuaca dan iklim di sekitar pulau Tsushima.

"Terima kasih Jendral Liang atas pengajarannya,"ucap Shén Long dengan salam Gongshu setelah menerima pelajaran dari Jendral Liang yang dia juga membalasnya dengan salam Gongshu.

"Jendral,kalau anda berkenan dimanakah Meifeng berada?"tanya Shén Long yang berdiri menghadapnya.

"Dia ada dikamarnya mungkin kamu bisa kesana menemuinya,"ucap Jendral Liang sambil menyeduh teh.

"Terima kasih Jendral,"ucap Shén Long yang langsung meninggalkan jendral Liang lalu pergi menuju kamar Meifeng dan didapatinya Meifeng yang duduk membelakanginya sambil menyulam sebuah kain yang bergambar dua kupu- kupu yang bersayap pelangi yang terbang berdampingan.

Shén Long mendatangi Meifeng secara diam diam lalu memeluknya dari belakang yang sempat membuat Meifeng kaget dan menoleh ke belakang terus....
Meifeng
Cuuup...suara kecupan Shén Long mendarat di pipi kanannya ketika dia menoleh kebelakang.

Lalu dia menyadarkan kepalanya ke dada Shén Long sedangkan kedua tangan Shén Long memeluk perutnya.

Kemudian Meifeng mengajaknya berciuman mesra dengan Shén Long sambil lidah mereka saling beradu.

Lalu tangan Meifeng meletakkan sulamannya terus tangan kanannya melingkar kebelakang ke leher Shén Long semakin lama ciuman mereka menjadi liar sehingga saling menggigit bibir atas mereka.

Cuuppp..suara kecupan Shén Long yang jatuh dikening Meifeng sebagai penutup cumbuan mereka.

"Kamu lagi membuat apa,sayangku?"tanya Shén Long sambil memeluknya dan menciumi pipinya secara gemas.

"Aku ingin membuat sapu tangan untukmu agar kamu selalu mengingat aku dimanapun kamu pergi bertempur,"jawab Meifeng sambil menunjukkan sapu tangan dengan sulamannya kepada Shén Long.

Dilihatnya sapu tangan itu oleh Shén Long dan dia menyukainya walaupun masih belum jadi kemudian Shen Long mencium pipinya Meifeng sekali lagi.

Kemudian Shén Long melepaskan pelukannya dan duduk disebelahnya sambil menuang air putih di cawan lalu diminumnya sedangkan Meifeng langsung tersipu di dadanya.

Shén Long menceritakan semuanya ke Meifeng mulai keberangkatan yang mulia Khan dan segala rencananya didalam penyerangan di Tsushima.

"Sayangku,kamu bisa kenal dengan Roulan dari mana?"ucap Shén Long yang lagi membelai rambut Meifeng.

"Oh,dia itu memang teman aku,"ucap Meifeng yang masih tersipu di pundak Shén Long.

"Aku juga tidak tahu kalau Roulan yang kamu ceritakan itu adalah dia,"sambung Meifeng.

"Aku sebenarnya sempat bingung sama dia karena...."ucap Shén Long yang masih membelai rambut Meifeng.

"Kenapa kamu tidak lanjutin perkataanmu?"tanya Meifeng yang tetap tersipu.

"Maafkan aku,sebenarnya aku dan dia telah bercumbu padahal aku cuma berkata kepadanya aku hanya melindungi dia yang sama artinya melindungi semua orang tetapi dia malah mengajakku bercumbu yang membuatku menjadi merasa bersalah dengan ke 4 orang kusayangi,"ucap Shén Long yang membuat Meifeng berdiri dan tersenyum lalu mencium pipi Shén Long.

"Terima kasih sayang telah menjadikanku menjadi salah satu orang yang kaukasihi",ucap Meifeng sambil tangannya membelai pipi kanan Shén Long.

"ini yang aku suka dalam dirimu yaitu kejujuranmu,"batin Meifeng ketika membelai pipi Shén Long.

Lalu mereka bercumbu lagi dan tangan Shén Long telah menurunkan kemben Meifeng sehingga buah dadanya keluar yang langsung dilahap oleh Shén Long dengan memainkan putingnya dengan lidahnya dan disedotnya.

Kedua tangan Meifeng memegangi kepala Shén Long yang lagi menetek buah dadanya.

Kemudian tangan kiri Shén Long berusaha meraba ke bawah yang langsung ditahan Meifeng sambil dia menggelengkan kepala.

"Maafkan aku sebab aku telah mendapatkan rembulan,"ucap Meifeng yang kemudian Shén Long memasukkan kembali buah dada Meifeng dan juga membenahi kembennya.

Lalu mereka hanya berpelukan saja sampai Shén Long kemudian berdiri kejendela untuk melihat gazebo yang berada di kolam.

Dia teringat akan mimpinya yang kemarin tentang pengkhianatan Meifeng kepadanya.

Meifeng melihat Shén Long sedih Seperti memikirkan sesuatu maka dia berusaha mendekati dengan memeluknya dari belakang.

"Sayang,kenapa kamu bersedih?"tanya Meifeng dengan memeluk punggung Shén Long dan menaruh kepalanya dipunggung itu.

Lalu dia ceritakan semua mimpi itu kepada Meifeng mulai dari awal sampai dia mati tertikam oleh pedang Meifeng.

"Begitulah isi mimpi itu yang membuatku gusar akan dirimu apakah kamu tega melakukan itu kepadaku",ucap Shén Long menoleh ke Meifeng yang sekarang berada disampingnya tetapi dia hanya diam seribu bahasa sambil memandang ke depan.

"Meifeng,Apakah kamu benar-benar mencintaiku?"tanya Shén Long dengan menarik tubuhnya untuk menghadap kepadanya.

Meifeng hanya diam seribu bahasa dan matanya menitikkan air mata sambil memandang Shén Long.

"Ya,aku mencintaimu tetapi...",ucap Meifeng yang kemudian terdiam dan tidak dilanjutkan.

"Tetapi apa?"tanya Shén Long sambil berusaha mengusap air matanya Meifeng.

"Aku sangat mencintaimu tetapi apakah semua istrimu mau menerimaku apa adanya apalagi aku ini orang biasa",ucap Meifeng kemudian dia menjatuhkan kepalanya ke dada Shén Long.

"Kalau masalah itu kamu jangan khawatir sebab aku sudah mulai mengajak bicara mereka agar mereka semua mau menerimamu,"ucap Shén Long sambil membelai rambut Meifeng.

"Apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkanmu",ucap Shén Long yang berusaha menenangkan Meifeng dengan membelai rambutnya.

"Cuuup.."suara ciuman yang jatuh di kening Meifeng.

"Aku pergi dulu sebab ada pekerjaan yang harus kuselesaikan terlebih dahulu dibarak",ucap Shén Long yang kemudian melepaskan pelukannya ke Meifeng tapi sebelum dia pergi selalu memberikan ciuman di kening Meifeng sekali lagi.

Pada saat yang sama Xǔ Mao telah sampai di Tianjin beserta istri dan anak-anaknya langsung memasuki barak.

"Istriku,kita sudah sampai di barak",ucap Xǔ Mao yang masih menunggangi kuda disebelah keretanya.

Maka dibukanya pintu kereta itu dengan bersamaan dengan Xǔ Mao turun dari kudanya lalu membantu istrinya dan anak-anaknya turun dari kereta.

Anak - anaknya takjub karena melihat banyak kapal kapal besar yang masih berlabuh di dermaga.

"Semoga aku bisa ketemu kak Shén Long",batin Huimin ketika dia menemani anak-anaknya melihat kapal kapal tersebut.
Huimin
Xǔ Mao hanya berdiri melihat istri dan kedua anaknya melihat kapal kapal tersebut.

"Bagaimana liburanmu?"tanya seseorang yang berada disebelah Xǔ Mao yang tak lain adalah Shén Long.

"Jendral Shen long",ucap Xǔ Mao yang sempat kaget karena kedatangan Shén Long langsung dia memberi hormat dengan salam Gongshu.

"Aku baru saja datang dan mereka ikut karena ingin melihat aku pada saat berangkat ke Busan",ucap Xǔ Mao sambil memandang keluarganya.

"Kita baru bisa berangkat mungkin besok lusa sedangkan kamu tidak punya rumah di Tianjin terus keluargamu tinggal dimana?"tanya Shén Long sambil memandang Huimin dan kedua anaknya yang lagi berjalan jalan didermaga.
Xu Mao
"Mungkin mereka bisa tinggal di penginapan",jawab Xǔ Mao.

"Jangan,lebih baik kamu sekeluarga tinggal di rumahku saja apalagi kasihan anak anak kamu kalau tinggal di penginapan,"ucap Shén Long yang membuat Xǔ Mao merasa sungkan atas kebaikan Shén Long.

"Terima kasih atas kebaikan Tuan jendral tetapi kami tidak bisa sebab kami takut malah merepotkan...",ucap Xǔ Mao yang terpotong.

"Pokoknya kamu sekeluarga tinggal di rumahku dan kamu tidak boleh membantah sebab ini perintah,"ucap Shén Long agak keras ke Xǔ Mao.

"Maaf,jendral dan terima kasih atas kebaikannya",ucap Xǔ Mao sambil memberi salam Gongshu ke Shén Long.

Kemudian Huimin dan anak- anaknya menghampiri mereka setelah puas melihat kapal kapal tersebut.
"Ayah,kapalnya banyak dan sangat besar besar",ucap anak anak Xǔ Mao sambil berlari keayahnya.

"Kak Shén Long",sapa Huimin kepada Shén Long dan dijawab Shén Long dengan anggukan.

Anak anak Xǔ Mao bercerita ke ayahnya tentang megahnya kapal kapal itu dihadapan Shén Long dan Huimin juga sehingga mereka tidak karena keluguan mereka.
Kemudian Shen long mendekati anak anak Xu Mao terus berlutut didepan mereka sambil memegang kepala anak laki laki Xu Mao yang merupakan yang bungsu.
"Adik kecil siapa namamu?"tanya Shén Long kepada anak perempuan Xǔ Mao.
"Namaku Xǔ yǔ 许雨)",ucap anak perempuan Xǔ Mao yang merupakan anak paling besar.
Shen Long tersenyum lalu membelai rambut anak itu lalu dia menoleh ke adiknya lagi
“Sedangkan nama kamu?”tanya Shen Long dengan senyum lembutnya kepada adiknya laki – laki.lang
“namaku Xǔ lóng (许龙)”,jawab anak laki – laki Xu Mao yang membuat Shen long gemes dengan mengucek rambutnya.
“Andai saja mereka ini anak dari kak Shen Long mungkin hidupku lebih indah”,batin Huimin melihat Shen long menyapa ana
knya terus dia berdiri.
"Kalian boleh pergi keliling di barak dulu sedangkan aku mau bicara dengan ayah kalian di kantor,"ucap Shén Long kepada Huimin dan anaknya.
"Terima kasih paman",ucap anak anak Xǔ Mao kepada Shén Long lalu mereka jalan lagi sambil menarik tangan ibunya.

Lalu Shén Long dan Xǔ Mao meninggalkan Huimin dan anak - anaknya untuk pergi ke kantor untuk membahas Persiapan mereka untuk berangkat ke Busan.

“Xu Mao,bagaimana persiapan dan persediaan kesatuan Naga Gunung untuk berangkat ke Busan?”tanya Shen Long kepada Xu Mao yang duduk di depannya.

“Semua sudah kupersiapkan sebelum aku pergi berlibur dan Naga Gunung siap berangkat kapanpun”,jawab Xu Mao membuat Shen Long senang.

“Bagus,berarti lusa kita bisa berangkat bersama dengan kesatuan Tikus Gunung yang juga sudah siap”,ucap Shen Long.

Kemudian Shen Long membaca semua laporan Xu Mao dan memeriksanya secara seksama.

“Semua laporanmu sudah kuperiksa dan hasilnya bagus,”ucap Shen Long setelah membaca laporan Xu Mao.

“Terima kasih jendral,”ucap Xu Mao sambil memberikan salam Gongshu.

“Kamu boleh pergi dan sebentar lagi juga aku mau pulang ke rumah atau kamu bisa pulang bersamaku”,ajak Shen Long sambil menata semua laporan Xu Mao dan menaruhnya ke dalam rak.

“Kalau begitu saya mohon diri untuk memanggil istri dan anakku agar bisa pulang bersama anda,”ucap Xu Mao yang kemudian berdiri sambil memberikan salam gongshu dan ditanggapi Shen Long dengan anggukan terus Xu Mao meninggalkan ruangan itu untuk mencari istri dan anak – anaknya.

Setelah itu Shen long memerintahkan ajudannya untuk merapikan semua berkas berkas yang ada diatas mejanya dan memerintahkan lagi ajudannya untuk menyiapkan kudanya kemudian Shen Long pergi keluar dari ruangan itu terus sebab dia mau pulang.

Sambil menunggu kudanya datang maka dia melihat dari kejauhan Xǔ Mao telah siap beserta keluarganya yang sudah naik kereta.

Akhirnya kudanya telah siap maka dia menungganginya kemudian Xu Mao dan kereta keluarganya mendekati Shen Long terus mereka pulang bersama ke rumah Shen Long.

Sesampainya mereka di rumah Shen Long langsung disambut oleh Zhang YuQi,Fan Bingbing,dan Song Hye Kyo yang selalu menantikan suami mereka pulang ke rumah.

Tetapi mereka heran kenapa Shen Long pulang dengan Xu Mao dan ada kereta yang mengikuti mereka yang ikut juga masuk ke kediaman mereka.

Setelah mereka masuk ke dalam pekarangan rumah terus Shen long dan Xu Mao turun dari kudanya lalu Shen Long mendekati istri – istrinya sedangkan Xu Mao menuju ke kereta itu untuk membantu turun keluarganya yaitu Huimin dan kedua anaknya turun.

“Huimin”,sapa Zhang YuQi mendekati mereka yang baru turun dari kereta.

“Kak YuQi”,sapa Huimin yang juga mendekati Zhang YuQi.
Zhang YuQi
Mereka langsung saling peluk sebagai luapan rasa kangen mereka yang telah lama tidak bertemu.

“Mama”,panggil Xu Lung sambil memegangi tangan ibunya yaitu Huimin.

“Adik Kecil siapa nama kamu?”tanya Zhang YuQi sambil berlutut dihadapan anak Huimin.
Zhang YuQi
“Namaku Xu Lung”,jawab anak itu yang membuat Zhang YuQi gemas dengan mencubit pipi anak itu.

“Sedangkan nama kamu siapa adik kecil?”tanya Zhang YuQi ke kakak perempuannya.

“Namaku Xu Yu”,ucap anak perempuan Huimin yang berada disebelah ibunya.

“Ibu,bibi ini siapa?”tanya Xu Yu ke ibunya.

“Dia Ini Bibi YuQi merupakan teman kecil ibu”,jawab Huimin ke anaknya.

“Bibi YuQi Cantik sekali”,ucap Xu Yu yang membuat Zhang YuQi dan Huimin tertawa.

“kedua anakmu lucu”,ucap Zhang YuQi yang kemudian berdiri.

Fan Bingbing dan Song Hye Kyo mendekati mereka lalu Zhang YuQi memperkenalkan Huimin ke mereka.

“Aku memang ijinkan mereka tinggal disini sebab mereka tidak punya rumah disini dan kasihan juga anak mereka kalau mereka tidur di penginapan,”jelas Shen Long yang mendekati mereka.

Lalu mereka masuk ke dalam rumah untuk menuju ke ruang makan sebab waktu makan malam telah tiba.

Dengan posisi duduk disebelah kiri Shén Long adalah Zhang YuQi yang bersebelahan langsung dengan Huimin sedangkan sebelah kanan Shén Long yaitu Fan Bingbing yang bersebelahan dengan Song Hye Kyo lalu sebelah Huimin adalah suaminya yaitu XǓ Mao lalu Xǔ Lung baru setelah itu Xǔ Yu yang bersebelahan langsung dengan Song Hye Kyo.

Huimin melihat keakraban Shén Long dan istrinya didalam makan bersama membuatnya iri sebab Shen Long memperhatikan ke semua istrinya dengan mengambil lauk atau sayur ke mangkok mereka begitu pun juga melakukan hal yang sama kepada Shen long sedangkan dia dan suaminya tidak pernah melakukan hal itu.
Huimin
“Mungkin aku sangat beruntung sekali apabila aku menjadi salah satu istri kak Shen Long,”batin Huimin dengan menatap Shen Long sambil membayangkan dia juga diperlakukan sama dengan Shen Long.

Zhang YuQi menoleh kesebelahnya melihat Huimin makan dengan menatap suaminya maka dia mengambil secuil daging sapi lalu dimasukkan kedalam mangkok Huimin yang langsung membuatnya tersadar lalu menoleh ke sebelahnya terlihat Zhang YuQi tersenyum setelah memberikan daging itu.

Lalu Huimin membalas senyuman itu kemudian dia melakukan hal yang sama mengambil seciul daging kemudian diberikan ke suaminya Xu Mao dan juga ke kedua anaknya secara bergiliran yang langsung membuat mereka kaget akan pemberian itu dan terus mereka melanjutkan makan mereka sambil saling memberi lauk atau sayur ke sesama mereka tetapi di kalangan keluarga mereka masing – masing.

“Suamiku,kapan berangkat ke Busan?”tanya Fan Bingbing sambil mengambil secuil sayur terus dimasukkan ke dalam mangkok suaminya.

"Mungkin dua atau tiga hari kalau tidak ada masalah aku dan Xǔ Mao berangkat",ucap Shén Long.

"Suamiku,kami bertiga juga ikut menemanimu ke Busan karena Dik Hye Kyo ingin kembali pulang dan kami juga ingin melihat alam Goryeo",ucap Fan Bingbing yang diikuti dengan anggukan Song Hye Kyo dan Zhang YuQi.

"Baiklah kalau kalian ikut",ucap Shén Long sambil makan.

"Suamiku,aku juga ikut kamu sama seperti mereka",ucap Huimin setelah mendengar percakapan mereka.

"Ya,ayah Xǔ Yu juga mau ikut",ucap Xǔ Yu sambil makan nasi.

"Jangan,istriku disana sangat berbahaya",ucap Xǔ Mao.

"Biarlah mereka ikut nanti kujaga mereka",ucap Zhang YuQi melihat Xǔ Mao.

"Hore",sorak Xǔ Yu dan Xǔ Lung karena Zhang YuQi mau melindungi mereka.

"Hahahaha",gelak tawa seisi rumah karena tingkah lucu anak Xǔ Mao.

Setelah makan malam maka Xǔ Mao dan keluarganya memilih istirahat karena kecapekan perjalanan jauh sedangkan Shén Long dan semua istrinya beristirahat di dipan gazebo sambil memandang rembulan yang mau purnama.
Shén Long duduk dengan Zhang YuQi disebelah kanannya yanglagi tersipu dipundaknya sedangkan pundaknya yang kiri ada Fan Bingbing lalu Song Hye Kyo berbaring beralaskan paha Shén Long.

"Bulan malam ini sangat terang dan besok merupakan festival Kue bulan maka sebaiknya kita membuat kue bulan untuk suami kita tercinta",ucap Zhang YuQi yang masih tersipu dengan memandang rembulan.

"Ya,aku bisa buatkan kue bulan khas Goryeo seperti dulu kita pernah lakukan",ucap Song Hye Kyo yang masih berbaring di paha Shén Long.

"Kalau begitu besok kita mulai belanja bahannya di pasar,"ucap Fan Bingbing.

Lalu Fan Bingbing mencium pipi suaminya tetapi ketika Shén Long mau membalasnya malah diajak berciuman dengan Fan Bingbing sedangkan Song Hye Kyo membuka celana Shén Long dan mengeluarkan pedang Shén Long yang masih lunglai lalu dikulumnya pedang suaminya terus Zhang YuQi berusaha menciumi jenjang leher suaminya dengan menjilati.

Lalu Fan Bingbing menghentikan ciumannya dan bergantian menciumi leher suaminya maka Shén Long menoleh ke kanan untuk berciuman dengan Zhang YuQi tetapi...

Tiba – tiba Ia turun dari gazebo terus membungkuk karena dia merasakan mual dan muntah muntah.

Fan Bingbing dan Song Hye Kyo kemudian menghentikan ciumannya karena melihat Zhang YuQi yang lagi muntah muntah begitu juga Shén Long menatapnya penuh keheranan lalu Fan Bingbing dan Song Hye Kyo langsung berlari menuju Zhang YuQi dengan membantu memijatnya sedangkan Shén Long memasukkan kembali pedangnya kedalam celananya.

Fan Bingbing memijat tengkuk lehernya sedangkan Song Hye Kyo mengelus elus punggungnya untuk membuat Zhang YuQi merasakan lebih nyaman.

"Kak YuQi,kenapa?"tanya Song Hye Kyo yang masih mengelus elus punggungnya Zhang YuQi.

"Tidak tahu kenapa kok tiba-tiba merasa mual",ucap Zhang YuQi sambil memegang dadanya karena dia merasa masih mau memuntahkan semua isi perutnya tetapi tidak keluar.

"Pelayan",teriak Shén Long memanggil pelayannya.

"Ya,tuan",jawab seorang pelayan wanita yang langsung mendekati Shén Long.

"Kamu cepat panggil tabib",perintah Shén Long kemudian menghampiri mereka.

“Ya,Tuan,”jawab pelayan itu dan langsung bergegas lari meninggalkan mereka.

Setelah Zhang YuQi selesai muntah – muntah maka dia langsung dituntun oleh Fan Bingbing dan Song Hye Kyo untuk duduk digazebo sedangkan Shén Long yang berada didepannya merasa gusar ketika melihat istrinya sakit.

"YuQi,apakah kamu tidak apa-apa?"tanya Shén Long yang dihadapannya sambil memegangi tangannya.

"Tuan,tabib telah datang",teriak pelayan dengan seorang laki laki tua yang membuat kotak obat langsung menghampiri Zhang YuQi.

Tabib meminta tangan kanan Zhang YuQi untuk memeriksa nadi tangannya dan diberikan tangan itu oleh Zhang YuQi untuk diperiksa sedangkan Fan Bingbing,Song Hye Kyo,dan Shén Long berdiri dibelakang tabib itu.

Tabib itu sedang memeriksa nadi Zhang YuQi sambil mencoba berpikir untuk menyimpulkan penyakitnya dengan raut wajahnya yang pertama bingung tetapi akhirnya tabib itu tersenyum lalu melepaskan tangan Zhang YuQi terus menuliskan sebuah resep obat untuk Zhang YuQi.

"Tabib,bagaimana keadaan istriku?"tanya Shén Long ketika tabib itu telah selesai membuat resep obat.

"Jendral tidak perlu khawatir dengan penyakit istri anda sebab istri anda sebenarnya tidak sakit melainkan istri anda hamil",jawab tabib itu sambil bangkit berdiri.

"Selamat jendral Shén Long sebab anda akan mendapatkan seorang anak",ucap tabib sambil memberikan salam Gongshu yang membuat semua orang disitu bahagia termasuk Zhang YuQi sambil memegangi perutnya.

"Terima kasih juga tabib atas pertolongannya",ucap Shén Long dengan memberikan salam Gongshu juga ke tabib itu.

"Kalau begitu saya mohon diri dan ini resep obat untuk penguat janin agar kandungan istri anda kuat",ucap tabib itu kemudian diberi imbalan oleh Shén Long beberapa tail perak lalu diantar pulang oleh pelayan laki laki Shén Long.

Ketika tabib itu keluar bertepatan dengan dengan Xǔ Mao dan Huimin yang mendatangi mereka.

"Selamat kak",ucap Fan Bingbing yang kemudian memeluk Zhang YuQi.

"Selamat",ucap Song Hye Kyo yang juga memeluk Zhang YuQi.

"Selamat Jendral Shén Long atas kehamilan istri anda",ucap Xǔ Mao memberikan selamat dengan salam Gongshu ke Shén Long dan dibalasnya dengan salam Gongshu juga.

"Kak YuQi,selamat atas kehamilannya,"ucap Huimin sambil memeluk Zhang YuQi.

"Kakak,kamu sungguh beruntung telah mendapatkan benih dari kak Shén Long,"batin Huimin ketika dia memeluk Zhang YuQi.

mereka berbincang bincang sebentar sampai Xǔ Mao dan Huimin pamit untuk pergi tidur.

"Suamiku,untuk malam ini kami telah sepakat kalau kamu harus tidur dengan kak YuQi sebab dia lebih membutuhkanmu untuk menemaninya malam ini",ucap Song Hye Kyo sambil tersenyum manja dan didukung oleh Fan Bingbing dengan anggukan lalu mereka berpamitan dengan Zhang YuQi untuk pergi tidur sedangkan Shén Long dan Zhang YuQi masuk ke kamar untuk tidur bersama.

Malam ini mereka tidak melakukan berahi karena Shén Long tidak mau terjadi sesuatu pada janinnya maka malam itu mereka habiskan dengan berpelukan.

"Istriku,kita lupa tanya sama tabib tentang janinmu apabila kamu pergi jauh",ucap Shén Long sambil tidur memeluk Zhang YuQi yang membelakanginya sambil diciumi kepala istrinya.

"Tidak apa-apa,besok aku bisa tanya sendiri",ucap Zhang YuQi sambil menarik tangan Shén Long dan digenggamnya erat erat.

"Suamiku,aku boleh tanya sesuatu ke kamu?"tanya Zhang YuQi.

"Tanya apa istriku?"tanya Shén Long yang mulai memejamkan mata.

"Bolehkah aku mengajak Meifeng juga ikut merayakan kue bulan disini juga",ucap Zhang YuQi yang langsung membuat Shén Long membuka matanya lagi terus menarik tangannya dari genggaman Zhang YuQi terus dia telentang dengan tangan kanannya dibuat penyanggah kepalanya.

"Boleh saja apabila kita merayakan kue bulan dengan orang banyak",ucap Shén Long.

Kemudian Zhang YuQi membalikkan badannya terus tersipu di dada Shén Long.

"Jadi aku,Fan Bingbing,Song Hye Kyo,dan Meifeng akan membuat kue bulan terus kita makan bersama seperti dulu kita pernah memasak bersama",ucap Zhang YuQi dengan menaruh tangannya ke dada Suaminya.

"Tidak apa-apa asalkan semua orang bahagia",ucap Shén Long yang kemudian memejamkan matanya.

Lalu Zhang YuQi melihat suaminya telah tertidur maka dia juga memejamkan matanya dengan tidur di dada Shén Long.

Besok paginya Shén Long dan Xǔ Mao pergi ke barak sedangkan Huimin beserta anak anaknya tetap tinggal dirumah dan semua istri Shén Long pergi ke pasar kecuali Zhang YuQi sebab dia pergi ke tabib terlebih dahulu untuk menanyakan kondisi kandungannya apabila ia pergi jauh.

"Tabib,kemarin saya lupa menanyakan sesuatu pada anda bahwa apakah saya bisa pergi perjalanan jauh dalam kondisi hamil?"tanya Zhang YuQi ke tabib itu.

"Kalau Putri pergi perjalanan jauh dengan kandungan masih usia dini itu tidak ada masalah asal Putri tidak boleh kelelahan",ucap tabib itu.

"Apakah anda bisa menyertai saya untuk selalu melihat kondisi kehamilan saya pada saat perjalanan ke Busan?"tanya Zhang YuQi yang gusar akan kandungannya.

"Kalau hamba tidak bisa sebab hamba sudah terlalu tua dan tidak kuat untuk perjalanan jauh",ucap tabib.

"Apakah anda mengenal tabib yang bisa ikut serta dengan saya?"tanya Zhang YuQi yang gusar dan takut kalau terjadi apa apa dengan kandungannya.

"Tuan putri,jangan takut sebab hamba mempunyai seorang putri yang juga bisa ilmu tabib mungkin dia bisa ikut anda",ucap tabib yang kemudian memanggil anaknya yang kemudian datanglah seorang gadis muda.

"Ini anak saya bernama Lín Xīnrú (林心如)",ucap tabib itu sambil mengenalkan anaknya ke Zhang YuQi.
Lín Xīnrú
"Apakah kamu bisa menyertai saya untuk perjalanan ke Busan agar bisa melihat kondisi kandungan saya?"tanya Zhang YuQi ke Lín Xīnrú

"Hamba bersedia",ucap Lín Xīnrú dengan penuh semangat.

"Kalau begitu kamu bisa berkemas sebab besok atau lusa akan aku jemput kamu",ucap Zhang YuQi yang kemudian bangkit berdiri untuk pamit meninggalkan tabib dan Lín Xīnrú Anaknya.

Di kediaman Jendral Liang tepatnya disebuah gazebo ada seorang gadis yang telah baru menyelesaikan sulamannya di sapu tangan yang akan diberikan untuk Shen Long.

"Shén Long,hari ini merupakan festival kue bulan yang mana dulu kamu telah mengambil kegadisanku",batin Meifeng yang duduk di gazebo rumahnya.

"Meifeng",suara wanita memanggil dia di belakangnya langsung ia menoleh ternyata Zhang YuQi.

"Putri YuQi",jawab Meifeng sambil memberikan salam Gongshu dengan menundukkan kepala.

"Kamu tidak usah terlalu resmi denganku cukup panggil kakak saja",ucap Zhang YuQi.

"Kak YuQi",ucap Meifeng.

"Meifeng,ayo temani aku pergi ke pasar untuk membeli bahan bahan dan setelah itu kita masak bersama lagi seperti tempo hari tetapi untuk hari ini kita memasak kue bulan mungkin kamu bisa buat kue bulan khas Tianjin",ucap Zhang YuQi dengan tersenyum.

"Wah,senangnya aku pasti mau ikut,"ucap Meifeng dengan penuh semangatnya yang kemudian menggandeng tangan Zhang YuQi lalu mereka pergi bersama-sama.

Siangnya di kediaman Shén Long ada terjadi kesibukan yang luar biasa di dapur tersebut sebab Fan Bingbing dan Song Hye Kyo sedang memasak yang juga dibantu dengan pelayan mereka.

"Ada apa di dapur?"batin Huimin dengan rasa ingin tahunya ketika mau melintasi dapur rumah Shén Long yang terlihat kedua putri kerajaan yang sedang memasak dengan tangan mereka sendiri.

"Sungguh beruntung kak Shén Long mempunyai istri seorang putri tetapi tetap mau masak buat kak Shén Long",batin Huimin sambil memandang mereka.

"Huimin,kamu sedang apa?”tanya Zhang YuQi yang bersama Meifeng dan pembantunya yang membawa belanjaan mereka.

“melihat mereka lagi masak,”ucap Huimin yang lagi berdiri dekat dapur.

“Mereka lagi memasak kue bulan untuk nanti malam atau mungkin kamu bisa bantu aku buat kue bulan untuk suamiku dan suamimu”,ajak Zhang YuQi lalu dijawab oleh Huimin dengan anggukan.

“Sebelumnya perkenalkan dulu temanku ini namanya Meifeng,”ucap Zhang YuQi mengenalkan Meifeng ke Huimin dan dibalasnya dengan salam gongshu.

Lalu mereka memasuki dapur bersama sama dan langsung ada sambutan meriah dari Fan Bingbing dan Song Hye Kyo karena datangnya Meifeng terus mereka melanjutkan masaknya.

Pada waktu Siang Shén Long dan Xǔ Mao telah pulang ke rumah kemudian Shén Long pergi ke ruang doa terdapat altar yang sudah disiapkan kue bulan dengan beberapa sajian untuk sembahyang para leluhur.
Diambilnya hio 3 biji lalu dinyalakan dengan api lilin terus hio itu sudah menyala dengan api membara langsung diayun pelan maka matilah api yang membakar hio itu menjadi asap yang wangi kemudian Shén Long mengangkat hio itu dengan kedua tangannya ke arah altar terdapat banyak papan nama para leluhur dengan memanjatkan doanya untuk para leluhur terus setelah itu dia mengayunkan hio itu sebanyak 3 kali lalu ia menancapkan hio itu ke tempat abu kemudian dia mengepalkan kedua tangannya menghadap altar dan diayunkannya sebanyak 3 kali lalu dia meninggalkan altar.

"Tuan,anda telah ditunggu oleh tuan putri di ruang makan",ucap pelayan yang dari tadi menunggu di depan pintu dan dijawab oleh Shén Long hanya dengan anggukan saja.

Shén Long berjalan menuju ke ruang makan dan ketika dia tepat mau masuk pintu ruang itu sudah terlihat Xu Mao,Huimin,Meifeng dan ketiga istrinya yang sudah berada di satu meja makan terus dia langsung duduk ditempat sudah disiapkan yang mana dia berada di tengah-tengah istrinya.

Dan didepan Meifeng,Huimin,dan ketiga istrinya terdapat piring yang berisi kue bulan yang sudah dipotong.

"Suamiku,cobalah kue bulan khas Mongolia buatanku,"ucap Fan Bingbing dengan menyuapi seiris kue bulan itu ke mulut Shén Long dan dimakannya kue bulan itu lalu ditelannya.

"Kue hasil masakanmu memang enak istriku,"puji Shén Long sambil mengecup kening Fan Bingbing.

"Suamiku,cobalah kue bulan khas Goryeo",ucap Song Hye Kyo yang berdiri menghampiri Shén Long sambil menyuapi kue itu ke Shén Long dan juga dimakannya kue bulan itu oleh Shén Long terus ditelannya.

"Kuemu juga enak dan manis seperti dirimu",ucap Shén Long sambil berdiri terus mengecup kening Song Hye Kyo.

Sekarang giliran Zhang YuQi untuk menyuapkan kue bulan buatannya itu ke Shén Long.

"Suamiku,makanlah ini kue bulan buatanku",ucap Zhang YuQi lalu dimakannya kue bulan itu oleh Shén Long lalu ditelannya sambil menatap wajah istri yang paling dia cintai.

"Kue buatanmu merupakan rumah bagiku",ucap Shén Long dengan mencium kening Zhang YuQi dan ditambatkannya ciuman itu dikening itu sangat lama sekali lalu dilepaskan.

"Kak YuQi,kau sungguh beruntung mendapatkan ciuman itu",batin Huimin ketika melihat itu.

Lalu Meifeng bangkit berdiri sambil memberikan irisan kue bulan yang ada disebuah piring kecil itu ke Shén Long.

"Sekarang cobalah kue bulan khas Genko buatanku,"ucap Meifeng dengan tersenyum sambil memberikan piring itu ke Shén Long.

Dmakannya irisan kue bulan itu sambil memandang Meifeng dan matanya berkaca-kaca.

"Sayangku,ingin rasanya aku menyuapimu seperti yang lain tetapi tidak bisa sebab aku masih menunggu saat itu dari kamu",batin Meifeng sambil menatap Shén Long.

"Kue khas Genko buatanmu memang enak",ucap Shén Long dengan menatap Meifeng.

Fan Bingbing dan Song Hye Kyo merasa heran akan Meifeng yang matanya berkaca-kaca ketika memberikan kue itu ke suami mereka.

"Meifeng,kenapa mata kamu mengeluarkan air mata?"tanya Song Hye Kyo yang ada diseberangnya.

"Air mata?",ucap Meifeng yang kemudian berusaha mengusap air matanya.

"Oh,tadi aku baru saja menguap",ucap Meifeng sambil tersenyum.

"Suamiku,kamu juga mencoba kue bulan buatanku",ucap Huimin ke suaminya Xǔ Mao yang kemudian dimakannya terus dia juga mencium kening Huimin.

Kemudian Shén Long melihat semua istrinya dan Meifeng saling tukar,mencicipi,dan mengomentari kue bulan buatan mereka

"Mungkin ini saat yang tepat untuk menyampaikan kepada mereka tentang hubunganku dengan Meifeng yang sebenarnya",batin Shén Long melihat keakraban semua istrinya ke Meifeng dan Huimin.

"Semuanya aku minta waktu sebentar",ucap Shén Long yang berdiri langsung membuat semua orang menjadi hening dan semua mata tertuju ke dia.

"Untuk semua istriku apakah kalian masih ingat ketika aku mau bicara kepada kalian tetapi terpotong pada waktu itu maka sekarang aku mau menyampaikan kepada kalian bahwa sebenarnya aku dan Meifeng ada hubungan cinta",ucap Shén Long yang langsung membuat semua istri Shén Long berkejut termasuk Meifeng tetapi hanya Zhang YuQi yang diam menunduk.

"Suamiku,apa arti dari perkataanmu itu",ucap Fan Bingbing yang berada disebelah Shén Long.
Fan Bingbing
"apakah kami masih belum cukupkah bagimu?"ucap Fan Bingbing.

"Putri Fan Bingbing, putri Song Hye Kyo,dan istriku Zhang YuQi,maafkan aku apabila aku telah menduakan kalian sebenarnya hubunganku dengan Meifeng sudah lama terjadi pada waktu pertama aku di Tianjin dan kami saling mencintai tetapi kami tetap menunggu persetujuan dari kalian semua dan paling utama adalah istriku Zhang YuQi",ucap Shén Long menghadap ke Zhang YuQi yang terdiam dan mulai ada tetesan air mata yang jatuh di pahanya.

"Kak Shén Long,tidak kusangka engkau telah mengkhianati kak YuQi yang sangat mencintaimu",batin Huimin sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
Semua mata tertuju ke Zhang YuQi untuk menunggu pendapatnya tentang pengkhianatan Shén Long.
Zhang YuQi
"Meifeng,Apakah kamu sangat mencintai suamiku?"tanya Zhang YuQi menghadapnya sambil mengusap air matanya.

Sekarang semua mata tertuju ke Meifeng yang menunduk terus menjawabnya dengan mengangguk pelan.
Meifeng
"Kamu tidak usah takut sebab aku mengijinkan kamu menjadi adikku tetapi kamu tetap minta ijin sama Putri Fan Bingbing dan putri Song Hye Kyo sebab mereka juga istri Shén Long yang juga berhak akan hati Shén Long,"ucap Zhang YuQi sambil memegangi tangan Meifeng dan semua orang tercengang karena Zhang YuQi tidak marah ke Meifeng bahkan mengijinkan cinta Shen long dan Meifeng.

"Sebagai istri kedua Shén Long aku ikut keputusan kak YuQi sebab dia dulu telah mengijinkanku untuk bisa menikah dengan Shen Long",ucap Fan Bingbing.

"Aku pun sama mengikuti keputusan kak YuQi walaupun aku sebagai istri terakhir Shén Long maka aku tidak boleh egois didalam mencintai Shen Long sebab aku telah mengerti dan belajar untuk menerima Meifeng seperti kak YuQi yang dulu bisa menerima aku dan kak Bingbing",ucap Song Hye Kyo.
Song Hye Kyo
Shén Long merasa lega karena semua istrinya mau mengikuti keputusan Zhang YuQi yang mau menerima Meifeng.

"Terima kasih semuanya karena telah memberiku tempat di hati Shén Long tetapi aku tidak bisa lagi bersama Shén Long lagi sebab aku mau pergi jauh",ucap Meifeng yang langsung membuat Shén Long sontak kaget begitu juga semua orang.

"Meifeng,apa arti dari perkataanmu itu?"tanya Shén Long sambil mendekati Meifeng.

Meifeng juga berdiri menghadap Shén Long sambil tangan kanannya memegang pipi kiri Shén Long.
"Memang benar aku sangat mencintaimu dan itu tidak akan tergantikan tetapi aku tidak bisa sebab kita memang ditakdirkan tidak menjadi satu",ucap Meifeng dengan menitikkan air matanya.

"Tolong jelaskan kepadaku apa makna dari perkataanmu?"Ucap Shén Long dengan memegang kedua pundak Meifeng yang terus menggeleng sambil menitikkan air mata.

"Shén Long,maafkan aku tidak bisa sebab kita memang tidak bisa bersatu dan juga aku tidak mau menyakiti hati kak YuQi,kak Bingbing,dan kak Hye Kyo karena aku .......hiks",ucap Meifeng yang berusaha melepaskan tangannya Shén Long.

"Meifeng,kami mau menerimamu menjadi bagian dari kami tetapi kenapa kamu sekarang menolaknya?"tanya Zhang YuQi ke Meifeng yang berdiri disebelahnya.

"Kak YuQi,engkau mempunyai hati yang lembut dan sabar yang membuatku belajar untuk mau berbagi hati Shen Long kepada semua orang yang mencintainya tetapi bagiku sudah cukup dan aku tidak mau menyakitimu atau mungkin ini juga saat yang tepat bagiku untuk pamit dengan kalian bahwa aku mau pergi selamanya meninggalkan kalian dan aku mohon kepadamu Shen Long jangan sekali-kali mencariku sebab aku pasti tidak mau lagi bersatu denganmu dan juga janganlah sekali kali kamu menyakiti hati mereka,”ucap Meifeng yang kemudian mencium kening Shen Long dengan menitikkan air mata yang jatuh ke pipi Shen Long yang terdiam seakan tidak percaya dengan perkataaan Meifeng.
“Hiks... Aku sangat mencintaimu selamanya ..hiks..walaupun kita tetap tidak bisa bersatu..hiks,”ucap Meifeng sambil tangan kanannya memegangi pipi kiri Shén Long sekali lagi.
"Sayōnara watashi no ai (selamat tinggal cintaku)”,ucap Meifeng yang kemudian melepaskan tangannya dari pipi orang yang dicintainya dan meninggalkan mereka.
“Meifeng.....”,ucap Shen Long yang mencoba menghentikan langkah Meifeng tetapi dia tidak punya keberanian untuk menghentikannya.
“Meifeng,berarti cintamu tidak tulus,”ucap Fan Bingbing yang membuat langkah Meifeng berhenti.
“Apakah kamu benar- benar mencintainya atau sesuatu yang kau sembunyikan dari kami sehingga kamu bisa mempermainkan cintanya,”ucap Fan bingbing yang melangkah menuju Meifeng yang terhenti yang kemudian Meifeng berbalik menghadap Fan Bingbing.
“Tidak,aku memang benar benarsangat mencintainya dan tidak mempermainkannya,”bantah Meifeng yang berusaha mengusap air matanya sambil menghadap Fan Bingbing.
“kamu pembohong sebab jika kamu mencintainya tidak seharusnya kamu meninggalkannya tetapi kamu malah mencampakkannya,”ucap Fan Bingbing dengan geramnya.
“Kak Bingbing,janganlah berprasangka buruk kepadaku sebab aku bukan orang seperti itu melainkan aku telah sudah dijod....”ucap Meifeng yang sempat dia hentikan karena hampir saja dia mau mengucapkan perjodohannya.
“Meifeng,cepat katakan kepadaku kenapa dan arti dari kamu telah sudah apa?atau kamu telah mendapatkan hati yang lain selain aku,”ucap Shen Long yang mendekati Meifeng.
“Tidak ,Shen Long...aku tidak mempermainkanmu dan cintaku hanya untukmu seorang tetapi aku tidak bisa katakan kepada kalian kenapa aku tidak bisa bersatu dengan Shen Long,”ucap Meifeng yang terus menitikkan air matanya.
Zhang yuqi dan Song Hye Kyo hanya melihat mereka dibelakang Shen Long dan Fan Bingbing yang lagi berdebat dengan Meifeng.
“kamu Tidak usah menitikkan air mata buaya ...dasar penipu,”ucap Fan Bingbing yang kemudian tangannya kanan jatuh ke....
“Plaaaakkk.....”,suara pipi kiri tampar Fan Bingbing tetapi Meifeng hanya memegangi pipinya dan tidak melawan.
“plakkk...plaaak,”suara pipi Meifeng yang ditampar dua kali oleh Fan Bingbing sehingga Meifeng terjatuh lalu berlutut dihadapannya.
“Bingbing,CUKUP”,teriak Shen Long untuk menghentikan Fan Bingbing yang menampar Meifeng tetapi...
“Siiiiinggggg”,suara pedang yang terhunus dari sarung pedang Xu Mao yang secara tiba –tiba terlepas diambil oleh Fan Bingbing ketika Xǔ Mao yang berusaha melerai mereka lalu diarahkan oleh Fan Bingbing ke Meifeng yang hanya diam berlutut dihadapannya dengan pandangan kosong.
“Mati kamu wanita penipu”,ucap Fan Bingbing sambil menusukkan pedang itu ke Meifeng tetapi...
"jlebb...”,
Fan Bingbing
“SHEN LONG”,teriakan Zhang YuQi dan Song Hye Kyo secara bersamaan karena melihat pedang itu menusuk dada kanannya Shen Long yang berusaha menahan Fan Bingbing untuk tidak membunuh Meifeng.
Fan Bingbing langsung melepaskan tangannya dari pedang yang menancap di dada Shén Long terus mendekati Shen Long yang langsung jatuh berlutut dihadapannya.
Meifeng mendekati Shen Long lalu melepaskan pedang yang masih menancap di dada Shén Long lalu dia mengeluarkan ssapu tangan dengan sulaman kupu-kupu bersayap pelangi yang dulu dia pernah tunjukkan kepada Shen Long itu sebagai penahan pendarahan luka itu.
Zhang YuQi dan Song Hye Kyo mendekati Shen long untuk memeriksa luka Shen Long sedangkan Xu Mao memerintahkan pelayan untuk mengambil kotak obat sedangkan Huimin berusaha menenangkan Putri Fan Bingbing yang menangis karena dia merasa bersalah telah melukai Shen Long.
Meifeng, YuQi,dan Hye Kyo berusaha membuka baju Shen Long untuk memeriksa lukanya sambil menunggu pelayan untuk mengambil kotak obatnya.
“Shen Long,Hiks...apakah kamu tidak apa-apa.. hiks ?”tanya Meifeng yang berusaha melihat lukanya serta menahan pendarahan Shén Long dengan sapu tangannya dan Shen Long hanya tersenyum karena dia merasa senang kalau Meifeng masih memperhatikannya.
lalu dia memberikan tangan kanannya ke Meifeng lalu disambut oleh tangan Meifeng dan ditempelkan ke pipinya.
"Meifeng,jangan pernah tinggalkan aku",ucap Shén Long yang kemudian memejamkan matanya langsung membuat mereka semua menjerit memanggil Shén Long termasuk Huimin.
 
makasih om @patriaka
"Meifeng, jangan pernah tinggalkan aku", ucap Shén Long yang kemudian memejamkan matanya langsung membuat mereka semua menjerit memanggil Shén Long termasuk Huimin.
shen long bakalan selamat atau mati ya?!
bisa juga cuma ilusi atau jgn2 mimpi lagi?!
🤔
 
Terakhir diubah:
Semoga gak kena troll lagi nih
Jadi mimpi Shen Long bener dong hanya yang menusuk saja beda tapi penyebabnya sama yaitu Meifeng :D :Peace:
 
wow..kali ni benar-benar kena tusuk ya...huuuu..moga selamat...
 
siap_siap_siap
bawah ane pasti update...
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Mereka semua menangisi Shén Long karena dia telah memejamkan mata.

Zhang YuQi berusaha tenang dengan mengusap air matanya sambil memegang nadi tangan Shén Long.
Zhang YuQi
"Dia masih hidup",ucap Zhang YuQi ketika dia memegang nadi tangan Shén Long.

"Dia hanya pingsan karena banyaknya darah keluar",ucap Zhang YuQi yang berusaha tenang dalam mengamati luka Shén Long.

“Ini semua gara gara kamu sampai semua ini terjadi dasar wanita penipu”,ucap Fan Bingbing sambil menarik tangan Meifeng dari sebelah Shén Long untuk keluar.

"Seumpama kamu tadi tidak menolak maka ini semua tidak akan terjadi",ucap Fan Bingbing ketika sudah menarik Meifeng yang menangis didepan pintu kamar.

“Tadi katamu kamu ingin pergi sekarang waktunya kamu pergi dari rumah ini hiks”,ucap Fan Bingbing yang juga menangis danberusaha mengusir Meifeng.
Fan Bingbing
"Bagaimana keadaan kak Shén Long?"tanya Meifeng sambil mengusap air matanya.
Meifeng
"Dia pasti tidak apa-apa",jawab Fan Bingbing didepannya yang berusaha menghalanginya.

"Tidak,aku ingin masuk untuk melihat keadaannya",ucap Meifeng sambil berjalan masuk tetapi dihalangi oleh Fan Bingbing.

"Kamu tidak boleh masuk",ucap Fan Bingbing sambil menghalangi Meifeng yang berusaha masuk ke dalam.

Meifeng tidak menggubris perkataan Fan Bingbing maka dia menyerobot masuk tetapi pundaknya dipegang oleh Fan Bingbing terus Meifeng merubah berjalan ke samping sehingga tangan Fan Bingbing terlepas dari pundak Meifeng dan tangannya ditahan oleh tangan kanan Meifeng.

Kemudian Fan Bingbing tidak mau kalah maka dengan berusaha menarik tangan kanan Meifengyang menahan tangannya dan ditariknya sehingga terlepas darinya.

Lalu Meifeng memutar tubuhnya sehingga dia sudah melewati hadangan Fan Bingbing.

Karena dia telah terbebas dari hadangan Fan Bingbing maka Meifeng berusaha lari masuk ke dalam tetapi tertahan lagi oleh tangan Fan Bingbing yang menahan pundak kanannya dari belakang.

Maka terjadilah pertarungan sengit tangan kosong antara Fan Bingbing danMeifeng yang terus berusaha masuk ke dalam untuk melihat keadaan Shén Long.

"Tuan putri,ini kotak obatnya",ucap pelayan wanita yang membawa kotak obat itu diserahkan ke Song Hye Kyo.

Kotak obat itu dibuka oleh Song Hye Kyo dan ia langsung meracik ramuan untuk ditaruh luka Shén Long sedangkan Zhang YuQi tetap menahan keluarnya darah Shén Long dengan sapu tangan dari Meifeng.

"Putri Song Hye Kyo juga terampil dalam pengobatan selain cantik dan pintar masak sedangkan aku...",batin Huimin yang melihat Song Hye Kyo yang begitu telaten didalam meramu ramuan untuk luka Shén Long.

Setelah Song Hye Kyo menyelesaikan ramuan lalu dia menaruh ramuan itu ke sebuah kain panjang yang kemudian ditempelkan di luka Shén Long lalu dibalutnya dengan kain itu dengan dibantu oleh Zhang YuQi.

"Ada apa diluar sana sampai suaranya kencang sampai kesini",tanya Zhang YuQi sambil membantu Song Hye Kyo.

"Diluar terjadi perkelahian antara putri Fan Bingbing dan Meifeng",jawab pelayan wanita yang tadi bawa kotak obat.

Setelah Luka Shén Long sudah terbalut rapimaka Zhang YuQi meninggalkanSong Hye Kyo yang sedang menyimpulkan ikatan yang menutupi luka itu.

Ia keluar ruangan itu dan terlihat pertarungan sengit antara Fan Bingbing dan Meifeng yangterus berusaha masuk ke dalam.

Kedua tangan Zhang YuQi langsung memegang tangan Meifeng dan Fan Bingbing ketika tangan mereka ketemu di tengah langsung ditariknyasehingga keduanya ikut ketarik Zhang YuQi kemudian kedua tangan Zhang YuQi melepaskantangan mereka teruskedua tangan Zhang YuQi memukul dada mereka masing masing secara bersamaan sampai mereka berdua terjatuh tersungkur di lantai.

"Kak Shén Long sudah membaik sedangkan lukanya sudah diobati tinggal menunggu dia sadar saja",ucap Zhang YuQiyang berada ditengah tengah mereka yang berusaha bangkit.

Song Hye Kyo juga keluar lalu ia melihat Fan Bingbing jatuh langsung dia berusaha menolongnya untuk bangkit.
Song Hye Kyo
"Kak YuQi,ijinkan aku melihat keadaannya sebentar saja dan aku berjanji tidak mengganggu kalian lagi?"pinta Meifeng yang memohon melihat keadaan Shén Long.

"Baiklah",ucap Zhang YuQi yang membuat Fan Bingbing dan Song Hye Kyo kaget.

"Terima kasih kak YuQi",ucap Meifeng langsung masuk ke ruang makan lagi tetapi dia tidak menemukan Shén Long disitu dan ia melihat sapu tangannya yang tadi sebagai penyumbat darah Shén Long itu tergeletak dilantai terus diambilnya walaupun masih tersimbah darah.

"Kak Shén Long tidak ada disana tetapi ia sudah dikembalikan ke kamarnya untuk istirahat,"ucap Song Hye Kyo dengan menggandeng tangan Meifeng untuk mengikutinya.

Setelah mereka sampai di kamar Shén Long dan mereka melihat dia sudah dibaringkan yang telah ditemani oleh Zhang YuQi dan Fan Bingbing.

ketika mereka melihat Meifeng datang maka mereka langsung minggir dan membiarkan Meifeng untuk melihat keadaan Shen Long.

Meifeng langsung menangis tersedu-sedu sambil mendekati Shén Long yang masih pingsan.

“sayang,maafkan aku... hiks “,ucap Meifeng lalu mengecup kening Shén Long lalu memberikan sapu tangan yang penuh darah itu ke tangan Shén Long yang masih pingsan dan anehnya tangan Shén Long langsung menggenggam sapu tangan itu erat erat walaupun dia masih pingsan.

“Kak Shen Long,engkau selalu menjadi rebutan para wanita termasuk aku yang ingin juga kau cintai”batin Huimin yang kebetulan ada disitu.

Setelah Meifeng mencium kening Shén Long terus dia memegang tangan Shén Long sebentar lalu ia bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Zhang YuQi.

"Terima kasih kak YuQi",ucap Meifeng yang kemudian memeluknya sambil menangis.

"Kak,hiks.. terima kasih telah memberiku ijin untuk melihat dia yang terakhir kalinya hiks..dan juga maafkan aku apabila menyakitimu atau tidak bisa menjadi adikmu sebab ada sesuatu yang harus kuutamakan hiks..",ucap Meifeng menangis sambil memegang tangan Zhang YuQi yang juga mengusap air matanya.

“Kamu pergi kemana?”tanya Zhang YuQi tetapi dijawab oleh Meifeng hanya gelengan

Kemudian Meifeng berjalan ke Fan Bingbing yang berada disebelah Zhang YuQi.

"Kak Bingbing,maafkan aku yang begitu keras kepala dan tidak menghargaimu yang sebenarnya aku juga sayang kakak seperti kakak kandungku",ucap Meifeng sambil memegang tangan Fan Bingbing tetapi Fan Bingbing berusaha menarik tangannya dan hanya mengangguk saja terus dia membuang mukanya dari Meifeng.

Lalu Meifeng berjalan ke Song Hye Kyo yang juga menangis melihat Meifeng menitikkan air mata.

"Hye Kyo, Maafkan kakak membuatmu sedih",ucap Meifeng membelai kepala Song Hye Kyo yang juga menitikkan air mata.

"Kakak jaga diri", ucap Song Hye Kyo yang menangis ketika Meifeng berpamitan dengannya.

Kemudian Meifeng melambaikan tangannya ke semua istri Shen Long lalu dia meninggalkan tempat itu dengan menitikkan air mata.
Meifeng
"Dimana ini?"Batin Shén Long sambil bangkit berdiri dan melihat sekeliling terdapat ada kuil di tengah Padang gurun dengan awan penuh kegelapan.

"Aouch",rintih Shén Long sambil memegangi pundak kanannya yang terasa perih.

"Berarti aku belum mati",ucapShén Long yang berdiri bertelanjang dada dengan balutan di lukanya.

"Shén Long..... Shén Long",suara mengelegar memanggilnya dan baru dia sadari kalau dibelakangnya terdapat dewa Naga Shén Long dengan cakarnya berdiri menatapnya.

"Dewa Shén Long",ucap Shén Long menghadapnya dan membungkukkan tubuhnya untuk menghormatinya.
Dewa Naga Shen Long
"Shén Long,waktunya telah tiba",ucap Dewa Naga Shén Long yang menatapnya penuh kesedihan.

"Kamu akan kehilangan orang yang kau kasihi dan keretakan di dalam hatimu sudah mulai nampak tetapi kamu jangan kuatir sebab hatimu akan menyatu kembali dengan semua hati emas yang kausimpan asalkan kamu dengan ikhlas untuk melewati semuanya",ucap Dewa Naga Shén Long yang mulai ancang - ancang untuk terbang.

"Dewa,Siapakah orang itu?"ucap Shén Long menatap dewa Naga itu telah terbang mengitari atas kuil itu lalu melayang di atas Shén Long dengan mata berkaca-kaca dan menitikkan air mata.

"Semua itu kehendak langit siapa yang bisa mengubahnya",ucap Dewa Naga Shén Long yang langsung terbang tinggi menuju ke langit.

Setelah ditinggal dewa naga maka Shén Long tertunduk sambil memikirkan apa arti maksud nubuat dewa naga Shén Long.

Tetapi dia merasa aneh dan geli di bagian bawahnya ada yang membuatnya geli keenakan maka tersadarlah Shén Long bahwa barusaja dia bermimpi ketemu dewa naga Shén Long.

Ketika dia membuka mata terlihat Song Hye Kyo yang tertidur disebelahnya tetapi kenapa dia merasakan geli dibawah tepatnya di alat vitalnya maka dia melihat kebawah ternyata Fan Bingbing yang sudah telanjang sedang mengulum pedangnya.

Dia menjilati ujung dan batangnya lalu dia terkadang memasukkan pedang itu didalam mulutnya dengan mata yang berkaca-kaca dan menitikkan air mata.

Akhirnya Shén Long berusaha bangkit dari tidurnya langsung membuat Fan Bingbing kaget lalu menghentikan kulumannya terus mengusap air matanya dan membantu suaminya bangkit.
Fan Bingbing
"Suamiku,akhirnya kau telah sadar",ucap Fan Bingbing yang kemudian menciumi Shén Long yang membuatnya gelagapan sehingga Song Hye Kyo yang tertidur menjadi terbangun karena suara Fan Bingbing yang begitu keras.

Ketika Song Hye Kyo melihat Shén Long telah sadar maka dia bangkit terus juga menciumi Shén Long.

"Sudah...sudah cukup",ucap Shén Long yang akhirnya menghentikan ciuman mereka sambil sekeliling ternyata Zhang YuQi tidak ada disitu.

"Dimana YuQi?"tanya Shén Long kepada mereka.

"Kak YuQi,tidur sendiri sedangkan kami ditugaskan menjagamu,"ucap Song Hye Kyo disebelahnya.

"Baiklah",ucap Shén Long yang kembali rebahan sebab dia merasa waktu masih malam lalu ia memejamkan matanya tetapi ada benda empuk ditempelkan di mulutnya dan ia membuka matanya lagi ternyata payudara Song Hye Kyo disodorkan ke Shén Long yang langsung dikulumnya sedangkan dibawahnya Fan Bingbing kembali memainkan pedang Shén Long dengan lidahnya dan dimasukkan ke dalam mulutnya.

"Minumlah susuku suamiku agar tubuhmu menjadi kuat",ucap Song Hye Kyo sambil menyodorkan payudaranya ke Shén Long Seperti ibu yang meneteki anaknya.

Song Hye Kyo kemudian mengganti dengan payudara yang satunya untuk dikulum Shen long secara bergantian walaupun payudara itu tidak mengeluarkan air susunya.

Sedangkan tangan Shén Long merabai gundukan milik Song Hye Kyo yang masih terlindung kain.

Jemari dari tangan kanan Shén Long menyusuri lembah empuk Song Hye Kyo untuk mencari garis melintang lembah kenikmatan itusedangkan bibir Shén Long mengenyot - enyot puting Song Hye Kyo dengan lidahnya memainkan ujung puting itu.

"Eaaahhh...yahhh",erangan Song Hye Kyo yang lagi menikmati kenyot Shén Long.

"Oohh,... suamiku enaknya kalau pedangmu digesekkan...aaaa",erang Fan Bingbing yang sedang menduduki pedang Shén Long sehingga gua cintanya menggesek pedang Shén Long yang mulai mengeras dengan menggoyang pinggulnya maju mundur.

Jemari Shén Long telah berhasil menerobos masuk kedalam wilayah sensitif Song Hye Kyo dan mulai mengorek bibir gua cinta itu yang akhirnya membuat pinggul Song Hye Kyo mulai menggerakkannya maju mundur mengikuti irama gerakan jemari Shén Long.

Pedang Shén Long mulai ditegakkan oleh Fan Bingbing yang kemudian dia mengangkang diatasnya lalu pedang Shén Long diarahkan masuk ke dalam gua cinta Fan Bingbing.

"Ya, suamiku hukumlah aku karena melukaimu",ucap Fan Bingbing dengan menggoyang pinggulnya maju mundur.

"Ya...ya....ya",erang Song Hye Kyo yang gua cintanya yang diobeli dengan jemari kanan Shén Long.

"Iyaaa.....yaaaa....yaaaa",rintih Fan Bingbing sambil menarik turunkan pinggulnya dan terkadang dia memutar pinggulnya.

Tangan kiri Shén Long tidak tinggal diam maka dia meremasi payudara kanan Song Hye Kyo yang kemudian Song Hye Kyo melepas semua bajunya terus mengangkangi wajah Shén Long yang langsung mengerti untuk menjilati gua cinta Song Hye Kyo.

"Yaa...yaaa....suamiku hukumlah aku dengan membenihi ladangku....yaaaa...YAAA",erang Fan Bingbing yang juga disahuti oleh Song Hye Kyo yang akhirnya keduanya gua cintanya membanjir dan jatuh telungkup diatas Shén Long sedangkan Song Hye Kyo rebah disebelah Shén Long.

Kemudian Fan Bingbing bergeser ke sebelah kiri Shén Long dan dia melihat pedang Shén Long masih tegak kokoh berdiri namun basah karena cairan cinta Fan Bingbing.

Pedang itu masih berdiri kokoh karena belum mengeluarkan amunisinya namun berlumuran cairan dari Fan Bingbing.

"Looooop..."masukkan pedang itu ke dalam mulut Song Hye Kyo lalu dia mengulumnya walaupun pedang itu masih ada cairan Fan Bingbing sedangkan Fan Bingbing menyodorkan buah dadanya ke Shén Long yang langsung dilahapnya.

Terus tangan kiri Shén Long mengobel lembah rimbun milik Fan Bingbingyang masih basah karena cairannya sendiri.

Song Hye Kyo mulai memposisikan tubuhnya untuk menunggangi Shén Long dengan memasukkan pedang itu ke dalam gua cintanya kemudiandia memaju mundurkan pinggulnya.

"Ya....suamiku benihiii aku juga agar sama dengan Kak YuQi,"erang Song Hye Kyo lagi menunggangi suaminya.

Suara desahan Fan Bingbing dan Song Hye Kyo yang bersahutan untuk mencapai puncak kebahagiaan mereka berdua.

Song Hye Kyo yang akhirnya menggapai puncaknya langsung rebah disebelah Shén Long dan ia berusaha tidak tidur di dada sisi kanan Shén Long karena ada balutan luka bekas tusukan oleh Fan Bingbing.

"Aaahhh...."erangan Fan Bingbing yang baru saja mengeluarkan air surganya lewat gua cintanya akibat kocokan jemari dan juga sedotan di payudaranya oleh Shén Long.

Fan Bingbing tersipu didadanya kiri Shén Long dengan kaki kirinya menindih tubuh Shén Long.

Shén Long kemudian membelakangi Song Hye Kyo yang telah sudah terlelap tidur untuk menghadap ke Fan Bingbing lalu dia mengarahkan pedang itu masuk ke dalam gua cintanya Fan Bingbing sekali lagi.

Bless ... masuklah pedang Shén Long masuk ke dalam cinta Fan Bingbing terus dia menggenjotnya.

"Ya...hiks.. suamiku hukumlah aku karena melukaimu...hiks..aahh",erang Fan Bingbing yang juga menitikkan air mata yang gua cintanya sedang menerima sodokan pedang Shén Long dengan menghadap suaminya yang lagi memegangi kaki kirinya.

Tangan kiri Fan Bingbing ditaruh ke leher Shén Long yang menghadapnya yang lagi menatap Wajah Fan Bingbing yang lagi sayu karena gua cintanya menerima sodokan pedang Shén Long terus menerus.

Gerakan pinggul Shén Long tambah laon tambah kencang menyodok gua cinta itu dengan diiringi dengan suara napas ShénLongjuga mulai terdengar berat pada waktu dia mengayuh pinggulnya dan juga pedang ShénLong mulai melontarkan amunisinya ke rahim Fan Bingbing sambil menatap istrinya yang menangis akan kesalahan yang ia lakukan yaitu melukai suaminya maka ia pasrah menerima hukuman berahi dari suami tercintanya.

Akhirnya air mani Shén Long keluar membanjiri rahim istrinya dengan diiringi tangisan Fan Bingbing yang tersedu sedu sambil menciumi suaminya yang telah membenihi rahimnya dengan maninya.

Lalu mereka berciuman untuk melepas kebahagiaan mereka akan permainan cinta mereka yang begitu suci tanpa melepaskan kedua kelamin itu yang masih bertautan.

"Suamiku ...hiks.. maafkan aku telah menusukmu padahal aku tidak sengaja dan aku sangat menyesalinya...hiks",ucap Fan Bingbing sambil sesenggukan di dada Shén Long.

Cuuup..suara ciuman Shén Long yang jatuh di kening istrinya yang sedang menangis tersedu-sedu didadanya.

"Tidak apa-apa semuanya telah menjadi baik jadi kamu tidak perlu sedih",ucap Shén Long yang memeluk istrinya lalu mengecup lagi kening Fan Bingbing sehingga tangisnya mulai perlahan berhenti.

"Ayo ...tidur istriku",ajak Shén Long sambil memeluk tubuh istrinya dan akhirnya mereka tertidur dengan kelamin mereka masih menyatu.

Paginya dikamar Shén Long bangun dan tidak didapatinya kedua istrinya di sebelahnya maka ia bangkit terus berusaha duduk.

"Sekarang dia dimana dan kenapa dia meninggalkanku padahal dulu dia berkata kepadaku dia sangat mencintaiku",batin Shén Long duduk di ranjang dan tidak beranjak turun.
Shen Long
"Tok..tok",suara pintu diketuk lalu dibuka dan seorang pelayan wanita masuk.
Xu Mao
"Tuan,jendral Xǔ Mao datang menjenguk",ucap pelayan dan dijawab Shén Long dengan anggukan.

Maka masuklah Xǔ Mao yang memberi salam Gongshu dan juga dibalas sama Shén Long dengan salam yang sama.

"Bagaimana keadaan jendral?"tanya Xǔ Mao yang kemudian duduk di sebelah Shén Long.

“keadaanku sudah mulai membaik”,jawab Shen Long.

"Jendral Shén Long,apakah lebih baik keberangkatan kita ke Busan ditunda terlebih dahulu karena tuan masih terluka parah", ucap Xǔ Mao yang duduk disebelah dipan Shén Long yang lagi duduk.

"Tidak,apapun yang terjadi kamu dan pasukanmu tetap berangkat",ucap Shén Long.

"Baiklah kalau begitu kita tetap menjalani rencana kita untuk berangkat ke Busan tetapi alangkah baiknya kita tunda satu hari agar anda bisa istirahat dulu dan juga moril pasukan teap semangat apabila tuan beserta mereka",ucap Xǔ Mao

"Baiklah,aku ikutin saran kamu",ucap Shén Long.

lalu mereka berbincang bincang sebentar sampai dia pamit ke barak untuk menyiapkan keberangkatkan itu.

Setelah ditinggal Xǔ Mao untuk pergi ke barak maka Shén Long mencari sesuatu di sekitar ranjangnya tetapi dia tidak menemukannya.
Zhang YuQi
"Apakah kamu mencari ini?"ucap Zhang YuQi membawa sapu tangan yang ada sulaman kupu-kupu bersayap pelangi hasil buatan Meifeng yang membuat Shén Long menghentikan pencariannya.

Diberikan sapu tangan itu ke Shén Long dan ia menerimanya sambil terdiam.

"Dimanakah dia?",tanya Shén Long sambil memegangi sapu tangan itu.

"Dia telah pergi",ucap Zhang YuQi yang duduk disebelahnya.

"Pergi kemana?"tanya Shén Long sekali lagi.

"Entahlah sebab dia tidak menyebutkannya",jawab Zhang YuQi duduk di ranjang sambil melihat balutan luka Shén Long.

"Maafkan aku",ucap Shén Long yang sambil memeluk istrinya dengan kepalanya pas berada tepat di dada Zhang YuQi.

"Tidak apa-apa",ucap Zhang YuQi sambil mengecup kening Shén Long.

Kemudian Zhang YuQi menurunkan kembennya sehingga payudara kanannya keluar langsung dilahap oleh Shén Long.

"Sedotlah agar kamu menjadi kuat suamiku",ucap Zhang YuQi dengan kedua tangannya memegangi kepala Shén Long.

Tidak lama kemudian masuklah kedua istri Shén Long yaitu Fan Bingbing dan Song Hye Kyo untuk melihat keadaan suaminya.

Walaupun mereka datang Shén Long tetap memainkan puting Zhang YuQi dengan menyedotnya lalu Fan Bingbing memerintahkan semua pelayannya keluar kamar lalu mereka menutup pintu kamar terus mendekati Shén Long dengan duduk di kanan kiri ranjang Shén Long.

Mereka pun menurunkan kembennya untuk mengeluarkan buah dadanya maka Shén Long bergantian menetek payudara semua istrinya secara bergantian sehingga ruangan itu dipenuhi suara cekikikan semua istri Shén Long.

Disaat yang sama di sebuah jembatan didalam klenteng terdapat seorang wanita menatap ke arah pangkalan angkatan laut kerajaan Mongol dengan menangis.
Meifeng
"Shén Long, maafkan aku sebab aku tidak bisa bersatu denganmu",batin Meifeng dengan menatap kapal kapal yang lalu lalang di pangkalan itu.

"Ada info baru tentang keberangkatan kesatuan Naga Gunung dan Kerbau Gunungyang ditunda satu hari",ucap Roulan yang baru datang menghampiri Meifeng yang berdiri di jembatan.
Roulan
Kemudian Meifeng mengusap air matanya lalu menoleh ke Roulan sambil mengangguk untuk menganggapi berita itu.

“penundaan itu disebabkan adanya insiden di rumah pimpinan divisi Shan sehingga pemimpinnya terluka parah”,ucap Roulan yang berada disebelah Meifeng yang kembali menatap pangkalan itu juga.

setelah mendengar perkataan Roulan maka Meifeng langsung menundukkan kepalanya sebentar terus dia kembali melihat ke depan.

“Apa yang terjadi dengan Shen Long dan bagaimana keadaannya sekarang?”tanya Roulan dengan menghadap Meifeng yang tetap menatap ke depan.

“aku tidak tahu”,jawab Meifeng dengan menatap ke depan.

“Tidak mungkin kau tidak tahu sebab kamu juga ada disana”,ucap Roulan yang masih melihat Meifeng.

“Kamu jangan kuatir sebab dia tidak apa-apa dan yang paling penting kita harus fokus ke tujuan kita sebenarnya jadi kesampingkan dulu masalah itu,”ucap Meifeng menoleh ke Roulan sebentar kemudian kembali menatap ke depan lagi.

“Kurasa itu info sementara dariku mungkin kamu bisa sampaikan ini ke pangeran Ichigo”,ucap Roulan yang ikut menatap ke depan.

“Terima kasih”,ucap Meifeng tanpa menoleh ke Roulan.

“Boleh aku tahu bagaimana keadaannya sekarang?”tanya Roulan menoleh ke Meifeng.

“Dia sebenarnya sangat terluka parah yaitu hatinya daripada luka tusukan yang dia derita sekarang tetapi itu memang harus terjadi sebab apapun yang terjadi aku dan dia tidak akan bersatu”,ucap Meifeng yang mulai menitikkan air matanya.

“kenapa kamu menipu hatimu padahal kamu sangat mencintainya dan kamu pun tahu dia juga mencintaimu,”ucap Roulan yang melihat Meifeng menundukkan kepala dan mulai menintikkan air matanya lagi.

“memang benar perkataanmu tetapi itu harus kukorbankan demi kepentingan bangsaku”,ucap Meifeng dengan mengusap air matanya.

“Alangkah baiknya kamu perjuangkan itu sebab aku yakin Shen Long sebenarnya juga mempunyai impian yang sama dengan kita tetapi dia terbentur ancaman dari Mongol akan keselamatan keluarganya”,ucap Roulan yang berusaha mendekati Meifeng dengan memegang tangannya.

“Mungkin sebaiknya kita tetap konsentrasi dengan tujuan kita sebenarnya dan untuk masalah itu tetap harus kita sisihkan,”ucap Meifeng melepaskan pegangan Roulan kemudian membalikkan badannya untuk meninggalkan Roulan.

“Selamat tingal”,ucap Meifeng meninggalkan Roulan sendiri di jembatan itu.

Sehari setelah pertemuan itu Roulan duduk sendirian di balkon lantai dua di sebuah kedai dekat pantai.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?...kenapa kamu mau berkorban demi Meifeng walaupun dia meninggalkanmu",batin Roulan sambil meminum arak lalu mengambil sepotong daging dengan sumpit dan memakannya.
Roulan

"Mungkinkah dia melakukan itu untukku?"batin Roulan sambil memandang laut.

“Bolehkah aku duduk disini?”suara seorang pria yang langsung membuat Roulan kaget dan langsung mempersilakan duduk.

“Shen Long,apa gerangan yang membuatmu mau menemuiku?”batin Roulan ketika mempersilakan dia duduk.

“Kamu sendirian dan dimana temanmu?”tanya Shen Long sambil dia menuang poci yang berisi arak ke cawannya.

“Dia lagi ada tugas lain”,jawab Roulan sambil dia menoleh ke Shén Long.

“Biasanya kalian selalu bersama dan baru kali ini aku melihatmu sendirian atau apakah kalian lagi berselisih,”ucap Shen long sambil meminum arak.

“kalau kamu ada perlu sama dia maka aku bisa carikan dia untukmu,”ucap Roulan yang kemudian berdiri tetapi ditahan oleh Shen Long dengan memegang tangan Roulan.

“Jangan marah sebab aku sebenarnya hanya ingin ketemu kamu,”ucap Shen Long sambil memegang tangan Roulan yang akhirnya dia kembali duduk.

"Bagaimana lukamu?"tanya Roulan sambil memandang Shén Long.

"Aku sudah baikan",jawab Shén Long.

“Roulan,aku mau menanyakan sesuatu ke kamu tentang apa yang pernah kamu katakan pada waktu itu,”ucap Shen Long sambil menatap Roulan.

“Tentang apa atau kamu mau bergabung dengan kami?”tanya Roulan dengan menatap Shén Long.

“Bukan yang itu tetapi tentang Meifeng,”ucap Shen Longmenatap Roulan.

“Oh,itu,”ucap Roulan yang kemudian dia menuangkan arak ke cawannya dan cawan Shen Long.

“Apakah maksud kamu mengingatkan aku untuk berhati-hati dengan Meifeng padahal kamu adalah temannya?”tanya Shen Long kepada Roulan yang hanya terdiam.

"Meifeng pernah cerita kepadaku kalau kamu mencintainya tetapi ...."ucap Roulan yang bingung mencari alasan untuk mengelabui Shén Long.

"Tetapi kenapa?"tanya Shén Long menatap tajam ke Roulan.

"Aku juga mencintaimu jadi aku mengatakan itu kekamu agar kamu menghindari dia maka aku bisa dekat denganmu",ucap Roulan yang mengambil cawan yang isi arak dan menegaknya.

"Maafkan aku Shén Long telah membohongimu sebab aku ada perjanjian dengan Meifeng maka aku harus membantu menutupinya",batin Roulan dengan menaruh cawannya yang telah kosong di meja.

"Apakah kamu berbicara jujur kepadaku atau kamu berusaha menutupi sesuatu dari dirinya kepadaku",ucap Shén Long yang kemudian berdiri memandang laut yang mulai diselimuti awan hitam.

"Tidak,itu memang murni persaingan aku dan dia untuk mendapatkanmu dan untuk yang lainnya aku tidak tahu",ucap Roulan yang juga berdiri disamping Shén Long sama sama menatap laut yang diselimuti awan hitam yang diiringi kilatan petir.

"Kenapa kamu mencintaiku sedangkan aku sudah mempunyai banyak istri?"ucap Shén Long menatap Roulan.

"Sebab kamulah lelaki pertama yang menolakku untuk bercinta bahkan selama aku mengajakmu bergabung ke partaiku itu prinsipmu membuatku kagum akan tekadmu untuk melindungi orang yang kau cintai jadi aku mulai memberanikan diri untuk mencintaimu walaupun hatimu telah dimiliki banyak wanita",ucap Roulan memandang Shén Long yang membelakanginya.

"Janganlah kamu mencintai seseorang yang belum tentu mau memperdulikanmu itu akan membuatmu sakit",ucap Shén Long meninggalkan Roulan yang masih melihat pemandangan laut yang diliputi kegelapan.

Tik...tik...tik tik suara hujan mengguyur tempat Roulan berdiri yang tidak dilindungi atap maka dia kehujanan.

"Hiks...Aku tahu itu sangat yang tidak mungkin kudapat darimu maka aku akan tetap terus berusaha mendapatkan cintamu dengan segala apapun yang kupunya agar kamu mau memberikan ruang itu untukku yaitu didalam hatimu..hiks",ucap Roulan yang menangis di guyuran hujan deras.

"Hiks... Shén Long,ijinkan aku untuk mencintaimu sebab...hiks.... aku sangat mencintaimu...hiks",ucap Roulan yang menunduk sambil menangis ditengah guyuran hujan deras.

Kemudian ada seseorang yang memayungi dia dari guyuran hujan.

"Janganlah menangis sebab aku selalu menepati janjiku untuk melindungi orang yang kucintai",ucap orang yang memayunginya.

Roulan langsung menoleh ke arah suara itu yang tak lain Shén Long yang memayunginya.

"Aku tidak mau teman orang yang kucintai jatuh sakit",ucap Shén Long dengan menggandeng Roulan untuk berteduh.

Setelah mereka berteduh maka Shén Long menutup payungnya lalu dia memberikan payung itu ke Roulan.

"Shén Long,terima kasih", ucap Roulan sambil menunduk dan apa yang dia harapkan pupus sebab Shén Long tidak mencintainya.

Cupp.. sebuah kecupan dari Shén Long jatuh di kening Roulan yang langsung membuatnya tertegun.
Shen Long
"Aku tidak mau lagi ada persaingan antara kamu dan Meifeng tetapi belajarlah dari Zhang YuQi yang mau berbagi ruang cintaku kepada semua istriku",ucap Shén Long yang langsung membuat Roulan bahagia.

"Cepatlah pulang dan ganti bajumu agar kamu tidak sakit dan aku mohon kepdadmu untuk selalu menjaga semua kakakmu",ucap Shén Long meninggalkan Roulan turun ke tangga.

Roulan menatap dengan mengangguk akan permohonan Shén Long dengan penuh bahagia sebab dia telah mendapatkan ruang itu untuknya kemudian dia juga beranjak turun dari lantai dua kedai itu untuk pulang ke rumah.\

qiánchénwǎngshì chéng yúnyān xiāosàn zài bǐcǐ yǎnqián

Masa lalu yang berdebu menjadi sebuah gumpalan asap, berhamburan didepan mata

The dusty past becomes a cloud of smoke, scattering before our eyes
前尘往事成云烟消散在彼此眼前


jiù lián shuō guò liao zàijiàn yě kànbujiàn nǐ yǒu xiē āiyuàn

Meskipun sudah mengucapkan selamat tinggal, aku tidak bisa melihat kau bersedih

Even though we’ve said goodbye, I can’t see any of your sadness
就连说过了再见也看不见你有些哀怨


gěi wǒ de yīqiè nǐ bùguòshì zài fūyǎn

Semua yang kau berikan padaku hanyalah ala kadarnya

Everything you’ve given me, it’s all been a routine
给我的一切你不过是在敷衍


nǐ xiào de yuè wúxié wǒ jiù huì ài nǐ ài de gèng kuáng yě

Ketika kau tertawa begitu manis, aku mencintaimu bahkan lebih tak terkendali

When you laugh so sweetly, I love you even more wildly
你笑的越无邪我就会爱你爱得更狂野

-----@@-----
zǒng zài shā nà jiān yǒu yīxiē liǎojiě

Selalu memahami dalam sekejap

Understanding always occurs instantaneously
总在刹那间有一些了解


shuō guò di huà bù kěnéng huì shíxiàn

Apa yang telah kau katakan tak akan mungkin terjadi

Things you’ve spoken, they’ll never happen
说过的话不可能会实现


jiù zài yīzhuǎnyǎn fāxiàn nǐ de liǎn

Dalam sekejap mata, aku melihat bagaimana wajahmu

In the twinkling of an eye, I see how your face
就在一转眼发现你的脸


yǐjing mòshēng bù huì zài xiàng cóngqián

Sudah menjadi asing, tak akan pernah lagi menjadi seperti sebelumnya

Has already become unfamiliar, it’ll never again be like before
已经陌生不会再像从前


wǒ di shìjiè kāishǐ xiàxuě lěng de ràng wǒ wúfǎ duō ài yī tiān

Didunia ku salju telah mulai turun, begitu dingin aku tidak bisa mencintai satu hari lagi

It has begun to snow in my world, so cold that I can’t love one day longer
我的世界开始下雪 冷得让我无法多爱一天


lěng de lián yǐncáng de yíhàn dōu nàme di míngxiǎn

Begitu dingin , bahkan semua kesedihan ku yang tersembunyi menjadi begitu jelas

So cold that even my hidden sorrows are all so apparent
冷得连隐藏的遗憾 都那么地明显
------------

-----REFF-----

wǒ hé nǐ wěnbié zài wúrén de jiē

Ciuman perpisahan kau dan aku dijalanan kosong

You and I kiss goodbye on an empty street
我和你吻别在无人的街


ràng fēng chīxiào wǒ bùnéng jùjué

Biarkan angin tertawa bodoh , aku tidak bisa menolaknya

Let the wind laugh idiotically, I can’t refuse it
让风痴笑我不能拒绝


wǒ hé nǐ wěnbié zài kuángluàn de yè

Ciuman perpisahan kau dan aku dimalam yang liar

You and I kiss goodbye on a wild night
我和你吻别在狂乱的夜


wǒ di xīn děngzhe yíngjiē shāngbēi

Hatiku sedang menunggu untuk menyambut kesedihan

My heart is waiting to welcome grief
我的心等着迎接伤悲
--------------

xiǎngyào gěi nǐ de sīniàn jiù xiàng fēngzheng duàn liao xiàn

Ingin memberikan nostalgia seperti laying-layang dengan tali yang rusak

Wanting to give you nostalgia is like a kite with a broken string
想要给你的思念就像风筝断了线


fēi bù jìn nǐ de shìjiè yě wēnnuǎn bùliǎo nǐ de shìxiàn

Ini tak akan terbang kedunia mu, dan tidak akan menghangtakan pandanganmu

It can’t fly into your world, and won’t warm your line of sight
飞不进你的世界也温暖不了你的视线


wǒ yǐjing kànjian yī chū bēijù zhèng shàngyǎn

Aku sudah bisa melihat, ini sebuah permainan tragedi

I can already see, this play is a tragedy
我已经看见一出悲剧正上演


jùzhōng méiyǒu xǐyuè wǒ réngrán duǒ zài nǐ di mèng lǐmiàn

Bukan akhir yang bahagia, aku masih bersembunyi dalam mimpi mu

There’s no happy ending, I’m still hiding in your dreams
剧终没有喜悦我仍然躲在你的梦里面​

(Jacky Cheung – Wen Bie/张学友 - 吻别/Zhāng Xué Yǒu – Wěn Bié)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd