Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Conny Wanita ku pilih (sekuel Gairah Guru BK)

lengkap lah koleksi anton, bebas ngecrot lagi !!
meki janda dah didapat, meki prewi sudah dijebol dan di crot lagi sampai gempor ... masih dapat tambah lagi !!
nasibmu ton !! mujur bin bejo !!! disukai mekii tajir
 
Lanjutan

Bagian 2 dari 2

Aku masih terdiam, didepan kedua kamar, tenagaku belumlah habis dan aku masih kangen bersetubuh. Aku melirik kekamar istriku, Mbak Conny yang mungkin bisa aku setubuhi namun aku masih kikuk karena bisakah aku melakukannya. Aku membuka kamar sedikit, dan aku menjadi terkejut. Mbak Conny sedang masturbasi dengan bertelanjang dada dan memainkan Payudara dan Celana Dalamnya. ”hm…mm….mm…” desah Mbak Conny sambil asyik memankan Payudaranya. Payudara sudah bertambah besar, lebih besar ketimbang ukuran saat menyusui. Payudara Istriku meningkat ke ukuran 31 B saat menyusui Putri kemudian, aku tidak pernah mengetahui ukurannya sekarang. Kakinya menyeret nyeret kasur menahan sakit dan nikmat. Tapi apakah itu cukup bisa istriku nikmati. Mungkin ia sedang berada dalam puncak birahinya untuk bersetubuh dan aku ingin melakukannya lagi.

Aku menjadi kikuk, dan menoba mengamati lebih lanjut,..”…Tonn…mm…mm.. Tonn terus…ah..”jantungku pun berdebar tidak menyangka apa yang kudengar.Istrku sedang membayangkan aku sedang menyetubuhi tubuhnya sekarang, aku sedikit senang. Namun sedikit sulit jika membayangkan bagimana kesulitkan kami untuk bersetubuh hampir 2 tahun berlalu. Istriku kembali mendesah, bagian dadanya yang menonjol itu membuatku ingin meremasnya, namun aku selalu bersikap sopan, bersamaan dengan itu muncul pikiran dari otakku sendiri menjadi piktor saat Istriku melakukan masturbasi tersebut. Aku mulai membayangkan jika aku bersamanya.“Mmmmmh,” keluh Istriku kembali mendesah, aku ingin kugeluti dia kembali sampai kami puas dan kembali melakukan hubungan seks. Aku mencoba masuk kamar dan menutup pintu.

“Mbak,” panggiku pelan. Istriku kaget waktu melihat aku sudah didepan ranjang dan memanggilnya. Ia menutupi badannya, Ehh…Ton apa kabar?..udah main ya..? tanya Istriku sambil gelagapan. “Mbak kenapa? mau main ya?” tanyaku, saat itu birahiku sedang naik-naiknya. “Ngak Ton, Mbak sedang banyangin aja. Mbak takut nanti menganggu kamu sama Rika. “Gak papa, Rika malah nyuruh aku main sama Mbak,” jawabku dengan lugas. Aku melirik kebawah, akupun bisa melihat Celana Dalamnya yang basah. “Tapi…mmph…,”jawab Istriku. Kami berciuman, seketika itu pula Istriku mencium bibirku dan memainkan lidahnya”mmm…”katanya sebentar kemudian ia hentikan ciuman itu, ”ada apa mbak?”aku bertanya selagi jantungku berdebar.”Ton, Mbak kesepian selama ini, kamu dan mbak tidak pernah seks lagi. Mbak butuh,,seorang pria yg selalu ada di sisiku yaitu kamu Ton. Suamiku,”katanya.

Aku tidak bisa berfikir apa apa, ”ayo Mbak, kita..”belum selesai aku menjawab Mbak kembali menciumku. Aku ingin sekali mencium dan melumat payudara putih dan kenyalnya. Kucium payudaranya dan perlahan naik ke lehernya dan belakang telinganya. Aku suka sekali mencium belakang telinganya karena istriku akan selalu mendesah hebat kalau dibegitukan. Seiring dengan desahan dan gerakan tubuhnya yang semakin cepat akupun merasa aku akan mencapai puncak kenikmatanku.Aku duduk ditepi ranjang, dan menukulkan tanganku dengan pelan kesebelah kananku, mengajak istriku duduk disebelahku. Saat dia duduk disebelahku, aku arahkan Tangan Kananku memeluk pinggulnya dari samping sambil kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu.

Sambil kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan Tubuh dan Payudaranya yang montok membuat penisku bangkit dan mulai membesar dengan cepat, hingga terlihat menjulang naik tanda birahiku akan menguasaiku. tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah, satu hal yang kusuka dari istriku, meskipun dia orangnya pendiam kalau urusan lumat melumat dia jadi sangat ahli sekali, dan lumatan bibir seksinya sungguh sangat menggairahkan. Tiba-tiba istriku mengangkat pantatnya dan duduk diatas pangkuanku, bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan menekan penisku yang sudah mengeras, “Ih kesayanganku sudah berdiri, ” katanya sambil menggoyangkan pantatnya diatas penisku.

Kulihat matanya sudah mulai nanar dan sedikit berair, pandangannya mulai agak sayu, kemudian aku mulai beralih menciumi leher putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga,kelihatannya salah satu titik rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya, lebih kebawah lagi, kuraba dari bongkahan payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, “Sudah nambah ukuran mbak?” tanyaku pada istriku. “Kamu masa gak tahu sih, dari dua tahun lalu Mbak ikut terapi buat pertahankan bentuk tubuh. Memang gak sebesar punya Rika, Cuma 33 A,” kata istri dengan polos. Aku terkejut cukup jauh, perubahaan yang membuatku semakin bernafsu menyetubuhinya. Aku rebahkan istriku keranjang, Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan lidahku.

Sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah tegak seperti penghapus pensil di ujung, kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun sangat mempengaruhi gairahnya, terlihat kedua tangannya dilepas dari pelukannya dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan. “Ahhhhh…,”desah istriku sedikit berteriak. “Ahhhh…,Tooon…ahhhh,” rintih istriku sambil merangkul kepalaku dengan Tangan Kanannya membuat aku semakin bernafsu. Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan memeluk tubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas penis tegangku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok dan padat.

Sejenak dia terdiam sambil tetap memelukku dengan kedua tanggannya. Aku memasang posisi diatasnya siap menyerang tubuh ya. “Ton, kita coba yuk, semoga bisa sukses. Mainnya jangan cuma sama Rika aja, mbakmu ini harus dimanjakan?” pintanya manja. Mendengarnya Penisku dan nafsu yang sudah naik, kuhampiri istriku, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku kemudian turun melucuti Celana Dalam Hitamnya yang menutpui lembah dan jembut halusnya, sambil terpejam. Aku menempelkan wajahku ditengah selangkangan istriku lantas dengan bernafsu dia menciumi bagian tubuh istriku. Istriku menanggapi aksi dengan hanya mampu menggelinjang ketika kemaluannya kuciumi dan lantas dijilati oleh lidahku.

Sehingga tidak berapa lama kemudian Vaginanya yang ditumbuhi sedikit bulu kemaluan itu terlihat makin basah oleh jilatanku. Tubuh istriku semakin menggelinjang dan mulutnya mendesis serta mendesah, ketika kemudian aku melumat bibir memeknya yang merekah kemerahan dengan liar penuh birahi. lantas mengunyah-ngunyah bukit kemaluan yang montok itu.“Ahhhh.. enn…ak… ahhhh” rintih istriku kenikmatan yang membuat aku semakin bernafsu. Istriku sebetulnya memang mudah terangsang dan tak mampu membendung birahinya oleh rangsanganku. Pada skhirnya tubuh wanita ini menggelinjang hebat ketika aku menguak bibir kemaluannya lalu dengan cara yang luar biasa aku menghisap biji klitoris anita cantik ini dengan kuat. “Ahhhhhhhhhhhhhh..” rintih istriku lagi, ketika aku kembali mengulang-ulang hisapan yang luar biasa.

Istriku hanya bisa merintih-rintih dan mendesah penuh birahi dengan desahan yang merangsang libido. Tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang liar dan tak lama kemudian Vaginanya menjadi basah kuyup oleh cairan yang keluar seiring kenikmatan yang dirasakannya. Selama dua tahun ia tidak pernah merasakan lebar ini mendapat kenikmatan yang luar biasa seperti sekarang ini. Tubuh istriku terlentang diranjang. Kedua tangannya yang semula merangkul kepalaku mulai longar kurasakan. wanita berjilbab yang mendesah dan merintih penuh kenikmatan dari balik jilbabnya tersebut. Entah karena apa atau mungkin karena libidonya yang tinggi, istriku justru terlena oleh rangsangan-rangsangan yang aku lakukan ini. saat wajahku terbenam dalam Vaginanya, tanganku menggerayangi bagian dadanya yang montok membukit dan membusung ini.

Sebentar aku mendongak ke atas melihat reaksi Istriku yang tidak kuduga itu. Mataku melotot penuh nafsu melihat sepasang buah dada Istriku yang montok putih mulus dengan puting susu kemerahan itu telanjang tanpa penutup lagi. Mulutku terkekeh melihat buah dada Istriku lalu dengan bernafsu tanganku mengelus-elus lantas meremas-remas sepasang Payudara wanita lama tidak kusetubuhi, yang telanjang itu. Sepasang payudara montok berukuran 33 A yang putih mulus di dada Istriku terasa kenyal di tanganku yang meremas-remasnya. Puting susu pink dengan sedikit kehitaman yang telah mengeras itu pun aku pelintir dan tarik-tarik membuat tubuh perempuan matang ini menggelinjang. Kali ini istriku ini hanya merintih-rintih dan memekik-mekik lirih dari balik jilbabnya dengan tubuh yang menggelinjang-gelinjang menahan birahinya.

Ia menggelinjang tidak karuan saat aku jilat dan hisap dengan kuat lantas puting susunya kemudian kupelintir dengan pelintiran cukup kencang. Mata wanita ini terlihat sayu menahan birahi yang melandanya, nafasnya terdengar memburu, Vaginanya yang tengah kujilati juga telah basah oleh cairan kenikmatan yang berulangkali terpancar.Istriku ini hanya merintih-rintih dan memekik-mekik lirih kadang mengigit bibirnya, sementara tubunya yang menggelinjang-gelinjang menahan birahinya. Aku kemudian kembali naik. Dengan lembut, kucium belakang telinganya. Istriku memejamkan mata, menggeliat menikmati. Perlahan, ciumanku turun ke lehernya. istriku menelengkan kepalanya lagi, memamerkan lehernya yang putih, yang segera kulumat dengan nafsu. Tanganku merogoh melalui bawah ketiaknya, meremas dan membangunkan istriku dan mengajak ke Pinggir Ranjang.

Ku hadapkan wajahnya ke depan Penisku, tanpa ragu Istriku membalas dengan mengulurkan Tangan Kanannya , menggenggam penisku dengan lembut, kemudian perlahan mengocoknya. Tangan mungil dan halus Istriku bergerak, memijat, mengelus Penisku, suaminya. Dalam hati, aku senang sekali. Istriku makin membuatku bernafsu, ia telah sangat banyak berubah. Aku masih ingat saat posisi ini pertama kali kami lakukan bertahun-tahun yang lalu, tubuh Istriku tidak sebagus sekaran. Kegamangan kita dalam seks selepas kelahiran Putri. Mampu membuatnya berubah dan melakukan perubahan, Kocokan istriku dimulai. Ia mengengam penisku dengan Tangan Kanan dan mengocoknya pelan-pelan. Aku merasa terlena jika dibeginikan terus.” Oh…mbak….e..nak…,”kataku, langsung mendesah.

Mendengar desahanku ia melepaskan kocokan dan tertawa, “Hahahaha... Iya ya... Cuma dipengang aja. Ini Kontol yang buntingin aku ya. Ayo kemampuannya mana? Udah perawanin cewe lain, mestinya tambah kuat dong,” katanya sambil melepas genggamannya. Aku mengangguk. Istriku kembali, menghadapi penisku dan kembali menggenggamnya. “Tapi, kalo diginiin pasti seneng?” katanya sambil berbisik menggoda. Tanpa aba-aba, tiba-tiba ia memasukkan Penisku ke dalam mulutnya dan menyedotnya kuat-kuat. Aku terkejut.
“Mb….ak…AHHHH!! Ngghh...,” teriaku. “Mmm.. N... Naba Ton? Mmm.. Sllrrppp...” katanya dengan mulut penuh. “Ja... Ooh... Jangan tiba-tiba... Mmmhh... Jangan tiba-tiba gitu.,” kataku sambil terbata-bata merasakan kenikmatan ini. Ia hanya mendengus tersenyum kecil. Ia melanjutkan menyedot, menjilat penisku.

Ia memainkan lidahnya dengan ahli di bagian bawah Penisku. Kepalanya bergerak-gerak naik-turun. Matanya terpejam. “Mbak... Nnh.. Mbak... Udah jago banget ya... Mmhhh... ssSekarang...” kataku tergagap. Memang enak sekali oralnya sekarang. Istriku memuaskanku yang sudah 2 tahun tidak menyetubuhinya, kini hampir pasti kita akan melakukan seks kembali, namun jika dibandingkan denga Rika tidak bisa, malah sekilas hampir sama. Mungkin nantinya aku merasakan kenikmatan yang berbeda. “Mmhh...Mmm..... Mmmm... Sllrpp...... Mmmm,” suara yang kudengar saat ia mengoral penisku. “Ya... Oohh...Mbak...Nnnhhh...enak…banget...” kataku mendesah memuji oralan istriku. Semakin lama permainan semakin cepat, entah sudah berapa lama aku mendesah, lama kemudian ku lirik jam yang ada ditembok kamar, sudah 1 jam lebih kami melakukan Oral Sex.

Aku menunduk ke bawah, melihat kepala penisku yang telah merah membara hilang-timbul di dari belahan dadanya yang sangat besar. Istriku menjulurkan lidahnya, menjilati kepala penisku. Aku tak tahan lagi, penisku serasa berdenyut-denyut. Istriku mengetahuinya. Aku tak menunggu disuruh dua kali. Kuledakkan spermaku berkali-kali, menyemprot muka adikku, melumuri leher, dada, tangannya. Istriku memejamkan mata dan menahan nafas. Bulir demi bulir cairan putih kental itu melumuri wajah imutnya, sebagian bahkan mengenai poni rambutnya. Aku menghela nafas panjang. Enak sekali. Sudah sangat lama rasanya aku tidak merasakan kenikmatan seperti ini; tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan onani sehebat apa pun. Istriku menjilat sisa sperma di sekitar mulutnya, menelannya.

Ketika ia sedang asyik, aku menempelkan tubuhnya ke ranjang aku ingin menyelajahi tubuhnya. Istriku mengangkat kedua kakinya dan membuka lebar, sehingga Vagina terlihat jelas sementara Kedua Tangannya mengangkat Kedua Paha, seakan ia tahu apa yang akan aku lakukan. Aku mendekatinya dengan Btang Penisku yang sudah siap menghunus Lubang Vaginanya. Aku mencoba memasukannya, tapi aku mengalami kesulitan. Rasanya stress sedikit membayangiku. Aku mencoba lagi, Satu, dua, ya dua kali aku gagal memasukan batangku. Akhirnya dia menggunakan tangan mungilnya untuk membimbing batangku. “Blesss…” Batangku masuk dengan perlahan. Berbeda dengan tadi, sekarang aku tidak lagi naik turun tetapi maju mundur. Kami berdua mendesah.

“Ah… oh… uh… terus Ton…, ah… oooww!” desah istriku dengan berteriak kecil, namun baru sebentar kemudian dia merubah posisinya. Benar saja posisi kami kembali seperti posisi awal.memulainya Dia telentang di bawah dan aku menindihnya di atas. Dalam posisi ini, aku tidak lagi memerlukan tangan mungilnya untuk membimbingku. Aku sudah bisa memasukan Batang Penisku sendiri tepat menuju lubang Vagina yang sesekali beraroma harum bunga itu. Kembali aku memompa Vaginanya seperti sebelumnya, melakukan gerakan naik dan turun. Kali ini kembali ke berberapa tahun aku menjadi siswa yang benar-benar aktif, tidak hanya di sekolah tapi di ranjang. Pada saat itu, kuangkat kaki kanannya, kujilati betisnya yang tanpa cacat itu sambil terus menggerakan pinggulku.

Aku merasakan darahku mengalir dengan keras, ada sesuatu di dalam tubuhku yang siap untuk meledak. Aku mencoba mempercepat Gerakanku, semakin cepat, dan seperti tidak teratur. Namun sebentulnya, dalam perasaan kami, ada keteraturan nafas dan nafsu yang memberikan ritme.“OOhhhh….Mmmmph…Ahhhhh…Terus Ton, lebih cepat lagi… terus lebih cepat lagi,” desah istriku meminta aku makin mepercepat memompa Vaginanya. “ooohh….Tonn,terus,” desahnya. Menangggapinya permintaaannya, Gerakanku semakin cepat. Kami berdua sudah seperti kuda liar yang saling kejar-mengejar sehingga terdengar suara nafas yang keras dan saling sambut menyambut.“Terus Ton….a terus… ah… uh… oh…!” ujarnya kenikmatan. “Ton….sayang… ah… mmph… mmphh… ahh..ahhh… aaoowww!” desahnya lagi sambil berteriak. Melihat mulut Istriku dengan bibir sensual yang terbuka.

Tanpa pikir panjang aku segera melumat bibir akhwat cantik ini dengan buas. ketika ternyata lumatanku pun segera dibalas oleh istriku, kami hampir berhasil mencapai puncak birahi kami, sejurus dengan itu, Kedua Tangan wanita ini melingkar ke Punggungku. Aku pun makin liar, sementara Penisku kembali mengaduk-aduk Vaginanya dan menyebabkan tubuh Istriku terguncang-guncang di ranjang. Rambut Panjangnya menutupi bagian atas ranjang. Sedangkan keringatnya membasahi tubuhnya. Sementara Pantatnya terus bergoyang mengikuti gerakan Penisku yang mengaduk-aduk liang Vaginanya. Berulang kali tubuh wanita ini menggelinjang liar dengan mulut yang mendesah dan menjerit ketika berulang kali dia merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Istriku yang lama tidak aku setubuhi sudah tidak memperdulikan dirinya bahwa Rika ada kamar sebelah.

Nalurinya sebagai wanita normal yang punya birahi membuatnya ikut menikmati persetubuhan ini. Tubuh Istriku yang putih mulus tampak sangat kontras dengan tubuhku yang sawo matang kecoklatan kekar ketika kami berdua bergulat dan bergumul. Beberapa kali terdengar erangan dan jeritannya penuh kenikmatan sambil memelukku namun persetubuhan yang liar itu tak kunjung selesai. Sekitar setengah jam kemudian tubuh istriku yang sejak awal menggelinjang-gelinjang dengan jalang perlahan mulai melemah. Akhirnya tubuh indahnya ini terkulai lemas, matanya terpejam dengan tubuh terlentang di bawah tindihanku. Nafasnya masih memburu dengan liar namun dia tidak lagi mengimbangi gerakanku seperti semula walaupun tubuhnya masih teguncang-guncang oleh gerakanku yang masih mengaduk-aduk Vaginanya.

Sepertinya ia telah kehabisan tenaga dan tak mampu mengimbangi keperkasaan diriku. Istriku hanya membuka pahanya lebar-lebar namun dia hanya terlentang lemas dan tak mampu lagi menggerakan pinggulnya seperti semula. Kali ini hanya pasrah sambil menikmati penis besarku yang tengah mengaduk-aduk liang Vaginanya diiringi dengusan nafasku yang kasar. Sekitar 20 menit berlalu tubuhku mengejang hebat dan kemudian aku menggeram liar bagaikan geraman seekor singa dan bersamaan dengan itu Aku memompa Penis ku melesak ke dalam bagian dalam Vaginanya hingga ke dasar menyentuh rahimnya. “Aghhhhhhhhhhhh..,”geramku sambil memeluk Istriku kuat-kuat. Istriku tersentak ketika dia merasakan cairan hangat memancar deras secara bergelombang dari penisku ke dalam kemaluannya disertai eranganku yang penuh kenikmatan yang mirip erangan seekor singa jantan.

“Crot… crot… croott…!” Kembali aku meraih puncakku, dia pun tersenyum. Hanya saat itu aku tidak lagi malu, yang ada dipikiranku hanyalah aku ingin bisa memuaskannya sebelum orgasmeku yang ketiga. Cairan kenikmatanku itu terasa begitu banyak memenuhi rahim dan liang Vaginanya. Akhirnya Istriku merasakan cairan kenikmatan dari Penisku lagi. Bersamaan dengan cairannya keluar menyusul cairan kenikmatannya yang telah keluar berulang kali sebelumnya. Sejenak kemudian kamar itu terasa sunyi, hanya terdengar suara desahan nafasku ditingkahi desah nafas Istrikuh yang masih terlentang pasrah di bawah tindihanku ini. Perlahan kemudian aku mencabut Penisku dari Vaginanya, kami merasa puas sekali. Aku melihat jam, pukul 04.00 pagi, sudah 4 jam kami bersetubuh. Aku pun beranjak tidur, disebelahnya tanpa ditutupi apapun.

Besok sorenya sebelum pulang, kami melakukan threesome dikolam air panas. Cukup private, entah kenapa istriku mau melakukannya. Inilah awalnya cerita aku melakukan sex bukan dengan Mbak Conny, istriku. Sejak itu, aku seperti memiliki dua istri dan makin masuk kedalamnya.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd