Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Conny Wanita ku pilih (sekuel Gairah Guru BK)

wajar22

Semprot Lover
Daftar
8 Aug 2017
Post
214
Like diterima
1.150
Bimabet
Sebenarnya aku tidak naik kelas, nilaiku hancur-hancuran semua, tidak mungkin deh. Lagian sekolahku sekolah favorit, pasti susah. Nah, ketika aku sedang bingung, eh ada Ibu Conny mendatangiku. Ibu Conny ini guru yang paling cantik di sekolahku. Orangnya putih, tinggi, langsing, cantik wajahnya. Ukuran payudaranya bagus lagi, tidak terlalu besar, juga tidak kecil. Dia memang memakai kacamata, cuma aku yakin itu cuma samaran saja.

Dia mendatangiku, terus bilang, “Anton, kamu kok nilainya semakin jelek saja sih?, nanti kamu bisa nggak naik kelas loh”. Walah, aku jadi kaget juga ditanya begitu, ya sudah aku jawab saja “Iya nih bu, bagaimana yah, boleh belajar ke rumah Ibu nggak sih menjelang ulangan umum?”, Eh masa dia jawab, “boleh-boleh saja, nanti sore saja mulainya, kamu nanti datang yah jam 4 sore”. Lho kok gitu, aku pikir, padahal kan Ibu Conny tuh guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan)! ulangan umum mana ada pelajaran BP? nah aku mulai curiga nih. Ya sudah aku terima saja ajakannya. Sorenya aku ke rumah Ibu Conny. Dia tinggal sendiri, suaminya sudah cerai, kabur sama cewek lain.

Dia persilakan aku masuk. Wah gila, Ibu Conny masa cuma pakai celana pendek dan kaos lengan buntung tipis begitu. Terus kita mulai belajar deh. Pas tengah-tengah belajar, tiba-tiba pensilku jatuh, saat aku mau menunduk untuk mengambilnya, dia sudah mengambilnya duluan, jadinya aku tidak sengaja melihat isi dalam bajunya, wah sip banget, bulat dan mancung. Aku sampai bengong. Ibu Conny bukannya tidak tahu, dia malah diam saja di posisi itu. Aku akhirnya sadar sendiri, terus jadi malu. Aku yakin mukaku sudah seperti kepiting rebus. “Maaf bu” aku bilang, takut kalau dia marah. Eh dia malah senyum, “Engga apa-apa Ton, kalau mau lihat terusin saja, Ibu nggak larang kok, malah kalau kamu mau Ibu bisa lepasin kok bajunya”.

Belum sempat aku bilang apa-apa dia sudah melepaskan baju kaos serta celana pendeknya. Gila langsung bugil dia, ternyata selain tidak memakai BH, dia juga tidak memakai celana dalam! Gile aku asli kaget, tapi mulai terangsang nih. aku sih sebenarnya masih mau menolak. “Malu ah bu”. Tapi dia bilang”, Nggak apa-apa Ton, ini juga salah satu pelajaran, pelajaran menjadi dewasa” sambil ngomong begitu dia maju ke arahku terus membelai-belai “gundukan” di celanaku.“Kamu pasti belum pernah merasakan nikmatnya seorang wanita”, Kata Bu Conny. Terus dia mulai menciumiku. Mulanya pipi, terus bibir, mulut. Gila kita adu lidah di dalam mulut.., setelah kita berdua kehabisan napas, dia mulai turun ke bawah.., bawah sekali.., sampai ke tengah-tengah pahaku. Resliting celanaku dibuka terus celana dalamku ditarik, ternyata kemaluanku sudah berdiri tegak, dasar masih pemula.

Ibu Conny senyum-senyum saja, terus dengan santai dia mulai menjilati kepala penisku “Aduhh.., nikmat banget aku kayaknya langsung tidak tahan deh, untung aku sempat menahan dia dulu sebelum aku benar-benar keluar. Lalu dia mulai mengisap kemaluanku, gila dia isapannya kuat sekali, sampai kedengaran bunyi isapannya, untung dia tinggal sendirian.Akhirnya aku sudah tidak tahan, kuangkat kepalanya, aku duduk di sofa, terus dia naik di atasku, terus dia mulai goyang, “Ugh.., agh.., ughh”, bunyi napas Ibu Conny jadi berat, tapi dia goyangannya makin rajin. Gilaa, aku baru pertama kali merasakan vagina wanita. Memang seperti sorga rasanya.., Apalagi goyangnya sangat bergairah, sampai bercucuran keringat. Akhirnya aku hampir tidak tahan, aku sudah mau keluar.Dengan cepat aku ganti posisi, dia aku tidurkan di sofa, terus aku naik di atasnya, terus aku goyang juga deh, lama-lama goyanganku makin cepat, dia juga makin terengah-engah, sambil berteriak, satu rumah rumah bisa mendengar teriakannya.

Akhirnya aku tidak tahan lagi, aku keluar di dalam vaginanya. Rasanya badanku jadi lemas sehabis “main” dengan guru BP-ku. Tapi sungguh nikmat. Sejak saat itu aku seminggu tiga kali “belajar” bersama Ibu Conny. Memang sih aku tidak pernah belajar, tapi tidak tahu kenapa, aku bisa naik kelas, memang sih tidak masuk rangking, tapi nilainya lumayan kok. Aku sih sudah pernah mencoba segala gaya (contoh doggie style, sixty-nine) bersamanya, di segala tempat juga sudah di rumahnya.













Hubunganku dengan Bu Conny berlanjut, Aku sudah naik kelas 3 SMA. Semua karena Ibu Conny yang membantuku. “Sayang, kamu nanti pulang jangan larut malamnya,” ujarnya Ibu Conny sambil mencium bibirku. “Ibu, bisa nanya selain aku. Ada yang pernah main sama Ibu,” tanyaku kepadanya. “Gak Ton, Ibu hanya melakukan bersama kamu, gak ada yang lain,” jelas Ibu Conny menjelaskan. “Terus, nilai Anton yang jelek kok bisa berubah,” kataku menanyakan peristiwa 9 bulan yang lalu. Aku penasaran dengan bagimana aku naik kelas. “Ton, orangtua ibu adalah pendanaan sekolah. Kamu kan tahu, sekolah kita dapat hibah maka Ibu yang perwakilan dari perusahaan orang tua. Jadi Ibu bantu kamu untuk naik kelas.” kata Ibu Conny. “oh gitu ya Bu, makasih ya atas bantuannya,” kataku. “iya Ton, ingatnya perjanjian kita, sampai ujian selesai jangan dahulu kesini. Kesini tanggal 3 dua bulan lagi,” ujar Ibu Conny

Aku baru mengethui jika Ibu Conny selain guru adalah orang yang diminta mengawasi sekolah yang mendapat dana perusahaan milik orang tuanya. Hari sudah sore, aku kembali ke rumahku. Aku meninggalkan rumah Ibu Conny, sudah 9 bulan perjalananku dengan Ibu Conny. Selain umurnya yang 28 tahun, masih sedikit yang aku ketahui dari perempuan ini, hari itu bahkan kita melakukan hubungan seks melainkan sepakat untuk tidak melakukan dahulu, berberapa guru menduga Ibu Conny memiliki hubungan dengan seorang muridnya, sekolah mencarilku. Maka untuk mengamankan posisi kami, Aku dan Ibu Conny sepakat tidak melakukan sesuatu yang merugikan.

Sebagai gantinya, Ibu Conny berjanji akan membantuku jika lulus dari SMA. Aku pulang kerumahku, yang kutinggal bersama adik-adiku. Ayah dan Ibuku kerja diluar kota baru akan kembali akhir minggu. Ayahku adalah supir truk dan Ibuku adalah pekerja diperusahaan koveksi diluarkota. Sementara itu adik-adikku masih butuh sekolah. Selepas SMA aku praktis tidak bisa berkuliah meski aku sudah cukup berusaha mencari peluang untuk berkuliah, besok Ujian Nasional lalu disusul dengan ujian lainnya.

Pulang dari rumah belajar, aku mempelajari dengan sungguh-sungguh. Pada kelas 3, nilai berkembang pesat. Bahkan Ibu conny tidak melakukan upaya memperbaiki nilaiku. Akibat pesat nilaiku, aku diminta meneruskan ke Universitas, namun keuangan keluarga tidak mendukungku. Jika mengandalkan rapot sama saja bohong, nilaiku dikelas 2 sempat hancur. Ini membuatku kehilangan harapan. “Aku akan melakukan apapun untuk kuliah,” kataku dalam hati.

Hubunganku dengan Ibu Conny sudah begitu dalam, termasuk hubungan personal. Maka sulit sekali untuk melakukan menjaga harsat kami. Hari-hari berlalu, satu bulan dari perjanjian tersebut ada kejanggalan wali kelasku meminta tanda tanganku dan surat-surat katanya ada yang mau mensponsoriku. Aku memberikannya, tapi aku pesimis untuk lolos. “Semoga lolosnya ton, Ibu berharap,” kata Ibu Siti. “Iya bu, semoga lolos. Eh, Kok Ibu Conny gak kelihatan?” tanyaku. “Lho kamu gak tau, Ibu Conny mau lanjutin kuliahnya, maka ijin dulu. Tapi tenang bulan depan dia akan balik, tapi gak akan ngajar disini lagi,” kata Ibu Siti.

Aku sedikit kecewa, aku tidak dapat bertemu dengan Ibu Conny. Aku pulang kerumah, melihat tanggal 4 Juni, hari terakhir melihat Ibu Conny, “Jadi mungkin itu hari terakhir.” Aku menunduk, perasaan ku beraduk menjadi satu, kemungkinan aku tidak bertemu dengan Ibu Conny. Aku menjalani hari-hari sampai hari itu Tanggal 4 Juni, aku datang. Aku kaget Ibu Conny datang dengan seorang lelaki cukup mapan. Aku diam saja, mungkin dia adalah lelaki yang akan menikahi Ibu Conny, terlebih Ibu Conny sudah 2 tahun menjanda stelah menikah 1 tahun.

Aku maju ketika namaku dipanggil untuk foto dan bersalaman.aku bersalaman ia berbisik, “Nanti jangan lupa ketemu ditempat biasa,”katanya. Aku diam saja, aku sedih tidak berniat datang. Jam 12 acara selesai, aku pulang. Lalu menonton TV, menunggui adik-adikku. Pukul 4.00, HP berdering. Aku menengok siapa yang menelepon. Rupanya Ibu Conny, aku diam saja, tidak mengangkat. Lima kali Ibu Conny menelepon, aku diam saja. Sebuah sms datang, aku membacanya.

Anton sayang kamu kenapa? Tolong kesini ya. please

Aku luluh, aku pergi kerumah Ibu Conny dengan motorku. Rupanya lelaki yang bersama Ibu Conny tadi ada. Aku menduga dia adalah calon suaminya, “Ada apa Ibu nelepon saya,” tanyaku dengan singkat. “Ini kenali adik ibu Johan. Dia mau jelasin sesuatu,” kata Ibu Conny. Aku terkejut, “Mbak, kaya disini gak enak suasananya. Kita ngobrol didalam saja ya?” kata Pak Johan. Kami masuk, Ibu Conny masih mengunakan pakaian rapih, ia mengegam tanganku. Aku kaget, dan melepaskannya.”Gini Anton, benarkan namamu itu?” katanya membuka pembicaraan.

“Kami keluarga dari ibu Conny mau kasih kesempatan kuliah, semua syarat udah kami kirim kekampus dan kamu lolos. Semua biaya udah ada yang siapin” kata Pak Johan menyodorkan surat sebuah universitas ternama, “Ini benaran pak?” kataku, “Benarlah sayang, kamu bakal kuliah,” kata Ibu Conny. “Hanya ada syaratnya, kamu akan tinggal sama Ibu Conny kamu harus menjaga dan memastikan kebutuhan Ibu Conny,”kata Pak Johan. “Maaf saya gak ngerti,” ujarku. “Saya memiliki kecurigaan, tapi saya lihat tadi ada sesuatu sama kamu lihat saya?” tanya Pak Johan menyelidik. “Johan, sudahlah. Kamu gak perlu campurin urusan saya ataupunAnton,” kata Ibu Conny tegas. “Gak papa bu, saya sayang sama Ibu Conny. Awalnya saya kira bapak calonn suaminya.” kataku dengan berani. “Ha…..ha…ha…ha…ha, santai aja. Justru itu, aku takut kalian menutupi sesuatu sama aku. Jadi jika ada hubungan sama kalian kami gak kaget.” kata Pak Johan. “Jadi kamu cuma nanya itu Johan. Sialan kamu,” ujar Ibu Conny. “Maaf Mbak, aku juga hubungi Bapak dan Ibunya Anton mereka setuju. Aku pulang dulu, ini tiketnya pesawat dan kunci dan alamatnya” ujarnya sambil berdiri. “Lho kamu mau kemana Johan?” tanya Ibu Conny, “Pulang tiket ku malam nanti.” katanya membuka Pintu dan menutupnya.

Hanya kami berdua, “Jadi surat itu, Ibu yang kasih ke Ibu Siti?” tanyaku. “Iya, nanti kita tinggal samaan. Kamu sukakan?” tanya Ibu Conny. “Suka bu, tapi ibu juga kuliah? Jarang ketemuan dong.” “Santai aja, Ibu cuma nemenin kamu. Karena ibu jatuh cinta dengan kamu, makanya Ibu gak mau kehilangan kamu,” katanya. “Mulai sekarang, jangan panggil Ibu ya. Panggil aja Mbak,” katanya mengampirku ku yang duduk disofa dan mendekatiku. Aku melihat kejendela dan jam. Pukul 6.00, “Udah lama lho kita gak main?” ujar Mbak Conny. “Bentar Bu eh Mbak saya sms ade saya. Bilang saya mau nginap,” ujarku mengetahui keinginan Mbak Conny. 3 menit kemudian, adik mengirim pesan, ia mengatakan kesetujuannya.”Jadi kamu sayang sama aku?” godanya ketika aku menaruh hp. Mendorongnya hingga tertidur di Sofa, aku menciuminya. Aku melepaskan pakaian Mbak Conny, ia mengunakan kemeja batik sebatas siku, satu dua kancing. Aku berhenti. Aku menciumi lehernya, sambil memainkan payudaranya.

“ohh…..ugggh…ton…to…l…ong…tutup…dan…kunci…jendela…”ucap Mbak Conny. Aku bangun dan memastikan semua tertutup baik jendela pintu depan dan belakang dan lainnya. Aku kembali dan melakukan kegiatan tadi. “oh….terus…terus…terus…uggguh… katanya Mbak Conny merancau, aku makin bersemangat kemaluanku naik, demikian Payudaranya semakin keras. “Srekk..” baju Mbak Conny aku robek, ia tersenyum.”Kamu mulai kurang ajar ya, sejak lulus ini,” katanya sambil mengalungkan tangannya dileherku. Ia menarik kepalaku dan kami berciuman. Aku tidak perduli ini sudah menjadi niatku untuk menyetubuhinya. Dua menit kemudian aku melepaskan ciuman dan melepaskan pakaiannya, lalu melemparkan ke meja. Aku membuka kaosku dan membuka Celanaku, Penis naik ke ukuran maksimal.

Aku memandangi tubuhnya yang telanjang itu, sama denganku yang telanjang. “Udah siap mbak?” tanyaku. “Apapun mau sayang?” katanya dengan wajah memerah. Aku membuka kedua kakinya dan mulai memasukan kemaluanku. Dalam sekejap aku memasukan kemaluanku dengan cepat kedalam Vaginannya. “Aarrgghhh…!!” jeritnya saat kemaluanku memasuki vaginanya. Aku memompa secara cepat. “Oh…t….erus…teru…s…terus….sayang…oh….ah…ah….”desah Mbak Conny merancau, “Enak….oh….oh….enak …main..lagi…sama…Ibu..eh…Mbak…” ucapku dengan mendesah pula.

“Teruuss, sodok teruss!!! Mbak su..oh…..ka….,enak, Tonn…,arrrghh…aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!” desah Mbak Conny makin menjadi-jadi. Aku mempercepat tempo, mata Mbak Conny terpejam. Aku membungkukan badan untuk menciumnya. Kami tidak mendesah lagi, kami lampiaskan dengan ciuman. Sementara tanganku memengang bahunya, sedangkan tangan kanannya memelukku. Dua jam berlalu keringat kami bercucuran ia klimaks, aku belum ia menahannya. “Ton, sayang. Aku…oh…udah ….klimaks….tapi…buang..oh….sama…an…ya?”katanya berbisik,

“Iya…bu…oh…tenang….oh…saya…bentarlagi…” ucapku Tubuh Mbak Conny mengejang sesaat sementara otot vaginanya bereaksi. Ia menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, aku menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluanku dalam-dalam di liang vagina Mbak Conny.

Oohhh…!!!” Aku pun menjerit, sementara terasa kemaluannku menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginanya. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu. Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Mbak Conny memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sibuk mengatur nafas.

“Kali ini enak banget,”kataku sambil duduk mengatur nafas. “Oh jadi, 9 bulan itu gak enak?” katanya mengoda “enak kok, hanya dulu mesti pake kondom atau ibu eh Mbak minum obat,” jelasku ia diam saja. Malam itu, aku menginap dirumahnya, aku pulang pagi-pagi karena besok mesti berangkat. Dirumah Ibu sudah pulang, ia menangis karena tidak depat membiayaiku kuliah, dia memberikan petuah untuk menjaga diri. Aku mengirim sms, untuk tidak datang berberapa hari karena ibu datang, Mbak Conny mengerti bahkan mengambarkan bertemu di Bandara.

4 hari kemudian aku berangkat, dipesawat kami bergadengan tangan dan berciuman. Entah bagimana hidup kami disana.

Bersambung
 
mantap bersambung berarti masih ada kelanjutan nya nih hahaha
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd