Part 1
Namaku agustina umurku 20 tahun dan aku bekerja disebuah supermarket di bandung. Aku mempunyai badan yang sempurna dimata lelaki, payudaraku masih bulat sempurna dan pantatku besar dan masih kencang dengan wajahku yang cantik membuat mata lelaki tidak berkedip melihatku.
badanku masih kencang belum disentuh oleh lelaki aku pun menjadi incaran mata karyawan laki-laki disupermarket ini. Tetapi aku masih menjaga kesucian tubuhku untuk laki-laki yang nikahi nanti, tetapi itu tidak bertahan lama setelah kejadian pada hari itu.
Aku pun berjalan menuju halte bis yang biasa kunaiki lumayan agak jauh, ditengah perjalanan aku pun bertemu dengan seseorang yang merubah diriku dan hidupku.
"neng butuh tumpangan" seseorang tidak kukenal
"oh tidak pak terima kasih" aku menolak permintaannya
Hujan lebat langsung turun ketika aku menolak ajakannya.
"ayo neng nanti kehujanan naik motor bapak" dia pun membujukku
"iya deh antar saya sampai dikossan"
aku pun langsung naik kemotornya, dalam perjalanan hujan bertambah lebat.
"neng hujan nih kita berteduh disana ya"
"iya boleh deh"
Kami berdua pun berhenti disebuah gubuk kecil, kami berdua berteduh dibawah atap gubuk.
"ini dek air minum" bapak itu memberikan sebotol air putih
"wah makasih ya, oh iya nama bapak siapa?" Aku pun bertanya
"saya pak hari namamu kamu siapa neng?" Pak hari bertanya balik
"saya agustina pak" aku tersenyum
"oh agustina, cantik seperti namanya" pak hari mengodaku
"oh makasih pak" aku sedikit tersanjung
"ayo tina diminum airnya" pak hari
"oh iya pak"
Aku pun langsung menenguk minuman yang diberikan oleh pak hari, pak hari tersenyum licik karena dia sudah memberikan obat perangsang diminumanku. Aku terus menenguk sambil berbicara dengan pak hari, obat perangsang beraksi aku memegang bagian bawah tubuhku.
"Mmmm hhhh" aku merasakan gatal disekitar vaginaku
"kamu kenapa neng" pak hari pura-pura bertanya
"gak tau pak mmm panas " aku mengibas rambutku
Pak hari tersenyum senang rencananya berhasil dia pun berjalan mendekatiku, Pak hari memegang bahuku seketika suhu badanku naik.
"pak pelase jaga jarak" aku menahan diriku ingin mendesah
"susumu neng udah besar kencang lagi" Tangan pak hari meremas kedua payudaraku
"ah pak jangan ah" aku memegang tangan pak hari
"neng bapak jadi nafsu" pak hari membuka kancing bajuku
Aku tidak bisa melawan pak hari, obat perangsang sudah menguasai tubuhku. Pak hari sudah melepas semua kancing bajuku, dia pun merangsang diriku dengan mencium leherku dan meremas payudaraku.
"mmm neng wangi juga" pak hari mencium leherku
"ahhhh pak stop pak" aku berusaha melawan
Pak hari menarik lepas bajuku dan bhku, dia pun mendorongku masuk kedalam gubuk dan menyandarkanku didinding.
"pak ini buat suami nanti" aku menyilangkan tanganku dipayudaraku
Pak hari menarik tanganku dan langsung menghisap payudaraku, aku tidak berdaya untuk melawan.
"Mmm susu neng Mmm enak" pak hari menghisap puting payudaraku dengan liar
"Ahhh stop pak" aku memegang bahu pak hari
Aku pun merasa sensasi yang nikmat ditubuhku, vaginaku pun mulai basah dengan cairan orgasme ini pertama kalinya aku merasakan hal ini.
"gimana neng enak" pak hari menpelintir putingku
"Mmm" aku menahan desahanku
"kalau gini gimana?" Pak hari menarik puting payudaraku
"Ahhh pak ahhhh" desahanku pun keluar
Tangan pak hari membuka kancing celanaku. Aku pun tidak berdaya dan pasrah pak hari melorotkan celanaku tersisa celana dalamku.
"oh udah basah aja tina" pak hari mengelus tangannya dicelana dalamku
"Ahh Mmm pak" aku mendesah pasrah
Pak hari memasukkan tangannya didalam celana dalamku dan jarinya memainkan belahan vaginaku.
"halus banget punyamu tina" pak hari terus memainkan jarinya
"ah pak ah jangan" aku memegang tangan pak hari
Pak hari terus memainkan jarinya dibelahan Vaginaku, tanpa sadar aku pun menyentuh tubuh pak hari dan memeluknya.
"ahh pak enak ahhhh" aku mendesah nikmat
"ayo neng nikmatin terus" pak hari terus merangsangku
Pak hari memasukkan jarinya kedalam liang vaginaku, seketika aku pun langsung orgasme mengalir deras membasahi celana dalamku.
"Aaahhhh" aku orgasme dan terduduk dilantai gubuk
"oh udah siap ya neng, malam ini bapak bakal puas" pak hari tersenyum nakal
Pak hari membuka seleting celananya dan mengeluarkan penisnya, aku melihat penisnya sudah tegang dan pak hari melorotkan celana dalamku dan melemparnya. Pak hari melebarkan pahaku dan vaginaku tampak seutuhnya didepan pak hari.
"bapak gak nyangka neng masih perawan" pak hari tersenyum lebar
"pak jangan ini buat suamiku nanti" aku pun mengelengkan kepalaku
Tanpa berlama pak hari pun langsung memasukkan penisnya menembus Vaginaku.
"Oohh agustina" pak hari menikmati
"ahh pak hari Ahhh" aku pun mendesah
Pak hari mendorong masuk penisnya lebih dalam, aku merasakan sedikit perih divaginaku.
"ah ah pak sakit" aku kesakitan
"oh mm memekmu sempit neng" pak hari mendesah menikmati jepitan vaginaku
Pak hari mendorong masuk penisnya dan ingin menembus selaput daraku, aku ingin melawan tapi apa daya obat perangsang menguasai tubuhku.
"neng tina bapak resmiin memekmu haha" pak hari mendorong pinggulnya
"Ahhhhh" aku mendongak keatas
selaput daraku pun pecah, keperawananku diambil oleh bapak-bapak yang baru kukenal. Pak hari terus mengenjotku, darah selaput daraku mengalir keluar.
"ah ah ah pak ah jangan terusin pak Ahhh please" aku memohon ke pak hari
"Mmm neng memekmu sempit Ohhh" pak hari semakin bernafsu mengenjotku
Liang vaginaku sesak dengan penis pak hari semakin mengeras, entah mengapa aku pun menikmatinya dan orgasmeku yang kedua pun mengalir keluar.
"Ahhh ah" aku mengangkat pinggulku
"Mmm enak kan neng ohhh" pak hari mengeram nikmat
Aku dan pak hari kami bersetubuh didalam gubuk kecil yang entah dimana, pak hari meremas payudaraku dan mengenjotku penisnya berdenyut-denyut didalam vaginaku.
"oh neng bapak mau keluar" pak hari ingin segera orgasme
"ah jangan pak jangan ahh" aku mengelengkan kepalaku
"ini neng tina bapak keluar" pak hari mendorong penisnya semakin dalam
" ahhhh jangaaaan" aku mendorong pinggul pak hari
Crotttt! Crroottt! Peju pak hari keluar mengisi penuh liang vaginaku dan rahimku, pak hari pun tersenyum dan aku menintihkan air mata keperawananku hilang oleh bapak-bapak. Pak hari mencabut penisnya pejunya mengalir deras keluar dari vaginaku.
"ohhh mantap neng bapak puas hahah" pak hari tertawa puas
Pak hari memakai kembali celananya dan pergi dengan motornya meninggalkanku didalam gubuk dan sementara aku masih menatap langit atap digubuk tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Bersambung...