Part 4
"ah pak dalemin lagi ahh" aku teringat persetubuhanku dengan pak wawan
Seminggu pun berlalu ternyata pak wawan sudah resign dari supermarket ini, mungkin dia takut aku bakal hamil dengan pejunya yang keluar banyak sekali didalam waktu itu. Aku pun menahan nafsu liar selama seminggu ini haruskah aku menyewa gigolo untuk memuaskan nafsuku ini.
"eh tina" bu manajer pun mencolek bahuku
"ohh iya bu" aku terbangun dari lamunanku
"tolong angkat barang ke gudang ya" bu manajer menyuruhku membawa barang
"siap bu"
Aku mengangkat barang ke gudang, sesampai didepan gudang aku melihat pemulung yang sedang kencing didekat gudang. Aku melihat penisnya dan pemulung itu tidak menyadari aku sedang melihatnya dari samping, ukuran penisnya lebih besar dari punya pak wawan tubuhku seketika naik aku ingin bersetubuh lagi.
Tanpa ragu-ragu aku pun langsung berjalan ke pemelung, aku mendekat dan berbisik ketelinganya.
"lega pak" aku berbisik
"iya neng lega wuaahh" pak pemulung itupun terkejut
aku tersenyum nakal kearah pemulung itu dan aku langsung mengocok penisnya, pemulung menahan tanganku dan berusaha untuk menolak.
"kontol bapak gede ahh" aku merasakan urat penisnya
"neng jangan Ahh ohhh" pemulung itu berusaha menolak
"pengen dientotin sama kontol bapak ahhh" aku mendesah ditelinga pemulung
"jangan disini neng" pemulung itupun menarik tanganku
"udah kepengen pak" aku terus memainkan penisnya
"kalau gitu ikut aja ketempat bapak aja, jangan disini banyak orang" pemulung itupun memberikan tawaran
Aku menghentikan permainanku dan kami berdua pun saling berkenalan pemulung itupun memberikan alamatnya.
"oh pak agus ajakin teman bapak ya" aku tersenyum nakal dihadapan pak agus
"eh yang benar ini neng tina" pak agus terkejut aku menjawabnya dengan anggukan
Aku kembali menaruh barang ke gudang dan kembali bekerja dimeja kasir. Jam kerjaku pun selesai aku pun berangkat ke tempat pak agus, aku pun sampai digubuk pemulung aku jadi teringat diperkosa digubuk kecil pada waktu pulang kerja. Tetapi ini tidaklah sama aku ingin sekali dientotin oleh bapak", aku langsung mengetuk pintu gubuk kecil itu.
"pak agus" aku pun memanggilnya
"iya neng tina masuk" pak agus pun menyaut
Aku pun masuk didalam sudah ada 3 bapak" yang menunggu didalam melihat tubuh indah tidak berkedip.
"neng tina disini" pak agus membawaku ke tengah bapak
"bapak-bapak udah siap" aku membuka kancing bajuku
"ini benarin neng tina?" Pak eko pun tidak percaya
"benaran nih gus?" Pak budi juga tidak percaya apa yang dikatakan oleh pak agus
"iya benarin pak budi dan eko, iyakan neng tina?" Pak agus menyakinkan mereka
Aku pun tersenyum nakal dan melepas bajuku dan bhku, payudaraku yang besar menantang mereka bertiga.
"bapak-bapak puasin tina ya" aku menarik tangan pak eko dan budi kepayudaraku
Pak eko dan budi langsung meremas-remas payudaraku, pak agus juga tidak ketinggalan dia pun ikut meremas payudaraku.
"wuih gede susu neng tina" pak eko pun terkagum
"ahh pak enakin tina pak ahhh" aku merasang nikmat
"gak nyangka dia doyan ama yang tua- bangka kayak kita" pak budi ikut terkagum
"iya gua pun gak nyangka" pak agus tidak percaya
Pak eko dan budi memainkan lidahnya diputingku, Aku pun memeluk kepala pak eko dan budi tubuhku bergejolak nikmat. Pak agus menjilat bagian perutku, aku memejamkan mataku menikmati tubuh dikerubuti oleh mereka bertiga.
"ah ah ah" aku pun mendesah nikmat
"Mmm susu neng tina gede" pak eko pun menikmati payudaraku
"Mmm iya nih beruntung kita diajakin ama pak agus" pak budi ikut menikmati
"Ah terus pak ah hisapin susu tina ahhh" aku semakin terangsang dengan permainan lidah mereka
Pak agus menlorotkan celana dan cdku, tampak vaginaku didepan pak agus dia pun langsung meenjilat-jilat permukaan vaginaku.
"Ah ah pak ah ah geli ah" aku mengeliat nikmat
"Mmm gila wangi memekmu tina" pak agus menikmati vaginaku
Aku menjepit kepala pak agus dengan kakiku, kini tubuhku tidak tertutup oleh sehelai kain pun aku telanjang seutuhnya didepan mereka. Permukaan vaginaku sudah basah dengan cairan orgasmeku sedikit keluar, pak agus pun semakin memainkan lidahnya liar menghisap.
"Pak aku mau kontol bapak" aku meraba-meraba celana pak budi dan eko
"oh ini neng tina" pak budi menancung penisnya didepanku
"ini juga neng tina" pak eko mengeluarkan penisnya
"hisapin juga punya bapak neng tina" pak agus ikut menyodorkan penisnya
Aku pun terkesima melihat penis mereka lebih besar lagi, aku langsung menjilat dan menghisap penis mereka bertiga.
"Mmm hmmm" aku mengemut penis pak agus
"oh agustina oh kontol bapak" pak agus menikmati hisapan
"tanganmu lembut agustina ohhh" pak eko mendesah nikmat
"udah lama gak diginiin mantap neng tina kocokannya" pak budi bergumam banyak
Aku semakin terangsang dengan bau penis mereka bertiga semakin tajam, vaginaku semakin gatal ingin sekali dimasuki oleh penis mereka. Tetapi aku menikmati memainkan penis mereka lebih lama, penis pak agus berdenyut didalam mulutku tampak dia ingin keluar.
"oh agustina bapak keluar ohhh" pak agus mengeluarkan pejunya didalam mulutku
"mmm peju bapak Mmmm ahhh" aku menelan peju pak agus
"ternyata neng tina doyan peju juga, ini bapak keluarin ya" pak eko mengocok penisnya didepan mulutku
Aku mengangak didepan penis pak eko, aku mengocok penis supaya lebih cepat keluar. Pak budi yang melihatku pun mengocok-gocok penisnya, aku mengoda pak eko supaya dia mengeluarkan spermanya.
"pak keluarin pejunya pak, tina mau peju bapak" aku mengocok penis pak eko lebih cepat
"ohhh tina bapak keluar" pak eko mendekattkan penisnya kemulutku
Sperma pak eko melumuri lidahku dan aku pun langsung menelan sperma pak eko itu dengan lahap.
"Mmm ahhh" aku menelan sperma pak eko
"oohhhh ini neng tina" pak budi ikut keluar dilidahku
Aku menelan sperma mereka bertiga dan seketika aku ingin disetubuhi, aku pun membuka lebar belahan vaginaku dan melihat penis mereka masih tegang.
"Mmm pak masukin disini memek tina mau kontol" aku mengoda mereka bertiga
"ini serius neng, mau dientotin?" Pak agus kelihatan masih bernafsu, aku pun tersenyum nakal
Pak agus mendekatkan ujung penisnya, aku langsung mengarahkan masuk membelah vaginaku. Penisnya langsung membuat liang vaginaku begitu sesak, pak agus terus mengerang dan mengenjotku lebih dalam lagi.
"ahh ah ah" aku mendesah nikmat
"ohhh sempit neng tina" pak agus mengerang nikmat
"enak juga tuh entotin tuh memek" pak budi bernafsu melihat aku digenjot pak agus
"iya bud, gua jadi nafsu" pak eko ikut bernafsu
genjotan pak agus pun semakin liar membuat aku terus mendesah nikmat, ternyata nikmat disetubuhi oleh sudah pengalaman. Pak eko dan budi mereka ingin mengenjotku, penis mereka berdua menengak melihat persetubuhanku.
"ahh ahh pak Ahh enak pak ahhh" aku mendesah liar sambil menahan genjotannya
"ohhhh neng tina bapak kepengen keluar nih" pak agus ingin keluar
"ahh pak didalam memek tina ahhhh" aku menahan pinggul pak agus
Pak agus mendorong dalam penisnya, Pejunya mengisi liang vaginaku dan aku memejamkan mataku merasakan hangatnya peju divaginaku.
"ohh neng agustina" pak agus mencabut penisnya
"ahh pak agus" aku melihat pejunya mengalir deras
"ahhh mau entotin lagi" aku membuka belahan vaginaku lagi
"sini neng biar bapak puasin" pak eko mengesekan penisnya dibelahan vaginaku
"ahh ahh pak eko ahh memek tina enak Ahhh" aku terangsang dengan gesekan penisnya
Pak eko langsung mengenjotku penisnya berdenyut terasa didalam liang vaginaku, aku pun memeluk pak eko aku merasakan penisnya semakin dalam menusuk dinding rahimku.
"ahh ahh pak ahh memek tina enak ahh" aku mendesah nikmat panjang
"kontol bapak juga enak neng tina ohh" pak eko ikut menikmati jepitan vaginaku
Pak eko terus mengenjotku semakin lama semakin cepat, aku memainkan klitorisku sendiri penisnya membuatku terangsang berat. Cairan vaginaku mengalir keluar dan pinggulku pun ikut bergoyang dengan genjotan pak eko.
"nih cairan cinta buatmu neng tina ohhh" pak eko pun langsung keluarin pejunya didalam memekku
"ahhh pak ahhhh" aku merasakan rahimku terisi lagi oleh peju
Pak eko mengeluarkan penisnya, aku meremas payudaraku dan mendesah nikmat.
"ohh mantap memekmu neng agustina" pak eko pun melihat vaginaku penuh dengan sperma
"Mmm mau dientotin lagi" aku mendesah ingin digenjot lagi
"sini neng bapak entotin" pak budi aku pun menganguk
Penis pak budi masuk menyentuh dinding rahimku, aku merasakan liang vaginaku sesak dengan batang penisnya.
"ah ah pak ah terus pak ahh" aku mendesah dan menjepit pinggul pak budi dengan kakiku
"oh sempitnya neng ohh" pak budi mengerang nikmat
Aku pun terus menerus orgasme, penis mereka bertiga membuatku terangsang berat. Kenikmatan persetubuhan yang aku inginkan, inikah kenikmatan tubuh lelaki kini aku menjadi perempuan yang gila akan seks. Pak budi meremas-remas payudaraku dan mengenjotku, pak eko dan pak agus yang sudah lemas cuma bisa melihatku digenjot oleh pak budi.
"bapak mau keluar, didalam ya neng" pak budi ingin keluar
"ah ah iya pak ah ah yang banyak ahhh" aku meminta dikeluarin didalam
Peju pak budi pun meledak didalam rahimku, aku pun terangsang mengangkat pinggulku rahimku pun penuh dengan peju. Pak budi mengeluarkan penisnya dan terduduk lemas sambil tersenyum puas. Kami berempat pun berbenah dan aku bersiap untuk pulang kekost.
"gila neng tina mantap memekmu" pak eko memujiku
"iya nih sempit banget punyaku abis disedot memek neng tina" pak agus ikut memujiku
"iya makasih ya pak, tina pulang dulu ya" aku tersenyum lebar
"sering main kesini ya neng" pak budi mengajakku
Aku pun hanya tersenyum dan pergi meninggalkan gubuk kecil itu, hasrat seks pun terlampiaskan walaupun itupun dengan pemulung.
Bersambung....