Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

A Man and The Devil

PART 2.

Sarah



Andre


POV Sarah.


Hari ini dengan kebetulan sekali keponakan ku yang sudah lama tak terdengar kabarnya datang berkunjung kerumahku, aku merasa senang dengan kedatangannya karena memang sudah lama aku tak menemui keponakan yang paling aku sayangi ini. Semenjak kedua orangtuanya berpisah, ia ikut ayahnya pindah ke kota sebelah yang jaraknya cukup jauh dari kotaku. Setelah bercerai karena ayahnya ketahuan selingkuh dengan gadis SMA, ayahnya mengajak Radja pindah ke kota XXX dan semenjak itu kami putus kontak dengan Radja. Namun, entah mengapa aku merasa ada yang tak beres. Hatiku merasa tak nyaman dengan kedatangan Radja ke rumah kami. Aku merasa ada yang aneh dengan anak itu, dari tatapannya seperti orang gila yang haus akan tubuh wanita, walaupun hal itu hanya nampak sesekali terlihat dari cahaya matanya.

Tapi aku terus berusaha berpikir positif, aku membuang jauh-jauh pikiran buruk ku tentang keponakanku ini. Aku tau sejak SMP ia memang tertarik padaku, saat ia bermain bersama Dila yang kebetulan saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar. Sesekali aku melihat dia beronani dengan pakaian dalamku, dan aku hanya membiarkannya saja. Aku tak mau merusak kebahagiaannya, karena sebenarnya aku juga sedikit terangsang karena ada anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama yang tertarik pada diriku. Sempat terlintas di benakku untuk memberikannya pengalaman bercinta untuk pertama kalinya, tapi aku akhirnya membuang jauh-jauh pikiran itu karena rasa sayangku terhadap suamiku.

Aku terus memikirkan hal ini, karena hatiku selalu memintaku untuk membawa Dila pergi dari rumah saat itu, tapi sayang. Semuanya sudah terlambat, benar saja ia memiliki maksud lain datang ke rumah kami. Beberapa jam yang lalu saat kami sedang menyantap makan malam, ia meminta izin padaku untuk membuatkan kami jus jambu yang ia tau betul minuman itu adalah kesukaan kami. Saat itu juga hatiku semakin merasa tak nyaman, namun aku berusaha bersikap tenang dan mencoba meminum jus bikinannya dengan rasa was-was. Di depanku Dila yang sepertinya tak merasa curiga sedikitpun langsung meminum habis jus buatan kakak sepupunya itu.

Awalnya tak ada efek apapun seperti yang aku takutkan, namun setelah 20 menit berlalu aku mulai merasakan tubuhku sangat berat dan mataku ingin selalu menutup hingga akhirnya aku tak sadarkan diri.

******

Aku terbangun karena merasakan rasa geli di area putingku, aku berusaha membuka mataku yang masih terasa berat dan terkejut dengan apa yang kulihat. Aku mencoba menggerakkan tangan dan kakiku. Namun aku tak bisa menggerakkan kedua kaki dan tanganku, seperti ada yang menahan. Radja tanpa sehelai kain pun sedang menindih tubuhku sambil memainkan buah dadaku dan menghisap putingku secara bergantian, aku mencoba menyadarkannya dengan mengajaknya bicara.

“Radja apa yang kamu lakukan?” tanyaku namun Radja seakan tak mendengar dan terus memberikan rangsangan pada kedua buah dadaku.

Aku mulai merasa kehilangan kontrol pada tubuhku, aku terus mencoba berbicara pada Radja hingga akhirnya ia mendongak dan manatap mataku. Aku sedikit tersentak karena aku seperti melihat orang lain, orang yang ada di atas tubuhku bukan lah Radja yang ku kenal. Tatapan matanya dingin dan beringas seakan ingin menelah tubuhku.

“Radja sadarlah aku ini tantemu,” ucapku dengan bibir yang bergetar ketakutan.

“Hehe... tante sudah bangun ternyata akhirnya aku bisa menikmati tubuh tante yang sexy ini,” ucapnya tanpa rasa bersalah padaku.

Kini ia kembali menghisap kedua putingku secara kasar, ia terus memainkan dua buah dadaku hingga aku merasakan putingku mulai mengeras karena jujur aku sudah lama tak melakukan hubungan seks dengan suamiku. Ia memperlakukan kedua buah dadaku secara kasar dengan remasan yang kuat dan hisapan layaknya seorang bayi yang baru merasakan ASI ibunya. Beberapa kali ia mengigit putingku dengan keras hingga membuatku berteriak karena merasakan kesakitan yang bercampur dengan nikmat. Cukup lama ia memainkan dadaku hingga aku merasakan sebuah benda yang tak asing bagiku mencoba masuk menusuk kedalam lubang vagina ku. Dengan mudahnya ia memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku hingga membuatku merasa terbang saat alat kelamin kami menyatu.

Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku namun air mataku tak bisa berhenti mengalir dari kedua mataku. Aku merasa telah ternodai walaupun ada sedikit keinginan untuk menikmati perlakuan keponakanku ini. Dia langsung menggenjot tubuhku dengan kecepatan tinggi hingga membuatku semakin terisak dan menggeleng-gelengkan kepalaku ke kiri dan kanan. Hingga tak sengaja aku melihat Dila terbaring di samping kanan ku dengan kondisi kaki dan tangan yang terkat sama seperti diriku.

Radja yang terus menggempur alat kelaminku membuatku merasa hendak orgasme, namun sebelum aku bisa meraih hal itu aku ke buru merasakan cairan panas yang menyembur dengan deras membasahi rahimku. Aku melirik kearah Radja yang berada di atas tubuhku, tubuhnya bercucuran keringat dan terlihat wajah puas dari dirinya.

“Radja tante mohon lepasin si Dila,” ucapku.

“hahaha... tante aku juga mau menikmati tubuh adik kecilku yang sexy itu hehehe,” ucapnya sambil tersenyum.

Tangannya mulai meremas keras buah dadaku lagi.

“Radja pleasee... kamu boleh setubuhin tante sepuasmu. Tapi lepasin Dila ya sayang,” ucapku memohon padanya.

“Ahhhkkhhh... diam tante lonte,” ucapnya yang kemudian melayangkan tamparan yang cukup keras pada kedua pipiku.

Aku merasakan rasa sakit dan panas di kedua pipiku, dan kemudian ia menamparku lagi beberapa kali hingga aku kembali menangis. Aku bahkan tak pernah menyangka Radja bisa sampai setega ini padaku.

“Berhenti menangis tanteku sayang,” ucapnya.

Dia lalu bergerak mundur dan mengambil sesuatu, aku yang berada dalam posisi telentang tak bisa melihat benda apa yang ia ambil di atas kasur ini karena terhalang oleh tubuhnya.

“hehehe.... aku akan buat tante diam ya,” ucapnya dengan seringai.

Lalu ia mengangkat tangan kanannya tinggi dan disitulah aku bisa melihat benda apa yang baru saja ia ambil, itu sebuah pisau dapur yang cukup besar. Seketika tubuhku langsung merinding dibuatnya, dan tanpa menunggu lama ia hunuskan pisau itu ke arah perutku berulang kali. Aku mencoba berontak karena merasakan sakit yang luar biasa di daerah perutku, sakit yang bahkan tak bisa aku gambar seperti apa. Darah terus keluar dari luka tusukan di perutku dan tanpa henti ia terus menusuk perutku seakan-akan seperti orang yang di rasuki setan. Kesadaranku mulai menipis di kala rasa sakit yang kurasakan semakin menjadi hingga aku susah untuk benafas dan tak bisa merasakan seluruh tubuhku, terakhir yang aku lihat ia tersenyum puas sambil terus menusuk perutku hingga aku hanya bisa melihat kegelapan.

********

Andre


Dila



POV Dila


Aku terbangun dengan kepala yang pusing, aku mencoba untuk menggerakkan tanganku namun rasanya kedua tanganku seperti di ikat hingga aku tak bisa menggerakkan kedua tanganku. Aku coba untuk mengerjipkan matu beberapa kali hingga akhirnya aku bisa melihat dengan jelas, aku melihat Radja yang sedang menusukkan pisau kepada seseorang yang ada di sampingku berkali-kali. Aku mencoba melirik ke arah kiriku dan betapa terkejutnya aku melihat orang yang berada di sampingku ini. Dia adalah ibuku sendiri yang kini sudah tak mengenakan sehelai benang, aku juga merasakan bahwa daerah sensitifku seperti terbuka karena ku merasakan hawa dingin dari AC di bagian sensitifku.

“Kau sudah bangun rupanya?” tanya Radja yang melihatku seperti orang ynag kelaparan.

Aku langsung menangis ketakutan karena melihat eksperi wajah Radja yang di penuhi dengan cipratan darah.

“Tolong Kak! Lepasin Dila,” ucapku sambil terisak.

“Hahahaha..... ayolah sayang, jangan jadi ibumu. Aku akan membuatmu merasakan kenikmatan malam ini. Jadi jangan merubah moodku ya,” ucapnya sambil mengelus buah dadaku yang sebelah kiri.

Dengan keras ia meremasnya secara tiba-tiba hingga membuatku merasakan sakit di bagian dada dan membuatku memejamkan mataku berharap ini hanya mimpi, aku mencoba berontak karena sampai saat ini tak ada laki-laki yang pernah menyentuh dadaku ini bahkan Andre sekalipun. Andre? Ya... semoga saja ia datang kemari dan menyelamatkanku, tapi... apa aku tak salah dengar? Sepertinya di luar sedang hujan.

“Akkkkhhhhhh.....” aku terkejut karena merasakan rasa geli dan basah di area putingku.

Aku membuka kedua mataku dan melihat Radja sedang memainkan buah dadaku dengan mulutnya, ia menghisap kedua putingku secara bergantian. Aku terus meneteskan air mata dan mencoba menggerakan kedua tangan dan kakiku, aku merasa bersalah dengan Andre karena aku sudah di nodai oleh kakak sepupuku sendiri.

“Kak... tolong jangan perlakuin Dila gini, Dila udah mau nikah sama Andre kak,” ucapku mencoba memohon padanya.

“Hahahaha..... kamu gak akan menikah sama Andre, karena habis ini kamu juga akan bernasib sama seperti ibu kamu itu,” ucap Radja yang langsung menggigit puting sebelah kananku hingga membuat aku berteriak karena kesakitan.

“TOLONGGG......TOLLLOONGGGG!” teriaku berharap ada yang mendengar teriakanku.

“Hahahaha..... baiklah kalo ini mau kamu, kita akan langsung menuju menu utama ya sayang,” ucap Radja yang kini duduk di antara selangkanganku.

Dari posisi ini aku bisa melihat dengan jelas ia sedang mengocok batang penisnya, aku mencoba berontak kala ia hendak memasukkan penisnya ke dalam lubang vagina ku. Namun sebuah tamparan yang cukup keras mendarat dengan telak di pipi kiriku, aku langsung terdiam dan menangis dengan keras karena rasa sakit dan panas yang aku rasakan di pipiku.

“DIAM KAU LONTE!!” ucap Radja yang melayangkan tamparan lagi ke pipi sebelah kananku.

Aku terus menangis dan terus berusaha memberontak, namun setiap aku menggerakan badanku sebuah tamparan dan pukulan mendarat di tubuhku hingga aku merasakan kelelahan dan Radja berhasil memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.


“Akhhhh.... SAKITTTTTT!!!!!” teriaku kala penis Radja berhasil merobek selaput daraku.

“Hahahaha..... gimana? Nikmatkan sayang? Ayolah... jangan menangis,” ucap Radja.

Tanpa basa-basi Radja langsung menggoyang tubuhku dengan kasar, rasa sakit di vaginaku semakin menjadi hingga aku hanya bisa menutup mataku sambil merasakan rasa sakit itu. Setelah itu aku merasakan bahwa ia menghisap buah dadaku secara bergantian sambil menggoyangkan tubuhnya semakin cepat, di dalam sana aku merasakan bahwa penisnya mulai berkedut.

“Oohhhhhhh..... Dila memekmu memang juara, anak sama ibu sama-sama menakjubkan ahhhh.......” ucap Radja dengan keras.

Tiba-tiba aku merasakan benda dingin berada di leherku, aku membuka mataku dan mencoba melihat benda apa itu.

“Kak... apa yang kamu taruh di leherku?”

“Hahaha.... terimalah sperma ku ini dan selamat tidur,” ucapnya.

Dia semakin mempercepat gerakan penisnya di dalam vaginaku dan aku merasakan rasa sakit di leherku hingga aku sulit bernafas, benda dingin itu terus bergerak kekanan dan kekiri dan terasa semakin sakit di tenggorokkan ku hingga aku tak bisa melihat lagi..................
 
Thx updatenya om

Waduh... POV korban....
Semoga gak ada unsur mistis dan klenik di dalam cerita ini... :Peace:
 
Cool....
Pov of the murder victims....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
ayo hu, update lagi... lanjutkan kegilaan andre . we want more bloood! hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd