Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 3 Dibagi 1 (Catatan kehidupan mengenai hubungan kumpul keboku )

KAROKE YUK BANG!

Hari ke 3 Pagi sekitar jam 10 di hotel aku dikagetkan dengan suara dering Hpku yang kusimpan dibawah bantal dan ketika kulihat siapa yang menelpon kedua bola mataku langsung “JRENG”Ternyata indah yang menelpon ku . Lita yang sedang tidur diatas tubuhku sempat terbangun oleh ulah grusak-grusuk tubuhku yang sedang panik. Sejak kemarin sore alat kelamin kami berdua masih tetap lengket seperti lem aibon yang sulit untuk di pisahkan. Jelas aku dapat merasakan selangkanganku yang amat basah dan lengket karena di ompoli oleh lita. Apalagi ditambah dengan lubang kemaluan lita yang sudah kusembur cairan maniku berkali-kali terasa lembab nan amat becek. Kata orang jawa sensasinya seperti “Pisang Blenyek” anyep-anyep lengket berlendir gitulah.

“Siapa bang?” Ucap lita dengan kedua bola mata setengah tidur
“Istri” Ucap singkatku
“Linda?” Balas lita dengan wajah mesem
“Bukan, Istri Asli...jangan berisik yah sayang...” Ucapku di balas anggukan lita

Sambil meladeni istri yang sedang berbincang denganku di telpon aku sempat membelai rambut panjang lita. Saat itu lita juga ikut menguping pembicaraanku dengan istriku sambil senyum mesem-mesem sendiri. Sejak bangun tadi batang jantanku sudah mengacung tegak dengan ujung bibir mungil saluran kencingku yang sedang bercumbu dengan dinding serviks milik lita. Terkadang lita melihatiku dengan wajah terangsangnya sambil mengigit gemas bibirnya . Istriku tidak menelpon terlalu lama mungkin 2-3 menit saja kalau tidak salah waktu itu doi sedang membahas masalah bank sel punca tali pusar gitulah untuk persiapan lahirnya anak ke 2 dari perut amanda. Tujuanya sih untuk terapi pengobatan di masa yang akan datang jika anak terkena penyakit serius. Setelah istri menutup telpon tiba saatnya untuk berbagi kemesraan di pagi hari dengan lita. Jika aku pikir-pikir bersetubuh dengan lita asik juga disamping bisa sambil mengobrol-ngobrol santai doi juga staminanya tak kalah dengan teh linda. 3 hari – 3 malam waktu sering kami habiskan di kamar hotel yang membuatku tak bosan. Obrolan kemesraan pagi hari itu mengenai soal istri lita mengira aku dengan teh linda dan teh dewik kawin sirih. Dia juga tak mengira aku sudah menikah dengan 2 istri secara resmi.

“Ihh abang teh istrinya banyak” Ucap sindir lita
“Terus status aku apa nieh bang...Ssshh?” Imbuh lita sambil menggoyangkan pantatnya perlahan-lahan.
“Ssshh....istri juga....tapi, di kasur...hehe” Ucapku dibalas senyum mesem lita.
“Kalau gitu teh...Aku maunya mas kawinya...susu kentel abang aja dechh....Sshhh...biar jadi kembar bang...” Ucap nakal lita melengkingkan lidahnya
“Sini...sini sayang...” Imbuhku sambil menarik kedua puting susu lita hingga membuatnya menjulurkan lidahnya yang lalu berpagutan dengan lidahku.

Selang beberapa menit kami bercumbu dengan liar dan berbagi aroma bau mulut di pagi hari aku sempat mengajak lita untuk mandi bareng. Akan tetapi, ia sempat merengek dengan manja untuk bermain 1 ronde saja dengan menggunakan gaya sumpit karena aku sudah terlanjur membuatnya terangsang. Kuladeni permintaanya itu hingga membuatnya bergoyang dengan liar mengayak batang jantanku dengan terangsang hingga membuatku berejakulasi didalam lubang kemaluanya yang sudah lembek nan berlendir itu. Sambil mengatur nafas yang sudah tersenggal-sengal aku kembali mengajaknya mandi akan tetapi lita masih saja tetap merengek manja meminta jatah lagi.

“Nanti sayang kita lanjutin lagi di anyer” Ucapku
“Kamu emangnya gak mau jalan-jalan ke pantai?” Imbuhku sambil menyeka dahi lita yang bercucuran keringat dingin.
“Sshhhh.....mauuu....1 lagi yah bang...beneran 1 lagi.....Sshhh...abangg” Ucap manja lita mencuri bibirku dengan kedua bola mata merem melek.
Wanita yang berumur jauh lebih muda denganku satu ini tidak mengenal kata jaim. Akan tetapi, ketika nafsu berbicara lita sulit untuk di kendalikan. Di sela tubuh kami menempel dengan erat kuangkat pantatnya hingga membuat alat kelamin kami berdua yang bersatu padu tercerai berai.
“Ko-k...di cabut seyyy.....Haaa.....S-sSssh” Ucap lita dengan bibir gemetaran dan dahi yang mengkerut

Lita sempat mengcengkram erat tanganku dengan bergemetaran menikmati cairan maniku yang sedang meluncur turun merosot lubang kemaluanya. Aku sempat merasakan selangkanganku di tumpahi oleh sebuah cairan kental nan encer yang dimuntahkan oleh bibir kemaluan lita yang sudah menghitam itu. Sesekali lita melihati bagian bawah perutnya dengan kedua bola mata yang terangsang .Tak tanggung-tanggung aku pun menyuruh lita untuk membersikan batang jantanku yang sudah dilumuri oleh cairan entah berantah dan sisa cairan maniku yang di tumpahkan oleh lubang kemaluanya sebagai ritual yang biasa sering aku lakukan. Tanpa rasa jijik doi yang sudah terbiasa meminum air mani kaum pria , menjilati sisa cairan maniku yang di tumpahkan di selangkanganku sambil meremas lembut buah zakarku. Ia juga sempat menghisapi alat kelaminku yang sudah layu sambil melirik ku dengan nakal. Ketika aku merasa sudah cukup aku pun langsung mengajaknya untuk mandi bareng untuk bersiap-siap jalan-jalan ke anyer.

Aku check out di hotel sekitar jam 1 siang hari ini agenda ku mengajak jalan-jalan lita ke anyer. Sebelum jalan-jalan aku sempat mengantarkan lita ke salon. Pokoknya kami berangkat dari bandung sore hari dan aku sangat puas dengan penampilan baru lita yang nampak cantik nan menggoda. Dengan potongan rambut panjang curly stylis yang di cat berwarna hitam kemerahan dia duduk santai sambil mengaca genit di mobil. Tak hanya itu lita juga mengenakan dress minim ketat bercorak zebra yang memamerkan lekukan tubuh berisinya dan belahan dadanya yang amat dalam itu. Hampir mirip seperti pakaian sexy wanita penikmat pesta malam atau clubing.

“Udah dipakai belum?” Sautku
“Apa Abang sayang?” Balas lita senyum mesem.
“Maksudnya abang teh ini?” Imbuhnya sambil mengkangkang kan kakinya lebar-lebar dan menyibak dress minimnya hingga aku dapat melihat dirinya yang sedang mengenakan G-string berlubang yang mamamerkan bulu jembut lebatnya dan bibir kemaluan irengnya itu.

Aku sengaja menyuruh lita mengenakan G-string topless untuk mengusir rasa kantuk dan lelah dalam perjalanan. Baru mau injak gas lita tiba-tiba saja berubah pikiran. Doi mengurungkan niatnya untuk jalan-jalan ke anyer dan lebih memilih menonton film bioskop. Okelah aku turuti moodnya dan sempat mengajaknya jalan-jalan di suatu mall di daerah chiampelas. Di sela-sela macetnya jalan chiampelas aku sempat berbuat nakal menjamahi lubang kemaluan lita dengan jemariku. Doi dengan nakalnya sempat melirik ku sambil melengkingkan lidahnya dan memutar-mutar pinggulnya. Ahhh...kalau begini jadinya aku jadi inggin balik ke hotel. Bicara soal lubang kemaluan setiap wanita pasti memiliki sensasi berbeda-beda . Lita adalah wanita yang paling sensitif jika goa hironya itu di jamahi oleh jemari atau mulut. Dari sentuhan pertama aku bisa merasakan betapa berlendirnya bibir kemaluan irengnya itu. Mirip seperti pisang coklat yang baru saja di masak “Lumerrr” soal taste kuakui teh dewik pemenangnya jika soal becek lita lah pemenangnya. Meskipun sudah sering melayani banyak pria tapi doi ini jika di rangsang akan menimbulkan sebuah getaran-getaran yang membuat reaksi wajahnya menjadi nampak lebih menggoda seperti permen gulali yang rasanya inggin aku jilati. Kucabut jemariku yang sedang mengkorek lubang kemaluanya dan mulai fokus menyetir karena mobil didepanku sudah berjarak 5 meter dan hampir sampai mall. Stir sempat basah akibat cairan yang berbentuk seperti tepung kanji basah dari lubang kemaluan lita dan mengeluarkan aroma yang khas. Lita sempat melirik ku dengan kedua bola mata yang nakal sambil menyalakan sebatang rokok.

“Doyan amat seyy bang sama meki aku....” Ucap lita sambil menghembuskan asap rokok lalu melorotkan kembali dress minimnya sambil membuka jendela.
“Yah, doyan dong lit...hehe” Ucapku sambil semeringah
“Abang teh serius gitu ama lita?” Ucap lita tiba-tiba saja
“Kenapa sayang? Yah serius dong. Kenapa sih?” Ucapku acuh sambil mencari-cari parkiran di UG mall.
“Ouwhhh....enggak lita cuman tanyak aja koq” Ucap lita menghisap asap rokoknya dalam-dalamnya.
“Bentar yah sayang” Sibuk ku memarkirkan mobilku

Di sela sudah usai memarkirkan mobil aku sempat melihat raut wajah lita seperti memikirkan sesuatu. Kayak orang sedang banyak masalah, tak taulah apa yang ada di pikiranya itu yang jelas aku langsung mengajaknya keluar dari mobil tanpa bertanya dan menggandeng tanganya dengan santai. Di mall tentu saja lita menjadi objek lirikan para lelaki dan pengunjung wanita lainya. Bukanya apa-apa juga sih karena memang doi tidak sepantasnya mengenakan pakaian dress minim berjenis party itu untuk jalan-jalan. Gak umumlah istilah tapi yah aku cuek-cuek aja toh yang penting enggak kampungan bangetlah. Sebagai objek mata para lelaki lita juga cuek-cuek aja meskipun banyak yang memandangi kedua buah dadanya yang menantang itu terlihat kencang nan berisi yang besarnya mungkin melebihi mbak juve. Sesampainya di XXI aku sempat kebingungan mau nonton apa? Karena memang belakangan hari ini aku tidak terlalu mengikuti box office terlebih lagi istri juga jarang mengajak keluar nonton film dan lagian juga gak ada film box office yang lagi hot juga palingan iron man yang sudah out to date. pokoknya kita waktu itu nonton karate kid yang pemeranya om jackie dan anaknya will smith. Film di mulai jam 10 malam sengaja mengambil jam segitu biar kita bisa jalan-jalan juga sekalian makan malam dan abis nonton langsung pulang. Kami berdua sempat duduk celingak-celinguk sambil berbincang-bincang enaknya ngapain yah dalam waktu 3 jam lebih ini?

“Bang karoke an yuk...tadi aku lihat tempat karoke “ Ucap lita
“Ayuk...kamu gak laper?” Ucapku perhatian sambil membelai rambutnya
“Laper seyy...abang mau makan dulu?” Ucap lita
“Seterah kamu...Ohh....iyah, lupa makan di tempat karoke aja kalau gak salah ada menu nya juga” Ucapku baru inggat.
“Yuk bang..hehe...” Ucap ajak lita semeringah.
Ok, kami pesan room yang enak nan nyaman waktu itu yang jadi kasiernya cewek aku jadi gak enak kalau pesan room yang kacanya buram dan non CCTV. Pastilah tau maksud ku apa hehe.... Nah kebetulan waktu itu yang nganter aku ke room pegawainya cowok bisalah request something.
“Kang pesen room plus-plus bisa?” Ucap bisiku
Sang pegawai sempat melirik lita dan ia sempat mengangguk-angguk sendiri.
“Ohh..ada kang...maksudnya yang bisa di lock gitu? “ Ucap pegawai itu.
“Iyah-yah maksudnya itu...ada kang?” Ucapku
“Ada-ada kang sebentar saya cek dulu udah check out belum orangnya” Ucap pegawai itu yang beberapa menit kemudian doi mengangguk-angguk sambil menunjukan arah jalan.
Setelah sang pegawai sukses mengantarkan ku ke room yang aku ingginkan doi pun menawarkan ku sesuatu di depan pintu.
“Kang mau saya sediain biduan?” Ucap pegawai itu dengan cengar-cengir melihati lita yang mungkin ia nilai wanita nakal.
“Oh, ada gitu? Biduan buat nyanyi bareng doang atau bisa plus-plus nih kang? Hehe” Ucapku balik bertanya.
“Bisa kang tapi urusan nego mah saya serain ke akang aja nyak...saya cuman nyediain aja” Balas pria itu.
“Mau model kayak begitu kang?” Ucap sang pegawai melirik lita
“Yoi yang toge yah kang....” Ucapku sambil memberikan dia uang tips.
“Siap kang nanti begitu masuk langsung di lock yah kang” Ucap pegawai itu.
“Eh-eh kang ini CCTV nya gak nyala gan?” Imbuhku sebelum ia pergi
“Oh eta udah di sarungin kang...Sok cek aja kang..” Ucap pria itu yang meninggalkanku.

Sang pegawai pun pergi meninggalkan kami berdua yang sedang sibuk sendiri melihat menu. Tak lama kemudian seorang wanita geulis bertubuh ramping nan toge masuk room karoke dan kami sempat berjabat tangan saling kenalan dan kudapati namanya adalah “elsa”. Tak ada komentar apapun dari mulut lita yang jelas setelah berkenalan doi hanya memandangi menu. Jika kutaksir dari wajahnya yang masih belia doi kayaknya masih SMA atau mungkin sudah lulus. Tapi untuk perkenalan awal yang mari kita isi perut kita dahulu. Biasalah namanya juga awal perkenalan doi masih diem jinak-jinak merpati hanya senyuman saja yang tersirat di wajahnya sambil menjawab segala pertanyaanku. Doi waktu sedang mengenakan u can see berwarna putih dan celana jeans ketat yang memamerkan lekukan tubuhnya dan kedua buah dadanya yang menantang.

“Makan dulu elsa ayoo pilih aja”
“Kita lagi laper nih temenin dulu makan yah...hehe” Ucapku
“Iyah A....” Ucap elsa malu-malu

Sambil menunggu hidangan datang kami sempat berbincang-bicang panjang lebar. Nah kan benar masih SMA kelas 2 pengelihatan mata elangku tidak akan luput...ciee ela..hehe dan letak SMAnya dekat lagi dari mall yang sedang kami kunjungi. Aku lihat lita asik-asik aja malahan doi sempat berbicara bahasa sunda dengan elsa dan ketawa-ketiwi sendiri berdua. Ketika hidangan datang pembicaraan kami menjadi lebih seru gara-gara lita yang grapyak (Mudah bergaul) . Di sela menikmati hidangan sambil mengobrol aku sempat memotong pembicaraan mereka berdua.

“Eh, sa...berapa nih? Tarifnya?” Ucapku
“Uhmmm....kalau sekali keluar teh 600 A...hehe” Ucapnya sambil senyum-senyum
“Ouwhh....kamu ada ATM kan? Aku gak bawa uang cash nih” Ucapku dibalas anggukan elsa
“Aku A ...Aku...hehe” Canda lita sambil cengar-cengir.
“Kalau kamu sih ini” Ucapku memeletkan lidahku sambil menjulingkan mataku yang dibalas cubitan lita.
Ketika perut kenyang aku sempat memberikan kode kepada lita untuk kekamar mandi. Kami berdua sempat meninggalkan elsa sendirian dan ketika sudah berada di depan kamar mandi barulah aku mengutarakan isi kepala jahatku.
“Sayang kamu bisa enggak nanti ngomongnya aku KB.....klo nyemprot didalem aman...bilang aja kontol aku lagi disuntik obat” Ucapku dibalas lirikan nakal lita
“ihhhh Abang....nakal yah..hehe...ok ok....” Ucap lita seru mengetahui maksudku
“Terus kalau nanti dia curiga gimana bang? “ Imbuh tanya lita
“Kan aku mulai dari kamu dulu...begitu aku nembak didalem meki kamu...kamu kasih liat tuh...biar dia kira aman” Ucapku dibalas cengar-cengir lita

Yang paling excited itu lita tampangnya selalu cengar-cengir sendiri begitu masuk room. Sebelum awal permainan di mulai aku sempat mengunci pintu terlebih dahulu lalu menutup kaca agar tidak terlihat. Tengok kanan-kiri siapa tau ada kamera pengintai dan sempat memastikan CCTV yang sedang di sarungi dengan kain hitam benar-benar tak terlihat.

“Gak kelihatan koq A tenang aja...hehe..” Ucap elsa yang melihatku sibuk sendiri.

Setelah misi selesai aku pun menghampiri mereka berdua yang kumulai dari elsa. Sambil meraba-raba dan langsung menyosor kearah batang lehernya dan aku sempat melirik elsa yang sedang sibuk memilih playlist lagu. Setelah doi usai memilih playlist lagu barulah ia mulai memalingkan kepalanya dari monitor kearah wajahku yang disambut cumbuan bibir manisnya yang lembut. Kuraba-raba kedua buah dadanya yang montok berisi itu sambil memainkan lidahku perlahan-lahan berpagutan dengan lidah elsa yang mencoba mengikuti gaya bercumbuku. Tanpa aku beri komando lita yang dapat bergerak leluasa berinisiatif membuka reseleting celana jeansku lalu melorotkanya sampai membuatku berdiri sambil cekak-cekik dengan mereka bertiga.

“Eh eh eh....bentar dulu sayang” Ucapku yang mencegah lita yang membuka bajuku.
“Elsa aja belum buka baju masa aku di telanjangin duluan....hehe” Ucapku dibalas cekik mereka berdua.
“hihi...iyahh deh aku ikutan juga....AA nya teh pemalu yah teh kayak kucing di rumah aku....harus di kasih umpan dulu hihi” Elsa yang sudah mulai kelihatan warna kepribadianya
“Sambil joget sa lepas bajunya...biar makin ngaceng...serrrr” Ucapku sambil asik berjoget ala dangdut koplo sambil berdansa dengan lita cekak-cekik

Elsa pun dengan asik ikut menggoyangkan tubuhnya sambil melucuti bajunya 1 per 1 hingga yang tersisa hanyalah celana dalam dan branya saja. Doi juga sempat menyanyi dengan suara yang merdu ala biduan dan bergoyang seru ngebor bergabung denganku dan lita. Doi dengan Pdnya sempat menggeol-geolkan pantatnya menggosok-gosok alat kelaminku yang sudah mengacung tegak akibat melihat tubuh sexynya yang ramping dan memiliki kedua buah gundukan daging kembar yang menantang itu. Lita yang tak inggin ketinggalan keseruan juga ikut bernyanyi dengan menggunakan mik sambil bergoyang erotis menyibak dress minimnya keatas dan memamerkan G-string berlubangnya yang sempat membuat elsa terbelalak kaget dan berteriak seru menggunakan mik.

“GOYANG TERUS TEH!....Hihihi” Teriak elsa dengan mik sambil cekik
Sebenarnya musik dangdut koplo itu bukanlah termasuk selera musik ku. Akan tetapi, karena sudah sering mendengarkanya di rumah mesum dan ikut bergoyang dengan teh linda dan teh dewik aku sudah mulai terbiasa. Tibalah saatku asik bernyanyi dengan suara lantang dan fals.
“DIBUKA DONG SA!” Ucap seruku dengan menggunakan Mik yang membuat elsa membuka branya dan menggelayutkan tetek bulatnya itu kesana-kemari dengan cekikan.
“AANYA JUGA DI BUKA DONG!” Saut elsa dengan Mik

Ketika sinyal sudah di depan mata aku pun nekat membuka bajuku hingga bertelanjang ria di room karoke yang membuat elsa tertarik menghampirku lalu bergoyang karawang menggesek-gesek alat kelaminku. Ketika 1 tembang sudah kami latunkan aku pun pura-pura capek kembali ke sofa.

“Udah-udah capekk! Gantian sekarang karokenya...hehe” Ucapku mengajak elsa dan lita kembali ke sofa.

Tanpa kuberi komando gadis ABG satu ini langsung menyosor melahap batang jantanku dengan gerakan kepala maju mundur yang ku iringi sambil meraba-raba kedua buah dada bulat nan berisinya yang terasa kencang nan padat itu. Sedangkan mulutku sibuk dilumat oleh bibir tebal lita yang sedang mengempot habis mulutku seperti alat sedot WC. Untuk anak ABG seusia dirinya kuluman elsa sudah kubilang ancungan jempol doi melakukan batang jantanku seolah-olah permen lolipop yang ia perlakukan dengan lembut. Ku belai rambut panjangnya sambil melihati dirinya yang sedang asik mengkaroke batang jantanku. Setelah aku kira sudah cukup barulah mulai babak selanjutnya. Tanpa pikir panjang aku menyuruh elsa untuk menyudahi aksinya yang di gantikan oleh lita yang sudah menyibak keatas dress minimnya.

“A bentar dulu...." ucap elsa sibuk merogoh isi tasnya lalu mengeluarkan 1 slip kondom
“Oh, kita enggak pakai begituan sa....aku KB kok...hehe” Ucap ku
“Hah? KB emangnya ada gitu A KB buat cowok?” Ucap pilon elsa
“Ada sa...dedenya si abang teh udah di suntik..Njuss..hehe...bener kan yah bang” Ucap nakal lita melengkingkan lidahnya sambil menunggangi selangkanganku.
“Iyah pakai obat biar gak subur spremanya sa...tuh tanyak aja sama lita udah berapa kali aku semprot memeknya masih belum buncit perutnya....hehe” Ucapku saling lirik-lirikan dengan lita yang wajahnya sudah tak bisa kubayangkan lagi.
“Berapa yahhh.....hihihi” Cekik lita yang tak bisa menahan tawanya sambil menggiringkan batang jantanku tepat dibawah lubang G-string erotisnya.
“Ouwhh...” Ucap speechless elsa yang mungkin kebingungan
“SLEP” Hanya sekali turun pantat batang jantanku pun menerobos masuk kedalam liang senggama lita
“Ouuhhhhhh....Sshhhhh....hehe” Desah lita yang disusul wajah semeringahnya sambil melorotkan dress minimnya kebawah agar aku dapat menikmati kedua buah dadanya yang seberti rudal gemuk rusia itu.

Sambil menikmati batang jantanku yang sedang di goyang karawang oleh lita aku sempat melirik elsa yang sedang memperhatikan hubungan badan kami berdua sambil mengenyot kedua puting susu lita bergantian. Kutarik tangan elsa untuk mengajaknya bergabung dan kuajak mulutnya beradu gulat dengan mulutku sambil meremas gemas kedua buah melon bulat miliknya. Mata elsa nampak heboh melihati lita yang sedang menggayak batang jantanku layaknya seperti sebuah mesin penggiling yang di set high. Jika lita bergoyang rasanya bumi terasa gonjang-ganjing bahkan sofa sempat rasanya bergoyang-goyang. Sensasi didalamnya? Jangan tanyak rasanya seperti di banjiri, di putar kesana-kemari, dan bibir saluran kencing yang terasa nyilu bercampur geli akibat terus bergesekan dengan dinding serviksnya. Keliaran lita yang bergoyang diatas selangkanganku membuat elsa hanya terdiam sambil melihatiku yang sedang asik menetek di kedua puting susu mungilnya. Satu-satunya wanita yang mampu membuatku KO dalam waktu yang singkat hanyalah lita seorang. Stamina dan tenaganya saat bergoyang rasanya membuat buah zakarku beteriak keras mendambakan sensasi ejakulasi dini. Kupegang erat bongkahan pantat bahenolnya dengan tangan bergemetaran menahan laju spremaku yang rasanya inggin mencuat keluar. Kedua bola mataku rasanya inggin menukik keatas menikmati sensasi extacy goyangan lita yang semakin menguat dan semakin liar. Waktu rasanya berjalan singkat tapi lita menggoyang pantatnya seperti orang yang sedang berlari sprint dengan kecepatan penuh dan batas limit.

“Hffuhttttt.....huuuu...Ssshhh...Ha....haa...ouh” Deruh nafas lita yang seperti dikejar-kejar anjing
“Sshhh...Yeachhh.....” Desis lita mengurangi tempo goyangan pantatnya sambil membaca wajahku yang sudah kewalahan.
“Abanggg sayangg......Sshhhh.....” Ucap lita yang memberikan ku kode dengan kedua bola mata terangsangnya

Kami memiliki gaya sex sakral setelah aku dibimbing oleh lita kemarin malam. Kudekap erat tubuhnya sambil menekan dalam bongkahan pantat bahenolnya dengan seluruh tenagaku hingga aku dapat merasakan alat kelaminku sedang menyentuh titik G-spot lita yang membuat lubang kemaluanya menjadi aktif menghisap-hisap alat kelaminku. Sementara itu bibir kami berdua menempel seperti sebuah lem perekat perangkap tikus.

“SPRUTTT......SPRUTTTT”

Kusemburkan dengan bebas cairan maniku membasahi dinding lubang kemaluanya hingga membuat tubuh lita tersentak-sentak sendiri. Ia pun sempat melepaskan cumbuannya dari mulutku menyeringai nakal sambil melengkingkan lidahnya.
“S-Ssshhh Semprotinn theruss A.....yeacchh.....” Desis bisik lita yang frekuensi nada suaranya terdengar mengecil akibat suara dentuman bass.
Aku sempat melirik elsa yang sedang asik menghisap rokoknya sambil melihati kami berdua yang sedang bercengkrama erat . Selang beberapa menit kemudian lita mengatur detak jantungnya yang tak beraturan.

“Sssshh...kasih lihat bang?” Ucap desis tanya
“Gih...sana...” Balasku sambil menampar pantat bahenolnya yang dibalas senyum nakalnya.

Lita pun berulah dengan perlahan-lahan ia pun beranjak dari selangkanganku lalu berdiri dihadapan elsa sambil memamerkan lubang kemaluanya yang sedang mengagah setelah mengebor batang jantanku tadi. “Syurr...syurr” sebuah cairan putih encer mencuat keluar di bibir kemaluan irengnya itu aku tak tau apa yang mereka berdua bicarakan yang jelas memakai bahasa sunda dan lita sempat berbisik di telingga elsa lalu cekak-cekik sendiri. Setelah itu ia kembali ke padaku dengan kepala yang dibawah selangkanganku mengkulum batang jantan layuku untuk membersikan sisa cairan cinta kami berdua.

“Gimana sa mau coba?” Ucapku
“Aku tambahin deh tipsnya” Imbuhku
“Boleh deh A...hehe.....tapi teh ini bener kan enggak kenapa-napa?” Ucap elsa yang masih ragu sambil cengar-cengir.
“Enggak say...sini-sini duduk sini....” Ucapku menepuk nepuk sofa yang disambut elsa menemaniku di sofa

Elsa sempat sibuk memilih playlist lagu kembali dari dangdut koplo sampai lagu lawas. Sambil asik di karoke oleh lita aku juga sempat merequest lagu yang aku inggin all out yaitu tembang dari bang Nidji. Tak lama kemudian lita juga mulai ikut-ikutan memesan lagu kami bertiga sempat berkaroke sejenak menyanyikan 2-3 tembang lagu yang dimulai dari aku yang bernyanyi bersama elsa setelah itu lita. Di sela-sela bernyanyi aku sempat menyuruh elsa membuka celana dalamnya hingga aku dapat melihat dengan jelas sebuah garis katulistiwa yang sangat rapat yang ditumbuhi oleh bulu jembut dicukur rapih olehnya. Wah...ini dia nih hidangan asik malam ini dan aku tunggu selama bertahun-tahun lamanya setelah putus dengan Nicky. Aku menyuruh elsa untuk segera menunggangi selangkanganku. Sebelum naik doi sempat ragu.

“A ini gak apa-apa gak pakai kondom?” saut ragu elsa
“Atau keluarin aja A di luar....kayak pacar aku...bisa kan A?” Ucap elsa masih ragu
“Santai aja gak apa-apa sa...hehe...yuk” balasku sambil cengar-cengir

Tak lama kemudian elsa pun menaiki selangkanganku sedangkan tanganya sibuk mengarahkan batang jantanku yang sebentar lagi akan di lahap oleh garis bujur lintang utaranya itu sambil memegangi pinggangnya dengan kedua tanganku. “SLEP”. Kepala batang jantanku pun akhirnya dapat memblesak masuk kedalam lubang kemaluanya yang disusul dengan elsa yang menurunkan pantat bahenolnya perlahan-lahan sambil mendesah-desah menikmati proses penetrasi. Aku merasakan batang jantanku seperti di remas oleh sebuah daging becek yang memiliki texture agak sedikit kasar. Kulucuti kedua puting susu mungilnya dengan mulutku sambil menunggu doi menggerakan pantatnya. Karena aku inggin tau gerakan pantat seperti apa yang ia ingginkan? Mengocok , menggesek, atau variasi? Berdasarkan pengalaman dunia peranjangan mengetahui sisi goyangan apa yang wanita ingginkan itu sangat penting bagiku. Karena tiap wanita pastilah berbeda ada yang doyan menggesek seperti lita dan istriku dan variasi seperti teh linda dan teh dewik.

“Ssssshaaa......Ouhhhhh” Desah lita menggoyangkan pantanya naik turun pelahan-lahan mengocok batang jantanku yang kusambut dengan mengecup batang lehernya.
“Enak sa?....Ssshh” Desis nikmatku bertanya di balas anggukan elsa memejamkan kedua bola matanya dalam-dalam.

Sempit, peret, dan sensasi empotan ayam dari lubang kemaluan rapat elsa seperti meledakan kepalaku. Aku sempat melirik lita yang sedang asik bernyanyi all out di samping kami yang kemudian ia melirik ku sambil senyum mesem-mesem.

“GOYANG LAGI SA!” Suara keras mik lita dengan tanganya yang ikut menggerakan pantat elsa yang kemudian elsa menaikan tempo goyangan pantatnya yang kuimbangi dengan gerakan pantatku.

Dengan waktu yang singkat akibat ulah lita “PLOK-PLOK-PLOK” Akhirnya alat kelamin kami berdua dapat beradu nikmat. Kuluapkan seluruh emosi birahiku menyodok lubang kemaluan elsa dengan kasar tanpa memperdulikan tanganya yang mencoba untuk mencegah tubuhku.
“Ouhh—SSShhaaaa.....Ouhh...ouh” Desah elsa dengan kepalanya yang manggut-manggut dan kedua bola matanya yang terpejam dalam yang kususul dengan mecumbui bibir manisnya.

Ketika mulut kami bertemu elsa sempat menggoyangkan pantatnya memutar mengaduk-aduk batang jantanku dengan nafasnya yang kembang kempis seolah-olah birahinya sudah berada di puncak ubun-ubun. Selang beberapa menit kemudian kepala elsa bergetar yang disusul dengan pantatnya yang bergerak maju mundur. “PRUT..PRUT”. Lubang kemaluan elsa yang tiba-tiba saja mengemprut batang jantanku dengan semburan cairan cintanya yang merembas membasahi batang jantanku. Elsa mengalami masa orgasme meskipun begitu ia masih menggerakan pantatnya menggaduk-aduk batang jantanku dengan perlahan-lahan sambil meliriku yang sedang asik mengenyoti puting susunya bergantian yang disusul dengan lita yang ikut-ikutan dengan nakal menjilati puting susunya yang kemudian bercumbu denganku. Sementara itu elsa hanya pasrah melihati kami berdua sambil mengigit gemas bibirnya.

Elsa meminta sesi rehat sejenak ia pun dengan acuh mencabut batang jantanku dan duduk disampingku sambil meneguk nikmat segelas es lemon tea. Lalu menghisap rokoknya sambil memilih lagu yang ia pesan di playlist.

“AA bisa doggy?” saut elsa menantangku
“Bisa donk...mau sekarang?” Balasku
“Bentar A..abisin sebatang dulu” Ucap sambil menghisap nikmat asap rokoknya.
“Abang aku juga mau” Ucap manja lita
“Nanti yah sayang...abis elsa” Ucapku membelai rambut lita

Kujamahi tiap inchi tubuh molek elsa dengan tanganku disela ia sedang menghisap rokoknya. Dari meremas kedua buah dadanya yang kencang nan berisi sampai dengan menggosok-gosok bibir kemaluan rapatnya. Tak sabar inggin bersetubuh denganya membuat tubuhku merosot menuju bawah perut elsa dengan tangan yang membelah duren bibir kemaluan elsa yang rapat. Kujilati daging merah padam beceknya itu sambil melihati reaksi elsa yang sedang menghisap asap rokoknya sambil melihatiku dengan kedua bola mata terangsangnya. Sepertinya gadis ABG satu ini benar-benar merawat alat kelaminnya karena bau nya wangi sirih yang bercampur dengan bau aroma kewanitaanya. Sehingga membuatku semakin bergairah menjilati kacang mungilnya sambil memblesakan masuk jemariku yang disambut dengan tangan elsa yang menjambak rambutku.
“OUHHHHHHHH....SSHHHH” Desah elsa yang membahana gara-gara di sodori mik oleh lita.

“ABANG JANGAN ELSA AJA DONG....”Ucap lita dengan mik duduk disebelah elsa sambil mengkangkangkan kakinya lebar-lebar sambil membuka lebar jamur merang irengnya dengan jemarinya.
“Ahhh...punya kamu kan tadi udah aku semprot” Ucapku lantangku di tengah bisingnya bass ruangan.
“IHHH...ABANG MAH” Ucap manja lita.

Setelah puas menjilati lubang kemaluan elsa aku pun mengajak elsa ke pojok ruangan. Tanpa aku suruh elsa sudah berinisiatif menempelkan kedua tanganya di dinding dan memposisikan tubuhnya menunging yang kususul dengan memblesakan batang jantanku dari arah belakang pantatnya.”SLEP” . Kepala batang jantanku yang sudah memblesak masuk kedalam lubang kemaluan sempitnya itu yang langsung kudorong menjeblos masuk hingga membuat elsa mendesah nikmat. Dengan segenap nafsu birahi yang sedang melunjak tinggi kusodok pantat elsa seperti anjing jantan di musim kawin. Tak mau di cuekin lita yang tadi duduk anteng disofa bernyanyi asik disamping elsa sambil menggoyangkan pantatnya menggesek tembok. Yang membuatku semangat lita bergoyang dengan kaki yang mengangkang lebar memamerkan bulu jembut lebatnya dan bibir kemaluan irengnya itu yang sedang ia gosok dengan jemarinya. Suaranya kuakui memang tak bagus alias cempreng tapi goyangan erotisnya yang meniru video dangdut “SMS” yang dibawakan oleh penyanyi dangdut saweran membuatku mendadak terangsang.

“ABANG SAYANG..***NTIAN ATUH” Ucap lita dengan mik.

Kutemui lita yang sedang menunggu giliran lalu kupepet tubuhnya sambil membelesakan masuk batang jantanku kearah lubang kemaluanya tanpa membersikan sisa cairan kewanitaan dari lubang kemaluan elsa. Lita sempat memberikan mik yang sedang ia gengam kepada elsa dan beralih merangkul batang leherku sambil mendesah nikmat. Kukocok lubang kemaluanya seperti mengucek jemuran basah hingga membuat lita melahap rakus mulutku. Setelah kusembur dengan air maniku lubang kemaluan lita menjadi seperti kobangan air licin,lembut, basah, dan menghisap-hisap mendambakan semburan kedua. Kuangkat kedua kakinya dengan tanganku hingga membuat tubuh molek lita gelayutan di tubuhku seperti anak koala yang sedang menyusu dengan induknya. Tubuh lita hampir mirip seperti teh dewik semok-semok buah mangga yang tentunya membuat tanganku pegal sehingga beberapa menit kemudian aku pun menurunkan kedua kakinya dengan berhati-hati hingga sempat membuat alat kelamin kami berdua tercerai berai. Tak sadar akan perbuatan khilafku mengocok lubang senggama lita sehingga aku tak sadar elsa sudah tak berada di samping kami berdua. Oh, dia ternyata sedang duduk anteng di sofa sambil menghisap nikmat rokoknya. Sex liar yang kami berdua lakukan membuatku letih menopang tubuh lita sambil menggerakan pantatku naik turun itu bukanlah hal yang mudah. Sehingga membuatku menggandeng tangan lita dan mengajaknya duduk di sofa bergabung dengan elsa yang masih telanjang bulat. Kuteguk es lemon tea hingga tetesan terakhir sangking hausnya.

“Pesen bir dong A..” Saut elsa
“Pesen-pesen sana...eh, udah kayak gini gimana pesenya? Haha” Ucapku
“Bentar A...aku sms dulu...” Ucap elsa sibuk dengan Hpnya.

Sedikit pelajaran jika mau ke karoke yang ada fitur plus plusnya jangan lupa persedian soft drink yang memadai sebagai persediaan alat tempur. Kami bertiga sempat bercengkrama mesra sambil bernyanyi bergantian menunggu bir datang. Selang beberapa menit kemudian pegawai pria yang mengantar kami tadi datang membawa bir pesanan kami. Karena posisiku dan elsa sudah telanjang bulat akhirnya aku menyuruh lita untuk mengambil pesanan kami. Sedangkan kami berdua? Sempat ngumpet di balik pintu hehe. Setelah asik meneguk bir aku pun menyuruh elsa untuk menunggangi selangkanganku. Kali ini kami berdua bermain softplay aku sedang asik menetek di kedua puting susu elsa sedangkan elsa sendiri mengocok batang jantanku dengan goyangan pantat perlahan-lahan. Kunikmati setiap gesekan daging lubang kemaluan kasar nan sempitnya itu sambil menahan laju spremaku yang sedikit lagi akan mencuat keluar. Sedangkan lita asik bernyanyi sambil melihati kami berdua yang sedang bersetubuh. Tak jarang juga lita iseng menggiringkan miknya kearah mulut elsa yang sedang mendesah nikmat. Dari gerakan pantat yang mengocok perlahan-lahan mendadak elsa menaikan tempo gerakan pantatnya menjadi bertenaga sesuai dengan nafsu birahinya yang sedang khilaf. Kuimbangi kocokan pantatnya itu dengan menghentakan pantatku keatas hingga terciptalah bunyi suara tepokan daging paha yang beradu. Nada suara desahan elsa yang memburu dan nafasnya yang kembang kempis membuatku semakin bergairah namun sayangnya aku sudah mencapai batasnya. Sensasi lubang kemaluan sempit nan peret dari elsa membuatku terasa kehilangan kontrol tenaga. Sehingga membuatku dengan cekatan mencabut pantatnya yang sedang asik bergoyang.

“Sini-sini sayang...” Ucapku dihadapan lita yang sedang asik bernyanyi sambil memegangi batang jantanku yang hendak akan menyemburkan cairan mani.

Tau apa yang akan kulakukan membuat lita meninggalkan miknya dan beralih menunggangi selangkanganku dengan gerakan tangan secepat kilat batang jantanku pun menerobos lubang kemaluanya tanpa proses penetrasi yang disusul dengan goyangan adukan pantatnya.

“SPRUTT....SPRUTT”

Kusemburkan cairan maniku untuk kedua kalinya di lubang kemaluan beceknya itu yang disambut dengan reaksi wajah nakal lita yang sedang melengkingkan lidahnya kesamping.

“Sshhh....kok enggak nembak di meki elsa bang?” Ucap lita dengan wajah semeringahnya yang sesekali ia menukikan kedua bola matanya.
“Kasihan...masih bocah” Ucap bisikku
“Sshhh...mendingan bikin anak kembar di rahim kamu” Imbuhku yang membuat lita menyengir.
“hehe...Yuk, bikin anak kembar yang banyak”Saut lita dengan wajah yang nakal.

Sisa beberapa jam kedepan aku habiskan bernyanyi dengan lita yang asik menunggangi selangkanganku yang terkadang aku jamahi tubuh elsa yang sedang asik merokok disamping kami berdua. Rencana yang sudah aku atur sedemikian rupa itu gagal total karena apa yah ada sesuatu mengganjal mungkin bisa dibilang rasa takut. Okay, setelah waktu karoke kami telah usai aku sempat ke ATM untuk membayar jasa esek-esek elsa dan buru-buru mengajar waktu nontonku dengan lita. Setelah usai menonton aku memutuskan untuk kembali ke depok, mendrop lita di rumah mesum, lalu kembali ke rumah untuk menengok istri anak.
 
updatean nya super sekali..
ttp jadi salah satu cerita fav ane..
 
Senat senut croot om update nya..
Ditunggu update selanjut nya
 
Gantian dong nanti linda d hamilin, dewik hamilin lg biar seru
 
BEST FRIEND

Bicara soal nilai "Kepuasaan" memang tidak akan pernah habis. Apalagi kalau ngomongin kebutuhan biologis bisa antara surga dan neraka. Bagi kaum pria wanita itu bisa menjadi alasan untuk hidup dan sekaligus racun yang mematikan bagi masa depan . Ketika urusan materi menjadi lancar rasanya menjadi semakin sulit untuk keluar dari lingkaran setan dan parahnya kebutuhan istri aku kurangi demi membelikan sesuatu yang tidak penting untuk ke tiga wanita simpanan ku seperti busana erotis, keperluan make up, kecantikan khususnya lita yang dalam proses menghilangkan bekas jerawat, dan busana sexy serba terbuka lainya. Setelah positif hamil mendadak lita menjadi gelisah/takut jika aku menyudahi hubungan ranjang kami berdua. Teranglah bukan masalah sayang atau cinta tapi masalah akomodasi dirinya saat hamil yang tentu saja membutuhkan "Money". Jika aku menyudahi hubungan ranjang kami berdua dia akan kebingungan untuk mencari selangkangan baru yang mampu menafkahi dirinya secara layak. Tapi setelah tau aku sangat care dengan tubuh molek dan assetnya dia sudah tidak lagi mengkawatirkan soal itu. Kehidupan ku pasca teh linda usai melahirkan bagaikan di ombang-ambing oleh badai erotis yang entah datang darimana setelah aku mensiasati 3 biduan manisku ini dengan reward. Yap, hadiah bagi siapapun yang dapat meledakan isi kepalaku saat di ranjang ataupun dimanapun. Lalu apa rewardnya? Bukanlah setumpuk uang tapi sesuatu yang bisa ikut aku nikmati juga yaitu liburan ke luar negeri atau dalam negeri seperti bali, lombok, dll dan tentu saja hanya untuk 2 orang saja ibarat seperti honeymoon.

Perbuatanku itu membuat rumah mesum semakin panas dan bergairah sehingga memotivasi mereka bertiga menjadi lebih inovatif dalam melakukan perbuatan mesum. Apalagi lita dan teh dewik sudah melihat sendiri pemenangnya bulan ini yaitu teh linda yang sudah ku ajak liburan ke lombok. Mengapa teh linda pemenangnya? Karena semakin hari doi semakin liar, manja, dan sangat menggoda. Teh linda menjadi berubah 180 derajat sosoknya kini lebih mendekati seperti seorang istri yang haus akan sex dengan segala rayuan gombal yang mampu membuat jantungku hampir copot. Tidak hanya itu saja teh linda juga lebih modern karena style modis dandanya lebih cenderung kearah anak muda . Bosan di rumah terus juga membuatnya melakukan kegiatan lain seperti kursus belajar memasak dan bahkan dia beli kamus bahasa inggris untuk sedikit-sedikit belajar. Karena sekarang doi doyanya nonton drama korea yang terkadang subtitlenya bahasa inggris.

Aku tak yakin teh dewik dan lita mampu menyaingi dirinya karena berikutnya rewardnya adalah "Thailand". Mengapa harus "Thailand" ? Karena hasutan dari kawan alias teman nakal bareng dahulu waktu kuliah S1 hukum. Soal kampus identik dengan pengawasan ketat dari indah sehingga membuatku menjaga jarak dari kawan yang suka ngedugem. Dari dulu ortu ngajarin "Bergaulah dengan sembarang orang mau itu kaya atau miskin,Cantik, ganteng, dan jelek karena di kemudian hari orang itu akan membawa manfaat" Sebenarnya kata-kata dari nyokap ini membawaku menjadi sosok manusia yang lebih flaxible mau apapun lingkungan yang aku jejaki pasti aku bisa membawa diriku sendiri. Edy dan irvan adalah kawan baik ku waktu dulu jaman kuliah sampai sekarang silahturahmi kami bertiga tidak putus. Kalau tidak ada mereka berdua mungkin aku tidak lulus S1 karena sering juga aku nitip absent hehe.

Irvan berasal dari keluarga yang tajir mampus (Kate orang betawi) bentuk fisiknya sederhana artinya tidak jelek dan tidak ganteng pulak (sorry ye van) setauku ortunya punya usaha property hotel, apartement, developer rumah mewah, dll yang asetnya bisa mencapai ratusan milyar atau mungkin triliunan tapi kalau pergi kuliah? Doi ini gak pernah pamer mobil roll roycenya yang sering diparkirkan di rumahnya. Malah doyannya naik motor mio dari rumah ke kampus . Kalau di tanya seperti ini dia pasti selalu jawab dengan kata seperti ini.

"Eh van, bawa dong mobil loe kekampus...masa anaknya konglomerat bawa matic melulu" Ucap sindirku kalau kami nongkrong di warkop.
"Kagak Ah males...macet bikin gue pusing" Ucap irvan
"Macet kan tinggal ngadem van di mobil" Ucap edy
"Malu gue..hehe..***k ah" Balas irvan

Pria yang memiliki logat chiense kental ini memang memiliki cara berfikir yang kata orang jowo bilang "Antik" . Dikala anak di usianya suka pamer harta ortu atau hidup blink blink tapi beda dengan doi yang malu kalau ortunya ternyata tajir mampus. Di seluruh angkatan hanya beberapa aja yang tau irvan itu berasal dari keluarga konglomerat yaitu waktu kami kerja kelompok dirumahnya yang bikin mulut kami melongo.
Sedangkan edy berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja tapi doi ini pintar semester 1 IPKnya 3.8 dan semakin naik keatas IPK nya menjadi semakin turun karena faktor cewek. Biasalah cowok kalau baru masuk dunia selangkangan pasti sudah dimabuk kepayang.Tapi Kalau tidak ada doi pasti aku dan irvan tidak lulus dengan pujian alias cum laude. Percaya atau tidak setiap orang yang dianggap memiliki kelebihan pasti memiliki kelemahan , dari semester 1 dan 2 mereka berdua ini jomblo sampai semester 4 pun saat pulang dari KKN aku pikir mereka dapat pasangan ternyata tidak sama sekali. Tetap saja jomblo yang bisanya hanya komentar saja "Eh cakep tuh..cakep...gile gile" yah seperti itulah tapi nyali untuk mendekati target sasaran sama sekali tidak ada. Kecuali edy yang waktu itu sedang PDKT dengan anak sastra akan tetapi berakhir masih tanda tanya.

Kami sudah semester 5 aku sudah capek dengan tabiat yang masih seperti anak SMA yaitu nonton film bokep hardcore bareng di kostan edy. Soal taste bisa dibilang kami sama-sama penyuka tipe Hot mom alias MILF apalagi irvan yang memiliki fantasy yang liar inggin bersetubuh dengan salah satu pornstar favoritenya yaitu "Ava addams" . Menjadi seorang pria yang memiliki 2 istri mulutku pasti sudah pegal menanggapi ocehan mereka berdua yang selalu pingin tau rahasia ranjangku. Sejujurnya aku masih segen mengumbar aibku tentang teh linda, dewik, dan lita yang kini menjadi wanita simpananku. Beberapa minggu kemudian aku dan irvan mendengar edy akhirnya jadian dengan anak sastra yang ia dekati saat KKN. Sehingga membuat kami berdua terkadang tidak bisa lagi main ke kostanya yang jaraknya dekat dari kampus. Irvan menjadi stress sendiri terkadang pas lagi enak-enaknya ngobrol di warkop dia suka melencengkan topik. Dia merasa dirinya tidak menarik kaum hawa atau membosankan padahal kalau aku pikir-pikir dianya sendiri yang gak punya nyali. Lama-lama aku jadi kasihan juga dengan sohibku satu ini. Suatu ketika di rumah irvan disela-sela kami berdua main PES (Main game bola di ps3).

"Eh, van ke cla**c yuk..gue yang bayar deh" Ajak ku.
"Kagak ah dik...males bro..Ntar gue penyakitan lagi" Ucap irvan.
"Heh...jablay club loe pikir sama kayak jablay di pasar senen? Bedalah" Saut ku kesal
"Kagak mau ah...haha...tetep aja udah sering di tubles" Balas irvan
"Apa bedanya loe pingin ngentot sama Ava addams? Udah sering di tubles tuh... hayoo" Ucapku
"Yah kagak dik....gue kalau sama bispak mau deh...tapi kalau sama jablay-jablay gitu gue gak deh" Ucap irvan.
"Ah, alasen loe" Ucapku

Obrolan kami berdua sempat terhenti sejenak aku meladeni irvan yang sedang berusaha untuk meng golkan bola ke gawangku . Beberapa menit kemudian kami berdua sempat rehat sejenak. Lagipula aku juga sudah capek kalah terus hehe. sambil menyeruput kopi dan menghisap sebatang rokok aku sempat sibuk bbman dengan teh linda.

"EH, boss loe suka cewek bispak model gimana? Gue cariin nih" Ucapku
"Gileee...loe banyak nocan bispak juga loe dik?" Saut irvan
"No comment! Udeh model kayak gimana?" Ucapku
"Model kayak ava addams ada gak dik?...hehe" Balas irvan
"Busett....loe kira-kira dong kalau nyari cewek. Pantes aja loe jomblo" Ucapku
"Taik loe mentang-mentang udah punya bini 2" Ucap irvan
"Yah, setidaknya bini gue dua-duanya biutipul (beautiful) van ...hehe" Ucapku
"Yah yah....." Irvan speechless
"Yah udah pokoknya yang model MILF yee..." Ucapku
"Sip..sip" irvan dengan wajah semeringah

Selang beberapa menit kemudian aku sibuk bbman dengan teh linda. Ia sempat memberitahuku ternyata kriteria yang aku sebutkan sudah punya guk-guk nya. Persis seperti dulu aku mengingginkan lita. Sebenarnya lita juga punya banyak link wanita yang bisa di ajak kumpul kebo akan tetapi sayangnya Hpnya sudah kubuang jauh-jauh sehingga sekarang ia sama sekali tidak memiliki no kontak teman-temannya. Aku sempat menelpon teh linda untuk mengusahakan merayu temanya itu untuk mau berpindah kelain selangkangan. Alhasilnya teh linda sempat memberikan no contact temannya yang bernama estu itu kepadaku . Sebelum aku umpan ke irvan tentu saja aku harus melihat bentuk fisiknya terlebih dahulu dong. Jadi gak enak juga kan kalau misalnya ternyata mengecewakan. Ketika aku telpon aku sempat merinding mendengar nada suaranya yang terdengar seperti tante-tante. "Wah, si linda ngasih gue yang kayak gimana nih?"batinku. Aku sempat menjauh dari irvan sambil berpura-pura istri telpon. Gak enak juga kalau misalnya dia dengar percakapanku dengan teh estu jika ternyata bentuk fisiknya mengecewakan.
mendengar nada suaranya yang seperti ibu-ibu PKK itu membuatku langsung to the point saja. Dia pingin minta duit bulanan berapa duit? Terus ada persyaratan yang lain gak? Di telpon dia sempat basa-basi dahulu membandingkan dengan duit bulanan yang ia terima dari pasangan kumpul kebonya seorang PNS yang memberinya uang 3 juta perbulan, itu pun belum termasuk biaya lain-lain. Ngomong-ngomong ngalor ngidol akhirnya dia minta fix 5 juta perbulan.

"Bentar teh...boleh kirim fotonya? Masa dari tadi ngomongin duit , Aku belum lihat orangnya kayak gimana..hehe" Ucapku
"Ohhh...boleh-boleh A ...AA teh pin BB nya apa?" Saut teh estu dengan ramah
"Bentar-bentar teh...aku lupa hehe...aku kirim lewat sms aja yah..."
"Siyap A...hehe" Ucap teh estu
"Kalau bisa kirim foto yang paling hot yah teh hehe yang lagi pakai daster sexy tembus pandang atau apalah...pokoknya foto yang bikin aku cepet konak...heheh" Ucapku sambil tertawa di telpon.
"Siyap A...hehe..ntar AA nya yang gak kuat lagi" Ucap teh estu
"Okay , aku tunggu yah" Ucapku

Aku sebenarnya waktu itu sudah peduli setan dengan aslinya seperti apa? Yang penting udah usaha cariin buat temen kalau gak bagus yah sudah. Aku pun kembali main PES dengan irvan. Di sela lagi seru-serunya aku berusaha untuk mencetak gol HP ku sempat berbunyi beberapa kali.

"Eh HP loe bunyi tuh..bini loe kali dik" Saut irvan
"Udeh ntar aja...." Asik ku yang sudah yakin dengan hasilnya seperti apa.

Ketika permainan usai dengan score yang membuatku kesal aku sempat melihat isi bbm ku dan pada saat itu juga batang jantanku langsung sesak melihat wanita geulis sedang mengenakan daster erotis tembus pandang berwarna merah delima sedang berpose nakal. Kedua buah dadanya yang bulat berisi itu menginggatkanku dengan sosok echi namun yang satu ini lebih menantang. Sekilas dari wajah mirip seperti ayu ting ting sunda bermata sipit gimana gitu. Wah, kalau modelnya kayak begini pingin gue embat juga . Batinku. Tapi yah emang rezekinya irvan dan aku yakin 100% irvan pasti suka.

"Van...loe mau yang ini ga?" Ucapku sambil memperlihatkan foto teh estu.
"ANJRITTT! Mau dong mau gue dik" Saut irvan heboh sendiri

Irvan sempat merebut Hpku sambil melihati foto-foto syurr yang dikirimkan oleh teh estu dengan wajah yang semeringah girang. Nah, kalau sudah sama-sama sreg begini barulah aku mulai buka topik soal aturan mainnya. Aku bilang kalau ini cewek bukan buat one stand night. Tapi buat dijadikan wanita simpanan atau bini di ranjang.

"Hah?Gimana maksudnye dik?" Ucap irvan gak mudeng
"Gini van ini cewek ibarat kayak loe kawin kontrak. Tiap bulan loe kudu mesti setor duit bulanan ke doi buat biaya hidup doi. Sampai disini paham?" Ucapku
"Paham dik paham...tapi kok gue mesti setor duit sih dik?" Ucap irvan
"Jadi kayak sewa jablay dong jatuhnya" Imbuh logis irvan
"Bedalah van, gini aje deh ibarat kayak loe punya bini kayak gue gini. Tiap hari kan gue mesti setor duit tuh buat bini gue ....buat keperluan kosmetik, beli baju-
"Ohhh ngerti-ngerti gue...hehe sorry dik" Ucap irvan semeringah
"Nah, kalau udah ngerti, nih teh estu tiap bulan minta 5 juta dan loe pasti harus ngontrak rumah juga van buat si teh estu . Masa doi tinggal di rumah loe? Bisa di gamparin mamih loe nanti...hahaha" Ucapku sambil tertawa
"Gimana? Loe mampu gak? " Imbuhku seperti tukang obat yang baru saja menawarkan barang
"Siplah dik...tapi, bantuin gue yah cari kontrakan hehe..."Ucap setuju irvan.

Aku pun sempat memberikan no kontak teh estu dan pin BB nya sekalian ke irvan. Sebelumnya aku sempat memberi nasihat kepada juniorku satu ini yang sebentar lagi akan kumbo dengan sang pujaan hati. Jangan terlalu mengumbar hal-hal yang berbau materialistis nanti belum apa-apa bisa di pelorotin lagi. Esoknya irvan menjadi tak sabar inggin menjemput teh estu di garut katanya mumpung teman ranjangnya sedang berada di luar kota. Melihat irvan yang tak sabar menjemput sang pujaan hati akhirnya pagi hari itu juga kami langsung cus ke garut. Sebelum ke garut aku sempat mengkelokan mobilku ke rumah mesum terlebih dahulu untuk menjemput teh linda yang sudah dandan cantik menungguku di depan gerbang rumah. Tadinya pingin bawa lita dan teh dewik sekalian tapi tunggu tanggal mainya . Tubuh aduhai teh linda yang sedang mengenakan shirt ketat stylis dan hotpants blue jeans diatas paha membuat wajah irvan kata orang jowo "Keblinger" alias mupeng . Apalagi saat itu doi sedang menggunakan bra push up sehingga merubah bentuk buah dadanya menjadi lebih menantang.

"Siapa tuh dik? "
"Eh, sayang si irvan tanya katanya kamu siapa?" Ucapku dibalas senyum mesem lita
"Siapa yahhh....Tanya aja deh sama Ayank dika..hehe" Ucap teh linda membalikan ku
"Kenalin nih bini gue ...linda...hehe.."
"kan loe bentar lagi punya yang kayak begini van" Ucapku
"Gila loe dik-"
"No comment! " Saut potongku

Sesampainya di garut aku sempat kebingungan mencari alamat rumah yang dikasih oleh teh estu. Irvan sempat sibuk kontak-kontakan dengan teh estu sambil menunjukan arah jalan kepadaku. Rumah sang PNS kelurahan yang di sebutkan ternyata letaknya di kampung-kampung toh masuk kedalam gapura gitu. Pantas saja membuatku susah mencari letaknya dimana? Karena gapura desa disini banyak banget. Melalui bantuan warga akhirnya kami sampai juga di depan rumah PNS kelurahan yang terlihat sederhana itu. Teh estu sudah menunggu kami di teras depan rumah dan ketika melihat teh linda mereka berdua menjadi heboh sendiri. Satu kata "Bening" itulah kesan pertama saat melihat teh estu. Irvan mendadak menjadi semangat sendiri membantu memasukan barang bawaan teh estu masuk kedalam mobil. Selang beberapa menit kemudian kami mengobrol panjang lebar dan memutuskan untuk cabut. Teh estu sempat masuk kedalam rumah untuk berpamitan dengan istri simpanan sang PNS.

"Lin aya duit 400 ribu?" Ucap teh estu
"Aya-aya kela tu.." Balas teh linda
"Buat apa gitu tu?" Ucap tanya teh linda sibuk membuka tas
"Buat japrem anak-anak lin..hehe...abdi pinjem heula...abdi balikin" Balas teh estu
"Ehhh..mana si irvan..bentar say" Ucapku sambil menggenggam tangan teh linda yang sedang sibuk membuka isi dalam dompetnya.
"VAN..OIII ...sini loe" Ucap panggilku
"Apaan dik?" Ucap irvan lari kearah kami berdua tergopoh-gopoh seperti seorang china glodok yang baru saja memikul barang bawaan.
"Eh, nih bini loe bantuin...ada duit 400 ribu gak loe? Buat japrem simpenannye PNS gila tuh" Ucapku
"Ada-ada bentar dik..." Ucap irvan lalu memberikan beberapa lembar uang kepadaku.
"Apaan van? Kasih ke bini loe lah..." Ucapku menepak tangan irvan
"Ini mbak..." Ucap irvan memberikan beberapa lembar uang kepada teh estu
"Ciee yang baru aja kasih mahar...Kok mbak sih manggilnya van?" Ucap godaku
"Taik loe" Ucap irvan dengan bahasa angin
"Makasih yah A...hehe" Senyum mesem teh estu malu-malu kucing

Irvan kelihatan nervous melihat wujud asli teh estu yang amat bening itu. Kami sempat melihat teh estu bercakap-cakap dengan ke empat istri sang PNS itu dari balik pintu. Aku juga kaget bukan main ternyata yang melakukan permainan rumah-rumahan seperti ini tidak aku saja. Ada lagi masternya yah begitulah dilangit masih ada langit tak heran ada sosok eyang subur. Lagi asik-asiknya merokok dengan irvan sambil melihati teh estu sedang berceloteh menggunakan bahasa sunda . Suatu hal yang luar biasa membuatku menepuk-nepuk pundak irvan.

"Van van sarah azhari van...anjir....van.." Ucap bisiku
".... Anjirrrr....." Saut irvan.

Ternyata oh ternyata sang PNS kelurahan itu memiliki senjata pamungkas di ranjang. Sarah azhari KW super pun kami temukan diantara ke 4 wanita simpanan PNS gila itu yang mengantar teh estu sampai di hadapan kami bertiga. Ternyata salah satu diantara mereka berempat ada wanita yang memiliki darah campuran arab lebih tepatnya pakistan. Apalagi waktu itu doi sedang mengenakan tanktop dan legging ketat yang membuat kedua bola mataku dan irvan tak berhenti memandangi tubuh moleknya.

"Bro...udah embat. Jarang-jarang yang kayak gini" Ucap bisik ku
"Begitu balik nyesel loe nanti" Imbuhku
"Bantuin gue dik.." Ucap irvan
"Yah, udah tapi dokut loe masih kuat kan" Ucapku
"Masih-masih dik..bantuin gue yah dik" Balas irvan

Aku sadar diri juga meskipun di depan mata ternyata ada kualitas yang membuat air liurku terasa inggin menetes. Bagiku 3 sudah cukuplah lagi pula aku sudah mulai terikat dengan teh linda, dewik, dan lita. Biarlah sohibku satu ini menikmati masa-masa transisinya di ranjang. Tak sulit untuk menaklukan mayang sebagai juru bicara sohibku yang mengingginkan tubuh moleknya. Dengan iming-iming hidup layak dibandingkan dengan tempatnya saat ini, Akhirnya membuat gadis ABG satu ini ikutan berkemas. Aku yakin secara finansial irvan mampulah wong setiap bulannya dia di beri sama seperti adiknya yang sedang kuliah di luar negeri. Sangking bingungnya mau buat apa sisa uang bulanananya? Karena kutau irvan itu bukan tipe cowok yang glamour jadi tabunganya juga milyaran. Aku juga berniat mengajaknya menjadi mafia lelang eksekusi biar irvan juga punya pendapatan sendiri (Nantikan kisahku selanjutnya) dan aku juga ikut terbantu kalau inggin menawar benda tidak bergerak atau tanah dari lelang eksekusi. Setelah semua beres kami pun memutuskan untuk menginap di hotel . Kami memesan 2 kamar dan irvan yang membayar biaya hotelnya dengan wajah yang happy. Segala ucapan "Thanks banget yah bro" yang terus terulang dari mulutnya membuatku hanya bisa tertawa saja.

Siang bolong itu rombongan sempat berkumpul di kamarku. Irvan yang nampak genit sempat mengajak teh estu dan mayang bercengkrama mesra denganya. Begitu pula denganku dan teh linda. Dari wajahnya yang amat girang itu tersirat dia baru saja merasakan pengalaman baru yang dulu pernah aku rasakan. Kamar yang kami pesan itu single bed tapi ukuranya king size jadi dibuat tidur 4 orang pun rasanya cukup.

"Teh estu KB ?" Ucapku terang terangan menengahi pembicaraan kami
"Iyah A hehe...kenapa gitu?" Balas teh estu dengan senyum mesem-mesem
"Enggak tanya aja...hehe..van hemat kondom berarti loe...hehe" Ucapku
"Eh, dik KB apaan?" Ucap pilon irvan
"Mayang jelasin dong..kuper nih orang....KB juga kan may" Balasku
"Oh iyah-iyah gue ngerti-ngerti" Saut irvan sadar diri.
"Wah...enak dong yah...bisa nembak di dalem ...hehe" Imbuh irvan
"Tapi aman gak sih ?" Ucap ragu irvan
"Aman atuh A kalau KB mah....Tu maneh teh naha KB? (tu kamu kenapa KB?)" Ucap teh linda

Karena aku hanya tau beberapa kalimat sunda jadi kira-kira percakapan mereka berdua seperti ini :

"Si xxxx gak mau punya anak lin...Eh, sekarang teh berapa?" Ucap tanya teh estu
"Laki 40 cewek 35 tu, kalau kembar teh 100 kata si lita" Balas teh linda
"mahalll....kembar..Kemarin maneh laki atau cewek lin?" Ucap tanya teh estu
"Laki tu..hehe...susah kembar...nih lagi mau buat lagi..nyak yank" Saut teh linda dengan senyum nakal.
"Traktiranya atuhh jangan lupa..." Balas teh estu
"Dik apaan?" Ucap dika yang kubalas meneleng-nelengkan kepala padahal aku tau percapakan mereka berdua mengarah kemana
"Yak udah yuk..yuk kapan ngentotnya kalau gini terus...Gih sayang dandan dulu yang cantik sana" Ucapku menepuk-nepuk paha teh linda

Aku sempat melihat irvan ngeloyor turun ranjang bersama teh estu dan mayang. Nampaknya doi inggin main dikamarnya sendiri.

"Eh, mau kemana loe van?" Ucap tanyaku
"Nyodok lah...." Saut irvan
"Disini aja lah...bareng-bareng...." Ucapku
"Gak ah dik hehe....malu gue..." Balas irvan.
"Alahhh...sama-sama bugil kok..."
"Disini ajah atuh A biar rame....hehe....yuk tu" Ucap ajak teh linda mengajak teh estu dandan bareng di kamar mandi.
"Udah , duduk anteng disini" Ucapku sambil menepuk-nepuk kasur.
"Rilex aja bro...***k usah buru-buru..biar dandan yang cantik dulu mereka. Pokoknya serahin sama bini gue aja deh...di jamin hasilnya maknyuss nanti" Ucap seruku
"Sayang....kamu bawa dasex lebih kan?"
"Iyah...ini baru aku mau pinjemin yank..hehe...kela nyak...." Ucap teh linda

Dasex itu kepanjangan dari daster sexy yang sering kami singkat. Irvan nampak begitu nervous menghadapi pengalaman baru yang sebentar lagi akan dia rasakan. Wajar karena dia masih perjaka karena pengalaman nakalnya waktu jaman SMA nya dulu hanya sekedar gerepe-gerepe dan cipokan saja. Itu saja belum tentu aku percaya dengan ceritanya. Dengan PD aku sudah membuka baju duluan berbugil ria memamerkan batang jantanku dihadapan dirinya.

"...udah siap perang aja loe yah dik" Saut irvan
"Bukalah bro...masa ngentot gak bugil?" Ucapku
"OK-ok..." Ucap irvan yang mulai membuka seluruh bajunya kecuali celana kolornya.

Kami berdua sempat mendengar bunyi suara cekikan dan celotehan teh linda, mayang, dan teh estu di kamar mandi yang sedang berdandan sambil mupeng sendiri. Tak lama kemudian mereka bertiga pun keluar dari balik pintu kamar mandi . Rasanya kami berdua seperti di terjang oleh ombak badai erotis. Sampai-sampai membuat irvan beranjak dari ranjangnya dan melongo melihat penampilan kedua boneka sexnya yang tampil erotis . Daster erotis tembus pandang bercorak binatang yang di kenakan oleh mereka bertiga membuat batang jantanku langsung mengacung tegak. Tatapan pertama sempat menuju kearah mayang yang tubuhnya nampak begitu menggiurkan pantatnya yang bergeol kesana kemari seperi buah kesemek itu rasanya membuat batang jantanku terasa nyilu. Meskipun buah dadanya tidak sebesar seperti punya teh estu dan teh linda namun terlihat kencang nan berisi yang dihiasi oleh kedua puting susu mungil yang berwarna hitam gelap. Begitu pula dengan teh estu yang sudah kami lihat sendiri tubuhnya di foto. Aslinya ternyata lebih mulus dan membuat libidoku terasa lapar saat melihat buah melon kembarnya yang nampak bulat itu. Apalagi corak warna macan tutul dari daster erotisnya itu senada dengan punya teh linda sehingga membuatnya terlihat lebih menantang. Begitu pula dengan wanita pujaan hatiku satu ini meskipun setiap hari kami sudah sering bertatap muka di ranjang akan tetapi nuansa erotisnya itu tidak habis di makan oleh waktu. Kedua buah pepaya peyotnya yang bergelayutan kesana kemari itu juga mengundang mata irvan.

"Gila pentil bini loe gede juga ye dik" bisik Komentar irvan
"Sayang katanya irvan...pentil kamu gede banget...hehe" Ucapku
"Ssshtt...ehh" Irvan
"Kasih lihat say..." Sautku

Teh linda dengan nakal meremas gemas buah dada kananya hingga puting susu jumbonya itu mengucurkan air berwarna putih susu yang sempat membuat irvan kaget. Dengan nakal teh linda menjilati puting susunya sendiri sambil berjalan genit kearah kami berdua.

"Anjirrr ada susunya dik?" Ucap tanya irvan
"Yah iyahlah...hehe" Ucapku
"Gilaa...." Irvan heboh sendiri
"Eh , van loe liat tuh meki bini loe....mantep bro" Ucapku melirik G-string mayang dan teh estu

Kedua bola mata irvan nampak melotot melihati G-string berlubang yang mengumbar bulu jembut dan alat kelamin mereka bertiga . Sungguh beruntung sekali temanku satu ini ternyata mayang dan teh estu memiliki bentuk vagina lintang utara. Ketika sampai diranjang teh linda langsung mengajak ku bercumbu bertukaran air liur dengan tangan kami berdua yang sedang mengobok-obok alat kelamin kami. Sementara itu irvan yang amat begitu excited baru mencapai taraf meraba-raba hingga akhirnya teh estulah yang mengajaknya bercumbu. Sementara itu mayang sibuk melorotkan celana kolor irvan sambil melihati irvan yang sedang kewalahan bercumbu dengan teh estu. Dari mulut turun ke batang leherku dan teh linda sempat menjilati puting susuku dengan lidahnya yang nakal sambil melirik ku. Sesekali aku melihat kearah mayang yang nampak heboh sendiri melihati batang jantan irvan yang belum disunat. Mengocoknya perlahan-lahan lalu ia memblesakan masuk keponakan kecil irvan kedalam mulutnya sambil meliriku. Meskipun belum di sunat batang jantan irvan itu cukup besar diameternya hampir sama seperti adik ku jika sedang menengang rasanya seperti sebuah kulit pisang yang sedang di tarik. Daging merah basah yang terletak di bagian kepala kontolnya itu rasanya membuatku nyilu jika digoyang oleh pasanganya.

Teh linda dengan bernafsu menaik turunkan kepalanya mengocok batang jantanku dengan mulut beceknya. Sementara itu sambil mendesah nikmat aku berusaha untuk merapihkan rambut panjangnya yang di cat berwarna coklat gelap. Irvan yang sedang tebuai oleh 2 biduan manisnya nampaknya sudah kalut dengan nuansa birahi . Sambil menenen di kedua puting susu mungil teh estu bergantian irvan sempat kewalahan dengan mayang yang sedang mengkulum batang jantannya. Padahal aku yakin mayang memperlakukan batang jantan irvan dengan berhati-hati dan lembut dibandingkan dengan teh linda yang mulutnya sudah seperti sebuah piston yang sedang mengocok batang jantanku. Teh estu sempat melihati tingkah laku teh linda yang amat liar itu sambil berkomentar.

"si Linda liar pisan...." Ucap teh estu.
"Hehehe....Oummmm.....MPHMMPOCKK!" Teh linda yang cuek semeringah menghisapi buah zakarku.
"Ssshhhh....gileee mantepp dik" Ucap irvan meringis
"Mau aku sedot kayak begitu A?" Goda nakal teh estu.
"JA-jangan ...tu...Sshhh...hehe...bisa nembak nanti" Ucap irvan kewalahan menikmati kuluman mayang.
"Tembak ajah A...***k apa-apa...aku telen kok...Haaaehh" Mayang yang menjilati bagian kepala kontol irvan dengan wajah semeringah hingga membuat irvan sempat meringis

Aku yakin wawasan ranjang mayang dan teh estu pasti dapat memuaskan sohibku satu ini. Mereka berdua nampak melakukanya dengan bergilir dan teratur seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari. Selang beberapa menit kemudian teh linda dengan gagah menunggangi selangkanganku. "SLEP". Hanya dengan hitungan detik batang jantanku langsung menerobos masuk kedalam liang senggamanya yang disusul dengan goyangan naik turun pantatnya.

"PLOK-PLOK-PLOK" Suara nyaring kedua daging paha kami berdua yang saling beradu
"OUHHH—SSHHH...AHH.....UHHHH" Desah teh linda

Kedua buah dadanya yang kendur itu pun bergelayutan kesana kemari mengikuti irama goyangan pantatnya. Prilaku liar teh linda yang mengenjot kasar batang jantanku menjadi sebuah bahan tontonan mereka bertiga. Terutama irvan yang nampak heboh sendiri seolah-olah ia sedang menonton adegan film porno secara live. Sebuah sesi softplay pun ia lakukan dengan memutar-mutarkan pantatnya dengan lembut dan hikmat , kedua bola matanya yang menatapku dengan manja seolah-olah memancingku untuk menemui bibirnya yang berhiaskan lipstik berwarna pink pucat itu. Beberapa saat kemudian suara desahan irvan terdengar nyaring memekikan telingga kami berdua . Aku dan teh linda melihat temanku yang sedang di goyang oleh mayang dengan wajah yang meringis seperti orang yang baru saja melahirkan.

"Ssshhh....hehe....Santai atuh A....Ssshhh.." ucap mayang yang mengaduk batang jantan irvan dengan pantat bahenolnya yang seperti buah kesemek itu.
"Rilex aja van....nikmatin aja jangan di tahan" Ucapku
"Bentar yah sayang..." Ucapku yang dibalas anggukan manja teh linda
"Ssshh...temen kamu terlalu tegang itu yank" Bisik teh linda
"Iyah makanya...Ssshh" Balasku

Aku pun menggeser-geser tubuhku pelan-pelan mendekati irvan sambil menjaga posisi senggamaku dengan teh linda.


"Van Heh!..van...pegang pinggulnya kayak gue gini" Ucapku sambil memaksa tangan irvan yang mencengkram erat sprey kasur.
"SsSsshhh...haaaahh.....be-bentar bro..ra-rapet banget iniii" Ucap irvan dengan desahan yang lebay berusaha untuk mencengkram pinggul mayang.
"NAHHH! Gitu van...santai aja megangnya..kasihan bini loe sakit nanti pinggulnya hehe" Ucapku
"Hehehe ....Tenang aja A nanti aku goyangnya pelan-pelan dehh" Teh estu cengar-cengir melihati irvan yang kewalahan.
"Nyi-nyilu bro.." Saut irvan meringis meladeni goyangan pantat mayang.
"Ngentot yah emang begitu van....hehe..." Ucapku
"Ssshh...makanya latihan dulu A....yah yank" Timpali teh linda

Tak mau ketinggalan moment intim ku dengan teh linda sehingga aku kembali mengajaknya bercumbu. Mengeliatkan lidah kami dengan liar sambil menyetir pinggul teh linda yang bergerak memutar. Kucumbui batang lehernya hingga membuat kepalanya mendongak keatas menikmati sensasi exacty kejutan rangsangan.

"Yankk......tekenin kontol kamu...Sshhh" Bisik teh linda.
Kutekan dalam pinggul teh linda hingga membuat kedua bola matanya menukik naik keatas menikmati dinding serviksnya yang sedang kuhimpit dengan batang jantanku.
"EUHMMMM.....Ouhhhhh.....theruss yankkkk....gencet therusss...." Desah teh linda dengan kepala mendongak keatas sementara itu aku
mengerahkan seluruh tenagaku menekan pinggul teh linda sambil mendorong pantatku keatas. Selang beberapa detik menikmati sensasi extacy teh linda menemui wajahku dengan wajahnya yang sedang horny yang dipadu dengan goyangan pantatnya yang semakin liar tak terkendali.
"Sssshhh...uhhhh.....yankkk....tembakin pejuhh kamu kerahim aku pleasee..." Bisik desah manja teh linda yang sedang horny.
"Ssshhh...hehe....goyangnya yang lebih hot lagi dong..." Ucap bisik ku
"Eh, bentar say...aku nenen dulu deh" Imbuhku berubah pikiran.

Kugeser-geser tubuhku hingga aku dapat memposisikan tubuhku setengah tidur. Ketika menengok kearah kanan wajahku merengut melihat mayang yang sedang mengkulum batang jantan irvan yang sudah terlihat layu.

"Loh udahan van?" Ucapku
"Gila-gila....shhh...mantep banget si mayang dik" Ucap puji irvan dengan wajah yang kewalahan
"Hehe...woles aja bro...nikmatin aja" Ucapku sambil menepuk-nepuk lengan irvan yang berada dekat sebelahku.
"Gue nenen dulu yee.." Imbuhku
"Ssshhh..yankk" Teh linda yang menggiringkan puting susu kirinya kemulutku yang langsung kuhisap kencang menikmati susu segar miliknya.

Sambil asik menetek di puting susu kiri teh linda aku sempat melirik irvan yang sedang mupeng melihatiku. Nampaknya air berwarna putih susu yang menetes menuruni daguku membuatnya penasaran.

"Dik emangnye enak rasanya" Ucap irvan

Karena buah dada teh linda kendur aku pun dengan iseng meremas buah pepaya kirinya lalu mengarahkanya kearah irvan, Hingga membuat ASI teh linda menyiprat kearah irvan. Perbuatanku itu sempat membuat teh linda cekikan.

"Taik loe dik" Saut kesal irvan
"hihihik.....AA teh mau nyoba?" Ucap cekik teh linda
"Loe mau nyoba gak rasanya gimana?" Ucap tawarku.
"Beneran nih dik?....." Tanya irvan
"Udah buruan...." Sautku
"Kasih lin..." Imbuhku

Dengan wajah excited irvan pun langsung menyosor buah pepaya teh linda. Sementara itu teh linda mendesah nikmat sambil melirik irvan yang sedang menetek di kedua puting susunya bergantian yang sedang menikmati pengalaman baru merasakan ASI wanita. Tapi kok nih anak ngenyotnya lama banget yah? Wah, doyan nih anak. Batinku.

"Heh...udah-udah..."Ucapku menepuk punggungnya
"Hehehe....enak dik...manis...." Ucap irvan cenggas-cengges.
"Minta tuh sama bini loe..." Sautku
"Estu bisa kayak gitu kalau AA mau...hehe" Ucap teh estu yang saling lirik dengan teh linda.

Sambil menikmati ASI teh linda aku sempat mendengarkan percakapan mereka bertiga yang di dalangi oleh teh estu yang sedang merayu irvan. Intinya teh estu mengajak irvan jatuh kelubang yang sama sepertiku sambil mengajaknya bersetubuh dengan gaya missionary. Dengan wajah yang terangsang irvan sempat mengenjot lubang sempit teh estu dengan wajah yang meringis. Seolah-olah seperti pria yang berusaha mengkayu sepeda di sebuah tanjakan yang curam. Itulah kesan pertamaku saat melihat irvan mencoba untuk menikmati dunianya sendiri. Yah, namanya juga baru pertama kali nanti juga sudah kebiasa. Jujur saja dulu aku juga seperti itu. Sementara itu teh estu yang sedang terangsang menggoda nakal irvan dengan rayuan manisnya itu.

"Ssshh...Haaa-haa.....shhh...enggak tu..takut Ah" Ucap irvan
"Sshhh...ihhh AA mah...mana keluar atuh susunya kalau perut estu teh gak buncit" Ucap teh estu
"Nyak lin..." Imbuh teh estu

Teh linda hanya diam saja menanggapi teh estu yang selalu menyebut namanya. Cukup menganggu sih karena teh estu ini seperti sedang memaksa diri untuk merayu irvan yang masih dalam masa transisi. Agar teh estu tidak menggangu kami berdua kubungkam mulut teh linda dengan mulutku dan dengan seluruh tenaga yang tersisa kuangkat tubuhnya lalu kubopong menuruni ranjang hingga menghimpit tubuh moleknya di tembok sambil menggerakan pantatku maju-mundur. Tak sadar perbuatanku ternyata sedang di tonton oleh mayang yang mupeng melihati teh linda yang sedang ku gencet di tembok. Mendadak mataku menjadi salah fokus melihati mayang yang sedang honry melihati permainan panas kami berdua. Tanganya pun mengosok-gosok bibir kemaluanya sendiri sambil mengigit gemas bibirnya. Tingkah lakunya itu membuatku semakin ujuk gigi. Kubopong tubuh molek teh linda kembali keranjang lalu menggenjotnya dengan bertenaga hingga membuat kasur spring bed berdecit. Prilaku ku itu semakin membuat mayang horny melihatiku yang sedang mengenjot kasar lubang senggama teh linda. Gadis ABG satu ini meratapi kedua bola mataku dengan manja sambil mengigit gemas bibirnya. Sementara itu pasangan mainya masih sibuk dengan dunianya sendiri sehingga sama sekali tidak memperhatikan mayang yang sedang mastrubasi di hadapanku. Begitu pula dengan teh linda yang sedang merem melek menikmati sensasi exctacy dinding serviksnya yang sedang ku jadikan samsak. Sementara itu mataku tertuju ke tubuh molek mayang yang sedang menggoda birahiku.

"AA..." Mayang yang memanggilku tanpa suara sambil menunjuk-nujuk bibir kemaluan rapatnya itu.

Dihadapanku mayang membuka bibir kemaluanya dengan jemarinya hingga terlihat daging becek berwarna merah padam.

"Pengen" Bahasa bibir mayang
"Sama kamu" lanjutan bahasa bibirnya sambil menggunakan bahasa isyarat jari telunjuknya yang ia keluar masukan kedalam jarinya yang berbentuk huruf O itu.

Prilaku nakal mayang itu membuatku hanya senyum saja yang dibalas senyum genitnya. Nampaknya permainan panasku dengan teh linda membuatnya inggin kusetubuhi. Namun dengan hitungan detik teh linda mencuri perhatianku kembali dengan kedua bola mata merem meleknya yang dipadu dengan nada suara desahan manjanya. Libidoku sudah terasa di ujung tanduk dengan tangkas ku benamkan dalam pantatku hingga membuat teh linda semakin mengikat erat kedua kakinya yang melingkar di pingangku seolah-olah ia sudah tau apa yang akan kulakukan kepadanya.

"SPRUTT....SPRUTTT...."
"Ehmmm...Sshhh....Ouhhhh" Desah teh linda dengan kedua bola mata merem melek
"Yankkkk....therusss....."
"Sssshhh....Haaa....banjirin rahim akuuuu.....Ouuhhhh" Desah teh linda dengan kepala mendongak keatas menikmati sensasi air maniku yang sedang membasahi liang senggamanya.

Kubelai rambut panjangnya yang di cat berwarna coklat gelap itu sambil mengatur nafasku yang sudah seperti seorang pendaki gunung. Sementara itu teh linda meratapiku dengan kedua bola matanya yang manja sesekali ia mengecupi bibirku.

"Bobo yuk" Ucap teh linda
"Kamu capek tuh tadi nyetir" Imbuhnya.
"Yuk, pegangan erat sayang" Ucapku

Kubopong tubuh molek teh linda dengan berhati-hati agar alat kelamin kami berdua yang sedang bersatu padu agar tidak tercabut. Sementara itu aku melihat irvan yang lagi-lagi mendahului ku di ronde ke 2 perdananya. Teh estu yang nampak masih bersemangat mengkulum batang jantan layunya yang berlumuran lendir entah berantah itu menunjukan ambisinya yang inggin mempengaruhi irvan. Sementara itu irvan terlihat hanya pasrah saja meladeni teh estu. Sedangkan mayang yang tadi menggodaku sedang duduk di sofa sibuk dengan HP jadulnya. Sesekali dia melirik ku dengan nakal seolah-olah sedang menggodaku.

"Van gue tidur dulu yah...ngantuk" Ucapku
"Hah? Loe bisa tidur kayak begitu?" Kaget irvan
"Yah, bisalah...hehe...yah sayang" Ucapku dibalas anggukan manja teh linda.
"Ok-ok...Ssshhh" Ucap irvan kewalahan meladeni teh estu yang sedang menghisap alat kelaminnya
"Hehe...nikmatin aja van...nanti loe juga kebiasa" Ucapku

Malam sekitar jam 8-9 aku dan teh linda terbangun. Aku sempat menelpon irvan bermaksud untuk mengajaknya dinner di hotel akan tetapi tidak diangkat-angkat. Kuajak teh linda untuk mandi bareng di bathtub hangat hotel sambil bercengkrama mesra denganya hingga membersikan tubuh kami berdua bergantian. Setelah mandi aku mencoba untuk menelpon irvan kembali, kali ini dia mengangkatnya dengan suara yang baru saja seperti orang bangun tidur. Kupaksa dia untuk "Get up" dari tempat tidur dan dinner bareng. Karena kasihan juga teh estu dan mayang yang pasti kelaparan. Kami check out di hotel sekitar siang hari dan aku sempat menunggu irvan dulu yang sedang dalam masa transisi menikmati selangkangan teh estu dan mayang. Setelah sampai di depok aku bilang ke irvan untuk sementara teh estu dan mayang tinggal di rumahku dulu aja. Karena masih ada 1 kamar kosong yang dulunya tempat tidur pak mud. Daripada dia sewa hotel buang-buang duit. Irvan yang baru saja melihat sosok lita dan teh dewik sempat heboh sendiri. Apalagi kedua buah dada lita yang amat mencolok itu sempat membuatnya berkomentar macam-macam. Hari itu irvan memutuskan untuk stay di rumahku untuk bersetubuh ria dengan pasangan kumpul kebonya. Sementara itu aku harus pulang kerumahku untuk menengok anak dan istri.
 
Terakhir diubah:
:bacol:

:mantap: banget ceritanya suhu selalu bikin ane :konak: terus

Lancrootkan suhu
:jempol: :jempol: :jempol:
 
Bimabet
mantapppp bgt suhu... ngebayangin aj udh susah,gmn klo kenyataan..
bakalan :konak: tiap hariii..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd