BEST FRIEND
Bicara soal nilai "Kepuasaan" memang tidak akan pernah habis. Apalagi kalau ngomongin kebutuhan biologis bisa antara surga dan neraka. Bagi kaum pria wanita itu bisa menjadi alasan untuk hidup dan sekaligus racun yang mematikan bagi masa depan . Ketika urusan materi menjadi lancar rasanya menjadi semakin sulit untuk keluar dari lingkaran setan dan parahnya kebutuhan istri aku kurangi demi membelikan sesuatu yang tidak penting untuk ke tiga wanita simpanan ku seperti busana erotis, keperluan make up, kecantikan khususnya lita yang dalam proses menghilangkan bekas jerawat, dan busana sexy serba terbuka lainya. Setelah positif hamil mendadak lita menjadi gelisah/takut jika aku menyudahi hubungan ranjang kami berdua. Teranglah bukan masalah sayang atau cinta tapi masalah akomodasi dirinya saat hamil yang tentu saja membutuhkan "Money". Jika aku menyudahi hubungan ranjang kami berdua dia akan kebingungan untuk mencari selangkangan baru yang mampu menafkahi dirinya secara layak. Tapi setelah tau aku sangat care dengan tubuh molek dan assetnya dia sudah tidak lagi mengkawatirkan soal itu. Kehidupan ku pasca teh linda usai melahirkan bagaikan di ombang-ambing oleh badai erotis yang entah datang darimana setelah aku mensiasati 3 biduan manisku ini dengan reward. Yap, hadiah bagi siapapun yang dapat meledakan isi kepalaku saat di ranjang ataupun dimanapun. Lalu apa rewardnya? Bukanlah setumpuk uang tapi sesuatu yang bisa ikut aku nikmati juga yaitu liburan ke luar negeri atau dalam negeri seperti bali, lombok, dll dan tentu saja hanya untuk 2 orang saja ibarat seperti honeymoon.
Perbuatanku itu membuat rumah mesum semakin panas dan bergairah sehingga memotivasi mereka bertiga menjadi lebih inovatif dalam melakukan perbuatan mesum. Apalagi lita dan teh dewik sudah melihat sendiri pemenangnya bulan ini yaitu teh linda yang sudah ku ajak liburan ke lombok. Mengapa teh linda pemenangnya? Karena semakin hari doi semakin liar, manja, dan sangat menggoda. Teh linda menjadi berubah 180 derajat sosoknya kini lebih mendekati seperti seorang istri yang haus akan sex dengan segala rayuan gombal yang mampu membuat jantungku hampir copot. Tidak hanya itu saja teh linda juga lebih modern karena style modis dandanya lebih cenderung kearah anak muda . Bosan di rumah terus juga membuatnya melakukan kegiatan lain seperti kursus belajar memasak dan bahkan dia beli kamus bahasa inggris untuk sedikit-sedikit belajar. Karena sekarang doi doyanya nonton drama korea yang terkadang subtitlenya bahasa inggris.
Aku tak yakin teh dewik dan lita mampu menyaingi dirinya karena berikutnya rewardnya adalah "Thailand". Mengapa harus "Thailand" ? Karena hasutan dari kawan alias teman nakal bareng dahulu waktu kuliah S1 hukum. Soal kampus identik dengan pengawasan ketat dari indah sehingga membuatku menjaga jarak dari kawan yang suka ngedugem. Dari dulu ortu ngajarin "Bergaulah dengan sembarang orang mau itu kaya atau miskin,Cantik, ganteng, dan jelek karena di kemudian hari orang itu akan membawa manfaat" Sebenarnya kata-kata dari nyokap ini membawaku menjadi sosok manusia yang lebih flaxible mau apapun lingkungan yang aku jejaki pasti aku bisa membawa diriku sendiri. Edy dan irvan adalah kawan baik ku waktu dulu jaman kuliah sampai sekarang silahturahmi kami bertiga tidak putus. Kalau tidak ada mereka berdua mungkin aku tidak lulus S1 karena sering juga aku nitip absent hehe.
Irvan berasal dari keluarga yang tajir mampus (Kate orang betawi) bentuk fisiknya sederhana artinya tidak jelek dan tidak ganteng pulak (sorry ye van) setauku ortunya punya usaha property hotel, apartement, developer rumah mewah, dll yang asetnya bisa mencapai ratusan milyar atau mungkin triliunan tapi kalau pergi kuliah? Doi ini gak pernah pamer mobil roll roycenya yang sering diparkirkan di rumahnya. Malah doyannya naik motor mio dari rumah ke kampus . Kalau di tanya seperti ini dia pasti selalu jawab dengan kata seperti ini.
"Eh van, bawa dong mobil loe kekampus...masa anaknya konglomerat bawa matic melulu" Ucap sindirku kalau kami nongkrong di warkop.
"Kagak Ah males...macet bikin gue pusing" Ucap irvan
"Macet kan tinggal ngadem van di mobil" Ucap edy
"Malu gue..hehe..***k ah" Balas irvan
Pria yang memiliki logat chiense kental ini memang memiliki cara berfikir yang kata orang jowo bilang "Antik" . Dikala anak di usianya suka pamer harta ortu atau hidup blink blink tapi beda dengan doi yang malu kalau ortunya ternyata tajir mampus. Di seluruh angkatan hanya beberapa aja yang tau irvan itu berasal dari keluarga konglomerat yaitu waktu kami kerja kelompok dirumahnya yang bikin mulut kami melongo.
Sedangkan edy berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja tapi doi ini pintar semester 1 IPKnya 3.8 dan semakin naik keatas IPK nya menjadi semakin turun karena faktor cewek. Biasalah cowok kalau baru masuk dunia selangkangan pasti sudah dimabuk kepayang.Tapi Kalau tidak ada doi pasti aku dan irvan tidak lulus dengan pujian alias cum laude. Percaya atau tidak setiap orang yang dianggap memiliki kelebihan pasti memiliki kelemahan , dari semester 1 dan 2 mereka berdua ini jomblo sampai semester 4 pun saat pulang dari KKN aku pikir mereka dapat pasangan ternyata tidak sama sekali. Tetap saja jomblo yang bisanya hanya komentar saja "Eh cakep tuh..cakep...gile gile" yah seperti itulah tapi nyali untuk mendekati target sasaran sama sekali tidak ada. Kecuali edy yang waktu itu sedang PDKT dengan anak sastra akan tetapi berakhir masih tanda tanya.
Kami sudah semester 5 aku sudah capek dengan tabiat yang masih seperti anak SMA yaitu nonton film bokep hardcore bareng di kostan edy. Soal taste bisa dibilang kami sama-sama penyuka tipe Hot mom alias MILF apalagi irvan yang memiliki fantasy yang liar inggin bersetubuh dengan salah satu pornstar favoritenya yaitu "Ava addams" . Menjadi seorang pria yang memiliki 2 istri mulutku pasti sudah pegal menanggapi ocehan mereka berdua yang selalu pingin tau rahasia ranjangku. Sejujurnya aku masih segen mengumbar aibku tentang teh linda, dewik, dan lita yang kini menjadi wanita simpananku. Beberapa minggu kemudian aku dan irvan mendengar edy akhirnya jadian dengan anak sastra yang ia dekati saat KKN. Sehingga membuat kami berdua terkadang tidak bisa lagi main ke kostanya yang jaraknya dekat dari kampus. Irvan menjadi stress sendiri terkadang pas lagi enak-enaknya ngobrol di warkop dia suka melencengkan topik. Dia merasa dirinya tidak menarik kaum hawa atau membosankan padahal kalau aku pikir-pikir dianya sendiri yang gak punya nyali. Lama-lama aku jadi kasihan juga dengan sohibku satu ini. Suatu ketika di rumah irvan disela-sela kami berdua main PES (Main game bola di ps3).
"Eh, van ke cla**c yuk..gue yang bayar deh" Ajak ku.
"Kagak ah dik...males bro..Ntar gue penyakitan lagi" Ucap irvan.
"Heh...jablay club loe pikir sama kayak jablay di pasar senen? Bedalah" Saut ku kesal
"Kagak mau ah...haha...tetep aja udah sering di tubles" Balas irvan
"Apa bedanya loe pingin ngentot sama Ava addams? Udah sering di tubles tuh... hayoo" Ucapku
"Yah kagak dik....gue kalau sama bispak mau deh...tapi kalau sama jablay-jablay gitu gue gak deh" Ucap irvan.
"Ah, alasen loe" Ucapku
Obrolan kami berdua sempat terhenti sejenak aku meladeni irvan yang sedang berusaha untuk meng golkan bola ke gawangku . Beberapa menit kemudian kami berdua sempat rehat sejenak. Lagipula aku juga sudah capek kalah terus hehe. sambil menyeruput kopi dan menghisap sebatang rokok aku sempat sibuk bbman dengan teh linda.
"EH, boss loe suka cewek bispak model gimana? Gue cariin nih" Ucapku
"Gileee...loe banyak nocan bispak juga loe dik?" Saut irvan
"No comment! Udeh model kayak gimana?" Ucapku
"Model kayak ava addams ada gak dik?...hehe" Balas irvan
"Busett....loe kira-kira dong kalau nyari cewek. Pantes aja loe jomblo" Ucapku
"Taik loe mentang-mentang udah punya bini 2" Ucap irvan
"Yah, setidaknya bini gue dua-duanya biutipul (beautiful) van ...hehe" Ucapku
"Yah yah....." Irvan speechless
"Yah udah pokoknya yang model MILF yee..." Ucapku
"Sip..sip" irvan dengan wajah semeringah
Selang beberapa menit kemudian aku sibuk bbman dengan teh linda. Ia sempat memberitahuku ternyata kriteria yang aku sebutkan sudah punya guk-guk nya. Persis seperti dulu aku mengingginkan lita. Sebenarnya lita juga punya banyak link wanita yang bisa di ajak kumpul kebo akan tetapi sayangnya Hpnya sudah kubuang jauh-jauh sehingga sekarang ia sama sekali tidak memiliki no kontak teman-temannya. Aku sempat menelpon teh linda untuk mengusahakan merayu temanya itu untuk mau berpindah kelain selangkangan. Alhasilnya teh linda sempat memberikan no contact temannya yang bernama estu itu kepadaku . Sebelum aku umpan ke irvan tentu saja aku harus melihat bentuk fisiknya terlebih dahulu dong. Jadi gak enak juga kan kalau misalnya ternyata mengecewakan. Ketika aku telpon aku sempat merinding mendengar nada suaranya yang terdengar seperti tante-tante. "Wah, si linda ngasih gue yang kayak gimana nih?"batinku. Aku sempat menjauh dari irvan sambil berpura-pura istri telpon. Gak enak juga kalau misalnya dia dengar percakapanku dengan teh estu jika ternyata bentuk fisiknya mengecewakan.
mendengar nada suaranya yang seperti ibu-ibu PKK itu membuatku langsung to the point saja. Dia pingin minta duit bulanan berapa duit? Terus ada persyaratan yang lain gak? Di telpon dia sempat basa-basi dahulu membandingkan dengan duit bulanan yang ia terima dari pasangan kumpul kebonya seorang PNS yang memberinya uang 3 juta perbulan, itu pun belum termasuk biaya lain-lain. Ngomong-ngomong ngalor ngidol akhirnya dia minta fix 5 juta perbulan.
"Bentar teh...boleh kirim fotonya? Masa dari tadi ngomongin duit , Aku belum lihat orangnya kayak gimana..hehe" Ucapku
"Ohhh...boleh-boleh A ...AA teh pin BB nya apa?" Saut teh estu dengan ramah
"Bentar-bentar teh...aku lupa hehe...aku kirim lewat sms aja yah..."
"Siyap A...hehe" Ucap teh estu
"Kalau bisa kirim foto yang paling hot yah teh hehe yang lagi pakai daster sexy tembus pandang atau apalah...pokoknya foto yang bikin aku cepet konak...heheh" Ucapku sambil tertawa di telpon.
"Siyap A...hehe..ntar AA nya yang gak kuat lagi" Ucap teh estu
"Okay , aku tunggu yah" Ucapku
Aku sebenarnya waktu itu sudah peduli setan dengan aslinya seperti apa? Yang penting udah usaha cariin buat temen kalau gak bagus yah sudah. Aku pun kembali main PES dengan irvan. Di sela lagi seru-serunya aku berusaha untuk mencetak gol HP ku sempat berbunyi beberapa kali.
"Eh HP loe bunyi tuh..bini loe kali dik" Saut irvan
"Udeh ntar aja...." Asik ku yang sudah yakin dengan hasilnya seperti apa.
Ketika permainan usai dengan score yang membuatku kesal aku sempat melihat isi bbm ku dan pada saat itu juga batang jantanku langsung sesak melihat wanita geulis sedang mengenakan daster erotis tembus pandang berwarna merah delima sedang berpose nakal. Kedua buah dadanya yang bulat berisi itu menginggatkanku dengan sosok echi namun yang satu ini lebih menantang. Sekilas dari wajah mirip seperti ayu ting ting sunda bermata sipit gimana gitu. Wah, kalau modelnya kayak begini pingin gue embat juga . Batinku. Tapi yah emang rezekinya irvan dan aku yakin 100% irvan pasti suka.
"Van...loe mau yang ini ga?" Ucapku sambil memperlihatkan foto teh estu.
"ANJRITTT! Mau dong mau gue dik" Saut irvan heboh sendiri
Irvan sempat merebut Hpku sambil melihati foto-foto syurr yang dikirimkan oleh teh estu dengan wajah yang semeringah girang. Nah, kalau sudah sama-sama sreg begini barulah aku mulai buka topik soal aturan mainnya. Aku bilang kalau ini cewek bukan buat one stand night. Tapi buat dijadikan wanita simpanan atau bini di ranjang.
"Hah?Gimana maksudnye dik?" Ucap irvan gak mudeng
"Gini van ini cewek ibarat kayak loe kawin kontrak. Tiap bulan loe kudu mesti setor duit bulanan ke doi buat biaya hidup doi. Sampai disini paham?" Ucapku
"Paham dik paham...tapi kok gue mesti setor duit sih dik?" Ucap irvan
"Jadi kayak sewa jablay dong jatuhnya" Imbuh logis irvan
"Bedalah van, gini aje deh ibarat kayak loe punya bini kayak gue gini. Tiap hari kan gue mesti setor duit tuh buat bini gue ....buat keperluan kosmetik, beli baju-
"Ohhh ngerti-ngerti gue...hehe sorry dik" Ucap irvan semeringah
"Nah, kalau udah ngerti, nih teh estu tiap bulan minta 5 juta dan loe pasti harus ngontrak rumah juga van buat si teh estu . Masa doi tinggal di rumah loe? Bisa di gamparin mamih loe nanti...hahaha" Ucapku sambil tertawa
"Gimana? Loe mampu gak? " Imbuhku seperti tukang obat yang baru saja menawarkan barang
"Siplah dik...tapi, bantuin gue yah cari kontrakan hehe..."Ucap setuju irvan.
Aku pun sempat memberikan no kontak teh estu dan pin BB nya sekalian ke irvan. Sebelumnya aku sempat memberi nasihat kepada juniorku satu ini yang sebentar lagi akan kumbo dengan sang pujaan hati. Jangan terlalu mengumbar hal-hal yang berbau materialistis nanti belum apa-apa bisa di pelorotin lagi. Esoknya irvan menjadi tak sabar inggin menjemput teh estu di garut katanya mumpung teman ranjangnya sedang berada di luar kota. Melihat irvan yang tak sabar menjemput sang pujaan hati akhirnya pagi hari itu juga kami langsung cus ke garut. Sebelum ke garut aku sempat mengkelokan mobilku ke rumah mesum terlebih dahulu untuk menjemput teh linda yang sudah dandan cantik menungguku di depan gerbang rumah. Tadinya pingin bawa lita dan teh dewik sekalian tapi tunggu tanggal mainya . Tubuh aduhai teh linda yang sedang mengenakan shirt ketat stylis dan hotpants blue jeans diatas paha membuat wajah irvan kata orang jowo "Keblinger" alias mupeng . Apalagi saat itu doi sedang menggunakan bra push up sehingga merubah bentuk buah dadanya menjadi lebih menantang.
"Siapa tuh dik? "
"Eh, sayang si irvan tanya katanya kamu siapa?" Ucapku dibalas senyum mesem lita
"Siapa yahhh....Tanya aja deh sama Ayank dika..hehe" Ucap teh linda membalikan ku
"Kenalin nih bini gue ...linda...hehe.."
"kan loe bentar lagi punya yang kayak begini van" Ucapku
"Gila loe dik-"
"No comment! " Saut potongku
Sesampainya di garut aku sempat kebingungan mencari alamat rumah yang dikasih oleh teh estu. Irvan sempat sibuk kontak-kontakan dengan teh estu sambil menunjukan arah jalan kepadaku. Rumah sang PNS kelurahan yang di sebutkan ternyata letaknya di kampung-kampung toh masuk kedalam gapura gitu. Pantas saja membuatku susah mencari letaknya dimana? Karena gapura desa disini banyak banget. Melalui bantuan warga akhirnya kami sampai juga di depan rumah PNS kelurahan yang terlihat sederhana itu. Teh estu sudah menunggu kami di teras depan rumah dan ketika melihat teh linda mereka berdua menjadi heboh sendiri. Satu kata "Bening" itulah kesan pertama saat melihat teh estu. Irvan mendadak menjadi semangat sendiri membantu memasukan barang bawaan teh estu masuk kedalam mobil. Selang beberapa menit kemudian kami mengobrol panjang lebar dan memutuskan untuk cabut. Teh estu sempat masuk kedalam rumah untuk berpamitan dengan istri simpanan sang PNS.
"Lin aya duit 400 ribu?" Ucap teh estu
"Aya-aya kela tu.." Balas teh linda
"Buat apa gitu tu?" Ucap tanya teh linda sibuk membuka tas
"Buat japrem anak-anak lin..hehe...abdi pinjem heula...abdi balikin" Balas teh estu
"Ehhh..mana si irvan..bentar say" Ucapku sambil menggenggam tangan teh linda yang sedang sibuk membuka isi dalam dompetnya.
"VAN..OIII ...sini loe" Ucap panggilku
"Apaan dik?" Ucap irvan lari kearah kami berdua tergopoh-gopoh seperti seorang china glodok yang baru saja memikul barang bawaan.
"Eh, nih bini loe bantuin...ada duit 400 ribu gak loe? Buat japrem simpenannye PNS gila tuh" Ucapku
"Ada-ada bentar dik..." Ucap irvan lalu memberikan beberapa lembar uang kepadaku.
"Apaan van? Kasih ke bini loe lah..." Ucapku menepak tangan irvan
"Ini mbak..." Ucap irvan memberikan beberapa lembar uang kepada teh estu
"Ciee yang baru aja kasih mahar...Kok mbak sih manggilnya van?" Ucap godaku
"Taik loe" Ucap irvan dengan bahasa angin
"Makasih yah A...hehe" Senyum mesem teh estu malu-malu kucing
Irvan kelihatan nervous melihat wujud asli teh estu yang amat bening itu. Kami sempat melihat teh estu bercakap-cakap dengan ke empat istri sang PNS itu dari balik pintu. Aku juga kaget bukan main ternyata yang melakukan permainan rumah-rumahan seperti ini tidak aku saja. Ada lagi masternya yah begitulah dilangit masih ada langit tak heran ada sosok eyang subur. Lagi asik-asiknya merokok dengan irvan sambil melihati teh estu sedang berceloteh menggunakan bahasa sunda . Suatu hal yang luar biasa membuatku menepuk-nepuk pundak irvan.
"Van van sarah azhari van...anjir....van.." Ucap bisiku
".... Anjirrrr....." Saut irvan.
Ternyata oh ternyata sang PNS kelurahan itu memiliki senjata pamungkas di ranjang. Sarah azhari KW super pun kami temukan diantara ke 4 wanita simpanan PNS gila itu yang mengantar teh estu sampai di hadapan kami bertiga. Ternyata salah satu diantara mereka berempat ada wanita yang memiliki darah campuran arab lebih tepatnya pakistan. Apalagi waktu itu doi sedang mengenakan tanktop dan legging ketat yang membuat kedua bola mataku dan irvan tak berhenti memandangi tubuh moleknya.
"Bro...udah embat. Jarang-jarang yang kayak gini" Ucap bisik ku
"Begitu balik nyesel loe nanti" Imbuhku
"Bantuin gue dik.." Ucap irvan
"Yah, udah tapi dokut loe masih kuat kan" Ucapku
"Masih-masih dik..bantuin gue yah dik" Balas irvan
Aku sadar diri juga meskipun di depan mata ternyata ada kualitas yang membuat air liurku terasa inggin menetes. Bagiku 3 sudah cukuplah lagi pula aku sudah mulai terikat dengan teh linda, dewik, dan lita. Biarlah sohibku satu ini menikmati masa-masa transisinya di ranjang. Tak sulit untuk menaklukan mayang sebagai juru bicara sohibku yang mengingginkan tubuh moleknya. Dengan iming-iming hidup layak dibandingkan dengan tempatnya saat ini, Akhirnya membuat gadis ABG satu ini ikutan berkemas. Aku yakin secara finansial irvan mampulah wong setiap bulannya dia di beri sama seperti adiknya yang sedang kuliah di luar negeri. Sangking bingungnya mau buat apa sisa uang bulanananya? Karena kutau irvan itu bukan tipe cowok yang glamour jadi tabunganya juga milyaran. Aku juga berniat mengajaknya menjadi mafia lelang eksekusi biar irvan juga punya pendapatan sendiri (Nantikan kisahku selanjutnya) dan aku juga ikut terbantu kalau inggin menawar benda tidak bergerak atau tanah dari lelang eksekusi. Setelah semua beres kami pun memutuskan untuk menginap di hotel . Kami memesan 2 kamar dan irvan yang membayar biaya hotelnya dengan wajah yang happy. Segala ucapan "Thanks banget yah bro" yang terus terulang dari mulutnya membuatku hanya bisa tertawa saja.
Siang bolong itu rombongan sempat berkumpul di kamarku. Irvan yang nampak genit sempat mengajak teh estu dan mayang bercengkrama mesra denganya. Begitu pula denganku dan teh linda. Dari wajahnya yang amat girang itu tersirat dia baru saja merasakan pengalaman baru yang dulu pernah aku rasakan. Kamar yang kami pesan itu single bed tapi ukuranya king size jadi dibuat tidur 4 orang pun rasanya cukup.
"Teh estu KB ?" Ucapku terang terangan menengahi pembicaraan kami
"Iyah A hehe...kenapa gitu?" Balas teh estu dengan senyum mesem-mesem
"Enggak tanya aja...hehe..van hemat kondom berarti loe...hehe" Ucapku
"Eh, dik KB apaan?" Ucap pilon irvan
"Mayang jelasin dong..kuper nih orang....KB juga kan may" Balasku
"Oh iyah-iyah gue ngerti-ngerti" Saut irvan sadar diri.
"Wah...enak dong yah...bisa nembak di dalem ...hehe" Imbuh irvan
"Tapi aman gak sih ?" Ucap ragu irvan
"Aman atuh A kalau KB mah....Tu maneh teh naha KB? (tu kamu kenapa KB?)" Ucap teh linda
Karena aku hanya tau beberapa kalimat sunda jadi kira-kira percakapan mereka berdua seperti ini :
"Si xxxx gak mau punya anak lin...Eh, sekarang teh berapa?" Ucap tanya teh estu
"Laki 40 cewek 35 tu, kalau kembar teh 100 kata si lita" Balas teh linda
"mahalll....kembar..Kemarin maneh laki atau cewek lin?" Ucap tanya teh estu
"Laki tu..hehe...susah kembar...nih lagi mau buat lagi..nyak yank" Saut teh linda dengan senyum nakal.
"Traktiranya atuhh jangan lupa..." Balas teh estu
"Dik apaan?" Ucap dika yang kubalas meneleng-nelengkan kepala padahal aku tau percapakan mereka berdua mengarah kemana
"Yak udah yuk..yuk kapan ngentotnya kalau gini terus...Gih sayang dandan dulu yang cantik sana" Ucapku menepuk-nepuk paha teh linda
Aku sempat melihat irvan ngeloyor turun ranjang bersama teh estu dan mayang. Nampaknya doi inggin main dikamarnya sendiri.
"Eh, mau kemana loe van?" Ucap tanyaku
"Nyodok lah...." Saut irvan
"Disini aja lah...bareng-bareng...." Ucapku
"Gak ah dik hehe....malu gue..." Balas irvan.
"Alahhh...sama-sama bugil kok..."
"Disini ajah atuh A biar rame....hehe....yuk tu" Ucap ajak teh linda mengajak teh estu dandan bareng di kamar mandi.
"Udah , duduk anteng disini" Ucapku sambil menepuk-nepuk kasur.
"Rilex aja bro...***k usah buru-buru..biar dandan yang cantik dulu mereka. Pokoknya serahin sama bini gue aja deh...di jamin hasilnya maknyuss nanti" Ucap seruku
"Sayang....kamu bawa dasex lebih kan?"
"Iyah...ini baru aku mau pinjemin yank..hehe...kela nyak...." Ucap teh linda
Dasex itu kepanjangan dari daster sexy yang sering kami singkat. Irvan nampak begitu nervous menghadapi pengalaman baru yang sebentar lagi akan dia rasakan. Wajar karena dia masih perjaka karena pengalaman nakalnya waktu jaman SMA nya dulu hanya sekedar gerepe-gerepe dan cipokan saja. Itu saja belum tentu aku percaya dengan ceritanya. Dengan PD aku sudah membuka baju duluan berbugil ria memamerkan batang jantanku dihadapan dirinya.
"...udah siap perang aja loe yah dik" Saut irvan
"Bukalah bro...masa ngentot gak bugil?" Ucapku
"OK-ok..." Ucap irvan yang mulai membuka seluruh bajunya kecuali celana kolornya.
Kami berdua sempat mendengar bunyi suara cekikan dan celotehan teh linda, mayang, dan teh estu di kamar mandi yang sedang berdandan sambil mupeng sendiri. Tak lama kemudian mereka bertiga pun keluar dari balik pintu kamar mandi . Rasanya kami berdua seperti di terjang oleh ombak badai erotis. Sampai-sampai membuat irvan beranjak dari ranjangnya dan melongo melihat penampilan kedua boneka sexnya yang tampil erotis . Daster erotis tembus pandang bercorak binatang yang di kenakan oleh mereka bertiga membuat batang jantanku langsung mengacung tegak. Tatapan pertama sempat menuju kearah mayang yang tubuhnya nampak begitu menggiurkan pantatnya yang bergeol kesana kemari seperi buah kesemek itu rasanya membuat batang jantanku terasa nyilu. Meskipun buah dadanya tidak sebesar seperti punya teh estu dan teh linda namun terlihat kencang nan berisi yang dihiasi oleh kedua puting susu mungil yang berwarna hitam gelap. Begitu pula dengan teh estu yang sudah kami lihat sendiri tubuhnya di foto. Aslinya ternyata lebih mulus dan membuat libidoku terasa lapar saat melihat buah melon kembarnya yang nampak bulat itu. Apalagi corak warna macan tutul dari daster erotisnya itu senada dengan punya teh linda sehingga membuatnya terlihat lebih menantang. Begitu pula dengan wanita pujaan hatiku satu ini meskipun setiap hari kami sudah sering bertatap muka di ranjang akan tetapi nuansa erotisnya itu tidak habis di makan oleh waktu. Kedua buah pepaya peyotnya yang bergelayutan kesana kemari itu juga mengundang mata irvan.
"Gila pentil bini loe gede juga ye dik" bisik Komentar irvan
"Sayang katanya irvan...pentil kamu gede banget...hehe" Ucapku
"Ssshtt...ehh" Irvan
"Kasih lihat say..." Sautku
Teh linda dengan nakal meremas gemas buah dada kananya hingga puting susu jumbonya itu mengucurkan air berwarna putih susu yang sempat membuat irvan kaget. Dengan nakal teh linda menjilati puting susunya sendiri sambil berjalan genit kearah kami berdua.
"Anjirrr ada susunya dik?" Ucap tanya irvan
"Yah iyahlah...hehe" Ucapku
"Gilaa...." Irvan heboh sendiri
"Eh , van loe liat tuh meki bini loe....mantep bro" Ucapku melirik G-string mayang dan teh estu
Kedua bola mata irvan nampak melotot melihati G-string berlubang yang mengumbar bulu jembut dan alat kelamin mereka bertiga . Sungguh beruntung sekali temanku satu ini ternyata mayang dan teh estu memiliki bentuk vagina lintang utara. Ketika sampai diranjang teh linda langsung mengajak ku bercumbu bertukaran air liur dengan tangan kami berdua yang sedang mengobok-obok alat kelamin kami. Sementara itu irvan yang amat begitu excited baru mencapai taraf meraba-raba hingga akhirnya teh estulah yang mengajaknya bercumbu. Sementara itu mayang sibuk melorotkan celana kolor irvan sambil melihati irvan yang sedang kewalahan bercumbu dengan teh estu. Dari mulut turun ke batang leherku dan teh linda sempat menjilati puting susuku dengan lidahnya yang nakal sambil melirik ku. Sesekali aku melihat kearah mayang yang nampak heboh sendiri melihati batang jantan irvan yang belum disunat. Mengocoknya perlahan-lahan lalu ia memblesakan masuk keponakan kecil irvan kedalam mulutnya sambil meliriku. Meskipun belum di sunat batang jantan irvan itu cukup besar diameternya hampir sama seperti adik ku jika sedang menengang rasanya seperti sebuah kulit pisang yang sedang di tarik. Daging merah basah yang terletak di bagian kepala kontolnya itu rasanya membuatku nyilu jika digoyang oleh pasanganya.
Teh linda dengan bernafsu menaik turunkan kepalanya mengocok batang jantanku dengan mulut beceknya. Sementara itu sambil mendesah nikmat aku berusaha untuk merapihkan rambut panjangnya yang di cat berwarna coklat gelap. Irvan yang sedang tebuai oleh 2 biduan manisnya nampaknya sudah kalut dengan nuansa birahi . Sambil menenen di kedua puting susu mungil teh estu bergantian irvan sempat kewalahan dengan mayang yang sedang mengkulum batang jantannya. Padahal aku yakin mayang memperlakukan batang jantan irvan dengan berhati-hati dan lembut dibandingkan dengan teh linda yang mulutnya sudah seperti sebuah piston yang sedang mengocok batang jantanku. Teh estu sempat melihati tingkah laku teh linda yang amat liar itu sambil berkomentar.
"si Linda liar pisan...." Ucap teh estu.
"Hehehe....Oummmm.....
MPHMMPOCKK!" Teh linda yang cuek semeringah menghisapi buah zakarku.
"Ssshhhh....gileee mantepp dik" Ucap irvan meringis
"Mau aku sedot kayak begitu A?" Goda nakal teh estu.
"JA-jangan ...tu...Sshhh...hehe...bisa nembak nanti" Ucap irvan kewalahan menikmati kuluman mayang.
"Tembak ajah A...***k apa-apa...aku telen kok...Haaaehh" Mayang yang menjilati bagian kepala kontol irvan dengan wajah semeringah hingga membuat irvan sempat meringis
Aku yakin wawasan ranjang mayang dan teh estu pasti dapat memuaskan sohibku satu ini. Mereka berdua nampak melakukanya dengan bergilir dan teratur seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari. Selang beberapa menit kemudian teh linda dengan gagah menunggangi selangkanganku. "SLEP". Hanya dengan hitungan detik batang jantanku langsung menerobos masuk kedalam liang senggamanya yang disusul dengan goyangan naik turun pantatnya.
"
PLOK-PLOK-PLOK" Suara nyaring kedua daging paha kami berdua yang saling beradu
"OUHHH—SSHHH...AHH.....UHHHH" Desah teh linda
Kedua buah dadanya yang kendur itu pun bergelayutan kesana kemari mengikuti irama goyangan pantatnya. Prilaku liar teh linda yang mengenjot kasar batang jantanku menjadi sebuah bahan tontonan mereka bertiga. Terutama irvan yang nampak heboh sendiri seolah-olah ia sedang menonton adegan film porno secara live. Sebuah sesi softplay pun ia lakukan dengan memutar-mutarkan pantatnya dengan lembut dan hikmat , kedua bola matanya yang menatapku dengan manja seolah-olah memancingku untuk menemui bibirnya yang berhiaskan lipstik berwarna pink pucat itu. Beberapa saat kemudian suara desahan irvan terdengar nyaring memekikan telingga kami berdua . Aku dan teh linda melihat temanku yang sedang di goyang oleh mayang dengan wajah yang meringis seperti orang yang baru saja melahirkan.
"Ssshhh....hehe....Santai atuh A....Ssshhh.." ucap mayang yang mengaduk batang jantan irvan dengan pantat bahenolnya yang seperti buah kesemek itu.
"Rilex aja van....nikmatin aja jangan di tahan" Ucapku
"Bentar yah sayang..." Ucapku yang dibalas anggukan manja teh linda
"Ssshh...temen kamu terlalu tegang itu yank" Bisik teh linda
"Iyah makanya...Ssshh" Balasku
Aku pun menggeser-geser tubuhku pelan-pelan mendekati irvan sambil menjaga posisi senggamaku dengan teh linda.
"Van Heh!..van...pegang pinggulnya kayak gue gini" Ucapku sambil memaksa tangan irvan yang mencengkram erat sprey kasur.
"SsSsshhh...haaaahh.....be-bentar bro..ra-rapet banget iniii" Ucap irvan dengan desahan yang lebay berusaha untuk mencengkram pinggul mayang.
"NAHHH! Gitu van...santai aja megangnya..kasihan bini loe sakit nanti pinggulnya hehe" Ucapku
"Hehehe ....Tenang aja A nanti aku goyangnya pelan-pelan dehh" Teh estu cengar-cengir melihati irvan yang kewalahan.
"Nyi-nyilu bro.." Saut irvan meringis meladeni goyangan pantat mayang.
"Ngentot yah emang begitu van....hehe..." Ucapku
"Ssshh...makanya latihan dulu A....yah yank" Timpali teh linda
Tak mau ketinggalan moment intim ku dengan teh linda sehingga aku kembali mengajaknya bercumbu. Mengeliatkan lidah kami dengan liar sambil menyetir pinggul teh linda yang bergerak memutar. Kucumbui batang lehernya hingga membuat kepalanya mendongak keatas menikmati sensasi exacty kejutan rangsangan.
"Yankk......tekenin kontol kamu...Sshhh" Bisik teh linda.
Kutekan dalam pinggul teh linda hingga membuat kedua bola matanya menukik naik keatas menikmati dinding serviksnya yang sedang kuhimpit dengan batang jantanku.
"EUHMMMM.....Ouhhhhh.....theruss yankkkk....gencet therusss...." Desah teh linda dengan kepala mendongak keatas sementara itu aku
mengerahkan seluruh tenagaku menekan pinggul teh linda sambil mendorong pantatku keatas. Selang beberapa detik menikmati sensasi extacy teh linda menemui wajahku dengan wajahnya yang sedang horny yang dipadu dengan goyangan pantatnya yang semakin liar tak terkendali.
"Sssshhh...uhhhh.....yankkk....tembakin pejuhh kamu kerahim aku pleasee..." Bisik desah manja teh linda yang sedang horny.
"Ssshhh...hehe....goyangnya yang lebih hot lagi dong..." Ucap bisik ku
"Eh, bentar say...aku nenen dulu deh" Imbuhku berubah pikiran.
Kugeser-geser tubuhku hingga aku dapat memposisikan tubuhku setengah tidur. Ketika menengok kearah kanan wajahku merengut melihat mayang yang sedang mengkulum batang jantan irvan yang sudah terlihat layu.
"Loh udahan van?" Ucapku
"Gila-gila....shhh...mantep banget si mayang dik" Ucap puji irvan dengan wajah yang kewalahan
"Hehe...woles aja bro...nikmatin aja" Ucapku sambil menepuk-nepuk lengan irvan yang berada dekat sebelahku.
"Gue nenen dulu yee.." Imbuhku
"Ssshhh..yankk" Teh linda yang menggiringkan puting susu kirinya kemulutku yang langsung kuhisap kencang menikmati susu segar miliknya.
Sambil asik menetek di puting susu kiri teh linda aku sempat melirik irvan yang sedang mupeng melihatiku. Nampaknya air berwarna putih susu yang menetes menuruni daguku membuatnya penasaran.
"Dik emangnye enak rasanya" Ucap irvan
Karena buah dada teh linda kendur aku pun dengan iseng meremas buah pepaya kirinya lalu mengarahkanya kearah irvan, Hingga membuat ASI teh linda menyiprat kearah irvan. Perbuatanku itu sempat membuat teh linda cekikan.
"Taik loe dik" Saut kesal irvan
"hihihik.....AA teh mau nyoba?" Ucap cekik teh linda
"Loe mau nyoba gak rasanya gimana?" Ucap tawarku.
"Beneran nih dik?....." Tanya irvan
"Udah buruan...." Sautku
"Kasih lin..." Imbuhku
Dengan wajah excited irvan pun langsung menyosor buah pepaya teh linda. Sementara itu teh linda mendesah nikmat sambil melirik irvan yang sedang menetek di kedua puting susunya bergantian yang sedang menikmati pengalaman baru merasakan ASI wanita. Tapi kok nih anak ngenyotnya lama banget yah? Wah, doyan nih anak. Batinku.
"Heh...udah-udah..."Ucapku menepuk punggungnya
"Hehehe....enak dik...manis...." Ucap irvan cenggas-cengges.
"Minta tuh sama bini loe..." Sautku
"Estu bisa kayak gitu kalau AA mau...hehe" Ucap teh estu yang saling lirik dengan teh linda.
Sambil menikmati ASI teh linda aku sempat mendengarkan percakapan mereka bertiga yang di dalangi oleh teh estu yang sedang merayu irvan. Intinya teh estu mengajak irvan jatuh kelubang yang sama sepertiku sambil mengajaknya bersetubuh dengan gaya missionary. Dengan wajah yang terangsang irvan sempat mengenjot lubang sempit teh estu dengan wajah yang meringis. Seolah-olah seperti pria yang berusaha mengkayu sepeda di sebuah tanjakan yang curam. Itulah kesan pertamaku saat melihat irvan mencoba untuk menikmati dunianya sendiri. Yah, namanya juga baru pertama kali nanti juga sudah kebiasa. Jujur saja dulu aku juga seperti itu. Sementara itu teh estu yang sedang terangsang menggoda nakal irvan dengan rayuan manisnya itu.
"Ssshh...Haaa-haa.....shhh...enggak tu..takut Ah" Ucap irvan
"Sshhh...ihhh AA mah...mana keluar atuh susunya kalau perut estu teh gak buncit" Ucap teh estu
"Nyak lin..." Imbuh teh estu
Teh linda hanya diam saja menanggapi teh estu yang selalu menyebut namanya. Cukup menganggu sih karena teh estu ini seperti sedang memaksa diri untuk merayu irvan yang masih dalam masa transisi. Agar teh estu tidak menggangu kami berdua kubungkam mulut teh linda dengan mulutku dan dengan seluruh tenaga yang tersisa kuangkat tubuhnya lalu kubopong menuruni ranjang hingga menghimpit tubuh moleknya di tembok sambil menggerakan pantatku maju-mundur. Tak sadar perbuatanku ternyata sedang di tonton oleh mayang yang mupeng melihati teh linda yang sedang ku gencet di tembok. Mendadak mataku menjadi salah fokus melihati mayang yang sedang honry melihati permainan panas kami berdua. Tanganya pun mengosok-gosok bibir kemaluanya sendiri sambil mengigit gemas bibirnya. Tingkah lakunya itu membuatku semakin ujuk gigi. Kubopong tubuh molek teh linda kembali keranjang lalu menggenjotnya dengan bertenaga hingga membuat kasur spring bed berdecit. Prilaku ku itu semakin membuat mayang horny melihatiku yang sedang mengenjot kasar lubang senggama teh linda. Gadis ABG satu ini meratapi kedua bola mataku dengan manja sambil mengigit gemas bibirnya. Sementara itu pasangan mainya masih sibuk dengan dunianya sendiri sehingga sama sekali tidak memperhatikan mayang yang sedang mastrubasi di hadapanku. Begitu pula dengan teh linda yang sedang merem melek menikmati sensasi exctacy dinding serviksnya yang sedang ku jadikan samsak. Sementara itu mataku tertuju ke tubuh molek mayang yang sedang menggoda birahiku.
"AA..." Mayang yang memanggilku tanpa suara sambil menunjuk-nujuk bibir kemaluan rapatnya itu.
Dihadapanku mayang membuka bibir kemaluanya dengan jemarinya hingga terlihat daging becek berwarna merah padam.
"Pengen" Bahasa bibir mayang
"Sama kamu" lanjutan bahasa bibirnya sambil menggunakan bahasa isyarat jari telunjuknya yang ia keluar masukan kedalam jarinya yang berbentuk huruf O itu.
Prilaku nakal mayang itu membuatku hanya senyum saja yang dibalas senyum genitnya. Nampaknya permainan panasku dengan teh linda membuatnya inggin kusetubuhi. Namun dengan hitungan detik teh linda mencuri perhatianku kembali dengan kedua bola mata merem meleknya yang dipadu dengan nada suara desahan manjanya. Libidoku sudah terasa di ujung tanduk dengan tangkas ku benamkan dalam pantatku hingga membuat teh linda semakin mengikat erat kedua kakinya yang melingkar di pingangku seolah-olah ia sudah tau apa yang akan kulakukan kepadanya.
"
SPRUTT....SPRUTTT...."
"Ehmmm...Sshhh....Ouhhhh" Desah teh linda dengan kedua bola mata merem melek
"Yankkkk....therusss....."
"Sssshhh....Haaa....banjirin rahim akuuuu.....Ouuhhhh" Desah teh linda dengan kepala mendongak keatas menikmati sensasi air maniku yang sedang membasahi liang senggamanya.
Kubelai rambut panjangnya yang di cat berwarna coklat gelap itu sambil mengatur nafasku yang sudah seperti seorang pendaki gunung. Sementara itu teh linda meratapiku dengan kedua bola matanya yang manja sesekali ia mengecupi bibirku.
"Bobo yuk" Ucap teh linda
"Kamu capek tuh tadi nyetir" Imbuhnya.
"Yuk, pegangan erat sayang" Ucapku
Kubopong tubuh molek teh linda dengan berhati-hati agar alat kelamin kami berdua yang sedang bersatu padu agar tidak tercabut. Sementara itu aku melihat irvan yang lagi-lagi mendahului ku di ronde ke 2 perdananya. Teh estu yang nampak masih bersemangat mengkulum batang jantan layunya yang berlumuran lendir entah berantah itu menunjukan ambisinya yang inggin mempengaruhi irvan. Sementara itu irvan terlihat hanya pasrah saja meladeni teh estu. Sedangkan mayang yang tadi menggodaku sedang duduk di sofa sibuk dengan HP jadulnya. Sesekali dia melirik ku dengan nakal seolah-olah sedang menggodaku.
"Van gue tidur dulu yah...ngantuk" Ucapku
"Hah? Loe bisa tidur kayak begitu?" Kaget irvan
"Yah, bisalah...hehe...yah sayang" Ucapku dibalas anggukan manja teh linda.
"Ok-ok...Ssshhh" Ucap irvan kewalahan meladeni teh estu yang sedang menghisap alat kelaminnya
"Hehe...nikmatin aja van...nanti loe juga kebiasa" Ucapku
Malam sekitar jam 8-9 aku dan teh linda terbangun. Aku sempat menelpon irvan bermaksud untuk mengajaknya dinner di hotel akan tetapi tidak diangkat-angkat. Kuajak teh linda untuk mandi bareng di bathtub hangat hotel sambil bercengkrama mesra denganya hingga membersikan tubuh kami berdua bergantian. Setelah mandi aku mencoba untuk menelpon irvan kembali, kali ini dia mengangkatnya dengan suara yang baru saja seperti orang bangun tidur. Kupaksa dia untuk "Get up" dari tempat tidur dan dinner bareng. Karena kasihan juga teh estu dan mayang yang pasti kelaparan. Kami check out di hotel sekitar siang hari dan aku sempat menunggu irvan dulu yang sedang dalam masa transisi menikmati selangkangan teh estu dan mayang. Setelah sampai di depok aku bilang ke irvan untuk sementara teh estu dan mayang tinggal di rumahku dulu aja. Karena masih ada 1 kamar kosong yang dulunya tempat tidur pak mud. Daripada dia sewa hotel buang-buang duit. Irvan yang baru saja melihat sosok lita dan teh dewik sempat heboh sendiri. Apalagi kedua buah dada lita yang amat mencolok itu sempat membuatnya berkomentar macam-macam. Hari itu irvan memutuskan untuk stay di rumahku untuk bersetubuh ria dengan pasangan kumpul kebonya. Sementara itu aku harus pulang kerumahku untuk menengok anak dan istri.