Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 13 sin : Seks itu nikmat

Bimabet
mantap sis,,
semoga penutupnya bisa jadi pembuka tabir semua case,, trus happy/sad ending sis???
 
13 SIN : UNTOLD STORIES (part 1)
.
(fany flashback)
.
=
.
Bekerja sebagai sales asuransi seperti ini adalah pekerjaan pertamaku, begitu lulus D3, aku langsung melamar kerja di perusahaan ini, yang saat itu sedang melakukan perekrutan pegawai, insentifnya lumayan dan setiap bulan ada gaji tetap juga, lumayanlah untuk aku walau setiap hari aku harus berkeliling mal-mal atau kantor menawarkan berbagai macam polis asuransi, dan ternyata tidak mudah karena 2 minggu kerja aku belum menjual satupun, padahal aku diberi target dari perusahaan minimal harus bisa menjual 2polis dalam bulan pertama kerja.
.
"ci..aku minggu depan terpilih mewakili perkumpulan untuk kompetisi di singapur..! Nanti kalau cici dah gajian aku bagi aku yah buat uang jajan disana.." ujar Lian suatu malam dikamarku.
.
"wow hebat yah, adikku ini..tapi bukankah kalau kompetisi itu semua ditanggung panita.. Kok masih minta uang jajan sih.!" ujarku menggodanya
.
"ikhh.. cici gitu deh aku kan mau beli oleh-oleh.. Untuk cici dan mama...!"
.
"yey mau beli oleh-oleh tapi uangnya minta dulu, sama aja aku yang nitip itu sih."
.
"ah cici.. Pokoknya aku ga mau tau cici harus kasih aku uang jajan..pliiz.." ujarnya merajuk.
.
"iya..iya.." jawabku
.
"nah gitu dong, itu baru ciciku..!" ia berkata sambil memelukku.
.
"katanya mau ikut kompetisi beladiri internasional, tapi masih manja seperti ini..." godaku.
.
"ah cici ga asik.. Aku kan cuma bisa peluk cici, mama mana mau dipeluk sama aku..tadi waktu aku bilang soal ini saja mama cuek.." ujarnya terlihat perubahan diwajahnya yang tadi ceria menjadi muram.
.
"iya..deh..sini." kataku sambil merangkul tubuhnya.
.
Sejak kecil Lian sudah aktif di perkumpulan gerak badan yang ada disebuah klenteng didekat rumah, dan dia sangat berbakat dalam seni beladiri kungfu, beberapa kompetisi pernah dimenangkannya kendati hanya dalam skala daerah, dan akupun menyadari kalau menjadi wakil di kompetisi ke luar negeri ini sebuah hal yang luarbiasa untuknya.
.
Aku harus berusaha paling tidak hari ini bisa mendapatkan 1 pelanggan, malah kalau bisa lebih, sejak pagi aku sudah menuju sebuah komplek perumahan mewah, semalam Lian mengatakan kalau orang tua salah satu teman kuliahnya ingin membeli asuransi, memang sejak aku kerja, Lian juga kerap membantu menawarkan polis kepada teman-teman kuliahnya.
.
Jalan "flamboyan 15a" Aku sudah ada didepan gerbang sebuah rumah mewah berarsitektur eropa dan cukup mencolok karena lebih besar dari rumah-rumah disekitarnya. Ini adalah alamat rumah temannya Lian, yang ia berikan padaku.
.
"permisi pak !" sapaku pada seorang satpam yang berada dipos satpam disamping gerbang.
.
"ya..! Ada yang bisa dibantu mbak.?" kata pria berkumis tebal itu, lumayan ramah untuk ukuran seorang satpam.
.
"saya mau bertemu bapak William.." jawabku.
.
"mbak siapa,.? Sudah ada janji bel.."
.
"tiiit.." suara klakson dari sebuah mobil sport berwarna merah.. memotong ucapan si satpam. Dia langsung bergegas membuka gerbang bercat biru itu, mobil itu berhenti disampingku, dan kaca mobilnya diturunkan.
.
"ci Fany yah, cici nya Lian." sapa pemuda dari balik kemudi mobil itu.
.
"iya..!" jawabku
.
"saya Rio teman kuliah nya Lian, mau nawarin asuransi kan, langsung masuk aja ci, papah ada didalam." ujar pemuda yang cukup tampan itu.
.
Setelah memberitahu pada satpamnya, Rio langsung berangkat, dan si satpam itu mengantarkan aku masuk kerumah besar itu. Seorang pria paruhbaya muncul dari dalam rumah mengenakan pakaian rapi seperti orang yang hendak
berangkat kekantor.
.
"selamat pagi pak saya Fany.." ujarku seraya menyalaminya
.
"pagi..! Ehmm.. Temannya Rio yang dari asuransi ya..?"
.
"iya pak,.!" jawabku
.
"tidak usah formal panggil pak, panggil om saja seperti teman-teman Rio yang lain." ujarnya sambil memandangku dari atas kebawah.
.
"Om sudah pelajari penawaran yang diberikan, dan cukup menarik dibeli beberapa, maka dari itu om ingin mengetahui lebih jelas dan langsung dari kamu.." ujarnya.
.
"baik om, saya siap memberikan penjelasan yang masih om butuhkan." kataku tanpa dapat menyembunyikan kegembiraanku karena ini mungkin akan jadi konsumen pertamaku.
.
"baiklah, tidak keberatankan, jika kita bicara dimobil, karena om harus segera kekantor..!"
.
"iya om.." kataku menyetujuinya.
.
Akhirnya akupun ikut naik mobil si om, diperjalanan kekantornya aku memberikan penjelasan tentang penawaran dan tanggungan yang ada di asuransi yang kutawarkan, tapi si om seolah tak memperhatikan, apa yang kujelaskan, aku bisa merasakan kalo dia justru sedang memandangiku dengan pandangan yang membuatku risih.
.
"om...!" panggilku ketika setelah selesai ku menerangkan, tapi si om masih tetap memandangku aneh.
.
"oh..iya..iya..!" jawabnya agak kaget ketika kupanggil.. " kamu sudah berapa lama jadi sales asuransi seperti ini..?" lanjutnya
.
"satu bulan om..!" jawabku.
.
" lalu sampai saat ini sudah mendapatkan klien berapa orang?" tanyanya.
.
 
Terakhir diubah:
.
"belum ada satupun om, maka dari itu saya sangat berharap om mau mengambil paling tidak satu saja om..!" ucapku
.
"hahaha.. Om bisa ambil 10 untuk pertama, dan mungkin akan bertambah, karena om ingin mengasuransikan pegawai om.." ujarnya, aku nyaris tak percaya mendengarnya.
.
"beneran om..?" tanyaku meyakinkan.
.
"iya.." jawabnya.
.
Senang sekali rasanya mendengar itu, dengan menjual 10 polis saja aku akan mendapatkan bonus yang sangat lumayan, cukup untuk uang saku Lian ke kompetisi bela diri diluar negeri.
.
"om akan beli 10 untuk awalnya dan kemudian 10 lagi berikutnya, asal kamu nanti malam datang kerumah dan temani om.." ujarnya, sebuah perkataan yang membuatku terbanting ketika beberapa saat lalu terasa terbang.
.
"maksud om apa.?" tanyaku emosi.
.
"kamu sudah cukup dewasa untuk mengartikan maksud om tadi kan.." jawabnya dengan mimik wajah yang begitu memuakan untuk dilihat, aku merasa begitu dilecehkan.
.
"maaf om saya turun disini saja.. Saya menjual polis asuransi, bukan menjual diri.." ujarku sambil berusaha terlihat tidak terpengaruh ucapannya tadi.
.
"baiklah, tapi ini kesempatan untukmu, mengingat sampai saat ini kamu belum mendapatkan satupun klien, jadi cantik, om tetap menunggu, jika kamu berubah pikiran datanglah kerumah nanti sore.." ujarnya dengan senyum yang terlihat begitu menyebalkan
.
"makasih..." jawabku sambil turun dari mobilnya, dan kubanting pintu mobilnya dengan sangat keras, melampiaskan kekesalanku.
.
Aku memilih untuk pulang saja, walau hari ini belum berjalan setengahnya, tapi aku sudah tak berniat untuk melanjutkan mencari klien lain, aku benar-benar merasa terlecehkan dengan perkataan om William tadi, pria itu sungguh kurang ajar, aku hanya ingin bekerja, membantu mama dan Lian, begitu sulitkah jalan sebuah pekerjaan untukku....
.
Rumah terlihat sepi, pintu pagar depan tertutup, juga pintu rumah, apakah mama belum pulang dari pasar, tapi ini sudah cukup siang pasar pasti sudah sepi, dan biasanya juga kue-kue yang mama jual sudah habis.
Aku berjalan kesamping rumah jalan kecil diantara rumah dan tembok pembatas, bermaksud masuk lewat pintu dapur. karena pintu depan terkunci, dan ketika melewati kamar mama, sebuah hal yang tak pernah terbesit didalam hatiku, tergambar jelas didepan mataku lewat gorden jendela yang sedikit tersingkap di kamar mama, kenapa hari ini begitu banyak hal yang tak terduga terjadi dihidupku.
.
Mama sedang berlutut dihadapan seorang pria yang mungkin usianya sedikit lebih tua dari mama, pria itu duduk diatas ranjang masih mengenakan baju
namun celananya telah terbuka, karena kontolnya kini sedang dijilati mama yang berlutut diantara kakinya dengan tubuh sudah bugil tanpa sehelai benangpun. Aku melihat jelas bagaimana lidah mama menjulur-julur menjilati batang tumpul, diantara celah paha pria itu, karena posisi kaca jendela ini berada disamping dari posisi tempat tidur.
Mama sudah tidak lagi menjilati. Tapi kini semua batang pria itu, sudah keluar masuk dimulutnya, kepalanya bergerak-gerak, dan pria itu terlihat sangat menikmati servis oral mama, kepalanya terdongak keatas, "akhh..yeah..wi..akh.." kendati tidak terlalu jelas aku bisa mendengar desahan pria itu.
.
Setelah beberapa waktu menjilati dan mengulum kontol pria itu, mama berdiri, diikuti oleh pria itu, mereka saling berhadapan dan berciuman, tangan mama menggenggam batang pria itu dan bergerak mengocok, sementara tangan si pria juga mengelus selangkangan mama.
Mama lalu berbaring telentang diranjang, pria itu masih berdiri sambil melepas baju, setelah bugil langsung naik kesebelah mama, dengan posisi menyamping, pria itu menatap mama, mereka saling tersenyum, seperti sudah lama saling kenal, siapa pria itu, dan apa hubungan mereka kenapa bisa sampai sejauh ini.
.
Tangan pria itu menyentuh payudaranya meremasinya "akh..pelan..pelan.." erang mama ketika putingnya ditarik pria itu.
."habis kamu gemesin sih.. Montok.." ujar pria itu seraya membenamkan kepalanya dikedua bulatan payudara mama, dan tangannya bergerak menyusuri perut mama, terus kebawah menyentuh rimbunnya bulu-bulu lebat diselangkangkan mama. "arggghhh.." mama melenguh sepertinya jemari pria itu sudah menyentuh kemaluannya, aku bisa melihat tangan pria itu bergerak-gerak diantar jepitan kedua paha mama, dan tubuh mama juga sudah menggelinjang disertai rintihan kecil sesekali.
.
Pria itu terus mempermainkan birahi mama, mulutnya bergantian menghisap kedua puting susu mama, sementara jemarinya semakin aktif bergerak dimemek mama.
.
"akh,akh..." suara desahan mama, yang mendesah dan mengelinjang, pria terus melakukan aktifitasnya, tanpa memperdulikan erangan mama.
.
Selang beberapa menit kemudian pria itu mengubah posisinya berdiri dan pindah diantara kedua kaki mama yang masih terlentang, diganjalnya punggung mama dengan bantal, dan sambil memegangi kontolnya yang sudah sangat tegak itu, ditaruhnya tepat dibelahan memek mama, yang dihiasi jembut lebat itu.
 
Terakhir diubah:
Dengan gerakan perlahan kontol itu masuk menembus kemaluan mama, wajah mamah tampak meringis dan menggigit bibir.
"akhh..mmph..jepitan memekmu memang luarbiasa..akhh.." ujar
pria itu, sambil mulai bergerak maju mundur, mengeluar masukan kontolnya, menggenjot memek mama.
.
"akh..ekmh..emh..akh.. Memek..akh.. Memek muu.. Enak ..akh..yeakh.." erang pria itu sambil terus mempercepat sodokan kontolnya di memek mama..
.
"akhh..akhh..akh..emph.." mama hanya mendesah pantatnya mulai bergerak bergoyang menyambut sodokan pria itu, suara erangan birahi terdengar memenuhi kamar itu.
Pria itu semakin mempercepat gerakannya.. Dan tangannya menarik kedua tangan mama agar bangkit, dan posisi mereka berubah, kali ini mereka berhadapan, dan mama jadi seperti dipangku, tetek mama yang besar itu bergerak-gerak didepan wajah pria itu, karena kini yang aktif bergerak adalah mama.
.
Diantara rasa bingung akan apa yang terjadi didepan mataku, tanpa sadar aku juga sudah terpancing birahi, tanganku sudah sejak tadi menyelusup kedalam celana dalamku, jariku sudah terjepit diantara lipatan bibir memekku yang sudah basah, aku mainkan klitorisku dengan jariku sendiri tanpa melepas pandangan dari pergumulan birahi mama dan pria asing itu. Kali ini mereka kembali keposisi semula, mama telentang dan lelaki itu mengaulinya dari atas, gerakannya sudah semakin cepat, bahkan tubuh mama ikut terguncang menerima sodokan pria itu, "akkhhhh..." pria itu bersamaan dengan jatuhnya tubuh dia ke atas mama yang tampak tergolek lemas.
.
Aku tidak lagi memperhatikan mereka, aku terduduk ditembok samping kamar mama, aku percepat gerakan jariku mengocok memekku sendiri, memekku sudah sangat basah, dan tidak tahan untuk dituntaskan, desakan gelombang birahi akibat masturbasiku terasa sudah hampir diujung puncak klimaks, akh..ough..Aku tak kuat lagi aku berusaha menahan agar tidak mendesah, aku mempercepat gerakan jariku yang keluar masuk dilubang basah kemaluanku... Akhhh,. Akhirnya orgasme itu tiba juga, jemariku terasa hangat terkena cairan kenikmatanku sendiri, tubuhku melemas, samar kudengar percakapan mama dan pria itu dikamar.
.
"bagaimana soal permintaanku..apakah kau membawanya.?" sebuah pertanyaan dari mama kepada pria itu.
.
"ada di tas, untuk apa uang itu, apakah ada keperluan mendadak..?"
.
"Anakku mau ikut kompetisi keluar negeri..aku butuh untuk uang sakunya.!" jawab mama.
Ternyata mama memikirkan Lian juga, walau selalu memarahinya, aku juga heran kenapa mama selalu judes kepada Lian, padahal Lian anak bungsu yang biasanya selalu jadi anak kesayangan.
.
#
.
"sejak kapan kamu pulang..?" tanya mama, ketika dia baru mengantar pria itu kedepan dan melihatku muncul dari samping.
.
"siapa pria itu, kenapa mama lakukan hal itu.?" aku balik bertanya.
.
"bukan urusan kamu..kenapa pula jam segini sudah pulang, bukannya kerja.." ujarnya sambil berlalu masuk kerumah.
.
"nih..nanti kasih Lian buat ongkos dia.."ujarnya sambil menyerahkan amplop berwarna coklat.
.
"mama mau kasih Lian uang dari hasil jual diri.." kataku.
.
"plak..plak.." mama menampar wajahku "kurang ajar kamu..aku juga tidak perlu seperti ini jika kamu bisa cari uang..aku melakukan ini demi anakku, tidak seperti kamu yang mau saja dibodohi lelaki untuk ditiduri, tolol.." bentak mama, lalu masuk kekamarnya dan membanting pintu dengan sangat keras.
.
Aku tak dapat menahan tangis, aku berlari menuju kamar, kenapa mama mengungkit hal itu, aku memang pernah dituduri pacarku dan kepergok mama, tapi saat itu aku melakukannya karena dia pacarku, dan sampai sekarang aku masih menyesalinya.
.
Ini yang tidak kusukai dari mama, jika tidak ada Lian mama akan bersikap ketus dan kerap memaki aku dengan kata- kata kasar, tapi didepan Lian mama selalu baik padaku dan ketus kepada Lian, aku jadi selalu merasa bersalah karena kadang Lian terlihat iri denganku, oleh karena itu aku selalu berusaha menyenangkan Lian.
.
Pikiranku kalut, benarkah ini karena aku tidak mampu mencari uang mama jadi harus seperti itu, mama tadi melakukan itu untuk Lian, jika mama bisa, kenapa aku tidak penawaran dari om William tadi, akan menghasilkan insentif besar untukku, mungkin memang harus kulakukan toh aku juga bukan seorang perawan.
~~
.
Dengan beralasan akan kerumah teman aku kembali ketempat om William, si satpam yang tadi pagi masih mengenaliku dan aku langsung disuruh masuk, aku menunggu dibangku diterasnya hari yang mulai gelap dan lampu taman yang serasi dengan rimbunan pohon benar-benar terasa nyaman, aku nyaris lupa dan tak menyadari kedatangan si om yang ternyata sudah berdiri diteras.
.
"ehem..akhirnya kamu datang juga cantik, keputusan yang tepat.." ujarnya.
.
Aku terdiam, kuambil formulir pendaftaran untuk 20 polis, yang juga tertulis jumlah yang harus dibayar si 0m dan no.rek untuk transfer, kuberikan formulir itu padanya, yang langsung ia ambil dan baca.
.
"wow apa ini, kenapa jadi 20, tadi sudah dibilang ambil 10dulu.." katanya memprotes.
.
 
Terakhir diubah:
"aku minta 20, dan transfer uangnya sekarang. Dan aku akan melakukan apapun yang om mau..." ujarku memberi penawaran.
.
Si om terdiam dan matanya memandangi tubuhku dari atas kebawah..
"hahaha..kau cukup pandai jg bernegosiasi cantik..." katanya "tunggu sebentar.."ujarnya lalu masuk kedalam rumah sambil membawa lembaran formulir yang kuberikan tadi.
.
Tak lama ia kembali lagi dan menyerahkan formulir yang tadi kuberikan, yang ternyata sudah diisinya
.
"om sudah mentransfer juga uangnya.." ucapnya.
.
Aku langsung mengeceknya lewat phone banking dan ternyata memang uang nya sudah ditransfer.
.
"bagaimana cantik..cukup..?" tanya nya.
.
"iya makasih.. "jawabku
.
"oke cantik sekarang kamu harus menuruti perintahku.." ujarnya.
.
"apa yang harus kulakukan..?" tanyaku.
.
"buka semua pakaianmu.." ujarnya.
.
"apa..! Disini..?" tanyaku kaget,
.
"iya..cepat.. Ingat yang kau janjikan tadi, om sudah melakukan bagian om, sekarang giliran kamu cantik, lakukan bagianmu.." ujarnya.
.
Damn... aku tidak mengira pria mesum ini akan memintaku melakukan hal aneh seperti ini.. Freak..
.
Aku bangkit dari kursi, aku tidak ada pilihan, kulepas bajuku, lalu celana jeansku, "semuanya." ujarnya ketika melihatku terdiam disaat tinggal underwear yang menempel ditubuhku.. Sudah terlanjur pikirku akhirnya kulepaskan juga bra dan cd ku, kini aku bugil diteras rumah dihadapan seorang pria paruh baya yang sedang memandangku dengan tatapan mesum, untunglah pagar rumah ini cukup tinggi jadi aku tidak perlu khawatir akan orang diluar, satu-satunya kekhawatiranku adalah si satpam di depan gerbang tadi.
.
"sekarang titipkan semua baju dan tas mu pada si Juned satpam didepan." ujarnya.
.
"apa, aku tidak mau aneh-aneh seperti ini..!" ujarku menolak..
.
Si om bangkit dari duduknya, mendekatiku, dan tanpa diduga, tangannya mencengkram leherku dan mendorong tubuhku hingga tersadar kepilar diteras itu,
.
"jangan mempermainkanku, aku bisa menghancurkanmu disini..!" katanya dengan sorot mata mengancam, dan tetap mencengkram leherku hingga ku sulit bernafas, tangannya sangat kuat aku tak mampu melepaskan cekikannya..
.
"uhuukk..uhukkkhh." aku terbatuk ketika dia melepaskan cengkraman dileherku, mataku berair karena beberapa saat tadi tidak dapat bernafas.
.
"cepat lakukan perintahku.." bentaknya.
.
Tanpa menjawab segera kuambil pakaianku dan tas lalu kubawa ke si satpam didepan dengan telanjang bulat, satpam bernama Juned itu tersenyum melihatku yang mendatanginya dalam kondisi bugil
.
"ada apa mbak..?" tanya dengan mata jelas tertuju keselangkanganku.
.
"saya mau titip ini" kataku sambil menunjukan pakaian yang ada ditanganku,
.
"taruh aja disitu mbak.." ujarnya menunjuk bangku kayu yang ada disudut didalam posnya.
Ketika aku hendak masuk dan melewati. Ia yang berdiri dipintu tidak mau menyingkir, karena pintunya
kecil aku harus memiringkan badan untuk melewatinya, dan itupun masih membuat badanku bergesekan dengannya, rupanya ini siasat dia karena ketika aku keluar dia tetap diposisi tadi, dan kembali tubuh bugilku bergesekan dengan nya.
.
"hati..hati robek mbak..kontol bapak jumbo..!" ujarnya seraya mengacungkan lengannya.
.
Aku tidak memperdulikan ucapannya, dan terus berjalan kembali keteras rumah besar ini, pria paruh baya yang rambutnya sudah banyak uban itu masih duduk dikursi tadi, aku berdiri disampingnya.
.
"duduk,..!" perintahnya, sambil menunjuk meja didepannya, akupun menurutinya duduk menghadapnya di atas meja yang terbuat dari akar pohon yang besar,
.
"naikan kaki mu kesini.." ujarnya sambil menepuk dua sandaran kayu disisi kursi yang didudukinya.
Akupun menurutinya, kini posisiku duduk menghadapnya dengan kedua kaki terkangkang memamerkan selangkanganku didepannya.
.
Sungguh tak dapat kubayangkan betapa malunya aku jika ada yang melihat apa yang sedang kulakukan sekarang, duduk telanjang diteras yang terbuka, dengan posisi duduk yang seperti ini.
.
"memek yang cantik sekali, secantik orang nya.." ujarnya, karena dengan posisiku yang seperti ini, selangkanganku terpampang jelas didepannya.
.
''apakah sudah ada yang pernah memasukinya..?" Tanyanya lagi.
Aku hanya mengangguk.
.
"melihat tubuhmu yang seperti ini, siapa yang tidak tahan untuk mencobloskan kontolnya, kememekmu..katakan sudah berapa kontol yang masuk kememekmu ini..?" tanyanya sambil menyentuh memekku.
.
"satuu..akh.." jawabku sedikit mendesah karena jemarinya. Mengelus belahan diselangkanganku.
"apakah kau menikmatinya disentuh seperti ini.." ujarnya sambil lebih menekan jarinya, aku bisa merasakan bibir kemaluanku terbuka oleh tekanan jemari nya.
 
Terakhir diubah:
"oughhh..." erangku..
Ia mengangkat kedua lututku, otomatis membuatku jadi terlentang diatas meja kayu itu, Om William merundukan kepalanya mendekat diantara selangkanganku, dengusan nafasnya terasa menyentuh bulu-bulu diatas memekku.
Ia menaruh kedua kedua kakiku dipundaknya, kurasakan memekku dikuaknya dengan jari. Dan sebuah jilatan langsung mendarat disana, menjilati dan membasahi memekku dengan lidahnya yang terasa begitu berliur.
.
"augghhh,..emmphh ..akh.."aku merintih menikmati rasa itu.
seks itu nikmat dan aku tidak akan menolak kenikmatan ini, toh walaupun aku menolak untuk menikmati pria ini akan tetap menyetubuhiku..
"emmphh..akkrghh..akh.." aku mendesah kepalaku bergerak kekiri dan kekanan menahan rasa akibat aksi lidah si om dimemekku, aku sepintas bisa melihat bayangan seseorang dibalik rimbunnya tanaman di ujung taman, aku yakin itu si satpam yang sedang mengintip. Entah kenapa bukannya merasa malu aku merasa ada sensasi yang begitu aneh, tergeletak bugil diatas meja, dengan kepala seorang pria diselangkanganku di teras yang dikelilingi taman berpohon rimbun, dan sedang diintip seseorang..
.
"apakah memekmu pernah terluka?.." tanya si om, "tidakkhh.." jawabku, lalu si om kembali menjulurkan lidahnya, menjilati bagian dalam, dan sesekali menyentuh klitorisku..
.
"iyahh..akh..disituuh ..akh.ter..us..emph....!" rintihku tanpa merasa malu karena memang nikmat sekali, rasanya ketika klitorisku disentuh oleh lidah basahnya.
.
Si om menghentikan jilatannya, ia bangkit berdiri, bergerak kesampingku, lalu meletakan tangannya dibawah lutut dan satu dibawah leher, dan dengan entengnya dia mengangkat tubuhku, semula aku mengira dia akan membawaku kedalam rumah, ternyata ia membawaku kehalaman samping rumahnya. Sesaat aku memperhatikan wajah si om, tampan juga dan tubuhnya terlihat begitu kekar.
.
Aku dibawa menyusuri sisi rumah yang dikelilingi taman ini, ternyata aku dibawa ke kolam renang, kendati hari sudah gelap suasana kolam itu terang oleh lampu-lampu, yang menambah indah suasana disini.
Ia terus berjalan membopong tubuku ke pinggir kolam..
.
"kamu suka bermain di air..." tanyanya,
.
aku hanya tersenyum memandangannya, dan "byuuuuurr.." tubuhku dilemparkan nya kekolam, karena sudah menduga akan hal ini, aku jadi tidak gugup dan bisa menguasai keadaan, si om melepas semua pakaiannya dan duduk disisi kolam. Ternyata kontolnya besar sekali. Ia menggapaikan lengannya memanggilku untuk mendekatinya, akupun berenang mendekatinya, bertumpu di kedua pahanya dengan kedua tanganku, dan kakiku terus bergerak agar tetap mengambang, kontolnya sudah tegak berdiri, dan dalam posisi duduk ditepi kolam dengan kedua kaki yang masuk keair dan terbuka, kontol itu terlihat jelas menantang.
.
Aku majukan badanku sedikit lagi sambil kumiringkan kepalaku, dan langsung kubuka mulutku dan kucaplok dua buah kembar dipangkal kontolnya, kukulum-kulum benda itu seperti mengulum permen. Sesekali kutarik-tarik, aku tidak bisa melihat ekspresi siom, tapi aku bisa merasakan tubuhnya bergerak., puas memainka buah kembar itu, aku mengarahkan mulutku kebatangnya, kujulurkan lidahku, menjilati batangnya yang cukup besar itu, lidahku maju mundur, menjilati setiap tonjolan urat yang menghiasai batang itu, aku merubah posisi lagi kali ini, aku berdiri diantara kedua kakinya, kontolnya tepat didepanku.
.
Kubasahi batang itu dengan air kolam dan lalu kukocok-kocok. "emmph..bagaimana dengan kontolku..lebih besar mana dengan yang pernah memasuki memekmu.." tanyanya
.
"Besar punya om" jawabku.
.
"masukan kemulutmu..." ujarnya
.
"ga muat..." jawabku
.
"muat, buka mulut mu.." ujarnya, sambil menekan kepalaku agar menempel ke ujung kontolnya, dengan terpaksa kubuka mulut lebar-lebar berhasil masuk sebagian, "hisap saja yang kuat.." katanya menahan kepalaku untuk tidak bergerak, kuhisap kuat batang besar, "argh..akhh..terusss akh.,,hissaap yanggg..kuuaaat.."teriaknya sambil menahan kepalaku agar tidak bergerak, mulutku sudah terasa sakit menghisap kontol besar si om yang sedang menyumpal mulutku ini.
.
Akhirnya si om melepaskan kepalaku, dan dia juga menceburkan diri ke kolam, tubuhku dipeluknya, dan disandarkan didinding kolam, ia melumat bibirku, aku pun membalasnya kubuka mulut dan kubiarkan lidahnya beradu dengan lidahku, saling menyentuh dan berbagi liur, sambil tetap berkuluman ia menggeser tubuh kami kesisi kiri menuju tangga kolam, setelah sampai diarahkan aku untuk bersandar ditangga besi itu dengan kedua tanganku berpegangan disisi pegangan tangga.
.
Si om mundur sedikit lalu mengangkat pahaku, kini aju jadi mengambang dalam posisi telentang diatas air, si om mengatur posisi agar selangkanganku tepat diujung kontolnya.
Aku bisa merasakan batang itu sangat keras, dan sedang disodok-sodokan dibibir memekku berusaha menembusnya.
 
Terakhir diubah:
Entah lubangku yang terlalu sempit atau kontol si om yang terlalu besar ia terlihat kesulitan mendorong kontolnya untuk menembus masuk, diangkat satu kakiku ke bahunya dan "akrrggh..." aku menjerit lirih ketika tiba-tiba ia memasukan jarinya kelubang memekku, dan digerak-gerakan memutar, seolah sedang membuat celah untuk memasukan batang kontolnya, lalu ia memegang kontol besarnya, dan ditempelkan dicelah memekku, ia bergerak maju mundur pelan, aku bisa merasakan ujung nya mulai memasuki aku, membelah perlahan lubang memekku... "akhhh..pelann..pelan..omm..akh..." rintihku, namun siom terus mendorong pelan, rasanya sedikit nyeri seperti ada yang robek...
.

.
Ia diam sejenak, dan tanpa sempat kusadari ia mendorong seluruh batang nya menembus ke dalam lubang memekku.
.
"akkhhhhhh..akhh..sakiiittt..." aku berteriak kencang dan berusaha menggerakan kakiku agar dia mencabut kontolnya, namun dia begitu kuat usahaku tak ada artinya, aku juga tak bisa menggunakan tanganku, karena jika aku melepas peganganku, maka bisa-bisa kepalaku membentur tembok kolam ini.
.
Ia berdiam sejenak membiarkan batangnya didalam lubangku, namun tetap saja rasa perih masih terasa..
.
"akhhh...sempit sekali..." ujarnya sambil menarik keluar kontolnya, namun tetap menyisakan ujung kontol..
.
"ampuun om.. Lepass dulu..akh..sakit banget..om.." rintihku memohon.
.
"apa yang dilepas..apa yang sakit.?"
.
"ini..memek..ku..om..ahkh..aduuh..memekku.. sakit..banget om..lepasin kontol om.." jawabku karena memang sakit sekali rasanya.
.
"akh..enak begini kok sakit...akh.." ujarnya sambil mendorong kembali kontolnya terbenam didalam memekku.
.
"akh..aduuh,..akh..sakit..sakit..udah..ampuuun akhh..." teriakku namun tidak diperdulikan nya, ia mulai bergerak menggesek lubang memekku, dengan kontolnya, "akhhakh...eakh..akh..nikmat sekali" ujarnya.
Gerakan yang pelan itu lama-lama berubah jadi semakin cepat, dinginnya air kolam sedikit meradakan nyeri dimemekku, karena setiap dia menarik kontolnya lalu memasukannya lagi ada airkolam yang ikut masuk kememekku.
.
"akhh..owkh..okh..okh.." aku terus merintih, namun si om tidak perduli, ia terus menyodok memekku, dan sesekali ia mendiamkan kontolnya, lalu giliran pinggulku yang digoyang dan digerakan memutar jadi memekku memutari kontolnya.
"bluub..bluub..blub..." suara dari gelembung air yang keluar dari pergesekan kelamin, terdengar lucu buatku.
.
"ehm..kenapa..senyum..enak....?" tanya nya..
.
"ga..akh..sakit.." jawabku berbohong karena sebenarnya aku sudah bisa menikmatinya, karena besar dan kerasnya batang itu, setiap gerakan keluar masuknya, juga turut menggesek klitorisku, ouughh nikmat sekali..
.
"akh..oh..akh..akh..yeakh.." suara rintihanku diantara kecipak air kolam.. Sodokan si om mulai semakin cepat.. "akh..akh,enak...akh..terus..om..akh" ujarku sambil merintih keenakan, dan tidak lagi merasa malu mengucapkannya.
.
"eh..eh..apa..yang..enak..sayaang..?" tanyanya
.
"kon..kontol..om..enak..terus om..akh.."
.
"akhrgg,..terus..apa..akh..."
.
"teruss..entott..entotin..fanyy.." kataku dengan kata yang membangkitkan birahinya.
.
Tak kenal lelah si om mengerjaiku dikolam, aku sudah tak merasakan sakit lagi, tapi sudah bisa menikmati..
.
"pluup.." ia mencabut kontol nya, "kita ke atas,.!" serunya dan dengan tanpa kesulitan tubuhku diangkatnya ke tepi kolam, dan aku pun memposisikan diri menungging menunggunya naik.
.
"gadis yang pandai.." ujar nya. "plak..plak.." sambil menepuk pantaku..
.
Aku kembali merasakan sentuh ujung kontolnya dimemekku, tidak seperti tadi, kali ini aku tidak merasakan sakit dimemekku, kontol itu kembali mengisi rongga memekku, dan kembali aku merasakan nikmat dari kontol si om, ditempat terbuka, dengan tubuh basah ough sensasi yang luar biasa.
.
Pergesekan kelamin kali ini, benar-benar membuat aku terlena, kendati kontol besar itu tadi sudah menyakitiku, namun kali ini memberiku kenikmatan yang luar biasa.
.
Kali ini kami berganti posisi aku ditelentangkan diubin sisi kolam, dan kembali aku disetubuhi, olehnya dengan posisi ini, ia juga bisa meremasi kedua buah dadaku, "akh..akh..yeakh..akh..terus ..akh.." teriakku,
kami saling bergantian memuaskan, disaat ia menyodokan kontolnya aku diam menerima nya, disaat ia membenamkannya didalam rongga memekku, aku goyangkan pantatku, bergantian terus seperti itu.
.
Akhirnya saat itu pun tiba, aku mulai merasakan akan mendekati puncak orgasme, syaraf-syarafku menegang, dan "akhhh...om..akhhh.." erangku, bersamaan dengan rasa nikmat yang luarbiasa, si om masih bergerak menggenjotku dengan sangat cepat sebelum akhirnya dia pun menjerit dan menyemprotkan maninya dimemekku, kami terkapar bersebelahan, lemas karena terlalu nikmat.
 
Terakhir diubah:
"Om..aku..boleh mandi dulu..? Tanyaku, karena sudah merasa dingin diluar seperti,
.
"masuk saja.. Sana.." ujar si om yang masih terbaring.
.
akupun segera bangkit, lalu menujuk pintu samping itu, saat berjalan aku bisa merasakan sperma si om keluar dari memekku menetes dipahaku.
.
Ternyata ini pintu dapur, aku masuk kedalam, mencari dimana letak kamar mandi..
.
"wow ci..memeklu sampe gt.." ujar Rio yang kehadirannya tidak kusadari, dalam keterkejutan aku melihat juga memekku, ternyata kondisinya sudah tidak seperti sebelumnya, tidak lagi rapat, melainkan sudah terbuka, dengan cairan sperma si om tampak memenuhinya.
.
"udah tenang aja nanti juga rapet lagi.." ujarnya sok tahu.
.
Rio berjalan mendekatiku, mengamati tubuhku, dari depan kebelakang.
.
"wah, sepertinya yang ini belum dipakai, bisa gua coba dulu nih.." gumannya.
.
"mau ngapain kamu..?" tanyaku, ketika kedua tangannya memegang bahuku.
.
"gua kan pengen nyobain lu juga ci.." jawabnya
.
"ga mau...lepasin.."aku meronta berusaha melepaskan tangannya dari bahuku.
.
"udah diem aja, lu mau rekaman lu lagi dientot tadi gua tunjukin Lian.." ancamnya sambil mendorong tubuhku telungkup diatas meja didapur ini.
.
Ia meremas-meremas pantatku, lalu membuka belahan nya, "akhhh.." erangku ketika jemarinya kurasakan menyentuh anusku..
Dari bayangan dikaca aku bisa melihat om William memasuki dapur, aku berharap ia menegur kelakuan anaknya ini.
.
"hey..jangan sampai rusak ya.. Papa belum nyobain yang itu..!" ujarnya
.
"siap bos.." jawab Rio
.
Ah hilanglah harapanku ternyata ayah dan anak sama saja.
.
"cantik kamu layani baik-baik anakku ya.." ucap nya sambil menepuk kepalaku dan berlalu.
Aku bisa merasakan benda tumpul hangat yang kuyakin adalah kontol Rio sedang diselipkan dicelah pantatku didepan anusku..
...
Bersambung ke (part2)
.
.
-13th untold stories- ini adalah cerita dari beberapa kejadian yang terlewat dan tidak sempat ditulis di chapter sebelumnya, namun memiliki poin penting di episode akhir, disini diceritakan bahwa Lian pandai dalam beladiri, harapan saya jika dipart akhir ada adegan pertarungan yang melibatkan Lian tidak akan terasa janggal lagi bagi pembaca.
.
 
Terakhir diubah:
=
NEXT ON 13th SIN : final chapter
.
Lian berlari menerjang mereka, dengan dua tangannya memegang potongan pipa besi.
.
Dua orang pria langsung berlari menghadangnya, namun dengan sigap Lian berlutut dengan kedua tangan yang memegang pipa besi itu terbentang dan mengenai lutut kedua orang itu, mereka langsung terjungkal, terlihat mereka semua terpana akan kejadian itu.
.
Seorang lagi datang dengan berlari menuju Lian, namun sungguh diluar dugaan Lian melemparkan salah satu besi yang dipegangnya dan tepat mengenai leher orang, darah memancar dari lehernya, beberapa temannya tampak tercengang, mereka langsung mengelilingi Lian dengan pipa besi ditangan masing-masing.
.
Mereka menyerang serempak, Lian langsung bergerak memiringkan badan, menghajar salah satu yang terdekat dengannya, lalu menggunakannya sebagai pijakan untuk meloncat dan menggunakan kesempatan itu untuk memukul kepala salah seorang dari mereka, rupanya Lian bermaksud keluar dari kepungan mereka, setelah berhasil Lian langsung mengejar Mario, pemuda itu berlari menuju sisi gudang tapi karena begitu banyak kardus dan kotak yang menghalangi, Lian berhasil mengejar dan menghajar kepalanya hingga berdarah, beberapa orang bawaan Mario yang tadi berusaha menahan Lian namun Lian bergerak lebih cepat, dan kembali mengangkat pipa besi itu, kembali hendak memukul kepala Mario..
.
"dooor...." suara letusan menghentikan sesaat semua orang yang ada disini untuk menoleh ke arah sumber suara itu...
.
.
. Nantikan cerita lengkapnya di chapter terakhir series 13sin
 
Terakhir diubah:
wih

ane rada lupa sama cerita sebelumnya. heheh jadi agak kikuk alur maju mundur gini hehe.
 
wih

ane rada lupa sama cerita sebelumnya. heheh jadi agak kikuk alur maju mundur gini hehe.

.
Kalau ga maju mundur ga kerasa enaknya gan.. Hehehe.. Baca lg dari awal gan.
.
Update yang sekarang bukan lanjutan part 12 gan, cuma side story lah gt, biar nanti di part 13 ga ada kejanggalan, seperti si Lian yg bs beladiri, disitu diceritakan ternyata dia emang udah berlatih sejak kcil.
.
 
Wah keren lanjutannya Gan .....
Tp sayangnya waktu diexe Fany nya sendirian, cb kalo ada cewe laen, apalg pas dianal ama Rio dirangsang ama cewe laen, lbh keren lg.
 
Thx updatenya sis ;)
 
.
Kalau ga maju mundur ga kerasa enaknya gan.. Hehehe.. Baca lg dari awal gan.
.
Update yang sekarang bukan lanjutan part 12 gan, cuma side story lah gt, biar nanti di part 13 ga ada kejanggalan, seperti si Lian yg bs beladiri, disitu diceritakan ternyata dia emang udah berlatih sejak kcil.
.


Dibagi 2 part yah sis?? sip lah bikin deg"an nih sis ayu :tegang:
 
Part 2 nya sebelum lebaran apa sesudah lebaran sis.... penasaran gw endingnya...

Apakah ke tiongkok.... tempat yg paling aman adalah tempat yg paling berbahaya... karena musuh tidak akan menyadarinya
 
Bimabet
Ayo Gan dilanjut ....
jgn ditamatin dong, atau tamat bikin cerita lg yg lbh keren.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd