Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY 征服者 Zhēngfú zhě [Sang Penakluk]

Status
Please reply by conversation.
Silahkan gan..

wolkombek hu lama gk nongol :Peace:
Baru kelar sama proyek di aplikasi gan, hehehe...

Terimah kasih jawilannya suhu

Pantau dulu
Silahkan gan..

Mantul ceritanya. Terus semangat suhu @GGST
Siap gan, semangat!!!....

Ikut ngerusuh om @GGST, bareng konco + sesepuh
Monggo eyang, di buat senyaman mungkin...

Hatur nuhun jawilannya @Devono

Ijin baca tante @GGST
Silahkan dibaca Om....

Neduh dulu
Silhkan om...

Absen.. Hadir ☝️
Makasih vang @fq_lex
Ijin nyimak suhu @GGST

:semangat:
Silahkan om... 😊😊😊

Ikut nyimak suhu...dan ditunggu lanjutannya...
Di tunggu saja om, kalau sempat up 1 hari sekali...
 
Senderan dulu ah di mari...
Cari posisi yang nyaman om.

Matur tangkuyy jawilannya suhu @Devono

:ngeteh:nyender dimari mamah @GGST
Yg penting nyaman om...

Thankyou.. :dance:
Sama2 gan...

Crot dulu ahh
Jangan lupa di bersihin... 😂😂😂✌️

Trims update_nyahh....
Sama2 gan...

Mantap

Thanks update nya om
Mksih balik om...

Makasih update lanjutannya @GGST
Sama2 gan ...

Pasang etalase, gelar tikar, susun meja... Sambil ngabsen...
Sekalian bikin rumah gak, awkwkwkkk..✌️✌️✌️

Aduh ada yang bikin lemes terus

:mantap:

Makasih om @Devono sudah di ingetin
Jangan buru-buru lemes gan...

Hatur nuhun sifu

:semangat:
Nuhun balik kawan 😊😊

Makasih update part 3 nya yah hu
Iya, sama2 gan...

Matur tangkuyy updatenya

:beer:
Sami2 gan...😊😊😊

Ijin

:baca:suhu GoblokGoblokSeTres
😂😂😂😂😂😂😂😂
 
CHAPTER I



Li Liu, pendekar terkuat di dunia persilatan yang terkenal akan kemisteriusannya.

Jubah hitam dan topeng setengah wajah berwarna putih, menjadi ciri yang begitu melekat dengannya. Fisik Li Liu sebagai pendekar tanpa tanding, tentu dia memiliki bentuk fisik yang sempurna [badan tegap serta bentuk tubuh yang berotot].

Tapi, dari begitu sempurnanya fisik Li Liu, tak satu orangpun pernah melihat rupa Li Liu. Sampai seratus tahun yang lalu saat terdengar kabar kematian Li Liu, tak satu orangpun tahu rupa Li Liu. Bahkan masih banyak orang yang tak mempercayai kabar kematian Li Liu.

Kabar kematian sang pendekar terkuat memang sulit di percaya, meskipun dari kabar itu dijelaskan bahwa kematian Li Liu bukan karena pertarungan, melainkan karena sebuah penyakit.

Bagi yang mempercayai kematian Li Liu, mereka segera berlomba-lomba mencari peninggalan Li Liu. Bagi mereka yang mempercayai kematian Li Liu, peninggalan Li Liu tentu sangat menarik perhatian mereka.

Kitab-kitab pusaka, senjata pusaka, harta benda, dan berbagai sumberdaya, tentu semua itu membuat orang-orang ingin mendapatkannya. Tapi patut di sayangkan, setelah seratus tahun berlalu, tak satu orangpun menemukan secuil peninggalan Li Liu. Semua peninggalan Li Liu seolah ikut menghilang bersama dengan kematian pemiliknya.

>>>>

Di pinggiran hutan yang sangat jauh dari keramaian kota, seorang pemuda terlihat sedang melatih kekuatan fisiknya. Berlari kesana-kemari, mengangkat batu besar, dan kadang mengangkat serta menyeret batang pohon yang telah tumbang.

Pemuda itu tanpa rasa lelah terus melatih kekuatan fisiknya. Tapi, dari semua kerja keras dan hasil yang dia capai, terlihat pemuda itu masih belum puas.

Di pukuli nya batang pohon besar yang masih berdiri kokoh dengan tangan kosong tanpa pelindung. Kulit lecet dan darah yang merembes keluar dari tangannya, tak sedikitpun mengendurkan semangatnya.

Dengan meringis menahan sakit, dia terus memukul batang pohon di depannya. Dia baru berhenti begitu mendengar suara petir yang menyambar bumi dan membuat tanah sedikit bergetar.

“Apa sebenarnya yang terjadi? Langit tampak begitu terang, kenapa ada petir?.” gumam pemuda itu sambil mengedarkan pandangannya.

Mata pemuda itu memicing saat melihat tanah berlubang tak begitu jauh dari tempatnya. Dari dalam lubang itu terlihat cahaya putih kebiruan memancar keluar dari dasar lubang.

Karena penasaran, pemuda itupun berjalan mendekati lubang itu. “Seorang Liu Chen tidak akan takut dengan apapun, meskipun aku lemah, setidaknya aku bisa lari jika itu berbahaya.” kata pemuda itu di dalam hati.

Pemuda yang bernama Liu Chen, dia tanpa rasa takut berjalan mendekat kearah tanah berlubang, dan begitu dia melihat apa yang ada di dalam lubang, seketika dia bisa bernafas dengan lega.

“Hanya sebuah batu giok dan kitab yang terlihat begitu kuno.” kata Liu Chen.

Tanpa banyak berpikir, Liu Chen begitu saja turun ke dalam lubang dan mengambil batu giok yang cukup menarik perhatiannya.

Liu Chen menatap batu giok berwarna putih yang saat ini ada di tangannya. Tapi, belum lama Liu Chen memegang batu giok itu, sebuah kejadian aneh tiba-tiba terjadi.

Tubuh Liu Chen mulai bergetar dengan hebat, dan secara perlahan-lahan, batu giok di tangannya mulai menghilang. Liu Chen dapat merasakan gejolak aneh di dalam tubuhnya saat batu giok itu hilang. Rasa sakit yang teramat menyakitkan, mulai di rasa Liu Chen.

Tulang-tulang di tubuh Liu Chen terasa remuk dan hancur saat rasa sakit itu terasa. Energi yang aneh juga terus-menerus masuk kedalam tubuh Liu Chen dan semakin menambah sakit tubuhnya.

Sebuah ledakan energi yang begitu besar keluar dari tubuh Liu Chen, dan membuat bergetar tanah di sekitarnya. Ledakan energi dari tubuh Liu Chen yang begitu besar, sampai-sampai membuat takut seluruh binatang penghuni hutan.

Orang-orang yang kebetulan berada tak begitu jauh dari tempat Liu Chen, mereka juga merasa ketakutan saat energi besar yang keluar dari tubuh Liu Chen menerpa mereka. Bahkan energi besar yang keluar dari tubuh Liu Chen, membuat mereka tak bisa bergerak dan terpaksa berlutut di bawah energi besar yang mereka rasakan.

“Ke ke kekuatan seperti apa yang bisa menghantarkan energi sebesar ini?.” batin orang-orang yang merasakan energi yang keluar dari tubuh Liu Chen.

Di dasar lubang tempat Liu Chen, pemuda itu saat ini hanya bisa berteriak saat merasakan sakit yang teramat menyakitkan terus menerus melanda tubuhnya. Satu jam, dua jam, dan tanpa terasa hari yang cerah, kini sudah berganti dengan senja yang begitu menawan.

Energi besar yang keluar dari tubuh Liu Chen perlahan mulai memudar, begitupun dengan rasa sakit yang di alaminya. Dengan mata terpejam Liu Chen masih terdiam di dasar lubang, dan tanpa sepengetahuannya, ada tujuh cahaya berbagai warna terbang di sekelilingnya dan satu persatu cahaya itu masuk ke tubuh Liu Chen.

Perasaan hangat yang begitu nyaman segera Liu Chen rasakan saat ketujuh cahaya itu masuk kedalam tubuhnya. Rasa sakit yang tadi menyiksanya, kini benar-benar sudah tak terasa lagi.

Saat Liu Chen membuka mata dan mencoba menggerakkan tubuhnya, dia merasakan sensasi yang lain dari tubuhnya. Tubuhnya terasa lebih ringan, dan dia merasakan energi besar yang terus-menerus mengalir di dalam tubuhnya.

Luka-luka di tubuh Liu Chen akibat dari latihan beratnya, tanpa dia duga, luka-luka itu kini telah lenyap, bahkan dia melihat kulit tubuhnya yang biasanya kecoklatan karena sering berlatih di bawah terik matahari, kini kulit itu berwarna putih mulus tanpa sedikitpun noda, dan tanpa Liu Chen sadari, wajahnya pun kini juga mengalami perubahan.

“Apa yang sebenarnya baru terjadi denganku? Aku merasa seperti menjadi orang lain setelah siksaan yang baru aku alami.” gumam lirih Liu Chen.

Meninggalkan kebingungannya, Liu Chen memungut begitu saja kitab yang tadi bersebelahan dengan batu giok yang kini sudah menghilang. Karena hari sudah menjelang malam, Liu Chen segera keluar dari dalam lubang, dan dia secepatnya berjalan menuju gubuk sederhana yang menjadi tempat tinggalnya.

Begitu sampai di gubuk sederhananya, Liu Chen yang merasa lelah dia memutuskan duduk di sebuah kursi yang ada di depan gubuknya. Sambil menikmati suasana malam yang begitu hening, Liu Chen kembali teringat akan masa lalunya.

“Hanya seorang pangeran sampah. Karena begitu lemah dan tak memiliki bakat, kedua orangtuaku mereka begitu tega membuang ku.” gumam Liu Chen yang kini sedang menatap langit malam yang penuh bintang.

Liu Chen hanya bisa mengutuk nasib buruknya, saat dia mengingat siapa dia yang sebenarnya. Hanya karena dia lemah, dia di buang dan digantikan sosok yang hanya seorang anak angkat. Kaisar Kekaisaran Liu, Liu Bei adalah Ayahanda Liu Chen, dan Permaisuri Lin Hua adalah Ibundanya.

Liu Chen tidak bisa berkuktivasi [melatih kekuatan tenaga dalam], dan bisa dibilang Liu Chen adalah seorang pemboros. Lemah, tanpa bakat, dan tidak bisa berkuktivasi. Di usia Liu Chen yang sudah menginjak 18 tahun, seharusnya dia sudah diangkat menjadi Putra Mahkota, tapi nasib berkata lain. Liu Chen di buang dari Kekaisaran, dan posisinya digantikan oleh seorang anak angkat.

“Jika aku pikir-pikir, kehidupan tempat ini lebih menyenangkan daripada kehidupan di istana yang penuh akan tekanan.” pikir Liu Chen sambil dia mengeluarkan kitab yang tadi dia simpan di dalam hanfu [baju tradisional China].

Liu Chen membaca sampul kitab yang terlihat begitu kuno. “Jurus Dewa Penakluk” tulisan yang ada di sampul kitab itu.

Berlanjut membuka halaman pertama, Liu Chen mulai membaca tulisan yang ada di halaman pertama. “Jurus Dewa Penakluk terbagi menjadi 4 tingkatan.”

- Tingkatan pertama, Jurus Penakluk Binatang.

Keterangan, dengan Jurus Penakluk Binatang, pengguna jurus dapat menaklukkan segala jenis binatang, dan menjinakkannya.

- Tingkat kedua, Jurus Penakluk Lawan Jenis.

Keterangan, dengan Jurus Penakluk Lawan Jenis, pengguna jurus dapat menaklukkan orang yang berlainan jenis kelamin, dan orang yang terkena jurus ini, dia akan mengikuti semua keinginan pengguna jurus ini.

- Tingkat ketiga, Jurus Penakluk Alam.

Keterangan, dengan Jurus Penakluk Alam, pengguna jurus dapat menguasai alam. Tapi jurus ini hanya bisa digunakan oleh pemilik 7 elemen yang terdapat di alam [Api, Air, Tanah, Angin, Petir, Kayu, Cahaya].

- Tingkat Keempat, Jurus Penakluk Semesta.

Keterangan, dengan Jurus Penakluk Semesta, pengguna jurus dapat menaklukkan seluruh alam semesta, baik alam, binatang, maupun manusia, semua akan tunduk dibawah kaki pengguna Jurus Penakluk Semesta.

Tangan Liu Chen seketika gemetaran begitu selesai membaca halaman pertama Kitab Jurus Dewa Penakluk. “Sungguh Jurus tingkat dewa.” kata Liu Chen.

>>>>>

DAFTAR ISI :

CHAPTER I. PAGE 1
CHAPTER II. PAGE 1
CHAPTER III. PAGE 2
Nitip masang patok....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd