Emosi BangJago
Agnia dengan perasaan kuatir dan merasa bersalah hanya bisa menunduk dia merasa bodoh dan tolol, bayangan ketakutan yg kini terpotret dipikirannya terlihat nyata, akankah dia alami lagi pukulan di pantatnya lebih keras dari sebelumnya dari tamparan dan pukulan tangan Bang Jago, akankah dia rasakan lagi bahkan lebih banyak dan lebih keras tamparan yg akan dialami di kedua pipi bokong putih mulusnya . Belum reda rasa perih yg masih dirasakan bekas tamparan itu4x didalam bioskop dan direstoran cepat saji, total 4x pukulan dan tamparan..seimbang, dikarenakan dia telat 5 menit gara² lama ambil saos pedas akankah dia rasakan lagi.
"Akankah hukuman lebih berat yg akan Ana alami karena ana tidak amanah menjaga Makanan pesenannya Ayam goreng cryspi saos pedas dan nasi 1 cups di meja?"risau hati Agnia menimbulkan kecemasan yg membuatnya deg²an.
Jika memikirkan perbandingan kesalahan kali ini, faktanya meninggalkan amanah ini lebih berat hukumannya dibanding telat 5 menit ngambil saos dibanding kesalahannya meninggalkan amanah untuk menjaga meja yg berisi makanan dan minuman yang dipesan berdua tadi, sebelum BangJago ijin sebentar buat sholat Ashar, dan akhirnya Agnia pasrah.
"Kak...Kakak ?" Ujar Agnia pelan dan sesuai dengan dugaannya bahwa bangJago, sudah pasti dia sudah ada di meja putih, dan itu menandakan dia sudah selesai sholat ashar dan menunggui dia keluar dari WC. Entah berapa lama dia menunggu karena 20 menit meja itu sudah ditinggalkan ketika pipis.
“Apa ini ? Apa maksud semua ini ? ANTI/kamu meninggalkan meja ini kosong ?, bagaimana jika makanan saia tadi di Racun orang ?” Tanya bangJago lembut namun kerasa dalam, Agnia merasakan bangJago menahan amarah yang mulai masuk ke dirinya.
“Kak… biar Ana bisa jelasin… Ana . . .” jawaban Agnia tiba-tiba terpotong.
“Jelasin ? Jelasin apa lagi ? Sudah jelas kamu Tinggalin meja ini , meja yg kita pesan buat kita makan ? kayak gini, masih perlu penjelasan ? masih ada yang mau Anti jelasin dari bukti bahwa meja ini anti tinggal ?” tanya BangJago dengan suara yang mulai meninggi.
“Sabar Bang . . . “ sela Waitres yg tadi dititipin Agnia ketika dia Ijin ke Toilet ingin membantu menjelaskan, tapi omongannya terpotong saat bangJago kembali berbicara.
“Diam kamu ! Oh, jadi Kamu ini yah orangnya ? Kamu orang yang TELAH MENGIJINKAN dia meninggalkan meja makan kami ? Kamu tahukan saat saia ijin mau sholat Ashar SEBENTAR !! dan meja ini jangan ditinggal dalam kondisi apapun, kamu DENGARKAN...HAH.!! KAMU PASTI MENDENGAR sewaktu kamu mengantarkan uang kembalian ke kami, saia bilang MEJA JANGAN DI TINGGAL !!! ” Tanya BangJago yang mulai mengingatkan waitres ketika mengantarkan uang kembalian dan mengajari Agnia mengambil saos pedas...telunjuk bangJago dengan marah menunjuk-nunjuk wajah waitres itu.
“I… Iya bang… Tolong biar saia . . . .” Usaha Waitres percuma. Terlihat BangJago sudah sangat marah melihat meja makan kosong.
“BANGSATTTTT , BANGKEKKK, ANJINGGGG, kalian berdua !!!” suara bangJago menggelegar.
Agnia yang masih merasakan perih di bokong bulat putihnya berusaha untuk tidak menangis, Agnia sempet melihat seluruh pengunjung restoran Ayam Goreng Cryspi seketika berhenti menyuap makanan di sore itu tersita akibat teriakan marah bangJago, semua perhatian tertuju kepada meja putih dan menatap Agnia Ukhti manis berjilbab lebar dengan menjadikannya tersangka, semua setuju menyalahkan dan membenarkan bangJago, karena menganggap Agnia menyepelekan permintaan menjaga mejanya, karena disitu ada makanan kesukaan bang Jago, Agnia hanya menunduk dia sadar ini kesalahan besar, karena dia tahu bahaya makanan kalau ditinggal bisa saja dimasukin sianida oleh orang yg tidak suka bangJago dan bisa menyebabkan BangJago Mati.
Agnia gemetar menutupi wajahnya dengan saputangan putih yang diambil dari saku gamisnya menutupi wajah manisnya, namun tetep grogi dan perasaan bersalahnya membuat Agnia tidak kuat dari rasa bersalah yg menyebabkan pikirannya jauh membayangkan bangJago Mati...di racun...akhirnya.....hiks...hiks..hikss. Agnia mulai menangis perlahan..dan mulai tidak mampu menahan air matanya yg tadi berusaha ditahan..tapi walopun begitu Agnia tetep menunduk tidak berani menatap wajah bangJago, karena mengakui kesalahannya.
Sedangkan Wanita waitres yg secara tidak langsung ikut terlibat kesalahan dengan mengiyakan Agnia ke Toilet, penyedia makanan cepat saji itu dengan naluri kewanitaannya memeluk bahu Agnia, menenangkan Agnia sesekali matanya menatap BangJago, untuk tidak meneruskan Amarahnya.⁰
“Maaf kak… Maafin ana… Anaa…” Lagi-lagi omongan Agnia terpotong.
“Agnia, anti diam sudah saia bilang kan ? Anti DIAM, saia tidak suka anti minta maaf” kata BangJago lembut sambil menyebut namanya, tapi sorot matanya tetap menatap tajam mata Agnia suaranya terdengar begitu berkarisma dan cool dengan nada pelan seakan berbisik.
Agniapun diam dan tetap menunduk sesekali menghapuskan air matanya.
Meski baru 20 menit saja dia mengalami pengalaman pertama kali Orgasme, Agnia tidak merasa menyesali kejadian ketika tadi dia pertama kali dalam hidupnya merasakan orgasme di WC yg kumuh yaitu dengan cara menyentuh dirinya sendiri khususnya diseputar bongkahan pantatnya yg putih bulat di daerah yg berwarna merah dan sedikit perih akibat bekas pukulan bangJago tadi.
Tapi sekarang saat dirinya melihat wajah BangJago yang berubah kecewa karena masalah meja yg ditinggalkan kosong membuat rasa penyesalan perlahan mulai menyusupi perasaan dan pikirannya.
Tiba-tiba...
“Hai Lonte..APA²AN INI ? saia gak nyangka banget… HUFFFFHHH… bangsatt SAIA TIDAK BISA BERKATA APA² LAGI ke ANTI" kata BangJago sambil menarik hisapan rokok filter begitu dalam dan tidak mempercayai apa yang telah terjadi.
“ANTI ? ANTI ? ANTI ini SENGAJAKAN..!!! BIKIN ANA MATI YAH ?” kata BangJago sambil menghembuskan asap rokoknya ke muka cantik Agnia.
Matanya tajam menatap Agnia sambil sesekali menghembuskan dengan hembusan asap rokok dari mulutnya ke arah Wajah cantik pas ke arah Hidung Agnia, disetiap tarikan rokoknya dihisappp dalamm dan di tiup pas asapnya tepat mengenai wajah dan matanya Agnia dan itu..membuat mata Agnia perih dimata dan batuk² dibalik saputangannya yg difungsikan buat menutupi wajahnya.
BangJago meletakkan rokok filternya di asbak lalu diraihnya tangan Agnia dengan kasar dan segera mengenyahkan tangan putih berbulu tipis itu dari wajahnya dan menjauhkan dari wajahnya kemudian tangan Agnia terhempas dari wajahnya yang menyebabkan saputangan Agniapun terlepas sehingga terlihatlah genangan air mata disudut mata Jeli si cantik Agnia...hiks..hiiks isak Agnia.
BangJago seperti tak percaya apa yg dialaminya, Dia tak mempercayai apa yang menjadi nasibnya akan kelakuan Agnia meninggalkan meja putih, dan jika dia mati semua karena Agnia dan dia melihat Agnia menangis..." GAK Anti bukan Sholehah.... Mana ada sholehah yang TIDAK AMANAH... Anti ini lebih rendah dari LONTE Tahu ?" Lanjut BangJago yang sudah sangat kecewa.
Agnia hanya menunduk sedih dan menangis kini dia tidak perduli dengan sekelilingnya yg juga menyalahkannya dan Agnia sadar semua kesalahan dari dia yg kebelet pipis tadi, Suara tangisannya hiks..hiks..hikss...semakin terdengar sesenggukan disamping Waitres yang semakin erat memeluknya dan pelukannya terasa bergoncang seiring gerakan badan dan tangisan Agnia semakin tambah eratlah Waitres itu merangkul dan memeluk Agnia, Agnia sedih, malu dan hancur harga dirinya ketika BangJago menyebut dirinya lebih hina dari LONTE...
“Saia tertipu… Njirrr… saia gak nyangka, hampir aja saia MATI sama anti...oleh seorang wanita Sholehah..yang baru menguntili saia..bangsatt...!!!
ah bukan... Bukan anti bukan sholehah tapi lebih rendah dari seorang Lonte!” kata bangJago sambil meraih asbak keramik di tangannya dan berdiri sambil mengangkat asbak dan melemparkannya sekuat tenaga ke lantai dengan emosi yg meledak..dan menghempaskan dengan keras asbak ke lantai.
GRUMMMPPPRYANKKKK..!!!!
Suara LEMPARAN ASBAK ke lantai keramik restoran begitu nyaring terdengar di telinga Agnia apalagi saat asbak pecah berkeping² beradu keras dengan keramik lantai hal ini membuat pengunjung terganggu waktu makan sore jelang maghribnya.
Dan yang tadi berkerumun sempat mengelilingi dan menatap Agnia pergi ketakutan dan duduk ke meja masing²...satpam keamananpun datang..menghampiri lokasi kericuhan.
Agnia ketakutan. Tangisannya semakin keras ketika mendengar suasana semakin ramai !!!..
Agnia lemas dan memejamkan mata dan Waitres ini pun hanya menghela nafas. Ia dengan spontan merangkul dan memeluk tubuh Agnia semakin erattt dan hal ini membuat BangJago semakin kesal.
"KENAPA ANDA MEMBUAT KERIBUTAN DISINI ?" Tanya salah satu Keamanan melakukan investigasi kepada bangJago.
“ Tanya kepada mereka berdua..!! ? Tunjuk bangJago ke Agnia dan waitres. "Astaghfirullah… Buat apa saia memaki kalian… Gak ada gunanya… Yang namanya tidak amanah ya Tidak amanah… Tidak ada gunanya juga saia menerangkan apa itu Resiko memegang Amanah ke kalian, Bangsattt !” ujar bangJago yang masih menahan amarahnya. Hatinya terasa sesak. Air mata pun menetes tanpa bangJago sadari..menetes jatuh ke wajah Ganteng BangJago.
“Kakk… Afwan… maafin ana Kak... Ana Tidak sadar, iya kak Ana Tidak kepikiran sejauh itu Kak..” ucap Agnia mendekat setelah sebelumnya melepaskan rangkulan waitres, dengan jalan merangkak Agnia berjalan mendekati kaki bang Jago gamisnya yg tebal menjadi tumpuan lututnya...tetap menunduk, menuju bangJago, kakinya sudah tidak kuat karena tadi di WC sempet dipukuli sendiri berkali² sampai perih dan orgasme, ditambah lagi mental bersalahnya menghayalkan bangJago buat bahan colinya, sekarang meninggalkan meja nya kosong...pasrah total Agnia bertanggungjawab atas kesalahan yg dia perbuat.
“Stop...jangan mendekat haii Lonte..!” kata BangJago yang merasa jijik dengan kemunafikan Agnia, bagi BangJago karakter Munafik adalah tidak amanah, berjanji tapi boong, amanah dia khianat.. dan itu sifat yg paling dia jauhi dan itu dilakukan oleh Agnia si cantik the Yellow Jaket..
“Stopp..Jika anti mau saia maafin bukan begini caranya !!” kata bangJago, merasa luruh juga emosinya melihat kesungguhan Agnia meminta maaf, sambil menjauhi tubuh Agnia yg merangkak.
Berkatalah bangJago sambil berdiri dan didengar oleh semua yg ada di ruangan Resto "Baiklah karena Tuhan saja mau memaafkan kesalahan apapun, maka saia yg hanya manusia biasa saia juga mau memaafkan Anti..." Sambil mengusap air mata yg masih mengalir di wajah cantik Agnia, dan mengusap sangat lembut membuat Agnia menatap malu² mengucapkan "Syukron kak..."
Mendengar bangJago mau memaafkan...semua yg ada di ruangan resto ayam cepat saji Kalibata lt2, itupun lega. Satpam pun lega, apalagi Agnia.
"Nah begitu dong, itu baru gentle, Tuhan saja maha pemaaf masa Anda tidak, Setujuuu ?!!" Ujar pak Ujang, salah satu keamanan berteriak sambil mengajak pengunjung untuk setuju atas pernyataannya...
"SETUJUUUU....!!" BENAR TUHAN AJA PEMAAF...KITA DUKUNG BANG JAGOO...Setujuuu untuk memaafkan Agnia..!!" Serempak semua yg disitu setuju dengan Ajakan pak Ujang.
Agniapun terdiam di lantai masih dalam keadaan merangkak tapi kini sudah tidak ada lagi kesedihan karena BangJago mau memaafkannya....
Tapi masih ada dipikirannya, pasti akan ada hukuman yg berat di bokong Ana...dari BangJago.
MENARIK GA SIK ? Wkwkwkwk
Salam Cinta