Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY WIND STALKER (By : BKU)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
CHAPTER 2

Hari ini para pasukan kegelapan yang entah berasal dari mana mulai menyerang kerajaan bagian utara – Kerajaan Masunggo. Masyarakat menyebut mereka Pasukan Dark Armour. Wilayah Selatan dan bagian barat telah mereka kuasai. Tak mengira bahkan semua orang yang tinggal dengan damai di wilayah utara dengan di pimpin oleh raja Markam, akan secepat ini para pasukan kegelapan akan menyerang. Kabar yang beredar tentang wilayah Selatan dan Barat yang telah di rebut oleh mereka dua atau tiga tahun yang lalu.

Ribuan para pasukan berkuda sudah mulai tampak berjarak beberapa ratus meter dari gerbang. Teriakan penuh kematian mulai terdengar. Aura kegelapan menyelimuti bumi, bahkan cahaya matahari mulai meredup.

Kenapa ini ? Semua pasukan kerajaan Masunggo mulai merasa ada yang tidak beres. Bahkan asap berwarna merah samar-samar tampak menyelimuti para pasukan Kegelapan. Tampak juga raja Markam mulai khawatir namun dia tak menunjukkan pada siapapun kekhawatirannya itu. Dia yang selama ini hidup tenang bersama masyarakat, mulai di kejutkan oleh serangan besar seperti ini. Sungguh karena raja juga hanya orang biasa yang hanya memiliki tehnik bela diri yang biasa saja, maka hal wajar jika perasaannya tak tenang. Hanya para pendekar saja yang masih tenang menanggapi aura kegelapan dari lawan. Raja Markam mempunyai 12 pendekar tertambah Belia, jadi 13 pendekar yang memiliki ilmu yang tinggi. Juga kerajaan Masunggo memang terkenal punya pendekar hebat, maka dari itu banyak kerajaan lain harus berfikir berulang-ulang untuk mencari masalah dengan raja Markam.

Jumlah pasukan raja Markam tidak sedikit. Untuk melawan para pasukan kegelapan mungkin jumlahnya mereka tiga bahkan empat kali lipat. Mereka selama ini belum pernah mendapat serangan dari para pasukan kegelapan, bahkan kerajaan Masunggo sudah 10 tahun lamanya hidup damai tanpa adanya pihak kerajaan lain yang ingin mencoba untuk menjatuhkan kerajaan Masunggo.

Semua orang mulai bersiap-siap. Lalu saat mendapat perintah Jendral. Maka para pasukan panah segera melepas anak panah. Ratusan anak panah mulai beterbangan mengarah pada pasukan kegelapan. Suingggg ! Suingggg !

Jebb ! Kletang ! Jebb ! Jebb ! Zipp ! Para pasukan kegelapan dengan cepat mengangkat tameng ke atas untuk menahan serangan anak panah dari udara. Hanya beberapa dari para pasukan itu terkena. Ada yang terjatuh dari kuda dan tewas terinjak oleh pasukan lainnya yang berada di posisi belakang. Ada juga yang masih bertahan karena panah hanya mengenai bagian tubuh yang tidak berbahaya seperti lengan, paha dan lainnya. Tampak jelas armour yang mereka gunakan kebal dari senjata tajam. Itu karena armour mereka terbuat dari besi yang berkekuatan tinggi. Tak mudah untuk menghancurkan armour itu kecuali di bombardir atau di hantam oleh kekuatan dewa yang tinggi. Maka dari itu anak panah yang mengenai bagian armour terjatuh begitu saja tanpa membuat luka.

Pemimpin penyerangan kali ini berada di posisi paling belakang. Di sisi kiri dan kanan adalah pendekar hebat. Juga di dekat kedua nya ada beberapa orang memegang bendera hitam dengan lambang tengkorang di tengah-tengahnya.

Lalu salah satu dari pasukan kegelapan tampak mengangkat pedang ke atas. Adalah pimpinan pasukan pemanah. Yang membedakan tampilan mereka adalah jika para pemimpin pasukan divisi menggunakan armour lebih besar, juga topeng tengkorak yang mereka gunakan mempunyai tanduk. Sekejap dari arah belakang, kiri dan kanan pasukan. Rupanya ratusan pasukan pemanah sudah bersiap-siap. Satu hentakan pedang, ratusan pemanah memegang panah mesin bermata tiga langsung melepaskan tiga anak panah mereka. Klik ! Klik ! Suinggggg ! Suinggg ! jumlah anak panah lebih banyak 3 kali lipat adalah serangan balasan untuk pihak Kerajaan Masunggo.

“BERLINDUUUUUUNGGGGGG !” Teriak Jendral perang. Semua pendekar yang memiliki ilmu tinggi segera mengeluarkan jurus mereka untuk menangkal serangan panah dari lawan. Gerahana Hitam menggerakkan kedua tangan, membuat gumpalan asap berwarna hitam membentuk sebuah bola besar dan segera menahan beberapa anak panah yang akan mengenai barisannya. Juga

Albani adalah jendral perang, juga memiliki julukan telapak tangan naga ikut bereaksi. Tubuhnya melayang ke atas beberapa senti. Lalu menghentakkan tangan kanannya, kepulan asap beserta angin membentuk sebuah telapak tangan besar, hingga puluhan anak panah seperti menghantam dinding di udara dan terjatuh ke bawah. Bahkan Belia yang ikut berdiri bersama raja Markam ikut mengibaskan selendang suteranya. Puluhan anak panah dapat ia singkirkan dengan mudah.

Namun jumlah pasukan mereka lebih banyak yang mati terkena anak panah. Ada yang terkena di kepala dan di dada.

“Serang dengan hujan panah berapi.” Kata Albani.

Dari sisi semua para pemanah terdapat sebuah tong berapi. Setelah mendapat intruksi dari jendral perang, maka para pemanah mulai meletakkan beberapa anak panah mereka di tong membuat ujung anak panah terbakar.

Setelah itu mereka pun menyerang para pasukan kegelapan dengan anak panah api. Suingggg ! Suinggggg ! Suingggg ! Tiba-tiba sebuah asap hitam mengepul membentuk sebuah benteng yang tinggi menghalangai serangan anak panah berapi.

“Apa-apaan ini ?” ujar si Raja markam melihat sesuatu yang tidak masuk akal itu. Mereka memiliki pendekar hebat, namun tak ada yang dapat membuat dinding penghalang seperti itu yang dapat membentengi ribuan pasukan dari serangan. Sungguh di luar akal sehat menurut raja markam.

Hatinya gusar memikirkan semua ini. Hanya saja Albani yang berada di dekat raja masih tetap tenang. Ia lalu berkata pada raja “Lawan kita sangat kuat.. sepertinya kita harus mengulur mereka, menunggu mereka berada di depan. Dan kita harus melawan mereka dengan cara bertarung jarak dekat.”

“Kamu yakin jendral ?”

“Yakin yang mulia.. karena kalau hanya menyerang mereka dengan panah saya yakin ada pendekar hebat di sana yang akan menepis semua serangan kita”

“Baik.. saya percaya sama kamu, jendral !”

“SEMUANYA… SIAP-SIAP KITA AKAN MENYERANG MEREKA, SEMUA PASUKAN BERKUDA BERSIAP-SIAP DI POSISI… SEBENTAR LAGI GERBANG AKAN KITA BUKA” Teriak jendral.

“SIAPPP !”

“SIAPPP !”

Pasukan penyerang yang berbaris paling depan di belakang gerbang, memakai zirah berwarna biru. Lengkap dengan pedang, tombak beserta tameng terbuat dari besi yang berukuran hampir satu meter teriak bersamaan sambil membunyikan pedang, tombak pada tamengnya. Suara itu serentak terdengar, terasa sekali semangat juang para pasukan untuk mempertahankan kerajaan mereka, mempertahankan keluarga mereka dari serangan musuh. Keluarga para pasukan mempunyai harapan besar, agar hidup mereka kembali tenang seperti biasanya.

Di posisi kedua. Tampak pasukan berkuda dengan baju zirah berwarna merah bersiap-siap. Ada yang membawa tombak, pedang di sertai tameng berbentuk bulat di tangan kiri mereka. Tak lupa helm tempur yang dapat di buka bagian depan mulai menutup wajah mereka. Hanya memperlihatkan bagian mata saja.

Pasukan kegelapan sudah sangat dekat dengan benteng kerajaan. Hingga ketika jarak sudah beberapa meter, gerbang terbuka.

Para pasukan perang yang berada di bawah mulai keluar secara teratur.

“SERANGGGGGGG !”

“HIAAAAAATTTTT !” tak dapat di elakkan lagi. Para pasukan kegelapan mempercepat langkah kuda ketika melihat gerbang terbuka.

Para pasukan yang berjalan di depan menaruh tameng besar di depan. Berjejer rapi membentuk sebuah dinding penghalang. Dari celah-celah tameng juga bersiap-siap ujung tombak, dan juga pedang yang akan menyerang musuh ketika mereka tiba.

Pasukan kegelapan laksana semut langsung menghantam dinding pertahanan yang terbuat dari tameng besi. BAMMMM ! TINGGGG ! ZEPPPPP ! Hantaman gelombang besar terjadi. Perang besar terjadi di depan mata raja beserta pendekarnya di bawah sana. Satu persatu pasukan kegelapan mencoba untuk menerobos pasukan pertama mereka. Beberapa pasukan kegelapan juga terlihat berjatuhan terkena tusukan pedang maupun tombak dari celah tameng. Bertahan lalu menyerang. Begitu lah para pasukan pertama kerajaan lakukan sesuai arahan dari Jendral perang yang selama ini melatihnya.

Pasukan berjatuhan satu persatu. Bahkan beberapa bagian pertahanan kerajaan mulai terpecah karena terjatuh tewas terkena serangan musuh.

Pertarungan masih terjadi. Bahkan pasukan lapis kedua yang menggunakan kuda sudah mulai ikut berperang. Sungguh dahsyat perang kali ini, banyak pasukan yang tewas karena mempertahankan kerajaan.

“Jendral… pasukan musuh sangat kuat.” Kata Gerhana Hitam ketika melihat pasukan musuh jauh lebih kuat dari pasukan mereka. Bahkan persentasi kekalahan 1 banding 4 bahkan 5 pasukan kerajaan. Satu pasukan musuh terjatuh, namun 4 atau 5 orang masukan mereka ikut terjatuh. Jika ini di biarkan begitu saja maka dapat di pastikan pasukan pertahanan mereka akan tumbang semuanya dan menyisahkan 25% lebih pasukan kegelapan.

“Tunggu sedikit lagi… kalian ikut menyerang di bawah.” Kata Jendral pada Gerhana Hitam.

“Baik jendral.”

“Nona.”

“Iya.” Belia menoleh pada Albani yang baru saja memanggilnya.

“Nona tetap disini bersama saya dan raja, jika mereka tak dapat bertahan juga maka saya akan turun tangan ikut ke bawah.”

“Kenapa aku gak boleh ikut ?”

“Saya sudah diskusikan ini dengan yang mulia… jika kerajaan tumbang hari ini, maka kami mohon selamatkan tuan putri dan ratu.”

“Haaaa ?”

“Betul pendekar… Ratu dan putri saya sekarang menunggu anda di dalam kerajaan. Jika anda bertemu dengan mereka di dalam, maka nanti ratu akan menunjukkan jalan rahasia untuk kabur.” Raja menimpali.

Hal ini telah ia diskusikan sebelumnya bersama Albani. Jika memang musuh tak dapat di kalahkan dan merebut kerajaan, maka hal yang akhir mereka lakukan adalah menyelamatkan putri raja yang juga keturunan satu-satunya raja Markam saat ini.

“Tapi apakah tidak sebaiknya aku ikut berperang ke bawah ?”

“Ilmu nona cukup tinggi… dan kami berharap besar pada nona untuk menyelamatkan tuan putri kami.”

“Hufhhh !”

“Jika gagal ?”

“Pendekar.” Raja memandang Belia dengan penuh harap padanya. “Saya berharap pendekar dapat menyelamatkan putri saya… saya mohon !”

“Kita lihat saja nanti.” Kata Belia.

Pertempuran dibawah sudah berjalan beberapa jam lamanya. Bahkan jumlah pasukan kerajaan sudah 60% tumbang. Semua pasukan tampak mulai gusar. Kini jumlah mereka sudah seimbang dengan jumlah musuh.

“Tutup gerbang sekarang juga.” Teriak Jendral. Gerbang tertutup membiarkan para pasukan di luar sana.

Gempuran pasukan kegelapan laksana semut tak dapat di elakkan. Bahkan beberapa pasukan tanpa kuda merembet pada berusaha memanjat benteng. Namun para pemanah juga tanpa menunggu intruksi segera memanah ke bawah. Beberapa pasukan kegelapan terjatuh ke bawah. Namun ada juga yang telah berhasil menggapai bagian atas. Terjadi pertempuran di atas sana. Beberapa pendekar juga mulai tak sabar untuk ikut bertempur.

“Sepertinya sudah saatnya kalian membantu.” Kata Jendral pada Gerhana Hitam.

“Baik Jendral.”

Gerhana Hitam bersama pendekar lainnya langsung berpencar. Ada yang turun bersama Gerhana Hitam ke bawah, ada juga yang ke sisi kiri dan kanan benteng untuk menahan gempuran musuh yang sudah berhasil naik.

Di bawah sana.

Gerhana hitam beserta beberapa pendekar berhasil menjatuhkan lawan satu persatu. Dengan ilmu tenaga dalam, tanpa menyentuh musuh saja sudah berhasil membuat musuh terluka dan terjatuh.

Di bagian atas juga kejadian yang sama. Musuh yang berhasil naik mulai terjatuh karena di tumbangkan oleh pendekar lainnya.

Gerhana Hitam bergerak sangat gesit di bawah. Dua orang bahkan tiga orang hanya dengan satu kali hantaman saja, berhasil terjatuh dan tak sadarkan diri. Ada yang terinjak ada juga yang terkena tusukan senjata tajam baik dari lawan maupun dari kawan sendiri. Posisi perang kali ini memang semua harus berhati-hati. Karena jarak mereka dari satu ke lainnya sangat dekat, hanya berjarak beberapa senti saja.

Begitu seterusnya.

Beberapa jam peperangan terjadi. Tampak Gerhana Hitam beserta para pendekar sudah mulai kelelahan. Para pasukan kegelapan tak ada hentinya menjadikannya sebagai target untuk di lumpuhkan. Ratusan pasukan kegelapan kini menyerang mereka bersamaan. Siapapun itu, bahkan si Jendral Albani saja tak akan mampun menghalangi jika di serang ratusan orang bersenjata dengan armour lengkap bersamaan seperti ini.

Yang awalnya Gerhana Hitam dan para pendekar di bawah masih terlihat jelas di bawah sana, kini perlahan-lahan sosok mereka mulai tak kelihatan di gempur bersamaan. Terlihat beberapa pasukan kegelapan terlempar keluar dari kumpulan itu. Jelas saja Gerhana Hitam beserta pendekar berusaha menyerang satu persatu dari mereka. Tak lama satu persatu pendekar ada yang terkena tusukan hingga tewas di tempat. Sungguh mengerikan sekali melihatnya. Pertumpahan darah hingga titik terakhir semua pasukan lakukan.

Jangankan pasukan. Bahkan Raja pun tampak gusar dan sudah mulai patah semangat untuk melindungi kerajaan ini.

“Albani.” Kata Raja yang tak lagi memanggilnya jendral.

“Ada apa yang mulia.”

“Saya mulai memikirkan, sebaiknya kamu temani Nona Belia untuk meninggalkan kerajaan dan melindungi putri beserta istri saya.”

“Yang mulia… saya adalah jendral perang. Dan pasukan saya berusaha mati-matian berperang di bawah sana. Apa yang akan mereka pikirkan jika saya kabur ?”

“Albani… saya mengerti maksud kamu. Saya juga adalah raja di sini, cukup saya berdiri di sini hingga titik terakhir. Selamatkan putri dan istri saya.”

“Tapi yang mulia…”

“Ini perintah.. jika kamu tidak menjalankan perintah, maka saya sendiri yang akan memberikan hukuman pada kamu sekarang juga. Kamu mengerti ?”

Albani adalah seorang jendral yang sangat patuh dengan raja. Setelah beberapa saat ia berfikir keras, maka ia menganggukkan kepala menyatakan jika dirinya menerima perintah raja.

“Kita sudah tidak dapat mempertahankan kerajaan. Ajak beberapa masyarakat untuk segera pergi. Saya tidak yakin semua dapat kita selamatkan, tapi minimal tidak semua masyarakat saya akan menjadi korban pasukan musuh.”

“Baik yang mulia.”

“Bergeraklah sekarang.”

“Baik yang mulia.”

Setelah itu. Albani pun mendekat pada Belia. “Nona… sudah saatnya pergi.”

“Lah ?”

“Anda lihat di bawah ? kita pasti tidak akan memenangkan peperangan ini.”

“Jadi ?”

“Raja memerintahkan kepada saya, untuk ikut bersama nona menyelamatkan putri bersama ratu.”

Belia sempat melirik ke bawah. Memang benar apa yang di katakan oleh pria itu. Pasukan musuh sudah berhasil mengalahkan Gerhana Hitam bersama pendekar dan juga pasukan yang tersisa. Hanya sisa 10 sampai 15% saja, dan sebentar lagi mereka akan tumbang.

“Baiklah…”

“Terima kasih nona, senang bekerja sama denganmu.”

Setelahnya Albani beserta Belia meminta izin pada raja Markam untuk segera pergi.

Raja hanya mengangguk.

Ia memandang kepergian Albani bersama Belia menuju ke dalam. Sepeninggalan keduanya, Raja Markam memejamkan mata sesaat, menghirup dalam-dalam udara ini. Dia sudah ikhlas menerima kekalahannya. Sebentar lagi para pasukan kegelapan sudah mencapai posisi raja Markam berada.

Tak begitu lama.

Seorang pendekar hebat berbaju armour bertanduk, dan juga yang mengalahkan Gerhana Hitam beserta para pendekar tampak baru saja naik dengan mudahnya ke atas dan menghancurkan para pasukan tersisa. Setelah habis, para pasukan mulai naik dengan mudahnya tanpa ada yang menghalangi.

Raja Markam membuka mata. Dia melihat kejadian itu dengan tersenyum.

“Sudah saatnya saya pergi !” gumam raja Markam pada dirinya sendiri.



“ITU RAJA NYA.”

“BUNUH DIA SEKARANG.”

Ratusan pasukan langsung berlari ke arah raja. Dalam hitungan detik, posisi raja yang tinggal sendiri mulai terkepung. Hingga dalam kepungan itu sebuah kepala terbang keluar hingga terjatuh di bawah kaki pendekar memakai armour itu.

Itu adalah kepala Raja Markam yang sudah terpisah dari tubuhnya.

Si pendekar itu menginjak kepala Raja Markam. Ujung pedang ia tusuk pada kepala raja lalu mengangkatnya ke atas. “HEAAAAAAAAA !” Tanda jika mereka sudah memenangkan pertarungan dan merebut kerajaan Utara. Adalah kerajaan terkuat terakhir di Negara ini.

Semua pasukan kegelapan berteriak seru merayakan kemenangan mereka.



-000-



Arus air yang begitu deras membawa tubuh seorang anak yang tak sadarkan. Dia adalah Yusrin Widayat. Anak satu-satunya yang selamat dari penyerangan pasukan kegelapan di desanya kala itu. Sudah beberapa minggu lamanya tubuh Yusrin Widayat di bawah arus yang entah akan kemana. Hujan, panas, ombak besar bahkan dari sungai lalu berpindah ke laut. Lalu kemudian menyisir ke sungai terusan yang panjang dengan arus yang begitu besar.

Tubuh Yusrin terjatuh dari sebuah air terjun besar ke dalam sebuah lubang.

GELAP !

Tubuh Yusrin terbawah lebih ke dalam lagi.

Gelap tanpa cahaya. Begitu dengan tubuh Yusrin yang masih saja bergerak terbawa air. Yang mengherankan tubuh itu masih bernafas. Seperti ada sesuatu yang membuatnya begitu kuat.

Dari dasar lubang yang terdalam. Tubuh Yusrin terhempas kembali ke dalam ombak yang begitu besar. Lalu angin berhembus kencang, membawa tubuh Yusrin melayang di udara. Terhempas lagi ke dasar laut. Begitu seterusnya.



Waktu berlalu tanpa di sadari. Sudah dua bulan lamanya, tubuh Yusrin terbawa oleh arus. Di titik terakhir tubuh Yusrin menembus sebuah dinding penghalang terbuat dari elemen bumi seperti api, air, udara, petir, dan tanah yang menjadi satu membentuk sebuah pusaran besar dengan gelombang dahsyat. Anehnya Tubuh Yusrin seperti ada penghalang yang membuat tubuh itu tetap kuat menerjang badai dan ombak maupun semua halangan yang terjadi. Tubuh Yusrin terbang ke udara lalu terhemas terbang begitu jauh. Berpuluh-puluh kilometer tubuh Yusrin terbang hingga terjatuh ke air sungai kembali. Arus air membawa tubuh Yusrin menuju ke sebuah gua yang begitu besar tanpa penghuni.

Pulau ini adalah pusat pulau terlarang. Letaknya di tengah-tengah segitiga Bermuda.

Tubuh kaku yang terbaring beberapa hari lamanya, kini mulai menunjukkan pergerakan. Mulai dari jari-jari, lalu kelopak mata yang bergerak.

Yursin terbangun dalam kondisi badan yang sakit. Cuma tak ada luka sedikitpun di tubuhnya, sungguh aneh. Namun Yusrin yang masih berumur 7 tahun ini hanya bisa bernafas lega karena dirinya masih selamat.

Yusrin mencoba berdiri.

“Di-dimana ini ?” gumamnya pada dirinya sendiri. Penerangan di dalam gua hanya dari celah batu saja.

Lama kelamaan mata Yusrin mulai menyesuaikan dengan kondisi dalam gua. Ia berjalan saja, berharap menemukan sesuatu untuk ia makan. Di sebabkan perutnya begitu lapar, ia harus segera menemukan sesuatu jika tidak maka ia akan mati kelaparan.

Tak begitu jauh, Yusrin mulai merasa lega. Sepertinya itu adalah sebuah pohon, terdapat buah-buahan berwarna merah menyerupai buah apple. Namun ini bukan buah apple, bahkan Yusrin sendiri baru melihatnya.

Tanpa pikir panjang, Yusrin segera memetik beberapa buah lalu memakannya.



BUUUUUURRRRRRRHHHHHH !

Tiba-tiba saja Yusrin di kejutkan oleh suara gemuruh. Sebuah angin topan yang berputar begitu cepat datang ke Yusrin. Angin topan berhenti berjarak 1 meter dari posisi Yusrin berdiri.

“WAHAI PUTRAKU…”

Seketika Yusrin terkejut. Sebuah suara menggema terdengar tapi tak menampakkan wujud seseorang. Perasaan Yusrin mulai takut. Bibirnya kaku dan juga tubuhnya tak dapat ia gerakkan lagi.

“JANGAN TAKUT ! SAYA ADALAH PENYELAMATMU.”

“Si-siapa ka-kamu ?” Tanya Yusrin.

“SAYA ADALAH PENJAGA DAERAH 4 TERLARANG. DAN KAMU SUDAH BERADA DI PUSAT DAERAH TERLARANG PUTRAKU.”

“Da-daerah terlarang ?” gumam Yusrin.

“YA ! SAYA HARUS JELASKAN KE KAMU. SEBENTAR LAGI, BUMI AKAN HANCUR OLEH SEBUAH KEKUATAN BESAR DARI KING OF UNDERWORLD”

“SAYA BUTUH SEORANG PUTRA, DAN AKAN SAYA ANUGRAHKAN KEKUATAN 4 DAERAH TERLARANG.”

Yusrin masih belum mengerti maksud mereka. Tampak di wajahnya penuh tanda Tanya.

“TERIMALAH KEKUATAN SAYA, PUTRAKU.”

Tanpa Yusrin mengerti dan juga belum menyiapkan segala hal. Angin topan mulai menyerang dan menghisap tubuh Yusrin ke dalam pusaran angina.

“ARGHHHHHHHHHH !” Yusrin teriak. Tubuh Yusrin berdiri menerima semua kekuatan dahsyat yang terserap masuk ke dalam tubuhnya.

Perlahan-lahan angin itu mulai lenyap di serap masuk ke dalam tubuh Yusrin. CESSSSSHH ! Lalu selanjutnya Petir menyambar beberapa kali tubuh Yusrin. Menandai proses terakhir pemberian kekuatan dahsyat pada Yusrin, dan juga terlahirnya seorang putra dari empat daerah terlarang.



“SELAMAT DATANG WAHAI PUTRAKU, YUSRIN WIDAYAT !”

Yusrin terdiam. Dari mana ia tahu namanya ?

“WAKTU SAYA TAK BANYAK, SAYA HANYA BERPESAN GUNAKAN KEKUATAN INI UNTUK KEBAIKAN SAJA. HANCURKAN KEKUATAN KING OF UNDERWOLRD. HANCURKAN SEMUA KEJAHATAN DAN CIPTAKAN PERDAMAIAN.”

“Ta-tapi bagaimana cara menggunakannya ?”

“BELAJARLAH SENDIRI PUTRAKU, KAMU HANYA BUTUH 10 TAHUN MENGUASAI SEMUA KEKUATAN PENUH DARI KAMI.”

“Se-sepuluh tahun ?”

“IYAAAA !”

“Ba-baiklah.”

“SAYA HARUS PERGI SEKARANG.”

“Tunggu… apakah kita akan bertemu lagi ?”

“TIDAK ! SETELAH KAMI MEMBERIKAN KEKUATAN PADA PUTRA KAMI, MAKA KAMI AKAN MUSNAH…”

“HAAAAA ?”

“KAMI DULU SAMA SEPERTIMU, TUBUH KAMI SUDAH HANCUR TERSISA ROH KAMI YANG MENUNGGU SAMPAI PUTRA KAMI MENERUSKAN KEKUATAN INI.”

“Kami ?”

“YA ANAKKU ! KEKUATAN YANG AKAN KAMU MILIKI BUKAN HANYA BERASAL DARI SAYA SAJA, MELAINKAN 3 DEWA TERLARANG LAINNYA. MEREKA HANYA MENITIPKAN KEKUATAN MEREKA KEPADA SAYA, KARENA MEREKA TELAH LEBIH DULU PERGI MENGHILANG MENGHADAP YANG KUASA”

“Terus ?”

“CUMA, KAMU HANYA MENGUASAI SATU KEKUATAN SAJA. MAKA KAMU DAPAT MELAWAN KEKUATAN KING OF UNDERWOLRD”

“Ba-baiklah”

“SAYA PERGI SEKARANG !” Wushhhhhhhh !

“Tungguuuuuuuuuu !” Percuma saja, semuanya kembali ke sedia kala. Tak ada gelombang angin yang besar di dalam sini.

Yusrin duduk menerungi semuanya.

Sebuah kekuatan ? Sejujurnya Yusrin masih ragu apakah dia harus percaya dengan semuanya. Karena ia rasakan dalam dirinya sama sekali tidak ada perubahan. Tidak seperti yang ia bayangkan, tiba-tiba saja mungkin tubuhnya menjadi besar dan kekar. Atau tidak, mungkin dia menjadi sebuah bentuk yang aneh seperti memiliki tanduk, atau mungkin berbentuk aneh.

Setelah menarik nafas, Yusrin tak ingin mengingat itu lagi. Yang harus ia lakukan adalah mencari jalan keluar dan mencoba untuk bertahan hidup.

.

.

Beberapa hari ini Yusrin hanya hidup sendiri dalam gua. Dia tidak menemukan jalan keluar, dan hidup hanya memakan sebuah buah berwarna merah.

Lalu –

Tiba-tiba Yusrin mencoba untuk memejamkan mata, karena dia juga masih belum pernah menggunakan kekuatan yang katanya sangat dahsyat itu. Yusrin lalu menarik nafas panjang, dan memikirkan jika dirinya bisa melakukan sesuatu.

Dari kedua tangan Yusrin terasa seperti adanya angin yang mengelilingi jari-jarinya.

Yusrin membuka mata, lalu mengarahkan jarinya pada pohon buah itu.

Zep ! Zep ! seketika angin yang keluar dari jarinya membentuk sebuah pisau lalu terbang ke arah pohon itu. Beberapa buah terjatuh dari pohonnya. Yusrin terkejut membelalakkan mata, tidak menyangka dia mempunyai kekuatan seperti ini.

Yusrin lalu mencobanya lagi.

Dua buah pisau yang terbuat dari gumpalan angin sudah melayang-layang di udara sesuai apa yang ada dalam pikiran Yusrin. Dua buah pisau lalu bergerak dengan posisi ujung lancip dan tajam ke depan. Semuanya di kendalikan oleh pikiran Yusrin.

Sekali gerakan jari. Kedua pisau itu terbang begitu cepat menuju ke pohon. ZEP ! ZEP ! pisau itu bergerak dengan cepat memotong beberapa tangkai pohon hingga terjatuh.



“YEAHHHHHHH !” Yusrin lalu teriak girang dan berlompat-lompat, hingga tak sadar tiba-tiba dari telapak kakinya mulai mengeluarkan angin yang membentuk sebuah lingkaran mengelilingi dari ujung jari hingga ke mata kaki.

Yusrin melompat untuk ke sekian kalinya. Namun yang sekarang, tubuhnya hanya melayang di udara tanpa menyentuh tanah.



“HAAAAAAA ! sa-saya bi-bisa terbang ?”
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd