Dalam lelahku, di waktu menjelang siang ini aku sendiri di dalam kamarku. Tak ada seorang pun dirumah ini yang menemaniku. Ingatanku kembali ke wanita itu, wanita yang selama ini telah hilang dari dalam hidupku. Wanita yang selama ini aku kagumi dan terpisah oleh jarak. Dan setelahnya aku bertemu karena waktu, namun kondisiku sekarang ini seudah tidak sama lagi dengan yang dulu. Tidak sama lagi dengan yang dia lihat dulu.
Aku duduk dihadapan komputer kamarku, rasa kantuk mulai merangkulku kembali. Namun rasa penasaranku masih menggelayut dipikiranku. Ku buka email om nico, dan tak kudapati percakapan. Rasa penasaran masih berada dalam otakku dan segera aku membuka sematpon KS, oh sial bahkan BBM dalam grupnya saja sepi walaupun sudah aku koneksikan dengan wifi dari sematponku. Aku menunggu sejenak, mungkin saja pesan-pesan percakapan mereka belum. Sembari menunggu aku mengambil kalung dengan cincin monel itu.
Kenapa? apakah kamu jawabannya? ucapku kepada kalung itu, segera aku simpan kembali kalung itu
Ingatanku kembali ketika malam tadi bertemu dengan bu dian. Entah kenapa selalu saja dia datang dalam kabut tebal diriku. Seakan dia tahu bagaimana aku membutuhkannya, seakan dia adalah angin yang mennghembuskan kabut-kabut itu. Wajah nan ayu dan cantik tampak selalu terpancar dari wajahnya, apalagi ketika dia bangun tadi pagi. Argh, sial kenapa ada wanita secantik itu? Aku mengira cantiknya hanya ketika diluar saja tapi tadi pagi, benar-benar gila melihat dia bangun saja sudah seperti berada di khayangan. Pikiranku terus berputar-putar di alun-alun otakku, dan ditengah-tengahnya selalu ada dia, bu dian.
Kuraih kembali sematponku, dan kuamati kotak berlayar yang canggih ini. Lama aku menunggu tak ada pesan masuk dalam grup bbm. Mungkin saja mereka sudah tidak berkomunikasi lagi. Kuletakan kembali sematpon KS dalam keadaan mati di tempat persembunyiannya. Apakah aku harus bertemu dengan kakekku untuk membicarakan semua ini? tapi sebelumnya aku ingin bertemu dengan mbak erlina, hanya itu pikiranku saat ini.
To : mbak erlina
Mbak, di kos?
Lama aku menunggu dan...
From : mbak erlina
Ndak, adikku sayang, ada apa?
To : mbak erlina
Pengen tanya-tanya ke mbak
From : mbak erlina
Ya, ke kos saja, kuncinya ada di ata pintu
To : mbak erlina
Ndak enak ah mbak, masa main nyelonong saja
From : mbak erlina
Ndak papa adikku sayang, sudah santai saja, okay
From : mbak erlina
Mbak kerja lagi, mpe ketemu dikos
Ku sentuh update status BBM di sematponku...
Status bu dian
I try
Aku hanya tersenyum dan menaikan bahuku tak mengerti apa maksud dari statusnya, tapi yang jelas itu bukan untuk aku. Segera kuletakan kembali sematponku dan bergegas untuk membersihkan tubuhku, berganti pakaian dan berangkat ke kos mbak erlina. Dengan si montok REVIA aku kembali mengarungi jalan daerahku. Laju motor yang tidak terlalu kencang namun bisa menyalip beberapa pengendara sepeda onthel. Hingga akhirnya aku sampai di kos mbak erlina, tampak sepi. Segera aku parkir motorku dan ku ambil kunci kosnya yang berada diatas pintu kosnya, tepatnya di ventilasi. Kulihat didala kamar kos yang luas ini, ada beberapa makanan ringan disana, segera aku lahap tanpa meminta ijin ke mbak erlina. Lama aku menunggu hingga akhirnya aku tertidur.
Pukul 17:00, aku terbangun dari tidurku dan tak kudapati mbak erlina berada dikamar kos. Mungkin pekerjaannya menumpuk sehingga pulang terlambat. Aku kekamar mandi sebentar, membuang air kecil, ufth lega rasanya. Ketika aku keluar kamar mandi kudapati mbak erlina sudah berada dibalik pintu kamarnya yang tertutup. Wajahnya tersenyum lebar memandangku, dijatuhkannya tas kecil yang menggantung dibahunya. Dibukanya lebar kedua tangannya seakan memanggilku untuk memeluknya.
weeeeeek.... ledekku sambil menjulurkan lidah
iiiih.... ucap mbak erlina kesal dan langsung saja melangkah cepat kearahku
Eh... mbak... mbak.... ucapku terkejut
Mbak erlina langsung saja berlutut di depanku, di bukanya dengan paksa celanaku. Tanpa menunggu lama, dedek arya yang mencium aroma seorang wanita langsung tegang dihadapan wajah ayu ini. tubuhnya masih berbaluk pakaian serba putih yang sedikit ketat dengan kerudung lebar yang masih menutupi kepalanya hingga lengan itu. Aku mendapat perlakuan seperti itu hanya diam saja, mematung karena dedek arya yang sekarang berkuasa atas diriku. Mulutnya terbuka, tanpa bantuan tangnnya dia mencoba memasukan dedek arya dimulutnya. Perlahan dedek arya masuk kedalam mulut mbak erlina, kedua tangan mbak erlina memeluk pinggulku. Walau tidak bisa masuk secara keseluruhan, tapi sungguh nikmat. Kepalanya maju mundur memanjakan dedek arya. Dengan mulut yang maju dan tersumpal dedek arya, matanya melirik keatasku dan menyipit menandakan dia tersenyum kepadaku.
Dalam posisi berdiri aku hanya menarik kaosku ke atas dengan tangan kiriku sedangkan tangan kananku memegang kepalanya dengan lembut mengikuti gerakan kepalanya. Kepalaku menengadah ke atas mencoba menikmati sensasi kuluman bibir indah ini. kutundukan kepalaku dan kupandang kepala berbalut kerudung ini, lidahnya sedang menjilat-jilat dedek arya yang tegang mengacung. Kadang kepalanya miring tepat berada dibawah batang dedek arya untuk mengulum dan menjilati buah zakar.
ughh... mbak... mmmm... desahku
suka ndak adikku sayang? ucapnya yang kemudian mengulumi buah zakar itu lagi dan aku hanya mengangguk pelan
mbak gerah, bukain baju mbak ucap mbak erlina dengan masih mengulumi buah zakar dedek arya
Mbak erlina kemudian beralih mengulum batang dedek arya dari depan, tangannya memeluk pinggulku. Perlahan aku menjatuhkan lututku, mulut mbak erlina tidak mau lepas dari batang dedek arya. perlahan pula mbak erlina mundur menyesuaikan batang dedek arya yang posisinya mulai merendah. Kedua tangannya kini menopang tubuh bagian depannya, posisinya seperti orang merangkak. Dengan sedikit membungkuk, aku mulai membuka kancing baju mbak erlina dengan bantuannya aku bisa membuka baju mbak erlina dengan mudah. Tampak tanktop ketat menempel di tubuhnya, segera ku membuka resleting rok yang dikenakannya. Dan... ugh pemandangan yang sangat indah sekali, ketika rok itu terbuka pemandangan berubah menjadi celana dalam yang sangat tipis dan menerawang. Kuelus-elus pantat mbak erlina dengan perlahan.
adikku sayang, kamu pengen apa mbak mau ucapnya dengan kepala berbalut kerudung dan lidah menjilati ujung dedek arya
diemut aja mbak, ufthhhhhh... ucapku terpotong
pas mbak pakai kerudung ya? Nakal deh, nanti pasti minta pake yang lain ucap mbak erlina yang malah membuat fantasiku berkembang
pengen apa bilang ya adikku sayang, mbak bakal bikin kamu puas lanjutnya
pengen erghhh.... ucapku
apa? Kok ndak jelas? ucapnya
mejuhin mbak ucapku sedikit keras
Cuma itu? jawab mbak erlina, dengan posisi mbak erlina menengadah ke atas melihatku sambil tersenyum sedangkan dedek arya mengacung-acung didepan mulutnya membuatku semakin terbak
mbak emutin dulu mbak, cepetaaaan ucaku sedikit manja
begini ya? ucapnya kemudian mengulum dedek arya
oh iya mbak, erghhhh.... bibir mbakhhh nikmhhhat sekali ough... yah... mmmmmhhh... ucapku sambil memegang kepala mbak erlina
Selang beberapa menit, aku mengangkat kepalanya. Kucium bibir mbak erlina, tanganku kemudian meremas susu indah yang lumayan besar itu. Ciuman kami semakin panas.
sayang, tubuh mbak adalah hadiahmu, kamu boleh melakukan samaumu, mbak tidak arghhh akan menolak, adikku sekarang adalah rajaku ouwhh.... desahnya
awmmmm.... mmmhhh.... kusumpal kembali mulut mbak erlina yang tampak semakin liar ini
Gelombang panas mengelilingi tubuh kami, seakan tak mau lepas. Rasa takut di malam tahun baru membuatku ketakutan seakan menuntut pembalasan. Tangan kananku meraba perut mbak erlina, dengan mulut masih berciuman. Tangan kananku menelusup ke balik celana dalam seksi milik mbak erlina. Jariku menemukan klitoris mbak erlina dan mulai memainkannya. Desahan yang terhambat keluar dari bibir mbak erlina. Tangan kiriku perlahan mendorong tubuh mbak erlina, seakan dia tahu apa yang ingin aku lakukan. Dengan pelan mbak erlina melepaskan ciuman dan mundur hingga terduduk. Kedua pahanya tertutup sementara ketika aku melepas celana dalamnya setelahnya kedua paha putihnya terbuka memperlihatkan sebuah lubang tertutup yang dihiasi sedikit rambut. Kuturunkan kepalaku, dielusnya rambutku dengan tangan kanan mbak erlina sedangkan tangan kirinya menumpu tubuhnya.
ouwh... jilat terus... emmmhhh... adik yang nakal ssssshhhh... masukin jarinya sayang, mainkan sehhhhsukaaah ouwh... muhhh racaunya ketika lidahku bermain-main
iya sayang... erghhh dihhhsedothhh yah begituhhh mbakhhh sudahhhh kangennhhh ouwh... yah terushhh sshhhhhh emmmhhhh... kocok lebih keras lagihhh racaunya ketika bibirku menyedot-nyedot klitorisnya dengan kuat, dan kocokanku semakin liar ketika mbak erlina memintanya
Tangan kirinya sudah tidak mampu lagi menahan tubuhnya, tangan kanannya yang semula membantu tangan kirinya untuk menopang tubuhnya pun sudah tak mampu lagi. Tubuhnya ambruk kebelakang, tubuhnya menggelinjang bergerak tak karuan setiap kali permaina lidah dan jariku di vaginanya semakin liar.
Arghhh... adikkuhhh owhhh... mbakhhh mbakkkhhhh arghhh lebih cepat lagi sayangku... emmmmhhh ah ah ah ah... terushhh... sedikit lagi.... racaunya
Selang beberapa menit dari racauannya, tubuhnya terangkat keatas. Cairan hangat keluar dari dalam vaginanya. Tubuhnya yang masih melengking sekian menit kemudian kembali lagi ke lantai, nafasnya tersengal-sengal dan beberapa kali tubuhnya mengejang. Tanpa memberikan kesempatan kepada mbakku yang masih berkerudung ini, aku membalik tubunya. Dengan sedikit lemas mbak erlina mengikuti kemauanku dan berbalik, tubuhnya kemudian berposisi menungging. Ku pegang kedua pantat yang besar dan bahenol ini serta meremasnya dengan sangat kuat. Remasan seperti menggenggam dan menarik kedua pantatnya kesamping sehingga anus dan vaginanya bisa aku lihat. Tak tertarik aku dengan anus, vaginanya lah yang diinginkan dedek arya sekaran. Tanpa ku pegang insting dedekrya seakan tahu ada tempat indah didepannya, tempat dimana dia bisa berenang didalamnya. Kudorong perlahan dan masuk secara pelaaaaaaan.
ouwh... mbak sempit sekali... aku suka sekalihhhh erghhh.... desahku sambil memandang batang dedek arya masuk kedalam vagina mbak erlina
Erghh... pelan adekku sayang eghhh... pelan sudah lama ndak kamu pakai erghhh... jangan digoyang biarkan memek mbak temu kangen dulu, mbak benar-benar kangen sama kontol kamu sayang racaunya ketika semua dedek arya sudah masuk ke dalam vagina sempit mbak erlina
kangen? godaku
erghhh... ya jelas dong sayang, kan kontol kamu yang ngrobek punya mbak, jangan digoyang dulu... benar-benar keenakan memek mbak kalau dimasuki kontol kamu ucap mbak erlina
terus gini saja mbak? Mending adik kamu yang nakal ini main sabun di kamar mandi saja ah, arya cabut ya godaku
iiiiih... nyebelin, tunggu dulu... sakit tau dimasuki sama kontol kamu yang gede ini... biarin melar dulu punya mbak ucap mbak erlina
iya mbak ku sayang ucapku sambil membungkukan badan, merebahkan tubuhku dipunggungnya, langsung saja kedua tanganku menelusup masuk dibalik tanktopnya, meremas susu mbak erlina dan memainkan putingnya
adeeeekkkk ughhh... kamu benar-benar nakal, kamu berathhhhh... ahhhh.... memek mbak kamu masuki kontol sekarang mbak disuruh nahan tubuh kamu erghhh... ucap mbak erlina
sssstttt... katanya mau nurut sama adek, kalau ndak nurut diperkosa sama adek lho, kaya gini bisikku pelan sambil menarik dan menghentakkan keras batang dedek arya di vaginanya
awhhh... nakal kamu sayang... iyahhh mbak nurut sama adek, digoyang pelan ucapnya
Aku mulai menggoyang pelan pinggulku, batang dedek arya mulai menyusuri liang vagina mbak elrina. Terasa sangat nikmat di dalam sana, lama aku tidak merasakannya semakin kencang saja vagina mbak erlina. Goyangan pinggulku semakin aku percepat seiring dengan darah yang mulai mendidih karena sensasi wanita berkerudung ini. Kepalanya mendongak keatas, desahan dan jeritan kecil terdengar dari bibirnya.
Ah ah ah ah... terus... buat memek mbak keenakan adekku ough... benar-benar kontol kamu nikmathh sek rghhhhh sekali.... terus sayang racaunya
memek mbak enak sempit sekali, ugh... aku pengen pejuhin dalamnya mbak racauku dengan podidi sekarang aku memegang pinggulnya
iya pejuhin mbak, lebih keras lagi buat kontol kamu puas sayanghhh.... arghhh racaunya
Dengan posisi sedikit membungkuk aku tarik kedua tangannya. Seperti halnya sedang mengendarai kuda, aku hujam keras-keras liang vagina mbak erlina. Beberapa menit berjalan, aku sedikit kelelahan dengan posisi ini. kuminta tubuhnya berbaring miring dan kuangkat kaki kenannya kemudian kuletakan di bahu kiriku. Kumasukan lagi batang dedek arya ke dalam vagina dan kutarik ke atas tank-top mbak erlina sehingga terlihatlah dua buah bukit ranum, sekal dan kencang. Aku mulai menggoyang wanita berkerudung ini semakin buas.
ugh... kontolku keenakan mbak, ya enak sekali arghhh... mantab sekali mbak racauku
terus sayang mbak sudah lama ndak kamu kasih, ah ah ah ah enaaaak ya terus buat memek mbak lecet teruss terus lebih keras lagi... arghh kontol kamu memang benar-benar amazing.. ough racaunya dengan tangan kanannya memegang tangan kirikku sedang tangan kirinya berada diatas kepalanya
akan aku buat mbak keenakan dengan kontol adik mbak ini racauku membalas mbak erlina yang kini matanya terpejam dengan bibir bawahnya digigit
iya sayang mmmmhhh... errrrghhhh... terus sayang teruuusss.... mmmhhhhh... ah ah ah balasnya menikmati setiap sodokan
memek mbak kok menyempit ugh enak mbak enak banget racauku
enak kan erghhh... enak dijepit memek mbak kanhhhh ahhhhh ahhhh ouwh.... terus sayanghhh arghhhh... balasnya meracau
Kini aku telentangkan tubuh wanita berkerudung ini, kubuka lebar pahanya. Inilah saatnya penuntasan, kuletakan tanganku disamping pinggulnya. Ku tenggelamkan kembali dedek arya ke dalam memek wanita berkerudung ini.
Argh... lebih dalam lagih emmmhhh... lebih keras racaunya dengan kedua tangan berada di atas kepalanya menambah keindahan busungan payudaranya.
lebih keras lagi lebih cepaaaaaaatttthhhhh arghhhhh... enaakkkkh bangethhhh oh owh owh ohhhhh racaunya semakin menggila
mbak, aku mau keluar... arghhh.... racauku diiringi goyangan pinggul yang semakin keras
mbak jugggg... ah.... terus lebih keras lagi mbak hampir sampai racaunya
Arghhhhhhhh......... teriaknya sedikit tertahan dengab tubuh melengking dan
Croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot
Aku terkulai lemas di atas tubuh mbak erlina, tubuh mbak erlina masih sedikit mengejang. Kurasakan empuk payudaranya di dadaku. Nafasnya tersengal-sengal, ku usap lembut kerudungnya dan kucium kening mbak erlina. Dengan mata yang terpejam, bibirnya masih saja bisa memperlihatkan senyuman kepadaku. Kupeluk tubuh wanita yang memberiku ketenangan dihari ini, kucium bibirnya dan dibalasnya hingga lelah menghilang dari tubuh kami. hingga akhirnya aku tinggalkan mbak erlina yang sedang beristirahat karena mungkin lelah, aku beranjak dan bersih-bersih. Setelah bersih-bersih aku keluar dari kamar mandi, ketika itu mbak erlina hanya mengenakan tank-topnya saja tanpa kerudung. Kami berciuman sebentar dan setelahnya mbak erlina masuk ke kamar mandi.
Aku menunggu diluar, dekat dengan jendela kamar kosnya. Dengan sebatang dunhill menyala di tangan kananku sedang tangan kiriku memegang sekaleng minuman bertuliskan W&A. Aku hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans yang aku kenakan tadi. Lama aku menunggu akhirnya mbak erlina keluar dari kamar mandi.
ngrokok teruuuuuuuuuuuus! Udah dirokok masih saja ngrokok ucap mbak erlina judes
iya deh tak matikan tapi nati kalau sudah tinggal filternya saja he he he ucapku
sama aja kaleee ucap mbak erlina
mbak, kok tadi tiba-tiba nubruk saja? Kengen berat sama adiknya ya? ucapku memandang mbak erlina yang mengenakan tank top putih serta celana pendek sepaha
iya dong, adik sich ndak pernah jenguk mbaknya hi hi hi ucap mbak erlina yang berjalan ke arah meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk
mbak tahu sendiri kan? ucapku santai
iya... iya... ucap mbak erlina
obat apaan itu mbak? ucapku
obat biar kamu ndak jadi bapak adikku sayang muachucap mbak erlina
Pil KB? ucapku
Lha boleh ndak? Atau kamu mau jadi bapak? ucap mbak erlina
yah jangan dong mbak ucapku memelas
makanya... glek glek glek ucap mbak erlina yang langsung menelan pil tersebut
tanggal merah kok berangkat mbak? ucapku
namanya juga rumah sakit, ndak ada liburnya kecuali kalau ada yang mau gantian shift ucap mbak erlina yang berdiri dan berjalan ke arahku, da kemudian duduk di bawahku
ndak enak ya kerja dirumah sakit, masa libur-libur berangkat? ucapku menggodanya
enak ndak enak ya enak, kan ada kamu yang ngenakin mbak hi hi hi goda mbak erlina, yang tak kuhiraukan karena pandanganku menjadi kosong
euy jangan melamum, mikirin apa? ucap mbak erlina menepuk pahaku
eh itu mbak... ucapku kemudian menceritakan mengenai di tukang, aspal dan juga pertemuan di malam tahun baru itu. Semua aku ceritakan secara detail hingga pertemuanku dengan bu dian
asyik tuh ketemu permaisurinya hi hi hi ucapnya
mbaaaaaaaaaak ucapku sambil memerosotkan tubuhku dan sekarang duduk bersebelahan dengan mbak erlina
hm... mbak komen masalah ceweknya nanti ya, tapi sebenarnya apa yang ingin kamu ketahui? ucap mbak erlina
tentang semuanya... ucapku
hmm... gumamnya kemudian menyandarkan kepalanya di bahu mereka
seperti yang kamu ketahui, tapi yang jelas semua yang aku ketahui tentang mereka sudah kamu ketahui. Komplotan mereka, korupsi uang negara, narkoba, dan pesta seks, bahkan aku tidak menyangka bahwa dua orang dari mereka akan menjadikan anak mereka sendiri sebagai pelayan mereka
hanya rekaman itu yang aku punya, dan ayahku hanya bercerita mengenai mereka tidak detail. Seperti yang sudah aku ceritakan kepadamu. Atau kamu ingin tahu si buku? ucap mbak erlina membuatku sedikit terkejut
eh... darimana mbak tahu mengenai si buku? ucapku terkejut
sudah... ndak papa ar, mbak sudah tahu mengenai komplotan mereka. mereka berjumlah lima orang, tapi salah satu dari mereka akan disingkirkan ucap mbak erlina santai
tapi darimana mbak tahu mengenai si buku? ucapku memaksa
dari percakapannya dengan anaknya ucapnya datar
eh... jadi mbak tahu kalau anak si buku adalah... ucapku terpotong
mbak ara, ara medita kan? ucap mbak erlina datar
Aku hanya mampu terdiam, tak dapat berkata-kata lagi.
selamatkan dia... ucapnya
eh...ucapku
mbak tahu ayahnya adalah komplotan mereka, tapi tidak seburuk mereka berempat. Mbak berterima kasih kalau salah satu dari mereka sudah mati, tinggal tiga lagi. Tapi mbak sarankan lebih baik kita pergi dari daerah ini, daripada kamu mati konyol. Semalam kamu hampir tertembak bagaimana kalau besok? ucap mbak erlina
tetap hidup...
apa mbak menaruh dendam kepada mbak ara? ucapku
tidak... dia juga baik sama mbak, dia yang memberikan pekerjaan kepada mbak. Lagipula si buku bukan penjahat sepenuhnya seperti mereka dan... ucapnya terpotong
sebenarnya aku tidak ingin menolongnya mbak... ucapku
eh... kenapa? ucapnya terkejut
karena si buku adalah orang yang hampir memperkosa ibuku waktu aku SMA dulu, tapi entah mengapa aku mau menolongnya ucapku
ehem... mbak erlina tersenyum kepadaku
itulah namanya ksatria sayangku, sekalipun dulu pernah tersakiti tapi tetap mau memaafkan ucapnya
eh... mbak bisa saja, aku arya buka ksatria balasku
adikku tambah ganteng deh kalau lagi serius gini hi hi hi ucapnya sambil mentowel pipiku
apaan sich mbak? Uh... ucapku judes
marah ni marah hi hi hi ucapnya
Dian bagaimana? lanjutnya
ya ndak bagaimana-bagaimana? Mbak cemburu kan? ucapku
ngapain coba cemburu, kan kamu sudah jadi adik mbak balasnya
kalau seandainya aku jadi sama cewek lain? ucapku
Ndak papa sayangku, mbak sudah punya alan, dan sekalipun dia pergi mbak juga tidak akan mengejar kamu. kamu sebagai adik mbak sudah membuat mbak bahagia. Tapi... ucap mbak erlina
tapi apa mbak? ucapku
tapi sebelum ini jadi punya dian, mbak mau mainan ini dulu ucapnya sambil memaksa membuka celanan jeansku
mbak... mbak eh ufthhhhhhhhhhhhhh... akhirnya aku kalah juga, dedek arya langsung dikulumnya dengan ganas, kakiku berselonjor ke depan dan tangan kananku mengelus-elus rambutnya
mbak pengen lagi? ucapku tapi dijawabnya dengan menggelengkan kepala, bibirnya masih asyik mempermainkan dedek arya
Dengan menahan nikmat, aku menyulut kembali batang dunhill. Sambil tangan kananku mengelus-elus kepala mbak erlina, aku merokok dan kubuang keluar jendela asapnya. Layaknya seorang raja yang di layani oleh selirnya. Kepala mbak erlina seakan-akan memompa dan memberikan servis terbaik dari mulutnya. kubuang sebatang dunhill yang telah berubah menjadi asap, tanganku kemudian berubah menjadi nakal dan mulai menelusup kedalam tank-top mbak erlina. Kumainkan puting susunya, hingga akhirnya aku meremasnya dengan sangat kuat
mbak, aku mau keluar... ucapku dan dibalasnya dengan pompa bibirnya yang lebih menggila lagi
Croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot
Tumpah ruah, semua peju di mulut mbak erlina. Tubuhku sedikit menjadi lemas, tanganku kutarik lagi dan mengelus-elus kepala mbak. Seakan-akan terasa sesuatu telah lepas dari tubuhku, keluar dengan penuh kenikmatan. Dengan telaten mbak erlina membersihkan semua sperma yang keluar dari dedek arya. sebagian telah ditelannya sedangkan yang bercecer di mulutnya dan dedek arya dibersihkannya.
Slurrrp.... mmm... pokoknya kalau kamu belum punya cewek, mbak harus dikasih jatah terus lho.. ucap mbak erlina sambil mengulum jarinya dan duduk disampingku
segitunya sih mbak? ucapku
ya, ini kan bentuk terima kasih mbak sekaligus pengabdian mbak kepada adikku yang jomblo dan selalu galau hi hi hi godanya
Kami terlibat obrolan-obrolan ringan, kupakai kembali celanaku dan baru aku ketahui kos mbak erlina sedang sepi dikarenakan semua penghuni kos pulang kampung pada tahun baru ini. lama kami mengobrol hingga malam menjelang, mbak erlina kemudian memakai gamis terusan dan keluar dari kamarnya untuk menyediakan makan malam bersama. Kulihat kerudung dan gamisnya tampak membuat dia begitu seksi, membuat aku semakin terbakar. Gamisnya jika aku lihat tampak sekali memperlihatkan lekuk tubuhnya, benar-benar sangat ketat gamis yang dikenakannya dan juga memperlihatkan tonjolan puting mbak erlina yang tidak tertutup oleh kerudung. Kulihat di dapur mbak erlina sedang meracik bumbu untuk dimasak, kudekati perlahan dan kupeluk dari belakang.
Aku pengen ngentot kamu lagi mbak... ucapku pelan
Hmmmm... iiih ngomongnya jorok adikku ini, dasar! Mbak tuh mau masak tahu! ucap mbak erlina, tanpa persetujuannya aku singkap gamis mbak erlina dan kulorotkan CD-nya
slurp... slurpp... ck ck ck ck ck... suara jilatanku dan kocokan jariku sudah meramaikan suasana sepi ini
Erghh... adeeek nakal banget, itu memek mbak diapain ughh... mbak mau masak... ughhhh... terus lebih keras lagi... masukin saja kontol kamu yang besar itu erghhh.... ucap mbak erlina yang sudah mulai terbakar, aku kemudian berdiri dan kupelorotkan celanaku, dan...
Ergh... terus... buat mbakmu keluar pejuhi mbak untuk ketiga kalinya ugh.... mmmhh... terus tersuh lebih keras lagih sayanghhhh adikku ngentot memek mbaknya... ughh... entot memek mbakmu terushh... racaunya semakin liar, kupeluk tubuhnya dan kugoyang lebih keras lagi dan lagi. Lama sekali aku menggoyang dengan kedua tangan mbak erlina yang semula memegang alat dapur dilepas semua.
mbak, ugh benar-benar nikmat.... ucapku
nikmathhh... ngentoti cewek berkerudung ya dek ughh... racaunya
iya mbak... ucapku semakin keras dan kuhentakan lebih keras lagi
owh dek, lebih keras emhhh... susu mbak jangan kamu anggurin sayang arghhh... racaunya yang kemudian tanganku meremas payudara mbak erlina
mbak seksi... ucapku
ergh ergh ergh... heem... mbak sengaja pakai gamis kekecilan biar kamu horny sayang, biar kamu tubruk mbak lagi, biar kamu entoti memek mbak lagi terus... lebih keras, mbak ingin lebih... lebih lagi ooooohhh... racaunya
mbak kelu.... egh egh eg hegh ar... ucapnya dengan tubuh sedikit mengejang
Aku rasakan kembali cairan hangat dari vagina mbak erlina, kubalikan tubuhnya dan ku sandarkan tubuhnya di meja dapur. Kuarahkan kembali dedek arya ke liang vagina mbak erlina.
agh... kamu benar-benar egh... kocok kontol kamu di memek mbakmu, ini oghh... kontol kamu merajam memek mbak aish erghh... terushhh... ucap mbak erlina, dimana vaginanya aku tusuk-tusuk dengan dedek arya
mbak sangat seksi, aku suka mbak kalau pakai gamis seksi ini argh enak sekali memek kamu mbak ucapku sambil terus menggoyang pinggulku
Egh egh egh egh... terus pejuhin mbak ergh... mbak sudah tidak bisa mengontrol tubuh mbak, tubuh mbak butuh kontol kamu owh... yah terus mbak hampir sampai lagi ucapnya yang membuatku semakin keras menggoyang pinggulku. Lama berselang...
pejuhku mau keluar mbak teriakku tertahan
keluarkan mbak juga hampir sampai, pejuhin mbak sayang balasnya
Crooot crooot croot crooot croot crooot croot crooot
Aku keluar dan begitu juga mbak erlina, tubuhnya mengejang bersama dengan tubuhku yang mengejang beberapa kali. kupeluk tubuhnya dan kucium bibirnya dengan sedikit elusan di kepalanya yang tertutup kerudung. Akhirnya setelah pertempuran sangat lama dengan posisi kesayanganku ini, aku bisa memuaskan seorang wanita berkerudung. Sensasi yang luar biasa bagiku. Aliran spermaku bercampur dengan aliran cairan hangat milik mbak erlina
Ugh... kamu paling bisa bikin mbak keluar... sudah adikku, nanti lagi... mbak masak dulu ya ucapnya
heem yang enak ya mbak... muach ucapku sambil mencium kepala bagian belakangnya
iya, tuh lihat paha sama gamis mbak jadi basah tuh, dasar nakal ucap mbak erlina
kapan-kapan tak basahi semuanya deh he he he ucapku
heem... boleh adikku hi hi hi ucapnya
Aku sudahi permainan ini dan bersih-bersih di kamar mandi kos mbak erlina. Selang beberapa saat kemudian kami makan bersama, tampak mesra memang walau kami buka sepasang kekasih. Lama kami bersama hingga akhirnya aku harus pulang, bagaimana tidak sebenarnya aku masih ingin disini namun karena mbak erlina mendapatkan sms kalau alan sedang menuju ke kos mbak erlina. Dan sekarang posisi masih di bandara ibu kota negara, hanya butuh kira-kira 60 menit untuk sampai di daerahku ini. mbak erlina kemudian membersihkan kamar sekaligus dapur, memasukan semua pakaian seksnya kedalam mesin cuci.
mbak aku pulang dulu ucapku sambil memeluknya dan mencium bibirnya
mmmhh... sudaaaaaaah... kapan-kapan lagi ya, nanti mbak bakal pakai pakaian kesukaanmu itu hi hi hi mucah... ucapnya sambil mengecup bibirku
Akhirnya aku pulang kerumah, rumah yang sepi tanpa ada penghuni dalam rumah. Segera aku ke kamar dan berbaring di tempat tidurku, ku raih telepon pintarku ini dan kutelepon ibu. (yang bercetak tebal adalah diah ayu pitaloka)
Ada apa sayang
lagi ngapain bu?
ini lagi kumpul bareng tante kamu.... jomblooooooooooooo... (terdengar teriakan tante ratna)
ih apaan sih itu tante! Bilangin ke tante bu, dasar pemain sinetron abal-abal he he he
eh apa kamu bilang? Aku hajar kamu kalau kesini (tiba-tiba suara berubah menjadi suara tante)
Sudah-sudah... bentar sayang
iya bu
ada apa? (suara tenang hening tidak ramai seperti sebelumnya)
tanya kabar ibu saja
kamu sendiri bagaimana? Apa yang terjadi?
begini bu... (aku kemudian menceritakan semua percakapan ayah dan kejadian yang menimpaku)
benarkah itu? Terus ibu dan yang lainnya harus bagaimana sayang?
aku juga masih bingung... (kemudian aku teringat liburan awal tahu)
Bagaimana kalau pada bulan kedua ibu dan keluarga besar liburan saja, tapi di awal ibu mengajak romo dulu biar tidak mencurigakan
iya benar juga tapi...
tapi kenapa bu?
ibu kangen sama anak ibu, kan rencananya masih lama, ibu mau ketemu sama anak ibu dulu ya, kayaknya ada banyak cerita
iiih ibu, manja deh, iya ibu pulang dulu saja ndak papa
arya juga kangen sama ibu
iya besok ibu pulang sayang, kamu jaga rumah ya
iya bu tuuuuuut
Akhirnya telepon terakhir dari ibu membuatku terlelap dalam lelahnya malam. Tak ada mimpi indah dimalam ini kecuali lelah dalam lelapku. Aku masih ingin tidur dan bermimpi indah tentang seorang wanita yang telah mencuri organ dalam tubuhku, entah mau dibawa kemana tapi yang jelas aku menginginkan dia untuk terus membawanya. Dian... dian... aku masih malu mengatakannya. Tiba-tiba saja timbul rasa bersalahku kepada dian entah kenapa wanita itu seakan-akan memiliki penawar untuk kegilaanku? Diaaaaan... dian... hufth.... zzzzz... zzzz...