Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG WEEKEND THRILLING (Update 27 Dec)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
WEEKEND THRILLING

PART 8


POV VINA

Grand Hyatt

23.58


“ Masuuukkiiiinn tiittiiiitt Looee Massss ke vegiiee Guuee….”, Mas Deni tetap asik menjilat-jilat lubang kenikmatan ku, efek obat perangsang dari Luna membuatku yang liar semakin liar enggak karuan.

Batang kenikmatan Mas Deni perlahan tapi pasti mulai memasuki lubang kenikmatanku. Dengan posisiku berbaring, selangkanganku kubuka lebar-lebar. Terasa sekali dinding lubang kenikmatan yang sudah basah bergesekan pelan-pelan dengan batang kenikmatan Mas Deni. Lubang kenikmatan ku terasa penuh diisi batang kenikmatan Mas Deni, gerak maju mundur pelan-pelan batang kenikmatan mulai terasa.

“ Oooouuuuggghhh…...ooooooouuuuuggghhhh…. oooooouuuggghhhhhh…. ssshhhhhhh…..”, desahan ku menikmati gesekan-gesekan pelan di rongga lubang kenikmatanku. Gerakan maju mundur Mas Deni masih pelan…., Mas Deni menikmati sensasi batang kenikmatannya serasa dipijat-pijat di dalam lubang kenikmatan yang semakin basah…, Mas Deni pun mendesah kecil.
Makin lama kecepagan maju mundur Mas Deni semakin cepat…., kita saling memandang, aku merasa wajahku penuh horny, begitupun juga kulihat wajah Mas Deni.
Selangkanganku kubuka lebar-lebar, kedua tangan Mas Deni menahan kedua kakiku agar selangkanganku tetap terbuka lebar, sambil Mas Deni menggerakan pantatnya maju mundur.


“ Aaaaahhhhh…… sssssshhhhhhhh…… ssssssshhhhhhh……. sshssshhhhhhh……. ssssssshhhhhhhhh…….. ooooouuuggghhhhh….. vvvaaaaginaa Loee Viiinn….”, Mas Deni menambah kecepatan maju mundur, batang kenikmatannya bergesekan semakin cepat dengan dinding lubang kenikmatanku.

“ Oooooouuuuuggghhhhh…………… ..ooooooouuuuuggghhhhh …...ooooooouuugghhhhhh…. ooooooouuuuugggghhh…. oooooouuuuuggggghhhhhhh….. ooooooouuuuuugggghhhhhhh….. oooooouuuuugggghhhh…. Oooooooouuuuugggghhhhhh…… yyyeesssss….. eeeennnaaaaggggsss…. Mmmmaasssss…..”, aku mendesah keras, lubang kenikmatan ku memijit-mijit terus batang kenikmatan Mas Deni……, serasa sampe mentok lubang kenikmatanku penuh.

Mas Deni dengan tempo yang sama gerak maju mundurnya, butiran-butiran kecil mulai keluar dari tubuhku, padahal ruangan ber AC cukup dingin awal kita masuk.

“ Plook...ploookk...plookk...ploookk.. plook.. plok...plok.. plokk… ploook plookk.. plookk.. plookk… plook… plookk… ploookk… plookk… ploookk…”, suara selangkangan kita saling beradu bergantian dengan suara desahan-desahan kita memenuhi ruangan kamar.
Dalam posisi terlentang, selangkangan terbuka lebar, kedua buah dadaku bergoyang-goyang kesana kemari mengikuti ritme hentakan-hentakan Mas Deni pada lubang kenikmatanku.

Mas Deni terlihat mulai keringetan, merubah posisi sedikit, posisi Mas Deni masih diatas tubuhku, merapatkan tubuhnya padaku, dada Mas Deni menekan buah dada, kami saling ciuman, pantat Mas Deni terus naik turun tanpa henti….
Suara desahan dan nafas kita menikmati persetubuhan penuh birahi ini saling bersaut-sautan…

Kita saling ‘deep kiss’, berpelukan, tubuh ditindih Mas Deni, tanpa memperlambat tempo gerak naik turun, batang kenikmatannya terus bergesekan dengan dinding lubang kenikmatanku.

“ Oooooouuuuggghhhhh…. ooooooouuuggghhhh…. sssshhhhh….. ssssshhhhhh….. oooooouuuuggghhhhh….. teeerrruuuuuusssss Maaass Deeennnn ….. eennaaaggggss……, “, lubang kenikmatanku terasa nikmat dipenuhi batang kenikmatan Mas Deni. Tubuh semakin basah oleh keringatku sendiri dan keringat Mas Deni.

Kira-kira kurang lebih 5 menit kemudian…., lubang kenikmatanku mulai terasa getaran-getaran ringan, serasa ingin orgasme…, batang kenikmatan Mas Deni masih keluar masuk lubang kenikmatanku dengan tempo yang sama…

“Ooooouuuuggghhhhh…. oooooouuuggghhhh…. oooooouuuuggggghhhhh….. sssssshhhhhh…. ssssshhhhhh….. ooooouuugghhh…. ooooouuuggghhhh…, harder…..harder… harderr…. Mas Deennnn…… ooooouuuggghhh…… oooooooouuuuggghhhhh….. Gue mooo kkeelluuuaarrr….”, suara desahan ku semakin keras terdengar di kamar ini, moga-moga tidak terdengan sampe keluar…

“ Sssshhhhhh….. ssssshhhhhh….. sssshhhhh….. ssssshhhhh…….”, suara desahan nafas Mas Deni sambil menekan-nekan lubang kenikmatan semakin keras, seolah-olah mengikuti permintaanku diujung orgasme.

Tiba-tiba seperti aliran setrum menyelubungi tubuh telanjangku…., lubang kenikmatanku bergetar semakin terasa…, hawa panas terasa ditubuhku.

“Ooooooouuuggghhh…..oooooooouuuuggghhhhhh…. oooooooouuugggghhhhhh…… Ooooooouuuuggghhhh…. ssssshhhhhhhh…… ssssssshhhhhhh….. ooooooouuuggghhh…. Maaaaaassszzzzz Deeeeennnnssss……. Iii ‘ mmmmm cooommmiiiiiiiiiinnggg…….”, ledakan orgasme terasa disekujur tubuhku.

“ Crrriiittt…..cccrrriittt...ccrrriittt..”, lubang kenikmatanku bergetar hebat, terasa keluar sedikit cairan… Sekujur tubuhku terasa aliran listrik menggetarkan tubuh, belum pernah rasanya orgasme sehebat ini pada awal-awal persetubuhan, biasanya rasa orgasme seperti ini terasa setelah 3- 4 kali orgasme…., sepertinya salah satu efek dari obat perangsang dari Luna.

Batang kenikmatan Mas Deni masih bergerak keluar masuk lubang kenikmatan ku tanpa memperdulikan ledakan orgasme yang ku alami.

“ Ooooouuuggghhh…. Maasss Deennn..!!! Stoopp bentaarr….”, protes ku., dan Mas Deni menarik batang kenikmatannya dari lubang kenikmatanku.., nafasku masih naik turun…, sensasi orgasme masih kurasakan…, tubuhku masih bergetar…

Mas Deni berbaring disampingku, batang kenikmatan terlihat mengkilat karena basah oleh cairan kita berdua dan masih berdiri tegak…., nafasku masih naik turun menikmati orgasme yang nikmat.

“Mas… tolong ambilin Gue minum doong…”, aku meminta kepada Mas Deni.
Dan Mas Deni menuju mini bar di kamar, dalam keadaan telanjang, batang kenikmatannya berdiri tegak bergoyang-goyang mengikuti gerak langkah Mas Deni.

Mas Deni menuangkan pada dua gelas berisi es batu ‘Ballantines’, dan kembali ke arah tempat tidur…, gelas langsung aku terima dan dalam sekali teguk aku habiskan, sensasi orgasme yang baru kurasakan membuat tubuh hangat dan ingin minum yang dingin-dingin.
Langsung aku sodorkan lagi gelas kosong ke Mas Deni untuk diisi Ballantines lagi…” Mas tolong isiin lagi dong, haus Gue….”.

“ Wadaaaww hauuss banget ya kayaknya Loe Vin…”, Mas Deni tersenyum sambil balik lagi ke mini bar, dan sambil membawa botol Ballantines ke arah tempat tidur, langsung mengisi gelas kosongku. Batang kenikmatan masih berdiri tegak.

Kuhabiskan lagi segelas Ballantines sekali teguk, aliran hawa panas mulai terasa lagi disekujur tubuhku, lubang kenikmatan mulai terasa lagi getaran-getaran lembut. Aku baru inget bahwa alkohol akan menambah efek lebih cepat pada obat perangsang yang dikasih Luna.


Woooooww….., horny tingkat tinggi lagi neh…, I don’t care…. I just want batang kenikmatan fuck My lubang kenikmatan.


Efek orgasme masih terasa di lubang kenikmatan ku, getaran-getaran lembut kenikmatan. Ku teguk Ballantines gelas kedua. Posisi Mas Deni berbaring di sampingku dengan batang kenikmatannya berdiri tegak mengkilap basah oleh cairan lubang kenikmatanku. Tampaknya Mas Deni belum mau ejakulasi, tanpa buang waktu, aku langsung mengambil posisi membungkuk di daerah batang kenikmatam Mas Deni..

“ Ssslluuuuurrrpppsssss….. sssslluuurrppsss… sssluuurrppssss…..”, mulutku penuh oleh batang kenikmatan, aku merasakan aroma cairan lubang kenikmatanku.. Gerak kepalaku naik turun, meng-oral Mas Deni…

“ Oooooouuugghhhh……. Shhhiiitttt Vinaaaa….diingiiiinnnnn……”, batang kenikmatan Mas Deni penuh dalam mulutku… dan sambil aku selingi dengan jilatan-jilatan., mulutku dingin sisa-sisa es Ballantines.
“ Ooooouuugghhhh….. hhhhhhhhhh……, eenaagg Viinnn….sepongaann Loee…”, kadang-kadang kantong semar Mas Deni aku kulum-kulum juga. Aku menjilat-jilat dari pangkal batang kenikmatan Mas Deni sampe ujung kepala..

“Sslluuuuurrpppssss….. ssslluuuuurrrppssss…. Ssslluuuurrrpppsssss…… sssssllluuuuurrpssss….”, suara bibirku bergesekan dengan batang kenikmatan Mas Deni yang basah. Batang kenikmatan Mas Deni memenuhi mulutku keluar masuk, dibarengin tanganku mengocok-ngocok sambil memijit batang kenikmatannya.

“Ooooouugghhhh…..oooouugghhh….tahaaann duluuu Vinaaaa…, bisaa jebboollhh tiitttiiit Gueeehhhh……..”, Mas Deni menahan orgasme pada saat kepala batang kenikmatannya aku kulum-kulum dan jilat-jilat. Mas Deni sangat menikmati batang olah mulutku pada batang kenikmatannya.

Mas Deni masih dalam posisi berbaring di tempat tidur, aku hentikan ‘lips service’ku. Aku mengambil posisi di atas Mas Deni, doing ‘Woman On Titit’.

“ Just enjoy Mas Den, I fuck your dick…”, sambil aku senyum nakal memandang Mas Deni, dengan posisi jongkok perlahan, tangan kananku memegang batang kenikmatan Mas Deni mengarahkan ke lubang kenikmatan ku.

“ Enjoy My dick…Viinn….!!!”, Mas Deni senyum dengan wajah horny….

“Bleesss….”, batang kenikmatan Mas Deni memenuhi lubang kenikmatanku dengan posisi ‘cowgirl’ diatas Mas Deni…., tebal dan keras terasa di dalam lubang kenikmatanku. Ku nikmati sejenak sensasinya tanpa bergerak sedikitpun.

“ Oooouugghh….!!”, Mas Deni mendesah pelan, dan juga merasakan lubang kenikmatankun mencekram batang kenikmatannya. Kedua tangan Mas Deni meremas-remas halus kedua bokongku.

Aku perlahan bergerak naik turun…, gesekan-gesekan batang kenikmatan Mas Deni terasa begitu nikmat pada dinding lubang kenikmatanku…, tempo naik turun ku semakin cepat…, kasurpun bergerat-gerak ringan mengikuti irama persetubuhan ini, aku bergerak liar diatas tubuh Mas Deni…, seperti ‘Cowgirl’ sedang memacu kudanya berlari.

“Oooooouuugghhhh….. oooouuugghhh…. Ooooouuugghhhh…… fuuuuucckkkz Viiiinn….”, desahan Mas Deni…

Desahan-desahan saling bersaut-sautan terdengar di kamar…

“ Oooooouuugggghhhhhhzzz….. Maaasszz Deenn…. Titiiitt….Loe enaaagsss..”, aku mendesah dan meracau enggak karuan.., suara ku terdengar keras, masa bodo kalo kedengeran dari kamar sebelah…, aku menikmati tubuh Mas Deni dari atas, kadang-kadang aku duduk diatas Mas Deni sambil melakukan gerakan memutar-mutar batang kenikmatn Mas Deni seperti gerakan mengulek sambel, heheheheheh. Aku bergerak liar bagai ‘cowgirl’ menunggangi kuda liar. Buah dadaku bergerak-gerak naik turun, mengikuti gerak tubuhku.

Kadang-kadang aku naikan tempo gerakanku di atas Mas Deni, batang kenikmatan Mas Deni terasa mentok di dalam lubang kenikmatan ku..
Tangan Mas Deni bergantian meremas-remas buah dadaku dengan bokongku. Semakin nikmat rasa.

“ Oooooouuggghhhh…..ooooouugghhhh…. Oooouuggghhhhh……eennnaaaagggss…. Mmmaaassszzzz…”, rambutku terus melambai-lambai mengikuti gerakan liar ku diatas tubuh Mas Deni.. Pentilku kadang-kadang dimain-mainkan oleh Mas Deni..
Efek obat perangsang dari Luna sepertinya menambah sensasi persetubuhanku dengan Mas Deni, belum pernah rasanya merasakan sensasi kenikmatan seperti ini.

Kurang lebih 5 menitan, kita masih dalam posisi WOT, tubuhku dan tubuh Mas Deni sudah basah kuyup dengan persetubuhan ini.

“ Fuuuuucckkk…..Viiinnn….., haardeerr…haardeerr…., I mmmmmm coommiiiiinnggg…….”, Mas Deni mau meledak sepertinya.

“ Yeeeesssss….ooooouuuggghhhh….. hhhhmmmmmm….., taahaaaannn bentar Maaasszzzz…., Gueeehh juugaaa maaauuu…”, terasa getaran-getaran kecil mulai terasa menjalar dari lubang kenikmatan sampai keseluruh tubuh ku. Aku semakin cepat gerak naik turun di atas tubuh Mas Deni…, lubang kenikmatan ku seperti memijat-mijat batang kenikmatan Mas Deni..

“Oooooouuuggghhhhh…….oooooouuggghhh…. Fuuucckkkzzz…… I mmmm cooommmiiiiiinnggg Viiiinnnns……”, Mas Deni mendesah keras…

“ Crroootttt……. Crrooootttt…..crrroooottt…”, terasa sperma hangat di dalam lubang kenikmatanku.

“ Aaaaaaarrrgghhhhhhh………. Ooooooouuuugghhhhhhhhhh…….”, dalam waktu hampir bersamaan, lubang kenikmatanku terasa bergetar keras, aliran-aliran listrik menjalar keras keseluruh tubuh. Lubang kenikmatan ku serasa ingin meledak.

“ Ooooooouuggghhhh….oooooooooouugghhhhh…..”, Mas Deni menikmati sensasi ejakulasi sambil melakukan gerakan-gerakan kecil mendorong tubuhnya menekan lubang kenikmatanku.

“Yeeeeeessssssszzzz…………ooooooouugghhhh….”, aku tak kalah menikmati ledakan orgasme hebat, mataku merem melek, terasa cairan lubang kenikmatan ku keluar banyak, bercampur dengan kehangatan sperma Mas Deni.

Masih dalam posisi di atas tubuh Mas Deni, kami berciuman sambil menikmati kenikamatan masing-masing. Tubuh kami basah berkeringat, nafas kami naik turun…

Kami ‘deep kiss’ sambil berpelukan cukup lama, sampai nafas normal kembali.
Batang kenikmatan Mas Deni mulai terasa mengecil di dalam lubang kenikmatanku. Kemudian aku cabut, aku berbaring di samping Mas Deni.., sperma Mas Deni tertarik keluar, terlihat aliran sperma keluar di bibir lubang kenikmatanku.

“ Thanks ya… Viinn… thats great..”, ucap Mas Deni, lantas kami saling ‘deep kiss’ lagi.
Dua tubuh tanpa sehelai benangpun berkeringat saling berpelukan, Kami berdua masih menikmati sensasi persetubuhan ini.

00.54 Sabtu dinihari.

Aku dan Mas Deni setelah membersihkan diri, langsung tidur, tanpa sehelai benangpun dibalik selimut. Tidur sambil berpelukan. Lubang kenikmatan ku, terasa getaran-getaran lembut yang membuat ku sedikit masih ‘horny’, efek obat perangsang ini amat dahsyat…, tapi rasa kantuk kita berdua mengalahkan ke horny-an ini. Ingin rasanya lubang kenikmatanku diaduk-aduk batang kenikmatan Mas Deni tanpa henti.

-bersambung-

Part 9
https://v1.semprot.com/threads/weekend-thrilling-baru-update.1351563/page-7
 
Terakhir diubah:
Bimabet
WEEKEND THRILLING

Part 2


My Apartment
13:47

Kubuka pintu apartement ku, sunyi...sepi..dengan menahan libido tinggi.., terasa kurang nyaman.. Apartement ku cukup besar dengan 2 kamar tidur, dan living room sedang plus 1 ruang kerja merangkap library.
Langsung ganti baju di kamar dan bersih-bersih, dengan menggunakan boxer dan tanktop kurebahkan tubuh di queen size bed. Kamar berjendela sangat lebar dengan kamar mandi dalam. Karena berjendela lebar maka segala aktifitas di dalam kamar terlihat jelas, tapi untungnya apartementku di lantai 20, paling hanya burung-burung liar yang bisa mengintip ke dalam., hehehehehe….
Biar nanti malam badanku segar, akhirnya akupun terlelap nyenyak.

16:09
Aku terbangun, woooow...lumayan 2 jaman tidur, jarang-jarang neh tidur siang, badan cukup fresh. Di layar HP terlihat ada notif WA dari Frida…,
^ Vin...entar yang jemput Loe, Mas Erick. Gue ada panggilan mendadak dari rumah sakit, kudu reparasi mulut orang…. C U ntar malem ya Vin..^

Lumayan masih 2 jam lagi sebelum dijemput, berenang ajah ah…

17.15
Dengan hanya berbalut kimono sutra panjang 10 cm diatas lutut, no CD n bra tentunya, aku memilih-milih baju yang akan aku gunakan pada birthday party Tasya nanti malam…
“Ting...tong…..”, bell apartementku berbunyi.. Siapa neh? Lantas aku nyalakan monitor CCTV di kamarku untuk melihat siapa yang datang. Haaaah…..Mas Erick? Kok udah jemput aku aja? Cepet amat….wong partynya aja baru nanti malam. Lantas aku buru-buru keluar kamar untuk membukakan pintu, tanpa sadar aku hanya menggunakan kimono mini ku saja.

Kubukakan pintu, terlihat Mas Ericknya Frida berpenampilan buat ke pesta.

“ Hello Vin….sorry ye kecepetan jemput Loe…”, langsung Mas Erick ngomong sambil berjalan masuk ke apartementku.

“ Iya neh Mas Erick….Vina belum siap neh...mandi aja belum….”, balas ku

“ Gue disuruh Frida jemput Loe, karena Doi ada operasi mendadak…”, ujar Mas Erick.., dengan sorot mata yang agak berbeda.., mungkin melihat penampilan ku dengan hanya kimono mini, paha putih mulus ku terlihat dan sedikit belahan dadaku juga.

Mas Erick berperawakan sedang, agak chubby…, mempunyai usaha bengkel mobil Eropa yang cukup sukses..

“Wooow….Vin...kimono Loe bikin gemess….”, Erick coba menggoda dengan mata penuh arti.

“Neh….makan tete Gue, Loe gemes sama isi kimononya Mas…!”, timpalku sedikit menggoda dengan membusungkan dada.

Aku sudah beberapa kali having sex dengan Mas Erick, pernah swinger dengan Mas Bima juga Frida, pernah threesome dengan Frida, malah pernah Frida minta tolong dengan ku untuk melayani Mas Erick disaat Frida not available…

Persahabatan kami sangat bebas dengan tetap menghormati masing-masing dan ‘no baper’. Suka bercanda seenaknya….

“Wah...nenen Gue mau banget , pengen nyusu aus neh..”, kata Mas Erick dengan gaya bercandanya..

“Haus Loe Mas? Ambil sendiri aja gih di kulkas, kan biasanya Loe ama Frida suka ngacak2 apartement Gue…, anggap aja rumah sendiri….. Gue mo mandi dulu ya Rick….”, aku mepersilahkan Mas Erick..

Erick menuju dapur dan langsung membuka kulkas.

“Temenin Gue minum dulu knapa bentar…, tamu ditinggalin gitu ajah….”, Mas Erick sambil melihat isi kulkas.

“Yeeeeee…., tamu kurangajar sa ena’ e’ dewe’....”, balasku..

“ Gue minta Corona nya ya Vin…, loe mo minum apa?, tawar Mas Erick..

“Weeits..Corona, udah pemanasan aja loe sebelum party… Ambilin segelas orange juice aja buat gue Rick..”, minta ku.

Tanpa sadar, dengan hanya berkimono mini, belahan dadaku dan pahaku sangat jelas terlihat, Mas Erick bersikap biasa aja, mungkin sudah pernah melihat tubuhku tanpa sehelai benangpun, tapi tetep matanya kadang suka melirik pada bagian tubuhku… Dasar mata lelaki..!!

“Laki loe Mas Bima lagi kemana Vin…?”, tanya Mas Erick menghampiriku duduk di sofa dan langsung memberikan gelas orange juice.

“ Lagi duty di KL Rick.., makanya tadi Gue minta tolong Frida jemput Gue sekalian…”, jawabku…, sambil meletakan gelas orange juice di meja. Mas Erick langsung menenggak sampai habis Corono Extranya.

Ku lihat gembungan di celana Mas Erick selangkanganya…, wooow...kayaknya ada mulai ‘turn on’..., lantas Mas Erick duduk di sampingku.
Tubuhku yang semi telanjang terpampang lebar, pasrah ajah deh…

Terlihat raut wajah Mas Erick mulai sedikit sange.., dalam hati gue ‘ni orang kagak boleh liat cewe sexy dikit dah..padahal sahabat cewenya sendiri..’.

“Rick...kenapa tuh selangkangan loe?”, tanyaku iseng, dan aku mulai agak tergoda juga melihat selangkangan Mas Erick yang ngembang, mungkin efek horny lama enggak bercinta mulai terasa, ada sedikit aliran-aliran listrik di selangkanganku…

“ Loe seh pakaian kayak gitu, Gue jadi horny neh….!”, ujar Mas Erick sambil tertawa kecil.

“Ah...dasar ye otak lelaki.., kagak boleh liat tete ama paha dikit ajah.., sama kelakuan loe sama Mas Bima….”, balas ku.

Lantas Mas Erick mulai merapat ke sisi sebelah kananku…,” Udah yuk Vin kita bersenang-senang bentar.., kan masih lama berangkatnya….”, Mas Erick menyeringai nakal..

Tangan kirinya langsung merangkul pundakku dan tangan kanannya mulai meraba-raba paha ku yang terbuka.

“Yeee...Rick.., tapi gue belum mandi neh…, terakhir tadi pagi sebelum berangkat kerja…”, balasku sambil rada merinding karena pahaku di raba-raba Mas Erick..

Dan level ke horny -an ku mulai naik.., dalam hati ‘ ooouugh..Gue butuh banget-banget penyaluran’.., lubang kenikmatanku mulai bereaksi dengan kedutan ringan.

Mas Erick sambil merangkulku mulai mencium-cium leherku…,dan pahaku mulai diusap-usap naik turun…, berkata.,” enggak apa-apa belum mandi….gua suka aroma badan Loe...Vin…”.

“Oooouughhh….Riickss...nakal loe ye..”, suara desahanku.., tanda level horny mulai naek.., aliran-aliran listrik kecil mulai menyebar dalam tubuhku..

Pipi dan leherku dikecup-kecup ringan.., hembusan nafas Mas Erick membuat geli leherku.., Mas Erick terlihat horny berat dari hembusan nafasnya.. Tangan Mas Erick mengraba-raba ringan paha ku dan mulai naik ke daerah selangkangan ku…, jari-jari Mas Erick mulai terasa di clitoris dengan gesek-gesekan ringan.

“Vina…! Loe enggak pake CD ya..?!!?”, Mas Erick sedikit terkejut saat jari-jarinya merasakan bulu-bulu halus di selangkanganku.., bulu-bulu selangkangan ku cukur pendek..agar tampak lebih manis saja..

Bibir lembutku menerima serangan bibir Mas Erick. Tangan kirinya meremas-remas payudaraku dibalik kimono…, jari-jari kanan bermain lembut di selangkanganku.., kadang-kadang clitorisku ditarik-tarik…

“Oooouughhhh…..hhhhh…..”, sedikit lenguhan ku…

Nafas kita berdua semakin berat, level ke horny an kita terus melambung…
Lidah Mas Erick mulai bermain di mulutku.., lidah ku pun menyambut lidah Mas Erick.., saling bersentuhan.., french kiss…
Lidah kami saling bersahut-sahutan…., suara kecupan-kecupan mulai terdengar…
“Smmmmooocchhh….ssmmmoocchhh...ssmmooocchhh…smmmooocchhhh…”
“Oooooouuugghhhhh…..”, desahan ku mulai menikmati permainan lidah Mas Erick….

Nafas Mas Erick mulai berat…, kedua tangannya sibuk pada posisinya masing-masing.
Clitorisku semakin basah, jari-jari kanan Mas Erick menggelitik lembut…
Tangan kirinya terus meremas buah dadaku, kurasakan pentil semakin mengeras tanda semakin horny.

“Oooouughhhh…..shhhhhh….., Rick….buka dulu bajumu.., biar enggak kusut..”, aku melepas bibir ku…, sambil meminta Mas Erick membuka bajunya biar enggak kusut…

Mas Erick langsung berdiri, dan membuka kemeja tangan panjang dan celana panjangya.. Badan lelaki gemuk dengan hanya ber CD saja berdiri di depan ku, terlihat tonjolan di balik CD…
Dengan masih duduk di sofa, Mas Erick berdiri di depan ku dengan tatapan meminta… Aku raba-raba bagian CD yang menonjol…, pelan-pelan ku kocok-kocok batang kenikmatannya yang masih berbalut CD sambil aku menatap mata Mas Erick dengan tatapan binal…

Mas Erick menarik kimonoku…, dan tubuhku telanjang sempurna…, puting payudaraku mengeras.., lubang kenikmatanku mulai agak basah.. Aku pelorotkan CD Mas Erick…..dan...bebas lah batang kenikmatan Mas Erick berdiri tegak.., tidak terlalu panjang.., tapi diameternya besar.., gemuk.., kurasa lebih lebar diameternya daripada punya Mas Bima.., tapi lebih pendek..
Batang kenikmatan hitam…, berurat-urat….
Langsung kumasukkan ke mulutku…
Woooow…, mulutku hampir enggak muat oleh batang kenikmatan gemuk ini., mulutku terbuka lebaarr…..

Kedua tangan Mas Erick meremas-remas kedua payudaraku… Kepala maju mundur dengan mulut penuh dengan batang kenikmatan Mas Erick.., diselingin ku jilat-jilat batang kenikmatannya, dari pangkal batang kenikmatan sampai kepala batang kenikmatan….,” Slllluuurrppp...sllluuurppss….sluuurrpss….”.

Dengan variasi kocokan dan kuluman pada batang kenikmatan Mas Erick, terlihat sangat menikmatinya.., kadang-kadang matanya merem melek.

“Shhhhhhhh…..eeennnaaaaaggg….Viiinnssss...sedotan loe…”, Mas Erick menikmati oral sambil matanya merem melek….

“Slllluuuurppsss….. sssllluuurpss...slluuurpss…”, seolah-olah aku menikmati es krim…

“Aaaaaahhhh….fuck you Vin….sshhhhh……”, batang kenikmatan Mas Erick semakin keras dalam mulutku...dan tangan Mas Erick semakin keras memainkan payudaraku.

“Slllluuuurrrppppsssss….sllluuurrrppsss…...ssllluuuurrppsss….ssslluuuurrppssss…”, kusedot-sedot dan jilat-jilat barang kenikmatan Mas Erick…, sambil melihat ke muka Mas Erick, tampak menikmati sekali ‘my lower service’.

“ Ooooouugghh….., cukup Vin...sedotan loe manteb...entar gue cepet ngecret…”, tiba-tiba Mas Erick mencabut batang kenikmatannya dari mulutku…

Mas Erick langsung jongkok di hadapanku, posisiku masih tetap duduk di sofa. Kedua kakiku dipegang Mas Erick dan langsung dibuka, Mas Erick sepertinya mau menggarap selangkanganku dengan lidahnya..

“ Oooouughhh….ssshhh….”, lubang kenikmatanku langsung dijilat-jilat Mas Erick, lidah-lidah Mas Erick seperti menari-nari, cairan lubang kenikmatanku semakin banyak keluar..

“Sluuurrpppss….sluuurrppss...ssluuurrrpsss….”, lidah Mas Erick manari-nari.., menjilat dan kadang-kadang menyedot clitorisku…

“ Iiiissshhhh…..oooouughhh…. Yessss Maaasss….. Ooooouuugghh…” , kedua tangan sambil meremas-remas buah dadaku…

“ Sllluuuurrrpppsssss.. Sluuuurrpppsss….slluuurrrppssss…..sslluuuurrpppssss….”, cairan lubang kenikmatanku bercampur dengan air liur Mas Erick.

“ Ssshhhhhh…… Ooooouuugghhh…… teeerruuuusss Maaass jilaatt clit Vinaaa…. ooooouuugghh…” , sambil merem melek menikmati ‘ oral service’ Kekasih Frida sahabatku.

“ Sllluuurrppssss…. sllluuurrpppsss…..sslllluuurrpppssss…..”, lubang kenikmatanku semakin banjir..

Mas Erick menyudahi ‘oral service’ pada lubang kenikmatanku, langsung berdiri dan menggeser posisi tubuhku menjadi terlentang pada sofa.

“Vin….udah enggak kuat neh, Gue masukin ya….?”, tampang Mas Erick terlihat horny berat bertanya. Aku hanya mengangguk kecil.., mungkin kalo dilihat di depan kaca tampang juga horny berat.., balada lubang kenikmatan sudah lama enggak disodok-sodok.

Batang kenikmatan berdiameter cukup besar berdiri menjulang tegak, urat-uratnya terlihat jelas dengan kepala jamur yang besar siap menembus lubang kenikmatanku. Lubang kenikmatanku ser-seran rasanya dan harap-harap cemas untuk disodok-sodok batang kenikmatan Mas Erick.
Posisi kakiku masih terbuka lebar, siap untuk menerima batang kenikmatan Mas Erick..
Sambil mengocok-ngocok sendiri batang kenikmatannya, Mas Erick mengambil posisi, batang kenikmatannya mengarah ke lubang kenikmatanku.., kepala jamurnya ditempel pelan-pelan, Mas Erick mengoyang dengan gerakan memutar batang kemaluan dengan tangannya, menggesek-gesek clitoriaku…
“ Shhhhhhhh…..sshhh…….”, lenguhan pelanku.
Batang kenikmatan Mas Erick perlahan tapi pasti mulai masuk ke dalam lubang kenikmatanku.. Seakan gerakan ‘slow motion’...., dinding lubang kenikmatanku mulai merasakan benda keras memasukinya…..
“Oooooooouuuuggghhhhh……”, nikmatnya terasa.

Batang kenikmatan Mas Erick semakin masuk menembus lubang kenikmatanku dan akhir terasa mentok sampai rahimku.., Mas Erick diam sejenak seperti ingin menikmati remasan lubang kenikmatan pada batang andalannya…

“ Oooouughhh….., Vin….memek Loe salah satu rasanya paling enak dari sekian banyak memek yang pernah Gue pake……”, ujar Mas Erick sambil tersenyum nakal..
“ Sialaaaann…..’make’... emangnya Gue barang maen dipake...pake ajah….. Sembarangan Loe yee Mas…”, protesku atas kata-kata asal Mas Erick dengan posisiku ngangkang dengan batang kenikmatan Mas Erick di dalamnya.

“Udah cepeeeettt….make Guenya Mas…..!!!”, lanjutku asal juga….

Mas Erick mulai gerak maju mundur pelan-pelan…, gesekan-gesekan nikmat terasa pada lubang kenikmatanku…, makin lama gerakkan maju mundur Mas Erick semakin cepat dan tekanan-tekanan pada lubang kenikmatanku semakin keras…

“Plok...plok..plok...plok...plok..plok...plok...plok...plok...plok...plok...plok...plok….plok...plok...plok...plok….plok...plok….plok...plol….plok…..plok….”, suara selangkanganku beradu dengan selangkangan Mas Erick…

“Sssssshhhhhh…..oooouuugghhhh…..ooooooouuugghhhh….yeeeessss Riicckksss….”, desahanku kenikmatan….

“ Ssssssssshhhhhh…..sssssshhhh…..sssssssshhhhhh….., Viiiinns…..jepiiitt...teerrruusssshhh kontol Guee….., gilaaaa….eenaaakkk...Vins…”, racau Mas Erick tanpa mengurangi kecepatan gerak maju mundur, tangan kanan sambil meremas payudara kiriku…. Nafas Mas Erick terdengar mulai berat…, gerak maju mundurnya seolah tak mau berhenti, batang kenikmatannya terus bergesekan dengan dinding lubang kenikmatanku.

Selangkanganku terbuka lebar dalam posisi rebahan di sofa, kedua kakiku dipegang Mas Erick sehingga mengangkang lebar. Aku meracau kenikmatan, mataku merem melek.
“Ssshhhhhhh…..ooooouuugghh….. Oooooouuuuugghhhh….. ooooooouuuuggghhhhh……”, lubang kenikmatanku menikmati sodokan-sodokan batang kenikmatan Mas Erick…, tanpa mengurangi tempo, butiran-butiran keringat mulai keluar dari tubuhku, begitupun kulihat dengan Mas Erick…, padahal suhu ruangan masih terasa dingin…

Lubang kenikmatanku mulai terasa akan meledak….., “ Ooooouuuuggghhhh…...teerruussss Ricckksss….. Gue eeennnaaaaggsss…..ooooouuuggghhhh….. Mau meledak vegie Gue…..sssshhhhhh….. yeeesssss…”. Diriku menikmati persetubuhan ini, kedutan-kedutan kecil mulai terasa di lubang kenikmatanku…..

“Oooooouuuuughhhhh…….”, diriku mendesah panjang dan berat.., “ yyeeeeessssss….Riicckkk….”, tanganku menekan bokong Mas Erick, menekan selangkanganku.., lubang kenikmatanku meledak rasanya., sudah sekian lama tidak orgasme.., batang kenikmatan Mas Erick masih mengganjal lubang kenikmatanku…
Nafasku dan Mas Erick terasa berat… Untuk beberapa saat kita berhenti sejenak dengan kedua kelamin masih bersatu.

“ Giillaaaa….enak banget Rick.., dah lama kagak orgasme Gue…”, sambil tetap menekan bokong Mas Erick pada selangkanganku.

“ Kasian dech Loe Vin…..”, Mas Erick tersenyum mengejek, sambil mencabut batang kenikmatannya..

“Oooouughh…”, desah pelanku ketika batang kenikmatan Mas Erick menggesek dinding lubang kenikmatanku keluar.
Dengan merubah posisi, tanganku bertumpu pada sandaran sofa dan kedua lututku bertumpu pada sofa, Aku siap dengan posisi doggy untuk menerima kembali batang kenikmatan Mas Erick..

Sambil mengocok-ngocok sendiri batang kenikmatannya, Mas Erick mengarahkannya ke lubang kenikmatanku. Pantatku diremasnya, pelan tapi pasti kurasakan batang kenikmatan Mas Erick menempel pada bibir lubang kenikmatanku., Mas Erick mendorong badannya pelan, batang kenikmatannya mulai menembus pelan lubang kenikmatanku., terasa geli-geli apalagi setelah orgasme..

“ Ooouuugghh….”, ku mendesah pelan merasakan batang kenikmatan Mas Erick mentok sampai rahimku. Mas Erick berhenti sejenak sambil meremas-remas pantat bahenolku..

“ Annjrriittt…..memek Loe makin enak aja Vin..., Mas Bima pasti keenakan bangets… Gue aja ketagihan neh..”, kata Mas Bima.

“ Berarti enakan vegie Gue dong daripada vegienya Frida…”, balasku asal..
“Gue bilangin Frida ye Mas, Loe dah engga doyan ama vegienya….”, godaku..

“ Eeeeehhhh….bukan gitu Vin…, tiap cewe memeknya punya rasa sendiri-sendiri….”, balas Mas Erick dengan nada panik dikit.., Mas Erick mulai bergerak maju mundur pelan..

“Oooouuughhhh…”, desahku mulai merasakan gesekan-gesekan pelan di lubang kenikmatan..

“ Memek Frida lah yang paling top buat Gue sekarang… Mungkin pake cinta kali ye..”, tegas Mas Erick…, sambil gerak maju mundur semakin cepat..

“ Yeeeesss Vin….enak biinnghiiittsss memek Loe… Oooouuuuggghhh…..”, racau Mas Erick.

“Ssshhhh…...jaaanggaaannss baanyaaak...mmmmmpphhhs… omooonggs Maaasszz… Oooouuughhhh….niikssmaaatiin ajjaaaahh meeemmmeekkss Guee...ssshhhhhhh…”, jawabku asal, Mas Erick semakin bergerak cepat maju mundur…

Plok...plok..plok...plok...plok..plok...plok...plok...plok...plok...plok...plok...plok….plok...plok...plok...plok….plok...plok….plok...plol….plok…..plok….”, suara pantatku beradu dengan selangkangan Mas Erick..

Keringatku mulai bercucuran, tangan Mas Erick pindah meremas-remas kedua payudaraku sambil agak membungkuk. Batang kenikmatan Mas Erick terasa nikmat di dalam lubang kenikmatanku.., bertambah nikmat dengan remas-remasan di payudaraku..

“ Oooooouuugghhh….ooooouugghhhh...oooouuugghhhh… Sssssshhhh…….”, racauku tak karuan menikmati persetubuhan ini..

“ Eeeerrrrggghhh….meeemeekk Loe eeennnaaakss Viiiinss… Gue kaaggaaakk kuuuaaaat neehhh…”, gerak maju mundur Mas Erick semakin cepat.., terasa batang kenikmatannya semakin membesar mendesak diding lubang kenikmatanku, tanda sebentar lagi akan meledak..

“Yeeesss ...tteeerrruussss Maaass, Guee jugaaa mo keluaaarr…”, lubang kenikmatanku semakin nikmat bekedut-kedut…

“ Ooooooouuuugghhh….. I’m coommmiiiiing Viiiin….., keluarin di mana neh…”, teriak Mas Erick bergerak maju mundur dengan kecepatan tinggi…, kita berdua bermandikan keringat.

“ Sssssshhhh…...di dalem aja Maaaasss….. I’m coomiiiinggg toooo…..”, dinding lubang kenikmatanku semakin ser-seran…

“ Crrrooooottt….crrooottt...crrrrooottt…”, sperma Mas Erick terasa hangat keluar di dalam lubang kenikmatanku..

“Ooooooouuuuuggghhhh….aannjjrriiiitttt…..”, Mas Erick mendesak kenikmatan…, batang kenikmatannya terasa berkedut-kedut di dalam, beberapa detik kemudian meledaklah lubang kenikmatanku….

“Ooooooouuuuuuuggghhhh….”, diriku mendesah panjang.., nikmatnya sampai ke ubun-ubun.., nikmat merasakan sperma menyembur lubang kenikmatanku.., sperma Mas Erick memenuhi lubang kenikmatanku. Enaknya punya sahabat dokter kandungan, Dr.Luna, setiap bulan aku disuntik KB olehnya, begitupun ke 3 sahabatku.., maklum ‘sex addict’ , enggak nikmat kalo orgasme enggak pake disemprot sperma..

Mas Erick masih memelukku dengan posisi doggy, batang kenikmatannya pelan-pelan mengecil di dalam lubang kenikmatanku.
Terasa tetesan sperma mulai keluar di bibir lubang kenikmatanku.

Mas Erick mencabut batang kenikmatannya, dan Kami berdua dengan nafas masih berat duduk bersandar di sofa..

“Duuuuhhh...memek Loe makin enak aja Vin… Kapan ya Kita terakhir ‘ngencuk’....?, dengan bahasa asalnya Mas Erick sambil mengelus-ekus pahaku.

-bersambung-

Part 3
https://v1.semprot.com/threads/weekend-thrilling.1351563/post-1902035308
Keren banget ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd