Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah Agung akhirnya akan bersanding dengan Sari ???


  • Total voters
    252
  • Poll closed .
lanjutan part 5



"Baiklah rud, bapak rasa ini cuma masalah salah paham biasa, yang lain kali peristiwa seperti ini bisa sering terjadi jadi bapak harap kamu lebih bijaksana untuk mengendalikan perasaanmu. Dan untuk kamu gung, pelajaran seperti ini bisa kamu ambil supaya ke depan bisa lebih hati hati bersikap meskipun itu pada temanmu sekalipun, kau pun harus bisa menjaga tindak yang mungkin bisa berakibat fitnah" ujar pak rt menasehati.

"Baik pak...trimakasih atas nasehatnya mudah mudahan saya bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian ini" jawab agung, lalu pada rudi dia berkata "Maafkan aku rud, mungkin aku memang salah tak seharusnya aku merepotkan istrimu untuk membuatkan lauk nasi buat kami"

"Maafkan aku juga gung mungkin aku terlalu berprasangka padamu" ucap rudi lembut dan pelan namun serasa menusuk ke dalam relung hati agung.

Di saksikan petinggi di lingkungan tersebut dan beberapa warga yang merupakan tetangga anak anak muda itu , keduanya serempak saling berjabat tangan.

"Pukulanmu masih sangat keras rud, kepalaku masih pening karenanya" ucap agung bercanda.

"Pukulanmu juga gung, perutku rasanya seperti di aduk aduk sampai sekarang hehehe" balas rudi, yang membuat mereka semua tersenyum lega.

Sejenak kemudian satu persatu tetangga saling undur diri ke rumah masing masing karena memang sebenarnya saat terdengar jeritan dari Sari, mereka sedang beraktivitas bersama keluarganya masing masing sehingga karenanya mereka berhamburan meninggalkan aktivitas mereka.

Sejenak kemudian agung dan rudi masih bercakap cakap dengan pak rt yang kemudian juga pamit undur diri, begitu juga agung yang buru buru pamit ketika rudi mengatakan bahwa dia masih harus berangkat ke pabrik untuk jaga malam.

Dengan langkah gontay agung, menerobos pagar hidup yang membatasi pekarangan rumahnya dengan jalan di depan rumah rudi.

Namun saat hendak memasuki rumahnya, agung terkejut saat buliknya sudah menyambutnya di depan pintu.

"Gimana urusannya sudah beres?" tanya Sari tak sabar, sementara agung hanya mengangguk pelan.

"Gara gara monyet bungkik brengsek itu yang jadi sengkuni" kata agung menggerutu.

"Monyet bungkik siapa seh"

"Siapa lagi klo bukan suamimu itu, dimana dia aku akan mencekiknya sampai modar sekalian" ujar agung sembari bergegas masuk ke dalam rumah dengan tangan terkepal.

"Sabar..sabar.. jangan berbuat aneh aneh lagi sayank..." ujar Sari sambil memegangi tangan agung untuk menahannya.

Namun secara refleks, agung mengibaskannya hingga pegangan tangan sari lepas, bahkan agung makin emosi ketika melihat om anto nya itu tampak asik menikmati makanan yang di bawa Sari, dengan cueknya.

"Hei lutung jelek...puas yah setelah menebar fitnah, lalu enak enakan mbadok" ujar agung keras sambil menunjuk nunjuk hidung om nya yang setengah lumpuh itu.

Agung makin kalap ketika Anto sama sekali tak memberikan respon namun terus asek mengunyah makanannya yang membuat agung murka lalu merebut makanan nagasari dari tangan anto lalu di jejalkan ke mulut anto dengan kerasnya.

Sari hanya bisa menangis tersedu melihat hal itu, lalu buru buru berlari memegangi dan menarik tubuh agung yang hendak mencekik leher anto yang hanya diam tanpa berucap apapun meski matanya meneteskan air mata.

Hampir hampir Sari kembali menjerit untuk kedua kalinya andai saja agung tak segera melepaskan tangannya dari leher anto yang hanya pasrah itu.

Sari makin menangis pilu sambil mendekap tubuh agung dari belakang, yang bergetar karena emosi yang teramat sangat.

"Jangan lakukan kebodohan sayank pless..." bisik sari dalam isak tangisnya.

"Biarlah ku bunuh saja orang tak berguna ini..." ujar agung keras.

"Klo kau lakukan itu, kau harus melakukannya padaku" balas sari tak kalah keras yang membuat agung diam dan tertegun.

"Bagaimanapun dia adalah suamiku yang aku tak rela jika kau perlakukan semena mena" lanjut sari dengan nada masih cukup keras.

Agung terdiam terhenyak seakan di hempas gelombang yang membuatnya tenggelam, dan sesaat kemudian termenung merenungi semua hal yang membuatnya merasa teriris iris.

Agung pun bukannya tidak bisa berpikir bening, bagaimanapun juga dia tidak akan mungkin bersungguh sungguh untuk mencekik leher om nya, namun melihat efek perbuatan om nya yang membuat asih jadi hancur lebur dengan muka lebam benjol sana sini, rasa rasanya rasa emosinya jadi sulit di kendalikan.

Perlahan kemudian agung melepas tangan sari yang mendekapnya lalu berjalan pergi keluar rumah tanpa ucap apapun.

Dalam pada itu Bowo yang memacu motornya cukup kencang di jalanan yang tak terlalu ramai sudah memasuki wilayah kabupatennya, terus melajukan motor jantannya ke arah yang berlawanan dengan jalan ke arah rumahnya, saat sampai di tugu pertigaan depan pasar JM.

Namun tak terlalu lama kemudian sampailah pemuda berparas tampan itu di sebuah rumah joglo yang seluruhnya terbuat dari kayu jati yang di vernis bermodel gaya lama.

Setelah mengetuk pintu yang segera di buka dari dalam, pemuda itu bergegas masuk tanpa berucap apapun lagi.

Dengan wajah terlihat lesu dengan sisa darah masih menempel di sekitar hidungnya meski telah kering, pemuda itu langsung menghempaskan tubuhnya di kursi yang juga terbuat dari kayu jati.

"Kau gagal lagi?" tanya pria yang sudah termasuk sepuh, pemilik rumah itu.

"Iya mbah..." jawab bowo lesu.

"Sebaiknya lupakan gadis itu, le dia bukan jodohmu"

"Tapi mbah setidaknya aku harus mendapatkan sesuatu darinya mbah, aku ga mau di permalukan seperti ini" ujar bowo mengeluh

Apalagi di benak pemuda yang sudah menginjak usia 27 th selalu terbayang wajah cantik yang terus saja tersenyum manis padanya, membuatnya seakan semakin tergila gila.

"Sebenarnya yang kuberi kemarin itu sudah cukup ampuh le, tapi entahlah apanya yang kurang hingga berulang kali kau slalu mengeluh tak mendapatkan apapun yang kau maui"

"Gimana lagi mbah, kenyataannya begitu sebenarnya pula Yulita kelihatannya sudah tertarik padaku mbah, tapi gara gara monyet yang tiba tiba saja datang mengacaukan rencanaku"

"Baiklah mbah berikan prasarana yang terakhir, tapi usahakan kali ini jangan sampai gagal lagi"

"Trimakasih mbah"

"Tapi syaratnya kamu harus puasa mutih 3 hari apakah sanggup?"

"Sanggup mbah"

"Ini adalah pacar wutah asmoro geni, yang barang siapa kena pengaruhnya jangankan gadis, istri orang pun bisa tergila gila sama kamu"

"Baiklah mbah trimakasih, tapi gimana penggunaannya mbah?"

"Setelah kamu puasa mutih 3 hari lalu bacalah mantra mantra ini sebanyak 300 kali lalu tiupkan ke dalam pasir ini di malam terakhir setelah kau puasa, setelah itu sebut namanya tiga kali saja lalu sebarkan di halaman depan rumah orang yang kau cintai di jamin detik itu juga gadis itu akan menuruti segala kehendakmu"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd