Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Till Death Do Us Part

Bimabet
BAB XL



Tak Lekang oleh Waktu




2 tahun berlalu sudah...........



Jafar sedang memeriksa jumlah ROB oli di gudangnya, sambil menatap ke tabs membandingkan angka permintaan dengan stoknya di gudang. Dan dia dikejutkan dengan sapaan dari anaknya Adiba

“abah…..”

“yes….”

“kita diundang besok ke RS Mitra Medika….”

“oh… dalam rangka apa?”

dia menurunkan kacamatanya dan menatap anaknya yang berdiri di pintu ruangannya dia.

“ada peresmian taman dan ruang bermain anak disana…..”

“masih ingat juga mereka ke kita….”

“iya…..”

“jam berapa? “

“Jam 3 sore…..”

“ya sudah…. Kamu aja yang pergi….” dia memasangkan kembali kacamatanya

“ih Abah gimana sih….? Ini ruang bermain anak itu mau diberi nama Ruang Nafia…”

Jafar kaget mendengarnya

Seketika dia teringat dengan puteri bungsunya, ternyata tempat dia bekerja pun masih menyimpan kenangan dengan anaknya, sampai mau diberi nama mendiang anaknya. Pasti ada yang spesial sehingga mereka memberi nama tempat itu dengan nama mendiang anaknya

“ baik… abah akan datang…..” putusnya kembali

Lalu

“Aslan sudah tahu?”

“kata pihak RS dia diundang…”

“kamu ngga nanya?”

“sudah Bah…. Belum dijawab WA Diba…..”

“oh oke…..”

Abahnya lalu keluar dari ruangan anaknya itu.

Semenjak 2 tahun setelah kepergian Nafia untuk selamanya, memang banyak yang berubah.

Prahara berikut hadir menimpa keluarga Jafar setahun setelah Nafia meninggal.

Menantu kebanggaannya ternyata meninggalkan istri dan anaknya. Anand yang selama ini dia bangga-banggakan, tanpa diduga pergi meninggalkan Adiba dan kedua anaknya. Dia ternyata sudah lama menjalin hubungan gelap dengan salah satu rekan kerjanya di kantornya, di sebuah Bank International di Singapore. Bahkan perjalanan dinas yang selama ini selalu dia bilang ke Adiba, tenrnyata banyak yang fiktif, bahkan dalam perjalann dinas resmi pun dia sering Bersama wanita itu.

Amarah Jafar meledak seketika.

Adiba dan kedua anaknya pun pulang ke Jakarta. Mereka semua pindah sekolah di Jakarta, dan Adiba mulai bekerja di perusahaan abahnya, membantu usaha abahnya, dan juga ikut mengawasi beberapa outlet mini market milik Uminya. Dia memulai hidup baru dengan anaknya di Jakarta, tinggal dirumah abahnya, sekaligus memimpin usaha milik abahnya.

Patah hati, marah dan kecewa, memaksa Adiba harus terpukul kedua kalinya setelah adiknya meninggal setahun yang lalu. Dia pun menghabiskan waktunya untuk menata hatinya dengan bekerja dan mengurus kedua anaknya, Rafi yang berusia 11 tahun dan Arvind 8 tahun.

Beberapa bulan lalu surat cerai mereka pun resmi keluar.

Sedangkan Aslan setelah meninggalnya Nafia, dia masih sempat hampir dua minggu di Bekasi, sebelum kembali ke Kendari untuk mulai bekerja lagi.

Meskipun berat dan sangat sulit, namun perlahan dia mulai menata hatinya. Dia berusah keras untuk memulai lagi hidupnya yang baru, hidup tanpa wanita yang sangat dia cintai dan mungkin cinta terbaik yang hadir dalam hidupnya selama ini.

Berada di rumah dimana tempat mereka selalu bersama dari pacaran, hingga mereka tinggalkan karena harus ke Bekasi, membuat Aslan selalu dilanda rindu dan kangen akan mendiang istrinya. Dia memilih membiarkan semua foto istrinya masih terpajang dirumah, begitu juga baju-baju mendiang masih terlipat rapih dilemari. Bahkan barang-barang Fia yang dia tertinggal masih dijaga dengan baik oleh Aslan. Termasuk toko minuman dan sayuran mereka yang tetap berjalan meski dikelola oleh orang lain.

Karir Aslan semakin melambung meski dia harus memulainya lagi tanpa Nafia. Diusia 27 tahun, dia sudah menjadi direktur di perusahaan yang dia pimpin. Yahya memutuskan melebur semua perusahaan dia yang sempat dia pisah pisah selama ini menjadi satu. PT Delta Serasi Indonesia, dan pusatnya semua dipindahkan ke Makasar, dimana dia menjadi CEO, sedangkan Aslan diangkat menjadi Direktur disitu. Kendari sendiri kembali menjadi kantor cabang.

Aslan secara regular seminggu sekali dia kembali ke Kendari, meski di Makasar dia disediakan rumah oleh Yahya. Kehilangan Nafia membuat dia kembali seperti semual, bekerja keras bagaikan robot, membuat prestasi kerjanya semakin meroket.



*********************



Pagi hari ini Jafar dan Anissah serta Adiba dalam perjalanan mau ke makam Nafia. Hari ini ulang tahun Nafia yang jika masih ada maka usianya seharusnya menginjak 32 tahun. Mereka bertiga bersama sopir di mobil Alphardnya Jafar, dibelakangnya menyusul mobil CRVnya Adiba yang dikendarai sopirnya.

Karena setelah dari makam mereka punya urusan masing-masing, sebelum nanti sore akan ke RS Mitra Medika untuk menghadiri undangan.

“ Aslan sudah di WA?” tanya Anissah

“belum Mi….”

“lho? Dia harus tahu lho…..”

“kata pihak RS sih sudah dikasih tahu….”

Lalu

“udah di WA… tapi belum dibaca….” Tukas Adiba

Semenjak kepergian Nafia, hubungan Jafar dan Anissah dengan keluarga Aslan bagaikan melebur jadi saudara dekat. Bahkan mereka sempat menghadiri saat peresmian kantor baru Yahya di Makasar. Bagi Jafar, Aslan bagaikan jadi anak laki-laki yang dia idam-idamkan selama ini. Hubungan mereka semakin erat.

“abah dan Umi tetap orangtua saya…..” ujar Aslan selalu

Jafar dan Anissah sangat senang tentunya, meski mereka tahu bahwa Aslan punya masa depan yang masih panjang dan lama lagi, dia masih sangat muda, dan dengan apa yang dia raih saat ini, bukan hal yang sulit mencari wanita baru untuk jadi pendampingnya.

Kenangan tentang Nafia memang selalu hidup diantara mereka. Anissah masih tetap saja menangis jika Aslan datang berkunjung ke rumah. Bayangan anak bungsunya masih sering terlintas. Asaln pun demikian, jika dia datang sehari dua hari, pasti dia menyempatkan menginap di rumah Jafar, di kamar dimana dia dan Nafia mengahbiskan waktu bersama diujung usia Nafia.

Setiba disana, mereka terkejut melihat di makam Nafia, ada sesosok lain yang sduah duluan tiba disana, sambil berjongkok sendirian….

Aslan……

“Abah….. Umi…..”

Pria itu dengan celana putih, kets, kaos abu muda dan dilengkapi blazer abu tua.

Dia mencium tangan Jafar dan Anissah, serta memeluk kedua orangtuanya itu, juga mencium pipi kira kanan kakak iparnya Adiba.

“dari tadi?”

“iya…… dari jam 8 tadi….”

“dari semalam di Bekasi?”

“ngga Bah… tadi subuh jam 5 dari Surabaya….”

Adiba kaget sambil menengok ke orangtuanya.

Artinya Aslan sudah dua jam sendirian disini. Meski dia membawa kursi portable, tapi dua jam di makam sendirian seperti ini, rasanya agak sulit dilakukan oleh orang lain.

Jafar merangkulnya dengan erat

Lalu Adiba pun demikian

“rasanya masih sulit bagi saya……. “ bisik Aslan pelan sambil menyeka air matanya

“iya….. “ jawab Jafar pelan sambil menahan haru

Adiba mengusap punggung Aslan

“Bukan hanya dirimu…. Kami pun bagaikan masih belum bisa terima… meski sudah dua tahun dia pergi…..”

Bunga dari Aslan terlihat tergeletak di atas makam Nafia

Happy Birthday Bunda, kenanganmu dan cintamu akan selalu ada dalam hidupku…. Aslan

Adiba bagaikan teriris hatinya melihat kenyataan ini. Dia ingat dialog dengan adiknya di kamar hotel di KualaLumpur, saat Nafia check up disana, dan disaat yang sama dia pertama kali tahu bahwa Fia menjalani hubungan dengan Aslan, mereka sempat berdebat

“ Aslan tidak pernah pacaran dengan siapapun... aku cinta pertamanya... “

“ Apa istimewanya?”

“ banget.... aku butuh cowok yang matanya cuma buat aku, Ka....”

“Fia... come on, kamu ini dokter lho..... cari yang sepadan dong....”

“dia lah Ka.... dia mencintai aku dengan hebatnya....”

“ kamu ini sudah dibutakan oleh rayuan.....”

“Ka, jika kaka mau menghabiskan waktu kita yang jarang bertemu untuk bahas ini.... rasanya mending aku tidur Ka... kepalaku juga pening....”

“aku masih ngga percaya ini....”

“yang mana Ka? Sakit aku atau Aslan....?”

“dua-duanya.....”

“dan belajarlah untuk percaya Ka.....”


Airmata Adiba pun tidak urung ikut turun.

Yes, Fia… sekarang gue percaya…. He has such a great love for you……

Meskipun disisi lain, Adiba dan bahkan orangtuanya pun bertanya tanya, apa Aslan tidak berniat menikah lagi? Usianya masih sangat muda. Mereka tahu dan sangat mengerti betapa cintanya Aslan ke Nafia, namun hidup sendiri tanpa memikirkan masa depan pun juga bukanlah hal yang seharusnya Aslan lakukan.

Selesai menumpahkan rasa rindu mereka ke tempat peristirahatan terakhir buat Fia, mereka pun mulai bergegas untuk kembali

“aslan mau kemana?”

“balik ke rumah dulu palingan Bah…”

“nanti ikut kan acaranya?”

“jam 3 kan Bah…”

“iya….”

“ikut Bah…..”

Lalu

“naik grab kan tadi?”

“iya Bah….”

Adiba lalu menyela

“bareng gue aja, Lan……”

Aslan agak bingung

“iya, bareng Mbak Diba aja…..” ujar Anissah “ kami mau ke Jakarta Barat…. Nanti sore baru ke RS….”

“oke Mi…..”

Akhirnya Aslan pun bareng dengan Adiba.

“di belakang aja ama gue, kursi depan ada laptop gue….” ujar Adiba saat Aslan hendak naik di kursi depan disamping supir

Meski agak jengah, Aslan pun duduk di kursi belakang bersisian dengan kakak iparnya itu

“Rafi katanya liburan mau ikut ke Makasar lagi…..” ujar Adiba “ Arvind juga gitu…. Dia marah karena kemarin ngga diijinin, sekarang kalau abangnya kesana dia mau ikut juga…..”

Aslan tertawa

Memang semenjak pindah ke Jakarta, kedua keponakannya itu lengket dengan Aslan, apalagi saat Aslan ke Bekasi. Dan Rafi pernah berlibur ke Makasar saat liburan sekolah. Dan dasarnya Aslan juga senang dengan anak kecil, maka dengan mudahnya anak-anak Adiba akrab dengan pamannya itu.

“pulang sekolah jam berapa?”

“jam 1an….” balas Adiba

“nanti sore aja ketemu dirumah….” sambungnya lagi

Adiba tersenyum. Anak-anaknya malah sering nanyain pamannya daripada ayah mereke sendiri.

“minta kaos PSG, tapi belinya maunya sama paman Aslan….”

Aslan tertawa

“ini mau kerumah?”

“eh…….”

“ke kantor aja yah…. Makan disana, trus jam 2 kita bareng ke RS….”

Adiba memang beda dengan adiknya. Dia tipikal yang lead the conversation, dan suka ambil inisiatif

“boleh Ka….”

“lu khan belum pernah juga ke kantor Abah yang baru…..”

Jafar memang baru saja pindah ke Kawasan Pulo Gebang, dimana kantor dan juga gudangnya semua dijadikan satu disana. Dan berkat bantuan Aslan, pasar mereka di Kawasan Sulawesi Tenggara dan Tengah kini juga semakin berkibar.

Dan mobil pun segera meluncur ke tol Cikampek menuju arah Jakarta, dan tujuan mereka kali ini ke arah kantor baru di Kawasan Pulo Gebang, dimana Adiba sekarang ikut berkantor disana.



***********************



“ merupakan kebanggaan bagi kami, untuk akhirnya bisa meresmikan ruang bermain anak di RS Mitra Medika ini dengan nama RBA Nafia…….” Suara dr. Halim saat meresmikan ruangan tersebut didepan para hadirin

“sosok dr. Nafia ini, sangatlah meninggalkan kesan bagi kita semua… sebagai rekan sesama dokter, para perawat, karyawan, bahkan pasien-pasien…..”

“keramahan dan pendekatannya, membuat kita semua merindukan dirinya…….”

Aslan yang hadir bersama Jafar, Anissah dan Adiba hanya bisa terharu mendengarkan sambutan dari direktur utama RS Mitra Medika itu.

“semangatnya ini yang selalu hidup didalam kita semua…. Makanya, kami putuskan agar RBA ini, bisa mewarisi keramahan dan semangat kerja yang dimiliki oleh mendiang dr. Nafia……”

Tepuk tangan terdengar

“dengan ini, kami resmikan RBA ini untuk jadi fasilitas yang terintegrasi dengan segenap pelayanan di RS ini……”

Setelah sesi jabat tangan dan foto bersama, mereka lalu beranjak ke ruangan sebelah untuk menikmati santapan yang sudah disediakan oleh Rumah sakit. Aslan sempat berbincang dengan teman-teman mendiang istrinya, mereka menyapa Aslan sekaligus memberi dukungan, dan akhirnya dia bertemu dengan Ita yang dulu bertemu dengannya di Makasar.

“wina sudah resign, pindah ke RS Hermina….”

Dia menerangkan tentang teman dia yang satu lagi waktu bertemu di Makasar.

Dan akhirnya, dia bisa bertemu dengan satu sosok yang selama ini hanya dia temui di video call dan telepon, meski itu sudah terjadi 2 tahun yang lalu sebelum dia menikah dengan Nafia

“apa kabar, Bang….?”

Dia menyentuh tangan Aslan dengan salam lewat ujung jarinya

“baik Enda….”

Suster Enda

Dengan balutan celana panjang coklat muda, atasan coklat tua dan jilbab yang menutupi kepalanya senada dengan warna atasannya, kecantikan wanita ini memang masih terlihat seperti dulu saat mereka baru kenal dua tahun yang lalu.

“ masih di Kendari?”

Aslan tertawa kecil.

“bukannya kemarin sempat like foto aku di IG yang aku sudah pindah ke Makasar?”

Enda tertawa kecil, dia tersenyum malu ketahuan basa basinya

Obrolan ringan pun mengalir diantara mereka

“kapan rencananya?” tanya Aslan

“kapan apanya?”

“lho? Saya sempat lihat kemarin ada pertemuan keluarga di IG kalo ngga salah….”

Enda tersenyum malu malu

“ternyata sibuk-sibuk merhatiin juga yah…..” bisik Enda bergurau

Aslan tertawa

“doain aja Bang…. Semoga lancar…..”

Enda memang sedang pendekatan dengan pria lain, dan sempat diupload foto oleh salah satu saudaranya yang men tag nama Enda, waktu keluarga pacarnya datang berkunjung ke rumahnya dia.

“no wa masih yang lama?” tanya Aslan

“masih kok….. abang pernah lihat kan status aku…?”

Aslan kembali sedikit tersedak emndengarnya

“oh iya yah……”

Tawa dan canda kecil muncul diantara mereka

“nanti aku wa yah….” ujar Aslan

“jangan….” jawab Enda sambil menyimpulkan senyumannya

“jangan? Kenapa?”

“ntar batal nikah aku…..” canda Enda yang disambut tawa oleh Aslan…..

Aslan mungkin tidak menyadari debaran di dada Enda yang berdentum keras. Pesona yang dimiliki duda keren ini memang bukan main-main. Wajah tampannya yang kini semakin matang, ditambah dengan jabatannya yang sudah berada di level tinggi diusia semuda ini, rasanya wanita normal sulit menolak pesonanya.

Cara dia mencintai mendiang istrinya pun sukar dipercaya oleh sebagian besar orang. Dan pesonanya itupun hingga kini masih menghipnotis banyak wanita, termasuk dirinya sendiri. Yang dari awal acara secara diam-diam memperhatian Aslan yang datang dengan keluarga Nafia.

“mama ngga ikut?” tanya Enda lagi

“ngga… Ade lagi persiapan untuk praktek…. Jadi menemani ade dulu hari ini…. “

Lalu tiba-tiba

“Aslan…..”

Dia menoleh ke arah suara

“iya Ka…..”

“balik yuk…..”

Adiba muncul dari belakangnya dan dengan tatapan agak tajam menatap kearah Enda

“ini suster Enda…. Dulu seruangan dengan Fia….”

“oh……”

Adiba dengan senyum datar menyalami Enda

“pulang yuk….”

“oh iya… ayo Ka….”

“rafi udah wa berkali kali nanya…..”

“oke Ka….”

Dia lalu menatap dan menyalami Enda

“pamit yah….. makasih banyak….”

“iya Bang… sama-sama….”

“mari Ka…..” sapanya lagi ke arah Adiba yang masih sedikit melengos ke arahnya

Mereka lalu sempat berfoto bersama didepan taman dan juga RBA Nafia, berempat, Aslan sendirian juga, dan kemudian berdua dengan Adiba. Senyuman mekar dari janda dua anak itu mekar berseri saat difoto bersama adik iparnya. Lalu mereka meningglkan RS Mitra Medika, tempat bersejarah bagi orang yang mereka cintai, yang akan selalu mereka kenang dalam hati mereka, bahwa dalam hidup mereka, terutama bagi Aslan, dimana pernah datang sebuah cinta yang besar yang tidak akan lekang oleh waktu, lewat sosok Nafia……..

cinta yang hanya bisa terpisahkan oleh Maut.....


TAMAT
Nice story of life
Makasi pak ceritanya
💐 dr. Nafia
 
Dear Para Suhu semuanya yang hamba tidak bisa sebutkan satu persatu......

terima kasih sekali lagi atas atensi dan dukungan untuk cerita ini.....

memang cerita ini jadi indah karena kekuatan cinta Aslan...

tentu banyak Suhu bertanya, kenapa Aslan harus dibuat menduda di akhir cerita.....

manusia selalu punya dua sisi...baik buruk, untung rugi, atau dicintai dan mencintai......

Aslan sukses dalam karirnya..... punya segalanya diusia muda, sayang cintanya hanya berusia pendek..... sisi manusia Aslan pun terlihat disini.... bahwa dia bukan sosok sempurna yang bisa punya segalanya......

menikahi Adiba, pasti akan ada tentangan dari orangtuanya.... dan sosok seperti Aslan kok kesannya sempit sekali pergaulannya jika harus "naik ranjang" dengan kakak iparnya.... meski dari sisi para semproters yang doyan paku memaku, kacamatanya pasti beda... apalagi pecinta Ale Ruslan.... pasti lain mikirnya..... heheheheh

Aslan kelak akan punya hidup sendiri..... akan hadir banyak wanita lain yang menghampiri Aslan nantinya.... he has a bigger stage of life.....

nah, sekarang saatnya untuk menantikan rilisan cerita terbaru hamba nanti sore......

Total Cerita Hamba kini sudah 9 nantinya......

1. Practice Makes Perfect ( TAMAT) - Deny, Kinan & Silvy
2. Bara Cinta Di Ujung Senja ( TAMAT) - Faldo, Maya & Yuna
3. Endless Love ( TAMAT ) - Eka dan Renata
4. Tentang Sebuah Rasa ( TAMAT) - Ken - Hana & Mira
5. Mendung Menggantung di ambang Cinta ( TAMAT) - Joanes & Abigael
6. Till Death Do Us Part ( TAMAT) - Aslan & Fia
7. KOPI SUSU ( NGGA TAMAT TAMAT...... HEHEHHE) - Ale dan seabreg wanita, tapi paling disayang Ci Fany
8. Dawai Asmara Sang Penghibur ( Akan dilanjutkan minggu ini......) - Anggi
9. Balada Istri Pelaut ( Akan dirilis hari ini 22/1/23)



berikut sinopsis singkatnya


Balada Istri Pelaut

Aliaksander adalah seorang Captain kapal Ocean going yang sukses. memiliki karir hebat, gaji dollar dan punya anak-anak hebat dan istri cantik. Disisi lain, istrinya yang jauh lebih muda darinya adalah sosok energik, memikat, dan sangat menarik perhatian para pria. berada di jarak dan waktu yang berbeda, limpahan materi namun kosong kasih sayang, ditambah dengan sikapnya yang selalu menrik perhatian, rasanya sulit untuk menghindari yang namanya perhatian dari mata lain.....

perhatian yang akhirnya menuntunnya ke sebuah petualangan..... petualangan sorang istri yang berkecukupan secara materi... namun butuh sentuhan ragawi.....

nantikan kisahnya di karya ke 9 dari hamba......



wah rumah baru lagi, terimakasih suhu sehat selalu
 
Makasih suhu @Elkintong . Dibilang sad ending kok ya happy.
CAmpur aduk rasa ceritanya.

Btw. Kalo boleh list ceritsnya boleh diposting di profile donk, hu. Mohon maaf kalo lancang atas permintaan ini atau terlewat.
 
Dear Para Suhu semuanya yang hamba tidak bisa sebutkan satu persatu......

terima kasih sekali lagi atas atensi dan dukungan untuk cerita ini.....

memang cerita ini jadi indah karena kekuatan cinta Aslan...

tentu banyak Suhu bertanya, kenapa Aslan harus dibuat menduda di akhir cerita.....

manusia selalu punya dua sisi...baik buruk, untung rugi, atau dicintai dan mencintai......

Aslan sukses dalam karirnya..... punya segalanya diusia muda, sayang cintanya hanya berusia pendek..... sisi manusia Aslan pun terlihat disini.... bahwa dia bukan sosok sempurna yang bisa punya segalanya......

menikahi Adiba, pasti akan ada tentangan dari orangtuanya.... dan sosok seperti Aslan kok kesannya sempit sekali pergaulannya jika harus "naik ranjang" dengan kakak iparnya.... meski dari sisi para semproters yang doyan paku memaku, kacamatanya pasti beda... apalagi pecinta Ale Ruslan.... pasti lain mikirnya..... heheheheh

Aslan kelak akan punya hidup sendiri..... akan hadir banyak wanita lain yang menghampiri Aslan nantinya.... he has a bigger stage of life.....

nah, sekarang saatnya untuk menantikan rilisan cerita terbaru hamba nanti sore......

Total Cerita Hamba kini sudah 9 nantinya......

1. Practice Makes Perfect ( TAMAT) - Deny, Kinan & Silvy
2. Bara Cinta Di Ujung Senja ( TAMAT) - Faldo, Maya & Yuna
3. Endless Love ( TAMAT ) - Eka dan Renata
4. Tentang Sebuah Rasa ( TAMAT) - Ken - Hana & Mira
5. Mendung Menggantung di ambang Cinta ( TAMAT) - Joanes & Abigael
6. Till Death Do Us Part ( TAMAT) - Aslan & Fia
7. KOPI SUSU ( NGGA TAMAT TAMAT...... HEHEHHE) - Ale dan seabreg wanita, tapi paling disayang Ci Fany
8. Dawai Asmara Sang Penghibur ( Akan dilanjutkan minggu ini......) - Anggi
9. Balada Istri Pelaut ( Akan dirilis hari ini 22/1/23)



berikut sinopsis singkatnya


Balada Istri Pelaut

Aliaksander adalah seorang Captain kapal Ocean going yang sukses. memiliki karir hebat, gaji dollar dan punya anak-anak hebat dan istri cantik. Disisi lain, istrinya yang jauh lebih muda darinya adalah sosok energik, memikat, dan sangat menarik perhatian para pria. berada di jarak dan waktu yang berbeda, limpahan materi namun kosong kasih sayang, ditambah dengan sikapnya yang selalu menrik perhatian, rasanya sulit untuk menghindari yang namanya perhatian dari mata lain.....

perhatian yang akhirnya menuntunnya ke sebuah petualangan..... petualangan sorang istri yang berkecukupan secara materi... namun butuh sentuhan ragawi.....

nantikan kisahnya di karya ke 9 dari hamba......



ditunggu kang karya ke 9 nya
 
Sungguh sangat berkelas cerita Grand Master @Elkintong.
Saya baca maraton seharian dr kemarin baru kelar hari ini, bukan karena gak tau.
Cuma saya sedikit banyak paham alur cerita yg dibuat suhu ini selalu penuh tanda tanya setiap update nya (dari cerita sebelumnya).
Maka saya putuskan untuk bookmark cerita ini sampai lihat dikomen sudah Tamat.
Makanya baru mulai baca....
Baru kali ini baca cerita semprot bukan menguras air mani tapi Air Mata.
Kisah yg begitu dihayati penokohan nya, membuat Suhu @Elkintong layak dan bisa dinobatkan menjadi penulis terbaik di forum ini.
Walaupun betul seperti yg disampaikan suhu ini bahwa "Memang tidak semua tanya harus ada jawab", karena kehidupan ini sesungguhnya masih jadi tanda tanya.
Hanya Tuhan yang tau jalan cerita kita semua.
Selamat atas label TAMAT nya.
Kami tunggu karya-karya indah dari suhu @Elkintong, yang bukan hanya menguras Mani tapi Air Mata....🤝🤝🤝
 
Akhir tamat juga selesai sudah ngikutin kisah Aslan & Nafia dari awal 😭
Gak permah bosen ngikutin cerita2 dari suhu @Elkintong karna emg sebagus itu karya nya 👏.
Sisa si Ale-Ale yg msh betah berkeliaran dgn wanita nya 🤣🤣.

Skrg lanjut ke karya terbaru nya yg bru di rilis.
Semangat terus bang dan sehat selalu 🙏
 
Udah tamat baru baca...
Karya yg luarbiasa..
Tq suhu..
Untuk cerita yg sangat inspiratif
 
Kalau mau dikulik lebih dalam lagi, banyak hal potensial yg bisa diangkat atau dilanjutkan ceritanya Aslan ini.


Hehehhee.... Thanks Suhu....

Sedikit saya share... Inspirasi awal cerita ini karena saya lihat di tiktok ada cowo yg menikah dengan tetangga yg lama dia kenal dan tidak sangka akan jadi jodohnya.....

Lalu dalam perjalanan di kereta, hamba lihat ada seorang pria yg begitu sayang dengan pasangannya, sampai duduk didahuluin, tasnya dipegangin semua, bahkan sampai turun dari kereta dijagain bener ...

Ini yg kemudian ide nya berkembang jadi cerita yg kini sudah diklik mendekati 900 ribuan kali untuk dibaca.

Di kepala hamba dan catatan kecil, ada sekitar 7 cerita yg antri untuk dituntaskan dalam bentuk penulisan. Cuma mood dan terutama waktu yg sulit.... Seperti dari awal hamba bilang, jika hamba buka siapa aslinya hamba ini, teman2 pasti kaget .. karena jauh dari dunia jurnalistik atau novel....

So, back to the story.... Cerita ini sudah indah dengan dibuat endingnya seperti ini... Mau dikembangin pasti bisa..... Tapi esensi Till death do us part nya jadi pudar....😁😁

So, enjoy the ending.... Pasti hamba tidak akan bisa buat semua suhu disini puas..... Tapi sekali lagi hamba boleh challenge lah ... Hehehhe... Jika ada penulis gratis dan mau share seproduktif hamba... Bolehlah hamba berguru.....🙂🙂🙂🙂🙂

Salam hormat selalu


Elkintong....
 
Tantangan utama dalam menulis adalah waktu dan mood.
Bila ide sudah ada dan bahkan segitu banyaknya, akan menjadi percuma bila tdk siapkan waktu dan mood.
Semua penulis disini, itu adalah tantangannya. Kami² sebagai pembaca hanya bisa berharap 😇
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd