Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Till Death Do Us Part

BAB XXVII



Aku hanya ingin bahagia



Pesawat Citilink dengan tujuan Kendari, akhirnya akan segera mendarat di Bandara Haluoleo Kendari tepat jam 19.00 waktu setempat.

Nafia yang tertidur di pundak kekasihnya terbangun akhirnya. Dia senang melihat wajah Aslan yang sedang memandangnya dengan penuh cinta. Dia lalu menegakkan kursinya, memperbaiki ikatan rambutnya, lalu kembali menyandar di bahu Aslan, hingga pesawat lalu berhenti di tempatnya.

Dia secara diam-diam pergi dari rumahnya. Bahkan pamitpun tidak dari orangtuanya. Dia nekad kabur karena dia tahu bahwa hubungannya dengan Aslan pasti tidak akan disetujui hingga kapanpun oleh kedua orangtuanya. Jalan terbaik baginya ialah kabur bersama Aslan.

Sambil berjalan bersama mereka, beriringan ke depan menunggu taksi dan sambil bergandengan tangan berdua. Fia sangat bahagia dengan kondisi ini, dia merasa berada di pelukan yang tepat, pelukan orang yang memberinya kehangatan dan cinta yang luar biasa besar.

“makan dulu?”

Fia menggeleng

“trus?”

“mau pulang aja....”

“kita beli buat makan di rumah aja yah...”

“pesan online aja sayang....”

“oke deh...”

Fia tersenyum

“maunya berdua aja ama ayang...” bisiknya manja

“iya Ka....”

Mereka lalu naik taksi yang sudah menjemputnya di lobby kedatangan

“De Linda tadi kaget yah...”

Aslan tersenyum

“dia cerita ke Mama ngga nanti?”

Aslan mencium kepala Fia

“apa masalahnya Ka?”

“ngga ada sih.... tapi kesannya aku ngga menghargai Mama aja....”

“ngga apa-apa.. mama tau kok hati kaka gimana....”

Fia membelai lengan Aslan dengan lembut

“aku kagum sama Ayang....”

Aslan mengangkat keningnya

“kagum kenapa?”

“ayang berani datang ke rumah minta aku.... kejutan banget buat aku....”

Dia menyandarkan kepalanya ke bahu Aslan

“yah Ka... aku minta Kaka baik-baik ke Abah dan Umi... sudah pasti ditolak sih.. cuma aku yang penting sudah sampaikan niat baikku dan keluarga....”

Fia terharu

“ini yang selalu buat aku tambah cinta sama ayang.....”

Aslan tersenyum

“kaka beneran ngga lapar?”

Dia menggeleng

“nanti saja makannya.....” bisiknya

“aku pengen bercinta sama ayang.....”

Mayanya berbinar dengan genit ke arah Aslan

“emang ayang ngga kangen?”

Alsan tertawa, celananya dari kemarin setiap ketemu Fia selalu sesak

“pengen lah.....”

“makanya.... tengokin dulu.... baru kita makan...”

“siap sayang.....”

Fia tertawa manja.

Setiba dirumah, dengan ganas kali ini Fia mencium Aslan. Belum pernah dia senafsu ini dalam bercinta. Pintu dikunci dan langsung Fia tarik Aslan ke kamar, AC menyala, dan dengan cepat dia membuka semua baju dan celana Aslan, hingga kekasihnya itu telanjang.

Senyumnannya terpancar saat melihat kekasihnya yang sudah mulai teracung batang jantannya itu. Dia lalu membuka semua bajunya hingga tidak ada yang tersisa satupun.

Dengan gemes dia lalu melumat bibir Aslan. Berciuman dengan anak ganteng ini membuat dia sangat bergairah. Bau tubuh Aslan membuat dia merasa sangat terangsang. Dia lupa dengan sakitnya, sakit kepalanya dan sakit kankernya, dia ingin bercinta dengan Aslan.

Bibir yang suka memerah dan tidak pernah tersentuh rokok itu rasanya enak sekali untuk dilumatnya. Dengan penuh nafsu dia melumat dan lidahnya masuk ke mulutnya Aslan, lidah mereka saling bertukar dengan penuh gairah

Lehernya kini dilumat oleh bibir dan lidah Aslan, dia pasrah seketika saat dibaringkan di tempat tidur. Dengan liarnya kini Aslan melumat kedua buah dadanya yang putih mulus dan pentil merahnya mencuat tegang, dan dia mengerang lirih saat bibir Aslan menjepit puting buah dadanya.

Lalu Aslan turun ke perutnya, menjilati perut rata itu, dan kemudian masuk ke vaginanya yang masih belum sempat di cukur. Lidah dan bibir Aslan bermain dengan lincahnya di vagina yang baunya segar menggoda hidungnya, membuat lidahnya makin liar bermain disitu, dan itilnya yang megar itupun jadi santapan lidah serta bibir Aslan secara bergantian.

“ayang.... masukin......” pinta Fia, dia meras tidak kuat menahan.

Aslan lalu bangkit

Fia dengan cekatan lalu ikut bangun dan langsung mengocok pelan kontol Aslan yang sudah menegang. Dia lalu memasukan kontol itu ke mulutnya, dan sambil memainkan lidahnya dia menjilati hingga ke bijinya, lalu ke batangnya lagi. Aslan makin tegang dibuatnya.

Kini Fia berbaring pasrah dan membuka pahanya lebar-lebar

“masukin sayang.....”

Pelan tapi pasti kontol Aslan tenggelam di vaginanya Fia.

“oh sayang.... enak.....”

Mata Fia menatap mata Aslan dengan penih cinta

Dia lalu mulai menggoyangkan pantatnya menyambut sodokan Aslan. Kenikmatan akibat jepitan bibir vaginanya di kontol Aslan, membuatnya semakin berdentang irama gairahnya. Dinding vaginanya semakin basah, dan buah dadanya semakin menegang putingnya dan pentil itu tidka disia siakan, lembut dilumat dengan bibir nya Aslan

Goyangan Aslan kini semakin berirama, dan sentuhan kontol itu membuat Fia yang memang sangat bernafsu merasa sangat sulit menahan birahinya.

Dia memeluk erat tubuh Aslan, kakinya melingkari pantat Aslan dan membuat pantatnya kita naik saat Aslan mengenjotnya dengan sodokan kontolnya yang keras.

Wajahnya memerah menahan nafsu, buah dadanya mengeras, dan vaginanya makin basah

Sementara itu Aslan dengan lembut mencium bibirnya Fia, sesekali dia menggigit bibir itu dengan lembut, lalu ciumannya berpindah ke leher Fia, tangan Fia menekan kepalanya, dan wajahnya terdongak keatas menahan nikmatnya keluar masuk batang jantan Aslan

Lalu sepertinya rasa itu mulai muncul

“ayang... aku ngga kuat sayang....”

Aslan makin berkonsentrasi menggenjot kontolnya

“yang... aku mau keluar....” desis Fia

Kontolnya makin kencang membongkar isi vagina Fia

“ayang.... oh... oh...... ah....”

Teriakan Fia disertai gigitan keras di leher Aslan menandai orgasmenya dia yang sudah sebulan lebih dia tahan, dan kini meledak. Dia memeluk Aslan dengan erat, kakinya mengunci pantat Aslan agar terbenam kontolnya Aslan di memek beceknya.

Aslan membiarkan sejenak Fia menikmati orgasmenya yang bergelombang itu.

Lalu kini dia yang berkonsentrasi.

Goyangannya diperkencang, tangan Fia membelai kedua puting dada Aslan. Pahanya dibuka lebar-lebar.

Dan Aslan akhirnya tidak mampu menahan kini

“Ka.....”

“iya sayang...”

‘mau nyampe..”

“keluarin sayangku.....” Fia memberi semangat

Dan Aslan lalu menggeram keras, pantatnya dibenamkan dengan kerasnya, kontolnya bagaikan disedot vacuum cleaner di memek Fia, dia memuntahkan semua cairan kenikmatannya kedalam memek Fia, sementara bibirnya melumat bibir Fia dengan penuh nafsu.

Badan Aslan tumbang disamping Fia.

Mereka terbaring dan saling mengatur nafasnya masing-masing

“enak Ka....?”

“banget sayang.....”

Aslan berbalik badannya dan mencium Fia kembali

“ aku udah nafsu dari kemarin pas di Ancol...”

Aslan tersenyum

“nanti mau lagi yah....” bisiknya ke telinga Fia

Fia lalu memeluk Aslan dan mencium pipinya.

“sayang.... aku ini sudah jadi milik kamu sepenuhnya... kapanpun kamu mau.... aku siap sayang....” dia mencium bibir Aslan

“iya Ka.....”

“jangan tempatkan aku sebagai ratu.... tempatkan aku sebagai istri kamu....”

Mata itu penuh cinta menatap wajah Aslan

“iya sayang....”

Berpelukan sesuasi bercinta adalah sesuatu ritual yang menyenangkan, namun sayangnya harus terputus karena cairan Aslan sebagian keluar dari vagina Fia, membuat dia lalu bangun sambil tertawa menuju kamar mandi.



********************



Makanan yang mereka pesan sudah datang, dan Aslan lalu membuka semuanya dan menghidangkannya di meja. Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 WITA

“ayang ada telor kan?”

“ada....”

“mau mata sapi...”

“oke....”

Aslan lalu menyalahkan kompornya, lalu menuangkan minyak di wajannya, dan membuatkan telor mata sapi untuk kekasihnya.

Fia yang hanya dengan tanktop dan celana pendek lalu mendekatinya dan memeluknya dari belakang.

“senangnya bisa bareng ama Ayang....”

Aslan tersenyum

Fia merasa sangat bahagia melihat Aslan menuangkan garam, lalu menyiramkan minyak ke telornya agar segera matang. Dia sangat tersanjung dengan cara Aslan memperlakukan dirinya yang dengan sangat spesial.

“makasih yah sayang.....”

“sama-sama....”

“mau dapat dimana lah suami sebaik ini...” pujinya sambil mencium pundak Aslan

“disebelah rumah....”

Fia tertawa geli

“ngga ah... tetangga ku dulu itu mesum.....”

Aslan tertawa

“mesum karena saking penasarannya.... pengen tahu isinya....”

“masa sih....”

Aslan mengangkat telurnya dan memindahkannya ke piring. Dia lalu berbalik dan memeluk Fia

“sakarang gimana setelah melihat aslinya?”

“lebih indah dari yang dibayangkan....”

Fia tersenyum sambil membongkar rambut gondrongnya Aslan

“bener?”

“iya.....”

Ciuamn mereka kembali menempel

“makan yuk....” aja Aslan

Mereka makan di belakang sambil Aslan menyetel film di laptopnya, yang dikonek le layar LED, dan sambil makan mereka berdua nonton bareng.

“ayang mau lagi sambalnya?” tanya Fia

“boleh....”

Ini yang disukai Fia dari Aslan, dia tidak pernah meenmpatkan dirinya sebagai kepala rumahtangga yang otoriter, tapi sangat menghargai Fia.

“minumnya tambah?”

“boleh...”

“sini gelasnya...”

Fia lalu menungkan air aqua ke gelasnya Aslan.

Makan malam berdua dirumah sambil menonton memang sangat menyenangkan bagi mereka berdua. Mereka memupuk semuanya dengan penuh cinta. Fia rasanya selama mejalani hubungan dengan pria tampan ini, tidak pernah Aslan sampai marah kepada dirinya. Dia pun berusaha untuk tidak menyinggung perasaan Aslan, karena baginya waktu dengan Aslan sangatlah berharga.

“yang.....”

“Yup.....”

Aslan yang baru selesai cuci tangannya lalu duduk lagi disamping Fia

“besok jadi kita ketemu Bu Weny?”

“jadi dong.....”

Weny ialah supplier untuk minuman dan sayuran-sayuran yang akan mereka juaal di toko mereka nanti. Pertimbangannya Aslan dan Fia ialah, jus dan sayuran yang dijual oleh Weny ini sebenarnya sangat enak dan bagus kualitasnya, hanya saja promosi dan tempatnya yang kurang representative. Makanya mereka melihat ada peluang bisnis disitu, membuat tempat yang lebih layak, dan buat MOU dengan supplier, dan menggunakan nama produk atas nama mereka sendiri.

Selain sayuran mereka berdua juga akan jual buah segar. Tabungan dari Aslan akan dipakai untuk sewa ruko, sedangkan modal dan barang-barang isinya, Fia akan menggunakan tabungannya sendiri. Dia sudah bertekad tidak akan kembali ke Bekasi lagi.

“ka....”

“ya sayang....”

Aslan menatap wajah kekasihnya

“kenapa?” tanyanya dengan wajah yang tersenyum

“hmmmmmmm.....”

“kenapa?” tanya Fia penasaran

Aslan terdiam sesaat lalu sambil mengusap wajah Fia

“kita ngga bisa seperti ini terus-terusan Ka...”

Fia kaget dan jadi bertanya tanya dalam hatinya

“maksud ayang apa?”

“yah... aku suka malu...”

“malunya?” tanya Fia agak gusar

“malu sama Allah.....”

Fia terdiam

“”kita tinggal bareng, buat dosa.... malu aku Kak....” agak dalam kata-kata Aslan

“lalu?” tanya Fia lagi mengejar

“kalo Kaka setuju....... aku ingin menikahi Kaka.... secara agama terlebih dahulu.... biar kita ngga jatuhnya zinah....” ucap Aslan pelan tapi tepat di hati Fia.

Astaga Aslan..... kalimat yang aku rindukan akhirnya kau ucapkan juga.

Airmata haru seketika menetes di pipi Fia. Dia merasakan kebahagiaan yang luarbiasa didadanya. Kalimat indah yang sekian tahun dia inginkan keluar dari mulut pria yang dia cintai, dan akhirnya Allah ijinkan dia meski sudah diujung usianya, mendapat kebahagiaan seindah ini lewat Aslan.

“ayang serius...?”

“iya...” anggukan Aslan

Armatanya Fia menetes di dua pipinya, harunya membuncah di dadanya

“meski Umi dan Abah ngga setuju... ayang ngga masalah?”

Aslan tersenyum, dia memeluk Fia dengan eratnya

“cuma takdir yang akan bisa pisahkan kita.... yang lain ngga ada yang akan bisa.....”

Fia terisak dalam pelukan Aslan. Rasa bahagia dan haru bercampur aduk menjadi satu. Dia sangat kaget dan juga bahagia mendengar ini, ucapan yang dia ingin dengar dari Aslan akhirnya diucapkan juga oleh kekasihnya

“kapan?”

“secepatnya.... aku minta minta ijin Mama dulu....”

Fia terdiam sesaat

“mama kira-kira restuin aku ngga?”

Asaln tersenyum dan memeluk Fia lagi

“mama suka dengan Kaka.... umi sama abah aja ngga kasih aku kesempatan mencintai dan membahagiakan anaknya...”

Fia tersenyum sambil menahan haru. Betul sayang, seandainya abah dan umi tahu betapa besarnya cinta kamu ke aku, bisik bathin Fia

Lalu dengan nada lirih dia bertanya

“yang.....”

“ya Ka....”

“hmmmm.... seandainya....” Fia tidak mampu melanjutkan kata-katanya

Aslan diam sambil membelai bahu kekasinhnya dan merapatkan kepalanya ke pundaknya

“ seandainya.... aku ngga bisa lama dampingi kamu..... “

Suara tertahan

“apa kamu masih mau menikahi aku.....”

Aslan rasanya terpukul dadanya mendengar kata-kata Fia

“ka....” dia memeluk erat kekasihnya

“jangan pernah bicara begitu.....”

Fia hanya diam terisak

“hidup kita Allah yang tahu Ka.... jangan suka berandai andai....”

Suara tangisannya masih terdengar

“aku takut sayang.....”

Suaranya tangisnnya kini semakin kencang

“aku takut usiaku ngga panjang.....”

Kaos Aslan seketika basah dengan airmatanya Fia. Dia menangis sejadi jadinya. Aslan yang sedih juga akhirnya hanya bisa memeluk Fia, belaian tangannya di pundaknya, ciumnya di rambut Fia, seolah olah dia ingin menguatkan kekasihnya, bahwa dia akan selalu ada di sampingnya dalam kondisi apapun.

“aku takut meninggalkan kesedihan buat Ayang.....”

Aslan terdiam mendengar itu

Dia lalu mengangkat wajah Fia, dan menatap wajah yang penuh airmata itu

“Ka.... “

Diam dan hanya ada isak tangis terdengar

“Ka... dengar sayangku...” ujar Aslan

“ jika besok Allah panggil Kakak... hari ini pun kita menikah....” tegas Aslan

Fia terdiam sambil menatap wajah Aslan

“impian dan keinginanku saat ini ialah menjadi suami kaka.... ada di samping kaka... sampai kapanpun.... “

Fia tersenyum haru

“ sampai ujung usiaku Ka... aku selalu akan jadi Aslannya Kaka.....” tegas dia lagi

“ aku ngga peduli Kaka mau sakit, mau apapun keadaan kakak.... aku selalu mencintai kakak...”

Fia mengangguk lemah, dia merasa sedih melihat optimismenya Aslan, sedangkan dia tahu betapa ganas penyakit di badannya ini.

“jangan menyerah yah... kita sepakat berdua lawan semua tantangan.... sama penyakit pun kita harus lawan.....”

Aslan mencium kekasihnya, memberinya kekuatan

“ka....” panggil Aslan lagi saat tangisannya mereda

“mau kan jadi istriku?”

Fia tersenyum penuh bahagia, meski airmatanya masih berlinangan

“ impian terbesar aku sekarang.... bersama ayang selalu....”

Aslan memeluk Fia dengan eratnya. Dia kini akhirnya merasakan satu kebahagiaan besar karena akhirnya bisa memiliki Fia secara utuh. Dia tahu akan besar gelombang didepan nantinya, namun dia yakin bersama dengan Fia, dia bisa lalui semua ini.

“aku udah putuskan ngga akan balik lagi ke rumah sakit....” ujar Fia

Aslan menganggukan kepalanya

“aku sudah kirim surat pengunduran diri kemarin....”

Aslan kaget

“kok ngga bilang?”

“ayang ngga setuju?”

“bukan... kaget aja....”

Fia merebahkan kepalanya ke dada Aslan

“aku jadi dokter di hatimu aja sayang....”

Aslan tertawa sambil membelai rambut Fia

“ayang....”

“ya Ka....”

“aku minta satu hal boleh ngga?”

“apa? Semua aku kasih buat Kaka....”

“ih,... beneran, serius ini aku....”

Aslan senyum lalu menatap wajah Fia serius

“apa cintaku?”

“stop kenapa panggil aku kakak?’ rajuk Fia

“lho... kenapa?”

“ih nanya lagi... kesannya aku itu tua banget gitu.....”

Aslan tertawa ngakak

“ayang...” gusar hati Fia

“oke oke.... manggilnya apa doang?”

“iya apa kek.... nanti kita punya anak apa kata dia nanti ayang manggil aku kakak??” masih agak merajuk wajahnya

“apa... mama?”

“nanti kalo ayang manggil mama aku sama mama Ulfa nengok barengan..”

“trus? Apa... mimi??’ ledeknya lagi

“ayang...... kesel ih,.....”

Aslan tertawa ngakak lagi

“orang serius juga.....”

“oke oke..... Bunda gimana?”

Fia tersenyum lebar

“kayaknya oke yah.....”

“mau?”

“Mau... aku manggil ayang itu ayah yah.....”

“siap.....”

Aslan lalu memeluk Fia dengan penuh cinta. Dia bertekad jika Mamanya juga tidak setuju, dia akan cari wali untuk membantunya menikahi Fia. Dia ingin segera jadi suaminya Fia, dan mereka hidup sebagai suami istri dan sah secara agama, atau secara hukum pun lebih baik baginya, dia tidak ingin menambah dosa dengan hanya tinggal bersama seperti ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd