Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Till Death Do Us Part

Aslan, Sebelum kamu mampu menguasai koloni,jangan perlihatkan cakar dan taring muda mu,masih rentan, yang kamu hadapi adalah Singa Gurun yang keras,
Hati2 Singa muda, :D
harus nya kamu kontek Si Ale biar ada yang Sangar di kolonimu, aman :semangat:
karya yang begitu Amazing suhu @Elkintong
:beer:
 
Bimabet
BAGIAN XVI



Kendari, I’m in love




Flight attendant prepare for landing

Pengumuman dari cockpit pilot

“Bapak ibu pelanggan Batik Air yang terhormat, sebentar lagi kita akan mendarat di Bandara Haluoleo, Kendari, waktu.....”

Suara lembut pramugari membuat tidur Fia jadi sedikit terganggu, dia segera terbangun, dan memeluk travel pilownya, lalu merapihkan dan menyimpan di pangkuannya. Dia menegakkan sandaran kursinya dan bersiap untuk mendarat.

Tidak sabar rasanya dia ingin bertemu My Lovely Lion. Nama Aslan yang dia tulis di kontak ponselnya.

Pesawat berhenti dan dengan segera Fia keluar untuk mengambil bagasinya

“aku udah di luar di pintu kedatangan”

“oke sayang.... otw ke bagasi nih”

Kopernya muncul, dan segera dia menarik kopernya dan keluar.

Sosok dengan penuh senyuman terlihat berdiri di pintu kedatangan, dan dengan segera Fia tenggelam ke dalam pelukan kekasihnya itu. Tatapan orang-orang disekeliling seakan tidak diperdulikannya, mereka tetap berpelukan dengan erat

“kangen berat..’

“masa?”

“iya....”

“kaget yah aku bilang mau kesini?”

“banget....”

Ciuman mendarat di pipi Fia kiri kanan.

“ayo....”

Mereka segera jalan. Dan sambil mampir membeli kopi untuk dijalan

“ayang dah makan?”

“belum sih....”

“aku tadi makan di bandara sih...”

“nanti aja yah kita makan ikan...”

“mau....”

Fia merasa menjadi diirnya sendiri lagi. Dia bisa bebas bermanja manja ke Aslan, sesuatu yang dia nyaris tidak temui saat bersama Hanif, yang menuntutnya harus anggun di publik, tapi ganas di ranjang. Dengan Aslan, dia bisa pakai baju yang santai, gelendotan seperti abg.

Matanya berkejap kejap sambil menatap wajah Aslan disampingnya yang sedang menyetir.

“selamat datang ke Kendari....”

“maakasih sayang....”

“kita ke kantor sebentar yah...”

“aku ngga ganggu khan....”

“ngga lah.....”

Lalu Aslan bertanya

“Ka, nanti mau aku cariin hotel atau....”

“kok ke hotel sih?”

Aslan agak kaget

“emang dirumah ada siapa....”

“ngga ada siapa-siapa....”

“trus?”

“eh... takut Kaka ngga nyaman aja kalo dirumah....” aslan agak malu

“apa ada yang suka datang ke rumah?” tanya Fia dengan mimik jutek

“ngga Ka....”

“ya sudah....”

“takut Kaka ngga nyaman....”

“ngga lah.... orang mau kesini biar bisa berduaaan malah mau ditaruh di hotel...”

Manyun mulutnya Fia

“ya...maaf yah Ka...”

Masih manyun....

Pipinya dicium oleh Aslan, langsung senyum Fia

“maaf yah Ka

“iya.....”

Senyum kembali

“awas kalo aku ditaruh dihotel kayak cabe - cabean... mending aku pulang balik...” ancam Fia

“iya... maaf yah sayangku... kakakku yang cantik...” bujuk Aslan lagi

Mobil mereka masuk ke kompleks Green Balaikota Platinum, dan parkir di depan kantornya

Aslan lalu memperkenalkan semua staff mereka ke Fia. Mata teman-teman kantor pria nya Aslan pada tidak bergeming melihat kecantikan Fia

“pantas ngga punya pacar disini yah.....” ledek Adam

“bukan... ini ternyata yang bikin dulu ada yang galau dan ngga enak makan.....” sambut Riga

Semua tertawa menertawakan Boss nya

“masa sih sayang?” tanya Fia sambil mempermainkan rambutnya Aslan yang malu-malu.

“kalau dokter seperti ini mah betah pasien di rumah sakit...”

Semau kembali tertawa

“ngga lha, pada pengen pulang justru....”

Dengan cepat Fia bisa berbaur, dia juga berbicara dengan Yani dan Vika karyawan baru disana, yang sama-sama cewek. Sementara Aslan menyelesaikan pekerjaannya sebentar. Dia bagai tidak percaya melihat kekasih hatinya, yang begitu dia cintai dan tunggu sekian tahun lamanya, kini ada mengunjunginya di Kendari.

“boss... gila ini mah... artis kelasnya...” bisik Haryono

“layak diperjuangkan.....”

Aslan tersenyum bangga.

Sementara itu diruangan admin

“ ngga pernah mau pacaran Ka....” ujar Yani

“masa sih?”

“khan partner kita banyak, mau client mau vendor.... banyak yang suka nanya... maklum si boss kan tampangnya agak-agak Kpop gitu.... satupun lho Ka... ngga ada yang diladenin...” puji Yani

Fia merasa tersanjung

“pas lihat Kaka datang, kita maklum lah... kelasnya beda...”

Mereka tertawa berderai

“berapa lama disini Ka?” tanya Vika

“hmmm, seminggu sih cuti.....”

“sebentar amat Ka.... main ke Wakatobi atau ke Bokori Ka....”

“iya sih.... nantilah, terserah Aslan....”

“ suruh Aslan cepet dihalalin biar bisa pindah kesini....”

Fia tertawa. Dia bisa melihat kalau Aslan sangat disukai di kantor ini

“baru kemarin... bulan lalu kalo ngga salah, Ibu ama si ade disini...”

“mama sama dek Linda?”

“iya..... sering ketemu yah Ka disana...’

“khan beda serumah kita...”

“kaka tetanggaan di bekasi?

Mereka tertawa ngakak mendengar itu

“gue kuliah dia baru masuk smp...”

“iya kah??’

“ih...Ka... ngga kelihatan lho.... kaka ini pake seragam sma aja masih pantas....”

Fia tertawa

“ tapi cocok kok... kakanya cantik, si abang juga keren....”

Fia tersenyum

Lalu Aslan yang sudah selesai dengan kerjaannya

“ka... yuk... pasti lapar...”

Semua kaget mendengar panggilan Aslan

“Bang... kok manggilnya....”

“pangilan sayang dari dulu, Mbak Yani.....”

“tuh semua protes....”

Aslan hanya tertawa, lalu dia segera menggandeng Fia untuk keluar cari makan


Mereka lalu keluar mencari makan berdua. Aslan mengeluarkan jam tangan yang dia beli di Lippo Plaza

“ih makasih sayang...”

Memang dia sempat bilang pengen punya jam tangan yang sama, tapi warnanya merah atau pink.

Suasana pantai menyambut mereka saat makan di Kampung Bakau.

Fia bingung antara kepiting atau baronang, akhirnya saran dari Aslan

“makan kepiting disini, baronangnya kita bungkus makan di rumah...”

“hmmm...boleh deh....”

Akhirnya pesan dan mereka lalu makan bersama, dan bagi Fia rasanya sudah lama dia tidak merasakan indahnya berpacaran seperti ini. Bersama Aslan dia mejadi dirinya sendiri, bisa bermanja dan terlihat Aslan memang meperlakukannya seperti ratu.

Setibanya dirumah, Aslan lalu mengandeng tangan Fia. Dia kuatir Fia kelelahan, meski terlihat Fia senang sekali. Sambil Fia membalas whatsaapp dari Umi dan teman-temannya yang bertanya dia kemana, Aslan menurunkan kopernya dan meletakan ke kamar depan.

“asri rumahnya” puji Fia

“kecil Ka... Cuma dua kamarnya... Cuma belakangnya sih bisa dibangun lagi nantinya....”

“bagus kok...suka aku...”

Dia berkeliling melihat taman depan dan belakang, perlengkapan dapurnya Aslan. Taman belakang yang suka dipakai Aslan kerja sambil vido callan dengan Fia.

“bagus yah....”

“iya.....”

“kaka suka...”

“suka dong.....”

Fia lalu tertegun melihat ada sebuah batu di pojok taman yang ada pohon mangga, ada batu yang bertuliskan namanya dia, Nafia Almahyra

“yang.... ih....”

Dia merasa tersanjung

Aslan tersenyum.

“sengaja pesan....”

“mama ama ade ngga protes?”

“ngga lah.....”

Fia terharu melihatnya

Dia lalu memeluk Aslan

“ka, aku balum mandi...”

“ngga apa-apa...

Makin erat pelukannya

Kini mereka saling berhadapan, matanya saling bertatapan

“makasih yah sayang....”

“makasih untuk apa?”

“maaksih sudah kasih cinta yang begitu hebat buat aku.....” senyum penuh haru dari Fia. Tangannya membelai dada Aslan yang masih dengan baju tacticoolnya.

Aslan tersenyum manis

“maaf, aku perlu waktu yang begitu lama untuk sadar bahwa ada cinta sehebat ini yang selalu tunggu aku.....”

Telaga di ujung matanya kini muncul

“ngga Kak... aku yang makasih... bisa mencintai Kaka saja sudah jadi kehormatan besar buat aku.... dicintai oleh Kaka.... adalah segala galanya buat aku.....”

Ciuman Aslan ke kepala Fia dengan lembut

“bener....”

Anggukan yang mantap dari Aslan

“ngga akan berubah....??”

“ngga....”

“sampai kapan?”

Aslan dengan mata penuh ketegasan menjawab

“ sampai maut memisahkan kita.....”

Fia terharu dan airmatanya tidak terasa menetes. Mendengar kata-kata dari Aslan entah kenapa dia jadi sangat sedih. Ada semacam firasat bagi dirinya selama ini. Sakit yang dia suka rasakan memang meski dia suka abaikan, tapi tetap saja suka membuat dia kurang tenang.

Pelukan Aslan membuat dia nyaman dan sedkit melupakan itu.

Suasana yang sudah mulai turun gelap, membuat taman belakang itu jadi semakin romantis terlihat

“Kaka mau mandi?”

“mau sih.... tapi mau beresin pakaian dulu...”

“Aku juga mau mandi.... sekalian mau sholat...”

“oke sayang...”

Tatapan Aslan seakan menghujam ke wajah Fia. Bibirnya kini menengadah ke arah Aslan. Selama ini Aslan hanya memeluknya dan mencium pipinya atau jidatnya. Kini suasana sangat mendukung, dan tatapan pasrah dari Fia menunggu dirinya

Dengan lembut Aslan lalu turun kepalanya, bibirnya perlahan turun dan menyentuh bibir Fia

First kiss bagi Aslan

Aslan tersenyum

Kini Fia yang kemudian mencium bibir Aslan. Dengan lembut dia mencium dan menyentuh bibir Aslan, tangannya memegang kepala Aslan, sedangkan tangan Aslan melingkar di pinggangnya. Ciuamnnya kini mulai panas, cara Aslan yang masih amatiran, dibuai oleh ciuman dan lidah Fia yang dengan ganasnya melumat bibirnya.

Kini keduanya terlibat ciuman yang panas dan dahsyat, lidah Aslan kini dimulai dipilin oleh lidah Fia, lembutnya dan harumnya nafas Fia seperti memabukan dirinya, dan bibirnya kini mulai berexplorasi dan melumat bibir gadisnya dengan penuh kenikmatan.

Kaki Fia sedikit berjinjit, pelukannya kini mengunci Aslan, dan ciuman yang penuh nafsu sambil berdiri membuat sensasi tersendiri bagi mereka, sebelum kemudian adzan maghrib terdengar memutus ciuman hangat mereka berdua.

Aslan tersenyum lau, Fia pun demikian. Napasnya terengah engah, dia bisa merasakan tonjolan di celana Aslan yang menekan perutnya. Tonjolan pria perjaka, yang membuat Fia merasa hangat badannya, dia seperti mulai di liputi nafsu, semenjak sebulan lalu terakhir dia merasakan, kini dia seperti mulai dibuai lagi dengan ciuman Aslan

“sayang mau mandi duluan?” tanya Fia

“iya... “

“ya sudah, aku mau beresin koper”

Aslan melepaskan pelukannya, lalu membawa koper Fia ke kamar depan. Dia membuka lemarinya, mengambil pakaiannya untuk ganti di kamar belakang. Dia lalu mandi, meninggalkan Fia yang sedang membereskan pakaiannya.

Kamar Aslan sederhana sekali, kasurnya di lantai, rapih dengan seprai yang kencang terpasang. Ada lemari kecil untuk pakaiannya, ada meja kecil dan cermin gantungnya juga. Fia tersenyum melihatnya, dia senang sekali bisa berada disini hari ini.

“ka...”

Aslan muncul dengan wajah yang sudah selesai wudhu, dia mengambil sajadah

“aku sholat di kamar belakang, nyalain ac nya aja Ka.... kaka kalau mau mandi juga silahkan, ada sabun cair di kamar mandi.... “

“iya sayang...” senyumnya keluar melihat wajah Aslan.

Selesai beres-beres, Fia lalu masuk ke kamar mandi yang terletak diantar kamar belakang dan kamar depan itu. Segera setelah melepas semua pakaiannya, dia lalu mandi.

Saat keluar dengan handuk, dia melihat Aslan sedang menggantikan galon air minum di dispenser, dan sejenak Aslan terpesona melihat gadisnya yang hanya berbalut handuk. Paha mulus dan pundaknya yang licin, tak ayal membuat Aslan terpukau. Fia tersenyum manis dan langsung masuk ke kamarnya.

Tidak lama dia keluar, lalu ke kamar mandi mengambil air wudhu, masuk lagi ke kamar, sempat bertanya ke Aslan kemana kiblatnya, lalu mengeluarkan sajadahnya dan mukenanya, Fia lalu menunaikan sholat maghrib di kamar depan.

Demikian juga setelah selesai sholat isya, Aslan berada di taman belakang, sedang mengerjakan laporannya dan juga zoom meeting dengan Pak Yahya sekitar 15 menit.

Selesai itu Fia lalu menghampirinya dan memeluknya dari belakang

“sudah selesai?”

“sudah sayang....”

Dia mencium tangan kekasihnya

“kaka mau kopi?”

“hmmmmmmm..... kopi apa?”

“ada kopi toraja....”

“mau deng....”

Sambil melihat dan membalas email di laptopnya, Aslan duduk di sofa santai di taman belakang. Ruang belakang yang dibuat terbuka itu dan ditembok agar ada batas dengan tetangga, memang asri karena banyak pohon dan tanaman.

Fia lalu duduk disampingnya, dia lalu tiduran di paha Aslan, sambil kakinya berselonjor tiduran.

“sayang lagi apa?”

“balas email.... bentar yah Ka...”

“oke....”

Lalu

“pinjam hp boleh?”

Aslan mengambil ponselnya lalu menyerahkan ke Fia

“ngga dipassword?”

“ngga....”

Fia tersenyum

Dia lalu membuka semua apliaksi yang dia kepoin dari ponsel Aslan, terutama whatsapp dan medsos. Kebanyakan sih dari klient dan teman kantor, juga dari dirinya, dan Mama serta Linda. Dan ada satu percakapan yang dia lihat, yaitu percakapan dengan Endah. Meski pembicaraan mereka amsih di kategori normal, tapi tetap saja ada sedikit rasa cemburu Fia

“kok masih dismpan aja nih chatnya....”

Aslan terdiam

“nanti dihapus ditanya lagi kenapa dihapus....”

Fia tertawa geli

“maaf yah sayang....”

“ngga apa-apa....”

Lalu

“ayang, ngga apa-apa khan aku lihat hp kamu?”

“itu udah dilhat kok baru ditanya....” senyum Aslan dikulum

“hahahaha... takutnya kamu marah cintaku....”

“ngga lah... ngga ada yang aku sembunyikan dari kaka....”

Fia tersenyum

“cium dong...”

Aslan menurunkan kepalanya dan mencium bibir Fia dengan lembut.

Saat hendak mau tidur, Aslan nampak membereskan kamar belakangnya. Fia tentunya heran melihatnya.

“ayang tidur dimana?”

“dibelakang... kaka didepan aja....”

Dalam hati Fia, ini anak benar-benar perjaka tingting yah, gue udah datang menyerahkan diri, dia malah terkesan malu-malu kucing.

“ayang....”

“ya Ka....”

“temenin aku sampe tidur dulu disini yah.....” pintanya

“oh...oke oke Ka....” jawab Aslan agak gugup

“aku kunci pagar dan pintu dulu....”

“nanti kalau aku udah terlelap, kamu boleh pindah....”

“oke Kak...”

Aslan lalu mengunci pintu pagar, pintu samping dan pintu depan, lalu dia masuk ke kamar depan. Dan betapa kagetnya dia melihat Fia hanya dengan gaun tidur dengan model tanktop, bahunya terbuka dan lehernya rendah, dan sedang mengibas kibaskan seprainya.


Dia seketika merasa gugup dan merah mukanya

Namun senyuman manis Fia, membuat dia lalu menutup pintu, dan bergerak ke tempat tidurnya dimana Fia sudah duduk menunggunya, untuk masuk bersama dalam selimut tebal yang sudah terbentang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd