Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Till Death Do Us Part

BAGIAN VII



Dear Cinta, separah inikah perlakuanmu?




“bro..... menurut lu, cara terbaik melupakan cewe gimana?”

Riga yang ditanya oleh Aslan tadinya mau ngakak tertawa melihat boss nya dia bertanya demikian, namun saat melihat wajah serius dari Aslan, dia jadi tidak tega juga, meski tetap saja geli mendengar pertanyaan yang menurutnya lucu.

“yah ngga gimana gimana Bang.....” jawab Riga sekenanya.

Aslan sengaja menanyakan itu ke Riga, karena dibanding 2 teman dia yang lain, Riga ini agak-agak pintar dalam pacaran. Tipikal anak Medan yang pede nya 1000 juta kata Mbak Yani. Selain di Medan punya pacar, di Jakarta juga punya, disini pun ada pacarnya. Makanya Aslan bertanya karena dia berharap dapat jawaban yang bisa menentramkan hatinya.

“ cari lain Bang.....” jawab Riga lagi “ ngapain susah-susah mikir barang yang ngga mau sama kita....”

Aslan terpekur mendapatkan jawaban seperti itu

“tapi khan gue ngga kayak lu, Bro... disetiap pengkolan ada....”

“makanya Abang harus punya hati kayak gue...” jawab dia lagi sekenanya

Riga ingin tertawa melihat wajah muram Aslan

“Bang, lu punya jabatan, punya duit.... dan punya sesuatu yang gue ngga punya, yaitu tampang keren.... jangan jadi bego karena cinta....” jelasnya lagi

Tiba-tiba

“jangan didengar petuah sesat, Mas.....” kata Haryono yang mendadak muncul

“hah.... sengklek... dengar aja lu...”

“lah... itu petuah ngaco Mas....”

Haryono yang dari Semarang memang memanggilnya dengan sebutan Mas.

“nih.... saran saya, cinta itu harus diperjuangkan.... ngga akan ada cinta yang hebat jika tidak lahir dari sebuah perjuangan...” puitisnya dengan logat jawa yang kental

“halah... giliran ditinggal selingkuh ama pacar gue mau lihat lu ngomong kayak gitu...” sambar Riga lagi

Aslan tertawa melihat perdebatan mereka. Situasi yang jauh dari kampung halaman dan punya background yang berbeda memang jadi warna tersendiri untuk mereka disini. Itulah salah satu hiburan bagi Aslan

“ah..udah ah... ngga ada yang bener kasih nasihatnya.... “

Dia lalu bangkit dari kursi

“ayo cari sarapan..... nasi kuning depan....” ajak dia

“weit.... kalao diajak Boss saya siap... tapi kalo cuma ikut, saya disini aja....” ujar Haryono

“iye...gue ajak gue yang traktir....”

“siap kalo gitu....”

“Ngga halal aja gue sikat.... apalagi halal....” ujar Riga ikut bangkit dari duduknya

Mereka memang jarang-jarang bisa kumpul semua seperti ini, karena semua sibuk dilapangan jika ada survey, pagi ini mereka kumpul semua sebelum nanti sore mereka semua berpencar untuk melakukan survey lagi.

“Mbak Yani...mau nasi kuning ngga?” tawar Aslan

“aku masih kenyang Bang.... tapi kalo rujak mau deh...” senyumnya manis sekali kalau ditawarin makan

“rujak? Masih pagi....”

“kan buat siang....” senyum lagi

Aslan geleng kepala

“ya sudah.....”

Aslan naik di boncengan Haryono, sedangkan Riga sendirian di motornya dia yang sudah dimodif boncengannya hanya kecil spacenya. Mereka menuju ke lapak makanan di depan perumahan yang suka jualan nasi kuning untuk sarapan.



********************


Semenjak pertemuan terakhir dan whatsapp terakhir yang tidak berbalas dari Fia, Aslan kemudian berusaha untuk mengubur semua cerita dan angan indah dia terhadap sosok Fia. Kejadian di Makasar dan wa nya yang tidak berbalas seperti menunjukan ke dirinya bahwa untuk bermimpipun sebenarnya dia tidak layak untuk Fia.

Dia banyak menghabiskan waktunya dengan mulai menggeber pekerjaannya. Dia bahkan tidak hanya bertanya ke teman kantornya, dia juga sempat sampai surfing di internet tentang cara terbaik untuk melupakan seseorang dan move on dari cinta yang tidak berbalas.

Namun dia lupa bahwa perkara hati dan perasaan, itu ilmu pengetahuan manapun sulit menjelaskan secara rinci dan terukur bagaimana tatacara dan prosedur untuk melupakan cinta dan rasa terhadap seseorang. Indah dan mudah di literasi dan diksi, tapi sulit dalam penerapan.

Setiap dia selalu berusah untuk tidak kepo dengan IG Fia, tetap saja tangannya gatal untuk mengecek. Demikian juga, setiap dia membuka apliaksi whatsapp, pasti tangannya kadang secara otomatis membawa dirinya untu mengecek DP, status, dan juga profil dari Fia.

Aku harus kerja keras dan menyibukan diri, demikian tekad Aslan.

Dia menyadari bahwa obsesi dan rasa sukanya ke Fia dari jaman dia masih bocah yang terus dia pelihara tanpa berusaha mencari sosok lain, itulah yang membuat dia terjebak. Meski dia sudah merantau jauh dari tempat dimana dia dekat dengan Fia, tapi selalu yang dia ingat hanyalah Fia, dan itu yang mebuat dia sulit bergerak ke sosok lain.

Senyuman dan tawa indahnya memang luarbiasa. Tutur katanya yang halus, sangat berbeda dengan anggota keluarganya yang lain. Dia meski anak orang kaya, dokter, tapi tetap saja humble, dan penuh senyum ke semua orang. Kecantikannya jadi magnet bagi banyak orang, dan itu yang selalu dia rindukan setiap dia pulang ke Bekasi, meski hanya menengok dari lantai atas rumahnya saat Fia berangkat atau pulang, dia sudah senang.



********************



Pukul 14.00 tepat pesawatnya landing di Bandara Sultan Babullah, Ternate. Dia pagi jam 7 dari Kendari, transit di Makasar, lalu lanjut ke Ternate. Tujuannya kali ini masih lumayan jauh, karena dia akan menyebrang dari Pulau Ternate, ke Sofifi kemudian lanjut ke Pelabuhan Weda Bay di bagian Tenggara Pulau Halmahera.

Ini merupakan pekerjaan survey perdana mereka untuk wilayah Maluku Utara, dan memang dia yang diutus untuk melakukan tugas perdana dengan klien juga yang baru kali ini bekerjasama dengan mereka.

Dia sengaja melalui kenalannya di Ternate mencharter kendaraan sendiri untuk ke Weda. Dari Bandara dia segera bertolak ke pelabuhan Bastiong setelah serah terima mobil Rush model lama di bandara, dan dari sana dia menyebrang ke pulau Halmahera di pelabuhan Sofifi, ibukota Maluku Utara yang baru.

Perjalanan panjang membuatnya tiba di kawasan Weda sudah mendekati pukul 17.50 WIT. Dia sudah mengontak PIC di pelabuhan Weda, dan mereka rencana besok hari akan mulai melakukan survey.

Dia lalu memutuskan untuk segera memulai pekerjaannya. Selesai masuk ke hotelnya, mandi, makan malam setelah membeli di jalan tadi, dan selesai sholat isya, dia lalu membuka laptopnya dan mulai mengerjakan semua laporan yang ada, termasuk mempersiapkan untuk besok survey.

Pukul 11.30 malam dia berhenti setelah badannya agak pegel dan matanya agak perih karena kelamaan mengahdapi layar laptop. Ada whatsapp dari PIC di Weda, Linda juga menanyakan kondisinya yang sudah tiba di Weda tapi belum mengabari, dan juga dari kantor. Dia lalu membalas satu persatu, sebelum kemudian terlelap tidur.

Pagi harinya, setelah sholat subuh, dia menyempatkan diri untuk olahraga, jalanan di kota ini ditelusurinya dengan lari pagi. Sesuatu yang sering dia lakukan minimal seminggu 2 kali. Lari pagi atau jogging adalah olahraga murah meriah dan tidak perlu keluar uang banyak.

Sekembalinya dari olahraga pagi, dia memutuskan mandi dan bersiap sarapan di restoran di hotel, sebelum dijemput oleh pihak PIC yang kemudian akan menuju ke pelabuhan Weda, tepatnya ke kawasan Weda Bay Nickel yang saat ini jadi area favorit para pendatang untuk mencoba peruntungannya di Pulau Halmahera ini.

Sepanjang hari ini kesibukan Aslan sangatlah menyita waktu. Survey kali ini menguras tenaga dan pikirannya, mulai dari port, office, sampai ke dermaga dan tongkang yang akan dipakai, semua dia cek dan survey kelayakannya. Dan menjelang maghrib dia baru selesai. Setelah menumpang sholat di musholah di dalam kawasan smelter, dia lalu lanjut dengan pekerjaannya hingga jam 8 malam, lalu kembali ke hotelnya.

Dua hari lebih total waktunya di lokasi survey, dan kemudian Aslan pun siap untuk kembali ke Ternate, dan akan lanjut untuk melakukan survey lagi di Bitung, maka dia akan terbang dari Ternate menuju Manado, lalu ke Bitung.



***************


Rotasi pekerjaan selama ini ditambah load kerja yang lumayan berat, membuat Aslan kembali lagi ke Aslan yang semula yang tidak terpaku memikirkan Fia lagi, dia lebih fokus ke kerjaan dan kerjaan. Berkeliling seperti ini membuat dirinya menikmati pekerjaannya. Semua laporan dikerjakan saat dia kembali ke penginapan, dan kemudian dikirim ke kantor pusat.

Dan dari Bitung, dia sudah ditunggu lagi pekerjaan di Bombana dan Bau-bau. Diperkirakan dia nyaris balik ke kantornya hanya hitungan jam dan langsung ke dua lokasi tersebut. Meski melelahkan, namun dia menikmati sekali, waktu berputar, keliling ke banyak daerah, dan pengalaman yang kaya dengan berbagai rintangan dan tantangan saat melakukan survey.

2 minggu berada di luar daerah setelah bekeliling di Halmahera, Bitung, Bombana, kini dia baru saja menyelesaikan pekerjaan di Bau Bau, dan bersiap untuk kembali ke kantornya di Kendari. Pukul 13.00 WITA, dia kan naik kapal cepat yang transit di Raha kemudian masuk Kendari, diperkirakan dia akan tiba di Kendari pukul 17.30.

Semua laporan sudah dibereskan tadi pagi, dan dia kembali ke kantor biasanya sudah tidak ada hutang pekerjaan, kecuali ada laporan tambahan yang harus dia lengkapi dan susul. Ini yang berbeda dengan anggota timnya. Mereka cenderung menumpuk pekerjaan hingga berhari-hari setelah dikejar kejar barulah dikerjakan. Dia memilih setelah selesai survey, laporan survey segera menysul ke editor, sebelum di kirim ke klien.

Karena kelelahan, Aslan tertidur pulas di kapal cepat Express Bahari yang membawanya ke Kendari, dia sempat terbangun di pelabuhan Raha, namun tertidur kembali saat kapal melaju ke Kendari. Dan saat tiba di Kendari, saat dia hendak memesan gojek, dia sempat mengecek whatsapp yang masuk, kebanyakan dari kantor, ada Mama dan Linda juga, dan ada satu whatsapp yang bikin dia kaget

Ass wr wb, Aslan. Apa kabar? Maaf yah wa nya terdesak kebawah. Kemarin ketemu Mama pas ada acara khitanan di Blok K. Sempat ngobrol dan cerita-cerita ketemu kamu di Makasar

Lalu

Jangan marah yah , bukan sengaja ngga dibalas wa nya, tapi memang turun kebawah.

Hati-hati dalam bertugas, Allah jaga selalu


Hati dan mata Aslan bagaikan diaduk mendapat wa dari seseorang yang dia berusaha lupakan, namun isi wa dan pesan yang dia terima sekitar 2 jam yang lalu ini, membuat dia seketika bercampur aduk perasaannya, yang pasti dia merasa sangat bahagia, meski cuma wa permintaan maaf.

Dengan cepat dia membalas, dia lupa jika akan memesan gojek

Ass wr wb Ka Fia, alhamdulillah sehat selalu. Baru balik Kendari dari Bau Bau.

Iya Ka, ngga apa-apa, aku ngerti kok dengan kesibukan Kaka. Makasih ucapan dan doanya.


Aslan lalu memesan gojek

Hihihi, syukur deh kalo adikku ini ngga marah. Wih, bagi dong ole2nya dari Bau-bau

Pakaian kotor Ka ole-olenya

Hahahah ya sudah, istirahat sampai dirumah yah

Makasih Ka. Kaka sudah dirumah atau masih di RS?

Sudah jalan pulang, tadi abis ketemu teman, aq dinas pagi


Lalu Aslan memberanikan diri

Ka, sampai rumah aku boleh telp ngga?

Wkwkkwk.... boleh dong. Nanti kalo uda nyampe rumah aku wa yah

Siap Ka


Aslan rasanya mau lompat dari boncengan gojek saking senangnya.

Setibanya di kantor, dengan cepat dia naik ke kamarnya, mandi dengan cepat. Menenunaikan ibadah sholat maghrib, dan selesai maghrib, dia mengecek wa nya

Aku udah dirumah

2 menit yang lalu

Segera Aslan memencet nomornya, dan suara lembut yang dia rindukan terdengar diujung sana. Senyum bahagia dan ekspresi yang aneh di wajah Aslan muncul saking bahagianya. Mereka saling tertawa dan berbincang tentang banyak hal.

“kamu ingat Wina kan?”

“yang ketemu kemarin di Makasar itu?”

“iya..”

“kenapa Ka.?”

“dia kirim salam sama kamu....”

“salam balik Ka....”

“mau aku kasih no wa nya?”

“buat apa Ka?”

“buat kamu kontak lah...”

“ngga ah Kak...”

“lho? Kok....”

Suara tawa dari Aslan terdengar

“kurang cantik? Atau kurang apa? “

“ngga juga Kak...”

“lalu? Dia anak baik.... agamanya juga bagus... orangtuanya juga baik...”

“yah ngga harus gitu juga kan Kak....”

“ih kamu aneh deh.... udah punya pacar yah?”

“ngga juga Ka....”

“trus?”

Diam sejenak

“aku punya wanita yang aku sukai.....”

“oh...udah punya pacar dong....”

“ngga juga Ka... aku suka kan bukan berati udah jadi pacar....”

Kali ini tertawa Fia

“tembak dong.... nanti keburu diambil orang....”

Aslan tesenyum pahit

Emang udah diambil orang Kak, bathinnya sedih

“aku kenal wanita itu...?”

“kenal Kak...”

“siapa? Mau aku bantuin bilangin...wkwkwkkw” gurau Fia

“ngga Ka......”

“ih kasian yah.... suka tapi ngga berani bilang...”

Bathin Aslan berkecamuk seketika, dia bagai dilanda dilema

“kalo aku telp lagi kapan-kapan boleh Ka?”

Fia tertawa

“boleh lah.... tapi wa dulu yah...”

Iyalah, kan ada laki lu nanti bahaya, bathinnya lagi

Suara kumandang adzan di Jakarta dan sekitarnya membuat obrolan mereka terputus. Fia pamit untuk sholat, dan Aslan senangnya luar biasa hari ini. Akhirnya dia bisa bicara dan menelpon wanita pujaan hatinya, meski tidak merubah apa-apa, namun kebahagiaannya hari ini luar biasa terasa indah, senyum tanpa dia sadari terus berkembang di bibirnya, rautnya menunjukan bahwa dia sedang jatuh hati....

Jatuh hati yang parah dalamnya......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd