Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Till Death Do Us Part

BAGIAN IV


Rindu dari Tanah Tolaki


Cuaca panas di pelabuhan Pomalaa, Sulawesi Tenggara menyambut kedatangan Aslan siang ini. 5 jam perjalanan dari Kendari kesini sudah menjadi makanan buat dirinya karena memang sudah menjadi rutinitas baginya, dan hampir setiap minggu pasti ada pekerjaan yang dia handle di kawasan ini.

Hari ini dia mendapat orderan untuk pengecekan claim cargo nikel yang dikembalikan ke pelabuhan muatnya di Pomalaa, karena satu tongkang ditolak di pelabuhan bongkarnya, maka perusahaannya yang kebagian untuk melakuakan pengecekan dan survey kali ini.

Innova yang dibawanya diparkir di dekat dermaga, kali ini dia sendiri karena semua staff kebagian tugas di berbagai pelosok Sulawesi Tenggara termasuk di Kolaka dan Konawe, dan kali ini dia sendiri yang menghandle pererjaan kali ini.

Dengan menaiki speed boat dia lalu menuju ke arah tongkang yang sedang berlabuh di dekat pelabuah Pomalaa. Dengan membawa semua dokumen, serta 3 karung kecil untuk keperluan sampel muatan yang akan dia bawa untuk ditest di laboratorium.

Dia lalu bertemu dengan pemilik muatan dan perwakilan dari angkutan diatas tongkang. Setelah berbincang sejenak, Aslan mengambil dokumentasi, lalu naik ke tongkang dan meminta dokumen yang ada untuk difoto olehnya.

“ ini katanya grade dan kandungannya yang dibawah standard..” terang pemilik muatan

“oh gitu yah..... berap memang kadarnya menurut consignee?” tanya Aslan

“menurut mereka dibawah standard...” tanpa menjelaskan lebih lanjut

“standard dalam negeri kan 1.8 %, import 1,7 %, artinya dibawah itu?”

“ya mungkin saja Pak....”

Aslan selesai meminta foto copi semua documen yang ada, dia lalu bergerak dengan sekop kecil dan karung, dia mengambil sampel dari beberapa titik, untuk keperluan pemeriksaan lab dan bahan laporannya.

Selesai berbicara dengan shipper dan crew kapal, Aslan segera turun kembali ke dermaga, dia harus segera balik ke Kendari. Ada lab yang modern dan hasil pengujuannya sudah diakui dan terakreditasi di Kendari memudahkan dirinya dan perusahaannya untuk melakukan pengecekan dengan cepat jika menemukan kasus yang serupa.

Aslan sering tersenyum dan memilih tidak menjawab jika teman-teman di lapangan sudah mulai menegcek latar belakangnya, seperti sekolah dimana, lulusan atau alumni mana, kerja dimana sebelum disini. Menurut dia kualitas orang bukan dinilai dari mana sekolahnya, tapi seberapa bergunanya ilmu yang dia dapat.

Dia sendiri justru merasa ilmu yang dia dapat banyak diketahui di lapangan langsung, atau kemudian dia melakukan searching di google atai internet. Buku-buku panduan dan juga bimbingan tehknis semua dilahapnya yang berkaitan dengan pekerjaannya, itu yang membuat dia semakin kuat dari segi teori, dan paham dari segi praktikal.

Sebelum kembali di Kendari, dia memilih mencari makan dulu di dekat Pomalaa, agar perjalanannya kembali bisa lancar dan tidak keroncongan di jalanan. Dia lalu sambil makan siang, menscrolling ponselnya, termasuk mengecek IG nya.

Ada satu IG account yang dia sering lihat, tapi dia malu untuk follow. Almahyra Fia, demikian nama IG dari Fia. Disitu jelas ditulis profesi dan tempat dia bekerja. Aslan seperti menjadi secret admirernya Fia semenjak kecil.

Dia hanya tersenyum jika melihat foto Fia. Entah kenapa dia sangat mengagumi wanita ini. Sempat rasa itu padam saat dia kuliah, atau saat dia menjalani masa-masa berat sewaktu dihajar oleh almarhum ayahnya, namum tetap saja jika bertemu di jalanan, atau melihat Fia di rumahnya, dia tidak mampu menyembungyikan rasa kagumnya terhadap Fia.

Selain pintar, kecantikan Fia di kompleks mereka memang terkenal sekali. Fia banyak disukai karena ramah, berbeda dengan bapaknya atau kakaknya Adiba yang angkuh. Fia sangat sopan dan suka menegur. Sifatnya itu yang membuat Aslan kecil mengimpikan kelak punya pacar seperti dirinya.

Ditambah dengan body goalnya, semakin meperindah tubuhnya, membuat masa pubertas Aslan jadi terpacu untuk melihat keindahannya, yang berujung ke permusuhan seumur hidup dengan keluarga mereka hingga sekarang.

Dan pertemuan mereka minggu lalu di Sumarecon, menyisahkan asa dan rasa yang tidak ternilai keindahannya bagi Aslan sendiri. Setelah sekian tahun dia mencari waktu meminta maaf, akhirnya kemarin itu dia bisa meinta maaf secara langsung. Dan yang tidak dia sangka ternyata Fia juga memperhatikan perkembangan dirinya. Bagi dirinya itu sudah sangat membanggakan sekali.

Sayangnya satu hal saja, dia lupa dan malu untuk meminta nomor telpon atau wa nya Fia. Dia mendapat kehormatan diterima ajakannya untuk makan, senangnya sudah bukan kepalang, meski dia sempat dan berkeinginan meminta nomor ponselnya Fia, tapi dia malu dan takut jika kemudian Fia menolaknya untuk memberikan.

Semua adegan dan senyuman Fia rasanya masih melekat di kepalanya saat pertemuan terakhir mereka itu.

Wanita itu memang cantik dan penuh pesona, bathin Aslan berbisik. Sungguh beruntung pacarnya bisa memiliki wanita itu.

Dia melihat banyak sekali foto mereka berdua terpampang di IG nya Fia. Mulai dari foto biasa hingga foto mereka liburan bareng ke luar negeri. Pasangan itu memang serasi, meski ada rasa nyeri di hati Aslan melihatnya.

Dia kadang malu dengan dirinya, karena seperti terobsesi dengan Fia. Dia yakin Fia tidak tertarik sekalipun dengan dirinya, atau bahkan Fia hanya menganggap dia tetangga saja, yang dulunya bandel dan nakal, yang biasa rasanya menganggumi wanita di usia pubernya.

Namun rasa sukanya dan senangnya ke Fia dari kecil tidak pernah padam. Saat dia pulang pun dia suka lihat wanita itu dijemput atau diantar pulang oleh pacarnya. Hingga pertemuan kemarin dengannya bagaikan sebuah sejarah dalam hidup Aslan.

Nasib Aslan dalam percintaan pun sebenarnya bisa dibilang buruk. Mungkin karena obsesi dan kagumnya ke Fia, maka sia seperti mematok standard yang sama dengan gadis impiannya itu. Bahkan di bangku kuliah pun dia nyaris tidak pernah pacaran. Ada gadis yang dia taksir, karena dasarnya Aslan bodoh dalam berbicara dengan wanita, maka gadis itu memilih pria lain yang lebih dahulu menyetakan cinta. Bisa dibilang hidup Aslan hanyalah dengan bayangannya akan gadis impiannya, pekerjaan, dan keluarga.

Ditambah lagi dengan status dia sebagai kepala keluarga, dia seperti hanya menyisakan waktu untuk diirnya sendiri yang kemudian dia pakai untuk tidur atau main futsal dengan sesama teman-teman surveyor. Asmara seperti tidak ada ruang untuk dirinya saat ini.

Foto Fia dengan blazer dokternya sambil tersenyum memegang kue pemberian temannya terlihat diposting sekitar 3 jam yang lalu. Senyum manisnya memang menggoda sekali. Wajah cantik, bodynya yang yahud, matanya yang indah serta sikapnya yang lemah lembut dan penuh senyum, aih.... wanita seperti apa lagi yang bisa menandinginya? Dokter pula....

Aslan tersenyum sendiri jadinya. Usia mereka terpaut 6 tahun, dan dia seperti tidak perduli, kekagumannya tetap dia simpan, dan sering sekali dia merasa miris jika melihat ada foto kebersamaan Fia dengan pacarnya yang suka sekali mereka berfoto didlaam mobil mewah milik pacarnya.

Bunyi telepon seakan memutuskan lamunan Aslan

“ bang.... sudah direservasi yah....” Hilda, admin nya di kantor

“oke... semoga nanti sampai disana masih keburu...”

“oke Bang...”

Dia tadi mengirim pesan agar Hilda melakukan reservasi ke lab untuk dia masukin sampe muatan nikel setibanya di Kendari sore ini. Dan sudah dikonformasi oleh Hilda bahwa reservasinya sudah terpesan, tinggal dia mengirim sampelnya saja kesana.

Mobilnya kini selepas mengisi bensin, kini bertolak lagi ke arah Kendari. Perjalanan sekitar 4-5 jam harus dia tempuh untuk balik ke kawasan kota. Dan berkendara sendirian seperti ini sudah biasa bagi dirinya.

Lamunannya kembali diisi oleh sosok Fia. Melihat Fia kemarin dan makan bersamanya, bagaikan mimpi bagi Aslan. Dan dia mengakui bahwa Fia memang selalu cantik dan anggun. Tata bahasanya lembut, dan pesonanya pun sebagai dokter benar-benar terpancar dari aura wajahnya.

Ingin rasanya dia kirim DM di IG untuk minta nomor whatsapp dan telponnya Fia. Tapi jangankan untuk DM, follow saja dia malu. Untung account Fia terbuka dan bisa dengan mudah dia akses, sehingga tanpa follow juga dia bisa lihat update dan foto terbaru Fia.

Mama dan Linda sering bertanya jika dia sudah punya pacar, namun jawaban Aslan selalu sama. Alasannya ialah pekerjaannya yang menyita waktu, sampai tidak ada waktu untuk berpacaran baginya.

Ulfa terkadang jadi merasa membebani anaknya dengannya beban hidup yang terlalu awal bagi usianya. Namun anaknya memang seperti dituntut dewasa sebelum waktunya, begitu ayahnya meninggal dia langsung memutuskan berhenti kuliah dan mulai bekerja, dan kini semenjak dia mulai bekerja, dia pun jadi kepala keluarga dirumah. Semua kebutuhan rumah Aslan yang bertanggungjawab.

Warung nasi ibunya kini tutup, diganti dengan warung klontong. Meski ada pendapatan dari warungnya, namun jatah bulanan dari Aslan tetap lancar, termasuk untuk biaya sekolah dan bakal kuliah adiknya.

Pendapatan Aslan juga kini tidak main-main. Selain mendapat gaji bulanan sebagai kepala kantor cabang, dia mendapat tunjangan setiap survey, dan juga mendapat insentif perbulan dari setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kantor Kendari. Itu sebabnya dia sudah bisa merenovasi rumah mereka di Bekasi, dan membeli mobil untuk mama dan adiknya.

Di Kendari sendiri, kantor sekaligus rumah dia tinggal menjadi satu. Lantai bawah jadi kantor, sedangkan laintai atas jadi tempat dia tinggal di kawasan Balaikota Green Platinum, Kendari. Kondisi ini membuat dia seperti sudah malas untuk melanjutkan kuliahnya lagi. Dia memilih memperbesar kompetensinya lewat sertifikat dan kursus baik lokal maupun international yang berkaitan dengan bidang kerjanya dia.

Aslan yang dulu nakal dan sudah membuat hubungan keluarga yang bertetangga bubar jalan, kini sudah menjadi Aslan yang dewasa, bertanggungjawab dan penuh gairah hidup untuk maju.

Pukul 16.05 WITA, mobilnya masuk ke area Kendari kota, segera dia tujukan arah mobilnya ke jl. Suprapto, Tobuuha Kendari, untuk mengantar sample muatan nikel untuk dicek kandungan dan kerusakannya. Yang membuat muatan ini ditolak di pelabuhan bongkarnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd