Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.235
Bimabet
Bukannya udah ada satu korbannya, si rachmad? Ya ga langsung diperkosa gitu, tapi jadi berubah pikirannya jadi nakal juga...

Yok, hu, sempatin update dong...
 
Selesai sudah mens Ruri. Setiap 3 hari sekali dia harus beli cd yg baru. Agak susah memang kalau waktu mens harus hidup tanpa cd, mau ga mau harus beli baru. Kecurigaan pertama kemungkinan pak Abdul selaku pemilik kos. Mungkin dia punya kunci cadangan kamar Ruri. Kemungkinan kedua muncul ketika dia tau Sari ternyata kaum pelangi. Kebingungan Ruri memecah konsentrasinya diperkuliahan. Belum lagi rasa was2 dokumentasi seksnya akan disebar oleh Andre dan Iwan, tapi sejauh ini teman kampusnya terlihat normal, belum ada tanda2 kebocoran informasi sisi gelap Ruri. Sementara itu, hubungan Ruri dan Sari pun menjadi semakin akrab, meskipun kalau di ingat2 kejadian itu, Ruri merasa geli membayangkan vaginanya bersentuhan dengan vagina rekannya sendiri. "Eh Rur, ngelamun mulu...semester depan udah mulai pengajuan judul buat sempro, dah dapet judul belom?". "Eh i-iya nis, ini lg mikir, hehe....makasi udh ngingetin" Ruri menjawab pertanyaan Nisa. "yaudah aku ke kantin dulu ya...ikut ga?". "Nyusul deh" sahut Ruri. Aaaah pusiiing. Mikir judul, foto2nya yg terancam, cd yg selalu hilang. Ruri menutup bukunya, mulai berkemas-kemas ingin pulang. Tiba2 sebuah tangan mencengkram pergelngannya. "Eh". Ruri melihat ke arah dari mana tangan itu berasal. "Kamu kenapa Rur? Kok kaya menjauh gitu, aku salah apa?" Kata Rahmat.

Rr : "Ga ada salah apa2 ko mat"
Rh : "kalo aku ga salah kok kamu menjauh?"
Rr : "gapapa kok"
Rh : "rur, aku gapapa kok kalo kita stop begituan lagi, tapi jangan kaya org musuhan gini"
Rr : "emm, iya mat, maaf, aku ga bisa ngelakuin hal itu sama kamu lagi...aku pngn tobat mat....yaudah aku pulang dulu"

Ruri berjalan menuju parkiran. Melewati depan kantin. Tiba-tiba angin berhembus kencang dari depan. Gamis Ruri tertekan angin membuat putingnya tercetak disana. Ruri mengangkat tasnya. Berusaha menutupi bagian dadanya. Mata lelaki memang diberkahi dengan skill auto focus. Laki-laki yg nongkrong dikantin langsung melihat ke arah wanita cantik yg berjalan di lorong itu. Dadanya memang tertutup, namun bagian bawahnya terlihat jelas ada garis mungil yg tercetak akibat terpaan angin dari depan. Angin sudah berhenti berhembus namun sialnya kain gamis Ruri terjepit oleh bibir vaginanya dan Ruri tidak menyadari itu. Sampai akhirnya ada salah satu mahasiswa teriak "rapet banget tuh meki!!". Seketika Ruri melihat ke arah suara. Semua mata mengarah pada bagian bawahnya. "Ya ampun". Buru2 Ruri menarik roknya yang tersangkut di bibir vaginanya dan lari terbirit-birit menuju mobilnya. Wajahnya memerah menahan malu. Ruri menyandarkan kepalanya di setir mobil. "Hiks hiks, gara2 cd ilang mulu nih aaaah kok apes mulu sih idupku".
Tok tok tok. "Kamu gapapa?" Tanya Rahmat tiba2 sudah ada di samping mobil.
"Eh mat, kok bisa ada disini?" Tanya Ruri sambil mengusap airmatanya. "Iya td kebetulan lewat terus ngeliat kamu nunduk kaya nangis, yaudah aku cek, eh beneran nangis, kenapa? Sini cerita". "Masuk mat" kata Ruri.
Rr : "Kamu kuliah jalan kaki mat?"
Rh : "iya, kosku pindah belakang kampus, deket kok, eh kok jd aku yg ditanyain, kamu tuh kenapa?"
Rr : "malu aku mat, sambil jalan aja deh ya...tadi tuh gini...."

Lanjut Ruri menceritakan apa yg terjadi sambil menjalankan mobilnya.

Rh : "wah kudu diusut nih rur, kok bisa ilang mulu?"
Rr : "aku jg gatau mat, td malem tuh aku baru beli, eh paginya ilang, ni maling aneh bgt. Bisa masuk kamarku tp kenapa yg diambil cd gitu lho, padahal di meja ada laptop sama hp"
Rh : "ini sih fix malingnya cowo rur"
Rr : "emng daleman cewe buat apa sih mat? Kamu kan cowo"
Rh : "emmm anu, itu...gmn yak"
Rr : "udah jelasin aja mat gk ush malu, aku kepo bgt"
Rh : "aduuuh...gini daleman cewe kan nempel sama hal yg sensitif, nah hal yg sensitif itu yg bkin cowok tertarik kan? Meki sama tetek. Nah benda yg nempel sama itu tuh bisa bikin ngaceng tau rur?"

Deg. Tiba2 Ruri teringat andre, iwan, bapak2 warung. Mereka semua suka menciumi bau pakaian dalam Ruri.

Rr : "emng ga bau? Ih aneh deh"
Rh : "gatau Rur, wkwk gapernah nyoba"

Ditengah kekesalannya tiba2 Ruri teringat perkataan Sari yg menyuruhnya mencoba pamer aurat yg katanya 'seru' itu.

Rr : "bukannya lebih enak nyium langsung ga si mat? Jd cewenya jg kerasa enak"
Rh : "eh? Emmm i-iya sih...hehe"
Rr : "mau liat...eh"
Rh : "liat? Liat apa rur?"
Rr : "emmm anu liat kosmu yg baru, sekalian pulang"

"Fuuuuh, hampir aja keceplosan" batin Ruri. "Tahaaan tahan, jangan pamer2 lagi, tahan Ruriii. Terakhir kamu pamer2, kamu hampir di perkosa rame2" lanjutnya dalam hati. Perbincangan mereka pun berlanjut sampai tanpa mereka sadari kos Rahmat sudah berada di depan. Tampak sebuah bangunan besar dengan banyak kamar yg saling berhadapan. Tak terlihat mewah memang, seperti kos laki2 kelas menengah ke bawah pada umumnya, namun lebih lega karena bangunan besar dan kamar yg luas, tembok abu2 yg belum di cat, sedikit kumuh memang tp masih layak.

Rr : "makasi ya mat udh mau nemenin"
Rh : "iya, gapapa Rur"
Rr : "ini kos baru mu? Gede jg ya"
Rh : "mau mampir?"
Rr : "emmm emang boleh cewe masuk kos cowo?"
Rh : "boleh si, asal ga nginep, anak2 banyak yg bawa cewenya kok"
Rr : "emm yaudah deh ngintip dikit sekalian numpang kamar mandi, mau pipis bntr"

Segera Ruri memarkir mobilnya. Mereka berdua pun turun. Pemandangan sepanjang lorong kos pun seperti kos laki2 pada umumnya. Ada yg nongkrong sambil nyanyi dan gitaran, ada yg mabar game, ada ygkamarnya tertutup namun tampak seperti ada orang di dalamnya, dan didepan pintu kamar tertutup itu ada sandal wanita. 'oh ini yg di maksud rahmat'. Pandangan kagum dan siulan2 menggoda dari para lelaki sudah biasa Ruri rasakan. "Apasih norak bgt, mana jelek2 lg" batinnya. "Weh mat, bisa jg kau dapet cewe cakep gini?" , "kok bisa mba nya mau sama Rahmat." , "asyik ngeue nih, nau dong ikutan". Tiba2 ada celetukan dari penghuni kos lain yg entah kenapa bisa membuatnya kesal. Tangan Ruri seperti bergerak dengan sendirinya. Dia gandeng Rahmat dengan erat. Rahmat yg kaget menoleh ke arahnya. "Gpp Rur, biasa kos cowok" katanya mencoba menenangkan. "Udah kaya papan catur nih, item putih", "wih beauty and the beast". "Ah temen doang kali bro, yakali Rahmat bisa dapet cewe model begituan ". Hinaan hinaan kepada Rahmat entah kenapa membuat Ruri tidak terima. "Mat, sini" perintah Ruri sambil membalikkan badan Rahmat menghadap kepadanya. Tiba2 Ruri mencium bibir Rahmat didepan teman2 kosnya. "Kamar kamu dimana sayang? Yuk buruan masuk". Tiba2 hening. Satu kos terdiam oleh aksi Ruri. Termasuk Rahmat yg kemudian menggiringnya menuju kamar. "R-rur....tadi..itu.....kenapa?" Tanya Rahmat bingung. "Gapapa, kesel aja aku kamu di ejek mulu." Kata Ruri. Muka Rahmat memerah. Rasa kesal Ruri masih belum puas, ingin rasanya dia membalas perbuatan mereka. Ruri kemudian melepas hijabnya. "Toilet dimana mat?". " 3 kamar sebelah kiri ada 2, di atas ada 2, ditempat cowok2 berisik td, lurus dikit ada kmr mandi jg". Sepertinya Ruri tau bagaimana cara membalas perbuatan mereka. "Anterin yuk". Pinta Ruri. "Kemana?". Tanya Rahmat. "Kamar mandi yg di deket monyet2 berisik td, aku masih kesel." "Mau ngapain sih Rur, udh biarin aja ih". Protes Rahmat. "Aku ga suka kamu di ejek2, sini!!" Ruri menarik tangan Rahmat yg sedang bingung apa yg akan dilakukan ukhti cantik ini. Ruri berjalan hanya mengenakan gamisnya. Rambutnya dia kibaskan agar menambah kesan sexy. Sontak para pria yg sedang berkumpul itu menoleh kearahnya. Masuklah Ruri ke kamar mandi. Dia jongkok di wc. Mulai mengeluarkan cairan kuning yg sudah tak tertahan lg. Samar2 Ruri mendengar lagi hinaan2 yg membuatnya semakin kalap. "masi ga percaya aku cuk cowo dekil kaya gitu dapet cewe putih cakep gitu". "Iya ya, pake dukun dimana dia?". "Tuh liat di depan, mana cewenya bawa mobil lg, kok bisa cowok model begini dapet cewe cakep bin tajir, udah fix dukun ini mah". Rahmat hanya diam tertunduk lesu. "Harusnya aku ga berharap banyak sama Ruri, udah bener Ruri menjauh dariku, kenapa aku berharap bisa milikin dia." Ingin rasanya rahmat memukul wajah mereka semua namun nyali dan skill beladiri rahmat tak mumpuni untuk melawan 6 orang sekaligus.

"SAYAAAANG, SINI DONG CEBOKIN" sengaja Ruri berteriak agar didengar oleh bajingan2 itu. "Ha? Apa?" Kata Rahmat bingung. "Ih siniii masuk, cebokinnn". "Eh emmm i-iya iya". Byuuur byuuurrr. Suara kucuran air dari gayung yg membasahi kelamin Ruri. "PAKE MULUT DONG SAYANG, JANGAN TANGAN DOAAAANG!!" "AAAHHHHHHH ENAAAK AAAAHHHH, MASUKIN LIDAHMU CINTAKU" Lanjut Ruri. Rahmat menuruti apa kata Ruri. Dia jilat memek Ruri dengan penuh nafsu. Dia lampiaskan semua imajinasinya tentang Ruri yg sudah lama ini dia pendam. Ruri mengangkat 1 kakinya agar Rahmat bisa lebih leluasa melumat vaginanya. "AAAAHHHH AH AH ENAK, GELII...TERUS BABY UGHHH". Tangan Ruri mulai meremas-remas payudaranya dari luar gamisnya. Dia pijat2 kedua bulatan daging itu. "TERUS SAYAAANG AAHH, AAAHH MAU PIPIS LAGI" Teriak Ruri masih berusaha membuat mereka iri. Seketika ke 6 pria itu menghentikan aktivitasnya sambil menyimak desahan demi desahan yg Ruri lontarkan. "AH AH AH GK TAHAN SAYANG LIDAH KAMU... ITU... AH...AKU KELUAAARRRRRR".
Rahmat memejamkan matanya sambil menganga siap menerima cipratan cinta Ruri. Ruri langsung terduduk lemas di lantai yg basah. Crrrttt crrt cairan cintanya masih keluar. Entah kenapa membuat orang lain terangsang juga membuat libido Ruri semakin tinggi. Serasa seluruh hormon endorfin membanjiri tubuhnya. Untuk sekejap dia lupa akan masalahnya, kenikmatan, kesenangan dan rasa lega mengisi pikirannya. Seperti memberi efek candu, Ruri ingin lebih. Dia ingin membuat orang lebih terangsang lagi. "Balik kamar yuk." Ajak Ruri. "Eh bentar". Ruri mengambil air dengan gayung, mengguyur gamis bagian dadanya. Otomatis payudara bulat dan puting mungilnya terlihat jelas. Dengan gamis yg basah mereka berjalan berdampingan menuju kamar kos Rahmat. Saat mereka berada tepat di depan para pria berisik itu Ruri menggigit karet gelang, mengangkat kedua tangannya dan mengumpulkan rambut belakangnya jadi 1. Gamisnya pun tertarik, dada nya semakin terpamerkan dihadalan 6 berandal itu. Mereka hanya bisa menelan ludah, terpaku menatap keindahan ciptaan-Nya. Rambut halus di leher Ruri menambah kesan seksi ketika dia mengikat rambutnya.

Cklek klek, pintu kos tertutup. "Kamu ada sarung ga?". Rahmat menyodorkan sarungnya. Ruri menanggalkan gamis basahnya, kini dia telanjang bulat.
Ruri keluar kamar dengan mengenakan kemben sarung yg tergulung hingga berada 15cm di atas lutut. Dia lempar baju gamisnya ke tali di depan kos yg memang diperuntukkan untuk menjemur pakaian. Ketika Ruri berjinjit untuk menggantung gamisnya, kembennya terangkat. Bongkahan pantat dan vagina mulusnya terlihat jelas. Ke 6 pria tadi makin ngaceeeeng melihatnya. Ruri melirik ke arah mereka. 6 pasang bola mata memelototinya. Entah setan darimana yg hinggap di Ruri, tiba-tiba ide gilanya muncul. Dia menjatuhkan cincinnya, kemudian berpura2 sedang mencari cincin itu. Ruri berjongkok menghadap mereka. Samar-samar terlihat belahan vagina Ruri disetiap gerakannya. Ruri membelai rambutnya, menariknya kebelakang telinganya. Suatu gerakan yang membuatnya terlihat semakin seksi dan menggairahkan. Sadar sedang diperhatikan, gairah libido Ruri pun terus meninggi. Ruri mengangkang dan melihat kebawah, seolah-olah mencari sesuatu dibawahnya. Kedua kakinya sengaja dia lebarkan, vaginanya pun semakin terlihat, daging berwarna pink itu terlihat lezat di mata 6 pria tersebut. "nah ini dia." aktingnya masih berlanjut. dia memasang cincin itu dijari lentiknya lalu berjalan masuk ke kamar kos Rahmat. "bener kata sari....seru banget pamer badan ke cowo2" kata Ruri dalam hati.

"Kamu kenapa sih Rur, aneh banget dari tadi? sengaja ya kamu godain dan pamer badan ke mereka?" tanya Rahmat. Ruri mengunci pintu kamar, membuka tirai jendela sebelah kanan. Ruri mendorong tubuh Rahmat hingga telentang di karpet. "hehehe, sini mat gantian kamu aku bikin keluar" jawab Ruri yg lalu melahap bibir Rahmat dan menarik tangan Rahmat lalu menggiringnya ke vaginanya. "mmm ehmmmm Rurrr...***ur bentar, katanya mau tobat." kata Rahmat. "udah nikmatin aja mat, aku lagi horny banget....anggep ini yg terakhir kita ngelakuin ini, kamu minta apa aja aku turutin untuk saat ini." jawab Ruri sambil kembali melumat bibir Rahmat. "Pegang mat" perintah Ruri agar rahmat menyentuh vaginanya. Ruri nungging, vagina dan lobang pantatnya terlihat dari belakang. "mat, mau aku dudukin ga?" tanya Ruri. "apanya?" Rahmat bingung. "gini.....nah jilatin mat....ooohhhh uhhh enak sayang" Kata Ruri yang tiba2 menduduki wajah Rahmat. "ih, uuuhhh, r-r-rahmat sayang ooohhh geli...enak" Pertama kali Ruri merasakan lobang pantatnya dijilat. Jilatan memutar rahmat berikan di lobang pantat Ruri, kembali ke vaginanya, bergantian lagi ke pantatnya terus begitu hingga Ruri terus mendesah merasakan nikmat. Kemben sarung yg ia kenakan ia lempar ke kasur. Ruri berbalik menghadap ke pintu. Dia membungkuk ke selangkangan Rahmat. Kini posisi mereka 69. Ruri memlorotkan celana kolor Rahmat sehingga penis tegangnya mengacung ke atas siap untuk di lahap. slurrppp sluurppp. mulut vs kelamin mereka saling beradu memberikan kenikmatan, desahan pun semakin riuh menggema ke seluruh sudut kamar kos 3x4 itu. Aksi Ruri semakin binal tidak seperti ukhti polos yang terlihat dari pakaian sehari2nya. Jilatan2nya ke batang rahmat seperti menjilat batang es krim. Kemudian mengulum kepala penisnya, bak lonte yang sudah profesional. Tak lupa tangan lentiknya membelai dan menggelitik buah zakarnya. Ruri melirik ke arah jendela yang tirainya sengaja dia buka. Sesuai dugaannya ke 6 pria itu mengintip dari sana. Ruri tersenyum jahat. Kulumannya semakin dia percepat, kepalanya naik turun. "ah ah ah...***r jangan cepet2 nanti keluar ooohhhh, enak banget ah". Ruri merubah posisinya dengan cepat, dia mencium lagi bibir Rahmat sambil menggoyangkan pinggulnya agar vaginanya bergesekan dengan kepala penis Rahmat. Tentu saja posisi nungging Ruri membuat vaginanya terlihat jelas dari jendela. "Rahmat sayang, mereka yg ngatain kamu tadi lagi ngintipin kita....kita bikin mreka iri sama kamu" bisik Ruri lirih. Rahmat hanya terdiam menikmati pelayanan eksklusif Ruri. Ia turun ke dada Rahmat, lidahnya menggelitik puting kiri Rahmat, dan jari telunjuknya menggelitik puting kanannya. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya agar kelamin mereka bisa terus bergesekan. uhhh ahhh ehmmmmmmm. Rahmat terus mendesah.

Sini sayang, Ruri duduk selonjor menghadap jendela. Tubuh mulus seksi telanjangnyapun terlihat dengan jelas dari jendela. "sini nenen dulu sayang" kata Ruri. Kalimat itu membuat beberapa dari mereka yg mengintipnya langsung memegang selangkangan dari luar kolornya. Seperti sedang menyusui bayi, Ruri melihat Rahmat yg berbaring dipahanya sambil menghisap payudara kirinya, dan tangan Rahmat yg sedang asik sendiri memainkan payudara kanan Ruri. Tangan kiri Ruri menopang kepala Rahmat agar sedikit terangkat, tangan kanannya membelai kepala Rahmat. Persis seperti bayi yang sedang menyusu, dan ibunya yang menunjukkan rasa sayang ke anaknya. "ehmmm...hm m, terus sayang, isep terus ahhh...enak banget sayaaang, hm m teruussss..." Kalimat2 yang membuat siapapun yg mendengar dan melihat bokep live itu semakin ngaceng. "AH GA TAHAN AKU COK". kata 1 pria yg melihat adegan mereka kemudian pergi menuju kamar mandi. "uughhh udah sayang, memek aku gatel banget nih, garukin pake kontol kamu dong". kata Ruri. Posisi mereka berubah lagi, Ruri tidur telentang tampak samping jika dilihat dari jendela. Dia angkat kedua kakinya dan membukanya lebar2. Rahmat tak langsung memasukkan penisnya, dia masukkan dulu jari tengahnya sambil lidahnya mencari klitoris Ruri. "uuhhh ahhh s-s-sayang ah enak banget aduuh". Salah satu pria yang melihatnya sampai menjilat bibir bawahnya. Ingin rasanya dia bergabung diaktivitas yg mereka lakukan. "Pengen masuk aku cok ah, ayo perkosa aja tu lonte". "sssttt jangan berisik ah, klo mereka tau bisa bubar ni bokep live, udh nonton aja dulu". Kata pria yang lain.


"s-sayang aku mau keluarrrrrrr ahhhhh". Desah Ruri. "ga tahan lagiii aahhhhh" Ruri menggeleng-gelengkan kepalanya, matanya terpejam, bibirnya membentuk huruf O, pinggulnya terangkat. crrtttt, Rahmat menempelkan mulutnya dalam keadaan terbuka ke vagina Ruri sehingga cairan orgasme Ruri semua tersemprot masuk ke mulut Rahmat. Ruri mengatur nafasnya. Rahmat menarik mundur badannya sambil me-lap bibirnya dengan tangannya. "ahhh" katanya seperti sudah menyruput secangkir kopi. "oooohhh, seger banget itu pasti" "iya bro, jadi pengen tau rasanya, kayanya enak" "iya nih jd penasaran rasanya apalagi dari cewek cantik kaya dia, aku juga mau kali". "Kalian ga pernah ngewe apa? Masa gatau rasanya". 3 dari 5 pria itu menggeleng.

Dialog mereka sebenarnya terdengar, namun Ruri dan Rahmat berpura2 seperti tidak ada orang yang melihatnya. Vagina Ruri yang sudah basah kuyup langsung ditusuk oleh kontol Rahmat yang sudah sangat tegang. "UUAAHHHHHHH, MENTOKIN SAYANG, ENAAK" Kata Ruri sedikit kencang. Rahmat menekan pinggulnya seperti perintah tuan putrinya itu. Ruri semakin mendesah dan menggelinjang kenikmatan. Perlahan pinggul Rahmat bergerak maju mundur. Ritmenya semakin cepat dan semakin cepat kemudian melambat lagi, dipercepat lagi. 5 menit dengan posisi itu. Rahmat meminta untuk berganti gaya. "sayang ganti gaya yuk, pengen doggy berdiri". "eh boleh, enak tuh" sahut Ruri. Ruri menghadap ke jendela. Badannya bungkuk kedepan, kedua tangannya di tarik oleh Rahmat. Kembali Rahmat melancarkan serangan penisnya ke vagina Ruri. plok plok plok, suara paha Rahmat yang bertabrakan dengan pantat dan paha Ruri. Sodokan demi sodokan terus Rahmat berikan sehingga badan Ruri bergerak maju mundur juga. Payudaranya yang menggantung terus berayun kedepan kebelakang. Pria2 yang mengintip itu melotot dan melongo melihat payudara indah yang terus berayun itu. Rahmat memerintahkan Ruri untuk bertumpu kusen jendela agar tangan Rahmat bisa leluasa meremas payudara tuan putri sambil menggenjot vagina nikmatnya. Pria yang melihatnya pun kaget, jarak antara mereka dan Ruri hanya 20cm dan dibatasi kaca. "eh ini kaca gk kliatan apa dari dalem? kok malah dideketin ke kita sih". "gatau, kayanya yg masang kebalik deh, harusnya kan ga keliatan dari luar, bukan dari dalem". "ngapain kalian mikir ginian sih, udah tonton aja, jarang nih bisa liat cewe cantik telanjang"

"ahhh sempit banget memekmu sayang, enak....udah cantik, putih, seksi, memeknya sempit. Cowo mana sih yg ga mau nyobain tubuh indahmu ini. nih rasain." kata Rahmat sengaja membuat pria2 itu iri. plak plok plak plok. Dorongan pinggul rahmat semakin kencang. Tangan Ruri pun sampai hilang kekuatan. brukkk. Tubuh Ruri menempel dikaca. Pipi dan payudaranya tertekan ke arah kaca jendela. "eh iya nih kayanya ga keliatan dari dalem deh, smpe nempel gini". temannya tidak menghiraukan pria yg berkata itu. Dua pria menjilat kaca membayangkan bisa menjilat payudara Ruri secara langsung. Bibir mereka dan payudara Ruri kini hanya terpisah oleh kaca 0.5cm. "ah ah aahhhh.. terus sayang aku mau keluar lagi nih" kata Ruri. "siap cantikku" jawab Rahmat. Masih terus menggenjot tubuh Ruri. Tangan kiri Rahmat menjambak rambut Ruri dengan keras hingga kepalanya ikut tertarik kebelakang dan tangan kanannya menampar-nampar pantat kenyal Ruri. Pinggul Rahmat masih menekan tubuh Ruri ke kaca agar payudaranya bisa terus dilihat jelas oleh pria2 itu.
Rr : "ah ah...Rahmat sayang sakittt, udah."
Rh : "DIEM, katanya mau nurut"
Rr : "t-tapi,s-sakiiittt ahhh ah"
Rh : "sakit apa enak"
Rr : "e-enak ahhh a-akuu....ke...lu...arrrrr uugghhhhh"
Kaki Ruri bergetar, Ruri tersungkur dengan kondisi penis masih tertancam tak terbegeming. huh huh huh. Ruri mengatur nafasnya lagi. Rahmat masih terdiam menikmati semprotan cairan vagina hangat Ruri ke kepala penisnya. crttt......crrrttt.... crrrrrrrrrrrrtttttt. Terasa cairan cinta Ruri sudah keluar semua. Rahmat kembali menggenjot tubuh Ruri. kini posisi mereka doggy dibawah. Rahmat menarik payudara Ruri agar tubuhnya terangkat. Terus meremas payudaranya dengan kencang. Puting Ruri ditarik-tarik kedepan hingga melar seperti karet. Perlakuan Rahmat semakin kasar kali ini. Dia tampar-tampar payudara Ruri keras sekali hingga memerah. Ruri memejam dan menggigit bibir bawahnya. Sakit, tapi entah kenapa Ruri menikmati permainan kasar Rahmat. Melihat Ruri tak melakukan tindakan pencegahan atas apa yang rahmat lakukan, dia merasa Ruri menikmati perlakuan kasar yang dia berikan. Rasa gemas rahmat bertambah. Dia tampar payudara Ruri dari bawah dengan keras hingga memantul ke atas. Dia tampar lagi dari atas, dari bawah terus bergantian. Payudara Ruri semakin memerah. Tamparan Rahmat belum berhenti karena Ruri menunjukkan respon tidak merasa kesakitan. Rahmat remas lagi payudara itu sangat keras seperti mainan squishy, dia tampar lagi, remas lagi, tampar dari atas, tampar dari bawah sambil terus penisnya menggenjot vagina Ruri. Masih belum menunjukkan respon apa2. Ruri masih bisa menahan rasa sakitnya dan menikmati ini hingga.... bukkk bukkkkk. Bogem mentah ke arah payudara Ruri Rahmat lancarkan bergantian kanan kiri seperti petinju yang sedang meng-uppercut lawannya. "AHHHHHH" Ruri tak sanggup lagi menahan sakitnya. Dia tersungkur lagi sampai-sampai kepalanya berada di lantai. Tangannya memeluk kedua payudaranya yang terus berdenyut kesakitan. "SINIII, AKU BELUM SELESAI" Rahmat menjambak lagi rambut Ruri hingga tubuhnya terangkat lagi. Payudaranya terlihat lagi oleh pria2 dari luar jendela. Tampak bertambah besar dengan warna yg memerah. Seperti membengkak karena uppercut keras yg rahmat berikan tadi. Genjotan Rahmat semakin kencang. "uuuhhhhh aaaahhhh" dia mencabut penisnya. "MANGAP KAMU". Ruri menghadap Rahmat. Dia buka mulutnya sesuai perintah tuannya. Rahmat mengocok penisnya mengarah ke wajah Ruri. crot crooot crrrooottt. sperma nya tersembur ke dalam rongga mulut Ruri. Ada yg muncrat ke mata, hidung, pipi Ruri. "TELEN". perintahnya lagi. Ruri menelan sperma Rahmat sambil memejamkan mata. "coba mangap, aku pngn liat udah ditelen blom". Ruri menganga ke hadapan Rahmat. "hihi bagus sayang" puji Rahmat.

Dua sejoli itu langsung terkulai lemas di kasur setelah pertempuran keras tadi.
Rr :"huh huh huh, e-enak banget sayang, tapi susuku sakit".
Rh : "maaf Rur aku kelewat gemes sama kamu, kamu juga enak banget...masih sakit?".
Rr : "i-iya, tapi gpp kok, enak banget tadi srius."
Rh : "kamu janji mau nurutin apapun kataku hari ini kan?"
Rr : "emmm i-iya...kenapa? mau lagi"
Rh : "iya, sampe malem ya? mau?"
Rr : "maksudnya? kita ngewe sampe malem?"
Rh : "emmm...mau gk?"
Rr : "tp jangan kasar lagi ya, kesakitan aku mat kalo ditampar2in smpe malem...gila apa"
Rh : "engga kok...mau engga nih?"
Rr : "mau dong dienakin sampe malem hihihi"

"Wih bro, aku juga mau ngewein cewe model begitu smpe malem, jangankan sampe malem, 3 hari 3 malem juga ayo". "halah kaya kuat aja badan kau tu". "pake obat kuat lah, jangan sampe cape kalo ngewein bidadari kaya dia mah" "udah kita dobrak aja ni pintu ayok ga tahan aku cok pengen merkosa tu cewe" . ke 5 pria itu pun berdiri bersiap2 menghadap pintu. pria yang dari kamar mandi tadi kembali. "woi mau ngapain kalian? belom kelar live actionnya?" . 1 Pria menempelkan telunjuknya ke bibir memberi kode untuk jangan berisik. "eh mau ngapain ini? mau dobrak masuk?" kata pria yg baru kembali dari kamar mandi tsb.

krek, ngieeek. ke 6 Pria itu panik tiba-tiba pintu terbuka. "MAU NGAPAIN KALIAN?" bentak Rahmat. "emmm anu engga kok mat. ini anu". "apaan ana anu ana anu." kata Rahmat. "k-kita mau minta maaf udah ngejek2 tadi". "udah jujur aja kalian mau merkosa cewe ku kan? suara kalian udah aku rekam di HP...nih, bisa nih buat bukti percobaan penganiayaan dan perkosaan ke polisi" kata Rahmat sambil memutar rekaman dialog mereka tadi. "eh i-iya mat santai mat. sorry2 banget nih kita bcanda aja tadi". "baris dulu kalian" perintah Rahmat. Mereka nurut karena barang bukti ada ditangan Rahmat. Ke 6 Pria itu pun berdiri sejajar di depan kamar Rahmat. BAAK BUUK BAAK BUUK. Rahmat memukul perut mereka bergantian sampai ke 6 pria itu tersungkur menahan sakit. "Itu buat bacotan kalian tadi. Diem kalian dibawah..kalo sampe coba2 ngroyok, cewe ku udah siap ngerekam buat bukti tambahan...ngerti?". "ng-ngerti m-mat...uhhh" kata mereka kesakitan. "Yaudah. kalian sange sama cewe ku? mau merkosa dia? JAWAB JUJUR" bentak Rahmat lagi. "i-iya mat, s-sorry banget...cewe mu cantik banget mat".

"yaudah sana, tuh dia udah nungguin didalem". Kata Rahmat. Mereka bingung "hah, maksudnya? apa nih?" tanya salah satu pria tsb. "katanya pengen ngewein ceweku? ga usah kalian perkosa tuh kalian pake aja di dalem, dia udah nungguin". Salah satu pria yang sedang kesakitan merangkak menuju pintu melirik ke dalam kamar. Terlihat Ruri tersenyum sambil melambaikan tangan. "sini mas, kliatannya pengen banget gitu ngewein aku. yuk sampe malem"
 
Terakhir diubah:
Anjirrr si Ruri kenapa jadi makin binal, sampai mau ngelayani 6 batang.
pas gangbang kasi dobel penetration dong, depan belakang....:)
 
faaaak, luarbiasa suhu... menunggu lanjutan ruri dientotin sama 6 cowok itu, semoga mereka mainnya kayak rahmat, kasar dan ganas gitu sumpah bikin ngaceng dan crot. Please kabulkan suhu @Gundam_Garam
 
Akhirnya yg ditunggu tunggu, makasih hu updatenya kereen bgt, bikin tegak maks deh liat kelakuan ruri, jd gasabar liat adegan gb selanjutnya, kalo boleh saran dibuat lebih soft aja hu jgn keroyokan, intens 1 1 hihi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd