Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.235
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sialnya tanky bensin mobil Ruri berada di sebelah kanan, membuatnya harus berhadapan langsung dengan petugas SPBU. Gamis yg berubah menjadi transparan di bagian dada karena terbasahi air kencing tarjo dan bau menyengatnya. Dengan kondisi seperti itu membuat Ruri harus berhadapan dengan pria petugas SPBU.
"p-p-pertamax 150ribu ya mas" kata Ruri setelah membuka kaca mobilnya. Si petugas sedikit kaget sambil mengernyitkan dahi dan menutup hidungnya.

"bau banget ni cewe, cakep2 kok bau....eh itu apa? pentil? masa sih...eh iya pentil" batin petugas tsb.

Selagi mengisikan bbm untuk mobil Ruri, sesekali petugas spbu tsb curi2 pandang dari spion Ruri untuk melihat putingnya dari luar gamis basahnya yg sekarang menjadi transparan.

Selesai mengisi bbm, Ruri memacu mobilnya pulang menuju kos akhwat.
"Mat, kamu nginep kos aja ya, kalo pulang sekarang kliatan tetangga nanti. malah mikir aneh2 kalo ada cowok keluar malem2 dari kos cewek "
"Apa ga ketauan sama penghuni kos lain Rur?"
"kalo jam segini sih aman, pada tidur semua, nnti aku cek dlu deh"

Setelah memarkir mobilnya, Ruri segera turun dan melihat kondisi sekitar. "Aman mat" WA dari Ruri. Kamar Ruri yang berdekatan dengan gerbang dan parkiranpun memudahkan Rahmat untuk berlari agar tidak ketahuan menuju kamar Ruri. Set set set dalam sekejap Rahmat sudah berada di kamar Ruri. "aku mandi dulu ya mat, bau" pamit Ruri.

Ruri kembali dengan mengenakan handuk yang dililit ketubuhnya menjadi kemben. Lagi-lagi penis Rahmat menegang melihat kondisi Ruri. Rahmat langsung menyerang Ruri, melumat bibir seksinya. Merekapun bersetubuh selayaknya suami istri hingga pagi menjelang

-------------------------------------

---2 Bulan berselang---

Hubungan Ruri dah Rahmat sejauh ini berjalan mulus, tak ada yang tahu hubungan di balik kealiman mereka. Pencitraan mereka berhasil. Di Kampus mereka masih di cap sebagai pria alim dan akhwat solehah yang polos. Padahal di luar imej mereka, kedua sejoli tersebut masih sering melakukan sex, baik di mobil, di kos, hotel, bahkan mereka pernah melakukannya di toilet kampus.

Berangsur-angsur kepolosan Rahmat menghilang. Rahmat kini mulai mempelajari semua hal terkait perlendiran ini, ditambah kejadian di SPBU kala itu membuatnya terbayang-bayang dan selalu 'ON' ketika mengingatnya. Dimana Ruri sang akhwat cantik di setubuhi oleh pria kotor buruk rupa dan kejadian ketika dada Ruri terlihat oleh petugas SPBU selalu menempel di benak Rahmat. Perasaan apa ini, kenapa Rahmat merasa bernafsu ketika Ruri di lihat dan di lecehkan oleh pria lain yang sangat kontras dengan kondisi Ruri. Rahmat ingin mengulangnya lagi, tapi tak tahu bagaimana caranya. Persetubuhan yang 'normal' ini membuat Rahmat merasa bosan, dia ingin yang lebih. "www.xn** . com" Rahmat mengetikkan URL di browser laptopnya. Dia mulai mencari tahu apakah ada video diluar sana yang sesuai dengan fantasy yang dia inginkan selama ini. "eh ini benda apa? kok bisa gitu... lho lho, eh, wooow" Rahmat kagum dengan 1 video. Sebuah video dimana ada cewek memasukkan benda kedalam kemaluan nya, tiba2 cewek di video tersebut menggelinjang dan mendesah. Benda apa itu? batin Rahmat. "www. tokopedei .cok" Rahmat membuka tab baru di browsernya.

---3 Hari kemudian---
Rh : "Rur boleh nebeng ga ntr"
Rr : "boleh aja mat"
Rh : "ok jemput ya Rur"


Hari ini ada agenda penggalangan dana dari kampus untuk korban bencana alam di suatu daerah. Ruri sudah berada di kos Rahmat. "yuk mat" Rahmat segera masuk ke mobil Ruri. Segera Ruri melaju mobilnya menuju tempat di mana penggalangan dana di adakan. Di salah satu perempatan yang ramai orang lewat.

Rh : "Rur, aku punya sesuatu buat kamu, langsung di pake ya"
Rr : "eh apa nih mat, kesambet apaan kamu tiba2 ngasi hadiah"
Rh : "ya gpp pengen aja"
Rr : "bntr cari tempat parkir dlu...........aku buka ya"
Rr : "i-ini apa mat?"

Ruri membuka bingkisan dari Rahmat, berisi telur berwarna pink yang terhubung dengan kabel yang di ujungnya ada benda seperti kelereng.
Rh : "itu bisa bikin relax Rur"
Rr : "caranya?"
Rh : "dimasukin ke situ" (menunjuk selangkangan Ruri)
Rr : "jangan becanda kamu mat, apa sih ini??"
Rh : "udah coba aja dlu, yang telur di masukin ke dalem, yang kaya kelereng itu biarin ngegantung di luar"
Rr : "terus? CDnya?"
Rh : "ga usah di pake Rur, udah cobain dlu"
Rr : "ih aneh-aneh aja deh, awas aja kalo ada apa2"

Segera Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke pinggul, mulai melorotkan celana dalamnya. Dia taruh celana dalam tersebut di dashboard, Perlahan Ruri mencoba memasukkan telur pink itu kedalam vaginanya. Dia tekan-tekan dan sedikit paksa agar telur itu segera masuk. "eh kok ga bisa sih, bentar deh". Ruri meludahi tangannya, menggosok-gosokkan tangan basahnya ke bibir vaginanya, mengoleskan liur Ruri ke seluruh bagian vaginanya. Dia coba lagi, masih susah, belum masuk. Ruri basahi lagi tangannya dengan ludah yang lebih banyak. cuh cuh, dia ulang lagi. "aaaahhhh". masuk. "Tissu dong mat" kata Ruri. Rahmat meraih tangan Ruri yang basah dan mulai menjilati tangan basah Ruri, tangan Ruri yang basah karena ludah dan bekas masuk ke vaginanya di jilat rahmat. Ludah Ruri dia hisap dan telan.
Rr : "ih rahmat apa sih hihihihi"
Rh : "hehehe, ludah cewek cantik mah beda Rur....dah nih tissu"
Rr : "ah masih aja ngegombal wkwkw makasi, terus ini gimana, ga ada efek apa2 gini, katanya bikin rileks"
Rh : "nanti Rur, masih belom, yuk jajan dlu buat anak2"

Ruri dan Rahmat berjalan memasuki minimarket tak jauh dari lokasi penggalangan dana.

dddrrrrrtttt dddrrrtttt ddddrrrrtttt. "Ah". Tiba-tiba Ruri merasakan lemas di kakinya, dia terduduk di sudut minimarket. "ehmmm aah" desah Ruri pelan. Dari kejauhan terlihat Rahmat berdiri memegang remote telur tsb melihat reaksi Ruri seperti itu Rahmat melongo. Terasa batang Rahmat mulai menegang. "m-mat, kok gini sih" tanya Ruri. "enak kan Rur?". "enak sih, tapi....kok kenceng banget, aduh". "waduh, kekencengan nih" batin Rahmat setelah sadar angka di remot menunjukkan angka 5, angka tertinggi. Dia menurunkan getaran dari telur tsb ke angka 2.

"aku ke kamar mandi dlu deh mat, kalo ni telur smpe nyala pas di depan anak2 bisa repot."
"eh gk usah Rur, keburu anak2 nungguin ini"

Ehmmmm. gelitikan kecil terasa di vagina Ruri. Ekspresi Ruri sedikit merem melek dan menggigit bibir bawahnya "kenapa rur? enak ya?" tanya Rahmat. "enak sih...tapi gimana yaa" kata Ruri. mereka berjalan menuju kasir. DddDDDrrrrrTT dddRRttt "Semuaah berapaah massss" tiba-tiba gaya bicara Ruri sedikit mendesah seperti cewek nakal yang sedang menggoda laki-laki.
"eeeeem s-semua 130 ribu mbak".
"ini mas uangnyaaaah"

Mas-mas kasir tersebut pun bingung dengan konsumennya ini. Cakep-cakep, berhijab, kok kalo ngomong gini. Sesampainya di mobil. "Gimana Rur?" tanya Rahmat. "enak mat hehe, makasi ya hadiahnya". Nafsu Ruri perlahan meninggi efek dari telur getar tersebut. Ruri menyetir lagi mobilnya ke tempat lokasi, terlihat paha Ruri seperti gelisah, terus bergerak keatas bawah, kanan kiri, di gesek-gesekkan ke paha lainnya, mencari titik kenikmatan dari telur yang sedang berada di dalam vaginanya.
Sampai lah mereka di tempat penggalangan dana, Segera mereka berkumpul dengan teman-teman lainnya. Turunnya Rahmat dari mobil Ruri membuat teman laki-lakinya iri, bagaimana bisa cowok seperti Rahmat 1 mobil dengan gadis cantik idola kampus, beruntung sekali. Mereka tidak tahu kalau rahmat tidak hanya 1 mobil, bahkan 1 kamar dan kelamin mereka pernah menyatu hahahaha.

Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Penggalangan dana tersebut berlangsung meriah. Beberapa mahasiswa berkeliling membawa kardus bertuliskan "donasi untuk korban bencana alam" untuk kemudian di isi kan sumbangan oleh pengendara yang sedang berhenti di lampu merah. Sementara mahasiswa lainnya berada di pinggir jalan memainkan alat musik dan menyanyikan lagu untuk penghibur dan pemeriah. Tiba giliran Ruri membawa kardus. Dia mulai berkeliling ke pengendara yang sedang berhenti. Senyum ramahnya dia berikan ke pada semua pengendara, wajah cantik yang mempesona membuat pengendara serasa terhipnotis untuk mengisi kardus tersebut dengan uang. Tak perlu waktu banyak Ruri sudah mendapatkan sekitar 200ribuan. "wah kalo cewek cantik yang minta sumbangan mah beda ya ges ya, tuh bentar doang dapet banyak" kata Andre. "hehehe ah beruntung aja kok ini" sahut Ruri.

Lampu lalu lintas kembali berwarna merah. Ruri segera mengambil kardusnya, kembali berkeliling. Drrrrtttt ddddrRRRttt "Sumbangannyaaahh mass ahh". Nada bicara Ruri kembali berubah, kedua pahanya reflek saling merapat. Drrrrttt DDDDrrrrttt "AAAHH" Ruri mendesah tepat didepan pria paruh baya yang mengendarai motor matic. "mbak gpp?". "gapapa pak, sumbangannyaaaahhh paaak" Ruri mendesah lagi, matanya sayu. Bapak2 tersebut tersenyum kecil menahan tawa. Andre yang memperhatikan Ruri sedari tadi melihat ada yang janggal dari Ruri. "eh liat deh, Ruri kenapa?" tanya andre ke temannya sebut saja Iwan. "kenapa emang ndre?" Iwan balik bertanya. "itu liat aja, jalannya aneh, terus dikit-dikit nunduk, kaya mau pingsan gitu". Iwan kembali memperhatikan Ruri. Ternyata memang benar kata Andre, ada yang aneh. Ruri kembali ke pos nya dan duduk di kursi. "kamu gapapa Rur?" tanya Iwan. "eh kenapa wan? gapapaaaah kok ehmm" sahut Ruri. Telur nya terus bergetar lebih intens dari sebelumnya. Mendengar nada bicara Ruri yang semakin binal namun tak seperti Ruri biasanya, Iwan merasa ada kejanggalan, tidak seperti orang tidak enak badan. Iwan meneruskan lagi observasinya ke arah Ruri yang kembali berkeliling. Iwan mengernyitkan dahinya, berusaha fokus. "Kok aneh, eh itu apa?" batin Iwan. Pandangan Iwan semakin fokus. Sinar matahari yang terik membuat gamis putih Ruri sedikit transparan. terlihat garis belahan pantat Ruri dan nampak ada siluet bayang-bayang benda menggantung ke sebuah tali yang terhubung ke kemaluan Ruri. Iwan mengucek mata-matanya "yang bener aja, masa Ruri make vibrator sih". Seolah tak percaya, Iwan meninggalkan lokasi menuju ke parkiran, dia ambil air mineral yang ada di motornya, dia usap2 ke mukanya. "pasti aku salah liat deh, masa Ruri gitu sih...*** mungkin ga mungkin" Iwan berusaha berpositif thinking. Dia kembali ke lokasi acara. "tunggu, ini kan mobil Ruri.....eh kok" Iwan melihat ada CD Ruri di dashboard mobil Ruri. "HAAH? JADI? BENER RURI GA PAKE CD? PAKE VIBRATOR?" batin iwan kaget.

Ndre sini ke parkiran cepet, urgent.
Chat whatsapp dari Iwan ke HP Andre. Tak lama Andre datang ke arah Iwan. Iwan menceritakan semua yang dia lihat. "tuh liat ada CDnya ndre di mobil" kata Iwan sambil menunjuk celana dalam Ruri di dashboard mobilnya. Andre yang sudah tau Ruri memang binal pun tak merasa kaget. "hahaha ga kaget aku, sini wan duduk" . Andre menceritakan pengalamannya di kos Ruri waktu itu. "ah yang benerrr..*** mungkin Ruri semudah itu pamer aurat ke cowok ga kenal" kata Iwan. "yaudah kalo ga percaya, sekarang liat aja sendiri tuh Ruri ngelepas CDnya dan pake vibrator padahal lagi ditempat rame, gimana kalo di kosan, kau pikir aja sendiri la" jawab Andre.

Andre dan Iwan kembali ke tempat lokasi. Ruri kini duduk di bawah, di alas karpet yang sudah di siapkan teman2nya. Posisi duduknya memeluk kedua lututnya menghadap jalan raya. Entah sengaja atau tidak, otomatis Gamis Ruri terangkat. Iwan dan Andre yang sedang berjalan menuju lokasi melihat pemandangan indah itu dari sebrang jalan. "masi ga percaya wan? liat aja sendiri" kata andre. Iwan seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini, dia terdiam kaget dan takjub dengan pemandangan vagina Ruri. Rambut tipis di sekeliling vagina Ruri di tambah ada kabel yang keluar dari dalamnya, terhubung ke sebuah kelereng diujung. Iwan yang tahu Ruri sebagai akhwat alim, selalu menutup aurat dan sekalipun tak pernah pakai baju ketat, kaget. Tak hanya kedua pria itu yang menikmati pemandangan ini, para pengendara yang sedang menunggu lampu merah pun melirik ke arah Ruri. TIIIIINNN TIIIIIIINNNN, suara klakson terdengar dari pengendara yang berada di belakang, tiba-tiba saja macet karena pengendara yang berada di bagian depan melirik ke kiri, tak kunjung melaju.

DDDRRRRRRRTTTTTTTTT DDDDDRRRTTTTTTTT. Getaran telur itu semakin kencang dan sering. Ruri melotot merasakan getaran yang barusan, kenceng banget. Ruri mengubah posisi duduknya menjadi duduk bersila. Sambil menundukkan kepala dan memejamkan mata berusaha menahan efek kenikmatan dari getaran ini agar tidak ketahuan teman-temannya. Dari kejauhan Rahmat hanya memperhatikan reaksi Ruri sambil terus memainkan remotenya, dia putar kecepatan getak ke kondisi maksimal. "Ruri kenapa?" tanya Iwan, Andre dan Iwan berada di kanan dan kiri Ruri. "yuk pindah dulu Rur". Iwan dan Andre mengangkat tubuh Ruri yang kesusahan untuk berdiri. Iwan mengangkat lengan Ruri ke bahunya, tangan kirinya memeluk Ruri dari belakang. Berusaha memberdirikan Ruri, tangan kiri iwan pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, Dia remas-remas berulang kali dada kiri Ruri. Tanpa penolakan Ruri membiarkan tangan Iwan memainkan payudaranya. DDDDRRRRTTTTT DDRRRRRTTTT, melihat Ruri diangkat Iwan, tangan jahil Rahmat terus memainkan remotenya. Kenikmatan di vagina Ruri membuat Ruri tak sadar sedang di lecehkan Iwan. Justru remasan Iwan di dada Ruri membuat libidonya kembali naik. emhmmmmm. Ruri terus mendesah pelan.



Teman-teman Ruri masih sibuk mencari sumbangan dan menikmati alunan musik, tak sadar 3 orang temannya sedang sibuk sendiri di belakang. Beberapa ada yg menyadari dan bertanya "Ruri kenapa bro?", kompak Iwan dan Andre menjawab "gapapa, kepanasan doang, lanjut aja gpp, Ruri kita yg urus".
Iwan dan Andre memindahkan Ruri ke belakang panggung mini yang tertutup banner. Ruri mulai merasa hampir berada di puncak tak tahan lagi, dia tak bisa lagi menutup-nutupi kenikmatan yang dia rasakan. Dia memegangi selangkangannya dan terus mendesah. pinggulnya bergetar, tubuhnya seolah kaku. "AAHHH ehmmm aahhh, enaaaak"

Iwan dan Andre masih menyaksikan Ruri asyik sendiri. Mereka melihat sekitar, sepertinya aman, mereka ditutupi panggung. Mata mereka saling memandang memberikan kode seolah saling mengerti apa yang mereka pikirkan satu sama lain. Iwan dan Andre dengan cepat membuka 3 kancing gamis Ruri, membuka payudaranya. Segera mereka meremas dan mengulum puting indah Ruri tanpa ampun. Rasa geli dan nikmat yang di rasakan Ruri semakin bertambah, rangsangan telur getar dan gelitikan lidah kedua temannya membuat Ruri semakin menggelinjang. "aAAAHHHHHH ENAAAK" teriak Ruri. Namun teriakannya tertutupi oleh suara musik yang begitu kencang. Tanpa sadar tangan Ruri sudah merangkul kedua kepala temannya, menekannya ke arah dada Ruri semakin kencang. Drrrrrrrtttttttttttt, getaran telur tersebut semakin kencang dan tak berhenti. Mata Ruri semakin terpejam, dia menggigit bibir bawahnya sambil terus menekan kedua kepala temannya ke payudara Ruri. Kemudian kedua kaki Ruri mengangkang lebar sekali. CROOOOOOOOOOTTTTT. Cairan cinta Ruri mengucur Deras seperti semprotan selang. "OOOOHHHHHHHHHHH" desah Ruri. Ruri squirty, cairannya menyemprot gamisnya, membuat rok gamis bagian bawah tengahnya basah kuyup. Kencangnya semprotan orgasme Ruri membuat telurnya terdorong jatuh ke tanah. "huh huh huh" Ruri mengatur nafasnya setelah orgasme hebat tersebut. Menyadari Ruri masih terkulai lemas tak berdaya Iwan berpindah posisi, dia angkat gamis Ruri dan masuk ke dalamnya. Dia jilat bersih dan meminum cairan cinta Ruri yang meleleh ke paha, dan vagina nya. Tanpa rasa jijik Iwan terus menjilat dan memasukkan lidah nya ke dalam liang vagina Ruri. "sluuuurrrppp aahh". Tenaga Ruri sudah terkuras habis, dia ingin mengusir kedua temannya ini namun tak sanggup. Kenikmatan yang diberikan iwan dan Andre membuat Ruri menggelinjang kenikmatan lagi. crooot crot, Ruri orgasme lagi, tak seheboh orgasme awalnya, namun cukup untuk memenuhi rasa dahaga Iwan yang kehausan karena panasnya sinar matahari. Ditengah panas terik matahari, rasa dahaga karena kerongkongan kering menjadi hal yg normal, air orgasme akhwat cantik menjadi solusi.
"wan udah wan, bisa ketauan kita nnti" kata Andre mengingatkan. "aduh bentar,, kentang banget ndre, anjir ga habis pikir Ruri binal jg, pengen aku perkosa aaaarrghhh" kata Iwan. "aku juga pengen ndre, sapa yang ga pengen ngewein cewek cakep dan binal kaya Ruri, udah tahan dulu ntar ketauan yang lain" timpal Andre lagi. CROOOOT CROT CROOOOOOTTT. tiba-tiba Iwan menyemprotkan spermanya ke payudara kanan dan kiri Ruri banyak sekali. Tanpa diketahui ternyata Iwan sedari tadi sudah mengocok penisnya. "OOOHHHH enaaaaknya nyemprot sperma ke susu ukhti cantik".
An : "Udah? ayo bantuin balikin Ruri kaya tadi"
Iw : "kamu di luar aja ndre, liatin situasi kalo ada yg dateng bilang, aku aja yang beresin".
An : "ok"
beberapa menit kemudian

Iw : "dah yok"
An : "woe kau bawa apa itu"
Iw : "hehe oleh2 ndre buat coli di kos"
An : "anjir cepet banget"

Iwan kembali berkumpul dengan teman-temannya sambil memasukkan BH dan cardigan ungu Ruri kedalam tas ranselnya. Andre menyusul Iwan. Kini Ruri hanya mengenakan gamis Putih nya saja, tanpa sehelai benang lagi di dalamnya. "Minum dulu Rur" Rahmat mendekati Ruri membawa botol minum.
Rh : "maaf ya Rur, maaf banget"
Rr : "huh huh ,gila kamu mat, itu iwan sama andre gimana kalo ntar bocorin kejadian ini, bisa rusak namaku"
Rh : "udh tenang aja, nanti aku yang urus, tenangin diri dlu, trus pamitan sama temen-temen baru balik"
Rr : "aduuuh terus ini gimana?? keliatan maaat"
Rh : "pamit bentar doang trus cabut"

Rahmat mengambil telur yang tadi terpental. Kemudian pamit ke teman-temannya
Ruri berjalan dibelakang Rahmat perlahan-lahan dengan tenaga sisa menuju teman-temannya. dengan kondisi gamis putih di bagian dada basah dan roknya basah kuyup.
"temen-temen aku balik dulu ya, ga enak badan nih" pamit Ruri ke teman-temannya.
"lhoh Rur, saya baru dateng kok udah di tinggal, sini duduk dulu" kata Pak Edi, dosen Ruri.
"S-s-se-sejak kapan ada pak Edi disini"
 
Terakhir diubah:
Sialnya tanky bensin mobil Ruri berada di sebelah kanan, membuatnya harus berhadapan langsung dengan petugas SPBU. Gamis yg berubah menjadi transparan di bagian dada karena terbasahi air kencing tarjo dan bau menyengatnya. Dengan kondisi seperti itu membuat Ruri harus berhadapan dengan pria petugas SPBU.
"p-p-pertamax 150ribu ya mas" kata Ruri setelah membuka kaca mobilnya. Si petugas sedikit kaget sambil mengernyitkan dahi dan menutup hidungnya.

"bau banget ni cewe, cakep2 kok bau....eh itu apa? pentil? masa sih...eh iya pentil" batin petugas tsb.

Selagi mengisikan bbm untuk mobil Ruri, sesekali petugas spbu tsb curi2 pandang dari spion Ruri untuk melihat putingnya dari luar gamis basahnya yg sekarang menjadi transparan.

Selesai mengisi bbm, Ruri memacu mobilnya pulang menuju kos akhwat.
"Mat, kamu nginep kos aja ya, kalo pulang sekarang kliatan tetangga nanti. malah mikir aneh2 kalo ada cowok keluar malem2 dari kos cewek "
"Apa ga ketauan sama penghuni kos lain Rur?"
"kalo jam segini sih aman, pada tidur semua, nnti aku cek dlu deh"

Setelah memarkir mobilnya, Ruri segera turun dan melihat kondisi sekitar. "Aman mat" WA dari Ruri. Kamar Ruri yang berdekatan dengan gerbang dan parkiranpun memudahkan Rahmat untuk berlari agar tidak ketahuan menuju kamar Ruri. Set set set dalam sekejap Rahmat sudah berada di kamar Ruri. "aku mandi dulu ya mat, bau" pamit Ruri.

Ruri kembali dengan mengenakan handuk yang dililit ketubuhnya menjadi kemben. Lagi-lagi penis Rahmat menegang melihat kondisi Ruri. Rahmat langsung menyerang Ruri, melumat bibir seksinya. Merekapun bersetubuh selayaknya suami istri hingga pagi menjelang

-------------------------------------

---2 Bulan berselang---
Hubungan Ruri dah Rahmat berjalan mulus, tak ada yang tahu hubungan di balik kealiman mereka. Di Kampus mereka masih di cap sebagai pria alim dan akhwat solehah yang polos. Padahal di luar imej mereka, kedua sejoli tersebut masih sering melakukan sex, baik di mobil, di kos, hotel, bahkan mereka pernah melakukannya di toilet kampus.

Berangsur-angsur kepolosan Rahmat menghilang. Rahmat kini mulai mempelajari semua hal terkait perlendiran ini, ditambah kejadian di SPBU kala itu membuatnya terbayang-bayang dan selalu 'ON' ketika mengingatnya. Dimana Ruri sang akhwat cantik di setubuhi oleh pria kotor buruk rupa dan kejadian ketika dada Ruri terlihat oleh petugas SPBU selalu menempel di benak Rahmat. Perasaan apa ini, kenapa Rahmat merasa bernafsu ketika Ruri di lihat dan di lecehkan oleh pria lain yang sangat kontras dengan kondisi Ruri. Rahmat ingin mengulangnya lagi, tapi tak tahu bagaimana caranya. Persetubuhan yang 'normal' ini membuat Rahmat merasa bosan, dia ingin yang lebih. "www.xn** . com" Rahmat mengetikkan URL di browser laptopnya. Dia mulai mencari tahu apakah ada video diluar sana yang sesuai dengan fantasy yang dia inginkan selama ini. "eh ini benda apa? kok bisa gitu... lho lho, eh, wooow" Rahmat kagum dengan 1 video.

---3 Hari kemudian---
Rh : "Rur boleh nebeng ga ntr"
Rr : "boleh aja mat"
Rh : "aku kesana ya"


Hari ini ada agenda penggalangan dana dari kampus untuk korban bencana alam di suatu daerah. Rahmat sudah berada di kos Ruri. "yuk mat" Rahmat segera masuk ke mobil Ruri. Segera Ruri melaju mobilnya menuju tempat di mana penggalangan dana di adakan. Di salah satu perempatan yang ramai orang lewat.

Rh : "Rur, aku punya sesuatu buat kamu, langsung di pake ya"
Rr : "eh apa nih mat, kesambet apaan kamu tiba2 ngasi hadiah"
Rh : "ya gpp pengen aja"
Rr : "bntr cari tempat parkir dlu...........aku buka ya"
Rr : "i-ini apa mat?"

Ruri membuka bingkisan dari Rahmat, berisi telur berwarna pink yang terhubung dengan kabel yang di ujungnya ada benda seperti kelereng.
Rh : "itu bisa bikin relax Rur"
Rr : "caranya?"
Rh : "dimasukin ke situ" (menunjuk selangkangan Ruri)
Rr : "jangan becanda kamu mat, apa sih ini??"
Rh : "udah coba aja dlu, yang telur di masukin ke dalem, yang kaya kelereng itu biarin ngegantung di luar"
Rr : "terus? CDnya?"
Rh : "ga usah di pake Rur, udah cobain dlu"
Rr : "ih aneh-aneh aja deh, awas aja kalo ada apa2"

Segera Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke pinggul, mulai melorotkan celana dalamnya. Dia taruh celana dalam tersebut di dashboard, Perlahan Ruri mencoba memasukkan telur pink itu kedalam vaginanya. Dia tekan-tekan dan sedikit paksa agar telur itu segera masuk. "eh kok ga bisa sih, bentar deh". Ruri meludahi tangannya, menggosok-gosokkan tangan basahnya ke bibir vaginanya, mengoleskan liur Ruri ke seluruh bagian vaginanya. Dia coba lagi, masih susah, belum masuk. Ruri basahi lagi tangannya dengan ludah yang lebih banyak. cuh cuh, dia ulang lagi. "aaaahhhh". masuk. "Tissu dong mat" kata Ruri. Rahmat meraih tangan Ruri yang basah dan mulai menjilati tangan basah Ruri, tangan Ruri yang basah karena ludah dan bekas masuk ke vaginanya di jilat rahmat. Ludah Ruri dia hisap dan telan.
Rr : "ih rahmat apa sih hihihihi"
Rh : "hehehe, ludah cewek cantik mah beda Rur....dah nih tissu"
Rr : "ah masih aja ngegombal wkwkw makasi, terus ini gimana, ga ada efek apa2 gini, katanya bikin rileks"
Rh : "nanti Rur, masih belom, yuk jajan dlu buat anak2"

Ruri dan Rahmat berjalan memasuki minimarket tak jauh dari lokasi penggalangan dana.

dddrrrrrtttt dddrrrtttt ddddrrrrtttt. "Ah". Tiba-tiba Ruri merasakan lemas di kakinya, dia terduduk di sudut minimarket. "ehmmm aah" desah Ruri pelan. Dari kejauhan terlihat Rahmat berdiri memegang remote telur tsb melihat reaksi Ruri seperti itu Rahmat melongo. Terasa batang Rahmat mulai menegang. "m-mat, kok gini sih" tanya Ruri. "enak kan Rur?". "enak sih, tapi....kok kenceng banget, aduh". "waduh, kekencengan nih" batin Rahmat setelah sadar angka di remot menunjukkan angka 5, angka tertinggi. Dia menurunkan getaran dari telur tsb ke angka 2.

"aku ke kamar mandi dlu deh mat, kalo ni telur smpe nyala pas di depan anak2 bisa repot."
"eh gk usah Rur, keburu anak2 nungguin ini"

Ehmmmm. gelitikan kecil terasa di vagina Ruri. Ekspresi Ruri sedikit merem melek dan menggigit bibir bawahnya "kenapa rur? enak ya?" tanya Rahmat. "enak sih...tapi gimana yaa" kata Ruri. mereka berjalan menuju kasir. DddDDDrrrrrTT dddRRttt "Semuaah berapaah massss" tiba-tiba gaya bicara Ruri sedikit mendesah seperti cewek nakal yang sedang menggoda laki-laki.
"eeeeem s-semua 130 ribu mbak".
"ini mas uangnyaaaah"

Mas-mas kasir tersebut pun bingung dengan konsumennya ini. Cakep-cakep, berhijab, kok kalo ngomong gini. Sesampainya di mobil. "Gimana Rur?" tanya Rahmat. "enak mat hehe, makasi ya hadiahnya". Nafsu Ruri perlahan meninggi efek dari telur getar tersebut. Ruri menyetir lagi mobilnya ke tempat lokasi, terlihat paha Ruri seperti gelisah, terus bergerak keatas bawah, kanan kiri, di gesek-gesekkan ke paha lainnya, mencari titik kenikmatan dari telur yang sedang berada di dalam vaginanya.
Sampai lah mereka di tempat penggalangan dana, Segera mereka berkumpul dengan teman-teman lainnya. Turunnya Rahmat dari mobil Ruri membuat teman laki-lakinya iri, bagaimana bisa cowok seperti Rahmat 1 mobil dengan gadis cantik idola kampus, beruntung sekali. Mereka tidak tahu kalau rahmat tidak hanya 1 mobil, bahkan 1 kamar dan kelamin mereka pernah menyatu hahahaha.

Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Penggalangan dana tersebut berlangsung meriah. Beberapa mahasiswa berkeliling membawa kardus bertuliskan "donasi untuk korban bencana alam" untuk kemudian di isi kan sumbangan oleh pengendara yang sedang berhenti di lampu merah. Sementara mahasiswa lainnya berada di pinggir jalan memainkan alat musik dan menyanyikan lagu untuk penghibur dan pemeriah. Tiba giliran Ruri membawa kardus. Dia mulai berkeliling ke pengendara yang sedang berhenti. Senyum ramahnya dia berikan ke pada semua pengendara, wajah cantik yang mempesona membuat pengendara serasa terhipnotis untuk mengisi kardus tersebut dengan uang. Tak perlu waktu banyak Ruri sudah mendapatkan sekitar 200ribuan. "wah kalo cewek cantik yang minta sumbangan mah beda ya ges ya, tuh bentar doang dapet banyak" kata Andre. "hehehe ah beruntung aja kok ini" sahut Ruri.

Lampu lalu lintas kembali berwarna merah. Ruri segera mengambil kardusnya, kembali berkeliling. Drrrrtttt ddddrRRRttt "Sumbangannyaaahh mass ahh". Nada bicara Ruri kembali berubah, kedua pahanya reflek saling merapat. Drrrrttt DDDDrrrrttt "AAAHH" Ruri mendesah tepat didepan pria paruh baya yang mengendarai motor matic. "mbak gpp?". "gapapa pak, sumbangannyaaaahhh paaak" Ruri mendesah lagi, matanya sayu. Bapak2 tersebut tersenyum kecil menahan tawa. Andre yang memperhatikan Ruri sedari tadi melihat ada yang janggal dari Ruri. "eh liat deh, Ruri kenapa?" tanya andre ke temannya sebut saja Iwan. "kenapa emang ndre?" Iwan balik bertanya. "itu liat aja, jalannya aneh, terus dikit-dikit nunduk, kaya mau pingsan gitu". Iwan kembali memperhatikan Ruri. Ternyata memang benar kata Andre, ada yang aneh. Ruri kembali ke pos nya dan duduk di kursi. "kamu gapapa Rur?" tanya Iwan. "eh kenapa wan? gapapaaaah kok ehmm" sahut Ruri. Telur nya terus bergetar lebih intens dari sebelumnya. Mendengar nada bicara Ruri yang semangit binal namun tak seperti Ruri biasanya, Iwan merasa ada kejanggalan, tidak seperti orang tidak enak badan. Iwan meneruskan lagi observasinya ke arah Ruri yang kembali berkeliling. Iwan mengernyitkan dahinya, berusaha fokus. "Kok aneh, eh itu apa?" batin Iwan. Pandangan Iwan semakin fokus. Sinar matahari yang terik membuat gamis putih Ruri sedikit transparan. terlihat garis belahan pantat Ruri dan nampak ada siluet bayang-bayang benda menggantung ke sebuah tali yang terhubung ke kemaluan Ruri. Iwan mengucek mata-matanya "yang bener aja, masa Ruri make vibrator sih". Seolah tak percaya, Iwan meninggalkan lokasi menuju ke parkiran, dia ambil air mineral yang ada di motornya, dia usap2 ke mukanya. "pasti aku salah liat deh, masa Ruri gitu sih...*** mungkin ga mungkin" Iwan berusaha berpositif thinking. Dia kembali ke lokasi acara. "tunggu, ini kan mobil Ruri.....eh kok" Iwan melihat ada CD Ruri di dashboard mobil Ruri. "HAAH? JADI? BENER RURI GA PAKE CD? PAKE VIBRATOR?" batin iwan kaget.

Ndre sini ke parkiran cepet, urgent.
Chat whatsapp dari Iwan ke HP Andre. Tak lama Andre datang ke arah Iwan. Iwan menceritakan semua yang dia lihat. "tuh liat ada CDnya ndre di mobil" kata Iwan sambil menunjuk celana dalam Ruri di dashboard mobilnya. Andre yang sudah tau Ruri memang binal pun tak merasa kaget. "hahaha ga kaget aku, sini wan duduk" . Andre menceritakan pengalamannya di kos Ruri waktu itu. "ah yang benerrr..*** mungkin Ruri semudah itu pamer aurat ke cowok ga kenal" kata Iwan. "yaudah kalo ga percaya, sekarang liat aja sendiri tuh Ruri ngelepas CDnya dan pake vibrator padahal lagi ditempat rame, gimana kalo di kosan, kau pikir aja sendiri la" jawab Andre.

Andre dan Iwan kembali ke tempat lokasi. Ruri kini duduk di bawah, di alas karpet yang sudah di siapkan teman2nya. Posisi duduknya memeluk kedua lututnya menghadap jalan raya. Entah sengaja atau tidak, otomatis Gamis Ruri terangkat. Iwan dan Andre yang sedang berjalan menuju lokasi melihat pemandangan indah itu dari sebrang jalan. "masi ga percaya wan? liat aja sendiri" kata andre. Iwan seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini, dia terdiam kaget dan takjub dengan pemandangan vagina Ruri. Rambut tipis di sekeliling vagina Ruri di tambah ada kabel yang keluar dari dalamnya, terhubung ke sebuah kelereng diujung. Iwan yang tahu Ruri sebagai akhwat alim, selalu menutup aurat dan sekalipun tak pernah pakai baju ketat, kaget. Tak hanya kedua pria itu yang menikmati pemandangan ini, para pengendara yang sedang menunggu lampu merah pun melirik ke arah Ruri. TIIIIINNN TIIIIIIINNNN, suara klakson terdengar dari pengendara yang berada di belakang, tiba-tiba saja macet karena pengendara yang berada di bagian depan melirik ke kiri, tak kunjung melaju.

DDDRRRRRRRTTTTTTTTT DDDDDRRRTTTTTTTT. Getaran telur itu semakin kencang dan sering. Ruri melotot merasakan getaran yang barusan, kenceng banget. Ruri mengubah posisi duduknya menjadi duduk bersila. Sambil menundukkan kepala dan memejamkan mata berusaha menahan efek kenikmatan dari getaran ini agar tidak ketahuan teman-temannya. Dari kejauhan Rahmat hanya memperhatikan reaksi Ruri sambil terus memainkan remotenya, dia putar kecepatan getak ke kondisi maksimal. "Ruri kenapa?" tanya Iwan, Andre dan Iwan berada di kanan dan kiri Ruri. "yuk pindah dulu Rur". Iwan dan Andre mengangkat tubuh Ruri yang kesusahan untuk berdiri. Iwan mengangkat lengan Ruri ke bahunya, tangan kirinya memeluk Ruri dari belakang. Berusaha memberdirikan Ruri, tangan kiri iwan pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, Dia remas-remas berulang kali dada kiri Ruri. Tanpa penolakan Ruri membiarkan tangan Iwan memainkan payudaranya. DDDDRRRRTTTTT DDRRRRRTTTT, melihat Ruri diangkat Iwan, tangan jahil Rahmat terus memainkan remotenya. Kenikmatan di vagina Ruri membuat Ruri tak sadar sedang di lecehkan Iwan. Justru remasan Iwan di dada Ruri membuat libidonya kembali naik. emhmmmmm. Ruri terus mendesah pelan.



Teman-teman Ruri masih sibuk mencari sumbangan dan menikmati alunan musik, tak sadar 3 orang temannya sedang sibuk sendiri di belakang. Beberapa ada yg menyadari dan bertanya "Ruri kenapa bro?", kompak Iwan dan Andre menjawab "gapapa, kepanasan doang, lanjut aja gpp, Ruri kita yg urus".
Iwan dan Andre memindahkan Ruri ke belakang panggung mini yang tertutup banner. Ruri mulai merasa hampir berada di puncak tak tahan lagi, dia tak bisa lagi menutup-nutupi kenikmatan yang dia rasakan. Dia memegangi selangkangannya dan terus mendesah. pinggulnya bergetar, tubuhnya seolah kaku. "AAHHH ehmmm aahhh, enaaaak"

Iwan dan Andre masih menyaksikan Ruri asyik sendiri. Mereka melihat sekitar, sepertinya aman, mereka ditutupi panggung. Mata mereka saling memandang memberikan kode seolah saling mengerti apa yang mereka pikirkan satu sama lain. Iwan dan Andre dengan cepat membuka 3 kancing gamis Ruri, membuka payudaranya. Segera mereka meremas dan mengulum puting indah Ruri tanpa ampun. Rasa geli dan nikmat yang di rasakan Ruri semakin bertambah, rangsangan telur getar dan gelitikan lidah kedua temannya membuat Ruri semakin menggelinjang. "aAAAHHHHHH ENAAAK" teriak Ruri. Namun teriakannya tertutupi oleh suara musik yang begitu kencang. Tanpa sadar tangan Ruri sudah merangkul kedua kepala temannya, menekannya ke arah dada Ruri semakin kencang. Drrrrrrrtttttttttttt, getaran telur tersebut semakin kencang dan tak berhenti. Mata Ruri semakin terpejam, dia menggigit bibir bawahnya sambil terus menekan kedua kepala temannya ke payudara Ruri. Kemudian kedua kaki Ruri mengangkang lebar sekali. CROOOOOOOOOOTTTTT. Cairan cinta Ruri mengucur Deras seperti semprotan selang. "OOOOHHHHHHHHHHH" desah Ruri. Ruri squirty, cairannya menyemprot gamisnya, membuat rok gamis bagian bawah tengahnya basah kuyup. Kencangnya semprotan orgasme Ruri membuat telurnya terdorong jatuh ke tanah. "huh huh huh" Ruri mengatur nafasnya setelah orgasme hebat tersebut. Menyadari Ruri masih terkulai lemas tak berdaya Iwan berpindah posisi, dia angkat gamis Ruri dan masuk ke dalamnya. Dia jilat bersih dan meminum cairan cinta Ruri yang meleleh ke pada, dan vagina nya. Tanpa rasa jijik Iwan terus menjilat dan memasukkan lidah nya ke dalam liang vagina Ruri. "sluuuurrrppp aahh". Tenaga Ruri sudah terkuras, ingin mengusir kedua temannya ini namun tak sanggup. Kenikmatan yang diberikan iwan dan Andre membuat Ruri menggelinjang kenikmatan lagi. crooot crot, Ruri orgasme lagi, tak seheboh orgasme awalnya, namun cukup untuk memenuhi rasa dahaga Iwan yang kehausan karena panasnya sinar matahari. "wan udah wan, bisa ketauan kita nnti" kata Andre mengingatkan. "aduh bentar,, kentang banget ndre, anjir ga habis pikir Ruri binal jg, pengen aku perkosa aaaarrghhh" kata Iwan. "aku juga pengen ndre, sapa yang ga pengen ngewein cewek cakep dan binal kaya Ruri, udah tahan dulu ntar ketauan yang lain" timpal Andre lagi. CROOOOT CROT CROOOOOOTTT. tiba-tiba Iwan menyemprotkan spermanya ke payudara kanan dan kiri Ruri banyak sekali. Tanpa diketahui ternyata Iwan sedari tadi sudah mengocok penisnya. "OOOHHHH enaaaaknya nyemprot sperma ke susu ukhti cantik".
An : "Udah? ayo bantuin balikin Ruri kaya tadi"
Iw : "kamu di luar aja ndre, liatin situasi kalo ada yg dateng bilang, aku aja yang beresin".
An : "ok"
beberapa menit kemudian

Iw : "dah yok"
An : "woe kau bawa apa itu"
Iw : "hehe oleh2 ndre buat coli di kos"
An : "anjir cepet banget"

Iwan kembali berkumpul dengan teman-temannya sambil memasukkan BH dan cardigan ungu Ruri kedalam tas ranselnya. Andre menyusul Iwan. Kini Ruri hanya mengenakan gamis Putih nya saja, tanpa sehelai benang lagi di dalamnya. "Minum dulu Rur" Rahmat mendekati Ruri membawa botol minum.
Rh : "maaf ya Rur, maaf banget"
Rr : "huh huh ,gila kamu mat, itu iwan sama andre gimana kalo ntar bocorin kejadian ini, bisa rusak namaku"
Rh : "udh tenang aja, nanti aku yang urus, tenangin diri dlu, trus pamitan sama temen-temen baru balik"
Rr : "aduuuh terus ini gimana?? keliatan maaat"
Rh : "pamit bentar doang trus cabut"

Rahmat mengambil telur yang tadi terpental. Kemudian pamit ke teman-temannya
Ruri berjalan dibelakang Rahmat perlahan-lahan dengan tenaga sisa menuju teman-temannya. dengan kondisi gamis putih di bagian dada basah dan roknya basah kuyup.
"temen-temen aku balik dulu ya, ga enak badan nih" pamit Ruri ke teman-temannya.
"lhoh Rur, saya baru dateng kok udah di tinggal, sini duduk dulu" kata Pak Edi, dosen Ruri.
"S-s-se-sejak kapan ada pak Edi disini"
Ajiiiibbbb
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd