Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Njirrrr makin ksni, makin keren ceritanya sampe2 anak gw, gw suruh ikut robotik, biar bisa bikin eksoskeleton kayak cici
 
Semua kendaraan telah memasuki rumahku. Rumahku yang dulu sudah berubah jadi kian besar. Agar bisa menampung sanak saudara yang menginap dirumahku.
" Ayah... servo control sama chip nya ditawar sama pihak Belgia.... Paten nya tetap dipegang kita..." ucap Cici sambil menggelendot manja setelah membaca e mail yang masuk.
" Ayah belum ngasih, alasannya ini masih prototype dan masih harus ada versi beta finale." Ucapku memberi penjelasan
' Jadi kalo versi final udah release baru bisa dikasih, gitu yah ?" Sambung yanti
" Iya... jadinya mereka beli paketan jadi, bukan beli terurai..." sambungku
" Ooooh... Lebih realistis..." gumam Cici
" Masalah penjualannya nanti serahin aja ke yang lain..." saran istriku
" Iya... Cici sama Yanti mau bicarain ini sama Teh Ajeng dan ateu Nda dulu..." ucapnya masih gelendotan manja
" Yasudah. Sekarang pada mandi...." ucapku
" waBud... Ini ajuan angga...." ucap Angga sambil menyerahkan data material untuk mobile MLRS
" Ini udah deal sama om Opik ?" Tanya Budi
" udah pa... jenis dan bahan materialnya kita seleksi bareng, mengingat tensi dari dorongan roketnya yang bakal diterima sangat besar, makanya baja yang dipakai juga ngga boleh weak atau terlalu rigid..." sambung Bian
" Untuk platform vehicle nya ?" Tanya Johan
" Kita make produk lokal om Jo, handal, suku cadang mudah, harga keren...." jawab Ivan
" Oh iyo... Iku lho... Tubular pipe untuk body roket dan smoke bomb jadinya make apa ?" Tanya Basuki
" Kita jadi make Alloy material untuk roketnya om, lebih ringan dan kuat juga. Ketebalannya kita udah tentukan 2,18 mm supaya bisa menciptakan daya ledak maksimal. Kalo smoke bomb kita pake cast iron pipe aja. Karena yang diharapkan hanya semburan asap aja, bukan ledakan" jawab Ivan.
" Oohh... Iya iya iya.." ucap Herlambang puas
Satu jam kemudian semua personil sudah selesai mandi dan bersiap untuk shalat berjamaah.
" Momom.... Mukena aku sobek..." ucap Inayah putri Yanti
" Kok Nay jorok siih... bisa sobek gituuu..." protes Yanti
" Ehemmmm...." aku batuk karena memang tenggorokan ku agak geli. Tapi batukku membuat Yanti terdiam. Aku memandang anak beranak itu sekilas, lalu istriku menghampiri.
" Coba bunda liat Nay..." ucap istriku lembut, Inayah menyerahkan mukenanya
" Kaya bekas digigit binatang bunda..." ucap Inayah kepada istriku sambil memeluk lengannya.
" Ooo... ini bekas digigit tikus nak... sudah sekarang kamu pake mukena yang ada dulu ya nak " ucap istriku
Inayah mengangguk, beberapa saat kemudian Inayah sudah memakai mukena milik Tata dan kelihatan sekali ia bahagia.
" Naay... setoraan...." tagih Tata kepada Inayah
" Siiip..Habis maghrib ya mbak..." jawab Inayah sambil mengacungkan jempolnya.
Waktu berjalan seiring kami melaksanakan ibadah maghrib. Selesai shalat tak lupa kami melaksanakan wirid dan memanjatkan sebaris doa berisi setumpuk permohonan kami pada Sang Khalik. Selesai wiris kudengar suara merdu dan jernih Inayah melantunkan bacaan ayat suci dibimbing Tata, sementara yang lainnya mrngikuti dengan membaca dari kitab suci yang dipegang.
Halus merdu suara Inayah. Keindahan suara itu berpadu dengan wajah cantiknya yang polos bagai boneka. Sunghuh perpaduan luarbiasa mahakarya sang Illahi.
Selesai mengaji dan shalat isya...
" Nay... Kamu sebentar lagi SMP, bunda mau sekolahin kamu ke pesantren sama teh Michelle..." ucap istriku
Michelle Karlinda Zulham adalah putri bungsu Aa Zul. Dan kebetulan mereka seumuran dan makin akrab.
" mau bunda... pengen sekelas...." jawab Inayah bersemangat, istriku tersenyum 0enuh kelembutan seorang ibu menghadapi putrinya.

" Aaaaa... haaa...haaa.... Bundaaaa.... Ulernya bababaaab !!!" sebuah tangisan keras dari Vitto memgagetkan seisi rumah
" Vitto...! Ya Allah ayah !!!!!" Teriak istriku saat melihat jari Vitto digigit seekor anak ular sanca batik.
Revka memghampiri dan melepaskan gigitan ular tersebut.
Ratri dan Stella buru buru membersihkan luka ditangan Vitto dan membungkusnya dengan kassa pembalut luka.
" Ooh.. kalo gigitan ular tak berbisa cukup antibiotik aja ya dok ?" Tanya Dhilla melalui telepon. Setelah mendapatkan instruksi ia bergegas
Membeli antibiotik dan peralatan penunjang lainnya. Setelah tiba dirumah...
" Ri... buka lagi kassanya..." pinta Dhilla
Dhilla yang saat ini menjadi Head Hospital nurse di tempat mereka bekerja didengar omongannya oleh yang lain.
Selesai membuka pembalut luka..
" Wah... lukanya lumayan besar... stitching dulu.. paling hanya 2 kok..." ucap Dhilla.
Segera para perawat mempersiapkan keperluan perawatan Vitto.
" Makanya papa bilang jangan ya jangan... enak kan digigit...?" Omel Revka
" Revka !!" Istriku menegur, lalu sejajar nasihat meluncur mengingatkan Revka. Ya... Vitto bukan darah daging kami... tapi kadih sayang kami sama seperti kami berdua mengasihi anak anak kami...
Tangan Dhilla begitu cekatan merawat luka Vitto, berbeda dengan Stella, ia agak gugup karena yang dihadapinya adalah bocah yang ia anggap anaknya sendiri. Lalu Dhilla menyuntikkan antibiotik ke lengan Vitto. Akhirnya proses perawatan selesai sudah.
" Ayah... tangan nto jadi kaya tangan koruptor ya yah.." komen Vitto ngasal sambil memamerkan j2 jarinya yang dibalut perban.
" Ya Allah ntooo... jauh bener otak elu... bacoot... bacoot.. hahaha..." sambut Cipot diikuti raut wajah lega mendengar mulut bocah itu bersuara.
Aku dan istriku tertawa puas, puas melihat kinerja Dhilla dan yang lainnya, juga puas melihat kalo Vitto aman aman saja.
" Nto... besok si Gogon, Dogol sama Bahlul mau ayah bawa ke penangkaran kita di Sukabumi. Biar bisa tumbuh sehat kaya kamu..." ucapku sambil membelai kepalanya
" Ayah maaahhhh....." rengek Vitto
" Eeeh.. kan biar sehat dan kuat ularnya..." bujukku lagi
" Iyah..." jawab Vitto lemas
" Nanti gantiin ya ayah.. sama burung elang... atau sama Wolf..." rengek Vitto
" Elang okelaah... nah Wolf atau serigala ini yang jadi bahan pemikiranku... nek dicokot.. mak nyemmmm... amblas kowe nak..." keluh Herlambang
Kami tertawa melihat kekhawatiran gaya Herlambang. Tapi kamipun memahaminya...
" Kita pelihara Husky aja ya nak... kan serigala juga..." bujukku
" Iyaaaa... " soraknya girang
" Rendy... coba tolong kontak petshop tempat bang Oyen biasa dimandiin... mereka kayanya punya Husky deh..." ucap istriku
Rendy menjalankan permintan istriku dan...
" Izin bu... mereka punya F1, sertifikat lengkap, dan maharnya 16 bu..." ucap Rendy yang lantas aku setujui spontan. Lalu aku, istriku dan Rendy berdiskusi agar husky yang akan menjadi anggota keluarga juga bisa diberi tempat nyaman. Beberapa usulan kudengar dan usulan Johan paling mengena.
" Lumayan buat sekalian jadi Denwal keluarga Himawan." Komen Rodi
" Harus mau ngasih makan ya... jangan ngandalin papa sama mama..." ucap Revka agak sebal karena kalah
" Siap bosss..." jawab Vitto sambil menghormat
Kami tertawa melihat konyolnya Vitto anak Revka.
Malampun kian larut, dan kami akhirnya tertidur dengan cara dan tempat idola masing masing.
Kami berharap semoga esok hari akan lebih sempurna dibanding hari ini....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd