Sabtu, 11 Juli 2026, 16:10
Semua anggota keluarga bersiap, kami salin pakaian dengan pakaian seragam acara.
Kaum pria memakai Koko warna Krem dengan celana hitam dan kopiah hitam. Sementara para wanita memakai baju muslimah krem dengan jilbab hitam.
" Hmm.. Nong.. Lipstick nya yang agak cerah coba, kan acara malem.." ucap istriku
Rani menuruti dan memakai lipstick yang warnanya agak lebih cerah. Wajah cantiknya makin menonjol dengan dandanan seperti ini. Ditambah kaca matanya yang membuat kesan smart woman dan dewasa.
" Omda.. Bentar..." ucap Zulfi kepada Dida. Lalu ia menata kopiah omnya.
"Ayo foto om.." ajak Zulfi Valdi dan Raka
Seperti biasa foto dengan gaya menyebalkan tertuang dalam ekspresi mereka. Entah kenapa Dida sangat mudah blend in dengan keponakanku.
" mbul... Mau liat pelaku perampokan di jaman sultan Tirtayasa ngga ?" tanya Aa Zul kepada istrinya.
" Mana pip ?" tanyanya. Aa hanya menunjuk dengan hidungnya kepada Dida dan keponakanku
" Hahahahahahaha... The Kamdahir... Hahahaha..." teh Sandy ngakak melihat perilaku adik dan omnya. Lalu ikut gabung berama Aa.
" Dida..! Ni geuleuh ih...! Hahahaha.." komentar teh Ervin saat melihat gaya Dida.
" Njir eta geng santri liwet..." komen a wawan
Papap dan mamah ngga habis ngakak sampai papap batuk...
Saat mereka merekam video tiba tiba Herlambang melintas sambil membawa baki berisi gels dan serbet di bahunya. Wajahnya polos menatap kamera seolah tak punya salah lalu melangkah pergi.
" Hahahaha.. Ya Allah si Basuki... Hahahahaha... Hadooh... Haddooh... Hahahaha..." tawa Kania sambil memegang erat lengan Revka dan sesekali memukuli nya.
" Hmm... Hmm.. Pake pampers ngga ? Ngga ada baju cadangan lho..." Ucap Cipot kalem saat melihat polah Eka.
Nirina keburu lari menuju toilet dan terselamatkan. Sementara Arhan harus pasrah dipukuli manja oleh Eka istrinya
" Heey... Heup... Heuuup.. Bentar lagi Ajengan datang.. Malah pada keketawaan.. Hahaha.. Ini juga sih... Hahahaha..." ucap teteh kepada mereka.
" Hloh saya kan sedang beresin meja buteteh.. Kalo mereka tertawa itu bukan salah saya lho.." jawab Herlambang dengan muka melas.
Tawa kami makin dahsyat hingga membuatku tergelimpang. Tawa kami reda setelah pak H. Khaidar tiba beserta jajaran panitia acara tausiyah.
" Pak Haji mau minum apa tho..?" tanya Herlambang dengan gaya plek mirip alm. Basuki.
" Basoookeeee., hahahahahaha..." tawa a Wawan dan a Dudi pecah. Begitu pula H. Khaidar dan jajaran panitia.
Suasana persiapan jadi meriah dengan polah keluargaku. Tawa tak henti mewarnai aktivitas.
Pukul 17:43 Ustadz Abdus Syahri tiba dirumahku.
" Masya Allah. Beruntung kami diberi lancar perjalanan pak Dicky. Dan sepertinya mustami sudah mulai berkumpul ya " ucap Ustadz.
" Alhamdulillah iya ustadz. Awalnya kami agak bingung juga soal shalat. Dan kemarin panitia memutuskan kita berjamaah dilokasi acara. Itu sebabnya kami membagikan paket alat shalat Tadz." jawabku
" Masya Allah. Sadar atau tidak tabungan akhirat pak Dicky gede banget. Iri saya hahaha.." ucap Ustadz.
Tak lama kemudian waktu maghrib tiba. Imran melantunkan adzan dengan alunan seperti di kota Makkah al Mukaromah.
" Assalaamu'alaikum.. Kepada jamaah yang sudah memiliki wudhu dan menerima paket alat shalat, agar menyegerakan menyusun shaf dengan rapat dan tertib. Hal ini demi mencapai keutamaan shalat berjamaah." ucap Cipot menggunakan pengeras suara.
Dibantu tenaga pengamanan dan pemuda masjid serta karang taruna. Persiapan shalat maghrib berjalan lancar dan tertib. Begitu pula saat isya tiba. Bersyukur kami bisa dipimpin shalat oleh Ustadz sekelas Ustadz Abdus Syahri.
Tepat jam 20:00 cara dimulai. Sebagai acara pertama pembukaan yang disampaikan langsung oleh Cipot dan Stella selaku MC.
Pembacaan Hadiyah dan doa bagi ibu hamil dibacakan oleh H. Khaidir. Dikhususkan bagi Theresia Maudy. Juga kepada istriku dan Evelyn.
Disusul pembacaan ayat suci yang sudah dipersiapkan Tata semenjak beberapa hari lalu.
Suara Tata sejuk menyentuh hati kami. Merdu bagai buluh perindu dan menentramkan. Selesai pembacaan wahyu Illahi...
" Om ateu.. Boleh Tata meminta waktu sebentar ?" ucap Tata
" Boleh nak.. Boleh.." jawab Stella
Lalu Tata menyiapkan sebuah catatan dan mulai membacakannya
" Bunda...
Diperutmu aku pernah berlindung...
Di rahimmu aku pernah bernaung...
9 bulan kau mengandung diriku...
Hingga tiba waktu bertarung...
Nyawamu terjuntai di ujung persimpangan....
Tapi kau tetap jadikan ikhlas sebagai pegangan...
Seandainya bunda diberi pilihan..
Berbadan indah atau berbadan dua mengandung kami...
Engkau pasti memilih berbadan dua mengandung kami..
Walaupun saat melahirkan kami kematian kian mendekati...
Tapi kasih sayangmu selalu terpatri...
Wahai Allah...
Saat ini bunda kami sedang mengandung adik adik kami..
Dari awal hingga akhir...
Tak pernah kudengar keluh kesah mereka mengisi telinga kami..
Karena kasih sayang yang tulus dan suci...
Wahai Allah Yang Maha Pemurah...
Kumohonkan kepadamu, berikanlah kesehatan, kekuatan dan keselamatan bagi bunda kami...
Wahai sang Perkasa...
Sayangilah bunda dan ayah kami, sebagaimana mereka menyayangi kami sejak didalam buaian hingga kini....
Berikanlah kesempatan untuk membalas jasa dan kasih sayang mereka kepada kami...
Dan tempatkanlah kami semua bersama ayah dan bunda kami dalam nikmat Jannah yang akan engkau berikan kepada kami....
Wahai sang Pemilik Cinta dan kasih sayang..
Ampuni semua dosa ayah dan bunda kami, guru guru kami, pemimpin kami dan handai taulan kami...
Wahai Muqqolibbal Quluub.
Tetapkanlah keimanan dalam hati kami. Jauhilah kami dari siksa neraka yang kami takkan sanggup hadapi....
Aamin.. Aamiin yaa Robbal 'aalamin..
Teruntuk Ateu Pipit, Ateutey dan ateu Ev. Cinta kasih kami tercurah untukmu ibundaku...
Assalaamu'alaikum..."
Saat turun dari panggung, kang Pri memeluk Tata dengan deraian airmata haru dan bahagia. Betapa bangganya kami memiliki Tata. Gadis sederhana dan sholehah walaupun orangtuanya memiliki harta mewah melimpah ruah. Airmata istriku, Terry dan Evelyn menetes. Mereka bertiga memeluk Tata dengan airmata tak terkira.
" Ateu.. Tata mohon jangan hapus kecantikan ateu dengan airmata. Demi Allah yang menciptakan kita. Tata sayang sama ateu.." pinta Tata
" Iya nak.. Iya.. " isak istriku
" Masya Allah.. Subhanallah.. Tata.. Om..." ucap Cipot terputus akibat haru. Ia masih berusaha menyembunyikan airmatanya
" Tata keponakanku. Indah karyamu, indah suaramu. Terima kasih telah mewakili kami untuk menyampaikan rasa terimakasih kami." ucap Stella setelah ia bida menekan rasa harunya
" Sumpah.. Kali ini saya baper sebaper bapernya., kena mental dan emotional damage.. Tata.. Makasih nak.. Makasih... Ntar kita bakar ayam ya." ucap Cipot mencoba bercanda.
Hadirin yang tadinya hanyut dalam keharuan, semakin terhibur oleh Cipot.
" Sebelum memasuki inti acara. Kita dengarkan dulu sambutan keluarga besar yang akan disampaikan oleh pak Pri. Kepadanya kami persilahkan. Sok mangga pak Kades.," icap Cipot
Tawa ringan kembali bergema. Seiring langkah kang Pri menuju panggung..
" Assalaamualaikum... Alhamdulillah.. Dimalam ini kita bisa berkumpul ditempat ini dalam acara selamatan 4 bulan adik kami Theresia Maudy, sekaligus selamatan 7 bulan adik kami Cecillia Indah Fitriani Himawan. Juga adik kami Evelyn Tan yang kandungannya berusia 6,5 bulan. Sok ibu hamilnya pada diri atuh.." Ucap kang Pri bercanda. Istriku, Terry dan Evelyn berdiri. Dinar dan Hadi melajukan zoom in ketiga ibu hamil itu. Berbagai komentar terdengar.
" ... Sengaja kami mengadakan acara Tablighul Islamiyah, yaitu agar bathin kita terisi oleh intisari dan hikmah kebajikan yang akan disampaikan oleh Syekh al mukarom al Ustadz Abdus Syahri. Semoga setelah kita kembali dari sini, ketaqwaan dan keimanan kita aka semakin bertambah. Aamiin.. Demikian sambutan saya mewakili keluarga. Tak lupa bila banyak terjadi kekurangan dalam penyelengaraan acara ini, semua datangnya dari kami. Dan bila ada banyak kebaikan yang bisa dibawa. Maka semua adalah karunia Allah SWT. Wassalaamu'alaikum..." sambutan kang Pri pun berakhir. Yang dilanjutkan dengan sambutan DKM dan Aparat pemerintahan.
" Alhamdulillah, akhirnya kita tiba juga di puncak acara. Dan sebelumnya kepada team konsumsi agar segera membagikan sajian, kesian boss, pada haus... " canda Cipot menyelingi agar mustami tidak jenuh. Tawa hadirin diiringi tepukan riuh membahana.
" Baiklah... Kita sambut Da'i kita Syekh al Mukarrom al Ustadz Abdus Syahri..." Stella mengumumkan.
Dibuka dengan ucapan salam, shalawat dan untaian doa Ustadz membawa kami dalam sebuah suasana khidmat.
" Sebelum saya membahas inti acara. Saya ingin menyapa ananda Tata, iya ? Tata ? " ucap Ustadz yang dijawab oleh kami
" Masya Allah. Mana Ayah bundanya ?" tanya Ustadz. Pras, Mey Lin dan Silvia berdiri. Rachel yang ada digendongan Silvia pun melambaikan tangan gembira.
" Benar bundanya dua ?" tanya ustadz lagi,
" Bener tadz,." jawab Cipot
" Subhanallah... Ayahnya pemain poli tapi mampu mendidik Tata menjadi permata mulia yang luarbiasa.." ucap Ustadz
" Kok pemain poli tadz ?" tanya Stella bingung
" Iya... Pemain Poligami.. Maksudnya.. " jawab Ustadz cuek diikuti tawa mustami
" Tapi kalo melihat kerukunan mereka Insya Allah kebahagiaan di dunia sudah kalian genggam. Ditambah permata yang teramat sangat mahal. Dan saya menitipkan kepada keluarga besar disini. Semoga generasi Qurrotal 'ayuun akan tercipta lagi kelak." sambung ustadz yang diamini para jamaah.
" Sesungguhnya, adat selamatan 7 bulan tidak diajarkan dalam Islam. Dan menjadi Bid'ah. Bid'ah kok tetap dilaksanakan ? Nah... Pahami golingan bid'ah dulu. Bid'ah ada yang Hasanah atau baik. Ada yang dholalah atau buruk. Nah selamatan 7 bulan ini masuk kedalam kelompok Bid'ah Hasanah bila diniatkan bersyukur atas kesehatan, keselamatan dan memohon kelancaran. Jangan niat yang lain.. Nah kalo selamatan 4 bulan jelas ada di sunnah. Kaena pada usia 4 bulan jabang bayi sudah diberi nyawa atau ruh." papar ustadz sambil meneruskan tausiyahnya.
" nah pas udah lahir, bundanya kaga tidur pot. Anaknya ngompol dibersihin cepet cepet. Biar ngga nangis. Pengen nyusu... Cepet dikasih. Bapaknya sampe ngelamun pengen juga.." ucap Ustad lagi. Tawa hadirin pecah mendengar gurauan ustadz.
" Udah beranjak remaja. Mulai dah sisi bengalnya keliatan. Kadang sok romantis juga., Happy mother day..
Bla.. Bla... Bla... Padahal emaknya bilang. Lah happy mother day happy mother day... Elu kalo disuru beli bawang ke warung susah bener..." sambungnya diikuti tawa mustami.
" Hahahaha... Gua banget.." sambar Cipot
Ustadz masih melanjutkan tausiyahnya. Hingga akhirnya selesai jam 22:11. Sebelum acara di tutup Opik memimpin doa penutup dan diamini oleh seluruh jamaah.
" Terimakasih kepada seluruh mustami yang sudah hadir di acara ini..." ucap Cipot
" Dan bagi yang sudah menerima oaket alat shalat dipersilahkan untuk dibawa pulang dan mohon dipergunakan." sambung Stella
" Insya Allah kita akan berjunpa dilain waktu. Wassalaamu'alaikum.." tutup mereka berdua.
Kami berdiri berjajar dan bersalaman dengan sebagian mustami. Hinga akhirnya semua usai sudah.
Sebelum pulang Ustadz Abdus Syahri memberikan 3 gelas air untuk diminum oleh ibu hamil dan 3 botol air untuk dimandikan. Kami menerima dengan sukacita.
Acara telah selesai. Kami tergeletak kelelahan. Dan malam merambat kian kelam