Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Teman kerjaku idamanku

Apakah cerita nya perlu dilanjutkan?


  • Total voters
    190
  • Poll closed .
Begitulah aku membalas apa yang sudah Rani lakukan di bioskop. Kulihat Rani sedang mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Setelah Rani dalam keadaan normal, dia memakai pakaiannya dan aku pun diantarnya pulang.

Malam ini aku bisa tidur sangat pulas setelah mengalami kejadian yang mengenakkan bagiku.

Hari demi hari pun berjalan seperti biasa, termasuk di dalam pekerjaan. Saat bekerja pun Rani mengobrol dengaku dengan biasa saja seolah – olah kami tidak pernah mengalami hal – hal gila yang telah kami lakukan berdua. Aku juga terheran – heran sikap Rani seperti itu, atau mungkin memang aku yang terlalu baper dengan Rani. Aku yang terlalu berharap bisa terus – terusan melakukan hal enak – enak dengan Rani?

Akan tetapi terkadang nafsuku juga sulit untuk dikendalikan. Apalagi jika Rani sedang berbicara ke sesama teman perempuan. Sering posisinya menungging dengan bersandar ke meja karena lawan bicara nya sedang duduk. Jika melihat pemandangan seperti itu ingin rasanya menubruknya dan melakukan doggy style…hehehehhehehe.

Sampai ada kejadian suatu hari yang tak terduga. Ada complain customer sehingga aku harus mencari data – data yang dibutuhkan di gudang file. Gudang file berada di lantai 2 paling pojok dan terkenal angker. Apalagi complain tersebut datang disaat mepet akan pulang kerja sehingga terpaksa harus lembur. Pak Bos pun menyuruh aku dan Rani lembur untuk mencari data – data yang dibutuhkan agar besok pagi data tersebut bisa dilakukan analisa.

Kami berdua naik ke atas menuju gudang file untuk mencari data tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Sudah 2 jam lebih kami mencari file nya tetapi belum ketemu. Dalam 2 jam tersebut, aku hanya bisa menelan ludah disaat Rani mencari - cari file dibagian bawah. Seragam kerja nya sedikit terangkat sehingga pinggangnya yang putih sedikit kelihatan dan karet celana dalamnya yang berwarna pink juga kelihatan. Kenapa posisiku dibelakang Rani? Karena gudang file berbentuk lorong dan setiap lorong hanya bisa untuk lewat 1 orang saja. Kulihat Rani sudah mulai berkeringat sehingga menambah keeksotisan dirinya.

“Nah itu dia” sorak Rani kegirangan. Nampaknya dia menemukan file yang sedang dicari.

“Tolong ambilin dong Rav, aku gak nyampae” pintanya. Aku pun bergerak untuk mengambilkan file untuk Rani kemudian kuberikan file tersebut kepadanya. Tanpa sengaja saat menerima file dariku, tangan Rani menyentuh ko***lku.

“Kamu lagi sange ya Rav?” tanya Rani.

“Lha gimana gak sange ngelihatin kamu tadi nungging – nungging keliatan celana dalammu” aku beralasan.

Tanpa banyak bicara dan tanpa kuduga, Rani memelorotkan celana seragamku dan celana dalamku sehingga terlihatlah ko***lku di depannya.

“Eh, Ran kita kan lagi kerja nanti ketahuan orang lain gimana?” sergahku

“Tenang aja Rav, ruangan ini kan jarang ada orang kesini” Rani meyakinkanku.

Tak berapa lama kemudian Rani berjongkok di depanku kemudian mengulum palkon ku sambil lidahnya menjilat – jilat lubang kencingku. Aku pun merem melek dibuatnya. Tangannya tidak tinggal diam dengan mengelus – elus pahaku. Setelah palkonku sudah mulai basah dan mengeluarkan sedikit cairan, dimasukkanlah seluruh ko***lku di mulutnya hingga mentok dan kedua tanggannya mendorong pahaku dengan sangat kencang. Setelah itu dia bergerak maju – mundur dengan irama yang sedikit lambat. Ah, enak sekali ini bisa sampai mentok pikirku mungkin rasanya seperti ng**tot me**k Rani.

Akupun tidak tinggal diam, selain aku ikut bergoyang maju mundur, tanganku memegang kepala Rani dan terkadang membelai rambutnya. Rani sangat cantik dalam posisi ini. Kulihat Rani memejamkan matanya dengan mengulum kon**lku dan ada sedikit keringat di wajahnya.

Setelah berjalan 5 menit semakin lama gerakan Rani semakin cepat. Bibirnya sudah mulai basah dengan air liurnya sendiri. Akupun sudah mulai merasakan akan ejakulasi. Tak berapa lama kemudian aku berejakulasi di mulut Rani yang terasa hangat. Rasanya sangat enak seperti terbang melayang di langit ke tujuh. Rani pun ikut menghentikan gerakannya. Sepertinya dia juga sedang menikmati semburan pejuhku di mulutnya. Ada sekitar 7x aku crot di mulutnya. Rani pun menelan spermaku sampai habis dan menjilati sisa – sisa sperma yang masih menempel di ko***lku.

Setelah bersih, akupun memakai kembali celanaku.

“Enak ya Rav, gentian aku dong” pinta Rani.

Wah ternyata Rani lagi sange juga pikirku.

Tidak menunggu lama, aku pun mendekat ke Rani.

Rani melepas celana seragam kerja kemudian dia menaikkan kaki kanannya ke rak file. Terlihat me**knya yang merekah indah menantangku untuk kujilati. Me**knya terlihat bersih hanya ada sedikit jem**t yang panjangnya tidak sampai 0,5 cm. Wah seperti nya Rani abis cukur jem**t seminggu yang lalu.

Seperti biasa, kujilati memek Rani secara pelan – pelan dan tanganku mengelus – elus pantatnya. Rani terlihat merem melek dan tangannya mulai menjambak pelan rambutku. Setelah 3 menitan kurasakan me**k Rani sudah mulai basah, kemudian aku beralih menjilati lubang anus Rani.

“Aaaahhhh Raavv…..Aaaaahhhhhh” Rani mulai terbawa suasana.

Rani mulai mencengkeram rambutku dengan kencang. Akupun mulai mempercepat jilatanku bergantian dari lubang anus ke me**k Rani. Tak berapa aku kemudian menghentikan aktifitas ini.

“Aaahhh Raaavvv kehnaapa berhhheentiiiii” desah Rani.

“Biar enak, kamu nungging aja Ran” perintahku.

Seperti kerbau yang di cocok hidungnya, Rani pun mengikuti perintahku.

Rani kemudian menungging, kedua tangannya berpegangan di rak, kaki kanannya juga masih dinaikkan ke rak. Kuserang Rani dari belakang. Kusibak pantat Rani dengan tangan kiri ku sehingga terlihat lubang anus nya yang berwarna pink. Kemudian kujilati lubang tersebut. Tangan kananku tidak tinggal diam, kumasukkan dua jari ku ke dalam me**k Rani.

“Ahhh ooohhh aahhh aaahhh sssshhhh aaaahhhh” desahan Rani semakin membuatku bersemangat.

Kupercepat gerakan tangan kananku yang di me**k Rani, tak berselang lama pantat Rani bergetar hebat dan keluarlah cairan dari me**knya. Kurasakan kedutan me**k Rani di jariku.

“mmmhhhh mmmmmhhh mmmmh” Kudengar desahan Rani. Kulihat kedua tangan Rani menutup mulutnya agar suara desahannya tidak terlalu kencang.

Sekitar 1 menitan kurasakan me**k Rani berkedut, kemudian akupun mengeluarkan tanganku.

Kulihat di jam tanganku sudah menunjukkan jam 18.25, 5 menit lagi bel pulang kerja berbunyi.

“Ayo Ran buruan kita kebawah, takutnya nanti ada teman yang curiga” Ajakku.

Rani pun bergegas memakai celana dan kemudian mengikutiku turun menuju kantor.

Kubiarkan cairan nikmat Rani di lantai gudang file, sengaja tidak aku bersihkan sebagai pengingat bahwa aku pernah membuat Rani enak disini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd