Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Syam : Reborn

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Wkwwk kentang suhu....akhirnya kembali lg nih si syam.tp apakah msh ikutin alur yg dulu critanya suhu?
 
Ijin gelar tiker om...

Nggak sanggup ane ambil junior suite 1,2jt semalam....wkwkwk

Ijin baca ya hu... salam kenal...semoga ceritanya lancar dan dapat kita nikmati dan menjadi hiburan buat kita semua...
 
godluck om
semoga dilancarkan ceritanya, dilancarkan RLnya,
salah satu cerita yg potensial banyak peminatnya ,
yg terdahulu sdh tamat kah ?


Ini mencoba refresh suhu, cerita sebelumnya sudah terlanjut mbundet...

:(
 
hhhhmmm...kok cm dicerai...kan rencananya mo bales...dan kutukan dr ratu mistis dadakan yg bilang syam pasti cari dia lagi dan ane curiga yg bunuh istri pertama syam nih...


Cerita sebelumnya kita endapan dulu ya suhu, itu wis mbundet ruwet alurnya..

Kita lihat peluangnya apakah akan bisa masuk dengan lebih enak bagi pembaca.

Makasih atensinya suhu..!
 
Wkwwk kentang suhu....akhirnya kembali lg nih si syam.tp apakah msh ikutin alur yg dulu critanya suhu?


Coba alur baru, makanya judulnya reborn, tapi tidak menutup kemungkinan nyambung dengan cerita yang lama.
 
Ijin gelar tiker om...

Nggak sanggup ane ambil junior suite 1,2jt semalam....wkwkwk

Ijin baca ya hu... salam kenal...semoga ceritanya lancar dan dapat kita nikmati dan menjadi hiburan buat kita semua...


Siap, terimakasih telah menyempatkan diri membaca cerita ane...
 
Ijin patok suhu, sambil matengin hubungannya dengan cerita pertama
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ijin melanjutkan kisah Syam... Terimakasih perhatian dan apresiasi suhu semua. Salam hormat :ampun:


Syam : Hana


Ketika ritme nafas Syam dan Dita mulai melambat, Syam melirik wajah Dita yang tertidur di dadanya, dia memejamkan mata.

"Hei, yuk bangun, mandi dan berpakaian ..." Syam berbisik beberapa kali.

Dita membuka mata, tersenyum disambut sebuah kecupan kecil pada keningnya.

"Yuk Kak... Airnya sudah dingin juga..."

Mereka pun membilas dengan shower, tidak banyak percakapan yang terjadi, masing-masing tenggelam dengan pikiran tentang apa yang baru saja mereka alami.

Syam selesai berpakaian, mengenakan kaos dan celana pendek yang baru dibeli tadi, sementara Dita masih di kamar mandi mengeringkan rambutnya.

"Ting Tong...Ting Tong..." Bel pintu berbunyi, Syam membukakan pintu. Sosok Hana muncul dengan wajah sembab sepertinya habis menangis. Syam mempersilahkan masuk, Hana mencari-cari Dita dengan pandangannya, namun kemudian paham setelah mendengar suara dengung hair dryer di kamar mandi.

Hana duduk di sofa, mengambil nafas panjang beberapa kali lalu tersenyum kepada Syam.

"Mana wine nya, yuk minum yuk..."

Syam membuka tutup wine, menuangkan pada cangkir kopi menyodorkan kepada Hana.

"Pak Syam minum juga dong..temani aku..."

"Waduh, aku sudah minum sama Dita tadi, 2 botol berdua... Hehehe tapi ayuklah"

"Tadi gituan ya sama Dita?" Dengan wajah nakal, Hana bertanya dan menunjuk ke arah kamar mandi.

"Iya, gituan minum wine" Syam mengelak sambil terkekeh.

Dita muncul dari kamar mandi, wajahnya segar, rambutnya sudah kering dan rapi walau belum ganti baju. Syam melirik jam tangan Swatch warna warni yang dipakai Hana, waktu menunjukkan pukul 01:30, badannya letih sebenarnya apalagi setelah bercinta dengan Dita. Serangan kantuk mulai datang sementara Hana baru mulai minum dan minta ditemani.

Dita pamit hendak ke kamar, meminta kartu kunci kepada Hana, lalu berpamitan sambil membisikkan sesuatu kepada Hana, Syam tidak mendengarnya.

Berdua dengan Hana yang tidak banyak bicara, Syam kembali memandangi wajah Jawa Hana dengan seksama.

"Kali ini, dia sungguh menghinaku..."

Hana berkata sambil memegang cangkir kopi berisi wine.

"Pak Syam punya rokok?"

Syam mengangsurkan bungkus rokok miliknya yang baru berkurang sepertiga. Hana meletakkan gelas kopi, mengambil sebatang, menyalakan, menghisap dalam-dalam dan menghembuskan asapnya ke atas sambil mendongak. Bibir nya membentuk huruf o kecil yang indah sekali.

"Dia, laki-laki itu berjanji akan memperlakukanku dengan baik, ngopeni dengan benar, jika aku mau dinikahi siri olehnya, aku mengiyakan, bukan karena aku cinta, suka sih iya di awal-awal, dia kebapakan, mengayomi dan melindungiku. Namun setelah kami nikah siri, justru dia memperlakukanku semena-mena, sering menghina seolah aku telah dibelinya, emang aku budak!?"

Mata Hana menyala, marah dan kemudian berganti sedih.

"Kalau bapak ibuku tahu, jika aku menjadi perebut laki orang, hanya demi sesuatu yang tidak abadi, yakni uang yang juga tidak pernah cukup, mereka akan sungguh kecewa, sedih dan malu"

Kembali Hana menghisap rokoknya dalam-dalam.

"Tapi kali ini, aku benar-benar tau apa isi kepala orang tua itu terhadapku, tidak lebih dan tidak bukan hanya sebagai pelampiasan atas ketidakmampuannya mengontrol istrinya. Apa yang tidak bisa dia lakukan kepada istrinya dilampiaskan kepadaku, ok saja jika dia mau menghidupiku dengan layak, aku tidak lagi bekerja seperti ini, tidak lagi hanya sebagai bahan bangga-banggaan ke kawan-kawannya bahwa dia punya simpenan pramugari. Jiancuk!"

Kemudian, sepanjang menghabiskan wine, berbatang rokok dihisap Hana dan berbagai ungkapan dari hati yang paling dalam dia ceritakan. Syam mendengarkan dengan sabar dan tabah, walau matanya mengantuk dan tubuhnya letih.

Hana mengakui bahwa menjadi pramugari adalah opsi terakhir dari berbagai pilihan yang dihadapinya setelah lulus SMA. Bahwa dia dari keluarga sederhana, perlu dirinya segera bekerja untuk meringankan beban orang tua, sementara dia tidak begitu pintar untuk bisa masuk sekolah tak berbayar berikatan dinas, modal dia ya tubuh dan penampilannya itu, serta sedikit keberuntungan.

Kehidupan awal menjadi pramugari dilalui Hana dengan gegar budaya, dia berusaha menyesuaikan gaya hidup dengan teman-teman dan senior pramugari. Kehidupan hingar bingar, yang sebenarnya tidaklah sesuai dengan kemampuan finansial sesungguhnya. Waktu itu Hana bekerja di maskapai berlambang sepasang sayap, gaji bulanannya dia kirim separuh untuk keluarga, sisanya untuk biaya hidup sehari-hari.

Lingkungan menjadikannya Hana yang membuka diri bergaul dengan anak-anak pejabat daerah yang berkencan dengan pramugari adalah semacam unjuk kebolehan di antara mereka. Hana pun terlibat hubungan cinta dengan anak bupati dari sebuah daerah di Maluku Utara sana, hingga kemudian dia hamil. Apa yang tadinya dia harapkan, yakni dinikahi anak bupati, buyar seketika ketika dengan berbagai cara keluarga itu menghindari terjadinya pernikahan, bahkan dengan teror mental dari orang-orang suruhan bapak pacarnya. Hana berhenti kerja, merawat kehamilan kemudian melahirkan seorang anak perempuan, yang dari fotonya sekarang berusia 3 tahunan dan cantik sekali. Hana kemudian setahun tidak bekerja, membesarkan anak dan hanya mengandalkan kiriman tunjangan dari bapak anaknya. Harga dirinya kemudian memberontak, dia memutuskan bekerja kembali di maskapai lain hingga saat ini.

Sebagai pramugari yang cukup senior secara usia, Hana bertekad kali ini bekerja dengan benar, maka dia berjilbab dan kebetulan kebijakan maskapai di mana dia sekarang bekerja, Sriwijaya Air, memperbolehkan.

Hingga dia berkenalan dengan Sutomo, jenderal polisi bintang satu, menjabat sebagai wakil kepala Polda di Indonesia Timur. Di awal perkenalan, motivasi Hana hanyalah menjalin koneksi untuk kepentingan pekerjaan, namun seiring waktu dan gigihnya pendekatan Sutomo, meluluhkan Hana untuk mau dinikahi siri dan menjadi istri kedua tanpa sepengetahuan istri pertama Tomo. Sebuah pernikahan yang berkesan sekali saat itu, mereka menikah di depan penghulu di Tanah Suci, sekaligus umroh dengan agen perjalanan bernama First Travel di mana Sutomo menjadi salah satu komisaris di sana. Kehidupan Hana membaik sementara itu.

Lalu, prahara mulai datang melanda. First Travel berperkara, Sutomo diperiksa dan dicopot jabatannya, ditarik kembali ke Mabes Polri, semua gajinya langsung ke tangan istrinya, penghasilan sampingan tidak ada lagi, Sutomo pun menjadi mudah marah, tersinggung dan mengamuk untuk menutupi ketidakmampuannya. Hana berupaya menahan diri, namun ketika tadi dia dicaci-maki dihina dikatakan bahwa tidak dapat hidup layak tanpa adanya Sutomo, Hana meradang dan memutuskan untuk meninggalkan Sutomo dan meminta cerai.

"Enak saja dia mengata-ngatai ku sebagai perempuan tak tahu diri, ketika laki susah minggat ke lelaki lain yang banyak duit! Jiancuk ancene lanang sitok iku, cangkeme tok ae kenceng! Kontole ae wis angel ngaceng, angger ketemu karepe ngencuk, diladeni gak nate kasil. Uring-uringan tok ae isane!"

Sebotol sebentar lagi habis, dini hari menjelang.

"Maafkan aku ya Pak Syam, kita berkenalan dalam suasana yang gak enak..."

"Tidak apa-apa Hana, ya wis kita tidur yuk, tidur sini aja, aku tidur di sofa, kamu di tempat tidur"

Hana beranjak, ke toilet cukup lama, lalu merebahkan badannya di tempat tidur. Syam pun melakukan ritual yang sama, ke toilet mengosongkan kandung kemihnya, lalu bersiap untuk merebahkan diri di sofa ketika Hana memanggil.

"Pak Syam, tidur sini aja, gak apa apa"

Syam sedikit tertegun, badannya letih, matanya mengantuk namun selangkangannya perlahan menegang. Ia pun merebahkan badan di samping Hana dengan jarak sedepa.

Hana memejamkan mata, wajahnya menghadap ke arah Syam. Wajah lembut itu kembali diperhatikan seksama oleh Syam, yang lalu membuatnya bergeser mendekat Hana dan mencium keningnya dengan lembut.

"Selamat tidur Hana..."

Hana tersenyum, tangan kirinya meraih belakang kepala Syam, menariknya dan mengecup bibir Syam sekali.

"Terimakasih" ucap Hana sambil kembali menarik tangannya.

Syam tidak bisa langsung tidur, sementara Hana tampaknya sudah terlelap.

***

Sinar matahari menerobos dari celah jendela kamar Syam yang tidak tertutup gorden, Syam terbangun untuk buang air kecil, Hana masih tidur. Dari jam tangan yang dipakai Hana tampak waktu menunjukkan pukul 7:15.

Hana terlentang, dada besarnya naik turun perlahan, kaosnya sedikit tersingkap di bagian perut. Celana pendek yang dia kenakan cukup longgar, sehingga Syam bisa melihat paha berkulit sawo matang mulus. Tangan kiri Hana terangkat ke atas, ketiaknya yang bersih terbuka. Tangan kanan Hana ada di sisi tubuh.

Adrenalin Syam mengalir deras ditambah testoteron yang berfungsi dengan baik, membuat otak Syam memerintahkan tubuh untuk bergeser, mendekat dan menindih Hana perlahan. Hidung Syam mendarat di ketiak kiri Hana, mengendus dalam-dalam. Bau perempuan sesungguhnya menyeruak, bau yang masih murni tanpa adanya deodorant ataupun parfum.

Hana terbangun, sedikit menolak namun setelah memorynya terpanggil, dia menerima Syam dalam rengkuh pelukan. Syam memuaskan diri dengan mengeksplorasi aroma tubuh Hana, mulai dari ketiak, belakang telinga, leher dan belahan dada. Aroma feromon Hana memicu testosteron Syam begitu juga sebaliknya. Alamiah mereka saling tertarik untuk melakukan pembuahan, melakukan reproduksi.

Tangan kanan Hana merengkuh punggung Syam, tangan kiri meraih belakang kepala kemudian menariknya untuk saling berciuman bibir. Aroma alami mulut tanpa pasta gigi dan sedikit rasa nikotin yang bersisa tidak menghalangi gairah keduanya. Ciuman semakin intens, tangan Syam membuka satu persatu pakaian Hana, disusul kemudian Hana melucuti Syam.

Dada Hana memang besar sangat, dengan areola coklat tua dan puting hitam kemerahan yang saat ini sudah mengeras. Syam perlahan dan penuh perasaan mengulum dan menjilatinya dengan mata terpejam. Hana menikmati hingga menggelinjang antara geli dan nikmat.

Hana sepenuhnya pasrah dan menikmati, ia mendesah semakin kencang ketika lidah Syam berhasil menyelinap diantara labia mayora, menyentuh klitoris dan melakukan sapuan cepat berkali-kali. Hana menggelinjang dan melenguh panjang.

Syam kemudian menaikkan tubuhnya, memposisikan kelaminnya di liang senggama Hana, melakukan penetrasi perlahan. Lubrikasi sempurna pada vagina Hana dan posisi pasrahnya memudahkan proses itu.

Rasa hangat basah dan cengkeraman lembut dirasakan kelamin Syam. Dipompa ya perlahan, pelan namun dengan tusukan yang mantap di setiap sodokan. G spot Hana terstimulasi, tampaknya dia akan segera mencapai orgasme pertamanya. Ditambah di setiap sodokan itu, clitorisnya juga bersentuhan dengan pangkal kelamin Syam yang berjembut pendek bekas dicukur beberapa Minggu lalu.

Hana memekik tertahan, mencapai orgasme pertamanya, tubuhnya bergetar sambil memeluk erat Syam, mulutnya mendesah-ndesah penuh ekspresi kenikmatan. Syam tidak kasih kendor sedikitpun sodokannya.

Ketika pelukan Hana mulai mengendor, Syam dalam posisi missionari memompa kuat dan cepat, nafasnya memburu, wajahnya menegang, ritme sodokannya sedemikian cepat membuat suara berkecipak pada liang senggama Hana. Hana kembali melenguh-lenguh pendek, sedikit lagi mencapai orgasme kedua. Syam merasakan bahwa dia pun akan segera mencapai klimaks, maka dia mempercepat sodokannya dan tiba tiba menekan sekuat mungkin kelaminnya ke kelamin Hana dan menyemprotkan sperma sedekat mungkin dengan rahim.

Syam mendesah, wajahnya merah, dia menciumi wajah Hana bertubi-tubi. Hana juga meracau dengan keras ketika orgasme keduanya tiba. Sebuah gigitan pada pundak Syam, dibarengi jepitan erat kaki Hana pada pinggul Syam, menandai puncak percintaan mereka.

Gairah perlahan mengendur, Hana mengecup bibir Syam, "Terimakasih Sayang..."

Syam hanya tersenyum dan membalasnya dengan kecupan.

Lalu, mereka saling berbincang lebih akrab, Hana menelusuri tiap bekas luka di tubuh Syam yang penuh cerita. Sebagaimana lazimnya perempuan akan jatuh cinta kepada lelaki yang perkasa, dianggap mampu melindungi anak keturunannya dalam berbagai ancaman, apalagi dia mampu mencarikan makanan dan memberikan kepuasan seksual.

Maka, tidak heran jika pria berwajah tampan, sering kalah bersaing dengan laki-laki berandalan tukang bikin onar. Karena insting dasar inilah sebabnya.

Hana kemudian bergegas bangun, karena teringat jadwal penerbangannya adalah pukul 11:30 menuju Pontianak. Syam kemudian kembali tidur sejenak, dan ketika terbangun dia menyesal lupa minta kontak Hana maupun Dita.

Syam pun berkemas, hendak bergerak menuju tempat yang telah dia tentukan untuk menjadi home base nya.

End of Part 2

To Be Continued
 
Duh yang pertama misterinya belum kelar tuh om ts....
Yang pertama dah mampet, aku coba urai di thread ini suhu..

Mohon ampun...
 
Bimabet
Syam kemudian kembali tidur sejenak, dan ketika terbangun dia menyesal lupa minta kontak Hana maupun Dita.
Dasar intel melayu... Klo niat ONS sejak awal sih gpp gak minta kontak. Tapi jgn pernah karena kelalaian. Ingat itu baik2 atau ente bakal disekolahin lg!

:mami:;)
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd