alexrudisuhu
Suka Semprot
- Daftar
- 11 Jun 2017
- Post
- 1
- Like diterima
- 0
Hehe...
Biasa itu gan. Awal2 nulis cerbung emang ada rasa minder, apalagi cuma modal nekat.
Tapi itu jauh jauh jauh lebih baik daripada cuma bilang, "lanjut suhu!", "update suhu!", "kentang suhu!"
Kamsud ane bukan si pembuat thread gan, tapi si pembuat komen.wah suhu ini jangan digituin lah... buat ane yang masih newbie banget di dunia nulis apalagi nulis SS kalimat kaya gitu lumayan buat ngangkat motivasi loh... itu salah satu indikasi thread atau postingan kita sempat dibaca...
sekedar sharing aja sih... ane sampe guling2 di kamar saking senengnya begitu posting ane ada komen kaya gitu... hehehehe... kita kan juga butuh vitamin A(presiasi)
sorry kalo OOT nih
Kamsud ane bukan si pembuat thread gan, tapi si pembuat komen.
Memang, ane akui, untuk penulis pemula (termasuk ane) komen-komen memang mengangkat reputasi thread kita. Kalimat-kalimat seperti "mantap suhu!" atau "keren suhu!" atau sekadar bilang "mantap!" cukup melegakan hati kita yang sudah capek membuat cerita. Tapi, jika agan sudah cukup lama membangun thread cerita itu (entah itu sekitar 10 episode), agan akan merasakan kalau komen seperti itu terasa "kurang".
Ane kasih contoh:
Misalnya agan sendiri udah brainstorming dan menuangkan plot terbaik yang agan miliki ke dalam cerita agan yang sudah sepuluh episode itu. Agan juga udah banyak luangkan waktu untuk hanya sekadar menciptakan sebuah episode pamungkas, menilik kembali berkali-kali, lalu merevisi apa yang sudah agan bikin.
Tapi, semua itu hanya berbuah "mantap!" dari berbagai member. Apa yang agan rasakan?
Lalu, misalnya agan sudah membuat 20 episode cerbung, dan cerbung tersebut sudah tembus ratusan page, tapi isi komen seluruh page-nya hanya bilang, "mantap suhu!" Apa yang agan rasakan?
Masih mending kata-katanya positif seperti yang di atas ('mantap suhu', 'keren suhu', 'lanjut suhu'), tapi kalau kena kata-kata seperti 'kentang!', 'kentang goreng', 'kentang lagi!', apa yang agan rasakan?
Ane cuma memberi dorongan saja kepada mereka yang "masih saja" membuat komen singkat bin praktis seperti itu supaya membuat sesuatu yang lebih baik lagi. Seperti agan @crossheart di atas yang konon katanya membuat cerpan miliknya dengan modal nekat, itu patut diacungi jempol.
Ane (ketika masih baru di forum ini) dulu juga pernah melakukan hal yang sama, kasih komen singkat dan praktis. Tapi itu cuma proses adaptasi di dalam forum. Lama-kelamaan ane mulai mencoba berkembang dengan kasih sedikit-sedikit pandangan mengenai beberapa cerita di dalam komen, meski saat itu ane masih nol besar dalam hal tersebut. Belakangan, ane tertarik untuk melakukan sesuatu yang lebih, hingga akhirnya ane menelurkan cerita ane sendiri dengan segala macam kekurangannya. Tapi menurut ane itu setimpal dengan banyaknya komen yang sudah ane layangkan ke semua thread cerpan.
Ane bukan menjelek-jelekkan mereka yang komen seperti itu, tapi "alangkah baiknya" jika kita membuat sesuatu yang lebih baik lagi. Jika masih member baru, it's OK. Tapi, jika kita sudah lama "berkeliaran" di sf cerpan, dan akun kita juga sudah "bau tanah", cobalah memberikan komen yang "berbeda" dari biasanya. Misalnya di saat-saat yang lalu kita cuma membuat "mantap suhu!", cobalah di-upgrade menjadi "alurnya bagus suhu, nggak ngebosenin", atau "ceritanya bener-bener bikin konak suhu", dan sebagainya. Tentunya hal itu juga akan menaikkan kualitas si pembuat komen itu sendiri kan?
Atau mungkin, kita nggak berkutat di dalam komen lagi, tapi malah terdorong buat langsung bikin cerita kayak agan crossheart, pasti lebih mantap.
Ane cuma mendorong orang lain untuk berkarya lebih baik lagi, berkembang seiring waktu, tidak stagnan di dalam kondisi yang sama.
Buakakakak...wah lha ini... ini... yang kaya gini sangat amat harus dan pantas dapet VITAMIN A(presiasi)
bukan mau ngesok sih ya suhu, master, agan dan warga semprot yang lain... menurut ane sf cerpan atau sf cerbung atau sf cerita butuh yang kaya suhu @Rezzo katakan... serius suhu ane setuju sama pendapat ente... cuma satu yang agak kurang sreg... komen "kentang"
kalo menurut ane, menurut ane loh ya ga tau menurut yang lain, komen itu mungkin dikeluarin sama reader yang udah terlanjur konak, endorfin dikit lagi pecah di ubun-ubun, imajinasi udah ngelayap kemana-mana dan tiba-tiba si sutradara teriak:
"OKE, SEMUA... CUT!!!!!!!"
NAH.... nanggung banget, ngeganjel banget dan yang lainnya yang malah nongol dikepala... mo kasih komen negatif juga ga etis, kasian sama si TS, ga komen kok ya... ah gitu lah
eh iya... berhubung profil page-nya suhu @Rezzo ga bisa ane buka, kasih tahu karyanya suhu dong... kali aja bisa jadi referensi buat ane yang lagi ngerjain draft lagi ini hehehehe
Di ICD, ane nggak pernah tuh kasih kentang di setiap episode yang kondisinya full SS, selalu ane selesaikan, Bray. Kentangnya selalu ane kasih di dalam porsi ceritanya, bukan SS-nya.Dalam cerita bersambung yang baik, "Kentang" adalah menu wajib yang memang sengaja ditaruh di bagian akhir untuk membuat penasaran dan menanti bagian berikutnya.
Entah itu di film, sinetron, komik, cerita atau apapun bentuk karyanya. Coba ingat betapa "kentang"nya serial Kapten Tsubasa atau Naruto pada hampir tiap bagian akhir episode nya hingga membuat penasaran dan menunggu.
Tentu masih banyak contoh2 nyata lainnya di dunia karya bersambung, walaupun tentu tidak selalu dibagian SS tapi jelas kentang itu nyata dan sengaja dibuat. Sebuah karya bersambung tanpa "kentang" di episodenya akan terasa hambar atau cepat basi.
Tapi itu cuma pendapat ane aja sih
Buakakakak...
Iya-iya, ane paham dengan penulis yang rada-rada "kurang asem" yang mutusin SS di ceritanya di saat genting. Kalo jenis yang kayak begitu menurut ane emang pantas dibilang kentang. Masa udah asyik-asyik terhanyut di SS malah diputusin di tengah jalan.
Kalo ane pribadi pantang banget ngelakuin itu.
Tapi terkadang, di beberapa thread, ane sering banget tuh liat orang-orang yang "gemar" banget kasih kata "kentang", padahal ceritanya memang belum sampai ke bagian full SS.
Kok rasanya gampang banget gitu bilangnya, padahal mereka belum merasakan sendiri betapa letihnya bikin sebuah cerita yang bagus. Itulah sebabnya ane berkata-kata demikian, hanya bermaksud mendorong mereka-mereka itu untuk membuka kesadaran dan pikirannya. Syukur-syukur juga mereka ikutan bikin cerita. Kan enak, bisa "gantian" jadi pihak yang ngerasain dikomen orang lain.
Hehe... Cerbung ane yang judulnya 'Ibuku, cintaku dan dukaku' masih digembok gan, masih dalam tahap perbaikan dari segi tata bahasa. Maklumlah, saat ane rilis cerita itu ane emang masih nol besar dalam dunia tulis-menulis.
Mungkin agan berminat liat-liat cerita ane yang lainnya kayak 'Cinta Takkan Hilang', atau yang non cerpan: 'Kitab Cinta'.
Dalam cerita bersambung yang baik, "Kentang" adalah menu wajib yang memang sengaja ditaruh di bagian akhir untuk membuat penasaran dan menanti bagian berikutnya.
Entah itu di film, sinetron, komik, cerita atau apapun bentuk karyanya. Coba ingat betapa "kentang"nya serial Kapten Tsubasa atau Naruto pada hampir tiap bagian akhir episode nya hingga membuat penasaran dan menunggu.
Tentu masih banyak contoh2 nyata lainnya di dunia karya bersambung, walaupun tentu tidak selalu dibagian SS tapi jelas kentang itu nyata dan sengaja dibuat. Sebuah karya bersambung tanpa "kentang" di episodenya akan terasa hambar atau cepat basi.
Tapi itu cuma pendapat ane aja sih
Masih bisa kok gan...oke deh ntar ane ke ICD, eh tapi kalo digembok masih bisa disatronin kan ya?
Thread agan sepi komen?Oh, kentang itu ternyata diperlukan juga. Pantesan trit nubie sepi komen. Tapi mo gimana lagi, nubie nggak suka dikentangin masa mau ngasih kentang ke orang lain?
Maksud nubie, nggak serame kaya suhu2 yang bikin ceritanya mengandung unsur kentang.Thread agan sepi komen?
Setahu ane setiap buka alert, yang muncul kebanyakan balasan agan peju di thread-nya.
Dicoba aja dulu gan.udah nyoba sejak lama nulis tapi ga bakat, tips trick yang dikasi bener bgt ituh, tapi emang ga bakat ane
jadi pembaca en pengagum aja dah ama suhu2 disini , stiap balik ke darat slalu banyak crita2 bru
ga ada matinye trid CP, yehaw!
Bener kata suhu. Nubie bukan cerita sekarang juga modal nekat. Sama kaya agan @selatan dari jaman smp coba bikin cerpen tapi gagal terus.Dicoba aja dulu gan.
Awal-awalnya modal nekat aja kayak ane, ntar bakalan bisa juga kok...
Gan saya mau nanya nih, saya mau bicin karya, satu karakter, tapi hubungannya sama banyak karakter, yang kemudian menyebabkan si karakter utama ngalamin banyak genre, jadi ceritanya harus dipisah kaya aturan forum sesuai genre, atau dijadiin satu aja ?
Dijadiin satu aja kalo ceritanya nyambung terus taro di cerbung karena lebih rame. Kalo nubie nggak salah kalo cuma masalah genre nggak akan didelete sama momod, paling nanti dipindahin sama momod ke SF yang lebih sesuai.Gan saya mau nanya nih, saya mau bicin karya, satu karakter, tapi hubungannya sama banyak karakter, yang kemudian menyebabkan si karakter utama ngalamin banyak genre, jadi ceritanya harus dipisah kaya aturan forum sesuai genre, atau dijadiin satu aja ?