Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SENJA TERAKHIR

Status
Please reply by conversation.
Kok kangen sama yussi ya.. Ada gak entar scan yussi om??? :bingung:
ada scene ketemu yussi terus ketemu sella lagi berantem sama cindy terus dipisahin kheiza :aduh::stress:
 
Maunya putri apa sih?
Pengen ngelindungin Silvi ato hancurin silvi ato .....
 
Nitip marmut, tapi kebanyakan kentang nya kasian marmut gw makan kentang mulu
 
BAB – 5







mengalir lembut diantara kenyataan, langit menahan mentari untuk jatuh, berbaur menyatu bersama sendu ketika langit menjatuhkan hujanya.






Bandung, pagi itu. Embun jatuh diantara petak-petak rumah bersama dingin yang menghantarkan beberapa potongan-potongan kecil beberapa momori masa silam. Tentang potongan masa kecil di Bandung yang jauh dari hari ini.



Pagi selalu mempunyai tempat yang khas, serupa senja jingga di ujung terangnya hari. Potongan-potongan kecil memori itu berisi tentang bagaimana Bandung terbawa arus globalisasi, ada ruang yang kian menyempit dan jarak-jarak yang kian menghimpit dan waktu yang kian tak bisa dinikmati.



Waktu itu, menjumpai pesawahan atau ladang-ladang tani sangat mudah untuk di jumpai, belum lagi dengan kawasan Bandung Utara atau selatan kita akan menemukan lahan hijau nan-luas hingga ujung mata, sayang, ladang hijau kebun teh itu milik Prancis, hanya sekian persen milik warga lokal.



Hari ini, menemukan pemandangan hijau sawah seperti menjadi barang mewah untuk warga perkotaan. Sawah-sawah itu berubah menjadi ladang kapitalisme yang terus membuka ruang dan menggusur selasar pemukinan urdu.



Kapitalisme harus terus bergerak, seperti kehidupan yang tak boleh sedikit pun berhenti. Tidak boleh menumpuk apalagi menjadi surplus. Kapitalisme juga pelan mengerogoti budaya-budaya arif lokal, karena kapitalisme tak boleh didaptkan secara gratis.



Maka dari itu, kapital terus bergerak membuka ruang-ruang baru untuk kebutuhanya diatas angka-angka, kapital harus ditanam dan dipupuk mulai dari perkotaan hingga akhirnya turun menggusu pedesaan, sedang masyarakatnya dijadikan sebagai cadangan tenaga kerja yang murah.



Embun pagi ini kian memudar, pertanda sebentar lagi urbanisasi akan mengambil alih waktu dan ruang tak berbatas. Dan tentang waktu, kita tanpa sadar telah dirampas dan di curi, ya waktu kita telah banyak di rampas secara halus oleh industri.



Makan pemandangan khalayak yang berbondong-bondong dan tergesa-gesa memenuhi setiap jalanan kota, karena industri tak punya pengecualinan. Dari sini kita bisa mengerti tentang larang mempertanyakan “Dimana sebuah kebebasan”.



Sepakat, menikmati embun dipagi ini adalah sebuah kemewahan tersendiri yang tentunya harus dengan secangkir kopi dan beberapa tembakau, percayalah.



^^^



Pagi itu, Bandung menjadi lebih dingin dari biasanya dan entah, ini baru jam setengah 6 pagi namun gue udah bangun. Membubuhkan serbuk kopi dalam secangkir gelas adalaha sebuah keharusan.



Gue sendiri merasa bingung apa yang harus dilakukan sepagi ini sedangkan terlalu malas untuk menyapa tugas akhir gue. Jadinya gue hanya membuka handphone membuka beberapa aplikasi ditemani suara dari Chester Bennington yang menyanyikan lagu Crawling bersama groupnya Linkin Park.



Crawling in my skin
These wounds they will not heal
Fear is how I fall
Confusing what is real

Discomfort endlessly has pulled itself upon me
Distracting reacting
Against my will I stand beside my own reflection
It's haunting how I can't seem​



Tak lama, ditengah keasyikan gue bernyanyi a la a al Chaster yang sekali berhasil membawa beberapa ingatan tentang masa-masa sekolah dulu, time time flies so fast. Terdengar sebuah ketukan dari pintu kamar gue.



Dengan sedikit malah gue bangkit dari tepian kasur gue sambil bergerutu tentang siapa sepagi ini yang ngetuk pintu gue. Gue buka pintu kamar gue dan...



seseok wanita berdiri di hadapan pintu yang baru gue buka, rambut hitamnya yang panjang, garis lengkung kacamata nya, binar matanya, dan senyumnya yang khas, yang lama ga gue liat dan aroma wanginya.



Tatapan gue sama wanita itu saling bertemu, saling menjalin rindu dan rasa kehilangan, romansa pagi ini pun tercipta dari pertemuan gue dan dia, tentang betapa rindunya gue pada sosok wanita ini, tak lama ia pun memeluk tubuh gue. Dan pelukanya semakin dalam dan erat, wajahnya jatuh terbenam dalam peluk.



Dita!!





^^^



Wanita yang datang itu ternyata adalah dita, entah waktu atau dewa marmut yg mengilhami yang kebetulan pagi itu gue terbangun. Dita langsung meluk erat badan gue untuk beberapa waktu, kerasa banget ada rindu yang pingin dia obatin.



Akhirnya gue dan dita masuk ke kamar kost gue, dan duduk di pinggir kasur bersamaan itu gue pandangi wajah Dita pagi itu, seolah untuk meyakinkan gue kalo ini bener Dita.



Aku kangen kamu.....” ucap Dita pelan, dan akhirnya gue membukan tangan mempersilahkan Dita untuk memeluk gue sekali lagi. Dan gue pun merengkuhnya dengan erat.



Setelah ritual peluk-pelukan itu akhirnya kita ngobrolin banyak hal, tentang kabar, tentang rindu, tentang kuliah dan lainya. Dita sengaja membelikan semangkuk bubur untuk sarapan gue, dan akhirnya dia nyuapin gue seperti apa yang biasanya dia lakuin ke gue.



Selesai Dita nyuapin gue, kita masih ngobrol banyak hal layaknya bertemu kawan lama yang bertahun tak bertemu, sambil sesekali kami bertukar pelukan.



CUP!!!



Dita mencium bibir gue sebentar, lalu ia tersenyum. Gue cuma diem dan berharap ada ciuman lainya, namun sayang Dita hanya menyenderkan badanya ke badan gue, gak masalah lah batin gue, lagian gue pengen ngelepas kangen dengan cara 'sehat'.



Akhirnya obrolan kami jatuh tentang mengenang beberapa hal yang udah gue dan Dita lalui, flashback beberapa hal yang kita berdua ingat dan simpan. Tentang pertama kali gue deketin Dita, tentang malam dimana gue nyatain cinta gue ke dia, sampe tentang dimana Dita merasa sakit hati oleh sikap gue yang beberapa kali selingkuh hingga akhirnya gue berubah.



Entah apa tujuanya untuk nyeritain kenangan kita berdua, tapi gue suka itu. Gue pun larut dalam obrolan ini, gue pun kembali memutar beberapa ingatan indah bareng Dita.



Hingga gue sadar, ada sesuatu yang berbeda dari Dita, dari caranya bicara, dari raut wajahnya dan dari sinar matanya, seperti ada yang ia coba untuk sembunyikan. Dan sesekali matanya basah menahan tangis, gue bertanya-tanya tentang hal itu namun Dita selalu menjawab dengan jawaban yang sama “Aku gapp ko sayaaang...” dengan senyum kecut, senyum palsu dan senyum yang sangat konotasi.



Semakin sering matanya menahan air matanya terjatuh, semakin sering pula ia tiba-tiba memeluk ku erat, seperti akan ada perpisahan didepan sana.



Entah, tapi gue pingin Dita selalu ada buat gue, selalu ada untuk ngisi waktu bareng meski gue sadar setiap perjumpaan diciptakan berasamaan dengan sebuah perpisahan. Tapi tolong jangan hari ini, atau esok. Gue sangat belum siap untuk sebuah perpisahan.



3 tahun bersama Dita bukanlah rangkuman waktu yang sebentar, canda tawa, tangisan, amarah, senyum dan air mata semua itu saling mengisi selama kurun waktu itu.



Gue menatap dalam mata Dita, disitu jelas ada makna, ada sebuah kata yang ia coba tahan, ada sebuah arti yang coba ia sembunyikan.



Hingga akhirnya Dita berdiri, dan berujar harus pergi karena ada urusan kampus, gue sempet nahan dia tapi percuma, gue tawari dia untuk gue anter ke kampusnya tapi Dita tolak dengan halus.



Ia hanya menggenggam kedua tangan gue, dan sekali lagi CUP!! ia cium lebih lama bibir gue, dan lagi, ia peluk gue begitu dalam.



Tak lama ia membisikan sesuatu di telinga gue.





^^^



perlahan, gue menatap langkah demi langkah Dita, perlahan juga ia melangkah semakin jauh dari ruangan ini, ia menolehkan wajahnya sesaat tepat di hadapan pintu keluar kamar ini.



Ia tersenyum halus, senyum yang... Shit!!!!



hingga akhirnya Dita benar-benar melangkah keluar dari kamar ini,



gue duduk, kepala gue di penuhi oleh kata-kata yang Dita bisikan tadi, mencoba menangkap makna dari bahasanya, mencoba untuk mengerti tapi percuma yang gue dapati tak lebih dari sebuah arti perpisahan.



Tak ada perpisahan yang indah, maknanya tak lebih dari sebuah kesan tentang setiap memoar yang tertinggal, tentang pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab dan tentang waktu yang seakan memaksa untuk memisahkan.



Sementara itu masih inget jelas bisikan Dita di kepala gue



“Kalo, aku ga ada lagi buat kamu.. kamu harus janji ya, untuk nyari yg lebih baik dari aku, harus cari yang bisa buat kamu berubah, cari yang sayang sama kamu dan bisa ngerawat kamu, cari yang bisa buat kamu nyaman... pokonya kamu harus cari yang lebih baik dari aku, aku sayang kamu... tapi, waktu ga berpihak sama kita... aku sayang kamu...”



“Kalo aku udah ga ada buat kamu..... kamu harus janji untuk bisa bahagia tanpa aku....”
























 
Errr...
Jadi pengen malu ane salah kamar.:bata:

Bagi alamat Yussi kang, ane lagi kesusahan nih. Kali aja Yussi bisa "bantuin" ane juga. :D
Yussi cuma mau bantuin gue :hore:

Maunya putri apa sih?
Pengen ngelindungin Silvi ato hancurin silvi ato .....
atau pengen trisam.. eh! :aduh:

Salam marmut Dewa
salam :ampun:

Mangga kang.. di update.. udah lega.. hehehe...
udah ane apdetin ya :ampun:

Nitip marmut, tapi kebanyakan kentang nya kasian marmut gw makan kentang mulu
biar gemuk marmut mesti banyak banyak makan kentang :hore::haha:

Njirr.. langsung 3 cewe aja...
Maruk bener...
Nikmatin satu satu dulu lah...
Atu paling ga lanjutin updatenya :tendang:
apadayaaaaa... aku yang selalu di rebutin cewe :aduh:

Nunggu Ah ...
Antara Silvi dan Putri ,
Ts Biarin Sama Dita Aja ,..
=)) =)) ..
nyicip dikit oi :horey:



Diantara hari-hari yang indah itu, salah satunya adalah hari dimana ia tersenyum pada ku.




Untung ndak ada tambahannya ".... Di tikungan penuh kenangan itu"
wat? xuhu donoooooo? :marah:

dewa marmut update dong
udah dong :hore:
 
Bimabet
Aaaahhhh noo kentang suhu ceritanya pendek banget gak bikin orgasme .. Nanggung ah... :pandatakut:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd