Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[SELESAI] Emma dan Foto-fotonya

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
UPDATE



Emma terbangun malam hari. Jam menunjukan pukul 9 malam. Ia menoleh kearah sofa dan melihat Benny sedang asyik menenggak softdrink ditangannya sambil menonton TV. Emma pun teringat akan gangbang yang ia terima tadi siang. Ia berharap gangbang itu nggak benar-benar terjadi dan hanya berupa mimpi buruk. Namun ketika ia mencoba bergerak, ia merasakan sakit yang teramat sangat di vaginanya. Emma kemudian menyadari bahwa gangbang itu adalah kenyataan.


"Eh udah bangun. Gw ada kabar baik buat lo" kata Benny

"Aaakkkhh...kabar baik apa Ben?" tanya Emma

"Barusan laki lo ngelunasin semua utang-utangnya" kata Benny

"Ricky udah bayar utang-utangnya? Sampe lunas? Semuanya?" tanya Emma

"Semuanya. Sisa bunga yang emang kewajiban lo untuk bayar" kata Benny

"Berarti tinggal berapa kali lagi kamu ngentotin aku Ben?" tanya Emma

"Semalaman lagi gw akan ngentotin lo sebelum gw lepas lo dan nggak akan gw ganggu lagi" kata Benny


Emma tertegun. Ia nggak menyangka akan seingkat ini hubungan seksnya dengan Benny. Seharusnya Emma merasa senang karena berarti status budak seks yang disematkan Benny padanya otomatis dicabut karena Benny bilang dia nggak akan mengganggu Emma lagi, tapi Emma justru merasa sedih. Laki-laki yang memperlakukannya dengan kasar dan brutal diranjang justru adalah laki-laki yang bisa membuatnya klimaks hingga squirt. Satu hal yang nggak bisa dilakukan oleh 13 orang ketika gangbang bisa dilakukan oleh Benny.


"Heh, malah bengong. Nih makan. Malam ini gw mau puas-puasin kontol gw karena mulai besok gw nggak akan ganggu hidup lo lagi" kata Benny

"Tapi Ben, memek aku masih sakit" kata Emma

"Gw nggak peduli Emma. Gw cuma mau malam ini jadi malam terakhir gw ngentotin lo jadi gw harus dapet kepuasan yang selalu gw pengen dari lo" kata Benny


Emma mendadak takut. Pasalnya vagina Emma masih terasa sakit dan nyeri. Apa Benny akan tetap menyetubuhinya malam ini?

Usai makan, Benny mengajak Emma menuju kamar mandi dan memintanya untuk membersihkan diri sambil Benny mengamati dari luar bilik mandi yang terbuat dari kaca bening. Benny mengamati tubuh Emma yang bugil basah oleh kucuran air shower. Seluruh tubuhnya basah kecuali rambut yang ia tutupi dengan shower cap. Emma melumuri tubuhnya dengan sabun mandi. Disaat itulah Benny bangkit dan membuka bajunya hingga bugil. Benny kemudian menghampiri Emma. Ia merapatkan tubuhnya dibelakang Emma. Kontolnya ia letakkan persis dibelahan pantat Emma. Tangan Benny mengusap rambut Emma turun ke pipi. Jemarinya membuka mulut Emma dan menelusup kedalam mulut Emma sebelum kembali turun menuju toketnya. Tubuh Emma pun ikut bergerak 'menari' secara erotis seiring tangan Benny yang bermain di dadanya.


"Benny...sssshhh...jangan dulu entotin aku. Memek aku masih perih" kata Emma

"Kamu tau nggak apa yang akan aku lakuin ke kamu malam ini?" tanya Benny


Emma menggeleng. Benny mematikan shower dan menarik tangan Emma keluar dari bilik mandi itu menuju ke bathtub. Benny mencium bibir Emma dan memberikan remasan demi remasan pada toket Emma. Mulut Benny bergerak dari bibir menuruni leher menuju toket Emma. Ia menjilati dan mengecup puting Emma yang sudah tegak berdiri. Emma nggak menampikkan bahwa dirinya juga horny malam ini.


"Sssshhh...Benny..." desah Emma


Benny pun menarik tangan Emma dan memintanya untuk masuk ke bathtub yang telah diisi air hangat oleh Benny. Sebelum masuk bathtub, Benny meminta Emma untuk mengikat rambutnya agar nggak basah. Emma melakukan itu dan ia memposisikan dirinya duduk di bathtub. Benny dibelakang Emma duduk diatas sandaran bathtub bergerak memberikan pijatan pada pundak Emma yang kaku.


"Aaaahhh...enak Ben...aku butuh ini" kata Emma

"Yep, kamu sangat butuh pijatan setelah apa yang kamu lalui Emma" kata Benny


Benny terus memberikan pijatan-pijatan yang erotis. Bahu, lengan, toket semua disentuh oleh Benny. Emma menikmati setiap pijatan Benny pada tubuhnya. Bahkan ia sampai merem melek saking menikmati pijatan itu. Tangan Benny pun tak sungkan untuk meraih vagina Emma dan mengusapnya perlahan. Nikmat yang lebih dirasakan oleh Emma dibanding sakit kala jemari Benny menyentuh vaginanya. Kepala Emma menengadah dan Benny menyambutnya dengan ciuman pada bibir Emma. Mereka kembali berpagutan dengan erotis.


"Auuufff..sssshhh...aaaahhhh...join me Ben" desah Emma


Benny pun beranjak dari duduknya dan ikut bergabung dengan Emma di bathtub. Benny memposisikan didepan Emma yang mulai mengocok kontolnya. Benny bergerak meremas payudara Emma dan mencupangnya serta mencium bibirnya. Emma pun meminta Benny berdiri karena ia nggak sabar ingin kembali nyepong kontol Benny yang udah ngaceng. Mulut mungil Emma bergerak maju mundur memberikan sepongan pada kontol Benny yang udah ngaceng.


"Mmmmmhhh...kontol kamu enak Ben" kata Emma


Emma terus bergerak memberikan sepongan terbaiknya untuk Benny. Ia berpikir bahwa malam ini adalah malam terakhir baginya untuk menikmati kontol perkasa itu. Malam terakhir baginya bisa mendapatkan klimaks hingga squirt. Maka ia nggak akan menyia-nyiakan kesempatan itu sebelum kembali ke Ricky. Berbekal pikiran itu, Emma semakin bersemangat dalam memberikan blowjob pada kontol Benny. Bahkan kali ini ia melakukan sloppy blowjob dan deepthroat.


"Ohhh...my...fucking...god" kata Benny


Emma menatap Benny dan tersenyum sebelum kembali melanjutkan sesi blowjobnya. Ia senang Benny bisa merasa puas dengan pelayanannya. Emma sendiri pun mulai terbiasa melayani Benny seperti ini. Hardcore, raw fuck. Benny menyudahi sesi blowjob Emma dan memintanya menungging. Emma pun memposisikan dirinya menungging di bathtub dan bersiap menerima kontol Benny menghunus vaginanya. Dia bahkan melebarkan kakinya agar Benny mudah masuk.


"Aaaahhhhh...memek lo jadi longgar gini abis dihajar 13 kontol hahaha" kata Benny

"Mmmmmmhhh...aaaaaahhhh" Emma hanya merespon dengan desahan


Ketika kontol Benny berhasil menyeruak masuk, Benny nggak langsung menggenjot tubuh Emma. Tangan Benny meremas toket Emma dan membuat Emma menggerakan pinggulnya maju mundur. Emma kini yang menggenjot kontol Benny keluar masuk memeknya. Semua ia lakukan agar ia segera menikmati kontol Benny pada vaginanya. Ia bahkan nggak mempedulikan rasa sakit akibat gangbang karena sakitnya nggak sebanding dengan nikmat yang ia terima kala kontol Benny mengguncang memeknya.


"Aaaahh...you naughty slut" kata Benny

"Ssshhh...aaahhh..yes...I'm your slut daddy" kata Emma


Benny kini nggak tinggal diam. Dia juga mulai bergerak menggenjot memek Emma yang semakin nikmat dengan hentakan dan sodokan dari Benny. Tangan kiri Benny pun meraih leher Emma dan memberikan sedikit cekikan. Cekikan itu justru membuat Emma semakin bergairah apalagi ketika tangan kanan Benny mulai mencari jalan memasuki mulut Emma yang tak tinggal diam. Ia mengulum dan menjilati jemari Benny didalam mulutnya. Hal yang refleks ia lakukan karena baginya itu terasa nikmat dan sensual.


"Kita pindah yuk" ajak Emma


Benny menuruti permintaan Emma. Mereka mengeringkan tubuh mereka sebelum pindah ke kasur. Benny mendorong tubuh Emma dan mencium bibir Emma dikasur. Emma langsung mengocok kontol Benny yang ngaceng dan mengulumnya. Posisi Emma menungging didepan Benny. Dengan posisi ini, Benny memanfaatkan dengan meraih vagina Emma dan mulai mengocoknya. Emma yang udah kepalang bernafsu pun langsung memberikan sloppy and dirty blowjob pada Benny. Kontol Benny diludahi dan mulut Emma langsung menyepong kontol itu ditutup dengan deepthroat. Benny sendiri langsung mengocok memek Emma dengan jemarinya.


"Sssshhh...aaahhh...mmmmmhhh...ggglllhhhkkk..." desah Emma disela-sela blowjobnya


Benny meraih rambut Emma dan melakukan mouthfuck dengan kontolnya yang masih menancap di mulut Emma. Terkejut, namun Emma bisa dengan cepat menyesuaikannya. Benny menjambak rambut Emma dan menariknya hingga ia berbaring diranjang. Benny membuka lebar-lebar kaki Emma dan mulai penetrasi ke vaginanya. Dengan sekali hujam, kontol Benny langsung menggenjot memek Emma yang sudah menantikan kejantanan itu sedari tadi.


"Uuhhh...yess...aaahhh...aahhh...I love your cocok Bennyyyyy" desah Emma


Benny kemudian mencabut kontolnya dan mendapati sesuatu yang nggak ia rasakan sebelumnya. Kali ini memek Emma benar-benar basah hingga setiap kali Benny menyodok kontolnya, ada cairan yang muncrat keluar dari memeknya. Benny melumat bibir Emma dan menciumi lehernya sambil terus menyetubuhi Emma dengan cepat dan kasar. Tubuh Emma menikmati setiap genjotan dan hentakan yang diberikan oleh Benny.


"Aaaahh...yeah...ssshhh...entotin aku...aaahhh...sebelum aku...uuuhhh...kembali ke Ricky...mmmmhh...yang membosankan...aaiiiihhhh...Bennyyyy..." Emma meracau


Benny mempercepat sodokannya setelah mendengar Emma meracau seperti itu. Emma sendiri semakin menikmati sesi pergumulan mereka malam ini. Keringat mengucur dari tubuh mereka berdua, desahan keluar dari mulut mereka bergaung didalam kamar hotel ini. Lenguhan dan racauan dari mulut Emma tak putus memberikan semangat tersendiri bagi Benny untuk terus menggoyang tubuh Emma sambil memberikan cekikan pada leher Emma.


"Yes...yess...yess...aahhh..ahhuuuhhhhh...ooouuhhh...Oh my goddddd" desah Emma


Benny meminta Emma menungging. Dengan senang hati Emma merubah posisinya menjadi posisi favorit mereka berdua. Benny melebarkan kedua kaki Emma dan menjilati vagina Emma sebelum mempersiapkan kontolnya. Emma yang sudah bersiap menerima kontol menggenggam kasur dengan tidak sabar. Namun...


"Ben...ssshh...Benny...kebawah Ben" kata Emma


Benny terus memompa kontolnya untuk mempenetrasi sebuah lubang. Emma terus menolak Benny menyodok lubang itu. Namun apalah arti tenaga seorang wanita mungil jika dibandingkan dengan pria kekar berotot yang tengah horny. Perlahan tapi pasti Benny mendorong kontolnya menyelusup kedalam lubang yang selalu ingin ia nikmati dan malam ini, di malam terakhir mereka bersetubuh, Benny akan meraih satu hal yang selalu ingin ia lakukan meskipun Emma terus berusaha berontak.


"Benny! Nggak disitu! Ben! Dibawah lagi! Salah lobaaaaaang..." kata Emma


BLESSSS...


"AAAAAAAHHHHHHH...FUUUCK..." Emma memekik

"AAAAHHHHSSS...AKHIRNYA!" Benny mengerang


Benny baru saja mempenetrasi lubang anus Emma. Malam ini untuk pertama kalinya Emma menerima anal seks. Dan anal seks ini datang dari Benny yang kini sedang meremas-remas toket Emma dari belakang sambil menjilati tengkuk Emma. Benny mulai menggerakan pinggulnya dan kontolnya keluar masuk dilubang terlarang Emma.


"Aaaahhh...sssshhh...sakkkiiiiitttt..." kata Emma


Benny perlahan menaikkan tempo gerakan pinggulnya. Emma mengerang kesakitan dan terus memaki Benny atas perlakuannya malam ini. Erangan penuh perih terus keluar dari mulut Emma setiap kali Benny menyodok kontolnya lebih dalam ke anusnya.


"Aaaarrgghh...fucckkk...sakkkkiiiiiiiittt...anjing kamu Benny...aaaagggghh...periiiihh...biadaaaabb" kata Emma memaki


Namun Benny enggan menghentikan genjotannya. Ia justru semakin mempercepat hentakan dan sodokan kontolnya pada anus Emma. Sekarang Emma nggak terdengar mengerang penuh kesakitan, namun mendesah penuh nikmat kala Benny benar-benar menggenjot tubuhnya yang telah ambruk telungkup karena tak kuat menahan. Hentakan yang menyakitkan berubah menjadi dorongan penuh nikmat pada anus Emma yang baru saja 'diperawani' oleh Benny sambil tangannya mencari celah untuk mencekik leher Emma.


"Fuck...fuck...kenapa...ssshhh...jadi...aaahhh...enak...uuhhhh" desah Emma


Benny seperti mendapat angin segar dan terus memompa kejantanannya dengan cepat dan liar keluar masuk anus Emma. Desahan dan lenguhan mereka terdengar memenuhi kamar hotel ditengah malam itu. Keringat mereka mengucur meskipun kamar ber-AC. Tangan Benny menampar-nampar pantat Emma sambil sesekali meremas-remas toket Emma. Rambut Emma juga tak luput dari jambakan dan tarikan Benny hingga ikatannya terlepas. Benny juga memindahkan kontolnya ke vagina Emma dan menggenjotnya. Benny semakin menggila kala Emma menoleh kearahnya dan memberikan tatapan menggoda.


"Aaaaahhh...aahhh...you like it daddy? Aauuhhhh...uuhhh...mmmhhhh...your slut...aaiiiaaahhh...love it..." desah Emma


Benny menarik tubuh Emma hingga tegak, menguncinya dengan melingkarkan tangan kirinya pada leher Emma dan tangan kanannya menjambak rambut Emma hingga menengadah. Mulut Benny mencupang leher Emma dan kontolnya menggenjot Emma dengan lebih giat dan cepat. Benny sungguh liar malam ini seakan nggak ingin menyia-nyiakan waktunya dengan Emma. Genjotannya dalam dan keras, hentakannya penuh keyakinan dan perlakuannya kasar seakan ada rasa marah karena ia harus melepaskan Emma secepat ini.


"Yess..yyesss...yess..a.ahhhhaa...uuhhhaaafff...shhhiiitt...aku...aaakkhhh...keluu...aaahhh..KELUAAAARRR" kata Emma


Benny mencabut kontolnya namun nggak melepaskan kunciannya hingga kini tubuh Emma menegang dan bergetar tak terkendali seraya memuncratkan cairan squirt dari vaginanya. Matanya terpejam menikmati sensasi squirt yang berbeda kali ini. Benny kemudian mendorong tubuh Emma hingga terjerembab dikasur namun belum sempat Emma membenahi posisinya, Benny keburu melebarkan paha Emma dan kembali menghujamkan kontolnya. Emma pun inisiatif menutup kedua kakinya hingga memberikan sensasi 'menjepit' pada kontol Benny.


"AAAARRGGHH...FUCK!" Benny mengerang penuh nikmat


Dengan perlakuan Emma seperti itu, Benny pun menggenjot kembali kontolnya. Benny menggenjot Emma dengan penuh nafsu dan hentakan-hentakannya lebih dalam. Bahkan Benny menindih tubuh Emma dari belakang, mengunci kepala Emma dengan melingkarkan tangannya pada leher belakang Emma melalui ketiaknya lalu menggerakan pinggulnya dengan cepat. Emma yang terkunci nggak memiliki banyak pilihan kecuali menahan posisi kepalanya dan mendesah menikmati tubuhnya yang sedang dientot secara maksimal oleh Benny.


"Aaahhh...aahhhh...auuhhaaaaahhh...uhhhfff...shii...daddy...oooohhh...aaahhh..." desah Emma


Benny melepaskan apa yang tengah ia lakukan dan meminta Emma untuk berjongkok. Dengan penuh kesadaran Emma mengulum kontol Benny dan dalam sekejap Benny menegang dan mengerang...


"Aaaahh....hhhmmmmm...AAAAAARRRGGGHHHH" erang Benny


Crot...
Crot...
Crot...



Sperma Benny muncrat didalam mulut Emma dan Benny meminta Emma untuk menelannya. Dengan senang hati Emma menelan seluruh sperma itu. Emma menyukai sperma yang ada didalam mulutnya. Benny pun mencabut kontolnya dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri sementara Emma rebahan dikasur. Usai Benny membersihkan diri, kini giliran Emma yang membersihkan diri dan kembali ke kasur yang masih bersih untuk tidur.


---
Keesokan paginya Emma terbangun dan mendapati Benny sudah rapi. Ia mengajak Emma untuk sarapan. Di restoran, ia bertemu dengan para staf yang kemarin menyetubuhinya gangbang. Mereka nampak melihat Emma dengan berbeda. Emma pun menatap mereka biasa saja sampai ketika ia akan kembali ke meja setelah mengambil makanan, ia melihat pemandangan yang nggak ia duga-duga. Benny sedang berbicara dengan adik dan kakak dari Emma, yakni Edo. Buru-buru Emma berbalik dan kembali ke kamar. Ketika Benny kembali ke kamar itulah Emma memburunya dengan pertanyaan.


"Kok kamu kenal sama Edo?" tanya Emma

"Edo? Oh kami temen main futsal bareng. Ketemuan disini karena dia bilang mau balikin jersey. Gw juga mau mempertanyakan pertanyaan serupa" kata Benny

"Edo...adik aku" kata Emma


Benny kaget, tersenyum, dan mencium bibir Emma. Mereka saling berciuman untuk beberapa menit dan Benny mengambil sesuatu dari tasnya. Sebuah penutup mata. Ia memasangkannya pada Emma. Setelah memastikan Emma nggak bisa melihat, Benny mendudukan Emma ditepi kasur dan melucuti pakaian Emma hingga bugil. Benny berjanji ini akan menjadi farewell sex yang sempurna baginya.


"Kamu mau ngapain aku lagi sih Ben?" tanya Emma

"Gw pengen tingkatin adrenalin lo. Ketika lo nggak liat sekeliling, lo nggak tau apa yang bakal gw lakuin. Adrenalin lo akan meningkat, kenikmatan seks kita juga akan meningkat" kata Benny


Emma bisa memahami logika Benny karena sekarang pun ia merasakan adrenalinnya memuncak. Ia nggak tau apa yang akan dilakukan Benny, apa yang akan diterima. Bisa saja ciuman, mungkin saja Benny meremas-remas toketnya, jemari Benny mungkin akan menari di vaginanya atau bahkan Benny mencambuknya dan ini adalah bagian dari BDSM. Kemungkinan-kemungkinan ini yang membuat Emma semakin berdegup dan penasaran. Namun yang dilakukan Benny jauh dari perkiraan Emma. Dia memanggil seseorang dan mengajaknya menyetubuhi Emma.


"Kalo lo mau tau binalnya kakak lo. Sini dateng ke kamar gw. 420" pesan Benny


Seseorang yang diajak Benny adalah Edo, adik dari Emma. Edo adalah adik yang hanya terpaut 2 tahun lebih muda dari Emma dan diam-diam menjadikan kakaknya sendiri sebagai bahan colinya dirumah. Mendengar pesan seperti itu, Edo dengan semangat menuju kamar Benny. Ketika ia masuk, Benny mengisyaratkan Edo agar nggak berisik. Mata Edo nampak takjub melihat pemandangan yang disuguhkan Benny. Kakaknya bugil dengan posisi duduk tegak, mata tertutup dan sesekali menggerakan tubuhnya dengan erotis. Melihat itu, Edo langsung mengabadikan dengan kamera handphonenya. Foto, video semua ada. Edo tersenyum puas.


"Benny, kamu dimana Ben?" tanya Emma

"Gw disini kok" jawab Benny

"Kenapa tubuh aku nggak disentuh Ben? Ayo dong Benny. Fuck me. For the last time. Fuck the shit out of me. Memek aku udah menanti kontol kamu" kata Emma


Edo kaget dan senang mendengar ucapan kakaknya. Dibalik sosok berhijab yang pendiam dirumah ternyata kakaknya adalah wanita binal dan liar yang memohon untuk dientot. Benny mengisyaratkan Edo untuk maju dan menyetubuhi kakaknya bagaimanapun dia mau. Awalnya Edo menolak karena baginya bisa mendapatkan foto-foto bugil kakaknya pun sudah cukup. Namun Benny meyakinkan Edo bahwa kesempatan ini akan membuka kesempatan lain dalam hidupnya. Edo pun setuju dengan syarat Benny yang akan bicara agar Emma nggak curiga. Edo menghampiri Emma dan mengusap pipinya. Tangan Emma meraih telapak Edo dan memasukkan jemari Edo ke mulutnya. Semua dilakukan dengan erotis oleh Emma. Edo pun langsung meremas toket Emma dan bermain dengan putingnya. Edo kemudian mengulum puting Emma yang sudah tegak dengan segala kemampuannya hingga Emma mendesis.



"Sssshhh...mmmmhhh...Benny kok tumben pelan-pelan..." kata Emma

"Iya aku pengen go slow kali ini" jawab Benny

"Aaahhhh...tapi aku suka kamu yang kasar menggagahi aku dengan liar Benny..." balas Emma


Setelah mendapat sinyal dari Benny, Edo mendorong tubuh Emma hingga terlentang dan Emma pun tertawa. Edo membuka kaki Emma dan menatap vaginanya. Edo nggak percaya dengan pemandangan dihadapannya. Vagina kakaknya yang sudah 'dower' membuat Edo semakin yakin kakaknya adalah seorang wanita liar yang doyan seks. Edo langsung menjilati vagina itu dengan lidahnya. Semua mimpinya akan menjadi nyata malam ini. Ia sudah merencanakan posisi apa saja yang akan ia gunakan untuk menyetubuhi Emma. Diawali dengan jilat memek. Tubuh Emma sempat kaget kala lidah Edo mulai menyentuh vagina Emma namun setelahnya Emma mulai menikmati dan mendesah. Apalagi ketika Edo berfokus menjilati klitoris dan jari-jarinya mengocok bagian bawah vagina Emma. Desahan Emma semakin menjadi-jadi.


"Aaaaahhh....aaahhh...uuhhhh...yess...yesss...ohmygod...yesshh...ffffaaahhh...aahhhssss" desah Emma

"Terus lakuin ini sampe dia orgasme. Lo bakal nikmatin klimaksnya Emma" bisik Benny ditelinga Edo


Edo terus melakukan apa yang tengah ia lakukan. Jilatan dan kocokan pada vagina kakaknya. Emma terus mendesah dan melenguh penuh nikmat. Memuji betapa hebatnya Benny dalam memainkan vaginanya padahal kenyataannya justru adiknya yang tengah memberinya kenikmatan hingga ia mendesah dan melenguh nikmat hingga tangannya mencengkeram kasur dengan sangat keras. Edo hanya terus melakukan apa yang tengah dilakukan sambil menaikkan temponya perlahan namun pasti. Benny mengamati dan merekam itu semua dengan handphonenya.


"Benny...uuhhhh...ooohhh...aku...aaakkkkk...akuuu...kelu...mmmmssshhh...KELUUAAAAARR...AAAAAAAHHHH"


Emma memekik hebat dan diikuti tubuhnya menegang untuk kemudian squirt. Edo terpana melihat pemandangan itu. Ia sama sekali nggak menyangka bahkan dalam fantasi terliarnya bahwa kakaknya merupakan seorang squirter. Kini Edo mengetahui hal itu dan tersenyum puas melihat kakaknya squirt dan tubuhnya yang bergetar setelahnya. Edo menatap Benny dan keduanya tersenyum. Benny lantas mengisyaratkan Edo untuk langsung penetrasi. Maka Edo pun langsung mengarahkan torpedonya yang telah terbungkus kondom menuju vagina yang banjir itu. Emma menyadari bahwa kontol yang akan memasukinya mengenakan kondom pun bertanya-tanya.


"Benny tumben pake kondom? Biasanya raw fuck" kata Emma

"Karena gw nggak mau kelepas di sex terakhir kita" jawab Benny

"Lepas dong sayang. Aku nggak mau ada penghalang antara kontol kamu dan memek aku" pinta Emma


Edo melepas kondomnya dan Emma pun kaget kala kontol Edo menyeruak masuk tanpa kesulitan kedalam vaginanya sebelum ia kembali menikmati persetubuhan ini. Kontol Edo dengan sigap langsung menggenjot memek Emma yang basah akibat horny dan squirt barusan. Dengan penuh nafsu Edo menggerakan pinggulnya menghentak kontolnya kedalam memek kakaknya yang mengira dirinya disetubuhi oleh Benny.



"Uuuhhh...kamu pelan banget...aahhh...harder Benny...ssshhhh...hardeeerrrr..." pinta Emma


Edo pun mengerahkan seluruh tenaga yang ia miliki untuk menggenjot memek Emma. Ia nggak menyangka kakaknya akan seliar dan sebinal ini. Emma pun akhirnya menikmati genjotan Edo karena bisa hampir menyamai genjotan Benny. Namun ia merasakan sesuatu yang berbeda. Kontol yang ukurannya berbeda. Kali ini Emma merasakan kontol yang bergerak didalam memeknya berbeda. Lebih kecil dari biasanya. Memang pada kenyataannya kontol Edo lebih kecil daripada milik Benny. Maka kenikmatan yang dirasakan Emma juga berbeda. Terasa kurang.


"Mmmmmhh..ssshhh...aaahh...aahhh...kok kontol...aahh...kamu lebih...sssshhh...kecil ya Ben?" tanya Emma

"Bukan kontol gw yang lebih kecil tapi memek lo yang udah dower abis gangbang kemaren. Makanya terasa lebih kecil. Kontol gw juga belom maksimal" kata Benny


Emma menerima jawaban Benny dengan setengah hati. Ia merasa aneh. Genjotannya pun nggak konsisten. Benny merasakan keraguan pada diri Emma dan memintanya untuk menungging dikasur. Benny juga meminta Edo untuk menyudahi genjotannya. Benny kini membuka seluruh pakaiannya dan berdiri dibelakang Emma bersiap untuk menghunuskan kontolnya pada memek Emma. Doggy style. Benny mengisyaratkan Edo untuk pindah ke depan Emma dan menjaga jarak. Benny langsung menggenjot kontol Emma dengan cepat. Suara decitan kasur menutupi langkah Edo yang bergerak menuju posisinya dihadapan Emma.



"Aaaahh...yesss...yessshhh...fuck...aaahhh...ini dia...aaahh...kontol kamu maks...aaahhaaaahhh...maksimal" desah Emma


Benny menampar-nampar pantat Emma sambil terus menyetubuhinya. Emma akhirnya merasakan kenikmatan yang ia idam-idamkan. Kontol Benny full throttle bergerak memompa didalam memeknya yang udah horny maksimal. Emma terus mendesah dan melenguh. Tanpa sepengetahuannya, Edo merekam ekspresi, desahan, lenguhan hingga racauan dari kakaknya berharap ia bisa menggunakannya untuk coli dimalam hari daripada sekedar menggunakan foto-foto Emma. Benny kemudian menggrepe toket Emma dari belakang membuat Emma semakin kelabakan sebelum tangan Benny beralih ke mulut Emma. Benny mendekatkan bibirnya ke telinga Emma.


"Buka lebar mulut lo dan julurkan lidah lo" bisik Benny


Meskipun bingung Emma tetap melakukan perintah Benny. Ia membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya. Edo memotret dan merekam ekspresi menggoda kakaknya sebelum ia melihat Benny memberikan isyarat kepadanya untuk memasukkan kontol kedalam mulut Emma. Awalnya Edo takut karena berarti setelahnya akan ketahuan namun Benny nampak sangat meyakinkan dan kesempatan seperti ini akan sia-sia jika nggak dimanfaatkan. Dengan penuh keyakinan Edo pun menghunuskan kontolnya tepat kedalam mulut Emma.


"AAAAGGGHHHHLLLGGHHH...GGGHHHHKKKK..." Emma nampak kaget


Emma mencoba berontak dan melepas penutup matanya namun Benny lebih cepat untuk mencegah Emma melakukan itu. Namun Emma tetap berontak berusaha mengeluarkan kontol itu dari mulutnya. Edo 'mengalah' dan mengeluarkan kontolnya dari mulut Emma namun Benny tetap berusaha menenangkan dan meyakinkan Emma yang masih belum diizinkan membuka tutup matanya.


"Apaan tuh tadi?" tanya Emma

"Gw ngundang temen gw buat nikmatin lo Emma" kata Benny

"Berapa orang yang kamu undang?" tanya Emma lagi

"Cuma satu dan dia terangsang banget sama lo. Sekarang buka mulut lo dan sepongin temen gw" kata Benny


Emma pun menuruti perintah Benny. Dia kembali membuka mulutnya dan membiarkan kontol itu masuk. Edo tersenyum dan langsung menggenjot mulut Emma. Blowjob dilanjut mouthfuck adalah dua hal dari daftar fantasi yang ingin Edo lakukan kepada kakaknya. Malam ini ia berniat melakukan seluruh daftar fantasi itu. Emma beberapa kali tersedak oleh kontol Edo namun Edo nggak peduli. Dia tetap memperlakukan kakaknya seperti wanita murahan. Kasar dan tanpa ampun. Edo bahkan sempat melakukan deepthroat sebelum Benny mengisyaratkan untuk ia tiduran dikasur. Benny memposisikan Emma berjongkok diatas Edo. Emma bersiap untuk posisi cowgirl. Kontol Edo pun dengan mudah menyeruak masuk kedalam memek Emma yang pinggulnya langsung bergerak tanpa menunggu perintah lagi.


"Aaaahhh...aammmmhhh...yesss...uuhhhh" desah Emma


Tangan Edo bergerak menjamah payudara Emma yang memantul naik turun. Remasan pada payudara dan tak luput jarinya memilin pentil Emma. Desahan Emma semakin menjadi-jadi akibat perlakuan Edo. Emma semakin liar disetiap remasan dan pilinan Edo pada payudaranya. Emma kemudian menindih tubuh Edo dan mencupang lehernya sambil grinding pada kontolnya sebelum ia kembali tegak dan menggerakan pinggulnya naik turun.


"Mmmmmhhh...yeahhh..uuhhh...mau aku lebih cepat lagi temannya Benny? Mmmmmhhh? Aaahhh...yesss..." desah Emma


Edo nggak menjawab karena dia takut Emma akan mengenali suaranya. Benny kemudian memposisikan diri dibelakang tubuh Emma. Dengan sedikit membungkukkan badan Emma, Benny mengarahkan kontolnya untuk anal. Benny mulai rubbing kontolnya pada memek Emma dengan beberapa kali mencoba penetrasi namun hanya perlahan. Emma bersiap menerima double penetration dengan mengatur napas.


"Sssshhhh...uuhhhh...yeaahhh...mmmmmhhh" desisan Emma kala Benny rubbing pada pantatnya


BLESSSSSS...


"AAAAAAAAHHHHHHH..." pekik Emma seketika kontol Benny mempenetrasi pantatnya


Edo menganga melihat Benny dengan mudah mempenetrasi pantat kakaknya. Ia semakin 'takjub' dengan kebinalan kakaknya yang kini melakukan double penetration. Namun mereka berdua nggak punya banyak waktu mengingat jam checkout hampir tiba. Edo dan Benny mulai menggerakan pinggul mereka memompa kontol masing-masing kedalam vagina dan pantat Emma yang terhimpit ditengah. Ini adalah kali pertama Emma menerima double penetration. Sakit diawal namun Emma mulai terbiasa dan cenderung menikmati setiap prosesnya.


"Fuck...ssshhh...ooouuhhh...haaahhaaaasssshhhffuuuuccckkk...mmmmmhhhhhsssss....shiiiittt..." desah Emma


Kedua lelaki itu terus menggenjot tubuh Emma tanpa ampun. Edo meremas-remas toket Emma dengan kasar sementara Benny menjambak rambut Emma dan mencekik lehernya. Emma menikmati setiap hentakan dan genjotan dari kedua lelaki ini. Bagi Emma ini benar-benar penutup seks yang sempurna baginya. Benny dengan garang menggenjot anusnya dan Edo dengan penuh nafsu memompa memeknya. Emma ditengah mendesah penuh nikmat.


"Yesss...ohmygod...shiiit...aaaahh...aahhh...uuhhhhooaaahh...ffffffssshhh...aku...aku keluaaaar... AKU KELUAAAAARRRR" desah Emma


Kedua lelaki itu mencabut kontol mereka dan Emma memuncratkan cairan squirt dari dalam memeknya membasahi bawah perut Edo. Benny menjambak rambut Emma dan memintanya untuk berjongkok. Emma tau kedua laki-laki itu akan mencapai klimaks. Ia bersiap menerima tembakan sperma dari kedua pria itu. Mulutnya terbuka dan lidahnya menjulur kala Benny dan Edo keduanya mengarahkan kontol mereka ke satu target: wajah Emma.


"Aaarrrgghhh...fuuuuuccccckkkk" Edo dan Benny mengerang



Crot...
Crot...
Crot...

Benny dan Edo saling memuncratkan sperma mereka ke wajah Emma sebelum keduanya membersihkan kontol mereka dengan mulut Emma secara bergantian. Benny mempersilakan Emma untuk membuka penutup matanya. Emma perlahan membuka ikatan dibelakang kepalanya dan kala semuanya terlihat Emma hanya bisa termenung dan kaget. Matanya melotot, mulutnya menganga kala melihat sosok yang sama sekali nggak ia harapkan untuk lihat.


"EDO?!" kata Emma kaget

"Halo kak hehehe" kata Edo

"Jangan bilang kamu tadi..." kata Emma terpotong

"Mulut sama memek kakak enak banget" kata Edo


Emma kehabisan kata-kata. Ia baru saja disetubuhi oleh adiknya sendiri. Parahnya adalah ia menikmati genjotan dari Edo. Benny dan Edo tertawa puas dan meminta Emma untuk membersihkan dirinya, mandi dan pulang diantar oleh Edo sementara Benny akan mengurus checkout. Emma nggak banyak bicara dengan Edo dimobil pulang. Edo nampaknya sudah horny lagi karena tangannya terus menjamah paha dan vagina Emma sambil ia juga fokus menyetir.


"Do, jangan bilang sama papa apalagi mama ya Do" pinta Emma

"Ya nggak mungkin lah aku bilang sama mereka. Aku kan masih mau ngentotin kak Emma. Kalo aku bilang sama mereka, itu berarti game over juga buat aku" balas Edo


Omongan Edo ketika dijalan pulang itulah Emma tersadar satu hal: Benny nggak melepaskan dirinya, dia menyerahkan Emma untuk Edo. Farewell sex itu sebenarnya adalah penyerahan dirinya kepada Edo untuk terus disetubuhi...

 
Terakhir diubah:
Wah ujung2nya adiknya ikut merasakan tubuh kakaknya hihihi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd