Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SEIRING HASRAT MANUSIA ( tak ada yang salah dengan KKN )

man-x

Semprot Kecil
Daftar
12 Oct 2014
Post
51
Like diterima
1.219
Bimabet
SEIRING HASRAT MANUSIA
( tak ada yang salah dengan KKN )

Sebuah cerita tentang sisi lain dari perjuangan seorang pemuda tanggung (Ganteng tidak, kaya enggak, cerdas juga enggak) Cuma kegigihan dan pantang menyerah yang ia punyai dalam meraih cita-cintanya.
Sebuah kisah yang mungkin pernah terlihat atau mungkin kalian pernah mengalaminya sendiri.
Dan apabila kisah ini ada persamaan tokoh, cerita maupun alur cerita, ataupun sara. percayalah itu hanyalah sebuah kebetulan / hayalan fiksi semata.

-----------------

Awal kisah,
Tak ada pilihan lain bagi Ridho, selain menerima saran dari sang dosen pembimbing. Bahwa ia harus ber-KKN, sekaligus terlibat dalam projek kampus di desa tempat ia Ber-KKN. Karena itu satu-satunya jalan agar pihak yayasan tetap memberinya kompensasi atas waktu kuliahnya yang berantakan alias diambang DO sebab waktu kuliah dan beasiswanya sudah sampai pada batasnya. Padahal ia masih menyisakan kredit semester KKN dan Tugas Akhir yang belum selesai. Ridho memang tidak bisa memenuhi target kuliahnya, meski dirinya mendapat beasiswa namun beasiswa itu hanya untuk biaya kuliah saja, sehingga dirinya harus tetap bekerja untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari dan juga perlengkapan kuliah lainnya.

“do, hanya ini satu-satu cara meski kemungkinan tak akan ada lagi beasiswa buatmu, tapi seenggaknya masih ada keringanan satu atau dua semester lagi buat Tugas Akhirmu?” kata Dospemnya

meski sudah hampir mendekati usia empat puluhan namun masih terlihat cantik dengan bodynya yang masih seperti gadis umur 20an.

Ridho hanya diam sambil menganguk.

“lagian proyek kampus di desa tempatmu KKN kan sesuai dengan penjurusanmu kan?” kata Dospemnya lagi sambil memperbaiki posisi kacamatanya.
“Iya bu?,” kata Ridho dengan tatapan menerwang.
“ngak ada yang sulit kok, kamu kan sudah punya basicnya dan ide tugas akhirmu juga hampir mirip dengan proyek kampus, mengapa ngak proyek kampus itu aja yang kamu jadikan Tugas akhirmu” kata Bu Dospem sambil tersenyum.
“dalam hal ini, kamu dapat banyak keuntungan dan kesempatan dalam sekali jalan” kata bu dospem lagi dengan nada penyemangat.
“iya bu, akan saya usahakan” kata Ridho pasrah.
“oke kalau begitu, hal ini akan saya sampaikan ke pimpinan, dan sementara ini kamu tunggu saja hasil keputusan pimpinan” kata Bu Dospem sambil menyerahkan kembali sebuah buku tebal kepada Ridho.
“iya bu, terima kasih” kata Ridho, yang kemudian memohon diri untuk meninggalkan ruang dosen.

Ridho berjalan menuju selasar, duduk diatas bangku kayu dengan tatapan muram. Diantara kegalauan pikiranya entah kenapa tiba-tiba saja terbayang tubuh sang dosen yang gemoy, yang tak biasanya memakai baju seketat dan sependek ini. Dan tiba-tiba ponselnya berdering membuyarkan lamunannya.

“ya.., ada apa Jen…?” jawab ridho segera.
“Do, gimana hasil konsultasimu sama bu Ida…” terdengar suara perempuan dari smartphonenya

Suaranya terdengar riang dan renyah di telingga, begitu juga dengan seraut wajah yang nampak dilayar ponselnya, cantik dengan senyuman yang renyah bak kripik kentang baru digoreng.

“ya begitulah….” jawab ridho lunglai.
“ya udah kalau gitu, kamu langsung ke kosan aku aja” seru si perempuan tersebut dengan tesenyum
Ridho hanya mengangguk pelan.
“oh ya do sekalian beliin nasi padang depan kampus ya” seru si perempuan itu lagi

Ridho segera meluncur keparkiran kampus mengambil motornya menuju ke warung padang depan kampus. Dan segera meluncur menuju tempat si perempuan ngekost.

Adalah Jenny teman perempuan ridho satu-satunya di kampus ini yang dibilang cukup dekat, meski ada juga beberapa perempuan lainnya namun ridho memang lebih dekat dengan Jenny. Ridho memang jarang bergaul meski ia sering ikut panitia penerimaan mahasiswa baru meski hanya jadi anggota tata tertib, sehabis kuliah ridho jarang sekali ikut nongkrong dengan sesamanya atau anggota panitia lainnya. Ia lebih memilih untuk bekerja daripada hanya sekedar nongkrong tak jelas, ridho bekerja sambilan pada sebuah proyek pembangunan di sekitaran wilayah kampunya meski hanya sebagai staf kecil-kecilan dan tak tercatat sebagai pegawai atau tenga kontrak tapi lumayanlah untuk menutup kebutuhan hidup ridho sehari-hari…..

Rido bertemu Jenny pertama kali saat ospek, waktu itu Rido adalah senior Jenny. Waktu ospek Jenny memang bandel dan sering melanggar tata tertib untuk tidak memakai baju berkategori seksi dan terbuka selama ospek, dengan aturan tersebut Jenny sering memprotes aturan tersebut karena tidak jelas dan ambigu. Karena tidak menjelaskan kategori baju seksi dan terbuka itu yang bagaimana?, sehingga Jenny cuek aja dan sering memakai baju-baju seksi dari yang ketat, transparan hingga bh dan belahan dadanya terlihat jelas, atau lengan bajunya yang terlalu pendek dan lebar sehingga ketiaknya yang mulus dan berlipat terlihat jelas.

“cemen amat jadi cowok, masak cuma lihat ketek doang sudah pada ngaceng semua!,” begitu kata-kata Jenny saat diperingati oleh sang senior.

Dan waktu itu hanya Ridho lah satu-satunya senior yang mau didengar oleh Jenny, Ridho tidak hanya sekedar marah-marah memojokan, namun tegas dan tetap menjaga kesantunan.

“Jen, ini bukan soal kelihatan ketek atau bahkan dadamu sekalian. Bukan….?”,
“namun ini soal peraturan yang sudah disepakati, dan peraturan dibuat tidak mungkin tanpa alasan”.
Jenny pun mengeryitkan dahinya
“ngak ada yang ngelarang kamu pake baju apapun, itu hak kamu..”
“tapi nanti setelah kamu resmi jadi mahasiswa, terserah dengan apa yang akan kamu pakai dan tidak ada orang yang melarangmu lagi. Karena kamu sudah dianggap cukup dewasa untuk bertanggungjawab atas dirimu sendiri” jelas ridho.
“tapi hari ini, kamu belum punya kedewasaan itu”
“percayalah, nanti setelah kamu mengikuti semua rangkaian acara kegiatan ini. Kuliah satu atau dua semester lagi kamu akan bisa merasakan sendiri, apa yang kamu kenakan itu memang muncul atas kehendakmu atau hanya sekedar untuk pamer bahwa kamu punya badan bagus” jelas ridho

Jenny hanya terdiam, tak sepatah kata bantahan pun keluar dari mulut mungilnya, bibirnya yang manis dan kemerahan diam tak bergerak.

“ya sudah, kamu kembali ke kelompokmu dan jangan membantah lagi” tegas Ridho sambil memberikan sebuah jas hitam kepada Jenny.
Jenny mengangguk dan celingukan dengan muka memerah….
“oh kebetulan semalam aku ada acara kampus resmi, yang mengharuskan pakai jas” jelas ridho
Jenny pun kembali ke barisan kelompoknya.

Dan kegiatan ospekpun berjalan lancar, meski jenny sudah menaati peraturan namun karena sifatnya suka membantah sering membuat para senior agak gemes dengan maba satu ini.

“hebat kali kau ridho, bisa menaklukan si toge pasar nan judes itu hanya dengan kata-kata bijakmu?”
“toge…siapa cok….maksudmu?” balas ridho.
“alah…, tak usah lah kau kura-kura dalam perahu” kata sang senior sambil tersenyum.
“ah kau ini, kebetulan aja kali cok, yang masih bandel juga masih banyak” balas Ridho.
“yah….. tapi yang ini beda, aku bisa lihat dari sorot matamu saat melihat si kembar yang ia bawa…….ha…ha….ha……” seru sang senior.
“dasar kau,…. otak mesum….” balas ridho.
“hahah….haha….ya wajarlah itu, semua lelaki juga akan sama pikirannya” saut sang senior
“tapi benerkan, meski judes tapi menarik kan….., secara ia cantik, body bagus, apalagi duo kembarnya itu bikin naik turun tak karuan…….hiiihii….” seru sang seniornya lagi sambil tertawa.

Ridho berlalu tak memperdulikan ocehan sang senior. Dan ngak ada yang salah sih sebenarnya dengan Jenny, selain parasnya yang memang cantik dia juga punya badan bagus sepasang boobsnya juga lumayan gede, bulat, kenyal namun pas dan serasi di dadanya. Rasanya ya wajar-wajar aja kalau dia mau pake baju apapun bahkan yang tertutup sekalipun keseksian tubuhnya akan tetap terlihat.​
----------​

Ridho pun sampai di parkiran tempat Jenny ngekost, tak lupa ia menyapa sang satpam penjaga kosan jenny.
“pagi jelang siang pak” sapa Ridho dengan sopan.
“eh kau ridho, lama kali kau tak kesini” balas pak satpam.
“iya pak, sibuk urusan kuliah” balas Ridho.
“eh omong-omong, kau ke tempatnya Jenny kan?” seru Pak Satpam.
“ya iyalah pak, masak ke tempat lain” balas Ridho.
“ya aku kira, kau sudah ngak sama Jenny lagi. soalnya sudah dua minggu ini kau tak nginap di tempat Jenny seprti biasanya dan malahan kemarin malam ada cowok ke tempat Jenny tapi ngak sampai pagi sich” terang Pak Satpam
“oh itu Tunangannya kali pak” balas Ridho.
“oh…” gumam Pak Satpam.
“oh ya do, hari ini kamu mau sampai malam atau sampai pagi di tempatnya Jenny, biar nanti motor kau bisa Bapak atur” kata Pak Satpam kemudian.
“oh ngak sampai malam kok pak, ya paling sampai sore aja….” Balas Ridho.
“baik kalau begitu, dan jangan lupa pintu kamar kau kasih tanda, kalau kau dan jenny ada rencana buat begituan biar tidak ada yang ganggu” kata Pak Satpam sambil tanda petik dua dengan dua jari dikepalanya.
“tapi omong-omong adakah rencana itu” kata pak satpam lagi sambil tertawa.
“yach….., ntar bapak ngintip lagi?” bals ridho sambil tertawa juga.
“yaelah anak muda, bapak sudah kenyang soal itu”
“Ya sudah sana, kau lepaskan hasratmu itu, mumpung masih muda puaskan hasratmu”
“biar bapak jaga motor kau” kata Pak Satpam
“ok bapak,” seru Ridho meninggalkan pos satpam menuju kamar jenny.

Sambil melangkah santai Ridho memperhatikan Deretan kamar-kamar yang dikiri kanannya dengan berbagai macam penghuninya yang kebanyakan memang mahasiswa. meski kosan ini adalah kosan perempuan namun disini sama sekali tidak ada jam malam alias bebas 24jam terbuka.

Semakin kedalam pintu kamar kebanyakan sudah tertutup berbeda dengan kamar-kamar dekat gerbang utama yang kebanyakan terbuka. Di beberap akamar yang pintu tertutup ada banyak penanda yang menyatakan bahwa yang empunya kamar sedang sibuk tidak ingin diganggu dengan kata-kata unik mulai dari yang umum seperti ”jangan diganggu” sampai dengan yang unik seperti “jangan diganggu lagi bercinta”, “lagi making love please jangan ganggu”, “sedang bercocok tanam” atau ”lagi dapat jatah bathin jangan diganggu” dan kata-kata unik lainnya. Selain kata-kata unik, disetiap kamar yang memasang tanda tersebut juga terdengar suara erangan, jeritan dan rintihan perempuan dari yang terdengar lirih hingga keras terdengar sampai ke keluar. Sekilas suara erangan, jeritan dan rintihan tersebut seperti suara perempuan yang sedang kesakitan karena disiksa. Namun nyatanya tak seorang pun ingin menolongnya, beberapa permpuan yang lewat dan atau yang sedang duduk-duduk di depan kamarnya juga tampak biasa saja dengan suara-suara jeritan tersebut meraka tampak ngobrol asik.

Beberapa perempuan berbaju tanktop tanpa BH dan bercelana pendek nampak tertarik dan memperhatikannya saat Ridho sampai di depan kamar Jenny

“eh masuk….masuk….” seru Jenny dengan girang saat membuka pintu dan langsung menarik tangan Ridho.
“jen ini nasi padangnya……..” kata ridho.
Jenny buru-buru langsung menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Dan melemparkan nasi padangnya kelantai.
“dah ngobrolnya nanti aja..” kata Jenny sambil merangkul leher Ridho dan melumat bibir Ridho dengan bibirnya.
“jen….” Kata Ridho melepas lumatan bibirnya. Sambil menatap mata besar jenny yang berbinar cerah dan tajam.

Ridho pun langsung menghujani leher Jenny yang jenjang dan berlipat dengan bibirnya, dan sesekali menjilatinya hingga ke belakang telinga jenny. Jenny yang saat itu mengenakan kaos model kemben tanpa bra memudahkan tangan Ridho untuk meremasi kedua Toket besar jenny sambil terus menciumi dan menjilati leher jenjang jenny. Puas dengan leher jenny, ridho mengalihkan bibirnya ke Toket Besar jenny, kedua toked jenny ia ciumi dengan lembut dan puttingnya yang kehitaman ia hisap dengan kuat. Dan Jenny pun melenguh keras, menjeritkan suara jeritan kenikmatan.

“ouuuh…..ouhhhhhhh…..ouuuu” jerit Jenny, jeritannya terdengar hingga keluar.

Beberapa penghuni kost yang kebetulan lewat hanya tersenyum,

“wah, baru kemarin malam dapat jatah. Eh dapat jatah lagi dasar toge pasar”
“babi…babi….” Seru salah satunya.
“ya baguslah, sering-sering dapat jatah. Bagus buat kesehatan rahim dan mood jadi bagus ngak senewen mulu” balas salah satunya.
“kenapa nyindir ya,”
“mentang-mentang yang lagi banyak dipejuhin rahimnya” balas salah satunya lagi dengan judes.
Dan keduanya tertawa.
“teman cowok kamu kan banyak ta, minta aja sama meraka, daripada kamu badmood mulu kayak orang gila” seru salah satu temannya sambil berlalu

Sementara itu, Sambil melenguh dan megeliat Jenny menarik tubuh Ridho keatas kasurnya, jenny terlentang pasrah membusungkan kedua dadanya membuka lengannya keatas memamerkan ketiak basahnya yang putih mulus denganlipatan-lipatannya yang lucu mengemaskan plus sedikit bulu tipis membentuk garis melintang. Jarang-jarang Ridho mendapati ketiak Jenny berbulu, mengingat Jenny sekarang bak seorang selebriti kampus yang sering didaulat oleh kampus untuk mengisi berbagai acara maupun promsi kampus, dulu jenny yang tak boleh pake baju tanpa lengan kini sehari-harinya tak lepas dari baju seksi dengan ketiak terbuka dan tentunya belahan dadanya yang toge.

Ridho segera mengalihkan cumbuanya ke ketiak Jenny, mengedus dalam-dalam aromanya yang menyegat seiring cuaca siang ini yang cukup panas, keharuman ketiak Jenny sudah mulai memudar. Namun tak menyurutkan hasrat birahi Ridho untuk terus mencumbuinya, puas menikmati aroma ketiak Jenny. Ridho pun menjilati kedua ketiak basah Jenny secara bergantian, tak ada yang bisa dilakukan Jenny kecuali pasrah, mengeliat, merintih dan menikmati cumbuan-cumbuan nikmat penuh hasrat dari ridho.

Puas dengan sekwilda Jenny ridho mengarahkan bibirnya kebawah sambil melepas kemben Jenny, dan menikmati perut dan pusar mungil jenny dengan bibir dan lidahnya, tak lupa ridho ridho memasukan tangannya kedalam rok Jenny yang sudah tidak bercelana dalam, mengelus-elus kedua paha jenny yang memang puith dan mulus sambil mencari lubang sempit berbentuk bibir namun tegak diantara kedua paha jenny, jennny pun membuka lebar-lebar kedua pahanya sehingga dua jari Ridho bebas memainkan bibir tegak jenny. Rintihan demi rintihan, jeritan demi jeritan Jenny tak terelakan lagi.

Puas memainkan bibir tegak jenny, ridho pun menyingkap rok jenny keatas dan membenamkan wajahnya diantara kedua paha jenny sambil menciumi dan menjilati bibir tegak jenny dengan bibir dan lidahnya. Sementara tanggannya terus mengelus paha dan memeremas toked jenny secara bergantian. Tak beberapa lama kemudian menyemburlah cairan bening dari bibir tegak jenny menyembur dengan deras membasahi wajah Ridho. Dengan jeritan keras jenny berhasil dibuat orgame squirting oleh Ridho.

“ahhhhhhh……ahhhhhh….ahhhhh….Dho…..aku….keluar……dho..” jerit jenny

sambil mengeliat jenny mendogakkan kepalanya sambil menyambak rambut Ridho, tubuhnya bergetar hebat dengan nafas terengah-engah

Setelah beberapa saat kemudian ridho segera melucuti celananya, mengeluarkan sang jagoan yang sudah mengeras bak batu dan memanjang hingga 20cm melebihi pusarnya, buru-buru Jenny meraih batang besar nan panjang itu, menggengamnya, mengocoknya pelan dan memasukannya kedalam mulut mungilnya.
Ridho pun terdiam menikmati kuluman demi kuluman mulut Jenny, sebenarnya ia ingin menjerit namun ia berusaha untuk tetap stay cool, cukup jenny sajalah yang menjeritkan jeritan kenikmatan karena itu lebih elegan dan memang sudah sewajarnya. dari pada dirinya yang harus menjerit yang mungkin akan terlihat sangat lebay. Jenny sangat menikmati aksi lolipopnya, dibandingkan dengan punya tunangannya kepunyaan ridho jauh lebih besar dan panjang dengan diameter hampir 5,5 cm dan panjang hingga 20cm membuat Jenny benar-benar puas ditambah dengan kekuatan sang jagoan yang tahan banting untuk tetap bergerak naik-turun apapun macam gayanya. Plus benih-benih cinta Ridho yang tak hanya kental dan banyak namun juga menyembur dengan kuat dan deras hingga berkali-kali.

Puas menikmati batang sang jagoan, Jenny kembali terlentang membuka lebar-lebar kedua pahanya sambil membimbing sang jagoan untuk memasuki bibir tegaknyanya sudah basah, begitu sang jagoan masuk dengan sigap Ridho langsung mengerakak pinggulnya naik-turu, dan Jenny mengangkat dan menyilangkan kakinya di pinggang ridho sementara tangan memeluk erat pundak ridho.

Dengan kuat, ridho terus menghujamkan batang jagoanya kedalam lubang sempit diselangkangan Jenny bukan saja kuat namun cepat, berirama dan stabil. Tidak seperti perempuan-perempuan lain bibir tegak Jenny memang lebih suka dihujam sang jagoan dengan kuat, cepat dan stabil. Untung ridho adalah pecinta sejati sehingga cukup kuat dan bisa mengatur temponya sehingga 5-6menit tanpa berhenti. Dan dalam waktu itu jenny bisa berorgame 7-14 kali dalam semenit baik orgasme biasa maupun orgasme squirt.

“Dho kamu belum mau keluarkan..” kata Jenny lirih sambil tersenyu dengan nafas terengah-engah dan mata sayu.
Ridho hanya tersenyum melihat raut wajah cantik jenny yang kelelahan namun gurat kepuasan sangat nampak senyum manisnya.

“belum..” kata Ridho lirih sambil mencium kening dan pipi jenny yang merona kemerahan,

Ridho masih terus mengerakan batang sang jagoan agar tetap tegak.

Ridho yang tahu dan hafal dengan kesukaan Jenny saat bercinta, memang harus selalu menjaga staminanya. kalau tidak, bisa-bisa Jenny ngambek berhari-hari dan kejudesannya akan sangat mengerikan bukan hanya untuknya tapi berdampak pada semua.

Meski judesnya minta ampun apalagi kalau lagi pengen, Jenny banyak membantu ridho utamanya melobby para petinggi yayasan kampus agar ridho tetap bisa menyelesaikan kuliahnya ataupun urusan organisasi.

Setelah hampir setahun sejak keduanya bertemu mereka kembali bertengkar setiap kali bertemu meributkan hal-hal sepele, kebetulan Jenny juga ikut dalam kepanitiaan maba, maupun acara-acara di kampus dan menduduki posisi yang cukup tinggi dibanding Ridho yang hanya petugas tata tertib, dengan kecantikan, kemolekan dan kesupelannya dalam bergaul dan berkomunikasi, ia sering di daulat menjadi ketua sekaligus pembawa acara berbagai acara di kampusnya. Selain itu jenny juga ikut komunitas theater dan dalam beradegan pun jenny sangat totalitas, saking totalitasnya ia sering diprotes karena dianggap terlalu vulgar dalam berakting. Namun jenny tidak peduli dengan menyatakan bahwa kevulgaran dan totalitas berakting kadang perbedaannya sangat tipis, namun kalian sebagai penonton harus bisa membedakan dan menelaahnya itu baru penonton cerdas, ini theater bukan sinetron.

Namun seperti pepatah jawa timbulnya rasa karena sering bertemu, meskipun sering ribut lama kelamaan rasa diantara mereka berdua mulai tumbuh seiring dengan kebersamaan mereka. namun meraka juga sadar bahwa kebersamaan mereka tidak bisa lebih dari seorang teman. dan akhirnya Ridho dan Jenny sepakat untuk bercinta bukan karena cinta, namun menjaga agar hubungan baik mereka tetap terjaga dengan memendam rasa cinta mereka dalam-dalam tentunya.

Sudah hampir dua tahunan ini mereka rutin bercinta setidaknya dua-tiga hari sekali atau paling ngak seminggu sekali, dan kebetulan Tunangan Jenny sering lawatan keluar negeri hingga berminggu-minggu sehingga jatah asupan benih cinta pada rahimnya tentu saja kurang.

Untung saja dua mingguan ini Tunangan Jenny pulang ketanah air, jadi kejudesan Jenny masih sedikit terkendali. Namun melihat tingkah polah jenny dua minggu ini dikampus ia tak yakin Jenny sudah mendapat apa yang ia mau.

“kamu tenang saja, kapan pun kamu berhenti tinggal bilang saja” kata rido lembut sambil kembali mengecup pipi merah jenny disusul dengan kuluman nikmat pada putting tokednya yang kehitaman.

Jenny tersenyum riang sambil mengeliat manja, dan ridho pun kembali mengenjot selangkangan

“dho aku mau semuanya, sampai tak tersisa lagi” kata Jenny sambil merintih.

Dengan perlahannamun pasti, Ridho meningkatkan kecepatan naik-turun si jagoan, hingga sampai titik kesukaan Jenny dan kemudian menstabilkan kecepatan gerak si Jagoan agar tidak turun.

“ah…..ah……uhh….uhh…ihhhh…Dho…, terus ….dho…. terus…..” jerit Jenny dengan mata terpejam dan mulat terbuka. Sambil mencengkram pinggang ridho

Melihat jenny yang begitu menikmati, Ridho semakin bersemangat mempercepat genjotannya lebih cepat dari biasanya, terus dan terus hingga menit ke 6 Jenny masih sangat menikmati multi orgasme squirtnya, namun ridho masih terus bertahan hingga sampai titik batas kemampuannya ridho tak sanggup lagi bertahan dan…

“dho……!” jerit Jenny sambil menepuk dan meremas pantat Ridho.

Dengan lega ridho menghentikan genjotan pinggannya. Dengan nafas terengah-engah Ridho mengeluarkan batang si jagoan dari dalam selangkangan Jenny berdiri dengan kedua lulutnya ia mengangkat tubuh jenny dan membaliknya. Jenny yang sudha faham segera memposisikan tubuhnya dengan tengkurap dan menunggingkan pantatnya keatas, ridho tersenyum puas sambil menikmati keindahan lekuk pinggang dan bokong Jenny yang gempal dan curvy. Lubang matahari Jenny tampak jelas dengan kerutan-kerutan yang mengelilinginya.

“Jee…..” bisik ridho lembut ditelingga Jenny.

Jenny mengangguk.

“Dho bentaran aja ya….” Pinta jennny.

Ridho pun melumuri batang sang jagoan dengan cairan pelumas khusus untuk selangkangan, dan setelah dirasa cukup ridho measukan batang si jagoan kedalam lubang matahri di pantat Jenny.

“ouhhhhhh…..do…….pelan aja dulu” pinta jenny lirih.

Butuh waktu agak lama hingga batang besar Ridho sampai ke dalam. Setelah semua batangny masuk ridho segera menariknya keluar dan kembali memasukannya secara berlahan dan perlahan gerakan masju mundur si jagoan bertambah cepat.

“ouuuuuh….dho……dho…..udah…..udah….” jerit Jenny

Tak sampai lima menit ridho mengeluarkan batang si jagoan dari dalam lubang pantat Jenny, membasuhnya dengan alkohol. Kemudian menocoknya pelan hingga si jagoan kembali mengeras dan memanjang dan kembali measukannya kedalam lubang tegak di selangkangan jenny

“ouhhhh….dho……dho..lebih cepet lagi,….dho” jerit jenny

Ridho kembali memperkuat genjotanya hingga kebatas maksimal, jenny pun kembali menjerit-jerit kenakan.

“do, udahan dulu ya aku lapar.......” kata jenny lirih dengan suara tertahan bantal.

Dengan sigap, ridho kembali memperkuat genjotanya hingga kebatas maksimal, jenny pun kembali menjerit-jerit kenakan. Hingga kepalanya mendongak keatas.

“dho…ouhhhhh…dho…ihhhhh…ahhhhhhhh” jerit Jenny
“ouhhh…dho….pejuhin..aku….dho…..aku…..pejuhin…aku” rengek Jenny keenakan

Dan akhirnya yang diharapkan jennny dan Ridho, keluar dengan semburannya yang keras dan deras hingga beberapa kali kedalam selangkangan Jenny, jutaan benih-benih cinta ridho yang panas, kental dan banyak itupun menyembur memenuhi dan mengisi setip relung rahim Jenny.

Rido pun ambruk diatas punggung Jenny, dan jenny pun tersenyum bahagia.
Setelah beberapa menit kemudian, Ridho bangkit dan terduduk. Dengan tangkas ridho mengambil tisu dan mengelap selangkangan Jenny dengan telaten, sembil tersenyum meyaksikan lelehan-lelehan benih cintanya yang keluar dari bibir tegak Jenny.

“dah….” seru ridho sambil menampar pelan bokong Jenny.
"Makasih....." seru jenny

Jenny pun bangkit terduduk sambil tertawa puas, raut mukanya sekarang benar-benar cerah dan glowing.

Ridho pun masih sempat kembali meremas kedua toked besar Jenny sambil mengulum putting yang kehitaman, Jenny pun membalasnya dengan mengusap kepala Ridho dan mengecupnya dengan sayang. Tak lupa ridho juga kembali menciumi ketiak Jenny yang kelihatan masih basah. Kemudian kedua saling perpandangan mesra, Jenny kemudian beranjak dari kasurnya dan mengambil nasi padangnya tang sudah mendingin menaruhnya dimeja, menyalakan music dan memakan nasi padangnya dengan tubuh telanjang bulat dan berkeringat sambil menaikan salah satu lututnya keatas, sementara Ridho berbaring santai dikasur.

Melihat kelakuan Jenny saat makam, membuat ridho tersenyum geli

“do emang tadi bu Ida kasih saran apa” kata Jenny sambil menguyah nasi padangnya.
“ya, aku harus ikut terlibat di dalam project kampus tempat kita nanti KKN” balas Ridho.
“ya baguslah itu kan bisa jadi poin plus buat kamu, baru lulus sudah dapat pengalaman kerja” kata Jenny
“ya, kalau bukan karena lobby kamu ke dekan ngak mungkin aku dapat kesempatan ini” kata ridho sambil bangkit dan memeluk tubu berkeringat jenny dari belakang
“makasih ya Jen” bisik ridho lembut ditelingga Jenny sambil mengigitnya manja
Ridho kemudian mengecup lembut kening basah jenny sambil memainkan toked dan putting hitam jenny.
“ya sama-sama….” jawab Jenny sambil terus mengunyah nasi padangnya
Jenny membiarkan toge pasarnya, putting, paha dan selangkangannya kembali menjadi mainan tangan ridho.
“jen, persiapn acara pertunanganmu gimana. Apa ada yang bisa kubantu” kata ridho.
“ya kan masih enam bulan lagi, ya sehabis KKN sih baru aku pikirin lagi” balas Jenny
“kamu yakin mau tunangan trus nikah sama dia” lirih Ridho sambil mengelus perut ramping jenny.
“ya mau ngak mau lah do, namajuga perjodohan bisnis” kata jenny.
“padahal isi perutmu ini banyakan benih aku dari pada dia” kata rido sambil mengecup pundak jenny
“ya biarpun seadainya benih kamu jadi, aku pun juga ngak akan pernah nuntut kamu” seru jenny
“jenn, jangan gitu dong” kata ridho memelas
“realistis aja dech dho, emang kamu mampu bersaing dengan tunanganku di depan papa aku” seru jenny.
“nasib kan ngak ada yang tahu jen” balas Ridho.
“iya emang, tapi apa kamu mampu meyakinkan papa aku dengan kata-kata itu” sahut jenny.
“papa aku itu seorang yang realistis, butuh bukti bukan janji” kata Jenny.
“tapi itukan butuh waktu” seru ridho.
“iya aku tahu, makanya aku mau sama kamu, kamu itu beda, ya cuman nasib aja menjauhkan kita” kata jenny dengan mata berkaca-kaca.
“sudah-sudah kita sudah janji tidak membahas soal ini lagi, stop bicara soal perasaan kita bicara soal kenikmatan, kkn kita atau soal lain” kata Jenny sedikit marah.
Ridho terdiam untuk beberapa saat.
“do kamu ngak lapar apa, hampir sejaman lho kita ngentod” kata Jenny memecah keheningan.
“dah buat kamu aja semua, lihat kamu makan aja sudah buat aku kenyang” balas ridho sambil memuntir putting toked janny agak keras.
“ih…., jangan kasar dong” kata jenny pura-pura kesakitan.
“eh emang dua minggu ini tungangan kamu sering kasih jatah kamu” kata Ridho.
“ih jatah apaan, Cuma dua kali aja.” Kata Jenny sambil cemberut.
“lah dua minggu kamu kemana aja sih kontol, ngak tahu apa aku lagi banyak kerjaan butuh asupan semangat biar mood aku baik, eh malah menjauh, untung aja aku ingat hari kamu ada konsultasi sama ida jadi kamu ngak bis ngeles lagi” seru jenny.
“yach maaf, aku lagi banyak kerjaan buat menopang hidup” bisik ridho.
“ya senggaknya seminggu sekalilah” sahut jenny.
“lah emang jatah dari tunanganmu kurang” balas rido
“ya mau dibilang kurang ya itu tunanganku, mau dibilang cukup yang kenyataannya masih kurang” shut jenny dengan muka sedih
“lah emang kenapa, kurang puas” sahut ridho
Jenny hanya mengangguk.
“boro-boro satu jam, ini baru 1 menit eh udah keluar, mending yang dikeluarin banyak dan kental”
“lah ini sudah keluarnya cepet, dikit, encer cuma meleleh lagi keluarnya”
“bukannya bikin mood aku jadi baik malah bikin aku uring-uringan” kata jenny sambil menerawang.
“ya itu kan bisa diobati, bagaimanapun itu kan tunanganmu juga, kamu harus belajar menerima apa adanya” kata ridho menasehati
“la aku kan sudah menerima apa adanya, sampai aku mau ditiduri sama orang yang aku tak kenal, yang tiba-tiba datang sebagi calon suamiku”.
“kalau urusan yang satu ini, jujur do aku masih butuh waktu untuk menerimanya” seru jenny
“lah kan masih ada aku” balas ridho sambil tertawa.
Jenny tak berkata, hanya mengeliat memalingkan wajahny ke wajah ridho sambil cemberut
“eh dho, aku denger dari tasya kamu lagi pdkt sama si sarah ya” seru Jenny tiba-tiba
“Wah bagus tuh si anak soleh berhijab lagi, cocok buat kamu do” seru jenny lagi
Ridho hanya diam sambil memainkan putting hitam dan besar milik Jenny.
“hore Ridho, sekarang ridho punya pacar” seru jenny kegirangan.
“cocok apanya” kata Ridho lesu.
“eh jangan salah biarpun berhijab tapi kalau soal entod mengentod ya sama aja kali..” terang jenny.
“tinggal kamunya aja gimana caranya, kamu kan udah biasa sama aku, sama tasya, sama lina” kata jenny lagi.
“Ya beda kali jen….” Balas Ridho dengan musa sayu.
“la emang kamu mau terus-terusan ngetod sama aku, tasya dan lina” kata Jenny.
“ya mau aku juga gitu jen, emang masalah” balas Ridho.
“ya enggak sih dho, engak ada masalah sama sekali kita bertiga tuh tulus iklas lahir batin”
“Cuma masalahnya, kalau nanti kita nikah terus kamunya belum punya pacar, apa iya kita mau kucing-kucingan terus, kalau sekali dua kali sih ngak papa tapi lama-lama ketahuan juga kan”
Ridho hanya terdiam.
“bukanya aku ngak mau punya pacar cuman si sarah nich sudah didektin sama si akbar, si ganteng, anak orang kaya, anggota kehormatan senat nan religius ketua berbagai macam kegiatan keagamaan” kata ridho lagi.
“dan katanya sich si sarahnya sering ditiduri juga sama si akbar” kata ridho lagi.
“lah si bajingan itu lagi, fuih…” seru Jenny.
“wah kena pelet dalil, sama janji-janji manis pasti tuh si sarah!, kamu ngak tahu kan kalau dari semenjak aku ospek sampai sekarang dia masih ngejar-ngejar aku” seru jenny.
“lah bukanya bagus” saut ridho.
“bagus apaan dia deketin aku cuma pengen ngerasain toked sama memek aku aja, yach sorry lah”
“senakal-nakalnya aku, sesange-sangenya aku masih milih-milih buat nyerahin nich toket”
“ngak kayak dia yang katanya religius, tapi deketi cewek memaksa, kasar, pake dalil-dalil lagi, yach ngak mempan lah, malah tambah ilfil aku”
“kalau mau rusak ya rusak aja, jangan bawa-bawa yang lain” seru jenny
“wah, sepertinya aku salah satu yang cowok paling beruntung yang bisa merasakan dan menikmati toked indah yang idam-idamkan para lelaki”
“meski aku hanyalah seorang kere……Ha….h..ha” seru ridho tertawa sambil meremas bagian bawah toked Jenny dan mangangkat keatas.
“ih apaan sih kamu do” seru Jenny

Ridho hanya tertawa, sambil kembali meremas toked besar nan brutal Jenny dengan Gemas.

“tapi awas aja ya kalau kelakuan kamu kayak si akbar itu, ngak bakalan kamu dapat toked aku lagi”
“dan sekalian aja aku bilangin si tasya sama si lina” seru Jenny dengan tampang pura-pura marah.
“jangan dong, kalian toge-toge kesayagan aku, dengan siapa lagi aku menyusu kalau tidak dengan kalian” kata ridho sambil memelas.
“makanya buruan cari pacar, biar ada yang nyusuin kamu” tegas jenny
“ya tapi cari yang secantik dan setoge kamu kan sulit jen” balas ridho sambil terkikik.

“sebenarnya sich sarah deketin aku bukan karena beneran suka, walau sebenernya aku suka juga sih,”
“lah terus masalahnya apa”
“dia deketin aku biar dia satu kelompok dengan kita, kebetulan projec kampus sama juga dengan tugas akhirnya dia” terang ridho.
“lah bukanya jurusan dia, ekonomi...?,” sahut jenny sambil merapikan rambutnya keatas.

ketiak jenny yang terbuka pun kembali jadi sasaran bibir dan lidah ridho. Jenny hanya tertawa geli, dengan kelakuan ridho yang sefetish itu padahal tunangannya sama sekali tak pernah menyentuh ketiaknya ataupun lubang mataharinya

“yach dia mau ngambil dampak ekonominya bagi masyarakat dengan adanya project kampus” terang ridho.
“oh…” saut Jenny.

Ridho pun melepas pelukannya dan kembali ke kasur dan merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya. Sementara Jenny ke kamar mandi mungkin mau mandi setelah berkeringat usai bercinta pikir Ridho, namun nyatanya dia malah memukul perut ridho dengan bantal sekembalinya ia dari kamar mandi dan menyuruh ridho bangun.

“eh jangan tidur dulu kali, aku masih mau” seru jenny sambil memegang batang kemaluan Ridho.
“Eh…tapi…tapi..aku nanti ada undangan dari dekan” seru ridho.
“ngak peduli, kamu udah janji mau mejuhin rahim aku lagi sampai penuh..!” seru Jenny dengan muka merah.


“ya sudah….ya sudah....sini…sini….sayang.” Kata ridho penuh kasih sayang

Ridho pun kembali memeluk tubuh telanjang jenny dengan mesra, dan jenny pun tersenyum riang sambil menatap wajah.

Ridho pun kembali mencumbuinya mulai dari kepala, leher, dada, ketiak, perut dan tentu si bibir tegak jenny. dan setengah jam kemudian Jenny meminta ridho untuk menumpahkan jutaan benih-benih cintanya ke dalam rahimnya. Yang untungnya masih cukup banyak, hingga tak tersisa lagi saat Jenny kembali mengejotnya dengan posisi wot.

Usai menikmati ejakulasi dan orgasmenya Ridho terkulai layu tak berdaya dan tertidur sambil memeluk tubuh indah Jenny, dan tentunya di sambut hangat oleh Jenny.

Sore harinya Ridho terbangun, dan jenny sudah tidak ada dipelukanya. Ia membuka pesan wa di smartphonenya, ada pesan dari Jenny yang tak tega membangunkanya karena tidurnya sangat nyenyak dan ucapan terima kasih karena sudah membangkitkan moodnya kembali yang hilang selama dua minggu ini.

Tak butuh waktu lama dengan urusan kamar mandinya, Ridho kembali ke kampus untuk menghadiri undangan rapat dengan para petinggi untuk dengar pendapat tentang konsep project kampus di desa tempat berKKN apakah ia layak untuk terlibat atau tidak, dan sengaja dibuat dadakan untuk menguji kesiapan Ridho. Meskipun benih-benih cintanya sebagai energi kreatif sudah dikuras habis oleh jenny, untungnya ia masih bisa berpikir dan berkreasi. Dan para petinggi kampus pun memutuskan ridho bisa terlibat dalam proyek kampus dan masa studinya untuk mengerjakan tugas akhir diperpanjang.​
 
Terakhir diubah:
JUST SPOILER..

dan cerita pun berlanjut…

Usai menghadapi para petinggi kampus, ridho pun keluar dari fakultasnya menuju fakultas Jenny dan langsung ke tempat biasa Jenny berada, apalagi kalau bukan gedung theater. Disana ridho menemukan Jenny sedang berlatih fragmen yang akan dipentaskan pada saat nanti acara pelepasan KKN.

Dengan gemulai Jenny mengeliatkan tubuh indahnya berirama dengan alunan musik intrumental. Jenny mengenakan kaos hitam ketat berlengan pendek dan secarik kain batik melilit pinggangya yang ramping berlekuk hingga ke bawah mata kakinya, ketiaknya kini sudah kembali ke mode glowing seperti biasanya tanpa hiasan bulu-bulu tipis nan seksi......


MASIH DALAM PROSES UPDATE.......
 
Welcome back dengan karya barunya hu :sembah:
Another great story:Peace:
Nubi yang hina ini harap Dea sang Perawat kesayangan kita juga bisa segera lanjut hu:D
Sehat2 selalu di rl hu:semangat:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd